Anda di halaman 1dari 37

COBA BANDINGKAN KEDUA GAMBAR

DIBAWAH INI????

MANAKAH TUMBUHAN PAKU?


PTERIDOPHYTA
(TUMBUHAN PAKU)

Oleh
LEONTIUS A. SIMANUNGKALIT,
S.Pd
TUMBUHAN

Tumbuhan tak Tumbuhan berpembuluh


berpembuluh (Tracheophyta)
(Atraecophyta)

Bryophyta Pteridophyta Spermatophyta

Gymnospermae Angiospermae
DEFINISI TUMBUHAN PAKU
Tumbuhan paku merupakan divisi kingdom Plantae dikenal sebagai
tumbuhan berpembuluh (Tracheophyta) karena memiliki pembuluh
pengangkut dan berspora
 Disebut berpembuluh karena memiliki alat pengangkut berupa
Xilem dan Floem
 Disebut berspora karena berkembangbiak dengan spora
1. CIRI - CIRI TUMBUHAN PAKU
a) Organisme kormus (memiliki
akar, batang dan daun yang sejati) g) Mengalami metagenesis (fase
b) Berkembangbiak dengan spora sporofit lebih dominan
(kormus berspora) dibandingkan gametofit)
c) Organisme multiseluler dan h) Batang pada sebagian besar jenis
eukariotik paku tidak tampak karena
terdapat dalam tanah berupa
d) Memiliki klorofil => organisme
rimpang, (mungkin menjalar /
autotrof
sedikit tegak)
e) Pada waktu masih muda, biasanya
i) Memiliki tipe berkas pengangkut
daun menggulung dan bersisik.
konsentris (xylem berada
f) Habitat : hidrofit, higrofit dan dibagian tengah dan dikelilingi
epifit oleh floem)
2. STRUKTUR TUBUH TUMBUHAN PAKU
 Ukuran Tubuh: 2 cm (paku air), 5 m (paku
tiang), 15m – 30 m (paku purba)
 Bentuk tubuh:lembaran, perdu (pohon), dan
tanduk rusa,
 Generasi Tubuh:

ÞMemiliki generasi sporofit & gametofit.


ÞGenerasi Sporofit disebut generasi yang lebih
dominan
GENERASI SPOROFIT

 Merupakan generasi penghasil spora


 Sebagian besar sporofit tumbuhan paku memiliki akar, batang dan daun sejati, misalnya
paku tiang
 Batang ada yang tumbuh tegak , ada yang di bawah tanah, yang disebut rizom

 Memiliki rizoid (tidak memiliki akar sejati) terdapat pada rizom dan berbentuk
serabut dan pada ujungnya terdapat kaliptra (tudung akar),
kecuali paku tiang (akar sejati berupa akar serabut)
DAUN TUMBUHAN PAKU
Sel-sel daun tumbuhan paku belum mengalami diferensiasi yang sempurna. Jenis
daun tersbut ditinjau dari segi :
1. Ukuran
a. Makrofil : berukuran besar
b. Mikrofil : berukuran kecil, tampak seperti sisik atau rambut

2. Fungsi
a. Tropofil : tidak mengandung spora, berfungsi untuk fotosintesis (disebut daun
steril karena mengandung glukosa)
b. Sporofil : berspora dan berfungsi sebagai tempat spora dan fotosintesis (disebut
daun fertil karena mengandung spora)
 Di bagian bawah sporofil tedapat sorus, yaitu kumpulan sporangium yang
mengandung spora
 Sorus muda dilindungi selaput berwarna kekuningan disebut indusium
 Sekumplan sorus membentuk sori (jamak)
 Setiap sporangium dikelilingi oleh sel-sel berbentuk cincin disebut annulus
yang berfungsi untuk mengatur pengeluaran spora dari sporangium
LETAK SORI
 Letak dan kedudukan sori umumnya di permukaan bawah
daun dan dapat dijadikan sebagai klasifikasi, berupa:
 Di sepanjang tulang daun, misalnya paku sarang burung
 Di sepanjang tulang-tulang cabang daun, misalnya paku
resam
 Di sepanjang tepi sporofil, misalnya paku picis
 Merata pada sisi bawah daun, misalnya paku laut
 Di ujung tulang daun, misalnya paku kedondong
 Di ujung daun sebelah bawah, misalnya pada suplir
Umumnya, ada empat bentuk susunan sporangium pada tumbuhan paku sebagai
berikut:

 (1) Sorus, yaitu sporangium yang terletak di permukaan daun.

 (2) Sinangium, yaitu sporangium yang terletak di ketiak daun

 (3) Strobilus, yaitu kumpulan sporangium di ujung batang atau cabang batang.

 (4) Sporokarpium, yaitu sporangium yang terletak dalam badan buah.


GENERASI GAMETOFIT

Merupakan generasi penghasil gamet


Hanya berukuran beberapa milimeter saja
Berbentuk seperti hati berupa lembaran, memiliki rizoid yang disebut
protalus (protalium)
Protalium tidak berumur panjang, generasi gametofit tidak berlangsung
lama.
Protalus ada yang tidak memiliki klorofil, untuk mendapatkan nutrisi
bersimbiosis dengan jamur
Gametofit menghasilkan gamet : gamet jantan (anteridium)
menghasilkan sperma berflagel, dan gamet betina(anteridium)
menghasilkan ovum
3. REPRODUKSI TUMBUHAN PAKU

 Tumbuhan paku mengalami metagenesis (pergiliran keturuan


dari fase vegetatif ke fase generatif)
 Carcep : SoTa AntAr ZEPS
REPRODUKSI VEGETATIF TUMBUHAN PAKU
1) Fragmentasi, pemisahan rhizome dari koloni induk, terjadi
pada tumbuhan paku yang tumbuh menjalar, misalnya
Pteridium aquilinum dan Dropteris rigida
2) Membentuk kuncup tunas, tunas yang dihasilkan akan tetap
tumbuh pada daun atau jatuh dan tumbuh ditempat yang sesuai,
misalnya Asplenium buldiferum (di bawah helaian daun),
Asplenium viviparaum dan Displaium celtifolium (di sisi atas
helaian daun) dan Cystopteris bulbifera ( di pangkal daun)
3) Membentuk tunas ujung daun, dibentuk oleh tunas ujung
daun yang bersifat embryonal, misalnya Asplenium pentifidium
4) Membentuk umbi batang, misalnya pada Marsilea crenata
5) Membentuk tunas akar, misalnya pada Platycerium,
Asplenium dan Ophioglosum
4. KLASISIKASI TUMBUHAN
PAKU

1. Berdasarkan spora yang dihasilkan


a) Paku Homospora ( isospora )
b) Paku Heterospora (anisospora )
c) Paku Peralihan
2. Berdasarkan Morfologi
d) Paku Telanjang/Purba

e) Paku Kawat/Paku Rambat

f) Paku Ekor Kuda

g) Paku Sejati/pakis
BERDASARKAN SPORA YANG
DIHASILKAN

A. PAKU  Yakni spora dengan ukuran


sama (tidak dapat dibedakan
HOMOSPORA antara spora jantan dan betina)
(ISOSPORA)  Contoh : Lycopodium sp. (paku
kawat)
B.PAKU HETEROSPORA
( ANISOSPORA )
 Yakni spora berbeda ukuran.

 Spora jantan berukuran kecil


disebut mikrospora dan spora
betina besar disebut
makrospora

Selaginella sp.(paku rane),

Marsilea crenata (semanggi)


C. PAKU PERALIHAN

 Yakni spora dengan


bentuk dan ukuran
sama, namun sebagain
berjenis kelamin jantan
atau betina
 Contoh : paku ekor kuda

( Equisetum debile )
KLASIFIKASI PTERIDOPHYTA BERDASARKAN
MORFOLOGI

1. Subdivisi Psilopsida (Paku Purba / Paku


telanjang)
2. Subdivisi Lycopsida (Paku Pawat / Paku
rambat)
3. Subdivisi Sphenopsida (Paku Ekor Kuda)
4. Subdivisi Pteropsida (Paku sejati)
1. SUBDIVISI PSILOPSIDA
(PAKU PURBA/PAKU TELANJANG)

Ciri-Ciri :
 Sebagian tidak memiliki akar sejati dan daun sejati (paku terbuka)
 Cabang batang mengandung mikrofil dan sporangium pada cabang
batang
 Memiliki rizom yang dikelilingi rizoid.
 Sporofil menghasilkan satu jenis spora (homospora)
 sporangium dibentuk di ketiak ruas batang.
 gametofitnya tidak memiliki klorofil sehingga zat organik didapatkan dan
simbiosis dengan jamur.
 Tingginya 30 cm – 1 m.

Contoh :
 Rhynia (paku tidak berdaun) yang telah memfosil dan punah

 Tmesipteris, ditemukan tumbuh di kepulauan Pasifik.


 Psilotum tumbuh di daerah tropis dan subtropis.
2. SUBDIVISI LYCOPSIDA
(PAKU KAWAT / PAKU
RAMBAT)
Ciri-Ciri :
 Memiliki akar, batang (seperti kawat) dan daun sejati

 Sporangium terdapat pada strobilus yang berbentuk kerucut pada


ujung batang
 Menghasilkan dua jenis spora (heterospora)

 Gametofit ada yang uniseksual dan biseksual


 Paku kawat yang berukuran kecil masih bisa bertahan hidup sampai
sekarang dan hidup di hutan-hutan tropis, di tanah atau epifit di kulit
pohon, tetapi tidak bersifat parasit.
 Sporofit tersusun dari sel-sel yang mengandung klorofil dan memiliki
daun seperti rambut atau sisik.
 Gametofit berukuran kecil dan tidak berklorofil.
 Umumnya memiliki ketinggan mencapai 3 m
Contoh : Selaginela dan Lycopodium
3. SUBDIVISI SPHENOPSIDA
(PAKU EKOR KUDA)
Ciri-Ciri :
 Memiliki percabangan batang yang khas berbentuk ulir atau
lingkaran sehingga menyerupai ekor kuda.
 Tumbuh di tempat berpasir.
 Sporoitnya berdaun kecil atau berbentuk sisik warnanya
transparan dan tersusun melingkar pada batang.
 Batang berongga dan beruas-ruas
 Menghasilkan spora demean bentuk dan
ukuran yang sama, tetapi jenusnya berbeda.
 Gametofitnya berukuran kecil dan berklorofil.

 Berasal dari genus Equisetum.

 Pada saat zaman purba, tingginya mencapai 4,5-15 m.

Contoh : Equisetum debile, Equisetum arvense dan


Calamites (sudah punah).
4. SUBDIVISI
PTEROPSIDA/FELICINAE
(PAKU SEJATI)

Ciri-Ciri :
 Memiliki akar, batang dan daun sejati

 Daun muda tumbuh menggulung (circinnatus)

 Sporangium terletak di bawah permukaan daun

Marsilea crenata (semanggi)


 Batangnya berada di bawah permukaan tanah (rizom).
 Pada umumnya daun berbentuk lembaran, berukuran besar (makrofil), dan majemuk
(terbagi menjadi beberapa lembaran), dengan tulang daun bercabang-cabang
 Pada sporofil terdapat sporangium yang terkumpul di dalam sorus di bawah
permukaan daun.
 Pada Pteropsida yang hidup di air, sporangium terkumpul di dalam sporokarp.
 Gametofit memiliki klorofil, dengan ukuran yang bervariasi (disebut juga
protalium).
 Gametofit bersifat biseksual atau uniseksual.

Asplenium nidus (paku sarang burung) Adiantum cuneatum (suplir)


Adiantum farleyense (ekor Azolla pinnata (paku air)
merak)

Platycerium bifurcatum Gleichenia linearis / paku resam


(paku tanduk rusa)
RINGKASAN PERBEDAAN KLASIFIKASI TUMBUHAN PAKU
5. MANFAAT TUMBUHAN PAKU
1) Sebagai tanaman

hiasan :

 Platycerium nidus (paku

tanduk rusa)

Asplenium nidus (paku

sarang burung)
Alsophia glauca (paku tiang)


2)Sebagai bahan penghasil obat-obatan
Asipidium filix-mas
Lycopodium clavatum
Dryyopteris filix-mas,
Platycerium bifurcatum

3) Sebagai sayuran
- Marsilea crenata (semanggi)
- Salvinia natans (paku sampan = kiambang
4)Sebagai Pupuk Hijau
Misal :
-Salvinia natans
-Azolla pinata bersimbiosis Anabaena sp (Alga
biru) yang berperan dalam fiksasi nitrogen
5) Bahan Bangunan
Misal : Alsophila glauca
6) Alat Penggosok/Pembersih
Misal : Equisetum debile
7) Penutup Semai
Misal : Paku resam
8) Bahan karangan bunga
Misal : paku kawat (Lycopodium cernuum)
SEKIAN & TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai