SOAL
soal;
Langkah-langkah Penyusunan Soal
Pilih materi atau topik yang tepat untuk diangkat
menjadi bahan ujian;
Tentukan dari materi atau topik terpilih tersebut, bagian
mana yang tepat untuk dijadikan soal dengan bentuk
pilihan ganda atau benar-salah atau isian, atau uraian,
atau ujian praktek;
Buat kisi-kisi soalnya yang disesuaikan dengan indikator
capaian dalam setiap materi atau topik terpilih;
Tulis soal mengacu pada indikator sebagaimana
dituangkan dalam kisi-kisi;
Tulis kunci jawaban (untuk soal selain uraian) atau
pedoman penskoran (untuk soal uraian);
Penelaahan dan perakitan soal beserta kunci jawaban
atau pedoman penskorannya.
Tes didefinisikan sebagai pertanyaan atau tugas yang
direncanakan untuk memperoleh informasi tentang
trait/atribut pendidikan/psikologis, dimana setiap butir
pertanyaan atau tugas tersebut mempunyai jawaban atau
ketentuan yang dianggap benar. Dari definisi tersebut
dapat dinyatakan bahwa tes hendaknya dilakukan dengan
perencanaan yang baik. Perencanaan tersebut mulai dari
perencanaan tentang apa dan sampai level apa pengukuran
dilakukan, apa metode tes yang dipakai. Untuk
mendapatkan informasi, yang merupakan umpan balik dari
peserta yang di tes, maka tes disusun dalam pertanyaan-
pertanyaan atau tugas sedemikian rupa sehingga dapat
mencerminkan atau mencakup keseluruhan materi yang
telah disampaikan. Agar dapat menjamin objektifitas
dalam penilaian hasil belajar, maka setiap pertanyaan atau
tugas yang diberikan harus mempunyai satu jawaban yang
benar.
Tes tertulis dilakukan dengan memberikan
pertanyaan atau tugas secara tertulis dan
peserta menjawab setiap pertanyaan atau tugas
tersebut secara tertertulis pula. Tes tertulis
dapat berbentuk tes objektif atau tes uraian.
Bentuk tes objektif terdiri dari bentuk soal
benar-salah, menjodohkan, dan pilihan ganda.
Bentuk soal pilihan ganda dapat berupa pilihan
ganda biasa, pilihan ganda analisis kasus,
pilihan ganda komplek, dan pilihan ganda
membaca diagram/tabel.
Tes uraian dapat berbentuk soal uraian terbuka (non
objektif) atau soal uraian terbatas (objektif). Soal
uraian terbuka menuntut jawaban yang diberikan oleh
peserta tidak dibatasi dan sesuai dengan pandangan
serta kemampuan peserta sendiri. Isi soal uraian
terbuka biasanya bersifat umum. Dengan demikian
jawaban yang diberikan oleh peserta sangat bervariasi.
Hal ini tentu akan menyulitkan pengajar dalam
memberikan penilaian, sehingga sering bersifat sangat
subjektif. Namun demikian, soal uraian terbuka sangat
baik untuk menggali dan mengenali kemampuan dan
penguasaan peserta tes terhadap materi yang di tes.
Selain itu, dengan jawaban terbuka, maka secara tidak
langsung peserta juga diajarkan untuk memilih kata
yang benar dan menuliskan buah pikirannya.
Tes uraian dapat berbentuk soal uraian terbuka (non
objektif) atau soal uraian terbatas (objektif). Soal uraian
terbuka menuntut jawaban yang diberikan oleh peserta
tidak dibatasi dan sesuai dengan pandangan serta
kemampuan peserta sendiri. Isi soal uraian terbuka
biasanya bersifat umum. Dengan demikian jawaban yang
diberikan oleh peserta sangat bervariasi. Hal ini tentu
akan menyulitkan pengajar dalam memberikan penilaian,
sehingga sering bersifat sangat subjektif. Namun
demikian, soal uraian terbuka sangat baik untuk
menggali dan mengenali kemampuan dan penguasaan
peserta tes terhadap materi yang di tes. Selain itu,
dengan jawaban terbuka, maka secara tidak langsung
peserta juga diajarkan untuk memilih kata yang benar
dan menuliskan buah pikirannya.
Kaidah Penyusunan Soal