KELOMPOK :
1. INTAN PERMATASARI
2. NUR HIKMAH
3. KHOIRUN NAJAH
4. FARADISA FAUZI
GYMNOSPERMAE Gnetum gnemon
(melinjo)
Reproduksi Gnetum gnemon
Organ Reproduksi pada melinjo yaitu
Sporofit Gnetum gnemon bersifat Dioceous
sehingga organ reproduksi jantan dan betina
terdapat pada tanaman yang berbeda. Organ
reproduksi terorganisasi dalam strobili. strobili
tersusun atas perbungaan panikula atau fasikula
pada ketiak daun. Strobili juga tumbuh dalam
ketiak pasangan daun sisik yang tersusun
dekusata. Daun sisik ini bergabung pada bagian
dasarnya membentuk brekta.
Strobilus jantan & Strobilus betina
Strobilus jantan & Strobilus betina
Mikrospora dan Gametofit Jantan
Makrospora atau bulir polen adalah haploid, uniseluler.
Gametofit jantan endosporik pertumbuhanya sebagian di dalam
mikrosporangium dan sebagian di dalam ruang serbuk sari pada
ovulus. Pada golongan cycadophyta mikrogametofit mempunyai sel
protalus jantan yang akan menghasilkan sel steril yang besar atau
sel tangkai yang didikuti oleh sel tubuh ( sel spermatogen ) dan
suatu inti buluh. Pada microcycae sel tangkai membelah menjadi
sepuluh atau sebelas sel tubuh ( sel spermatogen ) dan semuanya
membelah menghasilkan 20 atau 22 spermatozoid. Satu generative
membelah menjadi sel tangkai dan sel tubuh. Sel anteridial secara
periklinal membentuk generative dan sel buluh. Butir polen
sekarang mengandung 4 sel, ini merupakan awal gametofit yang
endosporik, dan pada stadium 4 sel ini butir polen dilepaskan dari
sporangium. Sel generative kemudian membelah membentuk sel
tangkai, sel tubuh.
Whole Mount Pollent/Serbuk Sari
Gnetum gnemon
Struktur Makroskopis Ovulum Gnetum
gnemon
Ovulum telanjang, dihasilkan pada megasporofil, yang
biasanya tersusun spiral pada aksis sentral. Ovulum terdiri dari
masa sel yang parenkimetis yang disebut nuselus atau
megasporangium. Pada gymnospermae hanya mempunyai 1
integumen yang terdiri atas tiga lapisan sel yaitu : 1.
Sarkotesta ; lapisan luar yang merupakan lapisan berdaging 2.
Skerotesta ; lapisan tengah yang terdiri dari sel – sel batu ( Sel
berdinding tebal ) 3. Sarkotesta dalam ; susunanya sama
seperti lapisan luar Integument membentuk satu struktur
yang merupakan lubang kecil – kecil disebut mikrofil. Inti
megaspore yang berfungsi mengadakan pembelahan berkali
sehingga terbentu periode inti bebas pada gametofit betina.
Selularisasi dimulai bagian tepi, dan secara sentripetal.
Polinasi dan Pembuahan
Polinasi pada gymnospermae dilakukan oleh angin, dan
mengantarkan gametofit yang endsporik pada mikrofil. Polen
pada kebanyakan gymnospermae melekat pada tetes polinasi
yang dikeluarkan oleh ujung mikrofil. Polen didorong ke dalam
ovulus oleh tetes polinasi yang telah mongering. Mikrofil
menutupi tetes polinasi mongering. Sperma kemudian
berenang menuju ke leher arkegonium dan salah satu dari
mereka mengadakan fusi dengan telur membentuk oosper (
zigot ) yang diploid. Fase awal perkembangan embrio ditandai
dengan adanya periode inti bebas kecuali pada gnetum
welwitschis dan secuvis sempervireus. Setelah periode bebas
terbentuk dinding – dinding sekat dan embrio menjadi seluler,
kemudian mengalami diferensiasi. Embrio bersifat endoscopic.
Biji Gnetum gnemon
MEGASPOROPHYL
Tiap spesies dari Cycas sp
memiliki bentuk
megasporophyl dan
jumlah
ovulus yang berbeda
Pembentukan ovule
Dan akan mengalami fase istirahat selama 120 hari di ruang pollen