Anda di halaman 1dari 2

HANDOUT TUMBUHAN 2

(Pteridophyta)

Tumbuhan paku sudah lebih maju dibandingkan dengan tumbuhan lumut karena sudah memiliki
pembuluh angkut, yaitu xylem dan floem. Sehingga termasuk tumbuhan berpembuluh.
Tumbuhan paku termasuk tumbuhan tertua di dunia karena ditemukan sebagai fosil dalam batu
bara berusia 420 juta tahun. Fosil tumbuhan paku dari zaman karbon, sekitar 360-268 juta tahun
lalu, merupakan penyusun sebagian besar batu bara.

Ciri-ciri tumbuhan paku


1. Tumbuhan paku telah memiliki akar, batang, dan daun sesungguhnya (cormophyta berspora)
2. Akarnya berupa akar serabut
3. Memiliki pembuluh angkut
4. Daun menggulung ketika masih muda
Ditinjau dari bentuk dan ukurannya ada dua macam daun tumbuhan paku, yaitu:
a. Mikrofil, daun berukuran kecil tidak bertangkai dan seperti sisik
b. Makrofil, daun berukuran besar, bertangkai, dan bercabang

Di sisi lain, ditinjau dari fungsinya, tumbuhan paku memiliki dua macam bentuk daun, yaitu:
a. Trofofil, daun yang digunakan khusus untuk fotosintesis dan tidak mengandung spora.
b. Sporofil, daun yang menghasilkan spora dan juga digunakan untuk fotosintesis. Sporofil mempunyai sporangium
yang terkumpul dalam sorus (jamak:sori)
5. Mengalami metagenesis.
6. Hidup di bermacam-macam habitat, dari lereng pegunungan hingga daerah berhutan, dari permukaan dinding dinding dan
batu hingga rawa-rawa, juga tepi selokan serta tepi sungai. Ada juga yang efifit pada tanaman lain.

Klasifikasi tumbuhan paku

Tumbuhan paku atau Pteridophyta dibagi menjadi empat divisi berdasarkan struktur tubuhnya, yaitu

1. Paku Purba/Paku Telanjang (Psilophyta)


Nama lain dari psilophyta adalah paku purba, karena sebagian besar anggotanya sudah punah. Psilophyta juga disebut paku
telanjang, dengan alasan struktur tubuhnya paling sederhana karena tidak memiliki daun. Kalaupun ada, daun-daun tersebut
berukuran kecil (mikrofil) dan belum terdiferensiasi. Beberapa anggotanya juga belum memiliki akar sejati. Meskipun
begitu, batang paku purba sudah memiliki berkas pengangkut. Paku purba merupakan paku homospora. Contoh paku purba
adalah Psilotum nudum. Ciri utama paku ini adalah batangnya selalu dikotomis, yaitu bercabang dua. Sporangium terletak
di ketiak daun.
2. Paku Ekor Kuda (Sphenophyta)
Contoh dari paku ekor kuda adalah Equisetum Sp. paku ini memiliki batang yang tumbuh tegak, berongga, bercanag, serta
beruas-ruas. Batang tersebut bersambung dengan akar rimpang yang menjalar di dalam tanah. Tiap ujung batang dapat
menghasilkan strobilus yang berisi 5-10 sporangium. Batang dengan strobilus di ujungnya terlihat seperti ekor kuda
sehingga paku ini dinamakan paku ekor kuda. Paku ini termasuk paku peralihan. Tumbuhnya di daerah basah dan lembap.
3. Paku Kawat/Paku Rambut (Lycodophyta)
Paku ini disebut paku kawat karena memiliki batang yang panjang seperti kawat. Batang dan akarnya membentuk
percabangan menggarpu. Daun-daunnya berukuran kecil, berbentuk rambut atau jarum dan tersusun rapat menurut garis
spiral. Sporangiumnya terletak di dalam strobilus dan menghasilkan isospora. Oleh karena itu paku kawat termasuk paku
homospora. Contoh paku kawat adalah Lycopodium.
4. Paku Sejati (Pterophyta)
Merupakan kelompok paku yang paling maju dsan disebut juga paku sejati. Semua anggota paku sejati memiliki daun yang
besar, bertangkai, dan memiliki banyak tukang daun. Daun yang muda menggulung pada ujungnya. Dibagian bawah daun
terdapat sporangium. Contoh paku sejati adalah Adiantum sp.

Metagenesis tumbuhan paku


Seperti halnya tumbuhan lumut, tumbuhan paku juga mengalami pergiliran keturunan antara generasi sporofit dan generasi
gametofit. Generasi sporofit tumbuhan paku lebih dominan dari pada generasi gametofit. Pada tumbuhan paku generasi sporofit
adalah tumbuhan paku itu sendiri. Generasi sporofit memiliki umur yang lebih lama dibandingkan gametofit.
Protalium merupakan generasi gametofit pada tumbuhan paku. Protalium-lah yang menghasilkan anteridium dan
arkegonium. Anteridium menghasilkan sperma sedangkan arkegonium menghasilkan ovum. Ketika sel sperma bertemu dengan
ovum akan terjadi pembuahan dan terbentuklah zigot. Selanjutnya zigot berkembang menjadi generasi sporofit. Generasi sporofit ini
memiliki akar, batang, daun dan sporangium. Di dalam sporangium terjadi meiosis yang menghasilkan spora yang haploid.
Kemudian spora akan jatuh ke tanah dan akan terjadi siklus seperti semula, demikian seterusnya.
Berdasarkan jenis spora yang dihasilkan oleh generasi sporofitnya, tumbuhan paku dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu:
a. Paku homospora atau isospora, paku yang menghasilkan spora dengan jenis dan ukuran yang sama.
b. Paku heterospora, paku yang menghasilkan dua jenis spora, yaitu mikrospora yang kecil berkelamin jantan dan makrospora
yang besar berkelamin betina.
c. Paku peralihan, antara homospora dan heterospora: paku yang menghasilkan dua jenis spora, yaitu jantan dan betina yang
bentuk serta ukurannya sama.

Manfaat tumbuhan paku


Sebagai tanaman hias
 Asplenium nidus
 Platycerium nidus
 Adiantum cuneatum
 Selaginella wildenowi
Sebagai bahan penghasil obat-obatan
 Asipidium
 Lycopodium clavatum
Sebagai sayuran
 Marsilea crenata
 Salvinia natans
Sebahai pupuk hijau
 Azolla pinata

Anda mungkin juga menyukai