Anda di halaman 1dari 21

EMBRIOGENESIS PAKIS HAJI

DAN MELINJO
KELOMPOK 1
Aurelia Salsabila H041191001
Muhammad Farid H041191002
Nur Wahida Al Qadri H041191003
Nuraulia H041191004
Raffi Gani H041191007
Putri Yasmin H041191012
Nurul Qadimah H041191014
Satriani H041191015
Nur Husnul Khotimah H041191016
PEMBAHASAN
PERKEMBANGAN PAKIS
REPRODUKSI Gnetum gnemon
HAJI
STRUKTUR MAKROSKOPIS
REPRODUKSI PAKIS HAJI Ovulum

PENYERBUKAN DAN Polinasi dan Pembuahan


PEMBUAHAN

SILAHKAN SIMAK PEMBELAJARAN


BERIKUT DENGAN BAIK AGAR DAPAT
MEMAHAMI MATERI YANG
DISAMPAIKAN, TERIMA KASIH :)
EMBRIOGENESIS PAKIS HAJI
PERKEMBANGAN PAKIS HAJI
Tumbuhan berbiji membetuk struktur megasporangia
dan mikrosporangia yang berkumpul pada suatu sumbuh
pendek. Misalnya struktur seperti konus atau strobilus
pada konifer dan bunga pada tumbuhan berbunga.
Seperti halnya pada tumbuhan lain,

• spora pada tumbuhan berbiji dihasilkan melalui meiosis di dalam


sporangia.
• Megasporangia mendukung perkembangan gametofit betina dan
menyediakan makanan serta air.
• Gametofit betina akan tetap berada dalam sporangium, menjadi
matang dan memlihara generasi sporofit berikutnya setelah terjadi
pembuahan.
• Pada mikrosporangium, produk meiosis berupa mikrospora.
Mikrospora yang mencapai sporofit akan berkecambah membentuk
serbuk sari yang tumbuh menuju kearah bakal biji untuk membuahi
gametofit betina.
FIXMERAH
IMPOSTOR !

PENGERTIAN STATUS
Sporofit yang menghasilkan mikrosporofil dengan mikrospongia
disebut mikrosporangiat atau strobilus jantan (staminate cones),
• megasprofil dengan ovulum (bersama mengasporangia) disebut
mengasporangiat atau strobili betina (pistillate cones).
• Mokrospora dan megaspore bersifat haploid, dan berkembang
sebagai sebagai hasil pembelahan miosis sel induk spora. Ukuran
dan letak strobili pada tanaman bervarasi
• Strobilus jantan susun atas mikrosporofil. Setiap mikrosporofil
mengandung dua mikrospora yang masing-masing akan
mengahasilkan 4 mikrospora haploid (n). mikrospora ini akan
menjadi setelah menjantan atau serbuk sari atau pollen
• Strobilus betina tersusun atas daun buah (makrosporofil). Setiap
makrosporofil tersebut berbentuk sisik dan mengandung dua
ovolum.
• Sel induk membela secara miosis mengahasilkan empat
maskropora. Tiga makrospora akakn tereduksi. Akibatnya, hanya
satu makrospora yang akan berkembang menjadi sel telur
REPODUKSI
PAKIS HAJI
• Organ reproduksi pada gymnospermae disebut konus atau strobilus.
• Makrosporofil dan makrosporangium yang tampak menempel pada
strobilus betina.
• Sel kelamin jantan berupa spermatozoid yang masih bergerak aktif. Di
dalam strobilus jantan terdapat banyak anteridium yang mengandung
sel-sel induk butir serbuk. Sel-sel tersebut bermeiosis dari setiap sel
induk terbentuk 4 butir serbuk yang bersayap.
• Pada strobilus betina terdapat banyak arkegonium. Pada tiap-tiap
arkegonium terdapat satu sel induk lembaga yang bermeiosis sehingga
terbentuk 4 sel yang haploid. Tiga mati, dan satu sel hidup sebagai sel
telur. Arkegonium ini bermuara pada satu ruang arkegonium
• Pada Gymnospermae sering terjadi poliembrioni, walaupun hanya ada
satu embrio yang terus berkembang karena adanya pembelahan beberapa
arkegonia. Air sudah tidak digunakan sebagai media fertilisasi karena
adanya pembentukan buluh serbuk pada serbuk sari yang berkecambah
Strobilus Betina

Strobilus Jantan
• Pada Cycas fertilisasinya merupakan bentuk antara kondisi pada
paku-pakuan dan tumbuhan tanpa biji lainnya, yaitu spermanya
mampu berenang bebas dan bentuk pada tumbuhan berbiji yaitu
spermanya tidak mampu bergerak bebas
• Gametofi jantan umumnya bersifat haustorial, yaitu menyerap
makanan dari ovulum ketika tumbuh, walaupun dibutuhkan buluh
serbuk tetapi tidak langsung masuk ke arkegonium. Buluh serbuk
tersebut tumbuh dan menetap di dalam nuselus selama berbulan-
bulan sebelum menuju gametofit betina.
• Setelah sampai di mulut gametofit betina, buluh serbuk robek dan
melepaskan sel sperma yang berflagel banyak. Sperma tersebut
kemudian menuju ke arkegonium dan membuahi telur. Dengan
adanya buluh sperma tersebut maka tumbuhan berbiji tidak ada lagi
yang bergantung pada ketersediaan air pada fertilisasinya.
PROSES PENYERBUKAN DAN PEMBUAHAN
• Penyerbukan yang terjadi pada tumbuhan berbiji terbuka
selalu dengan cara anemogami (penyerbukan dengan
bantuan angin). Serbuk sari jatuh langsung pada bakal biji.
Selang waktu antara penyerbukan sampai pembuahan
relatif panjang.
• Pembuahan pada gymnospermae disebut pembuahan
tunggal, karena tiap-tiap inti sperma membuahi satu sel
telur
• Strobilus jantan, serbuk sari jatuh pada tetes penyerbukan
(ujung putik), kemudian buluh serbuk membelah, inti
tabung dan inti spermatogen , inti spermatogen membelah.
dua inti sperma membuahi sel telur di dalam ruang
arkegonium, zigot dan lembaga di dalam biji akan menjadi
tumbuhan baru.
Strobilus betina yang telah dibuahi
EMBRIOGENESIS MELINJO
Reproduksi Gnetum gnemon
Organ Reproduksi pada melinjo yaitu Sporofit
Gnetum gnemon organ reproduksi jantan dan betina
terdapat pada tanaman yang sama.
Organ reproduksi terorganisasi dalam strobili.
strobili tersusun atas perbungaan panikula atau
fasikula pada ketiak daun.

Strobili juga tumbuh dalam ketiak pasangan daun sisik yang


tersusun dekusata. Daun sisik ini bergabung pada bagian dasarnya
membentuk brekta
Strobilus jantan & Strobilus betina
Mikrospora dan Gametofit
Jantan
Mikrospora atau bulir polen adalah haploid, uniseluler.
Gametofit jantan endosporik pertumbuhanya sebagian di dalam
mikrosporangium dan sebagian di dalam ruang serbuk sari pada
ovulus. Pada golongan cycadophyta mikrogametofit mempunyai sel
protalus jantan yang akan menghasilkan sel steril yang besar atau
sel tangkai yang didikuti oleh sel tubuh (sel spermatogen) dan suatu
inti buluh. Pada microcycae sel tangkai membelah menjadi sepuluh
atau sebelas sel tubuh (sel spermatogen) dan semuanya membelah
menghasilkan 20 atau 22 spermatozoid.
Satu generative membelah menjadi sel tangkai dan sel tubuh.
Sel anteridial secara periklinal membentuk generative dan sel
buluh. Butir polen sekarang mengandung 4 sel, ini merupakan awal
gametofit yang endosporik, dan pada stadium 4 sel ini butir polen
dilepaskan dari sporangium. Sel generative kemudian membelah
membentuk sel tangkai, sel tubuh.
Struktur Makroskopis Ovulum
Gnetum gnemon
Ovulum telanjang, dihasilkan pada megasporofil, yang
biasanya tersusun spiral pada aksis sentral. Ovulum terdiri dari
masa sel yang parenkimetis yang disebut nuselus atau
megasporangium.
Pada gymnospermae hanya mempunyai 1 integumen yang
terdiri atas tiga lapisan sel yaitu :
1. Sarkotesta ; lapisan luar yang merupakan lapisan berdaging
2. Skerotesta ; lapisan tengah yang terdiri dari sel – sel batu ( Sel
berdinding tebal )
3. Sarkotesta dalam ; susunanya sama seperti lapisan luar
Integument membentuk satu struktur yang merupakan lubang
kecil – kecil disebut mikrofil.
Inti megaspore yang berfungsi mengadakan pembelahan
berkali sehingga terbentu periode inti bebas pada gametofit betina.
Selularisasi dimulai bagian tepi, dan secara sentripetal.
Polinasi dan Pembuahan
Polinasi pada gymnospermae dilakukan oleh angin, dan mengantarkan
gametofit yang endsporik pada mikrofil. Polen pada kebanyakan
gymnospermae melekat pada tetes polinasi yang dikeluarkan oleh
ujung mikrofil.
Polen didorong ke dalam ovulus oleh tetes polinasi yang telah
mongering. Mikrofil menutupi tetes polinasi mongering. Sperma
kemudian berenang menuju ke leher arkegonium dan salah satu dari
mereka mengadakan fusi dengan telur membentuk oosper ( zigot )
yang diploid. Fase awal perkembangan embrio ditandai dengan adanya
periode inti bebas kecuali pada gnetum welwitschis dan secuvis
sempervireus.
Setelah periode bebas terbentuk dinding – dinding sekat dan
embrio menjadi seluler, kemudian mengalami diferensiasi.
Embrio bersifat endoscopic.
DAFTAR
PUSTAKA
Campbell, Reece-Michell, dkk. 1999. Biologi. Jakarta:
Erlangga

Biologydictionary.net.2016,
https://biologydictionary.net/gymnosperm/.diakses pada 10
November 2020, pukul 20.00 WITA.

Kimbal, Jhon. W. 1990.


Biologi Edisi Kelima. Jakarta: Erlangga.

Kumalasari,U. 2020.
https://rumus.co.id/pakis-haji-habitat-nama-latin
reproduksi-dan-morfologi/ diakses pada 10 November 2020,
pukul 18.15 WITA.

Pudjoarianto, A. Modul 1: Gymnospermae. Diakses melalui


http://repository.ut.ac.id/4496/1/BIOL4447-M1.pdf. pada 10
November 2020, pukul 17.50 WITA.
Dankeschön... 감사합니다 ... gracias...

谢谢 ... ...‫ شكرا كثيرا‬большое спасибо...


grazie...

う teşekkür ederim...


い SEKIAN DARI KAMI LEBIH KURANGNYA MOHON
ま DIMAAFKAN :)
し by kelompok 1

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai