Anda di halaman 1dari 20

TATA CARA PENYUSUNAN

SOAL

Kepala Seksi Pendidikan Agama Islam

Drs. H. ABD. RAHMAN YUSUF, M.Si


Penjelasan umum
Penilaian hasil belajar merupakan bagian dari evaluasi
belajar yang digunakan sebagai sarana mengukur
kemampuan atau perilaku yang dapat dicapai oleh
peserta pembelajar selama dan setelah proses belajar.
Kawasan memampuan kompetensi yang diukur
mencakup pengetahuan (knowledge), keterampilan
(skill), dan sikap (attitude). Penilaian terutama
dilakukan terhadap apa yang ingin dicapai dalam
proses pembelajaran yang dilaksanakan. Capaian
hasil yang diinginkan dalam proses pembelajaran 
dirumuskan dalam tujuan pembelajaran.
Untuk mengukur kemampuan yang ingin
dicapai, diperlukan alat ukur (soal) yang valid,
realiabel, daya diskriminasi tinggi, tingkat
kesukaran tepat, komprehensip, dan efisien.
Salah satu metode yang umum dipakai dalam
penilaian hasil belajar, terutama untuk
mengukur kemampuan pengetahuan (cognitive)
peserta adalah berupa tes tertulis, selain tes
lisan. Tes tertulis dapat berbentuk tes objektif
atau berbentuk tes uraian. Dan sarana dalam
melakukan evaluasi dengan menggunakan tes
tertulis adalah berbetuk soal.
sangat banyak metode yang dapat digunakan untuk
melakukan penilaian hasil belajar. Metode yang
umum dipakai dalam penilaian antara lain portofolio,
jurnal, simulasi, demonstrasi, wawancara, observasi,
dan tes. Pemilihan metode penilaian dilakukan
berdasarkan ranah kemampuan kompetensi yang
ingin diukur. Kompetensi yang berkaitan dengan
keterampilan, diukur dengan metode non tes, yang
dapat berupa demonstrasi atau simulasi. Kompetensi
yang berkaitan dengan sikap, diukur dengan metode
wawancara, observasi, atau bermain peran (role play).
Dan kompetensi yang berkaitan dengan
pengetahuan, diukur dengan metode tes.
Tes didefinisikan sebagai pertanyaan atau tugas yang
direncanakan untuk memperoleh informasi tentang
trait/atribut pendidikan/psikologis, dimana setiap butir
pertanyaan atau tugas tersebut mempunyai jawaban atau
ketentuan yang dianggap benar. Dari definisi tersebut dapat
dinyatakan bahwa tes hendaknya dilakukan dengan
perencanaan yang baik. Perencanaan tersebut mulai dari
perencanaan tentang apa dan sampai level apa pengukuran
dilakukan, apa metode tes yang dipakai. Untuk
mendapatkan informasi, yang merupakan umpan balik dari
peserta yang di tes, maka tes disusun dalam pertanyaan-
pertanyaan atau tugas sedemikian rupa sehingga dapat
mencerminkan atau mencakup keseluruhan materi yang
telah disampaikan. Agar dapat menjamin objektifitas dalam
penilaian hasil belajar, maka setiap pertanyaan atau tugas
yang diberikan harus mempunyai satu jawaban yang benar.
Bagaimana Menyusun Soal Yang Baik?

 Mengikuti langkah-langkah dan prosedur


yang benar;
 Mengikuti berbagai kaidah yang ada agar

soal-soal yang dihasilkan membentuk


perangkat tes yang valid;
 Mengikuti syarat-syarat dalam penyusunan

soal;
Langkah-langkah Penyusunan Soal
 Pilih materi atau topik yang tepat untuk diangkat
menjadi bahan ujian;
 Tentukan dari materi atau topik terpilih tersebut, bagian
mana yang tepat untuk dijadikan soal dengan bentuk
pilihan ganda atau benar-salah atau isian, atau uraian,
atau ujian praktek;
 Buat kisi-kisi soalnya yang disesuaikan dengan indikator
capaian dalam setiap materi atau topik terpilih;
 Tulis soal mengacu pada indikator sebagaimana
dituangkan dalam kisi-kisi;
 Tulis kunci jawaban (untuk soal selain uraian) atau
pedoman penskoran (untuk soal uraian);
 Penelaahan dan perakitan soal beserta kunci jawaban
atau pedoman penskorannya.
Tes didefinisikan sebagai pertanyaan atau tugas yang
direncanakan untuk memperoleh informasi tentang
trait/atribut pendidikan/psikologis, dimana setiap butir
pertanyaan atau tugas tersebut mempunyai jawaban atau
ketentuan yang dianggap benar. Dari definisi tersebut
dapat dinyatakan bahwa tes hendaknya dilakukan dengan
perencanaan yang baik. Perencanaan tersebut mulai dari
perencanaan tentang apa dan sampai level apa pengukuran
dilakukan, apa metode tes yang dipakai. Untuk
mendapatkan informasi, yang merupakan umpan balik dari
peserta yang di tes, maka tes disusun dalam pertanyaan-
pertanyaan atau tugas sedemikian rupa sehingga dapat
mencerminkan atau mencakup keseluruhan materi yang
telah disampaikan. Agar dapat menjamin objektifitas
dalam penilaian hasil belajar, maka setiap pertanyaan atau
tugas yang diberikan harus mempunyai satu jawaban yang
benar.
Tes tertulis dilakukan dengan memberikan
pertanyaan atau tugas secara tertulis dan
peserta menjawab setiap pertanyaan atau tugas
tersebut secara tertertulis pula. Tes tertulis
dapat berbentuk tes objektif atau tes uraian.
Bentuk tes objektif  terdiri dari bentuk soal
benar-salah, menjodohkan, dan pilihan ganda.
Bentuk soal pilihan ganda dapat berupa pilihan
ganda biasa, pilihan ganda analisis kasus,
pilihan ganda komplek, dan pilihan ganda
membaca diagram/tabel.
Tes uraian dapat berbentuk soal uraian terbuka (non
objektif) atau soal uraian terbatas (objektif). Soal
uraian terbuka menuntut jawaban yang diberikan oleh
peserta tidak dibatasi dan sesuai dengan pandangan
serta kemampuan peserta sendiri. Isi soal uraian
terbuka biasanya bersifat umum. Dengan demikian
jawaban yang diberikan oleh peserta sangat bervariasi.
Hal ini tentu akan menyulitkan pengajar dalam
memberikan penilaian, sehingga sering bersifat sangat
subjektif. Namun demikian, soal uraian terbuka sangat
baik untuk menggali dan mengenali kemampuan dan
penguasaan peserta tes terhadap materi yang di tes.
Selain itu, dengan jawaban terbuka, maka secara tidak
langsung peserta juga diajarkan untuk memilih kata
yang benar dan menuliskan buah pikirannya.
Tes uraian dapat berbentuk soal uraian terbuka (non
objektif) atau soal uraian terbatas (objektif). Soal uraian
terbuka menuntut jawaban yang diberikan oleh peserta
tidak dibatasi dan sesuai dengan pandangan serta
kemampuan peserta sendiri. Isi soal uraian terbuka
biasanya bersifat umum. Dengan demikian jawaban yang
diberikan oleh peserta sangat bervariasi. Hal ini tentu
akan menyulitkan pengajar dalam memberikan penilaian,
sehingga sering bersifat sangat subjektif. Namun
demikian, soal uraian terbuka sangat baik untuk
menggali dan mengenali kemampuan dan penguasaan
peserta tes terhadap materi yang di tes. Selain itu,
dengan jawaban terbuka, maka secara tidak langsung
peserta juga diajarkan untuk memilih kata yang benar
dan menuliskan buah pikirannya.
Kaidah Penyusunan Soal

 Sebagai sebuah proses, maka  dalam


penyusunan soal harus mengikuti langkah-
langkah
 Masing-masing bentuk soal mempunyai

kaidah penulisan yang berbeda. Secara


umum, kaidah penulisan soal mencakup
materi, konstruksi, dan bahasa.
A. Soal Pilihan Ganda
Bentuk soal pilihan ganda paling banyak digunakan
dalam melakukan tes secara masal dengan cakupan
materi yang banyak. Dalam pembuatan soal pilihan
ganda, kaidah umum yang berlaku adalah:
Materi
a. Soal yang dibuat harus sesuai dengan indikator
yang telah ditetapkan;
b. Pilihan jawaban yang diberikan harus homogen
dan logis;
c. Setiap soal hanya memiliki satu jawaban yang
benar
Konstruksi
a. Pokok soal harus dirumuskan secara jelas
dan tegas;
b. Rumusan pokok soal dan pilihan jawaban
harus merupakan pernyataan yang
diperlukan saja;
c. Pokok soal hendaknya jangan memberikan
petunjuk kearah jawaban yang benar;
d. Pokok soal jangan mengandung pernyataan
yang bersifat negatif ganda;
e. Panjang rumusan pilihan jawaban harus
relatif sama;
f. Pilihan jawaban jangan mengandung “semua
pilihan jawaban di atas salah” atau “semua
pilihan jawaban di atas benar”;
g. Pilihan jawaban berbentuk angka harus
disusun berdasarkan urutan besar- kecilnya
nilai angka tersebut;
h. Gambar, grafik, tabel, diagram, dan
sejenisnya yang terdapat pada soal harus
jelas dan berfungsi;
i. Butir materi soal jangan bergantung pada
jawaban soal sebelumnya.
Bahasa
a. Setiap butir soal harus menggunakan bahasa
yang sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia
yang baik dan benar;
b. Jangan menggunakan bahasa yang berlaku
setempat;
c. Pilihan jawaban jangan mengulang kata atau
frase yang bukan merupakan satu kesatuan
pengertian.
B. Bentuk Soal Benar-Salah
a. Hindari penggunaan kata : terpenting, selalu, sebagian
kecil, tidak pernah, hanya, sebagian besar dan kata-kata
lain yang sejenis;
b. Rumusan soal harus jelas dan pasti benar atau pasti
salah;
c. Hindari pernyataan negatif;
d. Hindari penggunaan kata yang dapat menimbulkan
penafsiran ganda;
e. Jumlah rumusan butir soal yang kunci jawabannya benar
dan salah hendaknya dibuat berimbang;
f. Panjang rumusan butir soal hendaknya relatif sama;
g. Susunan pernyataan benar dan pernyataan salah
hendaknya disusun secara random dan tidak sistematis
mengikuti pola tertentu.
C. Bentuk Soal Uraian
a. Harus sesuai dengan indikator yang telah ditetapkan
sebagaimana dalam kisi-kisi soal;
b. Batasan jawaban atau ruang lingkup yang akan diukur harus
jelas;
c. Rumusan soal atau pertanyaan hendaknya menggunakan kata
tanya yang menuntut jawaban uraikan, misalnya : mengapa,
jelaskan, uraikan;
d. Rumusan kalimat soal hendaknya komunikatif dan hindari
kalimat atau istilah atau kata yang dapat menimbulkan tafsir
ganda;
e. Hal-hal yang menyertai soal, seperti tabel, diagram, gambar
atau sejenisnya harus disajikan secara jelas dan berfungsi;
f. Buatlah petunjuk yang jelas tentang cara mengerjakan soal;
g. Butir soal harus dilengkapi dengan kunci jawaban atau kriteria
jawaban serta pedoman penskoran dan harus segera dibuat
setelah soal ditulis.
Syarat Penyusunan Soal
Selain mengikuti langkah-langkah  serta kaidah penyusunan soal,
hal lain yang perlu diperhatikan untuk dapat menghasilkan soal
yang baik adalah syarat dalam penyusunan soal. Adapun syarat
penyusunan soal meliputi :
a. Soal-soal atau pertanyaan yang dibuat harus menanyakan
tentang ilmu/materi/konsep/teori/pengetahuan yang telah
dipelajari;
b. Soal disusun mengikuti kaidah penyusunan soal;

c. Penulis soal harus menguasai ilmu yang akan dituliskan soalnya;

d. Penulis soal mengetahui adanya ragam/jenis/bentuk soal


beserta keunggulan dan kelemahannya;
e. Penulis soal paham akan kaidah penulisan soal untuk berbagai
bentuk soal;
f. Penulis soal paham bahwa soal yang ditanyakan berhubungan
langsung dengan penskoran sehingga diperoleh penilaian yang
objektif.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai