Anda di halaman 1dari 5

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH

TUGAS 2

Nama Mahasiswa : SANDRA KOLOLU

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 043213764

Kode/Nama Mata Kuliah : MKWU4103/Pendidikan Agama Kristen

Kode/Nama UPBJJ : 87/ JAYAPURA

Masa Ujian : 2021/22.1 (2021.2)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
No. Soal
1. Hukum Tuhan atau hukum taurat merupakan perintah Tuhan yang diberikan kepada bangsa Israel melalui
perantaraan Musa dalam bentuk dua loh batu. Pertanyaannya: Jelaskanlah pandangan Umat Kristen pada
umumnya dalam menyikapi hukum Musa tersebut!
Jawab:
Pandangan Umat Kristen pada Umumnya dalam menyikapi hukum Musa
Dalam pandangan Umat Kristen sekarang ini isi Hukum Taurat menuntun manusia kepada tiga hal yaitu:

1. Hukum Taurat untuk menahan kejahatan

Dalam 1Tim. 1: 8 dikatakan, kita tahu bahwa hukum Taurat itu baik kalau tepat digunakan dan ITim.1: 9
dinyatakan bahwa hukum Taurat itu bukanlah bagi orang yang benar, melainkan bagi orang durhaka dan orang
lalim, bagi orang fasik dan orang berdosa, bagi orang dunia dan yang tak beragama. bagi pembunuh bapa dan
pembunuh ibu, bagi pembunuh pada umumnya. Juga dalam 1 Tim. 1:10 bahwa hukum Taurat itu bagi orang
cabul dan pemburit, bag penculik dan bagi pendusta. Pada bagian Firman Tuhan ini. Paul membahas fungsi
hukum Taurat, yakni untuk menahan terjadinya dosa. Dalam hal ini hukum Taurat bukan diberikan kepada orang
benar, tetapi kepada orang yang tidak benar, kepada orang - orang berdosa.

2. Hukum Taurat untuk Membantu Orang Miskin

Dalam Imamat 19: 9 dikatakan bahwa pada waktu kamu menuai hasil tanahmu, janganlah kausabit ladangmu -
habis sampai ke tepinya, dan janganlah kau pungut apa yang ketinggalan dari penuaianmu. Artinya, tidak boleh
dihabiskan sampai bersih. Juga dalam Imamat 19:10 dijelaskan, bahwa sisa buah anggurmu janganlah kau petik
untuk kedua kalinya dan buah yang berjatuhan di kebun anggurmu janganlah kau pungut, tetapi semuanya harus
ditinggalkan bagi orang miskin dan bagi ogan mishan dan bagi olah. Untuk mencegah orang miskin semakin
miskin; dan untuk mencegah keserakahan orang - orang kaya: maka ditetapkan hukum dalam menuai hasil panen.
Orang tidak boleh panen sampai ke - akar - akanya, tetapi hendaklah sengaja menyisakan untuk orang - orang
miskin dan orang asing. Orang - orang asing yang hidup di Israel tidak memiliki tanah, maka mau tak mau mereka
termasuk kaum miskin. Orang - orang miskin dan asing boleh masuk ke ladang memungut sisa - sisa panen.
Itsebabnya dalam kitab Rut, kita membaca Rut masuk ke ladang Boas untuk memungut sisa - sisa panen.

3. Membantu orang percaya dalam kehidupan beriman

Jikalau fungsi ke - 1 dan ke - 2 diperuntukkan bagi orang - orang berdosa, maka fungsi ke - 3 adalah secara khusus
diperuntukkan bagi orang percaya, yakni orang yang telah diperbarui oleh Kristus. Jadi setelah hukum Taurat
menuntun manusia kepada Kristus, hukum itu tidak dibuang, tetapi ia tetap berguna untuk menuntun hidup mereka
yang telah diperbarui oleh Kristus. Melalui hukum Taurat orang percaya dituntut untuk hidup berkenan kepada
Allah dan mentati segala perintahNya seperti dalam hal: mentaati hukum sabat, setia memberi persepuluhan
kepada Allah dan bentuk - bentuk persembahan lainnya, menyadari betapa pentingnya pengorbanan Kristus
sebagai pengganti korban - korban dalam Perjanjian Lama sebagai jalan penghapus dosa. Apakah orang Kristen
harus mengikuti hukum Musa? Ibrani 8.6.7 memberikan pengertian kepada kita tentang hukum Kristus yang baru
yaitu: " Tetapi sekarang la telah mendapat suatu pelayanan yang jauh lebih agung. karena la menjadi Pengantara
dari perjanjian yang lebih mulia. yang didasarkan atas janji yang lebih tinggi. Sebab, sekiranya perjanjian yang
pertama itu tidak bercacat, tidak akan dicari lagi tempat untuk yang kedua Dalam ayat - ayat ini. " perjanjian
pertama “adalah hukum Perjanjian Lama dan " yang kedua " ditujukan kepada perjanjian yang diberikan Allah
melalui Kristus. Alkitab, Firman Allah adalah kebenaran yang bisa membebaskan kita dari dosa dan penghukuman
(Yohanes 8:32; 17:17). Ia adalah satu - satunya berita yang bisa menyelamatkan jiwa kita (Yakobus 1:21). Apakah
Perjanjian Lama itu bagian dari Firman Allah? Perjanjian Lama adalah firman Allah.
2. Memahami bahwa dalam suatu Negara hukum, taat dan hormat pada hukum merupakan asas yang terwujud apabila
proses penegakan hukum itu berjalan dengan tidak diskriminatif. Menyikapi kalimat ini, cobalah Anda jelaskan 4 dari
6 faktor yang menjadi penyebab penegakan hukum di Indonesia berjalan tidak begitu baik.
Jawab:
4 dari 6 faktor yang menyebabkan penegakan hukum di Indonesia berjalan tidak begitu baik adalah:

1. Adanya transaksi dalam penegakan hukum


Masih terdapat transaksi jual beli " hukum baik secara tersembunyi maupun terang - teranga. Hukum masih dapat
diperjual belikan untuk mempermudah penyelesaian masalah. Lembaga penegakan hukum yang seharusnya
menjunjung tinggi hukum sering dapat dipengaruhi dengan memberi sejumlah uang.
2. Moral penegak hukum yang buruk
Terdapat degradasi nilai - nilai dan moral penegak hukum dalam menjalankan tugasnya. Hal ini menjadi penyebab
buruknya penegakan hukum di Indonesia.
3. Intervensi dari penguasa
Adanya pengaruh penguasa dalam suatu proses hukum telah menerapkan penegakan hukum tidak dapat terwujud
dengan baik.
4. Masyarakat belum sadar hukum
Masyarakat Indonesia masih banyak yang belum sadar hukum yang menyebabkan banyak pelanggaran hukum yang
terjadi
3. Dalam etika Kristen, sehubungan dengan perilaku orang Kristen dalam realita hidupnya sehari-hari selalu menjadikan
Alkitab sebagai dasar di mana etika Kristen haruslah menjadi norma atau ukuran untuk melakukan perilaku dan
perbuatannya sesuai dengan kehendak Allah dan layak dalam pandangan manusia. Berdasarkan kalimat ini,
Jelaskanlah Fungsi etika Kristen dalam kehidupan orang Kristen!
Jawab:
Fungsi etika Kristen bagi orang Kristen antara lain:
a) Menolong kita untuk berpegang teguh pada firman Tuhan dalam menentukan norma - norma etika yang berlaku
mutlak dalam situasi dan kondisi apapun. Karena ia berbicara tentang apa yang benar dan salah. Misalnya,
perintah: “jangan membunuh!” Itu berarti dalam situasi dan kondisi apapun membunuh itu salah. Iulah yang
disebut etika kewajiban atau deontologis
.
b) Menolong kita menjunjung tinggi norma - norma kesusilaan di dalam masyarakat, termasuk di dalamnya tata
krama, sopan santun. Sebagai contoh, kebiasaan berjabatan tangan, permisi, cara duduk, makan, dan sebagainya.
Hal ini diperlukan dalam relasi antarmanusia, demi terpeliharanya kerukunan dan harmoni. Kita melakukannya
agar tidak menjadi batu sandungan, kecuali jika bertentangan dengan firman Tuhan.

c) Menolong kita memiliki kesadaran moral. Kita hidup di tengah - tengah masyarakat yang memerlukan
keikutsertaan kita dalam pelbagai hal. Tindakan konkret dan kepekaan terhadap situasi di sekitar kita mendorong
kita untuk berbuat sesuai dengan hati nurani kita. Firman Tuhan mengingatkan: " " Jadi jika seseorang tahu
bagaimana ia harus berbuat baik, tetapi ia tidak melakukannya, ia berdosa (Yak. 4:17). Tuhan Yesus memberikan
teladan bagi kita dengan berjalan berkeliling di seluruh Galilea, mengajar, memberitakan Injil, melenyapkan
segala penyakit dan kelemahan bangsa (Mat4 :23). Inilah yang dinamakan kepekaan sosial dalam situasi konkret.

d) Etika menolong kita mengetahui apa yang baik, buruk, benar, dan salah. digunakan deskriptif dan normatif di
atas digunakan di sini. Kita tahu bagaimana sebenarnya di kampus, gereja, dan lingkungan pekerjaan. Kita juga
tahu bahwa korupsi itu dosa karena sama dengan mencuri atau merugikan orang lain.

e) Fungsi terakhir dan terutama adalah agar hidup kita memuliakan Tuhan. "Demikian perbuatanlah terangmu
terangmu di depan orang, agar mereka melihatmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga" (Matt.
5:16).
4. Karakter dalam diri setiap orang tentu akan berbeda dan memiliki ciri khas sesuai dengan kepribadiannya. Menjadi
orang yang berkarakter (akhlak), cerdas, tangguh dan peduli, tentunya mampu membangun cita-cita yang lebih baik.
Sebagai orang Kristen kita tentu akan belajar dari keteladanan Yesus sebagai cara kita membangun karakter,
kecerdasan dan kepedulian kita sehingga menjadi contoh dan teladan bagi orang lain. Cobalah Anda jelaskan
keteladanan Yesus tentang karakter, kecerdasan dan kepedulian sebagaimana anda pahami!

Jawab:

Keteladanan Yesus tentang karakter, kecerdasan dan kepedulian yaitu sebagai orang percaya kita dapat belajar dari
teladan Tuhan Yesus tentang karakter adalah tentang kejujuran. Dalam khotbah di bukit (Mat. 5-7) Tuhan Yesus
menyoroti ketidakjujuran etis orang Yahudi dalam hal sedekah, doa dan puasa. Mereka melakukan tiga hal itu sikap
dengan munafik atau dalam kepura - puraan. Kata Yunani yang digunakan untuk munafik adalah hupocrites, yaitu
kepura - puraan atau sok pamer (Mat. 6: 2, 5.16: 7: 5). Lebih jauh Tuhan Yesus mengajarkan tentang kejujuran dalam
perkataan ketika la mengutip hukum Taurat dalam pengajaran - Nya. " Jika ya. hendaklah kamu katakan: ya, jika
tidak , hendaklah kamu katakan tidak . Apa yang lebih daripada itu berasal dari si jahat ". Ayat ini disampaikan
berkenaan dengan sumpah palsu yang sering diucapkan dalam pengadilan sehingga merugikan orang lain.
Kebohongan atau perkataan yang tidak jujur asalnya dari si jahat.
Tentang kecerdasan, Tuhan Yesus menunjukkannya dengan bersoal jawab dengan para alim ulama di Bait Allah
ketika masih berumur 12 tahun. " Dan semua orang yang mendengar Dia sangat heran akan kecerdasan - Nya dan
segala jawaban yang diberikan - Nya " (Luk. 2:47). Bukan itu saja. Tuhan Yesus membuktikan kecerdasan - Nya
ketika la mengajar dalam Khotbah di Bukit. Orang - orng takjub akan pengajaran - Nya. Sebab la mengajar mereka
sebagai orang yang berkuasa, tidak seperti ahli - ahli Taurat mereka (Mat. 7: 28-29). Kecerdasan - Nya terletak pada
kuasa (dunamis) yang membuat orang terpesona. Kepedulian dan ketangguhan - Nya tak dapat diragukan. Demi
manusia la rela meninggalkan kedudukan - Nya yang tinggi di sorga, datang ke dunia dalam rupa manusia,
merendahkan diri - Nya sampai mati di kayu salib demi menebus umat manusia (Flp. 2: 5-11). Kepedulian - Nya
terhadap manusia dengan rela berkorban, kesetiakawanan - Nya dinyatakan dengan selalu hidup bersama - sama
dengan murid - murid - Nya. Semua itu dilakukan untuk menjadi teladan bagi kita agar kita pun melakukannya bagi
sesama kita. Sebab Aku telah memberikan suatu teladan kepada kamu supaya kamu juga berbuat sama seperti yang
telah Kuperbuat kepadamu (Yoh. 13-15). Keteladanan Tuhan Yesus diberikan kepada kita sebagaimana kesaksian
kitab suci agar kita pun dapat melakukannya barang lain.

5. Manusia diciptakan Tuhan dengan kemampuan cipta, rasa, dan karsa dalam berbagai bentuknya dan inilah budaya.
Berdasarkan kalimat ini, jelaskanlah pemahaman Alkitab tentang budaya dalam rencana Allah.
Jawab:
Pemahaman Alkitab tentang budaya dalam rencana Allah
Budaya dalam perspektif iman Kristen adalah seluruh karya cipta manusia sebagai pemberian Allah yang harus
digunakan untuk kemuliaan Tuhan dan kehidupan manusia sebagai anggota masyarakat . Budaya sebagai karunia
Tuhan haruslah kita hargai dan manfaat bagi kemuliaan Tuhan dan kemajuan bersama masyarakat . Dalam hal ini
budaya ditinjau dari sudut pandang Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru serta relevansinya bagi kehidupan orang
Kristen dewasa ini. Manusia adalah ciptaan Tuhan yang paling mulia, mana ia dikaruniakan kemampuan untuk
berpikir, memiliki daya cipta, rasa dan karsa. Kemampuannya itu diberikan ketika ia menciptakannya laki - laki dan
perempuan. Allah memberikan kuasa kepada manusia yang tidak menaklukkan bumi dan berkuasa atas ciptaan
lainnya (Kej. 1:28). Wujudnya semakin sempurna pada waktu Tuhan mengembusi manusia yang terbuat dari debu
tanah dengan nafas atau nefesh yang merupakan esensi manusia sebagai makhluk hidup (Kej. 2:7). Nafas hidup ini
meliputi roh dan jiwa: kehendak (will), akal (mind), perasaan (feeling), emosi (emoš) dan kesadaran. Sebagai
makhluk hidup manusia dikaruniakan Tuhan berbagai kemampuan dalam karyanya, terutama untuk memelihara dan
menaklukkan bumi ciptaan Tuhan. Dengan demikian maka segala sesuatu yang merupakan karya cipta manusia
sebenarnya merupakan karunia Tuhan bagi manusia. Alkitab menyatakan hal tersebut dalam Ya. 28. 26. Kebiasaan
mengenan adat telah diajari, diberi petunjuk oleh Allahnya. Terkandung makna dalam ayat ini bahwa kebudayaan
adalah mempersembahkan Allah kepada manusia sebagai anggota masyarakat. Meskipun pada kenyataannya apa
yang dihasilkan oleh manusia tidak semuanya sesuai dengan kehendak - Nya. Karena Tuhan memberikan kebebasan
bagi manusia untuk berkreasi dan mengekspresikan kemampuannya. Contoh mengenai hal tersebut kita temukan
dalam perumpamaan Tuhan Yesus tentang talent (Matt. 25: 140), yang menjangkau secara luas sebagai kemampuan,
keterampilan (skill) khusus yang dimiliki oleh seseorang. Talenta acapkali diartikan dengan bakat, kemampuan dan
keterampilan yang dimiliki seseorang sebagai karunia Tuhan yang harus dikembangkan untuk kemuliaan Tuhan dan
bagi dirinya sendiri dan sesama manusia.
6. Revolusi mental merupakan salah satu gagasan yang mengandung nilai transformatif dalam segala bidang. Aspek
budaya pun tidak boleh dianggap sebagai perubahan besar-besaran secara total, tetapi bersifat transformatif. Bersikap
proaktif dan transformatif terhadap budaya inilah, maka budaya orang Kristen bisa menjadi gaya hidup kudus.
Berdasarkan kalimat ini, jelaskan tentang budaya orang Kristen sebagai gaya hidup Kudus yang mengekpresikan
kejujuran, keadilan, dan kebenaran.
Jawab:
Gaya hidup Kudus yang diekspresikan melalui kejujuran, keadilan dan kebenaran yaitu Gaya hidup orang Kristen
sebagai cerminan jati dirinya sebagai orang percaya haruslah berbeda dengan gaya hidup duniawi, yaitu gaya hidup
yang sesuai dengan kehendak Tuhan. Di tengah - tengah merosotnya kejujuran, keadilan dan kebenaran di tengah
masyarakat maka sebagai orang Kristen seyogianya kita memancarkan terang dan menjadi garam yang menggarami
dunia sebagaimana ajaran Tuhan Yesus Kristus (Mat. 5: 13-16). Dalam kaitan ini Malcolm Brownlee mengatakan
ada unsur - unsur adat yang tidak bertentangan dengan iman Kristen. misalnya yang tidak memperbolehkan hubungan
seks sebelum menikah dapat diikuti dan didukung oleh orang Kristen. Sebaliknya di dalam adat yang bercampur
dengan unsur keagamaan yang mempercayai roh - roh orang mati dalam upacara dan pesta kematian harus dihindari.
Pendeknya, kita boleh mengikuti adat sejauh adat tidak bertentangan dengan iman Kristen. tandasnya (2000: 57-58).

Anda mungkin juga menyukai