Anda di halaman 1dari 16

Makna Allah Tritunggal

Mahakudus
• Kata Tritunggal berasal dari kata bahasa Latin
Trinitas yang terdiri dari dua kata,yaitu Tres
yang berarti tiga, dan unus yang berarti esa,
tunggal, atau satu
• Tritungal Mahakudus itu seperti matahari.
Allah Bapa seperti matahari yang memberikan
sinarnya hingga dunia menjadi terang. Terang
itu dapat dianalogikan sebagai Yesus Kristus.
Selain terang matahari juga memberikan
hangatnya/panas yang dianalogikan sebagai
Roh Kudus.
• Apa arti Allah kita adalah satu?
• Artinya Allah tunggal, utuh tak terbagi, tak
tercerai-beraikan, sempurnah dan tidak ada
satupun yang perlu ditambahkan kepadaNya.
• Jadi makna kata Satu dalam konteks iman
akan Satu Allah menunjukan pada
kesempurnaan Allah, keutuhan Allah dan
kepenuhan Allah.
• Apa arti tiga pribadi dalam satu Allah?
• Allah Tritunggal adalah satu dan tiga pribadi sekaligus (bapa,putra dan
Roh kudus)
• Yang diamksud tiga adalah pribadi bukan Tuhan.
• Allah adalah satu dan tiga pribadi artinya adalah Allah adalah dia yang
berelasi, menyapa, merangkul, menghadirkan dan
mengkomunikasikan diri. Relasi Allah adalah kesatuan,
kesempurnaan,ketunggalan,dan keutuhan dalam keilahiannya. Artinya
masing-masing berada dalam satu kesempurnaan ilahi.relari Allah
tritunggal adalah relasi sempurna, total, penuh dan tu ntas. Relasi
semacam itu hanya dapat dijelaskan sebagai relasi kasih. Jadi tiga
pribadi Allah yang relasional adalah Allah yang saling mengasihi, yang
saling mencintai secara penuh, total, selesai dan sempurna.
AJaran kitab suci
perjanjian Lama
• Dari pernyataan Perjanjian Lama terhadap Allah Tritunggal, memang tidak
terlihat jelas atau tersurat menyebutkan tentang Allah tritunggal tersebut.
Namun ungkapan-ungkapan tersirat maupun personifikasi banyak sekali
terlihat bahwa memang Allahadalah Tritunggal adanya. Bukan sebagai
pribadi-pribadi yang dapat dipisahkan, tetapimerupakan pribadi-pribadi yang
jamak namun mempunyai kasih dan relasi yang tidak dapat terpisahkan.
Bangsa Israel dalam Perjanjian Lama sangat menekankan ke-Esaan dari Allah
mereka, inilah yang nampak dalam ungkapan komitmen mereka
• Pada saat Allah menciptakan manusia, Berfirmanlah Allah dalam Kej
1:26 :“Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita,
supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara
dan ata s ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang
merayap di bumi
• Amsal 8:22-30
Perjanjian baru
A. INJIL SINOPTIK
Ayat –ayat tentang pembabtisan Yesus mark 1:9-11 perikop ini mengatakan
bahwa suara Allah Bapa dari surga yang mewahyukan Yesus sebagai putranya
yang tercinta sementara Rohkudus memperlihatkan diri dalam rupa burung
merpati.
• Pada saat puncak pewartaannya dengan gembira dan dipenuhi Roh kudus
yang memuji Bapa, Tuhan langit dan bumi yang tidak dikenal oleh siapapun
selain putra dan orang kepadanya diberitahukan oleh putra (mat 28:19)
• Naskah terpenting dalam injil sinoptik adalah perintah Yesus yang bangkit. Ia
menyuruh para muridnya mengajar segala manusia dan membabtis mereka
dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus (mat 28:19)
• Pembatisan merupakan kejadian yang mendasari kehidupan seluruh umat
Allah dan setiap orang berimandengan mengakui kepercayaan akan satu Allah
: bapa, putera roh.
B. Injil Yohanes
• Dalam prolognya (yoh. 1:1-8)
• Dalam amanat perpisahan Yesus (yohanes 14:-17-15:26;16:7)
• Terdapat dalam doa Yesus sebagai imam agung (yoh 17) dalam doa
Yesus mengungkapkan bahwa bapa adalah hidup abadi yang telah
memberikan kepada putera kuasa atas segala yang hidup dan putera
telah meneruskan hidup kepada semua manusia yang mengenal dan
mengakui bahwa Yesus adalah yang hidup. Roh kudus yang berasal
dari putera dan bapa menganugerahkan hidup ini kepada semua orang
beriman, supaya mereka bersatu dengan Alllah seperti bapa dan
putera adalah satu . Ini adalah karya roh pemersatu ilahi. Dengan
demikian bapa putera saling memuliakan di bumi ini dengan
kemuliaan yang dimiliki sejak kekal.
• C. KISAH PARARASUL
• Dalam kis 7:55-56 diceritakan bahwa sebelum
stefanus dibunuh, ia penuh dengan roh kudus
ia menatap kelangit melihat kemuliaan Allah
dan Yesus berdiri disebelah kanan Allah. Lalu
katanya sungguh aku melihat langit terbuka
dan anak manusia berdiri disebelah kanan
bapa.
• D. SURAT-SURAT SANTO PAULUS
• dalam 2 kor 13:13
• Dalam efesus 13:14
• Efesus 1:7
Dogma tentang Tritunggal Maha Kudus
menurut Katekismus Gereja Katolik,
• A). Tritunggal adalah Allah yang satu. Pribadi ini tidak membagi-bagi ke- Allahan seolah
masing-masing menjadi sepertiga, namun mereka adalah ‘sepenuhnya dan
seluruhnya’. Bapa adalah yang sama seperti Putera, Putera yang sama seperti Bapa;
dan Bapa dan Putera adalah yang sama seperti Roh Kudus, yaitu satu Allah dengan
kodrat ilahi yang sama. Karena kesatuan ini, maka Bapa seluruhnya ada di dalam
Putera, seluruhnya ada dalam Roh Kudus; Putera seluruhnya ada di dalam Bapa, dan
seluruhnya ada dalam Roh Kudus; Roh Kudus ada seluruhnya di dalam Bapa, dan
seluruhnya di dalam Putera.
• B)Walaupun sama dalam kodrat ilahinya, namun ketiga Pribadi ini berbeda secara
nyata satu sama lain, yaitu berbeda di dalam hal hubungan asalnya: yaitu Allah Bapa
yang ‘melahirkan’, Allah Putera yang dilahirkan, Roh Kudus yang dihembuskan.
• c). Ketiga Pribadi ini berhubungan satu dengan yang lainnya. Perbedaan dalam hal asal
tersebut tidak membagi kesatuan ilahi, namun malah menunjukkan hubungan timbal
balik antar Pribadi Allah tersebut. Bapa dihubungkan dengan Putera, Putera dengan
Bapa, dan Roh Kudus dihubungkan dengan keduanya. Hakekat mereka adalah satu,
yaitu Allah.
Ungkapan Iman akan Tritunggal dalam
Gereja
• Tanda Salib. Membuat Tanda Salib (menandai diri dengan salib) sebelum
dan sesudah berdoa merupakan ungkapan yang khas bagi Umat Katolik.
Pada saat membuat tanda salib kita mengucapkan kata-kata yang
mengungkapkan iman akan Tritungggal: “Dalam nama Bapa dan Putera
dan Roh Kudus, Amin”. Dengan membuat tanda salib kita hendak
mengungkapkan iman akan karya penyelamatan Allah yang sejak semula
sudah direncanakan dan dilaksanakan Bapa dengan berbagai cara, dan
yang secara khusus dinyatakan dalam sengsara dan wafat serta
kebangkitan Putera-Nya, Yesus Kristus, dan yang berkat Roh Kudus masih
berlangsung hingga sekarang ini. Dengan tanda salib kita meneladan
Yesus Kristus yang berkat salib- Nya telah menebus dosa dan mengantar
manusia kepada Allah Bapa, serta berharap dapat berpartisipasi
meneruskan dan mewujudkannya dalam kehidupan sehari-hari.
• Doa Kemuliaan (Gloria). Madah kemuliaan yang biasanya kita
nyanyikan merupakan pujian atas kebesaran karya keselamatan Allah.
“Kemuliaan kepada Allah di Surga.” Kita tahu bahwa Allah telah turun
dari Surga untuk keselamatan kita dan untuk mengangkat kita “ke
atas” manusia yang kecil yang mengagumi karya kebesaran Allah.
Dalam madah ini, kita juga memuji Putera Allah yang setara dengan
Bapa, yang “menghapus dosa dunia”, yang menebus kita. Dalam
penutup madah ini, kita sekali lagi mengingat hidup Allah Tritunggal;
dan Kristus Penebus kita, yang mewahyukan Bapa bersama dengan
Roh Kudus, sekali lagi menjadi pusat cinta kasih dan pujian kita:
“Karena hanya Engkaulah kudus, hanya Engkaulah Tuhan, hanya
Engkaulah Mahatinggi, Ya Yesus Kristus, bersama dengan Roh Kudus,
dalam kemuliaan Allah Bapa. Amin.
• Syahadat/Credo. Isi Syahadat/Credo, dengan sangat jelas
mengungkapkan iman akan Allah Tritunggal Mahakudus. Syahadat
atau credo merupakan ringkasan seluruh sejarah karya
penyelamatan Allah, mulai dari penciptaan, penjelmaan,
kesengsaraan, wafat, kebangkitan, kenaikan ke Surga, kedatangan
Roh Kudus, kedatangan Kristus kembali, misteri Gereja, sakramen-
sakramen sampai dengan kehidupan kekal. Oleh karena itu, setiap
kali kita mengucapkan Syahadat/Credo kita mengenangkan seluruh
sejarah penyelamatan yang dilaksanakan oleh Allah Tritunggal
Mahakudus. Sejarah penyelamatan adalah sejarah keselamatan
yang berasal dari Bapa, terlaksana oleh Putera dan dilanjutkan oleh
Roh Kudus di dalam Gereja sampai pada akhir zaman.
• Doksologi. Doksologi artinya doa pujian. Doa ini
diucapkan pada akhir dari Doa Syukur Agung
pada waktu Perayaan Ekaristi. Doa Doksologi
berbunyi: “Bersama dan bersatu dengan Kristus
dan dengan perantaraanNya, dalam persatuan
dengan Roh Kudus, disampaikanlah kepada-Mu
Allah Bapa yang Mahakuasa, segala hormat dan
pujian, kini dan sepanjang segala masa”. Umat
menjawab “Amin”.
• Pembaptisan; Pembaptisan yang dilaksanakan
dalam Gereja Katolik menggunakan rumusan
Trinitas. Pada waktu membaptis, Imam
mengucapkan, “N………….. (Nama orang yang
dibaptis) Aku membaptis kamu: dalam nama
Bapa dan Putera dan Roh Kudus.” Melalui
pembaptisan ini, orang yang dibaptis
dipersatukan dalam kehidupan Tritunggal
Mahakudus.
Mengalami dan mensyukuri karya Allah yang
Trinitas
• Karya khas yang selalu kita imani sebagai karya
khas dari Allah Bapa ialah menciptakan.
• Karya khas dari Allah Putra adalah menebus,
memperbaiki yang rusak, dan menyembuhkan
yang luka lahir batin.
• Karya dari Allah Roh kudus adalah
memperbaharui , meneguhkan dan
mempersatukan.

Anda mungkin juga menyukai