Anda di halaman 1dari 8

DAFTAR ISI

BAB I....................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN................................................................................................................................1
A. Latar Belakang....................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..............................................................................................................1
BAB II...................................................................................................................................................2
ISI..........................................................................................................................................................2
A. Definisi Trinitas....................................................................................................................2
B. Bukti Allah Trinitas..............................................................................................................3
C. Hubungan dari Tiga Pribadi (Trinitas)..............................................................................3
D. Definisi Politeisme...............................................................................................................4
E. Pandangan yang Salah Mengenai Trinitas..........................................................................5
BAB III..................................................................................................................................................6
PENUTUP............................................................................................................................................6
Kesimpulan......................................................................................................................................6
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pada zaman sekarang masih dan sangat banyak kelompok-kelompok
tertentu yang belum bisa memahami dan menerima Trinitas, masih banyak
juga perdebatan di luar kristen mengenai trinitas dan bahkan masih banyak
orang yang tidak percaya akan adanya Trinitas. Pandangan trinitas memang
tidak mudah dan tentunya sangat sulit dipahami karena konsep ini tidak
tertulis dengan jelas dan rinci dalam Alkitab Perjanjian Lama maupun
Perjanjian Baru. Sehingga dengan demikian ada beberapa kelompok
pandangan-pandangan tertentu yang tidak menerima ajaran tentang trinitas
ini, dan semua ini membuat mereka tidak hidup dan tidak percaya kepada
Trinitas karena mereka memiliki pandangan-pandangan yang tersendiri
mengenai Allah dan mempunyai pandangan yang salah mengenai trinitas.

B. Rumusan Masalah
1. Apa Definisi Trinitas
2. Apa Pemahaman mengenai Konsep Trinitas
3. Apa Definisi Politeisme
4. Pandangan-pandangan Apa yang Salah Mengenai Trinitas
BAB II

ISI

A. Definisi Trinitas
Kata Trinitas berasal dari bahasa Latin trinitas, yang memiliki makna
“tiga di dalam satu”. Trinitas adalah doktrin iman Kristen yang mengakui Satu
Allah Yang Esa, tetapi hadir dalam Tiga Pribadi, yaitu Allah Bapa, Putera dan
Roh Kudus, dimana ketiganya adalah Esa. Artinya adalah bahwa Bapa, Anak
dan Roh Kudus sehakikat, setara, sekedudukan, ini merupakan tiga pribadi
yang berbeda tetapi satu. Artinya adalah bahwa masing-masing Pribadi Allah
sepenuhnya yang memiliki atribut ilahi. Semua pribadi itu adalah bagian dari
Allah karena satu Pribadi bertindak maka dua pribadinyapun juga bertindak.
Keberadaan Allah menunjukkan suatu identitas yang mutlak. Ia adalah satu
keberadaan dan bukan tiga. Ketiga-tiganya mengambil bagian dari satu
esensi dalam tiga Pribadi yang sama. 1 (sama esensinya, pendudukannya,
kuasaannya dan sama kemuliaanya). Dalam Alkitab tidak secara eksplisit
menuliskan itilah “Allah Trinitas” tetapi keberadaanya tersirat dalam Alkitab
baik Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru.
Jadi, Allah Tritunggal berbicara tentang tiga pribadi, yaitu Bapa, Anak
dan Roh Kudus tetapi memiliki satu hakekat, satu substansi satu sensi dan
memiliki natus yang sama. Artinya adalah bahwa masing-masing tidak lebih
besar dan tidka lebih kecil dari pada yang lain dan ketika Pribadi tersebut ada
dalam kesatuan, yaitu dalam satu Allah dan tiga di dalam kesatuan.
B. Bukti Allah Trinitas
Seperti yang dijelaskan mengenai definisi Trinitas di atas, Alkitab
memang tidak menjelaskan secara detail mengenai Trinitas, tetapi Alkitab
menjelaskan kesetaraan atau derajat yang sama mengenai Tiga Pribadi
(Bapa, Anak dan Roh Kudus. Trinitas tersebut terbukti dalam Alkitab. Tetapi
dalam Perjanjian Lama trinitas tidak bisa dipahami dengan jelas seperti dalam
Perjanjian Baru. Bukti dalam Perjanjian Lama terdapat dalam Kejadian 1:26;
3:22 yang memberikan indikasi konsep tentang trinitas dengan penggunaan
kata ganti “kita”. Dalam ayat ini, menuliskan kata “Kita” bukan “Aku”. Hal ini
1
John Frame, Suatu Analisis Terhadap Pemikirannya Cornelius Van Til (Suarabaya: Momentum, 2002), 70.
sangat jelas menunjukkan adanya trinitas dalam kristen, yang menjelaskan
bahwa Tuhan memiliki pribadi yang jamak dalam keesahan, 2 Dalam Alkitab Ul
6:4 menggunakan kata ‫‘ דָ חֶ א‬echad’ yang artinya satu. Kata ini digunakan
dalam berbagai variasi seperti diartikan sebagai (satu gabungan), semua
satu, satu dengan.3 Sedangkan dalam kitab Perjanjian Baru trinitas sangat
jelas kita dapat pahami karena menggunakan nama Bapa, Anak dan Roh
Kudus, terdapat dalam (Matius 3:16-17) yang menunjukkan bahwa Yesus
sebagai saksi pada saat baptisan Tuhan Yesus, dalam Amanat Agung (Mat
28:19) dan (1 Kor 12:4-6; II Kor 13:14 dan I Pet 1:2). Jadi, sangat jelas Alkitab
Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru memberikan bukti mengenai Allah
Tritunggal atau trinitas walaupun dalam Perjanjian Lama kurang jelas.
C. Hubungan dari Tiga Pribadi (Trinitas)
Menurut Berkhof “dalam keberadaan ilahi, hanya ada satu esensi yang
tidak terbagi yaitu tiga pribadi Allah Bapa, Allah Putera dan Allah Roh Kudus.
Dalam substansi personal, Allah Bapa adalah yang pertama, Allah Anak yang
kedua dan Allah Roh Kudus adlah yang ketiga. Alkitab menjelaskan tiga
tingkatan ini dalam apa yang disebut sebagai praepositiones, distinctionales:
ek, dan en yang dipakai untuk mengemukakan pemikiran bahwa segala
sesuatu keluar dari Bapa, melalui Putra dan di dalam Roh Kudus. 4 Artinya
kalau Allah bertindak secara personal. Ketika Allah bertindak, pribadi yang
lainnya juga ikut bertindak karena Anak berada di dalam Bapa, Bapa berada
di dalam Anak dan Roh berada di dalam kedua-Nya dan kedua-Nya juga
berada di dalam Roh. Maka dari itu setiap tindakan Allah merupakan satu
tindakan personal yang melibatkan ketiga pribadi yang bertindak di dalam
kesatuan.5
jadi, menurut saya Trinitas adalah satu misteri yang berada di luar
jangkauuan pemahaman manusia, karena manusia harus menyadari dan
mengakui akan keterbatasannya dalam memahami ke-Mahakuasaan Allah.
Trinitas adalah penyataan Allah sendiri sehingga kita sebagai manusia yang
terbatas tidak dapat memahami penyataan Allah. Semua kebenaran

2
Kevin J. Conner, A Practical Guide to Christian Belief, 114
3
G. Johanes Botterweck dan Helmer Ringgren. ed, Theological Dictionary of The Old Testament Vol. I
(Grand Rapids: William B Eerdmans Publishing Company, 1974), 193- 194
4
Berkhof. Doktrin Allah. 153
5
John M. Frame, Suatu Analisis Terhadap Penikirattrtyc: Cornelius Van Til, 71.
dinyatakan oleh Allah di dalam Alkitab dan tentunya untuk memahaminya ini
merupakan hal yang misteri bagi manusia dan hanya dapat diterima dan
dipercaya oleh iman kita sebagai orang kristen
D. Definisi Politeisme
Politesisme berasal dari kata Yunani πολύ poly  (banyak) dan
θεός theos (Tuhan). Istilah ini pertama kali ditemukan dan digunakan oleh
penulis orang Yahudi Philo dari Alexandria untuk membantah orang-orang
Yunani. Jadi, politeisme adalah suatu bentuk kepercayaan yang mengakui
adanya lebih dari satu Tuhan atau menyembah kepada banyak Tuhan/dewa.
6
Politeisme juga merupakan pandangan yang mempercayai banyak allah dan
politeisme dapat dikatakan merupakan pandangan teistik yang paling
dominan dalam sejarah. Adapaun contoh politeisme yang paling terkenal dari
zaman kuno adalah mitologi Yunani/Roma (Zeus, Apollo, Aphrodite,
Poseidon, Agama Hindu dll). 7
Dewa politeisme ini sering digambarkan sebagai sosok kompleks
dengan status yang lebih besar atau lebih kecil, dengan keterampilan,
kebutuhan, keinginan dan sejarah individu. Dalam arti bahwa ciri-ciri dewa
tersebut dibuat mirip/sama seperti manusia, tetapi ada tambahan kekuatan,
kemampuan, pengetahuan atau persepsi individu. Politeisme tidak dapat
dipisahkan dengan kepercayaan animisme yang lazim disebagaian besar
agama masyarakat. 8
Jadi menurut pemahaman saya bahwa trinitas bukanlah politesme karena
sangat jelas bahwa politeisme
E. Pandangan yang Salah Mengenai Trinitas
Ada beberapa pandangan yang keliru atau yang salah mengenaoi trinitas,
yaitu
1. Pandangan triteisme.
Pandangan ini adalah pandangan yang menolak keesahan Allah dan
percaya kepada tiga allah. Pandangan tersebut sama dengan hinduisme
yang memiliki dewa tiga tetapi serangkai yaitu: Brahma, Wisnu dan Syiwa,

6
Ibid.
7
https://www.gotquestions.org/Indonesia/politeisme.html
8
https://feelsafat.com/2020/11/politeisme-pengertian-kepercayaan-agama-dan-filsafat.html
tetapi padangan ini sangat salah dan berbeda dengan pandangan kristen
mengenai trinitas.
2. Monarkianisme
Pandangan ini adalah pandangan bahwa Allah Anak hanya
merupakan mode lain dari penyataan Allah Bapa. Ada dua bentuk dalam
pandangan ini yaaitu Adopsionisme dan Modalisme.
3. Sabellianisme
Pandangan ini adalah pandangan yang menyatakan bahwa Bapa,
Anak dan Roh Kuduss tiga bentuk eksistensi atau tiga manifestasi dari
satu Allah, tetapi ini hanya cara Allah dalam menyatakan diri-Nya.
4. Arinianise
Pandangan ini adalah pandangan yang anti trinitas yang
mengatakan bahwa Allah yang kekal yang esa dari Anak yang
diperanakkan oleh Bapa, dan oleh karena itu Anak memiliki permulaan
(diciptakan)
5. Socinianisme
Pandangan ini adalah pandangan yang hampir mirip dengan
arianisme. Pandangan ini mengajarkan bahwa adalah keliru untuk
mempercayai Pribadi-pribadi dari Trinitas yang memiliki satu hakekat yang
esa. Paham ini mengajarkan bahwa hanya ada satu zat ilahi yang terdiri
hanya satu pribadi.9
Ada juga yang mengatakan bahwa adalam Perjanjian Lama Alkitab
sudah mengajarkan tentang politesme/banyaknya allah. Memang dalam
Alkitab Perjanjian Lama ada beberapa ayat yang menyebut “allah-allah”
dalam bentuk jamak (Kel 20:3;Ul 10:17,13:2, Maz 82:6 dan Dan 2:47).
Tetapi orang israel kuno memahami dengan jelas bahwa hanya ada satu
Allah yang sejati, namun mereka seringkali tidak hidup sesuai dengan apa
yang mereka percayai dan mereka sering jatuh ke dalam penyembahan
berhala dan allah-allah asing. Maka, Alkitab sangat jelas menentang
politeisme karena dalam kitab Ul 6:4 memberitahu kita, “Dengarlah hai
orang Israel: TUHAN itu Allah kita, TUHAN itu esa”, begitu juga dalam
10
kitab Maz 96:5 dan Yak 2:19.

9
https://teologiareformed.blogspot.com/2018/06/allah-orang-kristen-ajaran-tentang.html
10
https://www.gotquestions.org/Indonesia/politeisme.html
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Menurut pemahaman saya trinitas merupakan tiga pribadi tetapi
satu. Dalam arti bahwa jika Allah bertindak, maka pribadi-pribadi lain-Nya
juga ikut bertindak sehingga trinitas dapat bekerja secara personil.
Manusia yang berdosa tidak bisa memahami dengan baik dan benar
tentang trinitas karena Allah sendiri tidak terbatas dan kita memiliki
keterbatasan dan tentunya hakekat kita sangat berbeda dengan Allah
Trinitas. Oleh karena walaupun kita sangat terbatas dan tidak bisa
memahami Allah, maka dari itu hendaklah kita terus hidup di adlam Allah
supaya kita semakin dekat dan semakin memahami perbuatan apa saja
yang dilakukan oleh Allah dalam kehidupan kita dan kita juga terus
memiliki iman dan keyakinan mengenai trinitas.
DAFTAR PUSTAKA

John Frame, Suatu Analisis Terhadap Pemikirannya Cornelius Van Til


(Suarabaya: Momentum, 2002), 70.
Kevin J. Conner, A Practical Guide to Christian Belief, 114
G. Johanes Botterweck dan Helmer Ringgren. ed, Theological Dictionary of
The Old Testament Vol. I (Grand Rapids: William B Eerdmans Publishing Company,
1974), 193- 194
Berkhof. Doktrin Allah. 153
John M. Frame, Suatu Analisis Terhadap Penikirattrtyc: Cornelius Van Til, 71.
Ibid.
https://www.gotquestions.org/Indonesia/politeisme.html
https://feelsafat.com/2020/11/politeisme-pengertian-kepercayaan-agama-dan-
filsafat.html

https://teologiareformed.blogspot.com/2018/06/allah-orang-kristen-ajaran-
tentang.html
https://www.gotquestions.org/Indonesia/politeisme.html

Anda mungkin juga menyukai