Anda di halaman 1dari 5

NAMA : Elsa Julia

NIM : E1022211045

KELAS : A reg B

MAKUL : Agama

DOSEN : Dr. Sahermiko, M.Si

SOAL UAS AGAMA

1) Menurut kesaksian Alkitab, apa yang anda ketahui tentang :

a. Hakikat manusia;

b. Perjanjian Allah di gunung Sinai; dan

c. Konsep tentang Allah.

2) Dalam Perjanjian Baru, menurut kesaksian Injil – injil Sinoptik Yesus memulai

pekerjaan dan pelayananNya di Galilea. Ia memulainya dengan pemberitaan

“Bertobatlah, sebab Kerajaan Allah telah dekat / datang!” (Mat 3 : 2; Mark 1 : 15).

a. Jelaskan yang dimaksud dengan” Kerjaan Allah” menurut injil sinoptik !

b. Apa yang saudara ketahui tentang tugas panggilan gereja?

3) Coba saudara jelaskan dengan singkat:

a. Hakikat iman Kristen;

b. Konsep Keselamatan menurut Rasul Paulus; dan

c. Konteks dan setting PAK.


JAWABAN

1. A. Hakikat Manusia

Manusia Adalah ciptaan Allah

Kesaksian Alkitab adalah manusia ciptaan Allah. Kejadian 1:26 Berfirmanlah Allah: "Baiklah Kita

menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita,...” Manusia bersifat makhluk atau bersifat alamiah

(Kej 2 : 7)

Makna Manusia sebagai Imago Dei

Makna konsep Imago Dei, menjelaskan suatu potensi kemampuan manusia untuk berhubungan dengan

Allah. Dalam arti manusia adalah makhluk religius.

Makna Manusia diciptakan menurut gambar & rupa Allah

Jadi, makna gambar & rupa manusia sama dengan ALLAH adalah dalam ROH dan sifatsifat Allah Sang

Pencipta.

MANUSIA ADALAH MAKHLUK SOSIAL Manusia sebagai makhluk sosial ingin menyatakan bahwa

manusia tidak dapat hidup sendirian dan selalu berhubungan dengan orang lain serta berorientasi kepada

sesama (Kej 2:18).

Manusia adalah MakhIuk Rasional dan Berbudaya Allah memberi perintah kepada manusia untuk

memerintah, menaklukkan alam semesta serta memeliharanya. Ini disebut tugas dan mandat manusia

dalam arti pelaksana dan wakil Allah dalam memerintah dan memelihara alam semesta ini. Jadi

berbudaya adalah perintah atau mandat yang kita sebut dengan mandat kebudayaan. Tuhan

memperlengkapi manusia dengan potensi rasional untuk melaksanakan mandat itu.

Manusia adalah Makhluk Etis Manusia diciptakan sebagai makhluk etis berarti manusia memiliki

kesadaran etis: kesadaran untuk membedakan mana yang baik dan yang jahat, yang benar dan yang salah,

yang bertanggung jawab dan tidak bertanggung jawab.


Manusia Sebagai Pendosa Alkitab memberitakan bahwa manusia ciptaan yang termulia dan juga telah

berbuat dosa. Paradoks ini disebabkan karena manusia telah jatuh ke dalam dosa. (Kej. 3). Dosa dipahami

bukan sekedar pelanggaran moral, tetapi sikap memberontak kepada Allah, yakni menolak otoritas Allah

yang menentukan tujuan hidup manusia. Dosa berarti mengambil alih otoritas Allah.

B. Perjanjian di Gunung Sinai (Kel. 19 : 1 – dst.) Dalam buku Keluaran dikisahkan bagaimana Umat

Israel keluar (berjalan) meninggalkan Mesir menuju Tanah Kanaan (Tanah perjanjian) sebagai bangsa

musafir yang mengembara. Di Sinai Tuhan memberikan Undang – undang (Taurat) kepada bangsa Israel,

yakni :  Kesepuluh Firman (Dasafirman);  Undang – undang Upacara (Kebaktian);  Undang –

undang Kemasyarakatan.

C. Konsep ALLAH Menurut Alkitab Bila kita berbicara tentang “ Allah ”, maka seolah – olah dimulai

dengan suatu kata yang umumnya terkenal. Karena kata “ Allah ” itu dipergunakan di dalam berbagai

macam agama dan kepercayaan manusia. Secara khusus menurut Theologia dan Dogmatika Kristen,

bahwa Allah yang kita kenal adalah Allah yang diberitakan dalam Alkitab, yaitu “ Allah Abraham, Ishak

dan Yakub ” atau lebih khusus lagi : “ Allah dan Bapa Yesus Kristus ”. “ Ia adalah Allah, yang telah

menyatakan diri-Nya kepada manusia dalam sejarah, yaitu sebagai Allah Abraham, Ishak dan Yakub

dalam sejarah Israel dan sebagai Allah dan Bapa dalam sejarah Yesus Kristus.

2. A. Kerajaan Allah adalah :

1. Tindakan dinamis Allah dalam sejarah dunia

2. Kerajaan Allah harus bersifat eskhatologis

3. Raja di dalam kerajaan itu adalah seorang Bapa

4. Kerajaan Allah berarti adanya Israel baru (Israel yang baru /Gereja)

5. Kerajaan Allah mengandung pola hidup baru

6. Kerajaan Allah itu dipusatkan pada Kristus

7. Kerajaan Allah itu melibatkan salib; dan


8. Sekalipun Kerajaan Allah itu sudah datang, namun masih akan disempurnakan.

B. Tugas panggilan gereja (Tri panggilan gereja) adalah bersekutu, bersaksi, dan melayani. Ketiganya

merupakan satu kesatuan, yang saling berkaitan (integral).

3. A. “Iman adalah kepercayaan yang praktis kepada hal yang kita anggap luhur melebihi semua yang

lain. Juga iman adalah kesetiaan kepada hal yang kita anggap paling dasarlah dalam kehidupan kita, hal

mana merupakan sumber yang memancarkan arti bagi keseluruhan hidup kita”. Iman Kristen adalah

kepercayaann kepada Allah yang telah menyatakan dirinya dalam Yesus Kristus sebagai Tuhan dan

Juruselamat kita. Dalam iman pada dasarnya (hakekatnya) ada empat (4) unsur dalam satu perkara : 1.

Iman adalah kepercayaan dan kesetiaan; 2. Iman adalah tanggapan (respons) kepada panggilan Allah; 3.

Iman adalah juga tanggapan kepada pekerjaan Allah dalam dunia; dan 4. Iman adalah pendirian

kebenaran.

B. Konsep keselamataan menurut rasul Paulus yaitu sebagai sebuah anugerah Allah dalam iman

karena keselamatan itu hanya ada didalam Yesus Kristus yaitu dengan percaya dan mengakui bahwa

Yesusadalah Tuhan

C. Setting PAK dalam Keluarga

Keluarga merupakana konteks tempat berlangsungnya (setting) pertama dan utama dari PAK. Kalau

dikatakan setting utama dan pertama karena disinilah peranan orang tua dalam mengasah dan mendidik

anak – anaknya. Agar mereka bertambah dalam iman kasih dan pengharapan. “ Keluarga Kristen adalah

pemberian Tuhan yang tak ternilai harganya. Keluarga Kristenlah yang memegang peranan yang

terpenting dalam P.A.K., bahkan lebih penting pula dari segala jalan lain yang dipakai gereja untuk

pendidikan itu ”.

Setting PAK dalam Jemaat (Gereja)


Gereja sebagai persekutuan orang percaya sejak semula sudah menekankan pentingnya pengajaran/

pendidikan. Baik dalam PL maupun PB, selalu menekankan pendidikan agama. “Jadi mandat pendidikan

itu sudah ada sejak Umat Allah itu ada. Itulah sebabnya kita katakana bahwa konteks dari PAK adalah

umat Allah baik itu dalam Perjanjian Lama maupun perjanjian baru yang kita sebut Gereja Kristen”.

Seting PAK dalam Sekolah / PT

Setting PAK di sekolah / perguruan tinggi juga mempunyai signifikasi yang khusus pula. Mengingat

ketentuan dan kedudukan PAK di sekolah / PT. merupakan pelajaran yang wajib. Kenyataan ini tidak

terjadi begitu saja, tetapi punya akar sejarah yang panjang.

Anda mungkin juga menyukai