Anda di halaman 1dari 16

PTERIDOPHYTA

(TUMBUHAN PAKU)
Kelompok 6:
Ashfi Amalina R. / XA1 / 8
Asri Aziziyah / XA1 / 9
Fajri Indah D. / XA1 / 15
Gama Gaung Abadi / XA1 / 18
Stefanus Jimmy S. / XA1 / 31
APA ITU PTERIDOPHYTA?
Ciri-Ciri Tumbuhan Paku (Pteridophyta)
 Tumbuhan paku umumnya sudah berupa kormus, artinya sudah mempunyai
akar, batang, dan daun sejati.
 Perkembang biakannya dengan spora.
 Daun muda menggulung.
 Umumnya hidup di daratan pada tempat-tempat yang basah atau lembap
 Di permukaan bagian bawah daun yang telah dewasa seringkali didapati
bintik-bintik hitam yang dinamani sorus.
 Di dalam sorus terdapat banyak kotak spora (sporangium) yang dilindungi oleh
suatu selaput yang disebut indusium.
 Sel-sel sporangium berdinding tebal dan membentuk cincin yang disebut
anulus.
 Anulus akan mengerut dan sporangium akan pecah jika terjadi kekeringan dan
sporanaya akan tersebar.
 Mempunyai empat struktur utama : 1) lapisan pelindung sel 2) embrio
multiseluler 3) kutikula 4) sistem pembuluh angkut
 Sporofit lebih dominan daripada gametofit
Struktur Tubuh Tumbuhan Paku
 Daun
 Akar Berdasarkan ukuran dan susunan anatominya :
Akarnya serabut, - Mikrofil (daun berukuran kecil, berbentuk
merupakan akar sejati seperti rambut atau sisik, tidak bertangkai,
karena sel-selnya sudah tidak bertulang daun, dan sel-selnya belum
terdiferensiasi menjadi mengalami diferensiasi)
epidermis, korteks dan
silinder pusat yang di - Makrofil (daun berukuran besar, bertangkai
dalamnya terdapat daun, bertulang daun, sel-selnya mengalami
xylem dan floem. diferensiasi membentuk jaringan tiang,
jaringan bunga karang, tulang daun, dan
 Batang
stomata)
Umumnya batang di Berdasarkan fungsinya :
dalam tanah dan disebut
rimpang (rhizome), - Tropofil (daun steril) khusus untuk fotosintesis
terdapat xylem dan - Sporofil (daun fertil) untuk fotosintesis dan
floem. menghasilkan spora
KELAS PTERIDOPHYTA
Tumbuhan paku (Pteridophyta) dapat
diklasifikasikan menjadi 4 kelas apabila ditinjau dari
morfologi tubuh, diantaranya yaitu:

 Psilophytinae (Paku Purba)


 Lycopodinae (Paku Kawat)
 Equisetinae (Paku Ekor Kuda)
 Filicinae (Paku Sejati)
Psilophytinae (Paku Purba)
 Banyak dari jenis tumbuhan paku ini telah
menjadi fosil.
 Dua marga yang masih hidup adalah
Psilotum dan Tmesipteris.
 Kelas Psilotum termasuk tumbuhan paku
tingkat rendah.
 Sporofit tumbuhan paku ini tidak
mempunyai akar sejati, tetapi masih berupa Rhynia major
rhizoid.
 Batang seringnya tidak berdaun sehingga
disebut sebagai paku telanjang.
 Sporangium tunggal, terletak di ujung
cabang atau ketiak daun.
 Contoh : Pseudosporochnus krejcii dan
Psilotum triquetrum.

Psilotum
Lycopodiinae (Paku Kawat)
 Sporofit sudah memiliki akar, batang dan daun.
 Tumbuhan paku in berupa tumbuhan yang
menjalar di permukaan tanah.
 Memiliki batang kecil dengan percabangan
menggarpu (dikotomi).
 daun umumnya banyak, berukuran kecil,
tersusun dalam lingkaran, spiral atau
berhadapan.
 Sporangium yang dihasilkan tunggal, terletak
pada ketiak daun.
 Daun yang fertil terdapat pada ujung cabang
disebut sporofil,
 Kumpulan sporofil disebut strobilus, yaitu
struktur penghasil spora yang menyerupai
kerucut.
 Contoh tumbuhan paku kelas ini adalah
Lycopodium (paku kawat) dan Selanginella Isoetales
(paku rane).
Equisetinae (Paku Ekor Kuda)
 tumbuh subur di tempat-tempat yang
lembab.
 Pada ujung batangnya umumnya ditemui
sporofil atau bagian penghasil spora yang
membentuk kerucut, sehingga mirip dengan
ekor kuda Kelompok paku ini memiliki
batang yang berus, berbuku, dan berongga.
 Daun kecil-kecil seperti sirsak, terletak
melingkar pada buku-buku. Equisetum arvense Equisetum variegatum
(Paku ekor kuda ladang)
 Sporangiumnya melekat pada sporofil yang
berbentuk perisai dan bertangkai.
 Sporofil tersusun menjadi stronilus yang
letaknya di ujung percabangan.
 Spora yang dihasilkan mempunyai bentuk
yang sama, dilengkapi dengan empat ekor
(elatera).
 Contoh tumbuhan paku kelas ini adalah
Equisetum sp. Dan Rhynia elegans. Equisetum giganteum Equisetum sylvaticum
(Paku ekor kuda raksasa) (Paku ekor kuda hutan)
Filicinae (Paku Sejati)
 bersifat higrofit, banyak tumbuh di tempat-
tempat yang teduh dan lembab.
 Memiliki ukuran tubuh yang bervariasi, mulai
dari yang kecil hingga yang tinggi menjulalang
seperti pohon.
 Pada bagian batang, tangkai, dan sebagian
daunnya tertutup oleh suatu lapisan rambut-
rambut berbentuk sisik.
Adiantum sp
 Dibedakan menjadi dua macam, yaitu
tumbuhan paku tanah dan tumbuhan paku air.
 Contoh tumbuhan paku tanah adalah suplir
(Adiantum trapiziforme) dan tumbuhan paku
sarang burung (Asplenium nidus) yang bersifat
epifit.
 Contoh tumbuhan paku air adalah Salvinia
natans yang hidup terapung di permukaan air,
Azolla pinnata yang sering terlihat menutupi
sawah-sawah dan semanggi (Marsilea crenata)
yang bertangkai panjang dengan helaian daun
yang biasanya berbelah dua atau empat. Dryopteris sp
Berdasarkan jenis spora yang dihasilkan
tumbuhan paku dibedakan menjadi tiga,
yaitu
 Paku homospor, yaitu pelaku yang menghasilkan spora yang sama.
Contoh: Adiantum cuneatum, Pteris ensiformis, dan Lycopodium
cernuum.
 Paku heterospor, yaitu paku yang menghasilkan spora besar
(makrospora) dan spora kecil (mikrospora). Contoh: Salvinia
natans (paku sampan) dan Selaginella wildenwoii (paku rane).
 Paku peralihan, yakni paku yang menghasilkan spora dalam bentuk
dan ukuran yang sama, namun jenis kelamin berbeda. Contoh:
Equisetum debile (paku ekor kuda).
Reproduksi Generatif Homospora
Reproduksi Generatif Heterospora
Reproduksi Generatif Paku Peralihan
REPRODUKSI VEGETATIF

 Umbi batang, misal : Marsilea crenata


 Tunas pada tepi daun atau kuncup tunas, misal :
Asplenium buldiferum
 Tunas pada ujung daun, misal: Asplenium
pentifidum
 Tunas akar, misal: Ophioglosum sp.
 Fragmentasi, misal : Dryopteris rigida
Manfaat Tumbuhan Paku
 Untuk tanaman hias, misalnya suplir, paku menjangan, paku tiang (Alsophyla),
dan paku sarang burung (Asplenium nidus).
 Untuk bahan dasar obat antideuretika (beser), misalnya Lycopodium (paku
kawat).
 Dimanfaatkan sebagai lalap dan sayuran, misalnya semanggi dan paku garuda
(Pteris sp.).
 Dimanfaatkan sebagai pupuk hijau yang dapat menyuburkan tanah pertanian,
misalnya Azolla pinnta. Daun paku air ini bersimbiosis dengan alga biru
Anabaena azolae yang dapat mengikat nitrogen dari udara.
 Bahan baku batu bara. Endapan atau sedimen dari tumbuhan paku yang telah
mati dan memfosil akan menjadi batu bara yang berwarna gelap dan dapat
dimanfaatkan sebagai bahan bakar.
SEKIAN DAN
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai