BAGUS SEPTY
DHANI S GUSTIANA
ADHI ELVARETTA
NUGROHO FAUZIYAH
ZAKIA GUSTI
SALSABILA RAHAYU
TUMBUHAN PAKU
( PTERIDOPHYTA )
Struktur akar
Akarnya berbentuk serabut dan pada ujungnya terdapat kaliptra (tudung akar).
Jaringan akar tumbuhan paku tersusun atas jaringan epidermis, korteks, dan silinder
pusat
Struktur batang
Batang tumbuhan paku tersusun atas jaringan epidermis, korteks, dan silinder pusat.
Pada silinder pusat terdapat jaringan pengangkut (pembuluh angkut), sehingga
tumbuhan paku sudah memiliki pembuluh angkut (tracheophyta).
Struktur daun
Daun tumbuhan paku juga tersusun atas jaringan epidermis, mesofil, dan
pembuluh angkut. Macam daun pada tumbuhan paku ;
Berdasarkan ukurannya, dibedakan :
1.Daun Mikrofil, yaitu daun ang ukurannya kecil. Mikrofil berbentuk rambut
atau sisik, tidak bertangkai, dan tidak bertulang Berdasarkan Fungsinya,
dibedakan : kecuali pada paku kawat dan paku ekor kuda.
2.Daun Makrofil, yaitu daun yang ukurannya besar. makrofil sudah
bertangkai, bertulang daun, dan memiliki daging daun (mesofil) yang
terdapat stomata, jaringan tiang, dan bunga karang.
Berdasarkan Fungsinya, dibedakan :
1. Daun Tropofil, yaitu daun yang tidak menghasilkan spora, tetapi memiliki
zat hijau daun (klorofil), sehingga berfungsi dalam proses fotosintesis atau
menghasilkan zat makanan (glukosa). Daun ini sering disebut sebagai
daun steril.
2.Daun Sporofil, yaitu daun yang menghasilkan spora sebagai alat
perkembangbiakan (reproduksi), sehingga daun ini disebut juga
daun fertil (subur).
1.Di tempat lembab ( HIGROFIT )
2. Di air
CONTOH : Azolla pinnata dan
Salvinia natans
3.Permukaan batu
Contohnya Petris sp.
4. Tanah
Contoh ; Adiantum cuneatum (suplir),
HABITAT Alsophila glauca (paku tiamg )
5. Tanah berair
Contoh : Marsilea sp.
6.Menempel ( epifit ) di kulit pohon.
Contoh : platycerium bifurcatum (paku
tanduk rusa ) dan aspelnium nidus (
paku sarang burung )
Tumbuh subur di daerah hutan hujan
tropis
CARA REPRODUKSI
Reproduksi aseksual dimulai ketika Reproduksi seksual terjadi setelah spora yang
tumbuhan muda tumbuh dewasa dan terlontar keluar dan jatuh ke tanah lembap
menghasilkan tipe daun sporofit. sehingga menghasilkan berkecambah menjadi
Pembentukan spora dalam protalium. Protalium merupakan generasi
sporangium yang dapat memancarkan gametofit tumbuhan paku yang akan
spora yang telah matang .reproduksi menghasilkan anteridium dan arkegonium.
Spermatozoid yang dihasilkan anteridium dan
bisa terjadi secara alami maupun ovum yang dihasilkan arkegonium akan
buatan ,seperti berikut : melebur hngga membentuk zigot. Selanjutnya
1.Fragmentasi ,zigot tumbuh dan berkembang menjadi
tumbuhan paku dewasa (generasi sporofit)
2.Umbi batang
3.Tunas akar
4.Kuncup tunas
REPRUDOKSI SEKSUAL
JENIS – JENIS SPORA
1. DIVISI PSILOTOPHYTA
CIRI CIRI :
1.Hidup pada zaman purba .
2. Tingginya 30 cm – 1 m.
4.Tidak memiliki akar ,batang dan daun sejati .
5.Memiliki rizom yang dikelilingi rizoid.
Namun ada beberapa perkecualian terhadap paku
purba yang memiliki daun .
1. Daunnya berukuran kecil seperti sisik .
2.Batangnya bercabang , berklorofil ,dan memiliki
pembuluh pengangkut air dan garam mineral.
3.Sporangium dibentuk di ketiak ruas batang.
4.Gametofit tersusun dari sel-sel yang tidak berklorofit.
CONTOH DIVISI PSILOTOPHYTA