Anda di halaman 1dari 4

A.

Kadar gula darah normal


 Jika melakukan tes dua jam setelah makan, maka kadar normal gula darah adalah
kurang dari 140 mg/dL atau 7.8 mmol/L. Angka ini berlaku pada kalangan yang
berusia di bawah 50 tahun. Bagi mereka yang berusia 50-60 tahun, kadar normalnya
adalah kurang dari 150 mg/dL atau 8.3 mmol/L. Jika berusia 60 tahun ke atas, maka
kadar normal gula darah adalah 160 mg/dL atau 8.9 mmol/L.

 Jika melakukan tes gula darah yang mengharuskan puasa, maka kadar normal gula
darah Anda dapat berada kurang atau sama dengan 100 mg/dL atau 5.6 mmol/L.

 Jika melakukan tes gula darah acak, maka hasilnya tidak bisa disamakan. Hasilnya
tergantung dari kapan dan apa yang makan sebelum menjalani tes. Namun umumnya
kadar normal gula darah berada di angka 80-120 mg/dL atau 4.4-6.6 mmol/L (jika
melakukan tes sebelum makan atau setelah bangun tidur). Jika melakukan tes pada
waktu ingin tidur, maka angka normal adalah 100-140 mg/dL atau 5.5-7.7 mmol/L.

 Jika menjalani tes hemoglobin untuk gula darah, maka kadar normal adalah kurang
dari atau sekitar 7 persen.

B. Kadar Gula Darah Tinggi


 Kadar gula darah dikatakan terlalu tinggi jika melebihi angka 200 mg/dL. Dalam ilmu
medis, kadar gula darah terlalu tinggi disebut hiperglikemia.
 Penyebab gula darah tinggi stres, mengonsumsi obat-obatan steroid ,sedang menjalani
operasi, sedang terinfeksi penyakit tertentu.

 Orang normal yang tidak menderita diabetes juga bisa terkena hiperglikemia, terutama
jika dia sedang menderita sakit berat.
 Tanda-tanda memiliki kadar gula darah terlalu tinggi adalah badan terasa lelah, nafsu
makan menggila, bobot tubuh berkurang, sering merasa haus, dan sering buang air
kecil.
 Jika kadar gula darah melebihi 350 mg/dL, gejala yang akan rasakan seperti perasaan
mudah gelisah, tingkat kesadaran menurun, sangat kehausan, penglihatan tidak jelas,
dan pusing. Perubahan pada kondisi kulit juga dapat terlihat, seperti memerah, kering,
dan terasa panas..

C. Kadar Gula Darah Terlalu Rendah


 Gula darah terlalu rendah atau hipoglikemia terjadi ketika kadar gula darah Anda
berada di bawah 70 mg/dL.
 Pasien diabetes mengkonsumsi insulin secara berlebih
 Hipoglikemia akan cepat terjadi jika insulin atau obat anti-diabetes tidak diiringi oleh
asupan makanan yang cukup atau justru tidak makan sama sekali, mengidap penyakit
kritis tertentu, seperti hepatitis, anoreksia nervosa, atau tumor langka pada pankreas,
kekurangan hormon tertentu, mengonsumsi obat anti-diabetes milik orang lain atau
obat seperti quinine.
 Tanda-tanda hipoglikemia adalah kulit berubah pucat, berkeringat, kelelahan, jantung
berdebar, kesemutan di area mulut, gelisah, dan mudah marah .
 Dampak yang akan Anda alami ketika kadar gula darah terlalu rendah (di bawah 40
mg/dL), antara lain: bicara yang melantur,sulit untuk berkonsentrasi, tidak mampu
berdiri atau berjalan, otot berkedut, kejang, dan sroke
D. Test Gula Darah
1. Test gula darah puasa
Pemeriksaan ini adalah kadar gula yang diukur setelah melakukan puasa kurang lebih
10-14 jam. Kadar Gula Darah puasa normal biasanya pada kisaran 80 – 100 mg/dl.
Karena cek gula darah puasa dilakukan di pagi hari, maka pasien diminta untuk tidak
makan dan minum di tengah malam. Sejauh ini, pemeriksaan gula darah puasa
dianggap sebagai pemeriksaan yang cukup diandalkan untuk mendiagnosis penyakit
diabetes. Kadar gula darah yang dianggap normal pada pemeriksaan ini yaitu:

 Normal: di bawah 100 mg/dl


 Prediabetes: 100-125 mg/dl
 Diabetes: 126 mg/dl atau lebih

2. Test gula darah 2 jam postprandial (PP)


Sebenarnya wajar jika kadar gula darah melonjak setelah waktu makan. Hal ini terjadi
baik pada orang sehat maupun penderita diabetes. Namun, pada orang yang sehat,
kadar gula darah akan kembali normal setelah 2 jam ia makan. Ini disebabkan karena
hormon insulin mereka bekerja dengan baik untuk menurunkan kadar gula darah.
Kondisi ini yang tak terjadi pada penderita diabetes, hormon insulin mereka sudah
tidak bisa bekerja dengan normal. Maka dari itu gula darah mereka akan tetap tinggi
meski 2 jam setelah makan. Berikut adalah kadar normal dari pemeriksaan gula darah
2 jam postprandial.

 Normal: kurang dari 140 mg/dl


 Prediabetes: 140-199 mg/dl
 Diabetes: 200 mg/dl atau lebih

Pemeriksaan ini dilakukan untuk menilai seberapa besar fungsi pankreas untuk
menetralisir gula darah

3. Test gula darah sewaktu


Tes gula darah ini dilakukan kapan saja, tidak perlu puasa sebelumnya atau bisa
dibilang tanpa syarat. Namun, pemeriksaan ini biasanya hanya diterapkan pada
penderita diabetes saja. Jadi, jika sudah memiliki alat cek gula darah di rumah, bisa
dilakukan pemeriksaan ini secara mandiri. Inilah kategori kadar gula darah menurut
tes gula darah sewaktu.

 Normal: di bawah 200 mg/dl


 Diabetes: lebih dari 200 mg/dl
Faktor-faktor yang mempengaruhi Kadar Glukosa Darah

Faktor secara fisiologis

1. Diet Makanan dan minuman dapat mempengerahu beberapa jenis pemeriksaan baik
langsung maupun tidak langsung, misalnya pemeriksaan glukosa darah

2. Obat Obat yang diberikan baik secara oral mapun cara lain dapat menimbulkan terjadinya
respon tubuh terhadap obat tertentu. Salah satunya adalah obat tiazid yang dapat
menyebabkan terjadinya peningkatan kadar gula darah.

3. Alkohol Konsumsi alcohol juga dapat menyebabkan terjadinya perubahan cepat dan lambat
beberapa kadar analit. Perubahan cepat terjadi dalam waktu 2-4 jam setelah konsumsi alcohol
dan terlihat terjadinya peningkatan kadar gula darah ( Menkes, 2010)

4. Aktivitas Fisik Aktivitas fisik yang berat sebelum dilakukan pemeriksaan laboratorium
dapat mengakibatkan tejadinya penurunan kadar glukosa darah

5. Kurang olahraga, jumlah makanan yang dikonsumsi banyak, stress dan faktor emosi, serta
usia merupakan beberapa hal yang dapat menyebabkan terjadinya peningkatan kadar gula

Faktor secara teknis Pengambilan spesimen harus dilakukan dengan cara yang benar dan baik
sesuai dengan SOP (Standar Operasional Prosedur) untuk menjaga kualitas spesimen.

1) Mengambil sampel darah dari tempat yang memperlihatkan adanya gangguan peredaran
darah seperti vasokontriksi (pucat), vasodilatasi (oleh radang, trauma), kongesti

2) Tusukan yang kurang dalam sehingga darah di peras-peras keluar

3) Kulit yang ditusuk masih basah oleh alkohol yang menyebabkan darah terencerkan
sehingga tetesan darah melebar dan sulit untuk dihisap

4) Tetesan darah pertama dipakai untuk pemeriksaan

5) Terjadi hemolisis karena adanya penekanan yang kuat pada daerah tusukan

Glukosa Darah

1. Definisi Glukosa Darah Didalam darah terdapat zat glukosa, glukosa ini gunanya untuk
dibakar agar mendapatkan kalori atau energi. Sebagian glukosa yang ada dalam darah
adalah hasil penyerapan dari usus dan sebagian lagi dari hasil pemecahan simpanan
energi dalam jaringan. Glukosa yang ada di usus bisa berasal dari glukosa yang kita
makan atau bisa juga hasil pemecahan zat tepung yang kita makan dari nasi, ubi, jagung,
kentang, roti atau dari yang lain. (Djojodibroto,2003)
2. Metabolisme Glukosa Glukosa, fruktosa dan galaktosa masuk melalui dinding usus
halus kedalam aliran darah. Fruktosa dan galaktosa akan diubah dalam tubuh menjadi
glukosa. Glukosa merupakan hasil akhir dari pencernaan dan diabsorbsi secara
keseluruhan sebagai karbohidrat. Kadar glukosa dalam darah bervariasi dengan daya
penyerapan, akan menjadi lebih tinggi setelah makan dan akan menjadi turun bila tidak
ada makanan yang masuk selama beberapa jam. Glikogen dapat lewat dengan bebas
keluar dan masuk ke dalam sel dimana glukosa dapat digunakan semata-mata sebagai
sumber energi. Glukosa disimpan sebagai glikogen di dalam sel hati oleh insulin (suatu
hormon yang disekresi oleh pankreas). Glikogen akan diubah kembali menjadi glukosa
oleh aksi dari glukogen (hormon lain yang disekresi oleh pankreas) dan adrenalin yaitu
suatu hormon yang disekresi oleh kelenjar adrenalin. ( Jan Tambayong, 2001)

3. Hiperglikemia adalah keadaan dimana kadar gula darah melonjak atau berlebihan, yang
akhirnya akan menjadi penyakit yang disebut Diabetes Melitus (DM) yaitu suatu kelainan
yang terjadi akibat tubuh kekurangan hormone insulin, akibatnya glukosa tetap beredar di
dalam aliran darah dan sukar menembus dinding sel. Keadaan ini biasanya disebabkan
oleh stress, infeksi, dan konsumsi obat-obatan tertentu. Hiperglikemia ditandai dengan
poliuria, polidipsi, dan poliphagia, serta kelelahan yang parah dan pandangan yang kabur.
(Nabyl, 2009)

4. Hipoglikemia atau penurunan kadar gula darah merupakan keadaan dimana kadar
glukosa darah berada di bawah normal, yang dapat terjadi karena ketidak seimbangan
antara makanan yang dimakan, aktivitas fisik dan obat-obatan yang digunakan. Sindrom
hipoglikemia ditandai dengan gejala klinis antara lain penderita merasa pusing, lemas,
gemetar, pandangan menjadi kabur dan gelap, berkeringat dingin, detak jantung
meningkat dan terkadang sampai hilang kesadaran (syok hipoglikemia). (Nabyl, 2009)

Anda mungkin juga menyukai