TUGAS 1
B. Perjanjian Lama dan Perjajian Baru dapat menjadi sumber utama pengakuan Iman akan Tritungga
Allah.
Kitab suci Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru sumber utama bagi pengakuaan Iman akan
Allah Tritunggal. Allah telah menyatakan diri-Nya: Mewahyukan Diri. Ia telah memperkenalkan
Diri dalam Yesus Kristus: Satu hakikat dengan Tiga Pribadi.
Dalam Perjanjian Lama Satu Allah Tiga Diri secara Terselubung sudah diwahyukan: Penciptaan
Dalam Sabda, Hikmat itu ada pada Allah, dalam Roh di atas lautan Purba; Nabi-nabi menerima
penglihatan-penglihatan dalam Roh. Dalam perjanjijian Baru Yesus berbicara tentang diri-Nya
sendiri, putra Allah adanya. Ia berbicara tentang Bapa yang mengutus-Nya. Ia berbicara tentang
Roh Penghibur, Roh Kudus yang akan di utus-Nya kepada kita setelah kembali ke Rumah
Bapa.(Yoh 14:26)
Yesus mengakui Diri-Nya Putra Allah(Mat 11:27; Yoh 20:17). Putra dan Bapa adalah Satu dari
selama-lamanya(Yoh 17:24). Aku datang dari Bapa, keluar dari dan pergi ke pada Bapa” (Yoh
16:18). Aku beradam pada Dia”(Yoh 7:29). “ Barang siapa melihat Aku, ia telah melihat Bapa”
(Yoh14:8-14). Berkuasa bersam-sama (Yoh 16:15). Yesus menyebut Diri-Nya bersama dengan
Bapa sebagai’Kami’ (Yoh 14:23). Roh itu adalah Roh-ku, kata Yesus.
Kesamaan Bapa, Putra, dan Roh Kudus adalah kesamaan dalam adanya dari kekal dan berkuasa
bersama, tetapi dengan identitas sendiri-sendiri: Bapa dan Putra dan Roh, Tiga Diri Satu Allah.
Tiga Diri Ilahi mempunyai satu ke-Allahhan yang sama, bukan identitas yang sama. Tiap Diri
mempunyai kepribadiaan-Nya. Ke-Allahan yang sama dsn ke-Pribadian Tiga Diri itu adalah dari
Kekal.
Gereja mengakui kepercayaannya akan Misteri Tritunggal Mahakudus dalam Kidung pada pesta
Allah Tritunggal. Bersama Putra-Mu dan Roh Kudus Engkaulah Allah yang Maha Esa dalam
Tritunggal Mahakudus. Putra dan Roh Kudus sama-sama Mulia dengan tiada bedahnya.
Engkaulah Allah yang Kekal dan benar, Khusus dalam pribadi-pribadi, satu dalam hakikat, sama
dalam keagungan.
C. Pengalaman Iman
Misteri Tritunggal ini merupakan misteri kasih yang begitu mendalam, dan kalau kita bayangkan
itu seperti aliran kasih yang terus menerus, Bapa yang setiap saat memberikan diri seutuh-utuhnya,
karena itu kita bisa mengatakan bahwa kasih atau mengasihi berarti memberikan diri,
mengosongkan diri.
Dalam hidup manusiawi kita, Cinta Kasih mempersatukan orang-orang yang saling Mengasihi,
seperti kekasih dengan kekasih, hubungan antara anggota kelurga, walaupun tidak sempurna dan
untuk selama-lamanya. Cinta Kasih antara Ketiga Pribadi Ilahi itu demikian erat, sehingga Meraka
menjadi satu Kodrat Ilahi.
Tentang Tuhan harus kita katakan, bahwa Allah adalah Hidup, Hidup dalam artri mutlak. Di dunia
ini, didalam karya penciptaaan-Nya, segala hidup melahirkan hidup. Inilah rahasia hidip Allah
Tritunggal, bahwa dari dalam kesuburan-Nya yang tak terbatas itu dilahirkan suatu Diri yang sama
wujudnya dengan Dia, tetapi karena dilahirkan dari Allah (Bapa), Ia mempunyai Identitas-Nya
sendiri. Dia yang dari kekal dilahirkan dari Allah, dalam bahasa Manusia disebut Putra, Putra
Tunggal dari Bapa. Ia adalah Allah dari Allah, sehakikat dengan Bapa.
Dalam Sakramen Permandian Roh Allah menjadi kita putra-putri Allah, sehingga kita dapat
mengambil bagian dalam Inteleransi dalam Allah Tritunggal. Misteri, bawah manusia adalah Putra
Allah dan dimasukan kedalam Hidup Allah Tritunggal merupakan pilihan kita yang terbesar dan
tandah Kasih Allah yang tak terbatas kepada Kita.
Kesatuan Ketiga Diri Ilahi ini harus menjadi teladan kita sebagai orang-orang Kristen dalam
hubungan Cinta Kasih kita dengan sesama. Itulah yang menjadi cita-cita Hati Yesusa dalam doa-
Nya pada Perjamuaan Terakhir: “ Supaya mereka semua menjadi satu sama seperti Engkau, ya
Bapa, di dalam Aku dan Aku dalam Engkau “(Yoh 17:21).