Anda di halaman 1dari 7

Perkembangan Konsep

TriTunggal
Pokok Pokok Ajaran Tritunggal
Kekristenan Beriman pada Keberadaan Tuhan
Yang mengacu pada ajaran Tritunggal atau
Trinitas.
Iman Kristen kepada Tritunggal tidak bisa
diartikan bahwa Kekristenan beriman pada 3
Tuhan.
Iman kepada Trinitas didasarkan pada kata
“Ekhad” bahasa Ibrani dari kata satu, tunggal,
esa atau kesatuan. Ekhad secara matematika
dan angka bisa bermakna tunggal dan satu.
Ulangan 6:4
Tetapi Ekhad jika disandangkan pada keIlahian
Tuhan tidak bisa serta merta disamakan dengan
satu nya jumlah. Karena Ekhad yang ada pada
Tuhan Tak terselami tak terungkap dan jauh
dari jangkauan kemampuan pemaknaan
manusia.
Trinitas merupakan ajaran Gereja yang
berangkat dari penelusuran jejak wahyu Tuhan
kepada manusia yang dicatat dalam TaNaKh
dan Novum Testamentun atau textus receptus
Kekristenan Beriman pada Keberadaan
Tuhan
Tuhan Yang Esa/ Ekhad telah menyatakan diri
menjadi Bapa, Putra, Dan Roh Kudus.
Ketiga Unsur (Bapa, Putra, dan Roh Kudus)
harus diperbincangkan dalam satu kesatuan
yang utuh.
1. Bapa : Dari penyebutan Bapa Israel
(Yer 31:9)
2. Putra/ Anak/ Firman : ditujukan pada
Yesus (Yoh 1:1, 3:16)
3. Roh Kudus : Roh yang datangnya dari
Tuhan (Yoh 14:16-17)
Penyebutan unsur Bapa,
Anak, dan Roh Kudus tercatat
sejak di Kejadian 1:1-3

1:1 Pada mulanya Allah


menciptakan langit dan bumi. 1:2 Bumi
belum berbentuk dan kosong ; gelap
gulita menutupi samudera raya, dan Roh
Allah melayang-layang di atas
permukaan
air. 1:3 Berfirmanlah Allah: "Jadilah
terang ." Lalu terang itu jadi.
Kesimpulan

Manusia dapat
menghayati kehadiran
Tuhan melalui pengalaman
hidup manusia yang
merasakan perlindungan
Tuhan dalam hidupnya
layaknya kasih dan
kedekatan dalam
hubungan yang
ditunjukkan oleh seorang
Bapa kepada anakNya.
Yesus yang juga disebut sebagai Anak
Kesimpulan
Allah yang tunggal tidak bisa diartikan
sebagai anak secara biologis. Antara Allah
dengan Yesus ada hubungan yang begitu
khas dan tidak terpisahkan. Antara Bapa
Surgawi dan Yesus ada kesatuan dalam
karya dan firman. Yoh. 1: 14 dengan jelas
menyebutkan, "Firman itu telah menjadi
manusia dan diam di antara kita, dan kita
telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu
kemuliaan yang diberikan kepada-Nya
sebagai Anak Tunggal Bapa... Apa yang
dilakukan oleh Yesus semasa hidup-Nya
mencerminkan kehendak Bapa Sorgawi.
Ketaatan Yesus selaku Anak Tunggal
dibuktikan dalam peristiwa kesengsaraan
dan kematian-Nya di kayu salib. Melalui
penderitaan dan kematian-Nya hubungan
antara manusia dengan Tuhan dipulihkan
kembali
Kesimpulan
Sedangkan di pihak manusia selalu ada
kecenderungan untuk melawan Allah.
Maka sebelum Yesus memasuki kemuliaan
surgawi telah berjanji akan memberikan
Penolong yang sejati, yaitu Roh Kudus.
Berkat karya Allah dengan perantaraan
Roh Kudus, kasih Allah, sebagaimana yang
sudah dinyatakan dalam kasih Yesus
Kristus akan tetap bekerja dan menjadi
milik umat Roh Kudus yang dari Tuhan
pula yang akan memberikan inspirasi dan
kekuatan bagi orang percaya dalam
melanjutkan karya Tuhan di dunia

Anda mungkin juga menyukai