Anda di halaman 1dari 2

Nama : Thessa Anabel Sianipar

NIM : 180904062

Jurusan : Ilmu Komunikasi

Mata Kuliah : Agama

Tugas Evaluasi III

3. Penjelasan yang singkat dengan menggunakan kata-kata sendiri mengenai konsep


Tritunggal baik menurut Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru dan implikasinya
bagi dasar kepercayaan orang Kristen pada masa kini.

= Dalam Perjanjian Lama tidak ditemukan penjelasan yang lengkap tentang doktrin
Tritunggal, karena di Perjanjian Lama lebih menekankan pengajaran tentang keesaan
Allah. Meskipun begitu ada juga indikasi-indikasi tentang eksistensi Allah Tritunggal.
Buktinya adalah dalam Perjanjian Lama dikemukakan keberadaan Malaikat Tuhan
yang bukan malaikat biasa, karena Malaikat Tuhan ini berfirman atas NamaNya
sendiri dan mau disembah (Kej.16:10; Yos.5; Hak.21). Kemudian ditemukan juga
pernyataan tentang Roh Allah yang member ilham kepada manusia (Yeh.11:5) dan
juga kadang-kadang diperlihatkan Oknum yang lebih dari satu (Mzm.33:6; 45:6-8).
Disebutkan tentang Allah yang berbicara, Mesias dan Roh Allah (Yes.48:16; 61:1;
63:9). Ketiga Oknum itu disebutkan dalam Yesaya 63:8-10.

Konsep Tritunggal dalam Perjanjian Baru lebih jelas mengenai doktrin ini. Buktinya
adalah Bapa bermakna Allah Tritunggal dan menunjuk pada Oknum I, kemudian
Anak berfungsi sebagai penebus dan Penyelamat umatNya, bukan Yahwe dalam
Perjanjian Lama, lalu Roh Kudus tinggal di dalam hari umat Kristen atau gereja
(Kisah Para Rasul 2:4). Kemudian ada juga Allah memberikan AnakNya ke dalam
dunia untuk menyelamatkan orang yang percaya (Yoh.3:16).

Implikasi bagi dasar kepercayaan orang Kristen pada masa kini adalah keberadaan
Allah secara kekal terdiri dari tiga oknum dan keberadaan Allah ada satu hakikat dan
tidak dapat dipisahkan atau dibagi-bagi.
4. Penjelasan singkat dengan menggunakan kata-kata sendiri mengenai eksistensi dan
peran Bapa sebagai Oknum Pertama Tritunggal dan implikasinya dalam kepercayaan
dan perilaku Kristiani.

= Seperti dikemukakan dalam Perjanjian Lama nama “Bapa” dipakai untuk


pemerintahan Allah Tritunggal yang theokratis atas bangsa Israel sebagai umatNya.
Sementara itu dalam Perjanjian Baru nama ini kadangkala dipergunakan bagi Allah
Tritunggal sebagai asal mula (Bapa) dari segala ciptaan, khusunya mengungkapkan
relasi antara Allah dan manusia dalam hal dimana Allah Tritunggal adalah Bapa bagi
anak-anakNya. Disebut sebagai Oknum I adalah karena dariNyalah lahir Sang Anak
dan juga pencipta dan pemelihara segala mahluk. Implikasi dalam kepercayaan dan
perilaku Kristiani adalah bahwa Keberadaaan Allah Yang Agung dan tak terbatas
yang harus diphami dan diterima dengan mata iman. Kemudian memanggil,
memohon dan berharap kepadaNya sesuai dengan pengenalan yang benar. Kita
berdoa agar Dia memelihara kita.

6. Penjelasan singkat dengan mengunakan kata-kata sendiri mengenai konsep


keselamatan holistik yang mencakup seluruh pengalaman hidup di dunia ini,
kematian, dan kehidupan sesudah kematian.

= Konsep keselamatan Holistik tidak hanya berpusat pada aspek jasmaniah, aspek
batiniah juga termasuk di dalamnya. Hidup kekal itu diterima bukan hanya kelak
tetapi kini yaitu dalam bentuk kualitas hidup yang baru sebagai anak-anak Allah
karena dituntut dari orang yang telah menerima keselamatan yaitu bersedia setia
padaNya, berkorban, dibenci orang, menderita, kalau perlu demi keselamtan itu
sendiri dan menolak pekerjaan iblis. Namun itu diperoleh bukan karena ketaatan kita,
tetapi karena iman kita terhadap Yesus serta kebaikan Yesus.

Anda mungkin juga menyukai