Anda di halaman 1dari 2

KELOMPOK 3

Dio Ariessandi 41160053 Riko Arundito 41160065

Evinola Windy Ardenastuti 41160075 Herose Cendrasilvinia 41160087

Leon Mark Somalinggi 11160139

PAPER DIMENSI Doctrinal & Philosophical


Ajaran Alkitab Mengenai Tritunggal
Hal yang paling sulit dipahami mengenai Tritunggal adalah tidak adanya penjelasan yang
cukup untuk itu. Tritunggal adalah konsep yang tidak mungkin dapat dimengerti secara penuh oleh
manusia, apalagi untuk dijelaskan.
Alkitab mengajarkan bahwa Bapa adalah Allah, Yesus adalah Allah, dan Roh Kudus adalah
Allah. Alkitab juga mengajarkan bahwa hanya ada satu Allah. Meskipun kita memahami beberapa
hal mengenai hubungan antar Pribadi dalam Tritunggal ini, pada akhirnya kita tetap tidak dapat
mengerti secara utuh. Namun demikian, tidak berarti bahwa Tritunggal bukan konsep yang salah
atau tidak alkitabiah.
Ketika mempelajari topik ini, perlu diingat bahwa kosakata “Tritunggal (Trinitas)” tidak
pernah sekalipun digunakan dalam Alkitab. Istilah ini digunakan untuk menjelaskan
ketritunggalan Allah, yaitu Allah yang terdiri dari tiga Pribadi yang berada bersama dalam
kekekalan.
“Tri” berarti tiga dan “Tunggal” berarti satu, Tri+Tunggal = Tritunggal. Satu cara untuk
mengetahui apa yang diungkap oleh Alkitab kepada kita tentang Tuhan, bahwa Tuhan adalah tiga
“Pribadi” yang memiliki esensi sifat ketuhanan yang sama. Dalam bahasa Inggris hanya ada dua
bentuk kata, tunggal dan jamak. Dalam bahasa Ibrani ada tiga macam bentuk kata: tunggal, dual
dan jamak. Dalam bahasa Ibrani, bentuk dual digunakan untuk hal-hal yang berpasangan, seperti
mata, telinga dan tangan. Kata “Elohim” dan kata ganti “kita” dalam bentuk jamak- yang jelas
berarti lebih dari dua – dan merujuk pada tiga atau lebih dari tiga (Bapa, Putera, dan Roh Kudus).
Harus benar-benar dimengerti bahwa ini tidak berarti ada tiga Allah. Tritunggal berarti satu
Allah yang terdiri dari tiga Pribadi. Tidak ada salahnya menggunakan istilah Tritunggal, walaupun
istilah ini tidak ditemukan dalam Alkitab. Lebih gampang mengucapkan “Tritunggal” daripada
mengatakan “Allah yang Esa yang terdiri dari tiga Pribadi yang berada bersama dalam kekekalan.”
Doktrin Allah Tritunggal adalah doktrin Monotheisme (percaya hanya kepada Satu Allah),
dan bukan Politheisme (percaya kepada banyak Allah). Doktrin Allah Tritunggal termasuk
monotheisme, yang percaya kepada Allah Yang Maha Esa. Dan Allah Yang Maha Esa itu
mempunyai Tiga Pribadi, bukan satu: Pribadi Pertama adalah Allah Bapa, Pribadi Kedua adalah
Allah Anak (Yesus Kristus), dan Pribadi Ketiga adalah Allah Roh Kudus. Tiga Pribadi bukan
berarti tiga Allah, dan satu Allah tidak berarti satu Pribadi. Tiga Pribadi itu mempunyai sifat dasar
atau esensi (Yunani: Ousia, Inggris: Substance) yang sama, yaitu Allah. Allah Bapa adalah Allah.
Allah Anak adalah Allah, dan Allah Roh Kudus adalah Allah. Namun Ketiganya memiliki Satu
Ousia, yaitu esensi Allah. Maka Ketiga Pribadi itu adalah Satu Allah.
Roh Allah sebagai Pembimbing, Pendamping, Penolong, Penyerta, dan Penghibur yang
tidak terlihat, namun berdiam di dalam hati setiap manusia yang mengaku bahwa YESUS
KRISTUS adalah Tuhan dan hidup di dalam-Nya (1 Korintus 3:16).
Allah sebagai Bapa yang memelihara, yang memberikan kasih seorang Bapa Sejati yang
sangat mesra, begitu penyayang dan begitu tertib penuh ketegasan (disiplin). Bapa Sorgawi tidak
pernah sama dengan para bapa (bapak-bapak atau para ayah) dunia ini dalam hal kasih dan karakter
yang tidak dapat terbandingi dengan kasih dan karakter Bapa Sorgawi.
Allah Anak merupakan pribadi kedua dalam Tritunggal. Ia adalah firman Allah yang
menjadi manusia dan memakai nama YESUS (Ibrani: Yeshua; Yunani: Iesous; Inggris: JESUS)
Yohanes 1:1-14. Kasih-Nya yang besar akan dunia ini membuat-Nya rela datang ke dalam dunia,
melakukan karya penyelamatan, merendahkan diri sampai mati di kayu salib, dikuburkan, lalu
bangkit pada hari yang ketiga, naik ke sorga dan dari sana Ia akan datang untuk menghakimi orang
yang hidup dan mati.

Anda mungkin juga menyukai