Anda di halaman 1dari 7

NAMA : YOEL HEBRY MELIALA

PRODI : ADMINISTRASI PUBLIK

NIM : 180903083

1. Penjelasan dengan menggunakan kata kata sendiri tentang latar belakang munculnya
istilah dan doktrin Tritunggal dalam sejarah gereja mula mula.

Istilah Tritunggal tidak pernah dipergunakan dalam Alkitab. Orang yang pertama sekali
menggunakan istilah itu adalah Tertulianus dengan pengertian bahwa dalam substansi Allah
yang satu ada tiga Oknum yaitu Bapa, Anak, Roh Kudus. Memang Tertulianus menyebutkan
substansi yang satu dan Oknum yang tiga, tetapi karena mau mempertahankan doktrin keesaan
Allah yang dipakai oleh penganut Agama Yahudi pada gereja mula mula, ia membedakan
Oknum pertama dan Oknum kedua dalam derajat. Menurutnya Oknum kedua yaitu Anak lebih
rendah dari Oknum pertama yaitu Bapa dan bukan hanya Anak yang lebih rendah dari
derajatnya, tetapi Oknum ketiga yaitu Roh Kudus lebih rendah dari Anak dan Bapa.

Latar belakang muncul nya doktri Tritunggal yaitu ketika gereja mula mula mengalami
pertumbuhan yang didasarkan kepada pokok pengakuan iman yang baru. Pokok pengakuan iman
itu adalah bahwa “Yesus Kristus adalah Tuhan”

2. Penjelasan yang singkat dan sistimatis tentang konsep yang salah mengenai Allah
Tritunggal sejak masa sebelum sampai sesudah Reformasi.

Pada masa sebelum dan sesudah reformasi terdapat banyak konsep konsep yang salah mengenai
Allah Tritunggal. Contoh contohnya pada sebelum reformasi antara lain :

a. Terulianus membedakan Oknum pertama dan Oknum kedua dalam derajat, artinya Anak
lebih rendah dari Bapa
b. Origenes dalam perkataanya bahwa Anak lebih renda dari Bapa dan Roh Kudus lebih
renda dari Bapa dan Anak karena Anak adalah ciptaan Bapa, dan Roh Kudus ciptaan
Bapa dan Anak
c. Arians yang dipengaruhi Origenes menyangkali keilahian Anak dan Roh Kudus.
d. Kaum Monarchis : keberadaan dan keilahian Anak hanyalah sekedar penjabaran dan cara
penampilan yang berbeda dari Bapa
Dinamik Monarchis : Yesus Kristus adalah manusia semata dan Roh Kudus bukan
Oknum atau pribadi tetapi hanya pengaruh atau semangat ilahi.
Modalistik Monbarchis : ketiga Oknum Allah adala 3 mode manifestasi yang berbeda
beda dari Allah dan ada yang melalaikan kesatuan Allah.
Kesalahan kesalahan mengenai pendapat ini mendorong gereja (pada abad 4) untuk
menemukan rumusan yang benar. Maka, dilakukan sidang gereja di Nicea dan
Konstantinopel bahwa hanya ada satu Allah dan bahwa Anak dilahirkan(berasal) dari
substansi Bapa, karena itu Anak sederajat dengan Bapa, dan Roh Kudus juga sederajat
dengan Bapa dan Anak. Namun, kesalahpahaman tentang doktrin ini muncul kembali
sesudah masa reformasi, contohnya antara lain :
a.Golongan Arminians, yang demi menegaskan kesatuan Allah maka cenderung
merendahkan Oknum kedua dan Oknum ketiga.
b. Golongan Lutheran (Hegel dan Scheleimacher), mereka mengikuti modalisme
c. Karl Barth. Ia menerima adanya ketiga Oknum Allah Tritunggal dan tidak
merendahkan oknum lain, tetapi penjelasannya belum mencakup segi keesaan dan
ketigaan dari Allah Tritunggal.

3. Penjelasan yang singkat dengan menggunakan kata kata sendiri mengenai konsep
Tritunggal baik menurut Perjanjian lama maupun perjanjian baru dan implikasinya bagi
dasar kepercayaan orang Kristen pada masa kini

Konsep Tritunggal dalam Perjanjian Lama kurang lengkap karena lebih menekankan
pengajaran tentang keesaan Allah, meskipun begitu ada juga indikasi-indikasi tentang
eksistensi Allah, buktinya :
Keberadaan Malaikat Tuhan yang bukan malaikat biasa karena Ia berfirman atas namaNya
sendiri dan mau disembah(Kejadian 16:10, Yosua 5).

Roh Allah yang memberi ilham kepada manusia(Yohanes 11:5).

Diperlihatkan oknum yang lebih dari satu(Mazmur 33:6).

Disebutkan tentang Allah yang berbicara, Mesias dan Roh Allah(Yesaya 48:6)

a) Ketiga oknum tersebut disebutkan(Yesaya 63:8-10).


Konsep Tritunggal dalam Perjanjian baru lebih jelas mengenai doktrin ini,
buktinya :
a. Bapa bermakna Allah Tritunggal dan menunjuk pada Oknum I.
b. Anak yang berfungsi sebagai penebus dan Penyelamat umatNya, bukan Yahwe
seperti dalam Perjanjian Lama.
c. Roh Kudus tinggal didalam hati orang Kristen atau gereja (Kisah Para Rasul
2:4)
d. Allah memberikan AnakNya kedalam dunia (Yohanes 3:16).
e. Bapa dan Anak mengirim Roh Kudus (Yohanes 14:26)
f. Matius 3:16-17 berbicara : anak dalam diri Yesus Kristus yang dibabtiskan,
Bapa yang berbicara, Roh dalam wujud burung merpati.

Implikasi bagi dasar kepercayaan orang Kristen pada masa kini adalah keberadaan
Allah secara kekal terdiri dari 3 oknum dan keberadaan Allah ada 1 hakekat dan tidak
dapat dipisahkan/dibagi-bagi (Homo-Usios). Kuasa, kasih dan kebenaran tidak dapat
dibagi secara sempurna pada tiga oknum tersebut.

4. Penjelasan singkat dengan menggunakan kata-kata sendiri mengenai eksistensi dan peran
Bapa sebagai Oknum pertama Tritunggal dan implikasinya dalam kepercayaan dan
perilaku Kristiani.
Bapa sebagai Oknum pertama ialah pencipta dan pemelihara sega makhluk. Dia juga yang
mengutus AnakNya ke dunia sebagai penyelamat. Bapa yang mengadili, membalas kebaikan
dengan berkat atau kejahatan dengan hukuman. Bapa selalu bersama dengan Anak. Bapa
ialah Dia yang dalam dan melalui oleh Yesus Kristus menjalin hubungan dengan manusia
yang percaya dan mengakui Yesus sebagai Tuhannya.

Implikasi dalam kepercayaan dan perilaku Kristiani ialah bahwa keberadaan Allah yang
agung dan tidak terbatas itu jauh diluar jangkauan manusia untuk memahaminya. Manusia
harus memahami melalui mata iman. Bapa ialah pencipta dan pemelihara kita , juga yang
mengutus Anak dan Roh Kudus untuk menyelamatkan dan membeharui kita. Dia adalah
sumber kehidupan dan keberadaan kita.

5. Penjelasan singkat dengan menggunakan kata-kata sendiri mengenai eksistensi dan peran
Anak sebagai Oknum kedua Tritunggal dan implikasinya dalam kepercayaan dan
perilaku Kristiani

Eksistensi dan peran Anak sebagai Oknum keuda Tritunggal tidak hanya ada dalam/lewat
pernyataan diriNya sebagai manusia yang bernama Yesus. Disebut Anak bukan karena
perananNya sebagai juruselamat bagi manusia tetapi karena dilahirkan/berasal secara kekal
dan ada bersama-sama Allah, setara dengan Allah, bahkan Dia adalah Allah sendiri karena
KeilahianNya yang melampaui manusia dan segala makhluk. Pembedaannya dengan Oknum
yang lain dilihat dalam kelahiranNya(asalNya) secara kekal dari Bapa dan asal yang kekal
dari Roh Kudus dan fungsi sebagai Penyelamat dan Perantara manusia. Peran-peran yang
lainnya adalah Anak mengerjakan apa yang diperintahkan Bapa, satu-satunya jalan kepada
Bapa dan Sang Penyelamat bagi manusia, dan akan datang kembali sebagai Hakim.

Implikasi dalam kepercayaan dan perilaku Kristiani adalah :

a. menjadikan keselamatan yang Allah berikan yng merupakan kasih karunia sebagai dasar
bagi tanggapan moral yang harus kita berikan lewat ketaatan terhadap perintahNya seperti
kesepuluh Hukum Taurat dan juga harus meyakini bahwa keselamatan dan jalan untuk
menemui Bapa hanyalah dari dan lewat Dia saja.
b. Kepercayaan dan penyembahan(doa, pujian dan ucapan syukur) jangan hanya kepada
Bapa saja tetapi juga kepada Anak.

c. Kepercayaan kepada Anak harus diikuti dengan kasih kepada Allah lewat kasih terhadap
sesama(memiliki kedekatan) dan juga bertanggung jawab memelihara alam semesta.

d. Serta haruslah diikuti dengan pemahaman bahwa keselamatan itu adalah anugerah Allah
dan bukanlah karya manusia, dan anugerah tersebut diterima lewat iman.

6. Penjelasan yang singkat dengan menggunakan kata-kata sendiri mengenai konsep


keselamatan holistik yang mencakup seluruh pengalaman hidup di dunia ini, kematian,
dan kehidupan sesudah kematian.

Konsep keselamatan yang bersifat Holistik yang diberikan oleh Anak yang mencakup
seluruh pengalaman hidup didunia, kematian, dan kehidupan sesudah kematiaan maksudnya
bukan hanya mencakup aspek batiniah seperti pengampunan dosa dan hidup yang kekal,
tetapi juga menyangkut hal-hal jasmaniah seperti kelepasan dari penyakit dan
ketertawanan/keselamatan dari permasalahan hidup dan kehidupn sehari-hari. Hidup kekal
itu diterima bukan hanya kelak tetapi kini yaitu dalam bentuk kualitas hidup yang baru
sebagai anak-anahk Allah karena yang dituntut dari orang yang telah menerima keselamatan
yaitu bersedia setia padaNya, berkorban, dibenci orang, menderita, kalau perlu mati demi
keselamatan itu dan menolak pekerjaan Iblis. Kitab sucipun dapat memberi hikmat yang
menuntun seseorang kepada keselamatan. Namun, itu diperoleh bukan karena ketaatan kita
tetapi karena iman terhadap anugerah Allah lewat pengorbanan Yesss Kristus di kayu salib.
7. Penjelasan yang singkat dengan menggunakan kata-kata sendiri mengenai eksistensi dan
peran Roh Kudus sebagai Oknum Ketiga Tritunggal dan implikasinya dalam kepercayaan
dan perilaku Kristiani.

Eksistensi dan peran Roh Kudus sebagai Oknum ketiga Tritunggal tidak hanya ada setelah
gereja Kristen berdiri dan bertumbuh karena sejak Perjanjian Lama Roh Allah sudah
diperlihatkan bekerja pada penciptaan dan juga berperan dalam nubuatan(mengilhami nubuat
yang disampaikan para nabi) bisa berbentuk penglihatan, mimpi/langsung firman Allah. Roh
Allah memberi inspirasi dan kemampuan kepada seseorang untuk melakukan suatu pekerjaan
yang Allah kehendaki.

Peran Roh Kudus dalam Perjanjian Baru sebagai Pembaharu dan Penolong :

a. Roh Kudus memberi hidup baru dalam konteks kelahiran kembali yaitu merubah
kesadaran seseorang dan membaharui keberadaannya dengan cara :

Memberi panggilan, kepercayaan dan menobatkan juga menginsafkan akan dosa-dosa.

Dengan menyucikan, mendiami, melaksanakan kehendak Allah. Tidak lagi mengikut daging
tetapi menghasilkan buah-buah roh, dimampukan untuk hidup kudus, bersaksi, berdoa seturut
kehendak Allah.

Roh Kudus menghibur seseorang dikala duka, menguatkan diwaktu menghadapi


penganiayaan, mengajari diwaktu ada kebimbangan, mengalami pertumbuhan rohani sebagai
anak Allah, dll.

b. Roh Kudus memberi karunia khusus kepada setiap orang percaya. Memberi karunia
supranatural, seperti berbahasa lidah, berbuat mukzijat, menyembuhkan orang sakit, bukan
lewat proses belajar.

c. Dia merubahkan dan mendiami serta bekerja membaharui setiap orang percaya sampai
puncaknya yaitu saat kedatangan Tuhan Yesus kedua kalinya.

Implikasi praktisnya :
a. Kepercayaan dan penyembahan jangan hanya kepada Bapa dan Anak saja tetapi juga
kepada Roh Kudus.

b. Kepercayaan kepada kuasa Allah atas manusia yng tak dapat dibatasi oleh apapun. Kuasa
itu dapat bekerja untuk membaharui seseorang bukan hanya dalam kepercayaan dan sikap
hidup tetapi juga tingkah lakunya.

c. Roh Kudus kita jadikan dasar pengharapan bagi orang percaya bahwa Dia akan
membaharui segala sesuatu sehingga terbentuk langit dan bumi yang baru. Pengharapan ini
tidak boleh diresponi secara pasif, tetapi dengan aktif yaitu dengan partisipasi dalam
pembenahan tatanan sosial-politik-ekonomi pada masa kini.

8. Penjelasan singkat mengenai beberapa pemahaman yang salah mengenai Roh Kudus dan
memberi penjelasan yang benar mengenai hal itu.

a. Origenes dan golongan Arminians menagtakan bahwa Roh Allah lebih rendah dari Anak
dan Bapa.

b. Arians menyebutkan bahwa Roh Kudus adalah ciptaan allah sebagaimana Anak adalah
ciptaan bapa.

c. Golongan Marchianisme yang dinamis menegaskan bahwa Roh Kudus bukanlah Oknum
tetapi pengaruh/kuasa ilahi semata.

Pemahaman-pemahaman yang salah ini diberikan penjelasan yang benar melalui Konsili
Konstantinopel yang menegaskan Keilahian Roh Kudus. Dia sederajat dengan Anak dan
Bapa karena Dia dilahirkan/berasal secara kekal dari Bapa dan Anak.

Anda mungkin juga menyukai