Anda di halaman 1dari 9

KINGDOM

PLANTAE
Contents of this template
Dalam ilmu botani dan kehutanan, kebanyakannya relatif familiar dengan jenis tumbuhan paku. Selain memiliki
karakteristik yang unik, penampakan morfologi dan ciri-cirinya pun berbeda apabila dibandingkan dengan pohon atau
tumbuhan lainnya. Pengertian Tumbuhan Paku Tumbuhan paku atau sering disebut paku-pakuan adalah kelompok
tumbuhan yang memiliki struktur berupa akar, batang, daun sejati, serta alat pengangkut atau berkas pembuluh.
Tumbuhan paku berasal dari divisi Pterophyta. Kata “Pterophyta” terdiri dari dua kata. Kata pertama “pteron” memiliki
arti sayap atau bulu dan “phyton” yang artinya tumbuhan. Maka, tumbuhan paku tergolong ke dalam tumbuhan berspora
dan umumnya memiliki bentuk daun yang mirip seperti bentuk sayap. Paku-pakuan termasuk salah satu tumbuhan yang
telah memiliki kormus. Artinya bagian akar, batang, dan daunnya bersifat sejati atau dapat dibedakan dengan jelas.
Tumbuhan paku juga memiliki spora yang biasanya terletak di bagian bawah permukaan daun. Selain itu, tanaman paku-
pakuan juga tergolong ke dalam tumbuhan vaskuler karena memiliki jaringan pengangkut berupa xilem dan floem.
Jenis paku-pakuan merupakan tumbuhan terestrial (daratan). Tanaman paku-pakuan biasanya tumbuh di darat dengan
ketinggian sekitar 350 meter di atas permukaan laut. Sebagian spesies tanaman paku-pakuan juga dapat dijumpai di
lapisan bawah tanah dataran rendah, di pantai, atau bahkan di lereng gunung. Namun, beberapa spesies tumbuhan paku
dapat hidup di air. Contohnya adalah Azolla pinnata dan Marsilea crenata.
CIRI-CIRI TUMBUHAN PAKU
Tumbuhan paku memiliki 3 bagian utama yaitu helaian daun, batang, dan akar. Pada
bagian daun terdapat bagian lain seperti tangkai daun, rakhis, penula, dan daun muda. Sedangkan
bagian batangnya, atau rhizoma, biasanya tumbuh di dalam tanah secara horizontal atau vertikal.
Jenis akar tanaman paku seringkali berupa akar serabut. Salah satu ciri utama tumbuhan paku
dibandingkan dengan tanaman lainnya yaitu karakteristik daunnya. Tanaman paku-pakuan dikenal
memiliki pucuk pada daun muda yang menggulung. Selain itu, permukaan daun bagian bawah
tanaman paku-pakuan terdapat bintik-bintik cokelat, yaitu kotak spora atau sporangium. Fungsi
sporangium adalah menghasilkan spora untuk alat perkembangbiakan. Organ reproduksi pada
tanaman paku-pakuan (Pteridophyta) dapat dibedakan menjadi dua, yaitu organ vegetatif dan organ
generatif. Organ vegetatif terdiri dari akar, batang, rimpang dan daun. Sedangkan, organ generatif
terdiri dari spora, sporangium, anteridium, dan arkegonium. Sporangium tumbuhan paku
umumnya terletak di permukaan daun bagian bawah dan berwarna coklat. Susunan kotak spora
terlihat seperti gugusan. Bagian sorusnya terletak pada tulang daun yang sifatnya sangat penting
dalam klasifikasi tumbuhan paku. Sebagian besar spesies tanaman paku-pakuan telah memiliki
pembuluh pengangkut berupa floem dan xilem. Floem adalah pembuluh pengangkut nutrien
organik hasil fotosintesis. Sedangkan xilem adalah pembuluh pengangkut senyawa anorganik
berupa air dan mineral dari akar ke seluruh bagian tumbuhan.
CIRI-CIRI TUMBUHAN PAKU
Secara umum, ciri-ciri tumbuhan paku diantaranya adalah: Tubuh utama tumbuhan
paku adalah sporofit; Sudah dapat dibedakan akar, batang, dan daunnya; Memiliki berkas pembuluh
angkut berupa xilem dan floem; Berkembang biak dengan spora yang terbentuk pada sporangium,
letaknya ada di permukaan ventral atau di ketiak daun; Mengalami metagenesis; Alat reproduksi
jantan pada tanaman paku disebut anteridium, sedangkan betina disebut arkegonium; Daun yang
masih muda akan menggulung layaknya gagang biola; Habitus tanaman paku-pakuan dapat berupa
pohon, semak, epifit, merambat, mengapung, hidrofit, dan menjalar; Jenis Tumbuhan Paku
Pengelompokan jenis-jenis tanaman paku-pakuan dapat dibagi menjadi beberapa kelompok tergantung
aspek tertentu. A. Berdasarkan Bentuk dan Ukuran Spora Berdasarkan bentuk dan ukuran sporanya,
tumbuhan paku digolongkan menjadi 3, yaitu: Homospora atau isospora adalah jenis tanaman paku-
pakuan yang hanya menghasilkan satu jenis spora dengan bentuk dan ukuran yang sama (berumah
satu). Heterospora atau anisospora yaitu paku-pakuan yang dapat menghasilkan spora dengan dua
ukuran yang berbeda (berumah dua). Spora betina berukuran besar (megaspora). Sedangkan spora
jantan berukuran kecil (mikrospora). Peralihan atau campuran merupakan jenis tumbuhan paku
yangmenghasilkan spora yang berukuran sama tetapi jenisnya berbeda, yaitu berkelamin jantan atau
betina (berumah dua).
Siklus Tumbuhan Paku
Siklus hidup tumbuhan paku meliputi dua fase yaitu
fase gametofit dan fase sporofit. Tumbuhan paku mengalami
pergiliran keturunan (metagenesis) antara dua generasi tersebut.
Fase gametofit pada tumbuhan paku berupa protalium sedangkam
fase sporofitnya merupakan tumbuhan paku itu sendiri.
Klasifikasi Tumbuhan Paku
1.Psilophytinae (Paku Purba) Psilophytinae merupakan
tumbuhan paku paling sederhana.
2. Lycopodinae (Paku Kawat)
3. Equisetinae (Paku Ekor Kuda)
4. Filicinae (Paku Sejati)
Manfaat Tumbuhan Paku Dalam Kehidupan
sehari-hari

Tumbuhan paku dapat dijadikan bahan pangan yaitu sebagai sayuran.


Tumbuhan paku dapat berfungsi sebagai sumber energi fosil alternatif.
Tumbuhan paku dapat dijadikan sebagai bahan dasar alat penggosok
seperti amplas dengan memakai jenis paku ekor kuda (Equisetum sp).
Tumbuhan paku dapat dijadikan obat tradisional.
Our history

01 M.Haechal Fadly 03 Fitri 05 M.Rosi

02 Fellahi Selamina 04 Kizhaya 06 Hana

Anda mungkin juga menyukai