Jika melakukan tes gula darah yang mengharuskan puasa, maka kadar normal gula
darah Anda dapat berada kurang atau sama dengan 100 mg/dL atau 5.6 mmol/L.
Jika melakukan tes gula darah acak, maka hasilnya tidak bisa disamakan. Hasilnya
tergantung dari kapan dan apa yang makan sebelum menjalani tes. Namun umumnya
kadar normal gula darah berada di angka 80-120 mg/dL atau 4.4-6.6 mmol/L (jika
melakukan tes sebelum makan atau setelah bangun tidur). Jika melakukan tes pada
waktu ingin tidur, maka angka normal adalah 100-140 mg/dL atau 5.5-7.7 mmol/L.
Jika menjalani tes hemoglobin untuk gula darah, maka kadar normal adalah kurang
dari atau sekitar 7 persen.
Orang normal yang tidak menderita diabetes juga bisa terkena hiperglikemia, terutama
jika dia sedang menderita sakit berat.
Tanda-tanda memiliki kadar gula darah terlalu tinggi adalah badan terasa lelah, nafsu
makan menggila, bobot tubuh berkurang, sering merasa haus, dan sering buang air
kecil.
Jika kadar gula darah melebihi 350 mg/dL, gejala yang akan rasakan seperti perasaan
mudah gelisah, tingkat kesadaran menurun, sangat kehausan, penglihatan tidak jelas,
dan pusing. Perubahan pada kondisi kulit juga dapat terlihat, seperti memerah, kering,
dan terasa panas..
Pemeriksaan ini dilakukan untuk menilai seberapa besar fungsi pankreas untuk
menetralisir gula darah
1. Diet Makanan dan minuman dapat mempengerahu beberapa jenis pemeriksaan baik
langsung maupun tidak langsung, misalnya pemeriksaan glukosa darah
2. Obat Obat yang diberikan baik secara oral mapun cara lain dapat menimbulkan terjadinya
respon tubuh terhadap obat tertentu. Salah satunya adalah obat tiazid yang dapat
menyebabkan terjadinya peningkatan kadar gula darah.
3. Alkohol Konsumsi alcohol juga dapat menyebabkan terjadinya perubahan cepat dan lambat
beberapa kadar analit. Perubahan cepat terjadi dalam waktu 2-4 jam setelah konsumsi alcohol
dan terlihat terjadinya peningkatan kadar gula darah ( Menkes, 2010)
4. Aktivitas Fisik Aktivitas fisik yang berat sebelum dilakukan pemeriksaan laboratorium
dapat mengakibatkan tejadinya penurunan kadar glukosa darah
5. Kurang olahraga, jumlah makanan yang dikonsumsi banyak, stress dan faktor emosi, serta
usia merupakan beberapa hal yang dapat menyebabkan terjadinya peningkatan kadar gula
Faktor secara teknis Pengambilan spesimen harus dilakukan dengan cara yang benar dan baik
sesuai dengan SOP (Standar Operasional Prosedur) untuk menjaga kualitas spesimen.
1) Mengambil sampel darah dari tempat yang memperlihatkan adanya gangguan peredaran
darah seperti vasokontriksi (pucat), vasodilatasi (oleh radang, trauma), kongesti
3) Kulit yang ditusuk masih basah oleh alkohol yang menyebabkan darah terencerkan
sehingga tetesan darah melebar dan sulit untuk dihisap
5) Terjadi hemolisis karena adanya penekanan yang kuat pada daerah tusukan
Glukosa Darah
1. Definisi Glukosa Darah Didalam darah terdapat zat glukosa, glukosa ini gunanya untuk
dibakar agar mendapatkan kalori atau energi. Sebagian glukosa yang ada dalam darah
adalah hasil penyerapan dari usus dan sebagian lagi dari hasil pemecahan simpanan
energi dalam jaringan. Glukosa yang ada di usus bisa berasal dari glukosa yang kita
makan atau bisa juga hasil pemecahan zat tepung yang kita makan dari nasi, ubi, jagung,
kentang, roti atau dari yang lain. (Djojodibroto,2003)
2. Metabolisme Glukosa Glukosa, fruktosa dan galaktosa masuk melalui dinding usus
halus kedalam aliran darah. Fruktosa dan galaktosa akan diubah dalam tubuh menjadi
glukosa. Glukosa merupakan hasil akhir dari pencernaan dan diabsorbsi secara
keseluruhan sebagai karbohidrat. Kadar glukosa dalam darah bervariasi dengan daya
penyerapan, akan menjadi lebih tinggi setelah makan dan akan menjadi turun bila tidak
ada makanan yang masuk selama beberapa jam. Glikogen dapat lewat dengan bebas
keluar dan masuk ke dalam sel dimana glukosa dapat digunakan semata-mata sebagai
sumber energi. Glukosa disimpan sebagai glikogen di dalam sel hati oleh insulin (suatu
hormon yang disekresi oleh pankreas). Glikogen akan diubah kembali menjadi glukosa
oleh aksi dari glukogen (hormon lain yang disekresi oleh pankreas) dan adrenalin yaitu
suatu hormon yang disekresi oleh kelenjar adrenalin. ( Jan Tambayong, 2001)
3. Hiperglikemia adalah keadaan dimana kadar gula darah melonjak atau berlebihan, yang
akhirnya akan menjadi penyakit yang disebut Diabetes Melitus (DM) yaitu suatu kelainan
yang terjadi akibat tubuh kekurangan hormone insulin, akibatnya glukosa tetap beredar di
dalam aliran darah dan sukar menembus dinding sel. Keadaan ini biasanya disebabkan
oleh stress, infeksi, dan konsumsi obat-obatan tertentu. Hiperglikemia ditandai dengan
poliuria, polidipsi, dan poliphagia, serta kelelahan yang parah dan pandangan yang kabur.
(Nabyl, 2009)
4. Hipoglikemia atau penurunan kadar gula darah merupakan keadaan dimana kadar
glukosa darah berada di bawah normal, yang dapat terjadi karena ketidak seimbangan
antara makanan yang dimakan, aktivitas fisik dan obat-obatan yang digunakan. Sindrom
hipoglikemia ditandai dengan gejala klinis antara lain penderita merasa pusing, lemas,
gemetar, pandangan menjadi kabur dan gelap, berkeringat dingin, detak jantung
meningkat dan terkadang sampai hilang kesadaran (syok hipoglikemia). (Nabyl, 2009)