Anda di halaman 1dari 25

GAMETOFIT DAN SPOROFIT PAKU

Pteridophyta

 Tumbuhan paku tergolong tumbuhan kormus


berspora. Istilah pteridophyta berasal dari
bahasa yunani pteron = sayap,bulu.
Pteridophyta memiliki susunan daun
menyirip dan pada pucuk tumbuhan
ditumbuhi bulu-bulu. Daun mudanya
membentuk gulungan
Ciri-ciri umum pteridophyta
1. Sudah memiliki akar,batang,daun sejati
2. Baik pada akar, batang, dan daun, secara anatomi sudah
memiliki berkas pembuluh angkut.
3. Pada waktu masih muda, biasanya daun tumbuhan paku
menggulung dan bersisik.
4. Tumbuhan paku dalam hidupnya dapat bereproduksi secara
aseksual dengan pembentukan gemmae dan reproduksi seksual
dengan peleburan gamet jantan dan gamet betina
5. Dalam siklus hidup (metagenesis) terdapat fase sporofit, yaitu
tumbuhan pakusendiri.
6. Fase sporofit pada metagenesis tumbuhan paku memiliki sifat
lebih dominan daripada fase gametofitnya.
7. Memiliki klorofil sehingga cara hidupnya hidupnya fotoautotrof.
8. Habitat tumbuhan paku ada yang di darat dan ada pula yang di
perairan serta ada yang hidupnya menempel
Macam-Macam Tumbuhan Paku

Berdasarkan ukuran daunnya, tumbuhan paku


dibagi menjadi 2 yaitu mikrofil dan makrofil
1. Mikrofil
Jadi daun ini memiliki ukuran yang kecil dan
jaringan-jaringan di dalamnya belum
terdiferensiasi secara jelas. yaitu daun yang
ukurannya kecil. Mikrofil berbentuk rambut atau
sisik, tidak bertangkai, dan tidak bertulang
kecuali pada paku kawat dan paku ekor kuda
Macam-Macam Tumbuhan Paku

2. Makrofil
Jadi daun ini memiliki ukuran yang besar dan
sudah terdiferensiasi. Di sini sudah bisa
didapatkan jaringan epidermis serta daging
daun yang terdiri atas jaringan spons dan
jaringan bunga karang, sudah bertangkai,
bertulang daun, dan memiliki daging daun
(mesofil) yang terdapat stomata, jaringan
tiang, dan bunga karang.
Macam-Macam Tumbuhan Paku

Berdasarkan fungsinya tumbuhan paku dibagi


menjadi 2, yakni tropofil dan sporofil
1. Tropofil
Merupakan daun yang hanya berguna untuk
fotosintesis. Pada daun ini, tidak dihasilkan
spora yang merupakan alat perkembangbiakan
tumbuhan paku. Daun Tropofil, yaitu daun yang
tidak menghasilkan spora, tetapi memiliki zat
hijau daun (klorofil), sehingga berfungsi dalam
proses fotosintesis atau menghasilkan zat
makanan (glukosa). Daun ini sering disebut
sebagai daun steril
Macam-Macam Tumbuhan Paku

2. Sporofil
Merupakan jenis daun pada tumbuhan paku
yang selain dapat digunakan untuk
fotosintesis juga dapat menghasilkan spora.
Spora tumbuhan paku terletak dalam sorus
yang merupakan kumpulan dari kotak spora
(sporangium). Daun Sporofil, yaitu daun
yang menghasilkan spora sebagai alat
perkembangbiakan (reproduksi), sehingga
daun ini disebut juga daun fertil (subur
Gametofit Pteridophyta

 Alat kelamin Pteridophyta menumpang atau


tenggelam pada jaringan gametofit.
Arkegonia mempunyai empat deret sel-sel
leher dan tiap deret terdiri dari 2-6 sel. Sel
saluran leher bervariasi jumlahnya dari 1
hingga 14. Anteridia memiliki 1 lapis jaket
steril dan di dalamnya terdapat spermatozoid
yang jumlahnya banyak dengan dua atau
banyak flagella
Gametofit Pteridophyta
 Gametofit tumbuhan paku hanya berukuran
beberapa milimeter. Sebagian besar tumbuhan
paku memiliki gametofit berbentuk hati yang
disebut protalus. Protalus berupa lembaran,
memiliki rizoid pada bagian bawahnya, serta
memiliki klorofil untuk fotosintesis. Protalus
hidup bebas tanpa bergantung pada sporofit
untuk kebutuhan nutrisinya. Gametofit jenis
tumbuhan paku tertentu tidak memilki klorofil
sehingga tidak dapat berfotosintesis. Makanan
tumbuhan paku tanpa klorofil diperoleh dengan
cara bersimbiosis dengan jamur.
Anteridium dan Arkegonium
 Anteridium
Bentuk speris, tidak bertangkai seperti pada Bryophyta. Bagian
luar terdiri dari selapis dinding yang berwarna hijau,
melindungi sekelompok sel induk sperma (spermatosit).
Sperma berbentuk spiral, mempunyai inti serta bulu
cambuk (flagella) yang jumlahnya lebih banyak dari jumlah
flagella pada Bryophyta
 Arkegonium
Bentuk seperti botol, mempunyai leher lebih pendek dari
Bryophyta. Perut dilindungi oleh jaringan gametofit. Sel
saluran leher hanya dua, sel saluran perut sebanyak satu dan
sel telur berukuran besar. Pada waktu masak, sel saluran
leher dan sel saluran perut mengalami disintegrasi ke dalam
massa yang berlendir dan merupakan lintasan bagi sperma
yang akan membuahi sel telur.
Perkembagan di dalam anteridium
Perkembangan di dalam
arkegonium
Setelah terjadi pembuahan zigot akan membelah
dengan dinding yang sejajar sumbu arkegonia atau
tegak lurus terhadap sumbu arkegonia.
Berdasarkan cara perkembangannya pada Pteridophyta
dibedakan beberapa tipe embrio yaitu:
• Eksoskopik, dimana perkembangan embrio searah
dengan arkegonium. Misalnya pada Psilotum sp.,
Equisetum sp., dan beberapa anggota Ophioglossaceae.
• Endoskopik, dimana arah perkembangan embrio
berlawanan arah dengan arkegonia. Misalnya pada
Isoetes sp. dan Marattia sp.
• Endoskopik dengan Suspensor, misalnya
pada Lycopodium sp., Selaginella sp. dan Eusporangiate
tertentu dan tumbuhan berbiji.
• Mendatar, dimana dinding pertama yang dibentuk
sejajar aksis arkegonium, perkembangan embrio
mendatar. Misalnya pada golongan Leptosperangiate
Pada tingkat kuadran pada embrio biasanya dapat
dibedakan menjadi empat daerah titik
pertumbuhan primer, yaitu:
 Kaki, merupakan suatu massa yang sel-selnya kecil,
terselubung di dalam jaringan gametofit atau
jaringan protalium yang berfungsi untuk menghisap
makanan dan air bagi embrio yang muda dari
jaringan protalium.
• Akar, tumbuh ke bawah ke dalam tanah.
• Daun Pertama, merupakan organ sementara yang
nantinya diganti oleh daun permanen dan berfungsi
sebagai organ fotosintesis yang pertama bagi
sporofit.
• Batang, menjadi rizoma yang merupakan asal dari
akar rambut dan daun.
Sporofit Pteridophyta

 Tumbuhan paku sporofit memiliki


sporangium yang menghasilkan spora. Pada
jenis tumbuhan paku sporofit yang tidak
berdaun, sporangiumnya terletak di sepanjang
batang. Pada tumbuhan paku yang berdaun,
sporangiumnya terletak pada daun yang fertil
(sporofil). Daun yang tidak mengandung
sporangium disebut daun steril (tropofil).
Sporofil ada yang berupa helaian dan ada yang
berbentuk strobilus. Strobilus adalah gabungan
beberapa sporofil yang membentuk struktur
seperti kerucut pada ujung cabang
Sporofit Pteridophyta

 Pada sporofil yang berbentuk helaian,


sporangium berkelompok membentuk sorus.
Sorus dilindungi oleh suatu selaput yang disebut
indisium. Sebagian besar tumbuhan paku
memiliki pembuluh pengangkut berupa floem
dan xilem. Floem adalah pembuluh pengangkut
nutrien organik hasil fotosintesis. Xilem adalah
pembuluh pengangkut senyawa anorganik
berupa air dan mineral dari akar ke seluruh
bagian tumbuhan. Spora yang menghasilkan
sporofit akan tumbuh membentuk struktur
gametofit berbentuk hati yang disebut protalus
atau protalium
Sporofit Pteridophyta
 Sporangium yang berisi spora biasanya terdapat di bagian
bawah daun, berwarna coklat, dan berkelompok
disebut sorus.
• Pada Polypodium sp. spora (mikrospora dan megaspora)
mempunyai ukuran yang sama dan disebut homospora. Pada
paku-pakuan yang mempunyai dua macam spora yaitu
mikrospora dan megaspora yang tidak sama besar disebut
heterospora.
• Pada beberapa spesies, sorus dilindungi oleh suatu struktur
yang berasal dari daun sporofil (yaitu daun yang mengandung
sorus/sporangia) dan disebut indusium. Sporofil disebut juga
daun fertil.
• Bagian daun yang berfungsi untuk fotosintesis disebut daun
vegetatif atau daun steril (tropofil) karena tidak mengandung
sporangia.

Anda mungkin juga menyukai