Anda di halaman 1dari 8

METODOLOGI PENELITIAN

Rancangan Penelitian

Penelitian dilakukan dengan pendekatan kuantitatif. Fokus penelitian untuk


mengetahui persebaran rambut segmen digitalis berdasarkan jenis kelamin pada mahasiswa
Jurusan Biologi tahun 2017/2018. Dalam penelitian ini digunakan metode survey, yaitu
penelitian mengambil sampel dari suatu populasi dengan kuesioner yang digunakan sebagai
alat bantu dalam mengumpulkan data (Suparyanto, 2010). Dalam konteks penelitian survey
tersebut dibutuhkan data dan fakta yang realible dan valid dengan menggunakan pendekatan
dan valid dengan menggunakan pendekatan melalui teknik observasi, wawancara dan
kuesioner. Jenis penelitian yang dilakukan adalah deskriptif, membuat deskripsi, gambaran,
atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta
fenomena yang diteliti Tahapan metoda ini dilakukan dengan penyusunan data, analisa dan
interpretasi tentang data yang dikumpulkan atau variabel yang diteliti.

Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan pada 21-24 Mei 2019 di gedung D1 Jurusan Biologi, Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Semarang. Penentuan lokasi
penelitian dilakukan secara sengaja atau purposive dengan pertimbangan bahwa gedung
tersebut merupakan tempat perkuliahan dari mahasiswa biologi.

Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh mahasiswa biologi tahun 2017/2018.
Sampel penelitian ini ditentukan dengan metode purposive sampling sejumlah 80 orang.
Metode pengumpulan sampel yang digunakan adalah purposive sampling , yaitu teknik
pengambilan kriteria-kriteria tertentu (Suparyanto, 2010). Kriteria yang dipakai adalah
perbedan jenis kelamin dari mahasiswa jurusan biologi.

Teknik Pengumpulan Data dan Sumber Data

Pengumpulan data penelitian ini dilakukan dengan melakukan survey lapangan.


Instrumen penelitian yang digunakan untuk pengumpulan data adalah dengan memberikan
angket yang berisi kolom-kolom mengenai persebaran rambut segmen digitalis yang
didistribusikan langsung kepada responden. Penelitian ini menggunakan data primer yang
diperoleh dari responden melalui penyebaran angket.

Analisis Data

Analisis data genetika populasi dilakukan dengan menggunakan formula Hukum


Hardy Weinberg (Arisuryanti dan Daryono, 2007).

1. Frekuensi alel
p + q+ r + s + t = 1
2. Frekuensi genotip
p2 + 2pq + 2pr + 2ps + 2pt + q2 + 2qr + 2qs + 2qt + r2 + 2rs +2rt + s2 + 2st + t2 = 1
keterangan :
p = frekuensi alel H1
q = frekuensi alel H2
r = frekuensi alel H3
s = frekuensi alel H4
t = frekuensi alel H5
p2 = frekuensi genotip homozigot (H1H1)
2pq = frekuensi genotip heterozigot (H1H2)
2pr = frekuensi genotip heterozigot (H1H3)
2ps = frekuensi genotip heterozigot (H1H4)
2pt = frekuensi genotip heterozigot (H1H5)
2
q = frekuensi genotip homozigot (H2H2)
2qr = frekuensi genotip heterozigot (H2H3)
2qs = frekuensi genotip heterozigot (H2H4)
2qt = frekuensi genotip heterozigot (H2H5)
r2 = frekuensi genotip homozigot (H3H3)
2rs = frekuensi genotip heterozigot (H3H4)
2rt = frekuensi genotip heterozigot (H3H5)
2
s = frekuensi genotip homozigot (H4H4)
2st = frekuensi genotip heterozigot (H4H5)

t2 = frekuensi genotip homozigot (H5H5)

Sedangkan penyebaran frekuensi alel dilakukan dengan menggunakan Uji Chi Squere
(Suryo, 2005).

HASIL PENELITIAN

Tabel 1. Distribusi Rambut Segmen Digitalis pada Mahasiswa Biologi Angkatan 2017

Alel Tally Jumlah Persentase


Ganda Laki-laki Perempuan Laki-laki Perempuan Total (%)
H1 I IIII 1 4 5 6,25
H2 - IIIII III - 8 8 10
H3 II IIII IIII II 2 12 14 17,5
IIIII IIIII
H4 II 2 19 21 26,25
IIIII IIII
IIIII IIIII
H5 IIIII I IIIII IIIII 6 26 32 40
IIIII I
JUMLAH 11 69 80 100

Tabel 2. Uji Chi Square (X2)

Fenotip Fh Fo IFo-FhI IFo-FhI2 X2


(Rambut pada segmen digitalis)
Semua digitalis jari, kecuali ibu jari 5,33 5 0,33 0,1089 0,0204
Digitalis jari manis, tengah dan 10,67 8 2,67 7,1289 0,6681
telunjuk.
Digitalis jari manis dan tengah 16 14 2 4 0,25
Digitalis jari manis 21,33 21 0,33 0,1089 0,0051
Tidak ada rambut 26,67 32 5,33 28,4089 1,0652
Jumlah 80 80 10,66 39,77556 2,0088
Keterangan : Fh = hasil yang diharapkan

Fo = hasil observasi

X2

P = 0,05
Db fenotip

Db = n – 1 = 5 – 1 = 4

Kriteria Pengujian

Ho diterima bila X2 hitung < X2

X2 hitung < X2 (0,05:1) = 2,0088 < 3,36

Tabel 3. Frekuensi Alel H1, H2,H3,H4 dan H5 pada Populasi Mahasiswa Biologi Angkatan
2017

Frekuensi Alel Nilai


H1 0,03
H2 0,06
H3 0,10
H4 0,18
H5 0,63

PEMBAHASAN

Alel ganda adalah suatu keadaan dimana sebuah gen memiliki lebih dari satu alela.
Peristiwa ini disebut multiple allelisme, sedangkan perangkat dari alel-alel tersebut
disebut deretan alel. Adanya alel ganda individu diploid tidak hanya memiliki tiga
kemungkinan genotip, tetapi kemungkinan genotipnya menjadi menjadi lebih dari tiga.
Genotip individu tergantung dari seri dominansi dari perangkat alel (Widianti, 2019).

Genetika populasi adalah salah satu cabang ilmu genetika yang mempelajari variasi
genetik dalam suatu populasi. Cabang ilmu genetika ini banyak diaplikasikan dalam berbagai
bidang, khususnya kesehatan, pemuliaan, dan konservasi. Genetika populasi mengenali arti
penting dari sifat kuantitatif, karena cara menentukan penyebaran alel tersebut dilakukan
secara matematis. Salah satu saja frekuensi dari suatu gen diketahui dapat digunakan untuk
memprediksi frekuensi gen yang lain. Hal tersebut dapat diaplikasikan dalam mendiagnosa
penyakit genetik (Arisuryanti & Daryono, 2007; Campbell dkk., 2003; Sofro, 1994).
Frekuensi gen pada suatu populasi dapat berubah apabila terdapat e volutionary forces,
yaitu faktor-faktor yang berperan dalam mengubah frekuensi alel dan genotip, antara lain
mutasi, migrasi, perkawinan tidak acak, genetic drift dan seleksi alam (Arisuryanti &
Daryono, 2007). Migrasi dan genetic drift diduga menjadi faktor yang mengubah frekuensi
alel dan genotip pada populasi mahasiswa jurusan biologi unnes 2017.

Pada penelitian ini dilakukan pengamatan pengaruh jenis kelamin terhadap pola
distribusi rambut pada segmen digitalis kedua dari jari-jari tangan, dengan
objek/respondennya yaitu mahasiswa jurusan biologi 2017, diperoleh hasil persentase
fenotip rambut

jari terbanyak pada H5 (ketiadaan rambut pada setiap jari) sebanyak 40% (32orang),
Hal ini menunjukkan ketiadaan gen dominan yang mengendalikan sifat adanya rambut
pada keempat digitalis tersebut. Hal ini terkait dari pewarisan sifat induknya (hereditas).
Fenotip H4 (rambut hanya pada jari manis) sebanyak 26,25% (21 orang) dikendalikan
oleh 1 alel saja sedangkan 3 alel yang lainnya bersifat resesif). Fenotip H 1 (adanya
rambut pada 4 jari) sebanyak 6,25% (5 orang) dikendalikan oleh 4 alel dominan dan 1
alel resesif. Fenotip H3 (rambut pada jari manis, tengah) sebanyak 17,5% (14 orang),
sifat ini dikendalikan oleh 2 alel dominan dan 2 alel resesif. Selanjutnya, fenotip H 2
(adanya rambut pada jari manis, tengah, telunjuk) memiliki persentasi 10% (8 orang),
dikendalikan oleh 3 alel dominan dan 1 alel resesif. Terakhir, berdasarkan data hasil
penelitian di lapangan diketahui bahwa frekuensi tidak adanya rambut pada segmen
digitalis kedua dari semua jari paling banyak ditemukan dibandingkan frekuensi pada
H1, H2, H3, dan H4. Dengan demikian, seri alel ganda H5 bersifat dominan dibandingkan
tipe seri alel ganda yang lainnya. Hal ini menunjukkan ketiadaan gen dominan yang
mengendalikan sifat adanya rambut pada keempat digitalis tersebut. Hal ini terkait dari
pewarisan sifat induknya (hereditas). Rambut yang tumbuh pada ruas kedua jari-jari
tangan tidak dipengaruhi oleh adanya faktor lingkungan atau faktor luar.

Berdasarkan hasil persentase, urutan dominansi fenotip rambut jari


dalam populasi mahasiswa biologi 2017 dengan jumlah mahasiswa 80 orang sebagai
berikut :

H5 > H4 >H3 >H2 >H1


Hal tersebut sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa H 5>H4 >H3 >H2 > H1 ,
dikarenakan sample yang di uji telah mewakili data ( jumlah sample yang dipakai cukup
memadai).

Dominansi suatu alel dapat mempengaruhi fenotip yang muncul, peristiwa

diatas merupakan peristiwa alel majemuk. Karena sesungguhnya sifat rambut pada
digitalis tengah dikendalikan oleh 4 alel, dibedakan menjadi H5 > H4 >H3 >H2 > H1
didasarkan pada kedominanan alel yang mengendalikan sifat tersebut. Jika alel dominan
maka akan tampak rambut pada digitalis tengah tersebut, namun jika alel resesif maka
sifat adanya rambut tersebut akan tersembunyi sehingga tidak terlihat sama sekali pada
fenotip H5

Distribusi rambut segmen digitalis pada mahasiswa biologi 2017 pada perempuan
lebih banyak dijumpai tidak adanya rambut pada seluruh segmen digitalis kedua tangan,
dengan jumlah responden 26 dari 69 mahasiswa perempuan, begitu pula pada laki-laki
lebih banyak dijumpai tidak adanya rambut pada segmen digitalis dengan jumlah
responden 6 dari 11 mahasiswa laki-laki,sedangkan pada laki-laki tidak ditemui adanya
responden dengan karakteristik H2 , namun pada perempuan sedikit sekali dijumpai
adanya mahasiswa yang memiliki karakteristik sesuai H1dengan jumlah mahasiswa
4dari 69 responden perempuan.

F. Kesimpulan

1. Sifat genetik pada manusia yang ditentukan oleh seri alel ganda antara lain
adalah tumbuhnya rambut pada segmen digitalis kedua dari jari-jari tangan
manusia.

2. Frekuensi sifat rambut pada segmen digitalis (ruas jari tangan) kedua pada
populasi mahasiswa Biologi unnes 2017H1=5, H2= 8, H3= 14, H4=21, H5=32.

3. Pada mahasiswa biologi baik perempuan maupun laki-laki memiliki karakteristik


yang ada pada H5 ( tidak ditumbuhi rambut pada semua segmen digitalis) lebih
mendominasi dengan total 32 mahasiswa dari 80
Daftar Pustaka

Arisuryanti T dan Daryono B,S. 2007. Genetika Populasi. Yogyakarta: Fakultas Biologi
Universitas Gadjah Mada.

Suparyanto. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta

Widianti, T., N. A. Habibah, dan Y. U. Anggraito. 2019. Petunjuk Praktikum Genetika.


Semarang : FMIPA Universitas Negeri Semarang.

Anda mungkin juga menyukai