1. Penjelasan dengan menggunakan kata-kata sendiri tentang latar belakang munculnya
istilah dan doktrin tritunggal dalam sejarah gereja mula-mula. Pada awalnya, doktrin tritunggal pada gereja mula-mula dilatar belakangi dengan doktrin monotheisme yaitu yang percaya bahwa Tuhan hanya satu dan berkuasa penuh atas segala sesuatu. Kemudia gereja mula-mula mulai bertumbuh dan mempunyai pengakuan iman yang baru yaitu, Yesus Kritus adalah Tuhan. Sebenarnya istilah Tritunggal berasal dari Tertulianus yang berdasarkan apa yang dikemukakan 1 Yohanes 5:7. Meskipun istilah ini tidak pernah dipergunakan dalam Alkitab secara harfiah , namun oleh karena Tertulianus masih ingin mempertahankan keesaan Allah, ia menempatkan Anak lebih rendah derajatnya. Barulah setelah pendapat tertulianus ini mengenai doktrin Tritunggal, pendapat-pendapat lain yang berbeda bermunculan.
2. Penjelasan yang singkat menggunakan kata-kata sendiri mengenai konsep tritunggal
baik menurut Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru dan implikasinya bagi dasar kepercayaan orang Kristen pada masa kini. Allah Perjanjian Lama adalah Allah Trinitas adalah Allah Sempurna walaupun tidak dinyatakan secara penuh. Karena demikian permasalahannya, maka tidak heran bahwa banyak hal di dalam Perjanjian Lama hanya bisa dipahami dalam terang doktrin. Sejarah Perjanjian Lama secara bertahap adalah Allah Trinitas yang sama dan bukan Allah yang lain. Orang percaya di zaman Perjanjian Lama mengetahui bahwa Allah sejati adalah esa, tetapi Malaikat Allah (yang diutus Allah) adalah Allah, juga terdapat pengenalan yang jelas akan kehadiran Roh Kudus. Allah Tritunggal adalah tiga pribadi yang Esa. Yaitu Allah Bapa, Allah Anak, Allah Roh Kudus. Istilah pribadi sama sekali tidak berarti adanya perbedaan di dalam esensi. Semua pribadi pada diri Allah memiliki atribut ilahi. Bapa adalah Allah, Yesus adalah Allah Roh Kudus adalah Allah. Setiap pribadi di dalam Trinitas memiliki peran yang berbeda. Karya keselamatan dalam pengertian tertentu merupakan pekerjaan dari ketiga Pribadi Allah Tritunggal. Namun, di dalam pelaksanaannya ada peran yang berbeda yang dikerjakan oleh Bapa, Anak, dan Roh Kudus. Bapa memprakarsai penciptaan dan penebusan; Anak menebus ciptaan, dan Roh Kudus melahirbarukan dan menguduskan, dalam rangka mengaplikasikan penebusan kepada orang-orang percaya.
3. Penjelasan singkat dengan menggunakan kata-kata sendiri mengenai eksistensi dan
peran Bapa sebagai Oknum Pertama Tritunggal dan implikasinya dalam kepercayaan dan perilaku Kristiani. Dalam arti singkat Bapa adalah Allah Pencipta. Allah sebagai Bapa yang memelihara, yang memberikan kasih seorang Bapa Sejati yang sangat mesra, begitu penyayang dan begitu tertib penuh ketegasan (disiplin). Bapa Sorgawi tidak pernah sama dengan para bapa (bapak-bapak atau para ayah) dunia ini dalam hal kasih dan karakter yang tidak dapat terbandingi dengan kasih dan karakter Bapa Sorgawi. Keberadaan Allah yang agung dan tak terbatas itu jauh diluar jangkauan kemampuan manusia untuk memahaminya dan harus dipahami dan diterima dengan mata iman. Keberadaan Bapa sebagai pencipta dan pemelihara adalah bahwa Dialah sumber kehidupan dan keberadaan kita. Tidak saja hidup kita tergantung kepadaNya tetapi Dia juga berdaulat penuh atas hidup dan tujuan hidup kita. Kewajiban kita adalah memuliakn nama Dia lewat kehidupan kita. Memanggil, memohon dan berharap kepadaNya sesuai dengan pengenalan yang benar tersebut. Kita berdoa agar Dia memelihara kita. Dari hal tersebut kita dapat memohon hal yang berguna bagi pribadi kita untuk menjadi lebih baik.
4. Penjelasan singkat dengan menggunakan kata-kata sendiri mengenai eksistensi dan
peran Anak sebagai Oknum Kedua Tritunggal dan implikasinya dalam kepercayaan dan perilaku Kristiani. Dalam arti singkat Anak (Kristus Yesus) adalah Allah penebus. Perjanjian Lama telah menyatakan bahwa Kristus adalah manusia sejati yg mempunyai sifat ilahi. Dalam nubuat nabi Yesaya menuliskan bahwa Yesus Kristus yg akan diberikan bagi manusia adalah seorang anak, bayi laki-laki dan hal ini menunjukan Yesus Kristus sebagai manusia sejati. Akan tetapi, nabi Yesaya juga menyebutkan nama-Nya dan dari nama- nama tsb. kita dapat mengetahui bahwa anak itu bukanlah manusia biasa dan mempunyai sifat ilahi. Yesus sebagai Raja damai berarti Ia sebagai sumber damai yang sejati yang memberikan damai yang sesunggunya kepada dunia. Dan yang kita ketahui bahwa Tuhan Yesus sebagai Oknum Kedua merupakan penebus dosa umat manusia yang percaya kepadanya.
5. Penjelasan singkat dengan menggunakan kata-kata sendiri mengenai konsep
keselamatan holistik yang mencakup seluruh pengalaman hidup di dunia ini, kematian, dan kehidupan sesudah kematian. Keselamatan bersifat menyeluruh, holistic, meliputi rohani maupun jasmani kita.. Hidup kekal itu diterima bukan hanya kelak tetapi kini yaitu dalam bentuk kualitas hidup yang baru sebagai anak-anahk Allah karena yang dituntut dari orang yang telah meneriam keselamatan yaitu bersedia setia padaNya, berkorban, dibenci orang, menderita, kalau perlu mati demi keselamatan itu dan menolak pekerjaan Iblis. Kita mengetahui bahwa holistik adalah pengakuan dalam persatuan, maka dari itu pengakuan kita terhadap Tuhan adalah satu dan keselamatan dalam kehidupan kita juga sudah punya pengakuan dari babtisan. Bahkan di dalam kematian kita juga sudah mendapatkan keselamatan yang holistic.