VARIABEL PENELITIAN
Disusun Oleh :
Dosen Pengampu :
PALEMBANG
2021
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Puji syukur atas segala nikmat yang telah diberikan oleh Allah SWT Kepada saya,
baik itu nikmat sehat fisik maupun akal fikiran. Shalawat beserta salam kita haturkan kepada
baginda kita nabi Muhammad SAW yang telah memimpin kita dari jaman kegelapan menuju
zaman terang benderang sekarang ini.
Tidak lupa kita ucapkan rasa terimakasih kepada Dosen pengampu Ibu Ummi Hiras
Habisukan, S.Pd., M.Kes. Yang turut membantu dalam pembuatan makalah ini sehingga
dapat terselesaikan dengan baik, yang telah membimbing kami dalam proses belajar mengajar
walapun dalam jarak jauh melalui virtual (daring) . Penulis berharap makalah yang berjudul
“Variabel Penelitian” ini dapat bermanfaat bagi orang banyak.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
a. Latar Belakang
BAB II
PEMBAHASAN
Bangsa Poales hanya terdiri atas satu famili atau suku yaitu Poaceae atau Graminae.
Kata Poaceae sendiri berasal dari bahasa Yunani Poa yang berarti rumput (Tjitrosoepomo,
2010). Poaceae ialah salah satu famili tumbuhan yang berbunga serta famili yang sangat
pesat pertumbuhan dan penyebarannya di muka bumi ini. Famili ini dapat tumbuh dan hidup
hampir diseluruh daerah terbuka atau terlindung baik di daerah tropis maupun sub tropis
dengan curah hujan yang cukup untuk membentuk padang rumput. Poaceae mempunyai
kemampuan reproduksi yang tinggi dengan biji-bijinya yang banyak sehingga mampu
berkembang pesat.
Gambar 1. a. Eleusine indica (Gramniae) b. Bambusa Spinosa (Gramniae)
Suku Poaceae memiliki bunga majemuk yang tumbuh di ujung batang, pada
umumnya bunga ini merupakan terdiri dari sekelompok cabang yang terpisah dan berakhir
pada ujung dengan bentuk memanjang yang disebut bulir. Famili ini yaitu memiliki daun
tunggal dengan tipe tulang daun linier. Daun terdiri dari tiga bagian yang berbeda, yaitu sheat
( pelepah), blade (helai daun) dan ligule (penghubung antara pelepah dan helai daun) (Novia,
2013). Daunnya kebanyakan bangun pita, panjang, bertulang sejajar, tersusun sebagai rozet
akar atau berseling dalam 2 baris pada batang, umumnbya juga jarang antara helaian dan upih
terdapat tangkai.
Bentuk batang kebanyakan seperti silinder anjang, jelas berbuku-buku, dan beruas-
ruas, ruas-ruas berongga,bersekat pada buku-bukunya. Tumbuh dengan posisi yang
bermacam-macam ada yang tegak lurus, serong ke atas, berbaring atau merayap,
kadangkadang dengan rimpang didalam tanah. Batang berbentuk silindris panjang, agak pipih
atau persegi, berlubang atau masif, berbuku-buku, beruas-ruas, berongga dan bersekat pada
buku-bukunya. Pada buku kerapkali membesar, berjenis herba atau berkayu (Tjitrosoepomo,
2010).
Bunga umumnya banci, kadang-kadang berkelamin tunggal, kecil, dan tidak menarik.
Tiap bunga terdapat dalam ketiak daun pelindung yang pada suku disebut Palea Inferior.
Untuk kelopak yang telah berubah menjadi badan disebut Palea Superior, terdiri atas dua
daun kelopak yang berlekatan berhadapan dengan palea inferior, mahkota terdiri atas dua
daun mahkota yang telah berubah menjadi badan seperti sisik kecil dan dapat membengkak
yang dinamakan Lodikula.Benang sari biasanya hanya terdapat sekitar 1-6 jarang lebih.
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Monocotyledon
Ordo : Poales
Famili : Poaceae
Genus : Oryza, Zea, Saccharum, Pennisetum, dll (Steenis,2008).
a. Andropogon :
A. nardus (sereh), A. zizainoides (akar wangi), A. sorghum (cantel), A. ciculatus
(rumput jarum), A. caricosus (rumput lamuran), dan A. martini.
b. Axonopus : A. cimicinus
c. Saccharum :S. officinarum (tebu)
d. Bambusa : B. spinosa (bambu duri), B. vulgaris (bambu walung), B. multiplex
(bambu cendani)
e. Dendrocalamus : D. asper (bambu betung)
f. Schizostachyum : S. blumei (bambun walung )
g. Arundinaria : A. japonica
h. Phyllostachys : P. aurea (bambu gading)
i. Oryza : O. sativa (padi), O. granulata
j. Avena : A. sativa (oat)
k. Trilicum : T. sativum (gandum)
l. Themeda : T. gigantea (rumput gajah)
m. Zea : Zea mays (jagung)
n. Imperata : I. cylindrica (ilalang)
Gambar 2. a. Saccharum officinarum (tebu) b. Andropogon nardus ( sereh)
Adapun peranan yang sangat penting dalam bangsa poales dari masing-asing spesies
nya antara lain :
Ordo ini kebanyakan berupa terna yang besar, perenial, memiliki rimpang atau batang
yang terketak didalam tanah, berdaun lebar yang dapat dibedakan dalam tiga bagian yaitu :
helaian, tangkai, dan upih. Memiliki helaian daun simetris, bertulang menyirip. Memiliki
bunga yang berukuran besar dengan warna yang menarik, banci, zigomorf atau asimetris.
Kelopak sering menyerupai mahkota, benang sari berjumlah 6, tangkai sari bebas, sering
terdapat reduksi, sehingga kadang-kadang hanya tertinggal 1 enang sari yang fertil yang lain
nya tidak terdapat atau mandul. Buah nya buah berdaging, biasanya tidak membuka. Bijinya
sedikit ataupun tanpa endosperm, tetapi memiliki perisperm yang besar.
1. Famili Zingiberaceae
Zingiberaceae termasuk salah satu suku dari ordo Zingiberales yang semua
anggotanya berupa herbal parental. Anggota suku ini mempunyai ciri khas pada
rhizomanya yang mengandung minyak menguap atau berbau aromatik (Ernawati,
2001). Batang diatas tanah sering kalinhanya pendek dan mendukung bunga-bunga
saja. Daun-daun tunggal mempunyai sel-sel minyak menguap, yang tersusun dalam 2
baris kadang-kadang jelas mempunyai 3 bagian berupa helaian, tangkai, dan upih selain
itu juga terdapat lidah-lidah. Helaian daunnya biasanya lebar dengan ibu tulang yang
tebal dan tulang-tulang cabang yang sejajar dan rapat dengan yang lain dengan arah
yang serong keatas. Tangkai daun pendek atau tidak terdapat, upih terbuka atau
tertutup. Bunga terpisah-pisah tersusun dalam- dalam bunga majemuk tunggal atau
berganda tetapi kebanyakan banci, zigommorf atau asimetrik. Hiasan bunga dapat
dibedakan dalam kelopak dengan 3 daun kelopak dan mahkota yang terdiri atas 3 daun
mahkota yang berlekatan pada bagian bawahnya membentuk suatu buluh, dengan
bentuk dan warna yang kadang-kadang cukup atraktif. Bijinya bulat atau berusuk
mempunyai salut biji, dan endosperm banyak.
Adapun Contoh – contoh spesies yang terdapat dalam famili Zingiberaceae antara
lain
Alpinia : A. galanga (lengkuas), A. javanica, A. malaccensis.
Amomum : A. cardamomum (kapulaga), A. maximum (wresah), A. aculenatum,
A. roseum.
Achasma : A. caccineum, A. foetens, A. megalocheilos.
Costus (pacing) : C. speciosus, C. globosus, C.igneus, (tanaman hias)
Curcuma : C. domestika (kunyit), C. xanthorrhiza (temulawak), C. heyneana
(temu giring), C. zeodaria (temu putih), C. mangga (kunyit putih)
Eletteria : E. casrdamomum (kapulaga sebrang)
Kaempferia : K. galanga (kencur)
Zingiber : Z. officinale (jahe), Z. cassumunar (bengle).
Hedychium : H. roxburghi, H. flavescens (gandasuli), H. longicornutum.
Globba : G. marantina, G. uligonosa, G. strobulifera.
Nicolaia : N. speciosa (kecombrang), N. gracilis
Tapeinochilus : T. ananassae (Kasturi), tanaman hias.
3. Famili Cannaceae
Famili Cannaceae memiliki terna besar-besar, perenial, dalam tanah mempunyai
rimpang yang tebal seperti umbi. Daun pada batang diatas tanah, besar, lebar, bertulang
menyirip dengan ibu tulang yang nyata, tangka daun pada pangkal melebar menjadi
upih. Lidah-lidah tidak terdapat. Bunga banci, zigomorf atau lebih sering asimetrik,
besar dengan warna cerah dan menarik, tersusun dalam rangkaian berbentuk tandan
atau malai. Hiasan bunga terdiri atas kelopak dan mahkota, masing-masing berbilangan
3, daun-daun kelopak bebas tersusun seperti genting, daun-daun mahkota berlekatan
pada pangkalnya. Tangkai putik tebal menyerupai daun dengan kepala putik yang
miring. Buah dengan kelopak yang tidak gugur di bagian atasnya, berupa buah kendaga
yang membuka dengan rusaknya dinding yang kemudian menjadi kasap berbenjol-
benjol. Biji banyak, bulat, endosperm keras, lembaga kecil. Suku Cannaceae
merupakan suatu suku yang hanya terdiri atas 1 marga : Canna dengan seluruhnya
meliputi sekitar 50 jenis, contohnya :
Canna. edulis (ganyong), rimpangnya dimakan, penghasil tepung yang dikenal
sebagai “arroroot of Queensland”.
Canna. indica (puspanyidra, bunga tasbih), tanaman hias.
1. Suku: Apostasiaceae
Terna terrestrial dengan rimpang pendek dan batang yang tidak bercabang-
cabang. Daun memanjang bertangkai, bertulang melekung. Bunga kecil, banci atau
zigomorf, tersusun dalam bulir atau tandan yang mempunyai daun-daun pelindung.
Hiasan bunga terdiri atas 6 daun-daun tenda bunga yang mempunyai mahkota, semua
bebas, hamper sama satu yang lainnya. Tangkai sari berdekatan pada pangkalnya dan
berdekatan pula dengan tangkai putik. Kepala sari bebas, beruang 2, buah tenggelam,
beruang 3 dangan tembuni di sudut- sudut tangkai putik langsing, buahnya buah
kedang , kadang berparuh pendek , biji kecil, banyak, bangun jorong.
Contoh Spesiesnya: Apostasia nuda dan Neuwiedia linleyi
Peranan atau manfaat yang dapat diambil dari Bangsa Gynandrae (Orchidales) yaitu
diantaranya untuk suku Orchidaceae dapat digunakan sebagai obat-obatan contohnya pada
spesies Orchis mascula (anggrek ungu), penghasil ekstrak pewangi (vanili) bernilai
ekonomis, karena dapat diolah masyarakat dan bermanfaat dalam kelangsungan hidupnya.
Klasifikasi:
Regnum : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Monocotyle
Ordo : Arecales
Famili : Araceae
Genus : Areca
Suku: Araceae.
Terna dengan getah yang cair atau seperti susu, pait, dalam tanah mempunyai
rimpang yang memanjang atau seperti umbi, kadang-kadang memanjat, jarang dengan
batang berkayu. Daun biasanya tidak banyak, kadang-kadang baru terbentuk setelah
keluar bunga, tunggal atau berbagi sampai majemuk, kebanyakan tersusun sebagai rozet
akar atau tersebar pada batang atau bersilang dalam dua baris. Helaian bangun jantung
atau perisai, sering tombak atau anak panah, dengan tangkai yang pada pangkal berubah
menjadi upih daun yang seringkali tipis seperti selaput. Bunga kecil, dalam jumlah yang
besar tersusun sebagai bulir atau tongkol yang mempunyai seludang, sering berbau tidak
sedap, banci atau berkelamin tunggal. Bunga yang banci semua sama, yang berkelamin
tunggal tunggal pada tongkol teratur sedemikian rupa sehingga bunga jantan terdapat
dibagian atas tongkol, dan bunga betina dibagian bawahnya. Bunga yang banci
mempunyai hiasan bunga yang terdiri atas 4-6 segmen atau berlekatan membentuk badan
seperti piala, bunga yang berkelamin tunggal tanpa hiasan bunga. Benang sari 2 - 4 – 8,
berhadapan dengan segmen-segmen hiasan bunga, kepala sari membuka dengan celah
atau liang, bebas atau bersatu menjadi satu massa. Pada bunga betina sering terdapat
benang sari-benang sari yang mandul. Bakal buah menumpang atau tenggelam dalam
tongkol, beruang 1 – banyak biji, yang mempunyai endosperm dengan lembaga di
tengahnya, atau tanpa endosperm dengan lembaga yang bengkok. Suku ini membawahi
lebih dari 100 marga yang seluruhnya meliputi lebih dari 1.500 jenis, lebih dari 90 %
merupakan penghuni daerah tropika.
Contoh: Acorus calamus L.
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo : Arales
Famili : Acoraceae
Genus : Acorus
3. Suku: Cyclanthaceae.
Terna perenial dengan habitus mirip palma, batang pendek atau tidak ada, kadang-
kadang memanjat dan menjadi setengah epifit, mempunyai getah seperti susu atau cair.
Berbagai sifat mengingatkan kepada palma, dalam hal-hal lain seperti Araceae. Daun
berebentuk kipas seperti pada palma kipas, bertepi rata, berlekuk atau berbagi 2, masing-
masing bagian dapat berlekuk atau berbagi lagi, tangkai daun pada pangkal berubah
menjadi upih, duduk daun tersebar atau berseling dalam 2 baris. Bunga berkelamin
tunggal, berumah satu, tersusun sebagai tongkol yang mempunyai 2 – 6 seludang yang
mudah runtuh. Bunga jantan dan betina terdapat pada 1 tongkol. Bunga jantan tanpa
hiasan bunga atau mempunyai tenda yang berlekatan, bergigi 6 dengan 6 sampai banyak
benang sari. Bunga betina telanjang, atau mempunyai tenda bunga yang terdiri atas 4
daun tenda bunga berbentuk sisik dan 4 benang sari mandul berbentuk benang. Bakal
buah tenggelam dalam tongkol atau sumbu bunga menjemuknya, beruang 1 dengan 2
sampai 4 tembuni pada dindingnya, bakal biji pada tiap lembuni banyak. Buahnya buah
buni yang berisi banyak biji. Biji dengan kulit biji yang berdaging, mempunyai
endosperm dan lembaga yang kecil, lurus atau bengkok. Suku ini hanya meliputi sekitar
40an jenis yang terbagi dalam kurang lebih 6 marga, terbatas pada daerah tropika di
Amerika dan Hindia Barat.
Klasifikasi:
Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Classis : Monocotyledoneae
Ordo : Arecales
Familia : Cyclanthaceae
Genus : Cyclanthus
4. Suku: Lemnaceae
Terna air perenial, kecil, mengapung atau tenggelam, tanpa batas yang nyata antara
batang dan daun-daunnya, dengan akar-akar seperti benang-benang atau tanpa akar, yang
kesemuanya tadi merupakan tanda adanya adaptasi yang sangat jauh terhadap kehidupan
yang menggunakan air sebagai habitatnya, serta adanya reduksi alat-alat vegetatif yang
tidak ditemukan pada tumbuhan lain. Tubuh tumbuhan tereduksi menjadi badan
berbentuk jorong, memanjang atau bulat pipih, tanpa diferensiasi morfologi, sehingga
menyerupai talus, di sebelah atas kelihatan hijau, sebelah bawah seringkali berwarna
lembayung, berkembangbiak vegetatif dengan perantaraan kuncup-kuncup yang pada
pangkal bergandengan dengan induknya, dan kemudian dapat terpisah-pisah menjadi
individu-individu baru, yang hidup di daerah-daerah iklim sedang dapat menghasilkan
kuncup-kuncup yang tenggelam sampai kedasar untuk mempertahankan diri selama
musim dingin. Bunga berkelamin tunggal, berumah satu, tidak mempunyai hiasan bunga,
bunga jantan hanya terdiri atas 1 benang sari, yang jantan terdiri atas 1 putik dengan
bakal buah beruang 1 yang berisi 1- 6 bakal biji pada dasar ruang. Buah berupa
gelembung kecil, biji dengan kulit berdaging, sedikit endosperm dan lembaga yang lurus.
Warga suku ini merupakan penghuni lingkungan berair tawar di hampir seluruh dunia,
seluruhnya meliputi sekitar 25 jenis yang terbagi dalam3- 4 marga.
Adapun Contoh spesies: Lemna pulsatilla, Spiro polyrhiza, dan wolffia arhiza
Peranan atau manfaat yang dapat diambil dari Bangsa Arecae yaitu diantaranya untuk
suku Arecaceae terutama pada spesies Areca catechu (Pinang) dapat digunakan sebagai
mengkonsumsi sirih, serta penghasil zat samak . kemudia untuk spesies Arenga saccharifera
dapat menghasilkan gula aren, untuk Cocos Nucifera (kelapa) penghasil minyak dan kayu
bangunan Oreo doxa (regia atau palma raja) sebagai tanaman hias ernilai ekonomis, karena
dapat diolah masyarakat dan bermanfaat dalam kelangsungan hidupnya.
Terna perdu atau pohon dengan daun-daun pipih, bangun garis atau pita. Bunga selalu
berkelamin tunggal, telunjang atau memounyai tenda bunga, biasanya tersusun dalam
karangan bunga berupa tongkol majemuk atau bongkol. Bunga jantan dengan 1 banyak
benang sari, sedangkan bunga betina dengan bakal buah beruang 1 menjadi banyak., tiap
ruang berisi 1 menjadi banyak bakal biji. Dalam kandung lembaganya terdapat lebih dari 3
sel antipoda. Buah menyerupai buah keras, biji mempunyai endosperm.
Ordo pandanales ini tumbuh liar ditepi sungai, rawa dan tempat-tempat lain yang
tanahnya lembab sampai setinggi 500 m. Memiliki akar besar dan memiliki akar tunjang yang
dapat menopang tumbuhan, batangnya bulat dengan bekas duduk daun, bercabang, menjalar,
akar tunjang keluar di sekitar pangkal batang dan cabang. Daunnya berwarna hijau berukuran
panjang kisaran 75-90 cm, lebarnya hanya antara 8-10 cm. ujungnya lancip berduri halus,
daunnya tunggal, memeluk batang, lanset, tepinya berduri, ujungnya runcing, pangkal
tumpul, pertulangan nya sejajar. Bunganya memunyai aroma harum lembut (tidak
menyengat), dan berbuah batu berbentuk seperti bola menggantung berwaena jingga.
1. Famili Pandanaceae
Suku pandanaceae berupa semak, perdu atau pohon dengan batang yang besar
dan tumbuh tegak, bercabang-cabang, atau berupa liana dengan batang-batang
memanjat. Pada pangkal batang terdapat alar tunjang, kadang-kadang akar keluar dari
bagian batang yang lebih tinggi, bahkan dari cabang-cabangnya. Daun sempit, panjang,
bangun pita dengan tepi berduri kecil-kecil tajam, tersusun dalam garis spiral yang
biasanya ada 3. Bunga berkelamin tunggal, telanjang, tersusun sebagai bunga tongkol
yang bersifat majemuk, terdapat pada ujung batang atau dalam dalam ketiak daun-daun
pelindung yang besar seringkali juga berwarna.
Untuk bunga jantan dengan atau tanpa putik yang rudimenter, mempunyai
banyak benang sari yang terdapat pada sumbu bunga pendek atau panjang, tangkai sari
bebas atau berlekatam, kepala sarinya tegak berdiri atas 2 ruang sari yang masing-
masing dapat terbagi lagi dalam ruang-ruang yang lebih kecil . Bunga betina tanpa
benang sari mandul atau bila ada kecil dengan posisi yang hipogin. Bakal buah
menumpang, beruang 1, bebas atau berlekatan dengan bakal buah dengan kepala putik
yang menjadi satu atau tetap terpisah-pisah. Bji kecil, memiliki endosperm berdaging
dan lembaga yang kecil.Suku Pandanaceae mempunyai warga yang jumlah sekuruhnya
ditaksir antara 200-300 jenis, terbagi menjadi 3 marga terutaa tersebar di daerak tropik,
ditepi-tepi pantai, sungai-sungai.
Adapun contoh-contoh yang termasuk spesies yang terdapat dalam famili
Pandanaceae antara lain :
Pandanus : P. tectorius, P. bidur, P. furcatus (daunnya penghasil bahan
anyaman,tikar,tas atau bahan pembungkus) P. amaryllifolius (pandan wangi),
sebagai pewangi minyak rambut, pemberi aroma masakan (kue) tertentu, P.
edulis buah yang dapat dimakan.
Freycinetia : F. funicuaris, F. javanica, F. guadidii, F. banksii
Sararanga : S. simosa.
Peranan atau manfaat yang dapat diambil dari Bangs Pandanales yaitu diantaranya
untuk suku Pandanaceae dapat digunakan sebagai nilai ekonomis, karena daunnya penghasil
bahan anyaman, dan bisa dibuat sebagai tikar pandan, atau bahan pembungkus, serta dapat
digunakan juga sebagai pewangi minyak rambut, pemberi aroma masakan (kue). Dan juga
ada yang dapat dimakan buahnya.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Kami harap dengan membaca makalah ini dapat dijadikan sebagai salah satu sumber
pembelajaran bagi pembaca, dan bisa bermanfaat bagi banyak pihak, utamanya bagi
penyusun dan pembaca. Mungkin makalah ini jauh dari kesempurnaan oleh karena itu kami
mohon saran supaya kedepannya bisa lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA
Krisson, Edoward, Ruansay. dan Elewyaan, Elewyaan. (2018). Potensi Dan Pemanfaatan
(Pandanus tectorius) Sebagai Busana Tradisinal di Kabupaten Nabire Provinsi
Papua. Jurnal Acropora Ilmu Kelautan dan Perikanan Papua. Vol 1 (1) : 42-49.
Mardiatmoko, Gun. (2018). Flora Unik Jilid 2. Ambon: Universitas Pattimura Press.
Mey, Fitri, Irmawati. dkk (2014). Pemanfaatan Tepung Umbi Garut (Maranta Arundinacea L)
Sebagai Pengganti Tepung Terigu Dalam Pembuatan Biskuit Tinggi energi Protein
Dengan Penambahan Tepung Kacang Merah (Phaseolus vulgaris). Jurnal
Teknosains Pangan. Vol 3 (01) : 3-14.
Miao, Ming-zhi. Et.all. (2014). Floral Vasculature and Ontogeny in Canna indica. Nordic
Journal Of Botany. Vol 32 : 485-492.
Peng, Wei. dkk. (2015). Areca catechu L. (Arecaceae): A review of its traditional uses,
botany, phytochemistry, pharmacology and toxicology. Journal of
Ethnopharmacology. http://dx.doi.org/10.1016/j.jep.2015.02.010
Zafar, Mohammad, Imam, dan Akter Saleha. (2011). Musa paradiciata and Musa sapientum:
A Phytochemical and Pharmacological Review. Journal Of Applied Pharmacutical
Sacience. Vol 1 (5) : 14-20