Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

KONSEP TUMBUH KEMBANG DAN PEMERIKSAAN FISIK PADA ANAK

OLEH:

Milla Febriyanti

(1914201290)

Dosen Pembimbing :

Ns. Andrye Fernandes, M. Kep, Sp. Kep.An

NIDN : 1015079002

Program Studi S1 Keperawatan Tk. II

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS PERINTIS INDONESIA

2020

1
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Puji syukur atas segala nikmat yang telah diberikan oleh Allah SWT Kepada saya,
baik itu nikmat sehat fisik maupun akal fikiran. Shalawat beserta salam kita haturkan kepada
baginda kita nabi Muhammad SAW yang telah memimpin kita dari jaman kegelapan menuju
zaman terang benderang sekarang ini.

Tidak lupa kita ucapkan rasa terimakasih kepada Dosen pembimbing Bapak Ns.
Andrye Fernandes, M. Kep, Sp.Kep.An yang turut membantu dalam pembuatan makalah ini
sehingga dapat terselesaikan dengan baik, yang telah membimbing saya dalam proses belajar
mengajar walapun dalam jarak jauh melalui virtual (daring) . Penulis berharap makalah yang
berjudul “Konsep Tumbuh Kembang dan Pemeriksaan Fisik Pada Anak” ini dapat
bermanfaat bagi orang banyak.

Dalam pembuatan makalah ini saya telah mengumpulkan beberapa penunjang atau
referensi untuk menulis makalah ini agar lebih baik, namun saya juga menyadari bahwa di
dalam makalah ini masih banyak sekali kekurangan. Sehingga, saya mengharapkan kritik
dan saran agar makalah ini dapat lebih baik lagi.

Demikian semoga makalah yang kami buat dapat bermanfaat, Terima kasih.

Wassalamualikum Wr. Wb.

Martapura, 14 Oktober 2020

Penulis

2
DAFTAR ISI
Kata Pengantar........................................................................................Error! Bookmark not defined.
BAB I....................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.................................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................................................5
1.3 Tujuan..........................................................................................................................................5
BAB II...................................................................................................................................................6
PEMBAHASAN...................................................................................................................................6
2.1 Pengertian Tumbuh Kembang Anak............................................................................................6
2.2 Kebutuhan Dasar Anak................................................................................................................6
2.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tumbuh Kembang Anak......................................................7
2.4 Ciri-ciri Tumbuh Kembang Anak................................................................................................8
2.5 Deteksi Dini Tumbuh Kembang Anak.........................................................................................9
2.6 Konsep Pemeriksaan Fisik.........................................................................................................11
2.7 Tujuan dan Manfaat Pemeriksaan Fisik.....................................................................................12
BAB III................................................................................................................................................13
PENUTUP...........................................................................................................................................13
3.1 Kesimpulan................................................................................................................................13
3.2 Saran..........................................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................14

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Tumbuh kembang merupakan proses yang bertahap dinamis dan bersimultan pada
bayi. Hal ini perlu dilakukan pemantauan secara berkala dan teratur sehingga potensinya
dapat dimaksimalkan. Konsep tumbuh kembang merupakan suatu hal yang mutlak pada anak.
Maksudnya bertambahnya sel-sel dan jaringan, sedangkan yang dimaksud dengan
berkembang ialah proses pematangan organ tubuh termasuk perkembangan kemampuan
mental dan kecerdasan serta perilaku pada anak. (Campbell, 2000).

Proses tumbuh kembang ini berlangsung sejak awal pembuahan (konsepsi) hingga
akhir masa remaja dengan melewati masa atau periode prenatal, bayi baru lahir, prasekolah,
sekolah dini dan remaja. (Campbell, 2000). Dalam hal ini menyangkut karena adanya proses
diferensiasi sel-sel, jaringan, organ, dan sistem yang berkembang dalam tubuh sedemikian
rupa emosi dan tingkah laku merupkan hasil interaksi dengan lingkungannya.

Perkembangan anak terdiri dari perkembangan motorik kasar yang mengacu pada
(pergerakan dan sikap tubuh), lalu perkembangan motorik halus yang mengacu dalam hal
(memegang, menggambar suatu dan lain-lain), perkembangan bahasa yang mengacu dalam
(kemampuan respon suara, mengikuti perintah, dan cara berbicara yang sopan). (Kania,
2009).

Perkembangan motorik dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor genetik (bawaan
normal dan patologik, jenis kelamin, dan ras) dan faktor lingkungan. Tujuan dari
perkembangan motorik yaitu penguaasaan keterampilan tergambar dalam kemampuan
menyelesaikan gerakan motorik tertentu dimana dapat dilihat dari seberapa besar anak dapat
menyelesaikan gerakan motorik yang diberikan dengan tingkat keberhasilan tertentu.
(Rapani,2008)

Pemeriksaan fisik atau pemeriksaan klinis adalah sebuah proses dari seorang ahli
medis memeriksa tubuh pasien untuk menemukan tanda klinis penyakit. Hasil pemeriksaan
akan dicatat dalam rekam medis. Rekam medis dan pemeriksaan fisik akan membantu dalam
penegakkan diagnosis dan perencanaan perawatan pasien. Biasanya, pemeriksaan fisik
dilakukan secara sistematis, mulai dari bagian kepala dan berakhir pada anggota gerak.

4
Setelah pemeriksaan organ utama diperiksa dengan inspeksi, palpasi, perkusi, dan auskultasi,
beberapa tes khusus mungkin diperlukan seperti test neurologi.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian tumbuh kembang anak?
2. Apa saja kebutuhan dasar pada anak?
3. Apa faktor-faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang anak?
4. Apa saja ciri-ciri tumbuh kembang anak?
5. Bagaimana deteksi dini pada tumbuh kembang anak?
6. Bagaimana konsep pada teori dalam pemeriksaan fisik?
7. Apa tujuan dan manfaat pemeriksaan fisik?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian tumbuh kembang anak
2. Untuk mengetahui kebutuhan dasar pada anak
3. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang anak
4. Untuk mengetahui ciri-ciri tumbuh kembang anak
5. Untuk mengetahui deteksi dini pada tumbuh kembang anak
6. Untuk mengetatahui konsep teori dalam pemeriksaan fisik
7. Untuk mengetahui tujuan dan manfaat pemeriksaan fisik

5
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Tumbuh Kembang Anak


Istilah tumbuh kembang sebenarnya mencakup dua peristiwa yang sifatnya berbeda,
tetapi saling berkaitan dan sulit dipisahkan, yaitu pertumbuhan dan perkembangan.
Sedangkan pengertian mengenai apa yang dimaksud dengan pertumbuhan dan perkembangan
per definisi adalah sebagai berikut :
1. Pertumbuhan (Growth) merupakan perubahan dalam besar, jumlah, ukuran atau
dimensi tingkat sel organ maupun individu (Kuantitatif).
2. Perkembangan merupakan bertambahnya kemampuan (Skill) dalam struktur dan
fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur, sebagai hasil dari
proses pematangan (Kualitatif).
Meskipun pertumbuhan dan perkembangan mempunyai arti yang berbeda, namun
keduanya saling mempengaruhi dan berjalan secara bersamaan. Pertambahan ukuran fisik
akan disertai dengan pertambahan kemampuan anak.

2.2 Kebutuhan Dasar Anak


Dalam tumbuh kembang anak kebutuhan dasar anak dapat digolongkan menjadi 3
golongan diantaranya :

1. Kebutuhan fisik (Asuh)

Meliputi:
a. Pangan/Sandang
b. Perawatan kesehatan dasar
c. Tempat tinggal yang layak
d. Sanitasi
e. Kesegaran jasmani / rekreasi

2. Kebutuhan emosi / kasih sayang (Asih)


Pada tahun-tahun pertama kehidupan, hubungan yang erat, mesra dan selaras
antara ibu / pengganti ibu dengan anak merupakan syarat mutlak untuk
menjamin tumbuh kembang yang selaras baik fisik, mental maupun
psikososial. Berperannya dan kehadiran orang tua terutama ibu sedini

6
mungkin akan menjalin rasa aman bagi bayinya. Ini diwujudkan dengan
kontak fisik (kulit / mata) dan psikis sedini mungkin.
3. Kebutuhan akan stimuli mental ( Asah)
Stimulasi mental merupakan cikal bakal dalam proses belajar (pendidikan dan
pelatihan) pada anak. Stimulasi mental ini mengembangkan perkembangan
mental psikososial: kecerdasan, keterampilan, kemandirian, kreativitas, agama,
kepribadian, moral-etika, produktivitas dan sebagainya.

2.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tumbuh Kembang Anak


Faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang dapat dikelompokkan menjadi dua,
yaitu :
1. Faktor Genetik
Faktor genetik akan mempengaruhi kecepatan pertumbuhan dan kematangan
tulang, serta saraf, sehingga merupakan modal dasar dalam mencapai hasil akhir
proses tumbuh kembang. Faktor genetik ini meliputi :
a. Berbagai faktor bawaan yang normal dan patologik
b. Jenis kelamin
c. Suku bangsa atau bangsa
2. Faktor Lingkungan
a. Faktor Pranatal
 Gizi pada waktu hamil, mekanis, toksin, endokrin, radiasi, infeksi, stress,
imunitas, anoksia embrio
 Mekanis, posisi janin yang abnormal dalam kandungan dapat
menyebabkan kelainan congenital misalnya club foot.
 Toksin/zat kimia, radiasi
 Kelainan endokrin
 Infeksi TORCH atau penyakit menular seksual
 Kelainan imunologi
 Psikologis ibu
b. Faktor Postnatal
 Faktor Lingkungan Biologis
Ras, jenis kelamin, umur, gizi, kepekaan terhadap penyakit, perawatan
kesehatan, penyakit kronis, dan hormone.

7
 Faktor Lingkungan Fisik
Cuaca, musim, sanitasi,keadaan rumah.
 Faktor Lingkungan Sosial
Stimulasi, motivasi belajar, stress, kelompok sebaya, hukuman yang
wajar, cinta dan kasih sayang.
 Faktor Lingkungan Keluarga dan Adat Istiadat
Pekerjaan, pendidikan ayah dan ibu, jumlah saudara, stabilitas rumah
tangga, kepribadian ayah/ibu, agama, adat istiadat dan norma-norma.

2.4 Ciri-ciri Tumbuh Kembang Anak


Ciri-ciri pertumbuhan meliputi :

a.    Perubahan ukuran


Perubahan ini terlihat jelas pada pertumbuhan fisik yang dengan
bertambahnya umur anak terjadi pula penambahan berat badan,tinggi badan,
lingkar kepala , dll.
b. Perubahan proporsi
Selain bertambahnya ukuran-ukuran, tubuh juga memperlihatkan 
perubahan proporsi. Tubuh anak  memperlihatkan  perbedaan proporsi bila
dibandingkan dengan tubuh orang dewasa. Pada bayi baru lahir titik pusat
terdapat kurang lebih setinggi umbilikus, sedangkan pada orang dewasa titik
pusat tubuh terdapat  kurang lebih setinggi simpisis pubis. Perubahan proporsi
tubuh mulai usia kehamilan dua bulan sampai dewasa.
c. Hilangnya ciri-ciri lama
Selama proses pertumbuhan  terdapat hal-hal yang terjadi perlahan–lahan,
seperti menghilangnya kelenjar timus, lepasnya gigi susu dengan hilangnya
refleks  primitif.
d. Timbulnya ciri-ciri baru
Timbulnya ciri-ciri baru ini adalah akibat pematangan fungsi-fungsi organ.
Perubahan fisik yang penting selama pertumbuhan adalah munculnya gigi tetap
dan munculnya tanda-tanda seks sekunder seperti rambut pubis dan aksila,
tumbuhnya buah dada pada wanita dll.

Selain itu adapun Ciri-ciri perkembangan, antara lain :

a. Perkembangan melibatkan perubahan

8
Perkembangan terjadi bersamaan dengan pertumbuhan  disertai dengan
perubahan fungsi. Perkembangan sistem reproduksi misalnya, disertai dengan
perubahan pada organ kelamin. Perubahan-perubahan ini meliputi perubahan
ukuran tubuh secara umum, perubahan proporsi tubuh, berubahnya ciri-ciri
lama dan timbulnya ciri-ciri baru sebagai tanda pematangan.
b. Perkembangan awal menentukan pertumbuhan selanjutnya
Seseorang tidak akan bisa melewati satu tahap perkembangan sebelum
ia melewati tahapan sebelumnya. Misalnya, seseorang anak tidak akan bisa
berjalan sebelum ia berdiri. Karena itu perkembangan awal ini merupakan
masa kritis karena akan menentukan perkembangan selanjutnya.
c. Perkembangan mempunyai pola yang tetap
Perkembangan fungsi organ tubuh terjadi menurut  dua hukum yang
tetap, yaitu:
1) Perkembangan terjadi lebih dahulu di daerah kepala, kemudian menuju ke
arah kaudal. Pola ini disebut pola sefalokaudal.
2) Perkembangan terjadi lebih dahulu di daerah proksimal (gerakan kasar)
lalu berkembang di daerah distal seperti jari-jari yang mempunyai
kemampuan dalam gerakan halus. Pola ini disebut proksimoldistal.
d. Perkembangan memiliki tahap yang berurutan
Tahap ini dilalui seorang anak mengikuti pola yang teratur berurutan,
tahap-tahap tersebut tidak bisa terjadi terbalik, misalnya anak terlebih dahulu
mampu membuat lingkaran sebelum mampu membuat gambar kotak, berdiri
sebelum berjalan dll.
e. Perkembangan mempunyai kacepatan yang berbeda
Perkembangan berlangsung dalam kecepatan yang berbeda –beda.
Kaki dan tangan berkembang pesat pada awal masa remaja. Sedangkan bagian
tubuh yang lain mungkin berkembang pesat pada masa lainnya.
f. Perkembangan berkolerasi dengan pertumbuhan
Pada saat pertumbuhan berlangsung cepat perkembanganpun
demikian, terjadi peningkatan mental, ingatan, daya nalar, asosiasi dan lain-
lain.

2.5 Deteksi Dini Tumbuh Kembang Anak


1. Deteksi Pertumbuhan dan Standar Normalnya

9
Menurut Nursalam (2005) parameter untuk pertumbuhan yang sering
digunakan dalam pedoman deteksi tumbuh kembang anak balita adalah :
a. Ukuran antropometri
1) Berat badan
2) Panjang badan
3) Lingkar kepala
4) Lingkar lengan atas
5) Lingkar dada
b.    Keseluruhan fisik
Berkaitan dengan pertumbuhan, hal-hal yang dapat diamati dari
pemeriksaan fisik adalah :
1) Keseluruhan fisik
Dilihat bentuk tubuh, perbandingan kepala, tubuh dan anggota gerak,
ada tidaknya odema, anemia, dan ada tanda gangguan lainnya.
2) Jaringan otot
Dapat dilihat dengan cubitan tebal pada lengan atas, pantat, dan paha
untuk mengetahui lemak subcutan.
3) Jaringan lemak
Diperiksa dengan cubitan tipis pada kulit di bawah triceps dan
subskapular.
4) Rambut
Perlu diperiksa pertumbuhannya, tebal / tipisnya rambut, serta apakah
akar rambut mudah dicabut atau tidak.
5) Gigi geligi
Perlu diperhatikan kapan tanggal dan erupsi gigi susu atau gigi
permanen.

2. Deteksi Perkembangan dan Standar Normalnya


Terdapat empat aspek perkembangan anak balita, yaitu :
a. Kepribadian/tingkah laku social (personal social)
Yaitu aspek yang berhubungan dengan kemampuan untuk mandiri,
bersosialisasi dan berinteraksi dengan lingkungan.
b. Motorik halus (fine motor adaptive)

10
Yaitu aspek yang berhubungan dengan kemampuan anak untuk
mengamati sesuatu dan melakukan gerakan yang melibatkan bagian-bagian
tubuh tertentu dan otot-otot kecil, memerlukan koordinasi yang tepat, serta
tidak memerlukan banyak tenaga, misalnya memasukkan manik-manik ke
dalam botol, menempel dan menggunting.
c. Motorik kasar (gross motor)
Yaitu aspek yang berhubungan dengan pergerakan dan sikap tubuh yang
melibatkan sebagian besar tubuh karena dilakukan oleh otot-otot yang lebih
besar sehingga memerlukan cukup tenaga, misalnya berjalan dan berlari.
d. Bahasa (language)
Yaitu aspek yang berhubungan dengan kemampuan untuk memberikan
respon terhadap suara, mengikuti perintah dan berbicara secara spontan. Pada
masa bayi, kemampuan bahasa bersifat pasif, sehingga pernyataan akan
perasaan atau keinginan dilakukan melalui tangisan atau gerakan. Semakin
bertambahnya usia, anak akan menggunakan bahasa aktif, yaitu dengan
berbicara.

2.6 Konsep Pemeriksaan Fisik


Pemeriksaan fisik atau pemeriksaan klinis adalah sebuah proses dari seorang ahli
medis memeriksa tubuh pasien untuk menemukan tanda klinis penyakit. Hasil pemeriksaan
akan dicatat dalam rekam medis. Rekam medis dan pemeriksaan fisik akan membantu dalam
penegakkan diagnosis dan perencanaan perawatan pasien.
Pemeriksaan fisik merupakan peninjauan dari ujung rambut sampai ujung kaki pada
setiap system tubuh yang memberikan informasi objektif tentang klien dan memungkinkan
perawat untuk mebuat penilaian klinis. Keakuratan pemeriksaan fisik mempengaruhi
pemilihan teori yang diterima klien dan penetuan respon terhadap terapi tersebut.(Potter dan
Perry, 2005). Teknik-teknik pemeriksaan fisik yang digunakan adalah:

1. Inspeksi adalah pemeriksaan yang dilakukan dengan cara melihat bagian tubuh
yang diperiksa melalui pengamatan (mata atau kaca pembesar).

2. Palpasi adalah teknik pemeriksaan yang menggunakan indera peraba ; tangan dan
jari-jari, untuk mendeterminasi ciri2 jaringan atau organ seperti: temperatur,
keelastisan, bentuk, ukuran, kelembaban dan penonjolan.

11
3. Perkusi adalah pemeriksaan dengan jalan mengetuk bagian permukaan tubuh
tertentu untuk membandingkan dengan bagian tubuh lainnya (kiri/kanan) dengan
menghasilkan suara, yang bertujuan untuk mengidentifikasi batas/ lokasi dan
konsistensi jaringan.

4. Auskultasi Adalah pemeriksaan fisik yang dilakukan dengan cara mendengarkan


suara yang dihasilkan oleh tubuh. Biasanya menggunakan alat yang disebut dengan
stetoskop. Hal-hal yang didengarkan adalah : bunyi jantung, suara nafas, dan bising
usus.

Adapun prinsip-prinsip yang harus di perhatikan, yaitu sebagai berikut :

1. Kontrol infeksi

Meliputi mencuci tangan, memasang sarung tangan steril, memasang masker, dan
membantu klien mengenakan baju periksa jika ada.

2. Kontrol lingkungan

Yaitu memastikan ruangan dalam keadaan nyaman, hangat, dan cukup penerangan
untuk melakukan pemeriksaan fisik baik bagi klien maupun bagi pemeriksa itu
sendiri. Misalnya menutup pintu/jendala atau skerem untuk menjaga privacy klien.

2.7 Tujuan dan Manfaat Pemeriksaan Fisik


Pemeriksaan fisik yang dilakukan bertujuan:

1. Untuk mengumpulkan data dasar tentang kesehatan klien.


2. Untuk menambah, mengkonfirmasi, atau menyangkal data yang diperoleh dalam
riwayat keperawatan.
3. Untuk mengkonfirmasi dan mengidentifikasi diagnosa keperawatan.
4. Untuk membuat penilaian klinis tentang perubahan status kesehatan klien dan
penatalaksanaan.
5. Untuk mengevaluasi hasil fisiologis dari asuhan. Adapun Manfaat pemeriksaan
fisik yaitu:
1. Sebagai data untuk membantu perawat dalam menegakkan diagnose keperawatan.
2. Mengetahui masalah kesehatan yang di alami klien.
3. Sebagai dasar untuk memilih intervensi keperawatan yang tepat.
4. Sebagai data untuk mengevaluasi hasil dari asuhan keperawatan.

12
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Pertumbuhan ditandai dengan adanya perubahan ukuran, perubahan proporsi,
hilangnya ciri-ciri lama dan timbulnya ciri-ciri baru. Sedangkan perkembangan merupakan
bertambahnya kemampuan (Skill) dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks
dalam pola yang teratur, sebagai hasil dari proses pematangan (Kualitatif). Perkembangan
ditandai dengan adanya: perkembangan melibatkan perubahan, perkembangan awal
menentukan pertumbuhan selanjutnya, perkembangan mempunyai pola yang tetap,
perkembangan memiliki tahap yang berurutan, perkembangan mempunyai kacepatan yang
berbeda, perkembangan berkolerasi dengan pertumbuhan.

Kebutuhan dasar anak untuk tumbuh kembang secara umum digolongkan menjadi 3
kebutuhan dasar yaitu : kebutuhan fisik-biomedis (Asuh), kebutuhan emosi / kasih sayang
(Asih),dan kebutuhan anak akan stimuli mental ( Asah). Kemudian tumbuh kembang anak
secara garis besar dipengaruhi oleh 2 faktor yaitu: Faktor genetic dan faktor lingkungan.

Pemeriksaan fisik menjadi sangat penting karena sangat bermanfaat, baik untuk untuk
menegakkan diagnosa keperawatan. memilih intervensi yang tepat untuk proses keperawatan,
maupun untuk mengevaluasi hasil dari asuhan keperawatan.

3.2 Saran
Didalam materi pada makalah Konsep tumbuh kembang dan pemeriksaan fisik pada
anak belum tentu sesuai dengan apa yang diharapkan dan masih banyak kekurangan. Jadi,
penulis meminta maaf jika ada kekurangan serta berharap dari apa yang telah dibaca dapat
menambah pengetahuan dan bermanfaat bagi kita semua.

13
DAFTAR PUSTAKA
Soetjiningsih, (2001). Buku Kedokteran: Tumbuh Kembang Anak. Bali: Universitas Udayana
Bali Press.

Kania, Nia. (2006). Stimulasi Tumbuh Kembang Anak Untuk Mencapai Tumbuh Kembang
Yang Optimal. Bandung: Stimulasi Tumbuh Kembang Anak.

Marsuki. H. (2014). Deteksi Dini Tumbuh Kembang Anak. Makassar: Poltekkes Makassar
Press.

Handayani, Sri, Dewi. dkk. (2017). Penyimpangan Tumbuh Kembang Pada Anak Dari Orang
Tua Yang Bekerja, Jurnal Keperawatan Indonesia : 20(1), 48-5.

Chamidah, Nur, Atien. (2009). Deteksi Dini Gangguan Pertumbuhan dan Perkembangan
Anak, Jurnal Khusus Pendidikan : 5(2), 83-93.

Prastiwi, Heuning, Meuita. (2019). Pertumbuhan Dan Perkembangan Anak Usia 3-6 Tahun,
Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada :10 (2), 242-249.

Bickley, Lynn, S. (2008). Buku Saku Pemeriksaan Fisik dan Riwayat Kesehatan Bates.

Jakarta. EGC.

Ernawati, Maftuhah. (2006). Model Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: UIN Jakarta Press.

14

Anda mungkin juga menyukai