Anda di halaman 1dari 2

Yohana Violeta Br Sianipar

FKG USU – 200600039


Pendidikan Agama Kristen Protestan
C. Allah Tritunggal

1. Seperti yang tertulis dalam Ulangan 6:4, orangn Kristen mula mulayang beribadah

dengan Yudaisme percaya akan keesaan Allah. Namun orang Kristen mengalami

pertumbuhan dengan menyakini bahwa Yesus adalah Tuhan namun tetap bergumul

akan keberadaan Bapa, Anak, dan Roh. Hingga akhirnya istilah Tritunggal ditemukan

oleh seorang bernama Tertulianus yang mengatakan bahwa Tritunggal adalah tiga

oknum. Namun terdapat kekeliruan dalam pendapat Tertulianus. Ia berpendapat bahwa

derajat Anak lebih rendah daripada Bapa.

2. Konsep Allah Tritunggal memang cukup sulit dipahami oleh orang-orang karena untuk

memahaminya bukan hanya diperlukan logika seorang manusia, tetapi penyertaan Roh

Kudus atas kita. Sehingga baik dulu maupun sekarang banyak sekali konsep-konsep

yang salah tentang Allah Tritunggal. Salah satu konsep yang keliru adalah konsep dari

Tertulianus yang membedakan derajat Bapa dan Anak seolah-olah derajat Anak lebih

rendah dari Bapa.

3. Pada Perjanjian Lama konsep Tritunggal masih belum terlalu jelas tetapi ada indikasi-

indikasi yang mengarah ke arah Tritunggal. Contohnya pada Yehezkiel 11:5, nats

tersebut membuktikan bahwa ada lebih dari satu Oknum; Roh Tuhan yang meliputi

dana Tuhan yang berfirman. Juga pada Yesaya 63:8-10, disana telah disebut perihal

ketika Oknum. Pada Perjanjian Baru konsep Tritunggal sudah lebih jelas. Satu ayat

yang bisa saya ambil adalah Yohanes 3:16, disana Allah berfirman bahwa Ia mengutus

Anak-Nya yang tunggal untuk menebus dosa-dosa manusia. Implikasinya dalam

kepercayaan orang Kristen pada masa kini adalah bahwa orang Kristen percaya akan
Allah Tritunggal, Allah sebagai pencipta dan pemelihara, Anak sebagai Penyelamat,

dan Roh Kudus sebagai pembaharu. Dimana ketiga Oknum adalah satu pribadi yang

tidak dapat berpisah satu sama lain.

4. Peran Bapa di dalam Tritunggal adalah sebagai pencipta dan pemelihara. Di dalam

Tritunggal Allah bisa disebut sebagai Oknum I karena dari Allah berasal Anak dan Roh

Kudus. Namun bukan berarti ini menentukan bahwa derajat Bapa lebih tinggi daripada

Anak atau Roh Kudus, karena derajat Bapa, Anak, dan Roh Kudus tidak bisa dibedakan.

Penyebutan Oknum I adalah karena Oknum II dan Oknum III berasal dari Bapa dan

fungsi-Nya sebagai pemelihara dan pencipta.

Dengan tugas Bapa sebagai pencipta dan pemelihara, orang Kristen percaya bahwa

keberadaan dan kehidupannya semuanya terjadi karena kemurahan Bapa yang

memelihara kita. Kita juga memohon perlindungan dan pemeliharaan kepada Bapa.

5. Oknum II atau yang bisakita sebut Yesus adalah ALLAH Penebus, Yesus dikatakan

sebagai Anak karena berasal dari oknum I yaitu Bapa. Yesus Kristus adalah Allah dan

juga Manusia. Yesus pada hakekatnya adalah benar-benar Allah (100%) namun juga

pada hakekatnya adalah manusia (100%). Namun sisi Allah dan manusia dari Yesus

Kristus tidak dapat disatukan juga tidak dapat dipisahkan. Yesus hadir sebagai penebus

untuk kita orang-orangg berdosa ini, Dia rela mati di kayu salib untuk menjalankan

perintah Bapa (Yohanes 3:16).

Implikasi dari keeksistensian Yesus Kristus sebagai Oknum II adalah orang-orang

Kristen yang menyadari bahwa keselamatan yang kita peroleh adalah bentuk kasih

karunia Allah kepada kita, sehingga sebagai orang Kristen harus memiliki iman bahwa

Yesus Kristus adalah Juruselamat, juga orang-orang Kristen harus senantiasa taat akan

perintah-Nya.

Anda mungkin juga menyukai