Anda di halaman 1dari 31

MODUL CACING TANAH

By Siti Pramitha Retno Wardhani, S.Si


______________________________________________________

Anatomi Cacing Tanah

Gambar di bawah ini adalah model plastik cacing tanah. Cacing tanah menggali
tanah dan makan bahan organik seperti dedaunan yang sudah membusuk.

Cacing tanah memiliki sistem sirkulasi/peredaran darah tertutup, Pembuluh darah


dorsal berada di atas alimentary canal dari anus ke Pharinx. Pembuluh darah
dorsal menerima darah dari body wall dan memompa ke anterior menuju lima
pasang aortic arches yang mengatur tekanan darah menuju pembuluh darah
ventral, yang mengirimkan darah ke seluruh tubuh.

Earthworm model close up (S1-S8)

1. Prostomium; 2. Mulut; 3. Buccal cavity; 4. Esophagus; 5. Pembuluh darah


Aorta; 6. Nephridia; 7. Ganglion cerebral; 8. Circumpharingeal connective; 9.
Ventral nerve cord

www.bioearthworm.wordpress.com Page 1
Earthworm model close up (S5-S16)

1. Pharynx; 2. Esophagus; 3. Crop; 4. Aortic arches; 5.Pembuluh darah dorsal; 6.


Pembuluh darah ventral; 7. Nephridia(Satu pasang setiap segmen); 8. Seminal
Vesicle

Earthworm model close-up (S13-S24)

1.Esophagus; 2.Crop; 3.Gizzard; 4. sel Kloragogen; 5. Usus; 6. Pembuluh darah


dorsal; 7. Pembuluh darah ventral; 8. Seta; 9. Ventral nerve cord; 10.Clitellum

Penyerapan nutrisi cacing tanah dimulai dari mulut, cacing tidak memiliki gigi
dan mulutnya terdapat di bagian depan tubuhnya. Makanan yang sudah
membusuk ditelannya bersama-sama tanah. Sebelum masuk ke dalam ususnya,
makanan akan disimpan di dalam tembolok. Fungsi Tembolok sebagai tempat
penyimpanan sementara dan untuk melunakkan makanan. Makanan yang sudah
lunak masuk ke lambung berotot/Gizzard, disini makanan digiling secara
mekanis. Setelah itu makanan masuk ke dalam usus tengah, di usus tengah banyak
enzim dihasilkan untuk mencerna makanan. Enzim adalah zat yang mengubah
makanan menjadi sari-sari makanan yang kemudian diserap usus bagian belakang.
Sisa makanan yang tidak tercerna akan dikeluarkan lewat anus dalam bentuk
castings.

www.bioearthworm.wordpress.com Page 2
Bahan yang tidak diperlukan oleh cacing tanah berupa nitrogen dikeluarkan ke
luar tubuh melalui proses eksresi. cacing tanah memiliki ginjal(nepridium), yang
berfungsi membuang sisa nitrogen hasil dari metabolisme protein dan alat untuk
mengatur keseimbangan cairan tubuh. Setiap nephridium (disebut juga
Metanephridium) memiliki cilia berbentuk tabung yang disebut nephrostome.
Nephrostom bersilia bermuara di rongga tubuh (pseudoselom) dan berlanjut pada
saluran berliku-liku (nefridioduct). Bagian akhir dari nefrioduct akhir membesar
seperti gelembung. Gelembung ini akan bermuara ke bagian luar tubuh melaui
pori yang merupakan lubang nefridiofor. Ujung nefridiofor berbentuk bulbus
berfungsi untuk mendorong sisa atau sampah keluar tubuh. Sampah nitrogen dan
sedikit air yang tersisa dalam nefridium akan dieksresikan keluar melalui
nefridiofor.

Earthworm Dissection mount 1

1.Esophagus; 2.Crop; 3.Gizzard; 4. sel Kloragogen; 5. Usus; 6. Pembuluh darah


dorsal; 7. Pembuluh darah ventral; 8. Seta; 9. Ventral nerve cord; 10.Clitellum

Earthworm dissection mount 2

1. Intestine; 2. Ventral Nerve cord; 3. Pembuluh darah dorsal

www.bioearthworm.wordpress.com Page 3
Earthworm dissection

1.Buccal cavity; 2.faring; 3.Crop; 4. Gizzard; 5. seminal vesicle; 6.Seminal


Reseptacles; 7.Pembuluh darah dorsal; 8. Coelom; 9. Mirip jantung yang
membantu memompa darah dari pembuluh darah dorsal menuju pembuluh darah
ventral

Cacing tanah memiliki alat kelamin jantan dan betina pada satu tubuh
(hermaphrodite). Tetapi hewan ini tidak dapat membuahi dirinya sendiri. Dari
perkawinan masing-masing cacing tanah akan menghasilkan satu kokon yang
berisi telur. Alat-alat reproduksinya terletak beberapa ruas di belakang mulut.
Klitelum biasanya berwarna putih dan menebal seperti berbentuk pita. Klitelum
hanya dimiliki oleh cacing yang telah dewasa kelamin dan nampak jelas terlihat
saat reproduksi. Klitelum ini merupakan tempat awal pembentukan kokon (telur).

Kokon mengandung albumin yang diproduksi oleh kelenjar klitelum, ovum, dan
spermatozoa yang disalurkan ke dalamnya ketika melewati pembukaan
spermateka. Kokon terus dibentuk sampai cairan sperma habis. Kokon berbentuk
lonjong dan besarnya ⅓ kali besar kepala batang korek api. Kokon diletakkan di
tempat lembab dan akan menetap dalam waktu 14 s/d 21 hari. Setiap kokon akan
menghasilkan cacing sebanyak 2-20 ekor, rata-rata 4 ekor.

Sumber Deskripsi : Edward & Lofty 1972 dan Tesis Puspa Elidar (IPB 2009)

Sumber Gambar : Universitas Wisconsin

www.bioearthworm.wordpress.com Page 4
MORFOLOGI CACING TANAH
Segmentasi Eksternal

Tubuh cacing tanah tersusun dari beberapa segmen.

Segmen bagian luar tersebut letaknya bertepatan dengan posisi septa bagian dalam
tubuh.

contohnya :

segmen 1 bertepatan dengan prostomium /mulut

segmen 31-32 bertepatan dengan klitelum

*Prostomium (bibir)

Letak prostomium ada di segmen pertama, prostomium berperan sebagai sensor


perasa (tactile sensory) yang diadaptasikan memegang sisi galian untuk
menghindari tumpukan tanah. Prostomium ini terlihat lemah, namun pada
kenyataannya sangat kuat karena dapat digunakan untuk menembus tanah.

*Peristomium (mulut)

Peristomium terletak di permukaan dorsal dari prostomium.

Prostomium, memiliki ukuran bervariasi. Di beberapa cacing tanah ukurannya


sangat kecil dan tidak terlihat dengan mata telanjang. Prostomium dan
peristomium selalu berbeda pada setiap spesies, dan dijadikan acuan untuk
karakterisasi sistemik (identifikasi spesies).

www.bioearthworm.wordpress.com Page 5
Cephalisation prostomium dan peristomium dibagi menjadi 4 jenis :

Zygolobous, prolobous, epilobous, dan tanylobous.

keterangan gambar :

a. zygolobous

b. Prolobous

c. epilobous

d. epilobous

e. tanylobous

Tubuh cacing tanah terbagi menjadi 5 bagian :

1. Bagian depan (anterior)

2. Bagian tengah

3. Bagian belakang (posterior)

4. Bagian Punggung (dorsal)

5. Bagian Bawah/ perut ( ventral)

Keterangan :

 Anterior cirinya ada bibir mulut atau prostomium.


 Posterior ditandai adanya anus.
 Bagian anterior – posterior ada klitelum.
 Setiap segmen pada tubuh cacing tanah terdapat rambut pendek yang keras
disebut seta.

www.bioearthworm.wordpress.com Page 6
SETA

Cacing tanah memiliki alat pembantu yakni seta. Seta berfungsi sebagai jangkar
agar lebih kokoh pada tempat cacing bergerak.

Contoh :

Bila seekor cacing tanah ditarik dari lubangnya, tubuhnya tidak akan putus. Hal
ini disebabkan karena daya lekat seta yang kuat.

Seta memiliki sel-sel yang fungsinya seperti sel folikel yang berada di bagian
eksterior tubuh. Seta bisa dipanjangkan dan dipendekkan. Fungsi seta seperti otot
protraktor dan retraktor. Seta biasanya digunakan untuk menggenggam dan
memegang subtrat. Fungsi utama seta sebagai lokomosi tubuh.

Spesies dari ordo olighochaeta memiliki seta dalam berbagai bentuk, ada yang
berbentuk seperti jarum dan rambut. Variasi bentuk seta dipengaruhi oleh letak
seta ditubuh cacing tanah. Biasanya bentuk seta genus Lumbricus sigmoid, dan
memiliki panjang sekitar 1 mm. Seta pada organ genital (klitelum) panjangnya
bisa mencapai 7 mm.

Secara fisiologis seta membantu kopulasi, menerima stimulus fisik pasangannya.


Seta juga membantu cacing tanah saat kopulasi dengan cara menggenggam,
memegang, dan mempenetrasi kulitnya.

Seta tersusun di dalam sebuah cincin tunggal yang melingkari segmen tubuhnya.
Berdasarkan jumlah dan penyebarannya, bentuk seta dibagi dua yaitu lumbricine
dan perichaetine.

Lumbricine

Lumbricine memiliki seta berjumlah 8 per segmen, seta ada di bagian ventral dan
latero ventral.

Berdasarkan jaraknya, seta lumbricine dibagi menjadi 3 antaralain:

a. Closely paired , b. Widely paired , dan c. distant.

1 .Closely paired

www.bioearthworm.wordpress.com Page 7
2. Widely paired

3. Distant paired

Jarak antara setiap pasang seta dan kedua pasang seta konstan setiap spesies.

Seta disimbolkan dengan huruf a, b, c, dan d. Jarak antara seta penting untuk
diketahui di dalam mengidentifikasi karakter sistemik cacing tanah, dan biasanya
dimisalkan dalam bentuk perkalian.

Contohnya : rasio seta di daerah klitelum Lumbricus terrestris

aa : ab: bc : cd : dd = 16 : 4 : 14 : 3 : 64, jarak dimisalkan dalam bentuk perkalian


aa = 4 ab atau ab < bc > cd.

Jarak antara dua dorsal seta di sisi lain selalu dibandingkan dengan lingkar tubuh
cacing tanah (μ) itu dd = ½ μ

Perichaetine

Seta perichaetine

Perichaetine memiliki ciri seta tersusun di cincin yang berputar di kanan segmen,
biasanya ukurannya bervariasi dari besar dan kecil. Seta berada di daerah
pertengahan dorsal dan pertengahan ventral. Seta berjumlah 8 pasang per segmen,
biasanya jumlahnya 50-100 pasang/segmen.

www.bioearthworm.wordpress.com Page 8
Susunan seta perichaetine banyak terdapat pada spesies Megascolecidae
khususnya Megascolex, Perionyx, dan Pheretima.

Penyebaran seta ada yang pertengahan dari lumbricine dan Perichaetine,


susunannya 12, 16, 20, atau 24 seta/segmen atau 6, 8, 10, atau 12 pasang seta/
segmen, dengan susunan lumbrisine di anterior dan perichaetine di posterior.

(Edward & lofty 1972)

GENITAL

Cacing tanah merupakan hewan hermaphrodite yang memiliki dua alat kelamin
pada satu tubuh. Male pore atau lubang jantan dan female pore atau lubang
betina terletak pada bagian luar/ exterior yaitu di sisi ventro lateral tubuhnya.

Male pore/ Lubang kelamin jantan

Pada cacing Lumbricus lubang jantan berada di segment 15 dan sering juga
ditemukan di segment 13. Setiap lubang dilindungi oleh lapisan bibir tipis atau
papila glandular .

Di family lain lubang jantan ditemukan berada di segment yang lain, dan di
beberapa Megascolecidae, lubang jantan sering berasosiasi dengan satu atau dua
pasang lubang prostat. Lubang prostat ini merupakan bagian dari saluran
reproduksi. Lubang kelamin jantan dan lubang prostat dilindungi oleh papila,
keduanya berada pada permukaan tubuh. Lubang prostat tidak dijumpai pada
Lumbricids.

Lubang jantan dan lubang prostat kadang-kadang bergabung seperti satu lubang,
tetapi ketika terpisah keduanya kemudian menjadi sebuah saluran seminal
longitudinal, yang berada di permukaan ventral tubuh.

Biasanya cacing tanah memiliki dua pasang atau lebih lubang spermatheca,
dengan maksimum tujuh pasang di beberapa spesies, dan bahkan tidak ada satu
pasang pun (Bimastos tenuis, B. eiseni).

Cacing tanah dari Enchytraeidae dan dua atau tiga Family lain, memiliki hanya
satu pasang lubang spermatheca. Beberapa cacing Megascolecid khususnya
Pheretima, hanya memiliki satu lubang spermatheca, yang berada di garis mid
ventral (garis pertengahan ventral).

Ada juga spesies yang memiliki lubang spermateca pada setiap segment tubuhnya
sebagai contoh P. stelleri yang memiliki 30 spermatheca. Spermatheca ini berada
di posisi ventral atau lateral tetapi kadang-kadang tertutup ke garis mid dorsal.

www.bioearthworm.wordpress.com Page 9
Female Pore/ Lubang kelamin betina

Lubang kelamin betina biasanya hanya terdiri satu pasang, yang terletak di saluran
intersegmental. Pada Enchytraidae ada di segment 12/13, dan di Lumbricidae,
Megascolecidae, dan Glossoscolecidae ada di segment 14. Kadang-kadang
lubang betina bersatu menjadi satu lubang.

Lubang Dorsal

Lubang dorsal berada di saluran intersegmental diatasnya garis mid dorsal.


Lubang dorsal hanya ada di Oligocchaeta terrestrial (darat) dan tidak ditemukan
pada Oligochaeta aquatic dan semi aquatiq. Lubang dorsal menghubungkan body
cavity (rongga tubuh) dan coelomic fluid (saluran selom). Posisi dari lubang
dorsal digunakan sebagai karakter sistemik pada tingkat spesies.

Lubang Nephridiophore

Lubang nephridiophore terletak di dinding tubuh tepatnya pada bagian posterior


menuju saluran intersegmental dan di sisi lateral tubuh. Biasanya jumlah lubang
nephridiopore hanya satu di setiap sisi tubuhnya. Nephridiopore memiliki ukuran
sangat kecil sehingga sulit untuk dilihat.

Nephridiopore merupakan lubang pembukaan external dari organ nephridia (organ


eksresi cacing tanah) dan seperti lubang dorsal biasanya ditutupi oleh otot spincter
(otot yg berbentuk tabung)

KLITELLUM

Pada anterior tubuh cacing tanah terdapat klitelum. Klitelum berguna dalam
perkawinan dan perkembangbiakan.

Karakteristik klitellum :

 Klitelum adalah bagian glandular dari epidermis yang berasosiasi menjadi


tempat produksi kokon.
 Klitelum berbentuk saddle atau struktur annular, bentuk ini banyak ditemukan
di Lumbricidae.
 Biasanya terlihat membengkak, dan kadang berbeda warna dengan bagian
eksternalnya.
 Klitelum membengkak, biasanya menandakan lumbricids dewasa (mature),
klitelum ada di permukaan dorsal.
 Klitelum biasanya berwarna lebih gelap dari tubuhnya.
 Letak klitelum Lumbricidae di bagian anterior dari samping tubuh lubang
genital, perkiraan ada di segment antara 22 dan 38, dan kadang diperpanjang
kira-kira 4-10 segmen posterior.

www.bioearthworm.wordpress.com Page 10
 Kebanyakan klitelum digunakan sebagai tanda kematangan seksual.
 Posisi klitelum banyak digunakan untuk mendeteksi karakter, khususnya
Lumbricids, karena letak dan jumlah segment dari klitelum memiliki variasi
rendah, hampir konstan di setiap spesies.
 Letak klitelum didefinisikan oleh jumlah dari segmen pertama dan berikutnya,
rata-rata letaknya bervariasi antara : 26, 27-31,32

 Megascolecidae memiliki klitelum lebih panjang, dimulai dari segmen ke 14


termasuk lubang genital betina dan pada bagian posterior juga termasuk
lubang genital jantan.
 Beberapa cacing akuatik dan juga Enchytraeidae memiliki klitelum selama
proses pembentukan kokon.

PIGMENTASI

Warna pada kulit cacing tanah dipengaruhi ada atau tidaknya pigmen, baik yang
berbentuk granula atau sel pigment di lapisan otot subcuticular ( the subticular
muscle layer).

Pigmen cacing tanah seperti L. terrestris, biasanya merah, coklat, kombinasi


merah-coklat, dan juga kadang-kadang greenish/ kehijauan. Biasanya warna
dipengaruhi cairan selomic kuning atau sel green chloragogen yang dekat dengan
permukaan kulit.

Permukaan ventral dari cacing tanah terlihat lebih mengkilat daripada permukaan
dorsal. Pigmen utama cacing tanah porphyrins yang berasal dari sel cloragogen.
(Stephenson, 1930).

www.bioearthworm.wordpress.com Page 11
Ada juga pigment tubuh yang tidak di distribusikan secara merata contohnya pada
Eisenia foetida, warnanya seperti pita yang bercahaya do zona intersegmental,
mirip bintik-bintik kuning.

Anggota Aeolosomatidae (cacing air kecil) memiliki pigment berbentuk globules,


berwarna kuning, merah, orange, atau hijau di epidermis.

DINDING TUBUH

Dinding tubuh cacing tanah (the body wall) terdiri dari :

 Kutikula luar
 Lapisan epidermis
 Lapisan jaringan saraf
 Lapisan jaringan otot longitudinal
 Lapisan jaringan otot circular
 Peritoneum yang membatasi dinding tubuh dari selom.

1. Kutikula

 Pada cacing Lumbricus terrestris, kutikulanya sangat tipis, tidak memiliki


lapisan seluler, sedikit transparan, dan terdiri dari dua lapisan, dan
mengandung serat kolagen dengan beberapa lapisan homogen non fiber.
 Perforasi kutikula ini terdiri dari pori-pori kecil yang membesar dan
menyebar tidak beraturan pada bagian tengah setiap segmen anterior, dan
tidak ada di bagian posterior.
 Kutikula sangat tipis, pada bagian ini terdapat organ sensoris epithelial,
dan di organ ini banyak pori-pori yang sangat kecil yang memiliki rambut-
rambut dari sel sensoris.

www.bioearthworm.wordpress.com Page 12
2. Epidermis

Epidermis terdiri dari lapisan tunggal dari beberapa jenis sel yang berbeda
jenis.

 Sel pendukungnya ada yang berbentuk columnar, dan sel ini membentuk
struktur utama epidermis.

 Sel mensekresikan material yang untuk membentuk kutikula.


 Bentuk sel ini pendek dan melingkar.
 Dua bentuk sel glandular terdiri dari sel goblet atau sel mucous dan sel
albumin.
 Sel goblet mensekresikan mucus/lendir ke permukaan kutikula untuk
membantu pergerakan di tanah.
 Fungsi dari sel albumin belum diketahui.

3. Sel Sensoris

 Sejumlah sel sensoris bergabung menjadi satu kelompok untuk


membentuk organ sensoris yang bertugas merespon rangsangan dari
epidermis.
 Sel sensoris banyak terdapat pada permukaan ventral dari pada dorsal.
 Sel photoreseptor memiliki fungsi untuk membedakan intensitas cahaya,
dan terdapat pada bagian basal epidermis, prostomium dan segmen
pertama dan kedua.

www.bioearthworm.wordpress.com Page 13
 Sel sensoris jarang ditemukan di bagian tengah epidermis.
 Pada buccal cavity, sel sensoris berkelompok untuk menstimulasi subtansi
kimia dengan rasa. Prostomium memiliki reseptor yang bisa mendeteksi
sukrosa, glukosa, dan juga quinine (Laverack, 1959)

4. Lapisan otot

Epidermis bagian dalam memiliki dua lapisan otot yaitu lapisan otot circular dan
lapisan otot longitudinal.

a. Lapisan otot circular


 Lapisan otot circular terdiri dari otot fiber yang melingkari circumference
tubuh kecuali pada bagian intersegmental.
 Serat otot yang bergabung akan membentuk jaringan ikat.

b. Lapisan otot longitudinal


 Lapisan otot longitudinal lebih tebal dari lapisan otot circular.
 Lapisan otot ini ada di sepanjang tubuh cacing tanah.
 Lumbricus memiliki 9 blok otot longitudinal, dua di dorsal, satu ventral,
tiga ventro lateral di setiap sisi.
 Otot longitudinal memiliki pita seperti serat yang membentuk huruf U di
setiap blok.

SELOM

Selom merupakan ruang yang besar yang berada sepanjang tubuh cacing tanah,
dan berisi cairan selom.

Selom mengelilingi sisi luar peritoneum dari dinding tubuh dan sisi dalam
peritoneum dilindungi alimentary canal atau usus.

www.bioearthworm.wordpress.com Page 14
Selom terdiri dari beberapa bagian :

1. Septa
 Septa membagi tubuh menjadi beberapa segmen.
 Peritoneum berfungsi melindungi septa, seperti permukaan kulit
melindungi lapisan otot. Pada beberapa spesies cacing tanah, peritoneum
pada septa sangat tipis yang juga berisi selom di daerah ini.
 Septa biasanya berada tepat pada alur segmentasi external tetapi sering
tidak ada di beberapa segmen pertama tubuh, dan kadang septa tidak
ditemukan pada bagian lain, seperti di daerah oesophageal pada spesies
Pheretima.
 Beberapa spesies memiliki septa yang tidak tepat pada alur intersegmental
di akhir bagian anterior tetapi ditemukan menggantikan bagian belakang,
kadang juga terdapat di banyak segmen.
 Dua septa yang berdekatan sering juga bergabung di persimpangan
dinding tubuh. Septa memilki perbedaan ketebalannya, bergantung
posisinya di dalam tubuh, pada bagian anterior lebih tebal dan lebih
berotot.
 Septa tersusun dari serabut otot, yang sebagian besar berasal dari lapisan
otot longitudinal, bersama dengan beberapa otot sirkular pada bagian
posterior, yang menghubungkan jaringan dan pembuluh darah.
 Septa diperforasi oleh pori-pori yang berisi cairan selom yang menekan
diantara segmen.
 Septa juga mengikat membran mesentric diantara dinding tubuh dan usus,
membentuk kantung dan membagi beberapa organ menjadi beberapa
ruangan terpisah.

www.bioearthworm.wordpress.com Page 15
2. Cairan selom
 Cairan selom terdiri dari beberapa sel peritoneal merupakan modifikasi di
dalam daerah usus seperti sel chloragogen yang membentuk jaringan
chloragogenous. Sel chloragogen memiliki ciri terdapat globule berwarna
kuning atau kuning kehijauan.
 Cairan selom berwarna seperti cairan susu putih yang kadang berwarna
kuning oleh eleocytes, sel mengandung minyak pada spesies Dendrobaena
subrubicunda dan cairan selom Eisenia Foetida berbau seperti bawang
putih.
 Konsistensi cairan selom berbeda diantara spesies cacing tanah, dan juga
dipengaruhi kelembaban udara, dan lebih kental di kondisi kering dan
sebaliknya lebih cair di kondisi basah. Cairan selom terdiri dari banyak
partikel dalam suspensi. Selom mengandung material organik terutama
kristal kalsium karbonate.
 Cacing tanah mengeluarkan cairan selomic dari pori-pori dorsal sebagai
bentuk respon iritasi mekanis dan kimiawi, atau kondisi ekstrem panas
atau dingin.
 Pada beberapa spesies seperti Megascolides australis, cairan dikeluarkan
pada ketinggian 10 cm dan pada Didymogaster sylvaticus dikeluarkan
pada ketinggian 30 cm. Cairan dikeluarkan saat ada predator.

ALIMENTARY CANAL/USUS

Alimentary canal cacing tanah dasarnya sebuah perpanjangan tabung dari mulut
ke anus, yang berdifrensiasi menjadi buccal cavity, Faring, oesophagus, gizzard,
dan intestine. Sebagian besar cacing air tidak memiliki gizzard/lambung.

Sistem pencernaan cacing tanah terdiri dari :

1. Buccal cavity

 Letaknya dekat dengan mulut, biasanya ada di segmen pertama dan kedua.
 Dilengkapi dengan satu atau dua diverticula atau evaginasi.
 Epitelium buccal cavity tidak bersilia, kecuali pada kejadian tidak
biasanya di diverticulum dorsal dan pada cacing sangat muda memiliki
epitelium bersilia pada permukaan ventral.
 Epitelium pada umumnya tebal, kecuali pada bagian bersilia.

2. Faring

 Biasanya tidak selalu berdifrensiasi dari buccal cavity.


 Faring kira-kira ada di segmen tubuh ke 6.
 Permukaan dorsal faring tebal, berotot dan memiliki glandular.

www.bioearthworm.wordpress.com Page 16
 Faring memiliki pharingeal glands atau kelenjar faring.
 Cacing tanah menggunakan faring sebagai pompa, yang merupakan
kontraksi otot ketika partikel makanan masuk ke mulut

3. Oesophagoes

 Semua oligochaeta memiliki oesophagus.


 Oesophagus membuka dari faring sebagai tabung narrow.
 Oesophagus akan berubah sebagai crop dan gizzard pada bagian posterior.
 Kelenjar calciferous di evaginasi ketika dinding oesophageal membuka
menuju oesophagus.

4. Crop dan Gizzard

 Pada bagian posterior akhir dari oesophagus adalah crop, yang terletak di
depan gizzard.
 Konstraksi otot dari gizzard akan merespon makanan dengan
mengeluarkan partikel mineral.

5. Intestine

 Alimentary Canal akhir adalah intestine, yang berbentuk tabung panjang.


 Penyerapan sari-sari makanan ada di intestine.
 Permukaan internal dari intestine memiliki banyak otot longitudinal dan
typlosole pada dinding dorsal.
 Epitelia intestine tersusun dari sel glandular dan sel glandular bersilia.
 Intestine memiliki dua lapisan otot yaitu lapisan otot circular pada bagian
dalam dan lapisan otot longitudinal pada bagian luar.

www.bioearthworm.wordpress.com Page 17
Tubuh cacing tanah terdiri dari segmen-segmen dan memiliki struktur organ-
organ sederhana, yang membuat cacing tanah dapat beradaptasi dengan baik pada
lingkungannya. Cacing tanah tidak memiliki alat gerak seperti kaki dan tangan.
Namun, cacing memiliki otot pada tubuhnya. Otot tubuh yang memanjang dan
otot tubuh yang melingkar serta tebal dapat membantu pergerakan. Jika
diperhatikan hewan ini terlihat sangat lemah, namun tidak demikian “hewan ini
relatif kuat, karena susunan otot yang melingkar dan memanjang tadi cacing dapat
menembus tanah”.

Cacing dapat mendorong suatu benda atau batu kecil yang bobotnya 60 kali lebih
berat dari tubuhnya sendiri. “Dapat dibayangkan betapa kuatnya, jika seorang
laki-laki yang beratnya 50 kg dapat mendorong suatu benda yang memiliki berat
50 kg x 60 = 3000 kg / 3 ton”. Saat cacing menembus tanah, sebagian tanah akan
didorong ke arah samping. Bila tanah tidak dapat didorong, tanah tersebut akan
dimakannya dan akan disemburkan keluar lewat mulut atau dikeluarkan bersama-
sama kotorannya lewat anus.

Cacing tanah makan bahan organik dari sampah tumbuh-tumbuhan/ serasah.


Didalam usus halus, sampah tadi dipecah menjadi bahan-bahan yang berguna bagi
tubuhnya. Sisanya dikeluarkan dalam bentuk kotoran/castings. Casting kaya akan
unsur hara yang sangat dibutuhkan oleh tanaman. Peristiwa ini bisa disebut pabrik
kompos mini.

Permukaan tubuh cacing tanah selalu licin. Licinnya tubuh cacing disebabkan
karena adanya lendir. Lendir dihasilkan oleh kelenjar lendir yang terdapat pada
lapisan epidermis pada kulit. Lendir diproduksi untuk melapisi permukaan seluruh
tubuh cacing. Dengan adanya lendir, cacing dapat mudah bergerak di tempat-
tempat kasar (misalnya : pada daun-daun, ranting-ranting, tanaman yang gugur).
Selain itu lendir juga digunakan untuk memperlicin saluran atau lubang didalam
tanah, agar cacing lebih leluasa bergerak.

Cacing tanah tidak memiliki organ khusus untuk mempertahankan diri dari
serangan musuhnya. Dengan lendir cacing tanah menjadi sangat licin, sehingga
musuh-musuhnya sukar untuk menangkapnya. Secara tidak langsung lendir dapat
digunakan sebagai alat untuk mempertahankan diri dari serangan predator

www.bioearthworm.wordpress.com Page 18
SISTEM PEREDARAN DARAH CACING TANAH
Cacing memiliki 3 pembuluh darah utama yaitu satu dorsal dan dua ventral, yang
diperpanjang hingga hampir ke seluruh tubuh, yang bergabung di setiap segmen
oleh pembuluh darah dengan cincin peripheral dari selom dan dinding tubuh.

Pembuluh darah besar dari pembuluh longitudinal, pembuluh kontraktil dorsal,


tertutupi usus sepanjang tubuhnya, kecuali di bagian anterior, yang mana
dipisahkan dari usus oleh mesentery.

Beberapa spesies dari Megascolecidae dan Glossoscolecidae memiliki sepasang


pembuluh dorsal pada sebagian atau seluruh panjang tubuhnya.

Pembuluh ventral, lebih sempit dari pembuluh dorsal, letaknya dibawah usus, dan
dibatasi oleh mesentery dan pembuluh subneural lebih kecil dari pembuluh
ventral. Terletak di bawah tali saraf ventral, yang tertutup sepanjang tubuhnya.

Beberapa spesies tidak memiliki pembuluh subneural, tetapi banyak cacing tanah
(kecuali Megascolecidae) mempunyai dua pembuluh dekat tali saraf ventral
sepanjang tubuhnya (Latero neural).

Megascolecidae dan beberapa glossoscolecid (kecuali Lumbricids) memiliki


pembuluh super intestinal (beberapa genus Pheretima hanya punya dua
pembuluh), letaknya sepanjang dinding dorsal dari usus pada segmen anterior dan
sebagian kompleks dari pembuluh darah alimentary canal.

Pembuluh darah longitudinal lainnya merupakan extra-oesophageal (atau


oesophageal lateral) pembuluh yang terletak setiap sisi sepanjang usus, berawal
dari faring ke pembuluh darah subneural-dorsal.

Sepasang pembuluh commissural mengelilingi tubuh pada setiap segmen dari


pembuluh dorsal ke pembuluh ventral atau subneural.

www.bioearthworm.wordpress.com Page 19
Beberapa commissures anterior mengalami pembesaran, memiliki kontraktil, dan
memiliki jantung semu, Lumbricus memiliki lima pasang jantung, tetapi beberapa
spesies ada yg memiliki jantung lebih banyak atau kurang, sebagai contoh cacing
Megascolecidae memiliki 2-5 pasang jantung.

Jantung terletak di anterior ventral-dorsal, beberapa spesies cacing tanah memiliki


jantung intestinal yang menghubungkan pembuluh supra-intestinal dengan
pembuluh ventral dan juga jantung bercabang dari pembuluh dorsal dan supra
intestinal, Pheretima memiliki jantung dari kedua tipe ini.

Jantung langsung mengalirkan darah ke seluruh tubuh di dalam pembuluh dorsal.

Commissures lateral-oesophageal-subneural menghubungkan pembuluh lateral-


oesophageal dan subneural di segmen anterior dari tubuh.

Di belakang segmen 12, sepasang commisures dorso-subneural, terletak pada


bagian posterior pada setiap septa, yang menghubungkan pembuluh dorsal dengan
pembuluh subneural pada setiap segmen.

Sepasang pembuluh ventro-parietal di anterior pada setiap segmen bercabang dari


pembuluh ventral ke dinding tubuh dan berakhir di kapiler.

Di antara epithelium alimentary, otot bagian luar, dan lapisan peritoneal


merupakan jaringan vascular atau plexus, peri-enteric atau alimentary plexus,
yang menghubungkan pembuluh dorsal dan ventral oleh dua pasang dorso-
intestinal dan tiga pasang pembuluh ventro-intestinal per segmen.

Pembuluh dorsal mensuplai darah ke typlosole lewat tiga pembuluh typlosolar


kecil per segmen.

Dinding tubuh memiliki capillary yang mengikuti ikatan otot dan akhirnya
terhubung dengan pembuluh subneural lewat commisures oesophageal-subneural
pada bagian depan tubuh, atau lewat commisurres dorso-subneural pada bagian
belakang tubuh.

Pada Lumbricus, cappilary juga menghubungkan antara pembuluh supra-intestinal


dan commisures supra-intestinal-ventral dibelakang segmen ke 12. Sepasang
commissures dorso-subneural berada diantara pembuluh subneural dan dorsal di
setiap segmen dibelakang segmen ke 12.

Pembuluh Nephridia bergabung dengan dorso-subneural dan sejumlah pembuluh


nephridia yang berasal dari ventro-parietals.

Organ reproduksi menerima suplai darah dari pembuluh ventro-parietal.

www.bioearthworm.wordpress.com Page 20
SISTEM RESPIRASI CACING TANAH
Respirasi cacing tanah dengan permukaan tubuh. Permukaan tubuh cacing harus
selalu terjaga kelembabannya.

Kelembaban diatur oleh kelenjar mucus dari epidermis yang mana pada pori
dorsal mengeluarkan cairan selom dan mengekresikan nephridial dari
nephridiapore.

Pembuluh darah kecil di dinding tubuh melalui lapisan epidermis mengambil


oksigen di udara, kemudian dari oksigen diperoleh hemoglobin yang diangkut ke
seluruh tubuh.

Spesies Lumbricus juga memiliki capillaries loop yang merupakan perpanjangan


dari pembuluh darah ventro-parietal menuju lapisan epidermal.

www.bioearthworm.wordpress.com Page 21
SISTEM PENCERNAAN CACING TANAH

Gambar : Cacing Tanah

Gambar : sketsa cacing tanah

Keterangan :
a = prostomium
1 = Jantung 5 pasang
b = mulut
c = faring 2 = Pembuluh darah
d = esophagus
3 = Selom
e = tembolok
f = lambung otot 4 = Simpul saraf anterior (otak)
g = usus halus
5 = Simpul saraf ventral (bawah)

6 = Tali saraf

www.bioearthworm.wordpress.com Page 22
Skema sistem pencernaan cacing tanah :
1 2 3 4 5

makanan ------prostomium------mulut--------faring------esofagus-------tembolok

6 7 8 9 10

---------lambung otot -----usus halus ---------pembuluh darah----anus------castings

Proses pencernaan cacing tanah:


1. Makanan diambil oleh prostomium.
2. Kemudian dimasukkan ke dalam mulut.
3. Selanjutnya diteruskan ke faring.
4. Dari Faring, makanan masuk ke esophagus.
5. Dilanjutkan ke tembolok. Di tembolok makanan disimpan untuk sementara.
6. Makanan setelah disimpan sementara dilanjutkan ke lambung otot. Di dalam
lambung otot, makanan dihancurkan oleh gerakan otot lambung. Biasanya
cacing tanah memakan pasir atau benda kecil lainnya dengan tujuan untuk
membantu menghancurkan makanan dalam lambung
7. Makanan yang telah halus masuk ke dalam usus halus. Di dalam usus halus
makanan dipecahkan dari bentuk komplek menjadi bentuk sederhana sehingga
dapat dipakai oleh tubuh. Aktivitas penghancur makanan menjadi zat makanan
sederhana tadi dilakukan oleh enzim-enzim tertentu. Aktivitas bakteri dan
protozoa yang masuk bersama-sama makanan.
8. Zat makanan kemudian diabsorbsi oleh dinding usus halus.
9. Kemudian masuk ke dalam pembuluh darah.
10. Lewat pembuluh darah zat makanan diedarkan ke seluruh tubuh.
11. Sisa-sisa makanan yang tidak tercerna keluar bersama-sama kotoran lainnya
dalam bentuk kotoran cacing tanah atau casting.
12. Casting keluar lewat anus/ dubur.

www.bioearthworm.wordpress.com Page 23
Diagram alir sistem pencernaan cacing tanah :

Makanan

Tempat pertama kali makanan


Prostomium
diambil

Mulut

Tempat makanan disalurkan menuju


Faring tembolok

Esophagus

Terjadi penyimpanan makanan


Tembolok untuk sementara, sebelum masuk ke
lambung otot

Terjadi Penghancuran makanan oleh


Lambung Otot gerakan otot lambung dengan
bantuan pasir yang termakan.

Usus Halus Makanan dipecahkan dari bentuk


komplek menjadi bentuk sederhana
sehingga dapat digunakan oleh
tubuh. Proses ini melibatkan enzim,
bakteri dan protozoa yang masuk
bersama makanan.

Pembuluh darah Setelah zat makanan diabsorbsi oleh


dinding usus halus masuk ke dalam
pembuluh darah dan diedarkan ke
seluruh tubuh.

Anus Sisa-sisa makanan yang tidak


tercerna keluar bersama – sama
kotoran lainnya dalam bentuk
castings.

www.bioearthworm.wordpress.com Page 24
SISTEM REPRODUKSI CACING TANAH
Organ reproduksi

Cacing tanah dalam reproduksi bersifat hermaphrodite biparental. Maksudnya


adalah bahwa cacing tanah memiliki dua alat reproduksi sekaligus dalam satu
bagian tubuh, yaitu alat reproduksi jantan dan betina.

Namun, untuk mendapatkan keturunan, seekor cacing dewasa harus kawin dengan
cacing lainnya. Walaupun, memiliki dua macam alat reproduksi dalam satu tubuh.
Jika seekor cacing tidak kawin dengan cacing dewasa lain maka tidak dapat
melakukan reproduksi.

Lubang genital jantan dan betina untuk eksterior (bagian luar), dibagian ventral
(bawah) tubuh/ di latero ventral tubuh. Lubang jantan pada cacing lumbricus ada
di tubuh bagian latero ventral tubuh di segmen 15 atau di segmen 13. Setiap
lubang di beberapa spesies dilindungi oleh bibir atau papila glandular ( khusus di
segmen organ genital/kelamin). Kedua lubang jantan dan prostat dilindungi oleh
papila yang langsung membuka ke permukaan. Lubang jantan dan prostat kadang-
kadang bergabung sebagai satu saluran seminal grooves yang terletak di sisi
permukaan ventral tubuh (bawah perut).

Biasanya cacing tanah memiliki dua pasang atau lebih lubang spermathecal,
maksimal 7 pasang di beberapa spesies. Lubang spermateca biasanya ada di posisi
intersegmental, seringnya di lateroventral, kadang-kadang tertutup ke garis
pertengahan dorsal.

Lubang betina biasanya satu pasang, terletak di saluran intersegmental. Letak


lubang betina bisa dijadikan acuan untuk menentukan famili cacing tersebut.Pada
Enchytraeidae lubang betina ada disegmen 12/13 sedangkan pada Lumbricidae,
Megascolecidae, dan Glossoscolecidae ada di segment ke 14.

info:

Di Megascolecidae, Lubang jantan seringkali bergabung dengan satu atau dua


pasang lubang prostat yang membuka sampai ke saluran lubang reproduksi.

Cacing dari Enchytraeidae memiliki hanya satu pasang spermateca.

Cacing tanah memiliki alat kelamin jantan dan betina pada satu tubuh
(hermaphrodite). Tetapi hewan ini tidak dapat membuahi dirinya sendiri. Dari
perkawinan masing-masing cacing tanah akan menghasilkan satu kokon yang
berisi telur.

www.bioearthworm.wordpress.com Page 25
Proses kawin cacing tanah :

1. Kedua cacing saling melekat di bagian anteriornya dengan posisi saling


berlawanan. Keadaan saling melekat ini diperkuat oleh seta.

Skema : Bagian anterior (depan)


Ket gambar :
1 = lubang alat kelamin jantan
2 = lubang penerima sperma dan kantung penerima sperma

2. Saat cacing tanah saling mendekatkan diri pada daerah pembukaan


spermateka, cacing berlekatan klitelum masing-masing cacing akan
mengeluarkan lendir. Lendir berfungsi melindungi spermatozoa yang keluar
dari lubang alat kelamin jantan masing-masing.

Kedua cacing ini berperan sebagai hewan jantan (keduanya mengeluarkan


spermatozoa).

3. Spermatozoa yang keluar kemudian bergerak ke bagian posterior ke belakang,


dan masuk ke dalam lubang kantong penerima sperma dari cacing
pasangannya (vesicle seminalis).

Skema : Bagian anterior (depan)

*Arah spermatozoa dari I ke II

4. Cacing I memberikan spermatozoa kepada cacing II


5. Cacing II memberikan spermatozoa kepada cacing I

www.bioearthworm.wordpress.com Page 26
6. Perkawinan berlangsung selama beberapa jam, dan setelah masing-masing
menerima spermatozoa kedua cacing saling berpisah.
7. Pada saat akan melepaskan diri, klitelum membentuk selubung kokon, yang
bergerak kea rah mulut, dan bertemu dengan lubang saluran telur.
8. Telur-telur kemudian keluar dari lubang tadi dan masuk ke dalam selubung
kokon, kemudian selubung kokon bergerak ke arah mulut.
9. Saat melewati lubang penerima sperma, masuklah spermatozoa ke dalam
selubung kokon dan terjadilah pembuahan telur oleh spermatozoa.
10. Selubung kokon terus bergerak ke arah mulut hingga terlepas dari cacing
tanah dan membentuk kokon.
11. Pada saat pemisahan spermatozoa, sebuah celah semen terbentang dari
gonofor jantan sampai klitelum dan terlihat seperti benang. Celah semen
merupakan bagian dari dinding luar tubuh yang melekuk ke dalam akibat dari
terbentuknya pori-pori oleh kontraksi otot yang terbentang pada lapisan otot
longitudinal.
12. Kontraksi otot longitudinal menimbulkan kontraksi memendek dan relaksasi
memanjang. Adanya kontraksi longitudinal membuat cairan sperma dari
gonofor jantan menuju daerah klitelum.

Skema : Kopulasi cacing tanah

www.bioearthworm.wordpress.com Page 27
Kokon mengandung albumin yang diproduksi oleh kelenjar klitelum, ovum, dan
spermatozoa yang disalurkan ke dalamnya ketika melewati pembukaan
spermateka. Kokon terus dibentuk sampai cairan sperma habis. Kokon berbentuk
lonjong dan besarnya ⅓ kali besar kepala batang korek api. Kokon diletakkan di
tempat lembab dan akan menetap dalam waktu 14 s/d 21 hari. Setiap kokon akan
menghasilkan cacing sebanyak 2-20 ekor, rata-rata 4 ekor.

Diperkirakan 100 cacing dewasa dapat menghasilkan 100.000 cacing dalam waktu
satu tahun. Cacing mulai dewasa setelah berumur 2-3 bulan. Setiap cacing dewasa
dapat menghasilkan satu kokon setiap 7-10 hari. Umur cacing tanah 2-6 tahun.

www.bioearthworm.wordpress.com Page 28
TAKSONOMI CACING TANAH
Cacing tanah merupakan hewan tingkat rendah karena tidak memiliki tulang
belakang (vertebrae), umumnya disebut invertebrata. Cacing tanah dimasukkan
dalam kelompok atau filum Annelida. Annelida berasal dari kata Annulus yang
berarti cincin. Tubuh cacing tanah terdiri dari cincin-cincin atau segmen-segmen.

Filum Annelida terbagi menjadi dua kelas yaitu kelas Oligochaeta dan kelas
Polychaeta. Oligochaeta memiliki banyak seta dan Polichaeta memiliki seta yang
sedikit. Cacing tanah memiliki rambut yang keras dan pendek pada setiap
segmennya. Rambut yang keras dan pendek disebut seta.

Cacing tanah banyak ditemukan di daratan dan lautan, kelas polychaeta banyak
hidup di lautan dan kelas oligochaeta contohnya Lumbricus terretris banyak hidup
di daratan. Lumbricus terrestris disebut night crawler karena cacing ini banyak
berkeliaran dan merayap pada malam hari untuk mencari makanan, dan
bersembunyi di lubangnya pada siang hari, dan hidup pada tempat yang lembab.

Identifikasi cacing tanah

Cara identifikasi cacing tanah dibagi dua yaitu identifikasi secara kasar dan
identifikasi secara detail.

Indentifikasi secara kasar dengan cara melihat bentuk luar tubuh cacing tanah dan
identifikasi secara detail dapat dilakukan dengan melihat organ atau jaringan
secara mikroskopis.

Cara identifikasi secara kasar:

1. Perhatikan letak klitelum dan seta

Misalnya :

 Lumbricus, Letak klitelum pada segmen 27 s/d 32


 Pheretima , Letak klitelum pada segmen 14 s/d 16

2. Hitung banyaknya seta dan segmen

Misalnya :

 Lumbricus, Jumlah segmen antara 90-195


 Pheretima , Jumlah segmen antara 90-132

www.bioearthworm.wordpress.com Page 29
Tahap-tahap identifikasi

1. Siapkan Kunci Identifikasi,


2. Lakukan Observasi
Amati : Prostomium, peristomium, segmen tubuh, genital tumescences (GT),
Klitelum, Tubercula pubertatis (TP), Setae, periproct, anterior, posterior,
dorsal dan ventral.
3. Klasifikasi cacing yang telah diidentifikasi dengan kunci taksonomi.

Taksonomi digunakan untuk mengidentifikasi karakter cacing tanah


berdasarkan :

 Persamaan dan perbedaan struktur cacing tanah


 Persamaan dan perbedaan genetik
 Persamaan dan perbedaan biokimia
 Organisasi sel
 Hubungan kekerabatan

Taksonomi mengelompokkan persamaan dan perbedaan dari umum ke


spesifik.

Kingdom (Animalia, Plantae, Protoctista, Fungi dan Monera).Kingdom Animalia,


Plantae, Protoctista, Fungi merupakan bagian dari kingdom eukarya dan Monera
merupakan bagian dari 2 domain yaitu Eubacteria dan Archea.

Setiap kingdom dibagi menjadi kelompok kecil yang disebut filum, Dan setiap
filum dibagi lagi menjadi kelompok kecil yang diberi nama Kelas, Sebuah Class/
kelas dibagi lagi menjadi ordo yang memiliki banyak Famili.

Sebuah Famili terdiri dari banyak genus dan setiap genus memiliki banyak
spesies. Kelompok terkecil dalam hirarki taksonomi adalah spesies.

Tingkatan Taksonomi :

 Kingdom
 Phylum
 Class
 Order
 Famili
 Genus
 Spesies

www.bioearthworm.wordpress.com Page 30
Contoh klasifikasi cacing tanah dari spesies Lumbricus dan Aporrectodea:

Kelompok Taksonomi Cacing Lumbricus Cacing Aporrectodea


(Dew worm) (Canadian worm)
Kingdom animalia animalia
Filum annelida annelida
Class oligochaeta oligochaeta
Ordo haplotaxida haplotaxida
Family lumbricidae lumbricidae
Genus Lumbricus Aporroctodea
Spesies terrestris tuberculata

www.bioearthworm.wordpress.com Page 31

Anda mungkin juga menyukai