Anda di halaman 1dari 7

RESUME

“Tentang Tumbuhan Biji”

OLEH :

KELOMPOK 2
(Kelas X Ips 2)
Sawalia

Kotriana

La Ode Dawid

Rizky

SMA NEGERI 6 WANGI-WANGI


KABUPATEN WAKATOBI
2023
RESUME
“Tumbuhan Paku”

Tumbuhan paku (Pteridophyta) adalah divisi dari kingdom Plantae yang anggotanya

memiliki akar, batang, dan daun sejati, serta memiliki pembuluh pengangkut. Pteridophyta

berasal dari kata pteron: sayap bulu, dan phiton: tumbuhan. Sehingga Pteridophyta

merupakan tumbuhan paku yang tergolong dalam tumbuhan kormus berspora, dimana

tumbuhan ini menghasilkan spora dan memiliki susunan daun yang umumnya membentuk

bangun sayap, yaitu pada pucuknya yang terdapat bulu-bulu.

Tumbuhan paku sering disebut juga dengan kormofita berspora karena berkaitan

dengan adanya akar, batang, daun sejati, serta bereproduksi aseksual dengan spora.

Tumbuhan paku juga disebut sebagai tumbuhan berpembuluh (Tracheophyta) karena

memiliki pembuluh pengangkut.

Tumbuhan paku merupakan tumbuhan berkormus dan berpembuluh yang paling

sederhana. Terdapat lapisan pelindung sel (jaket steril) di sekeliling organ reproduksi, sistem

transpor internal, hidup di tempat yang lembap. Akar serabut berupa rizoma, ujung akar

dilindungi kaliptra. Sel-sel akar membentuk epidermis, korteks, dan silinder pusat (terdapat

xilem dan fleom).

Batang tumbuhan paku tidak tampak karena terdapat di dalam tanah dan sangat

pendek, ada juga yang mencapai 5 meter seperti pada paku pohon atau paku tiang.

Daunnya ketika masih muda melingkar dan menggulung. Beradasarkan bentuk dan ukuran

susunannya daun tumbuhan paku dibedakan menjadi mikrofil dan makrofil. Mikrofil

bentuknya kecil atau bersisik, tidak bertangkai, tidak bertulang daun, belum
memperlihatkan diferensiasi sel. Makrofil memiliki ciri daun yang besar, bertangkai,

bertulang daun, bercabang-cabang, dengan sel yang telah terdiferensiasi.

Ciri-Ciri Tumbuhan Paku

Tumbuhan paku merupakan salah satu kelompok tumbuhan tertua. Ciri-ciri tumbuhan paku

diantaranya adalah :

 Akar, batang dan daun memiliki berkas pembuluh angkut berupa xilem dan floem.

 Dapat ditemukan di air, di tempat lembab, menempel pada tumbuhan lain sebagai

epifit atau di sisa-sisa tumbuhan lain dan sampah-sampah sebagai saprofit.

 Tidak menghasilkan biji, tetapi menghasilkan spora. Spora terdapat di dalam kotak

spora atau sporangium. Kotak-kotak spora tersebut terkumpul dalam sorus. Sorus-sorus

ini kemudian berkumpul di permukaan bawah dari helaian daun.

 Mengalami pergiliran keturunan (metagenesis). Tumbuhan paku yang kita lihat sehari-

hari disebut generasi sporofit.

 Daun yang masih muda menggulung. Daun tumbuhan paku ada yang khusus

menghasilkan spora, disebut sporofil. Daun yang tidak menghasilkan spora disebut

tropofil, berfungsi untuk fotosintesis.

 Tidak berbunga.

 Umumnya memiliki rizom (batang yang terdapat di dalam tanah).

Struktur Tubuh Tumbuhan Paku:

 Akar: Bersifat seperti akar serabut, ujungnya dilindungi kaliptra yang terdiri atas sel – sel

yang dapat dibedakan dengan sel – sel akarnya sendiri.

 Batang: Pada sebagian jenis tumbuhan paku batang tidak tampak karena terdapat di

dalam tanah berupa rimbang, mungkin menjalar atau sedikit tegak. Jika muncul di atas
permukaan tanah, batangnya sangat pendek sekitar 0,5 m, akan tetapi ada batang

beberapa jenis tumbuhan paku seperti paku pohon atau paku tiang yang panjangnya

mencapai 5 m dan kadang – kadang bercabang misalnya: Alsophilla dan Cyathea.

 Daun: Bentuknya selalu melingkar dan menggulung pada usia muda. berdasarkan

bentuk ukuran dan susunanya, daun paku dibedakan antara epidermis, daging daun,

dan tulang daun. Berdasarkan bentuk daun dibedakan lagi menjadi mikrofil dan

makrofil, berikut penjelasannya:

Mikrofil: Daun ini berbentuk kecil – kecil seperti rambut atau sisik, tidak bertangkai dan

tidak bertulang daun, belum memperlihatkan diferensiasi sel, dan tidak dapat

dibedakan antara epidermis, daging daun dan tulang daun.

Makrofil: Merupakan daun yang bentuknya besar, bertangkai dan bertulang daun, serta

bercabang – cabang. Sel – sel penyusunnya telah memperlihatkan diferensiasi, yaitu

dapat dibedakan antara jaringan tiang, jaringan bunga karang, tulang daun, serta

stomata (mulut daun). Daun paku tumbuh dari percabangan tulang daun yang disebut

frond, dan keseluruhan daun dalam satu tangkai daun disebut  Jika diperhatikan pada

permukaan bagian daun (frond) terdapat bentuk berupa titik-titik hitam yang disebut

sorus, dalam  sorus terdapat kumpulan sporangia yang merupakan tempat atau wadah

dari spora. Tidak semua daun paku memiliki sorus (sori), daun paku yang memiliki sorus

merupakan daun fertil yang disebut daun  sporofil, daun paku yang tidak memiliksorus

disebut daun steril. Daun ini banyak mengandung klorofil dan banyakdimanfaatkan

untuk proses fotosintesis. Daun ini disebut daun tropofil.


Habitat Tumbuhan Paku

Habitat tumbuhan paku ada di darat, terutama pada lapisan bawah tanah di dataran

rendah, tepi pantai, lereng gunung, 350 meter diatas permukaan laut terutama di daerah

lembab, dan ada juga yang bersifat epifit (menempel) pada tumbuhan lain. Tumbuhan paku

merupakan tumbuhan fotoautotrof. Tumbuhan paku ada yang hidup mengapung di air

(misalnya Azolla pinnata dan Marsilea crenata). Namun, pada umumnya tumbuhan paku

adalah tumbuhan terestrial (tumbuhan darat). Faktor-faktor yang Mempengaruhi

Pertumbuhan Tumbuhan Paku :

 Kadar air dalam tanah

 Kadar air dalam udara

 Kandungan hara mineral dalam tanah

 Kadar cahaya untuk fotosintesis

 Suhu yang optimal

 Perlindungan dari angina

 Perlindungan dari cahaya yang terlalu kuat

Tidak semua faktor tersebut berpengaruh, tapi tergantung pada jenis tumbuhan

pakunya.  Survive tidaknya suatu tumbuhan paku di suatu areal tergantung dari ketahanan

gametofitnya, apakah akan berkembang secara alami di lingkungannya atau tidak. Seperti

tanaman tingkat tinggi, tumbuhan paku tumbuh lingkungannya masing-masing (biasanya

tempat lembab).
Sistem Reproduksi Dan Metagenesis Tumbuhan Paku

Reproduksi tumbuhan ini dapat secara aseksual (vegetatif), yakni dengan stolon yang

menghasilkan gemma (tunas). Gemma adalah anakan pada tulang daun atau kaki daun yang

mengandung spora. Reproduksi secara seksual (generatif) melalui pembentukan sel kelamin

jantan dan betina oleh alat–alat kelamin (gametogonium). Gametogonium jantan

(anteredium) menghasilkan spermatozoid dan gametogonium betina menghasilkan sel telur

(ovum) seperti halnya tumbuhan lumut, tumbuhan paku mengalami metagenesis (pergiliran

keturunan).

Metagenesis paku homospora

Metagenesis Paku Heterospora dan Paku Peralihan

Pada metagenesis tumbuhan paku, baik pada paku homospora, paku heterospora,

ataupun paku peralihan, pada prinsipnya sama. Ketika ada spora yang jatuh di tempat yang

cocok, spora tadi akan berkembang menjadi protalium yang merupakan generasi penghasil

gamet atau biasa disebut sebagai generasi gametofit, yang akan segera membentuk

anteredium yang akan menghasilkan spermatozoid dan arkegonium yang akan

menghasilkan ovum.

Ketika spermatozoid dan ovum bertemu, akan terbentuk zigot yang diploid yang

akan segera berkembang menjadi tumbuhan paku. Tumbuhan paku yang kita lihat sehari-

hari merupakan generasi sporofit karena mampu membentuk sporangium yang akan

menghasilkan spora untuk perkembangbiakan. Fase sporofit pada metagenesis tumbuhan

paku memiliki sifat lebih dominan daripada fase gametofitnya. Apabila kita amati daun

tumbuhan paku penghasil spora (sporofil), di sana akan kita jumpai organ-organ khusus
pembentuk spora. Spora dihasilkan dan dibentuk dalam suatu wadah yang disebut sebagai

sporangium. Biasanya sporangium pada tumbuhan paku terkumpul pada permukaan bawah

daun.

Jenis Tumbuhan Paku Dan Manfaatnya

1. Tumbuhan Paku Telanjang (Psilophyta)

Jenis tumbuhan paku ini mempunyai cabang-cabang yang berbentuk garpu dengan

sporangium pada setiap ujungnya. Mereka memperoleh makanan dengan bersimbiosis

dengan jamur, itu sebabnya paku telanjang tidak memiliki klorofil. Jenis tumbuhan paku

telanjang, yaitu: Rhynia major, Psilotum

2. Tumbuhan Paku Kawat (Lycopodiophyta)

Ciri-ciri tumbuhan ini memiliki daun-daun kecil, tidak bertangkai, batang seperti kawat,

akarnya bercabang, bertulang satu. Ada beberapa jenis paku kawat yang daunnya

mempunyai lidah-lidah (ligula) dan tersusun rapat membentuk garis spiral. Sporangium

terdapat pada ketiak daun dan berkumpul membentuk seperti kerucut. Jenis paku kawat

atau paku rambut , yaitu: Lycopodium clayatum, Selaginela sp

Anda mungkin juga menyukai