Anda di halaman 1dari 4

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH

TUGAS 1

Nama Mahasiswa : Felisianus Gapur

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 042322236

Kode/Nama Mata Kuliah : MKWU4102/Pendidikan Agama Khatolik

Kode/Nama UPBJJ : KUPANG

Masa Ujian : 2021/22.1 (2021.2)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
A. Interpretasi tentang Misteri Allah Tritunggal
Misteri tentang Allah bukanlah sebuah teka-teki karena teka-teki itu harus dipecahkan. Misteri
Allah merupakan ajaran Tritunggal Yang Esa bagi iman kristen. Demikian juga mengenai Allah
Tritunggal, Misteri Allah Tritunggal bukan untuk dipecahkan melainkan untuk dikagumi dan dihayati
kemisteriannya, diilhami untuk menjadikan motivasi bagi kita untuk berbuat baik kepada siapa saja
serta dijadikan landasan untuk selalu mewartakan Sabda Tuhan kepada semua orang demi kemuliaan
Allah. Pengakuan bahwa Yesus adalah Tuhan dan Allah, telah mengubah sudut pandang iman kristen
tentang Allah. Akhirnya Gereja merumuskan ajarannya tentang Allah ke dalam Tiga Kepribadian
menjadi Satu (Tritunggal) yaitu Bapa, Anak dan Roh Kudus. Ajaran inilah yang kemudian dihayati
oleh umat kristen yang sungguh percaya dan mengimani Allah sebagai Maha Kuasa.
Tritunggal Maha Kudus adalah sebuah misteri yang tidak dapat ditembus oleh akal budi
manusia. Tritunggal yang terdiri dari Tiga Kepribadian yaitu Bapa, Putera dan Roh Kudus tetap
menjadi Allah Yang Esa. Tritunggal memiliki kegiatan yang satu dan sama tetapi setiap Pribadi Ilahi
yang hadir dalam kehidupan manusia tetap sesuai dengan kekhususannya dalam Tritunggal.
Allah adalah Maha Kuasa. Dia berkuasa atas segala-galanya yang ada. Kemahakuasaan Allah
menyebabkkan Allah itu abadi. Allah tidak mempunyai awal dan tidak mempunyai akhir yang berarti
bahwa Allah itu selalu ada dan tidak pernah tidak ada karena Allah merupakan sumber kehidupan
yang menciptakan segala yang ada. Dalam kehidupan manusia, Allah ialah yang Maha pengasih dan
penyayang. Allah memberi segalanya apa yang manusia minta dariNya. Seluruh kekayaan hidup bisa
ditemukan dalam Allah karena manusia memuliakan Allah sebagai sumber kehidupan. Di luar Allah
tidak ada kehidupan karena Allah adalah satu-satunya sumber penyelenggaraan kehidupan. Orang
beriman kristen mengakui Allah yang Esa. Tetapi tidak hanya Allah yang Esa saja melainkan Yesus
Kristus juga Esa yang menjadi utusan Allah sebagai perantara hubungan antara Allah dengan
manusia.
Berkat rahmat, manusia mempunyai iman yang teguh akan Allah. Manusia yang mempunyai
iman dalam dirinya memperoleh pengharapan untuk mengenal Allah dan iman itu mempertemukan
manusia secara sungguh-sungguh denngan Allah. Walaupun manusia dengan imannya dapat
mengenal Allah tetapi Allah tetap Allah dan menjadi misteri yang tidak akan pernah diketahui
jawabannya. Tidak seorang pun yang dapat melihat Allah. Iman akan Allah mempunyai penghayatan
yang mendalam dalam Kristus dan Roh Kudus. Berkat Roh Kudus, iman kepercayaan akan Allah
senantiasa dicurahkan ke dalam diri manusia. Orang beriman tidak hanya percaya kepada Yesus saja
melainkan percaya juga kepada Allah yang telah mengutus Yesus. Allah telah mewahyukan Diri
melalui Yesus Kristus dalam rupa manusia. “Firman itu telah menjadi manusia, dan diam diantara
kita, dan kita telah melihat kemuliaanNya, yaitu kemuliaann yang diberikan kepadaNya sebagai Anak
Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran” (Yoh 1:14).

B. Perjanjian Lama dan Perjajian Baru dapat menjadi sumber utama pengakuan Iman akan Tritungga
Allah.
Kitab suci Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru sumber utama bagi pengakuaan Iman akan
Allah Tritunggal. Allah telah menyatakan diri-Nya: Mewahyukan Diri. Ia telah memperkenalkan
Diri dalam Yesus Kristus: Satu hakikat dengan Tiga Pribadi.
Dalam Perjanjian Lama Satu Allah Tiga Diri secara Terselubung sudah diwahyukan: Penciptaan
Dalam Sabda, Hikmat itu ada pada Allah, dalam Roh di atas lautan Purba; Nabi-nabi menerima
penglihatan-penglihatan dalam Roh. Dalam perjanjijian Baru Yesus berbicara tentang diri-Nya
sendiri, putra Allah adanya. Ia berbicara tentang Bapa yang mengutus-Nya. Ia berbicara tentang
Roh Penghibur, Roh Kudus yang akan di utus-Nya kepada kita setelah kembali ke Rumah
Bapa.(Yoh 14:26)
Yesus mengakui Diri-Nya Putra Allah(Mat 11:27; Yoh 20:17). Putra dan Bapa adalah Satu dari
selama-lamanya(Yoh 17:24). Aku datang dari Bapa, keluar dari dan pergi ke pada Bapa” (Yoh
16:18). Aku beradam pada Dia”(Yoh 7:29). “ Barang siapa melihat Aku, ia telah melihat Bapa”
(Yoh14:8-14). Berkuasa bersam-sama (Yoh 16:15). Yesus menyebut Diri-Nya bersama dengan
Bapa sebagai’Kami’ (Yoh 14:23). Roh itu adalah Roh-ku, kata Yesus.
Kesamaan Bapa, Putra, dan Roh Kudus adalah kesamaan dalam adanya dari kekal dan berkuasa
bersama, tetapi dengan identitas sendiri-sendiri: Bapa dan Putra dan Roh, Tiga Diri Satu Allah.
Tiga Diri Ilahi mempunyai satu ke-Allahhan yang sama, bukan identitas yang sama. Tiap Diri
mempunyai kepribadiaan-Nya. Ke-Allahan yang sama dsn ke-Pribadian Tiga Diri itu adalah dari
Kekal.
Gereja mengakui kepercayaannya akan Misteri Tritunggal Mahakudus dalam Kidung pada pesta
Allah Tritunggal. Bersama Putra-Mu dan Roh Kudus Engkaulah Allah yang Maha Esa dalam
Tritunggal Mahakudus. Putra dan Roh Kudus sama-sama Mulia dengan tiada bedahnya.
Engkaulah Allah yang Kekal dan benar, Khusus dalam pribadi-pribadi, satu dalam hakikat, sama
dalam keagungan.

C. Pengalaman Iman
Misteri Tritunggal ini merupakan misteri kasih yang begitu mendalam, dan kalau kita bayangkan
itu seperti aliran kasih yang terus menerus, Bapa yang setiap saat memberikan diri seutuh-utuhnya,
karena itu kita bisa mengatakan bahwa kasih atau mengasihi berarti memberikan diri,
mengosongkan diri.
Dalam hidup manusiawi kita, Cinta Kasih mempersatukan orang-orang yang saling Mengasihi,
seperti kekasih dengan kekasih, hubungan antara anggota kelurga, walaupun tidak sempurna dan
untuk selama-lamanya. Cinta Kasih antara Ketiga Pribadi Ilahi itu demikian erat, sehingga Meraka
menjadi satu Kodrat Ilahi.
Tentang Tuhan harus kita katakan, bahwa Allah adalah Hidup, Hidup dalam artri mutlak. Di dunia
ini, didalam karya penciptaaan-Nya, segala hidup melahirkan hidup. Inilah rahasia hidip Allah
Tritunggal, bahwa dari dalam kesuburan-Nya yang tak terbatas itu dilahirkan suatu Diri yang sama
wujudnya dengan Dia, tetapi karena dilahirkan dari Allah (Bapa), Ia mempunyai Identitas-Nya
sendiri. Dia yang dari kekal dilahirkan dari Allah, dalam bahasa Manusia disebut Putra, Putra
Tunggal dari Bapa. Ia adalah Allah dari Allah, sehakikat dengan Bapa.
Dalam Sakramen Permandian Roh Allah menjadi kita putra-putri Allah, sehingga kita dapat
mengambil bagian dalam Inteleransi dalam Allah Tritunggal. Misteri, bawah manusia adalah Putra
Allah dan dimasukan kedalam Hidup Allah Tritunggal merupakan pilihan kita yang terbesar dan
tandah Kasih Allah yang tak terbatas kepada Kita.
Kesatuan Ketiga Diri Ilahi ini harus menjadi teladan kita sebagai orang-orang Kristen dalam
hubungan Cinta Kasih kita dengan sesama. Itulah yang menjadi cita-cita Hati Yesusa dalam doa-
Nya pada Perjamuaan Terakhir: “ Supaya mereka semua menjadi satu sama seperti Engkau, ya
Bapa, di dalam Aku dan Aku dalam Engkau “(Yoh 17:21).

2. Makna sifat khas Geraja


a. Gereja itu Satu, karena Sumber dan teladannya adalah; Allah Tritunggal Bapa,Putra dan
Roh Kudus.Yesus Kristus Putra Allah sebagai pendiri kepala Gereja menetapkan kesatuan
semua Umat manusia dalam satu tubuh.Meski demikian Kesatuan Gereja tetap menghargai
Kebhinekaan yang ada didalamnya. Kesatuan Gereja juga tampak secara nyata Kita
dipersatukan dalam pengakuan iman yang satu dan sama,dalam perayaan ibadat bersama.
b. Gereja yang Kudus, Kekudusan merupakan panggilan setiap anggota Gereja dan tujuan
dari semua kegiatan Gereja.Tujuan dan arah Gereja adalah yang kudus ditujukan untuk
kemulian Allah dan penyelamatan umat manusia.
c. Gereja yang Khatolik, Sifat Gereja yang khatolik yang artinya Universal karena kristus
hadir didalamnya.Khatolik berarti buka bagi dunia tidak terbatas pada tempat tertentu;Iman
dan ajaran Gereja yang bersifat umum dapat diterima dan dihayati oleh siapa saja.
d. Gereja yang Apostolik, Kristus mendirikan Gereja dan memercayakan otorotisnya kepada
para rasulnya,para uskup yang pertama. Otoritas mengajarkan Gereja berkewajiban untuk
melestarikan,mengajarkan,membela dan mewariskan warisan iman.

Anda mungkin juga menyukai