Anda di halaman 1dari 3

MAKALAH

PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN PROTESTAN

ALLAH TRITUNGGAL

IMANUEL IGLESYAS RAPPUN (1812042011)

JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MIPA
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
T.A 2018/2019
PENDAHULUAN

Tritunggal adalah salah satu istilah yang sering digunakan dalam kekristenan serta
menjadi salah satu ajaran fundamental dalam agama Kristen. Tritunggal adalah doktrin yang
lahir dari perumusan bapa-bapa gereja mula-mula berdasarkan Alkitab bahwa Allah hadir serta
menyatakan diriNya dalam wujud Allah Tritunggal (tiga pribadi dalam satu esensi Allah).
Namun sulitnya doktrin ini dipahami membuat banyak kalangan menolak doktrin ini,
baik antar individu Kristen (yang kemudian membentuk aliran tersendiri; mis. Saksi Yehova)
maupun dari para penganut monotheisme lain, seperti Yahudi dan Islam yang melihat paham
Tritunggal sebagai paham politheisme karena berusaha menyembunyikan wujud tiga Allah
dalam satu Pribadi

TRITUNGGAL
Kata ini memang tidak terdapat dalam Alkitab. Kata ini pertama kali digunakan oleh
Theophilus dari Anthiokia di Gereja Timur dengan bahasa Yunani triados serta Tertulianus
dari Gereja Barat dengan istilah Latin trinitas untuk menyatakan fakta yang terdapat dalam
Alkitab tentang Allah yang Esa yang disebut sebagai Bapa, yang memiliki Firman yang disebut
Anak dan Roh yang disebut Roh Kudus yang bersifat kekal.
Doktrin Tritunggal yang benar adalah mengakui bahwa Sang Bapa adalah Allah, Sang
Anak (Yesus Kristus) adalah Allah, dan Roh Kudus adalah Allah, tetapi bukan artinya menjadi
tiga Allah, melainkan tiga Pribadi dalam satu hakikat Allah. Pemahaman akan ke-Tritunggalan
Allah sangat jelas dan tegas diungkapkan dalam Alkitab seperti beberapa penggunaan istilah
jamak kepada Allah. 1) Istilah Elohim. Dalam Kejadian 1 : 1, kata Allah yang digunakan dalam
bahasa aslinya, bahasa Ibrani adalah Elohim yang bersifat jamak. 2). Istilah Kita (Kejadian 1 :
26). 3) Istilah Ekhad. Dalam bahasa Ibrani, bahasa asli Perjanjian Lama, terdapat dua kata yang
diterjemahkan menjadi “satu”, yaitu yakhid dan ekhad. Yakhid digunakan untuk pengertian
mutlak seperti “satu-satunya”, atau “hanya satu”. Sedang kata ekhad memiliki arti sebagai
sebuah kesatuan yang tersusun, menyatu dan menggambarkan kesatuan ilahi. Contoh
pnggunaan kata ini dapat ditemukan dalam Ulangan 6 : 4, pada kata “esa” dalam bahasa Ibrani
menggunakan kata ekhad, serta dalam Kejadian 2 : 24, kata “satu” dalam terjemahan aslinya
menggunakan kata ekhad. Dalam bahasa Yunani, kata ekhad diterjemahkan dengan kata heis,
dan digunakan oleh Tuhan Yesus dalam Markus 12 : 29 dan Yohanes 10 : 30.

Allah Bapa
Allah Bapa adalah pribadi pertama dalam Tritunggal, sebagai Pencipta, Pemelihara dan
Pelindung Umatnya. Ia adalah Allah (Yohanes 6 : 27; 1 Petrus 1 : 2) dan Bapa yang sempurna
dan tidak akan pernah sama seperti para bapa/ayah di dunia ini. Allah sebagai Bapa yang
memelihara, yang memberikan kasih seorang Bapa Sejati yang sangat mesra, begitu penyayang
dan begitu tertib penuh ketegasan (disiplin). Dan orang Kristen harus percaya bahwa mereka
telah menjadi bagian dalam hubungan kekal antara Bapa dan anak melalui Tuhan Yesus
Kristus.
Tetapi setelah genap waktunya, maka Allah mengutus Anak-Nya, yang lahir
dari seorang perempuan dan takluk kepada hukum Taurat. Ia diutus untuk
menebus mereka, yang takluk kepada hukum Taurat, supaya kita diterima
menjadi anak. Dan karena kamu adalah anak, maka Allah telah menyuruh Roh
Anak-Nya ke dalam hati kita, yang berseru: "ya Abba, ya Bapa!" Jadi kamu
bukan lagi hamba, melainkan anak; jikalau kamu anak, maka kamu juga adalah
ahli-ahli waris, oleh Allah. (Galatia 4:4-7)
Allah Anak
Allah Anak merupakan pribadi kedua dalam Tritunggal. Istilah Anak disini tidak bisa
dipahami secara harafiah seperti analogi “anak manusia adalah manusia”, tetapi harus
dimengerti dalam iman.
Dalam Yohanes 1 : 1-14, Ia adalah Firman (Logos) Allah dan merupakan Allah itu
sendiri yang kemudian menjadi manusia dan memakai nama Yesus. Ia datang ke dunia untuk
menyatakan kuasaNya, keadilanNya, serta kasihNya melalui pengorbanannya di atas kayu
salib sebagai Juruselamat.
Hanya oleh Tuhan Yesus Kristus saja segala sesuatu jadi dan hanya melalui Yesus
Kristus sajalah kita dapat menuju Bapa (Yohanes 14 : 6)

Allah Roh Kudus


Roh Kudus adalah pribadi ketiga dalam Tritunggal. Ia adalah Allah (Kisah Para Rasul
5 : 3-5). Roh Kudus adalah Penolong, Pembaharu, Penghibur bagi orang-orang yang percaya
akan Tuhan Yesus. Roh Kudus itu diutus oleh Bapa dan Anak sebagai penghibur (Yohanes 14
: 26; 15 : 26).
Seorang Kristen adalah Bait Roh Kudus sesuai Firman Tuhan dalam 1 Korintus 3 : 16
serta 1 Korintus 6 : 19. Roh Kuduslah yang membuat kita percaya kepada Yesus Kristus. Jika
Roh Kudus ada di dalam diri kita, maka Ia akan menjadi Penghibur, Penolong dan Pemimpin
kita di dalam jalan kebenaran.
Jika seorang Kristen yang memiliki Roh Kudus dalam hatinya, maka Ia akan hidup
menurut Roh dan menghasilkan buah-buah Roh yaitu kasih, sukacita, damai sejahtera,
kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, dan penguasaan diri (Galatia 5
: 22-23).

KESIMPULAN
Tritunggal adalah doktrin fundamental dalam kekristenan. Doktrin ini menyatakan
bahwa Allah adalah tiga pribadi yaitu Allah Bapa (Pribadi pertama) sebagai Pencipta, dan
Pemelihara, Allah Anak (Pribadi kedua) sebagai Firman dan Juruselamat, serta Roh Kudus
(Pribadi ketiga) sebagai Penghibur dan Penolong yang ada dalam satu hakikat, memiliki relasi
yang berbeda, dan setara atau setingkat.
Tritunggal adalah paham atau doktrin yang unik, istimewa, mengagumkan, sekaligus
sangat sulit karena ke-Tritunggal-an Allah adalah hal yang jauh melampaui akal dan logika
manusia yang sangat terbatas. Kesulitan untuk memahami konsep inilah yang membuat banyak
orang yang menolak akan doktrin ini, baik dari sesama orang Kristen, maupun dari kalangan
agama lainnya.
Namun hal itu berarti kita tidak bisa memahami ke-Tritunggal-an Allah. Kita harus
ingat bahwa kita hanya bisa memahami hal ini dengan perantaraan Roh Kudus Yang Tak
Terbatas untuk mengartikan agar bisa dipahami oleh pikiran kita yang terbatas ini.

Terpujilah Tuhan, Amin.

Anda mungkin juga menyukai