KELOMPOK II (DUA)
KOMARIA RAMATUAN
DINA KARATH
DORINA YABLE
GRECE MAMBRASAR
Pengertian Tracheophyta
• Tumbuhan Berpembuluh (Tracheophyta) adalah tumbuhan yang
mempunyai pembuluh angkut dan mempunyai bagian-bagian tubuh
yang terdiri dari akar, batang, dan daun sejati. akar berfungsi untuk
alat untuk menyerap air dan zat-zat mineral. Batang fungsinya sebagai
alat transportasi dan pernafasan. Daun berfungsi untuk organ untuk
fotosintesis. Tumbuhan tracheophyta ada dua jenis yaitu tumbuhan
paku dan tumbuhan biji.
Pengertian Pteridophyta (Tumbuhan Paku)
Pteridophyta (Tumbuhan paku) merupakan suatu devisi yang
warganya telah mempunyai kormus, artinya tubuhnya dengan nyata
dapat dibedakan dalam tiga bagian pokok yaitu akar, batang dan daun –
daun.
Tumbuhan paku (Pteridophyta atau Filicophyta), adalah satu
devisi tumbuhan yang telah memiliki sistem pembuluh sejati (kormus)
tetapi tidak menghasilkan biji untuk reproduksinya.
kelompok tumbuhan ini masih menggunakan Spora sebagai alat
perbanyakan generatifnya, sama seperti Lumut dan fungi.
Tumbuhan paku mengalami metagenesis yaitu pergiliran keturunan
antara sporofit dan gametifit. Sporofit merupakan tumbuhan paku itu sendiri.
Tumbuhan paku hidup ditanah pada tempat yang lembab atau teduh serta
ada yang hidup di air.Tumbuhan paku juga disebut sebagai tumbuhan
berpembuluh (Tracheophyta) karena memiliki pembuluh pengangkut.
Macam-Macam Daun
• Daun yang kecil-kecil disebut Mikrofil
• Daun yang besar-besar disebut Makrofil dan
telah mempunyai daging daun (Mesofil)
• Daun yang khusus untuk asimilasi disebut
Tropofil
• Daun yang khusus menghasilkan spora
disebut Sporofil
KLASIFIKASI TUMBUHAN PAKU
Tumbuhan paku dikelompokkan
ke dalam 4 disvisi yaitu Divisi
Psilophyta atau paku purba, Divisi KLASIFIKASI :
Lycophyta (Lepidophyta) atau paku KINGDOM :Plantae
kawat, Divisi Arthrophyta atau paku FILUM :Pteridophyta
ekor kuda, dan Divisi Filicophyta KELAS :Psilotopsida
atau paku sejati. Tiga divisi pertama ORDO :Equisetopsida
adalah tumbuhan paku dengan GENUS :Marattiopsida
daun berupa mikrofil sedangkan SPESIES :Polypodiopsida
divisi yang ke empat adalah paku
dengan daun berupa makrofil.
• Ø Psilotophyta
mempunyai dua
generasi. Psilotum sp
tersebar luas di daerah
tropik dan subtropik,
mempunyai ranting
dikotom, tidak memiliki
akar dan daun,
pengganti akar berupa
rizoma diselubungi
rambut-rambut yang
dikenal rizoid.
Contohnya: Psilotum.
• Ø Lycopodophyta memiliki
daun berupa mikrofil yang
tersusun secara spiral.
Lycopodophyta memiliki
sporangium yang muncul
dari ketiak daun dan
berkumpul membentuk
strobilus (bentuk seperti
pentungan kayu).
Kebanyakan hidup
menempel pada tumbuhan
lain sebagai epifit.
Contohnya Lycopodium sp
dan Selaginella sp.
• Ø Equisetophyta sering disebut
paku ekor kuda, bersifat
homospora, mempunyai akar;
batang; daun sejati, batangnya
keras karena dinding sel
mengandung silika. Mereka biasa
tumbuh di tempat yang lembap.
Daun berukuran menengah,
bersisik, dan tersusun melingkar
pada setiap buku. Rizom dapat
menghasilkan batang yang
menjulang ke atas hingga 1,3
meter, dan pada ujung batang
terdapat strobilus berwarna
kekuning-kuningan. Contohnya
Equisetum debile (paku ekor
kuda).
Ø Pteridophyta (paku sejati)
umumnya tumbuh di darat pada
daerah tropis dan subtropis.
Mereka memiliki makrofil dengan
tulang-tulang daun dan daging
daun (mesofil). Tinggi tumbuhan ini
bervariasi mulai dari terpendek
hingga yang tinggi menjulang
seperti pohon. Contohnya:
Adiantum cuneatum (paku suplir
untuk hiasan), Marsilea crenata
(semanggi untuk sayuran),
Asplenium nidus (paku sarang
burung), Pletycerium bifurcatum
(paku tanduk rusa), Alsophilla
glauce (paku tiang).
METAGENESIS TUMBUHAN PAKU
• Tumbuhan paku mengalami metagenesis atau pergiliran keturunan antara
generasi sporofit dan generasi gametofit.
• Generasi Saprofit merupakan tumbuhan paku itu sendiri yang dapat
menghasilkan spora. Spora dihasilkan oleh struktur daun khusus yang
disebut sporofil. Spora tersebut mudah menyebar diterbang angin, dan
spora yang jatuh di tempat yang sesuai akan tumbuh menjadi tumbuhan
baru yaitu berupa protalium.
• Generasi Gametofit merupakan tumbuhan penghasil gamet. Generasi
gametofit ditandai dengan adanya protalium yaitu tumbuhan paku baru
yang berbentuk seperti jantung, berwarna hijau, dan melekat pada
substrat dengan rizoidnya. Generasi gametofit tidak berlangsung lama
karena biasanya protaliumnya berukuran kecil dan tidak berumur panjang.
Di dalam protalium terdapat suatu gametangium sehingga dapat
membentuk anteridium yaitu alat kelamin jantan yang akan menghasilkan
sperma, dan arkegonium yaitu alat kelamin betina yang akan menghasilkan
sel telur. Jika terjadi pertemuan antara sperma dengan sel telur maka akan
terbentuk zigot dan akan tumbuh menjadi tumbuhan paku baru.
Metagenesis Tumbuhan Paku
• Ø Arkegonium
• Ø Spora
• Ø Mitosis
• Ø Protalus atau protalium
• Ø (gametofit)
• Ø Anteridium
• Ø Sel telur
• Ø Spermatozoid
• Ø Zigot
• Ø Tumbuhan paku
• Ø (sporofit)
• Ø Sporangium
• Ø Spora
• Ø Meiosis
MACAM-MACAM PAKU SPORA
Paku Homospora (isospora)
menghasilkan satu jenis spora
saja, misalnya paku kawat
(Lycopodium clavatum).
Homospora adalah genus dari
ngengat dalam
keluarga Geometridae .
Paku Heterospora
(anisospora)
• menghasilkan dua jenis
spora yaitu: mikrospora
(jantan) dan makrospora
(betina), misalnya paku
rane (Selaginella
wildenowii) dan
semanggi (Marsilea
crenata).
Peralihan antara homospora
dan heterospora
• menghasilkan spora yang
bentuk dan ukurannya sama
(isospora) tetapi sebagian
jantan dan sebagian betina
(heterospora), misalnya paku
ekor kuda (Equisetum debile)
MANFAAT TUMBUHAN PAKU
Sebagai tanaman hiasan : Sebagai bahan penghasil obat-obatan :
- Platycerium nidus (paku - Asipidium filix-mas
tanduk rusa) - Lycopodium clavatum
- Asplenium nidus (paku Sebagai sayuran :
sarang burung) - Marsilea crenata (semanggi)
- Adiantum cuneatum (suplir) - Salvinia natans (paku sampan = kiambang)
- Selaginella wildenowii (paku Sebagai pelindung tanaman di persemaian :
rane) - Gleichenia linearis
Sebagai pupuk hijau : Sebagai sumber bahan baku pembentukan
- Azolla pinnata (bersimbiosis batu bara :
dengan anabaena - Tumbuhan paku yang sudah mati pada zaman
azollae/ganging biru purba
Pengertian tumbuhan berbiji
• tumbuhan berbiji adalah suatu jenis tumbuhan berpembuluh
(Trakheophyta) karena memiliki biji salah satu ciri khas tumbuhan
berbiji (Spermatophyta). dan bunga nya untuk alat reproduksi dan
untuk meghasilkan suatu biji. dan suatu bagian bunga yang akan
menghasilkan gamet jantan yang disebut dengan benangsari dan yang
menghasilkan gamet betina yang disebut dengan putik.
Perkembangbiakan secara seksual dengan biji. Didalam biji terdapat
sebuah embrio/lembaga(calon tumbuhan baru).
Ciri – ciri Umum
• Disebut tumbuhan berbiji karena menghasilkan biji, dan termasuk tumbuhan
kormophyta (memiliki akar, batang, dan daun sejati), dan menghasilkan
bunga sehingga disebut Anthophyta.
• Memiliki plastida yang mengandung klorfil a dan b, sehingga bersifat autotrof.
• Termasuk sel eukariotik dan mempunyai dinding sel yang tersusun dari
selulose, hemiselulose, lignin.
• Merupakan organisme bersel banyak (multiseluler)
• Memiliki berkas pengangkut, berupa xylem (mengangkut air dan mineral dari
tanah) dan floem (mengangkat zat-zat makanan hasil fotosintesis dari daun ke
seluruh tubuh).
Perkembangbiakan (reproduksi)
• Perkembangbiakan secara generatif/seksual dengan membentuk biji
yang diawali dengan pembentukan gamet (gametogenesis),
penyerbukan (polinasi), peleburan gamet jantan dan betina
(fertilisasi) yang menghasilkan Misal, kemudian menjadi embrio.
Perkembangan secara vegetatif/aseksual dengan organ-organ
vegetatif (tunas, tunas adventif, rhizoma, stolon).
Klasifikasi Spermatophyta
Lumut ini dapat dengan mudah ditemukan di tempat yang basah atau lembab, menempel pada
permukaan batu bata, tembok dan tempat-tempat terbuka. Contoh golongan lumut daun adalah
Polytrichum sp yang berbentuk seperti beludru dan sering ditemukan menempel pada
permukaan batu bata basah.
CIRI-CIRI :
• Reproduksi vegetatif :fragmentasi, bagian dari tumbuhan menghasilkan tunas atau kuncup –
lumut baru.
• Gametofit tumbuh tegak atau merayap
• Berkembang dari protonema
• Mempunyai daun, batang dan rhizoid multiseluler
• Daun hanya terdiri dari satu lapis sel dengan rusuk tengah, tersusun spiral atau melingkari
batang.
• Arkegonium membentuk kalipra yang menempel diatas kapsul
• Kapsul bagian bawah fotosintetik dan mempunyai stomata
• Kapsul mempunyai kolumela, pecah dengan gigi-gigi peristom, tidak dijumpai adanya elater.
• Tangkai (seta) bertambah panjang secara perlahan selama perkembangan kapsul. Kuat dan
biasanya berwarna.
LUMUT HATI
CIRI-CIRI :
• Reproduksi vegetatif: pembentukan gemma dan fragmentasi. Gemma
dihasilkan dari bagian dorsal talus. Pada setiap gemma terdapat
sekumpulan titik tumbuh. Gemma dewasa terpencar/terlepas dari talusnya
karena tetesan air atau sentuhan serangga kecil. Jika gemma jatuh di
tempat cocok, akan tumbuh menjadi talus (individu baru).
• Reproduksi generatif : membentuk gamet. Dari talus yang berbentuk
seperti lembaran daun, organ anteridium dan arkegonium muncul mencuat
ke atas. peleburan spermatozoid + ovum – zigot – talus atau lumut baru
LUMUT TANDUK
Lumut tanduk sering dijumpai hidup di tepi danau, sungai atau sepanjang selokan. Lumut
ini juga mengalami pergiliran keturunan antara generasi sporofit dan generasi gametofit. Generasi
sporofitnya membentuk kapsul memanjang yang tumbuh seperti tanduk. Contohnya Anthoceros
sp.
CIRI-CIRI :
• Gametofitnya berupa talus yang lebar dan tipis dengan tepi yang berlekuk.
• Rizoid berada pada bagian ventral.
• Pangkal sporofit dibentuk dengan selubung dari jaringan gametofit.
• Berdasarkan analisis asam nukleat, ternyata lumut ini masih berkerabat paling dekat dengan
tanaman berpembuluh dibanding kelas lain pada tumbuhan lumut.
• Struktur anatomi talus (gametofit) homogen, tiap sel mengandung satu kloroplas dengan satu
pirenoid yang besar.
• Pada sisi ventral dari talus terdapat stoma dengan dua sel penutup yang berbentuk ginjal.
• Stoma tersebut hampir selalu terisi dengan lendir, dan melalui stoma tersebut dapat masuk
koloni ganggang biru Nostoc.
• Lumut tanduk ada yang homotalik dan ada yang heterotalik.
• Spogoronium terdiri atas kaki dan kapsul (tidak ada seta), dinding sporogonium termasuk
epidermis terdiri atas sel-sel yang mengandung kloroplas dan sel-sel epidermis yang
mempunyai stomata.
METAGENESIS TUMBUHAN LUMUT
• Tumbuhan lumut mengalami
metagenesis, yaitu mengalami pargiliran
yang teratur antara fase vegetatif dan
generatif dalam daur hidupnya.
Reproduksi tumbuhan lumut secara
vegetatif membentuk spora haploid (n)
yang dihasilkan oleh fase sporifit, yaitu
sporogonium.
• Reproduksi secara generatif dengan
peleburan antara spermatazoid yang
dihasilkan anteridium (alat kelamin
jantan) dengan ovum yang dihasilkan
oleh arkegonium (alat kelamin betina).
MANFAAT TUMBUHAN LUMUT
• Beberapa jenis tumbuhan lumut bermanfaat bagi manusia, antara
lain Marchantia polymorpha sebagai obat hepatitis dan Sphagnum
untuk bahan pembalut dan bahan bakar. Meskipun ukuran
tubuhnya kecil, namun lumut mampu tumbuh dan menutupi areal
yang luas sehingga berfungsi untuk menahan erosi, menyerap air,
dan menyediakan sumber air pada saat musim kemarau. Lumut
melakukan fotosintesis sehingga berperan menyediakan oksigen
untuk lingkungannya. Lumut dapat tumbuh di habitat di mana
tumbuhan lain tidak dapat tumbuh, maka lumut termasuk vegetasi
perintis setelah lichen (lumut kerak).