Evi Margiyanti 19725251022 Nurul Fatimah 19725251027 Umar Abdul Labib 19725251054 Kemampuan Kognitif • Pada tes kemampuan Kognitif dibedakan menjadi du ranah, • Tes kognitif atau berpikir tingkat rendah • Tes kognitif atau kemampuan berpikir tingkat tinggi (high order thinking). • Kemampuan kognitif berpikir berorder rendah mencakup kemampuan mengingat/mengetahui, memahami, dan menerapkan. • Kemampuan kognitif berpikir berorder tinggi mencakup kemampuan menganalisis, mengevakuasi, menyintesis, berimajinasi, dan mengkreasi. • Pengukuran meliputi tes isian atau uraian, tes pilihan, Melengkapi (completion), Benar Salah (true false), Ikhtisar, memasangkan (matching), Sebab akibat. Item Tes Uraian • Item tes uraian dapat berpola memusat atau konvergen (convergent) dan menyebar atau divergen (divergent). • Item uraian pola konvergen hanya ada satu jawaban yang benar, yang sama untuk seluruh testi. • Item uraian pola divergen memiliki banyak jawaban sehingga berpeluang akan terjadi perbedaan jawaban yang benar antartesti. Item Tes Uraian Tes bentuk uraian digunakan apabila: 1. Kelompok yang akan dites kecil, dan tes itu tidak akan dilakukan berulang-ulang. 2. Tester(guru) ingin menggunakan berbagai cara untuk mengetahui kemampuan siswadalam bentuk tertulis. 3. Guru ingin menglebih mengetahui lebih banyak tentang sikap-sikap siswa dari pada hasil yang telah dicapai. 4. Memiliki waktu yang cukup untuk menyusun tes. Item Tes Uraian Pemberian skor untuk item tes uraian dapat mengikuti penskalaan dikotomus atau politomus. Dikotomus, • Terdiri atas dua kategori, yaitu kategori-1 dan kategori-2. • Kategori-I jika jawaban salah sehingga memiliki skor 0 • kategori-2 jika jawaban benar sehingga memiliki skor 1 Item Tes Uraian Politomus, • Pensekalaan ini dapat dibuat tiga, empat, sampai sebanyak-banyaknya 10 kategori. • Kategori-1 dengan skor 0 jika semua jawabun salah, • Kategori-2 dengan skor I jiku satu jawaban benar, dan seterusnya sampai kategori-10, Pemakaian item tes uraian ini sangat penting kaitannya dengan analisis item secara kuantitatif menggunakan program analisis berbasis komputer Syarat Tes Uraian Persyaratan item bentuk uraian meliputi aspek materi atau substansi, konstruksi, dan Bahasa. Aspek materi atau substansi • Item sesuai indikator • Pertanyaan dan rubrik dan/atau pedoman penskoran terumuskan dengan benar. • Materi atau substansi sesuai dengan tujuan pengukuran (untuk tujuan pengukuran hasil belajar, tujuan pengukuran untuk seleksi, atau tujuan pengukuran untuk konfirmatori/mengukur status). • Materi atau substansi yang dinyatakan sesuai dengan jenjang, jenis sekolah, dan tingkat kelas. Syarat Tes Uraian Aspek konstruksi • Rumusan kalimat dalam bentuk kalimat tanya atau perintah yang menuntut jawaban terurai • Ada petunjuk yang jelas tentang cara mengerjakan atau menyelesaikan tugas. • Rubrik dan/atau pedoman penskorannya jelas atau operasional. • Tabel, grafik, diagram, kasus, atau yang sejenisnya bermakna (jelas keterangannya atau ada hubungannya dengan masalah yang ditanyakan). • Antaritem tidak bergantung satu sama lain. Syarat Tes Uraian Aspek bahasa • Rumusan kalimat soal komunikatif. • Menggunakan kalimat yang baik dan benar sesuai dengan jenis bahasanya. • Rumusan kalimat tidak menimbulkan penafsiran ganda atau salah pengertian. • Menggunakan bahasa atau kata yang umum (bukan bahasa lokal atau bahasa serapan baru yang belum dikenal seluruh testi). • Rumusan soal tidak mengandung kata-kata yang dapat menyinggung perasaan testi. Tes Pilihan
• Tes Pilihan, diantaranya berupa suatu pernyataan yang
belum lengkap (disebut stem), yang untuk melengkapinya dengan cara memilih di antara beberapa alternatif atau pilihan yang telah disediakan. Alternatif jawaban yang benar disebut kunci dan yang salah atau yang kurang benar disebut pengecoh (distractor). Selain berupa pernyatan yang belum lengkap, stem dapat pula berupa suatu pertanyaan. Ada yang hanya berupa pertanyaan, dan ada yang diawali dengan uraian kasus atau berupa grafik. • Digunakan pada saat hanya menilai kemampuan kognitif Syarat yang diperhatikan Tes Pilihan Aspek materi Item sesuai indikator • Hanya ada satu kunci atau jawaban yang benar. • Isi materi sesuai dengan tujuan pengukuran. • Isi materi sesuai dengan jenjang, jenis sekolah, dan tingkatan kelas. Syarat yang diperhatikan Tes Pilihan Aspek konstruksi • Pokok soal (stem) dirumuskan dengan jelas. • Rumusan soal dan pilihan dirumuskan dengan tegas. • Pilihan benar-benar berfungsi, jika pilihan merupakan hasil perhitungan, maka pengecoh dapat diperoleh karena salah rumus atau salah hitung. • Pokok soal tidak memberi petunjuk atau mengarah kepada pilihan jawaban yang benar. • Pokok soal tidak mengandung pernyataan negatif ganda. Syarat yang diperhatikan Tes Pilihan Lanjutan Aspek konstruksi • Bila terpaksa menggunakan kata negatif, maka harus digarisbawahi atau dicetak lain. • Pilihan jawaban homogen. • Hindari adanya alternatif jawaban "seluruh jawaban di atas benar" atau “tak satu jawaban di atas benar", dan yang sejenisnya. • Panjang alternatif atau pilihan jawaban relatif sama, jangan ada yang sangat panjang atau pun yang sangat pendek. • Pilihan jawaban dalam bentuk angka atau waktu diurutkan. Wacana, gambar, atau grafik benar-benar berfungsi. • Antar butir tidak bergantung satu sama lain. Syarat yang diperhatikan Tes Pilihan Aspek bahasa • Rumusan kalimat soal komunikatif. • Menggunakan kalimat yang baik dan benar sesuai dengan jenis bahasanya. • Rumusan kalimat tidak menimbulkan penafsiran ganda atau salah pengertian. • Menggunakan bahasa atau kata yang umum (bukan bahasa lokal atau bahasa serapan baru yang belum dikenal seluruh testi). • Rumusan soal tidak mengandung kata-kata yang dapat menyinggung perasaan testi. Syarat yang diperhatikan Tes Pilihan Aspek bahasa • Rumusan kalimat soal komunikatif. • Menggunakan kalimat yang baik dan benar sesuai dengan jenis bahasanya. • Rumusan kalimat tidak menimbulkan penafsiran ganda atau salah pengertian. • Menggunakan bahasa atau kata yang umum (bukan bahasa lokal atau bahasa serapan baru yang belum dikenal seluruh testi). • Rumusan soal tidak mengandung kata-kata yang dapat menyinggung perasaan testi. Item Melengkapi (completion) • Item melengkapi, biasa disebut dengan item bentuk isian singka atau item isian singkat karena yang digunakan untuk melengkapi dapat berupa kata atau frase/penggalan kalimat yang singkat. Item bentuk melengkapi terdiri atas pernyataan yang tidak lengkap yang bersifat terbuka. • Jawaban kunci berupa kata/frase yang digunakan untuk melengkapinya, Oleh karena itu, dalam penyusunannya harus diusahakan agar jawabannya kunci bersifat tunggal, jangan sampai muncul jawaban alternatif. Syarat Item Melengkapi (completion) Aspek materi/substansi: • Item sesuai indikator • Pertanyaan jelas batasannya • Rumusan kalimat yang lengkap sebagai jawaban kunei terumuskan dengana benar • Materi/substansi yang ditanyakan sesuai dengan tuipan pengukuran (untuk tujuan pengukuran hasil belajar tujuan pengukuran untuk seleksi, atau tujuan pengukuran untuk konfirmatori/mengukur status), serta • Materi/substansiyang ditanyakan sesuai dengan jenjang, jenis sekolah dan tingkat kelas. Syarat Item Melengkapi (completion) Aspek Konstruksi • Rumusan kalimat dalam bentuk kalimat terbuka (yang belum lengkap) yang hanya memerlukan tambahan kata atau frase pendek yang merupakan jawaban/kunci dan • Antar item tidak bergantung satu sama lain Aspek Bahasa • Rumusan kalimat soal komunikatif • Kalimat menggunakan bahasa yang baik dan benar, sesuai dengan jenis bahasanya • Rumusan kalimat tidak menimbulkan penafsiran ganda atau salah pengertian • Menggunakan bahasa/kata yang umum (bukan bahasa lokal atau bahasa serapan baru yang belum dikenal oleh seluruh testi) • Rumusan soal tidak mengandung kata-kata yang dapat menyinggung perasaan testi Item Benar Salah (true false) • Item bentuk ini berupa suatu pernyataan yang ditawarkan kepada peserta ujian untuk diputuskan benar atau salah. Item bentuk benar-salah akan berbobot jika pernyataan mengandung unsur analisis atau sintesis. Untuk menyatakan benar salahnya pernyataan yang diajukan dapat dengan melingkari/menyilang huruf B jika benar atau S jika salah, dapat pula dengan membubuhkan tanda positif (+) jika benar dan tanda negatif (- ) jika salah, atau menulis kata ya jika benar dan tidak jika salah, dan sebagainya. Item Bentuk Ikhtisar • Item bentuk ikhtisar menggiring testi atau peserta ujian untuk menyusun ikhtisar dengan benar. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun item bentuk ikhtisar dari aspek materi atau substansi, konstruksi, dan bahasa adalah sebagai berikut. Syarat Item Bentuk Ikhtisar Aspek materi/ substansi • Item sesuai indicator • Ikhtisar/penggolongan sebagai jawaban kunci terumuskan dengan benar • Materi/substansi yang ditanyakan sesuai dengan tujuan pengukuran (untuk tujuan pengukuran hasil belajar, tujuan pengukuran untuk seleksi, atau tujuan pengukuran untuk konfirmatori/mengukur status • Materi/substansi yang ditanyakan sesuai dengan jenjang, jenis sekolah, dan tingkat kelas Syarat Item Bentuk Ikhtisar Aspek konstruksi: • Jawaban yang diminta hanya ada satu macam ikhtisar • Rambu-rambu dalam membuat ikhtisar harus tegas • Ikhtisar yang diminta jangan terlalu panjang • Dalam mengoreksinya jika dengan kategori tepat/benar dan salah berupa item bentuk objektif, jika dibuat jenjang salah, agak tepat, tepat dan sangat tepat, akan berubah menjadi item bentuk subjektif, serta • Antar item tidak bergantung satu sama lain Syarat Item Bentuk Ikhtisar Aspek Bahasa • rumusan kalimat soal komunikatif • kalimat menggunakan bahasa yang baik dan benar, sesuai dengan jenis bahasanya • rumusan kalimat tidak menimbulkan penafsiran ganda atau salah pengertian • menggunakan bahasa/kata yang umum (bukan bahasa lokal atau bahasa serapan baru yang belum dikenal oleh seluruh testi), dan • rumusan soal tidak mengandung kata-kata yang dapat menyinggung perasaan testi. Item bentuk pasangan (matching) • Item bentuk pasangan bukan merupakan item tunggal tetapi disusun berseri, yakni satu seri pertanyaan dan satu seri jawaban, peserta ujian harus mencari atau menempatkan jawaban sehingga sesuai atau cocok dengan pertanyaannya. Cara menjawabnya dapat dengan menyilang atau melingkari nomor/tanda jawaban yang sesuai atau disuruh menulis secara lengkap. Syarat Item bentuk pasangan (matching) Aspek materi/substansi • Item sesuai indikator • Hanya ada satu kunci atau jawaban yang benar untuk setiap jawaban yang akan ditentukan pasangannya, • Materi/substansi yang ditanyakan nesuai dengan tujuan pengukuran (untuk tujuan pengukuran hasil belajar, tujuan pengukuran pengukuran untuk konfirmatori/ mengukur status. • Materi / substansi yang ditanyakan jenjang, jenis sekolah dan tingkatan kelas Syarat Item bentuk pasangan (matching) Aspek konstruksi • Seri memutuskan dan seri alternatif pasangan masinn masing- masing harus homogen • Banyak alternatif pasangannya harus lebih banyak daripada banyaknya pertanyaan yang diberi pasangan jika setiap pilihan pasangan hanya dipilih satu kali, sebaliknya pilihan pasangan harus lebih sedikit jika pasangan dapat dipilih berulang • Seri item jangan terlalu banyak berpartisipasi uji/ peserta ujian jika banyaknya pilihan pasangan hanya dapat dipilih satu kali, • Seri item harus homogen. Syarat Item bentuk pasangan (matching) Aspek bahasa • Rumusan kalimat soal komunikatif, • Kalimat menggunakan bahasa yang benar dan benar, sesuai dengan jenis bahasanya, • Rumusan kalimat tidak melibatkan penafsiran ganda atau salah pengertian, • Menggunakan bahasa / kata yang umum (bukan bahasa Jokal atau bahasa serapan baru yang belum diketahui oleh seluruh testi), dan • Rumusan soal tidak mengandung kata-kata yang bisa menyinggung perasaan testi. Item bentuk sebab akibat • Item ini memiliki tingkat kesesuaian yang relatif tinggi dibandingkan dengan bentuk yang lain sehingga untuk ujian masuk perguruan tinggi misalnya, masih tetap dipertahankan pemakaiannya. Pada dasarnya bentuk sebab-akibat terdiri atas dua pernyataan. Pernyataan pertama berupa akibat dan pernyataan. Syarat Item bentuk sebab akibat Aspek materi / substansi: • Item sesuai indikator, • Pernyataan dalam bentuk hubungan sebab-akibat sebagai jawaban kunci terumuskan dengan benar, • Materi / substansi yang ditanyakan sesuai dengan tujuan pengukuran (untuk tujuan pengukuran hasil belajar, tujuan pengukuran untuk seleksi, atau tujuan pengukuran untuk konfirmatori / mengukur status); serta • Materi / substansi yang ditanyakan sesuai dengan jenjang, jenis sekolah dan kelas. Syarat Item bentuk sebab akibat Aspek konstruksi • Sifat hubungan harus tegas, apakah memang menunjukkan hubungan sebab akibat atau tidak. Hal ini merupakan penentu untuk memilih alternatif yang ada kaitannya sebab, • Setiap keputusan harus dikonfirmasi, apakah termasuk kategori benar ataukah termasuk kategori salah, • Dalam menyusun suatu pernyataan hindari kata-kata "selalu", "pasti", "tidak" , "tidak miripnya, juga mungkin", dan • Tempat antar item tidak bergantung satu sama lain Syarat Item bentuk sebab akibat Aspek Bahasa • rumusan kalimat soal komunikatif • kalimat menggunakan bahasa yang baik dan benar sesuai dengan jenis bahasanya • rumusan kalimat tidak menimbulkan penafsiran ganda atau salah pengertian, • menggunakan bahasa atau kata yang umum bukan bahasa lokal atau bahasa serapan baru yang belum dikenal oleh seluruh testi dan • rumusan soal tidak mengandung kata-kata yang dapat menyinggung perasaan testi. Sensorimotorik • Ranah sensorimotor dapat diidentifikasikan bahwa ada aspek dari ranah sensorimotor yang murni sebagai gerak bagian tubuh dan kemampuan fisik tubuh dan ada pula gerak dan bagian tubuh yang berkait dengan pemakaian alat. Gerak yang dilakukan juga ada gerak yang tidak dipelajari yaitu gerak reflek dan gerak yang dipelajari. Gerak yang dipelajari ada yang berupa gerak yang sederhana dan apa gerak yang kompleks. Sensorimotorik • Penguasaan teoritik tentang suatu prosedure pun oleh simson dimasukkan sebagai aspek dari ranah sensorimotorik yakni kesiapan berperan aktif dalam melakukan aktivitas motorik. Oleh karena itu dalam pembelajaran motorik teori tentang teknik/ prosedur berupa tahapan melakukan aktivitas dilanjutkan dengan artikulasi berupa latihan artikulasi berupa latihan untuk menguasai suatu teknik dan otomatis terlatih dan spontan. Terimakasih