Anda di halaman 1dari 3

Nama : Ruth Rantika Hasibuan

NIM : 220100014

1. Penjelasan dengan menggunakan kata-kata sendiri tentang latar belakang munculnya


istilah dan doktrin tritunggal dalam sejarah gereja mula-mula.
 Pada awalnya, doktrin tritunggal pada gereja mula-mula dilatar belakangi dengan
doktrin monotheisme yaitu yang percaya bahwa Tuhan hanya satu dan berkuasa
penuh atas segala sesuatu. Kemudia gereja mula-mula mulai bertumbuh dan
mempunyai pengakuan iman yang baru yaitu, Yesus Kritus adalah Tuhan. Sebenarnya
istilah Tritunggal berasal dari Tertulianus yang berdasarkan apa yang dikemukakan 1
Yohanes 5:7. Meskipun istilah ini tidak pernah dipergunakan dalam Alkitab secara
harfiah , namun oleh karena Tertulianus masih ingin mempertahankan keesaan Allah,
ia menempatkan Anak lebih rendah derajatnya. Barulah setelah pendapat tertulianus
ini mengenai doktrin Tritunggal, pendapat-pendapat lain yang berbeda bermunculan.

2. Penjelasan yang singkat menggunakan kata-kata sendiri mengenai konsep tritunggal


baik menurut Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru dan implikasinya bagi dasar
kepercayaan orang Kristen pada masa kini.
 Allah Perjanjian Lama adalah Allah Trinitas  adalah Allah Sempurna walaupun tidak
dinyatakan secara penuh. Karena demikian permasalahannya, maka tidak heran
bahwa banyak hal di dalam Perjanjian Lama hanya bisa dipahami dalam terang
doktrin. Sejarah Perjanjian Lama secara bertahap adalah Allah Trinitas yang sama dan
bukan Allah yang lain. Orang percaya di zaman Perjanjian Lama mengetahui bahwa
Allah sejati adalah esa, tetapi Malaikat Allah (yang diutus Allah) adalah Allah, juga
terdapat pengenalan yang jelas akan kehadiran Roh Kudus.
            Allah Tritunggal adalah tiga pribadi yang Esa. Yaitu Allah Bapa, Allah Anak,
Allah Roh Kudus. Istilah pribadi sama sekali tidak berarti adanya perbedaan di dalam
esensi. Semua pribadi pada diri Allah memiliki atribut ilahi. Bapa adalah Allah, Yesus
adalah Allah Roh Kudus adalah Allah. Setiap pribadi di dalam Trinitas memiliki
peran yang berbeda. Karya keselamatan dalam pengertian tertentu merupakan
pekerjaan dari ketiga Pribadi Allah Tritunggal. Namun, di dalam pelaksanaannya ada
peran yang berbeda yang dikerjakan oleh Bapa, Anak, dan Roh Kudus. Bapa
memprakarsai penciptaan dan penebusan; Anak menebus ciptaan, dan Roh Kudus
melahirbarukan dan menguduskan, dalam rangka mengaplikasikan penebusan kepada
orang-orang percaya.

3. Penjelasan singkat dengan menggunakan kata-kata sendiri mengenai eksistensi dan


peran Bapa sebagai Oknum Pertama Tritunggal dan implikasinya dalam kepercayaan
dan perilaku Kristiani.
 Dalam arti singkat Bapa adalah Allah Pencipta. Allah sebagai Bapa yang memelihara,
yang memberikan kasih seorang Bapa Sejati yang sangat mesra, begitu penyayang
dan begitu tertib penuh ketegasan (disiplin). Bapa Sorgawi tidak pernah sama dengan
para bapa (bapak-bapak atau para ayah) dunia ini dalam hal kasih dan karakter yang
tidak dapat terbandingi dengan kasih dan karakter Bapa Sorgawi. Keberadaan Allah
yang agung dan tak terbatas itu jauh diluar jangkauan kemampuan manusia untuk
memahaminya dan harus dipahami dan diterima dengan mata iman. Keberadaan Bapa
sebagai pencipta dan pemelihara adalah bahwa Dialah sumber kehidupan dan
keberadaan kita. Tidak saja hidup kita tergantung kepadaNya tetapi Dia juga berdaulat
penuh atas hidup dan tujuan hidup kita. Kewajiban kita adalah memuliakn nama Dia
lewat kehidupan kita. Memanggil, memohon dan berharap kepadaNya sesuai dengan
pengenalan yang benar tersebut. Kita berdoa agar Dia memelihara kita. Dari hal
tersebut kita dapat memohon hal yang berguna bagi pribadi kita untuk menjadi lebih
baik.

4. Penjelasan singkat dengan menggunakan kata-kata sendiri mengenai eksistensi dan


peran Anak sebagai Oknum Kedua Tritunggal dan implikasinya dalam kepercayaan
dan perilaku Kristiani.
 Dalam arti singkat Anak (Kristus Yesus) adalah Allah penebus. Perjanjian Lama telah
menyatakan bahwa Kristus adalah manusia sejati yg mempunyai sifat ilahi. Dalam
nubuat nabi Yesaya menuliskan bahwa Yesus Kristus yg akan diberikan bagi manusia
adalah seorang anak, bayi laki-laki dan hal ini menunjukan Yesus Kristus sebagai
manusia sejati. Akan tetapi, nabi Yesaya juga menyebutkan nama-Nya dan dari nama-
nama tsb. kita dapat mengetahui bahwa anak itu bukanlah manusia biasa dan
mempunyai sifat ilahi. Yesus sebagai Raja damai berarti Ia sebagai sumber damai
yang sejati yang memberikan damai yang sesunggunya kepada dunia.
            Dan yang kita ketahui bahwa Tuhan Yesus sebagai Oknum Kedua merupakan
penebus dosa umat manusia yang percaya kepadanya.

5. Penjelasan singkat dengan menggunakan kata-kata sendiri mengenai konsep


keselamatan holistik yang mencakup seluruh pengalaman hidup di dunia ini,
kematian, dan kehidupan sesudah kematian.
 Keselamatan bersifat menyeluruh, holistic, meliputi rohani maupun jasmani kita..
Hidup kekal itu diterima bukan hanya kelak tetapi kini yaitu dalam bentuk kualitas
hidup yang baru sebagai anak-anahk Allah karena yang dituntut dari orang yang telah
meneriam keselamatan yaitu bersedia setia padaNya, berkorban, dibenci orang,
menderita, kalau perlu mati demi keselamatan itu dan menolak pekerjaan Iblis. Kita
mengetahui bahwa holistik adalah pengakuan dalam persatuan, maka dari itu
pengakuan kita terhadap Tuhan adalah satu dan keselamatan dalam kehidupan kita
juga sudah punya pengakuan dari babtisan. Bahkan di dalam kematian kita juga sudah
mendapatkan keselamatan yang holistic.

Anda mungkin juga menyukai