Anda di halaman 1dari 3

+628 Stop Menanggapi Isu Hoax Saat ini Juga

Hoax mungkin tidak asing lagi dikalangan era generasi millennial saat sekarang ini, sering kali
orang mengartikan nya sebagai berita palsu, berita bohong, atau fakta yang sengaja direkayasa
sebagai tujuan untuk lelucon bahkan serius.

Seperti halnya beberapa waktu terakhir ada isu berita yang menyalahartikan surat lamaran kerja
palsu yang menyebut salah satu lembaga penerbangan AP II

Modus penipuan yang beralasankan lowongan kerja yang dilakukan oleh sekelompok oknum
yang tidak bertanggung jawab masih marak dilakukan sampai saat sekarang ini. Beberapa waktu
terakhir, beredar informasi hoax perihal pengrekrutan karyawan Angkasa Pura (AP) II di
kalangan masyarakat yang berbondong bonding sedang mencari pekerjaan.

Informasi tersebut berisi kan nama-nama calon karyawan yang dinyatakan "lolos" seleksi berkas
administrasi rekrutmen AP II. Peserta yang dinyatakan lolos diminta untuk datang ke kantor AP
II dengan membawa kelengkapan seleksi pada Senin (04/11/2019) lalu. juga dikatakan, para
peserta pun mendapatkan fasilitas transportasi dan akomodasi.

Namun, tertulis keterangan bahwa peserta yang lolos harus menalangi biaya tersebut terlebih
dahulu dengan membayar sejumlah uang kepada penanggung jawab seleksi lowongan kerja.
Peserta diarahkan untuk melakukan konfirmasi kehadiran untuk reservasi tiket pesawat ke
nomor contact person yang tertera.

Menanggapi hal ini, pihak AP II turun tangan ia menegaskan tidak pernah ada pungutan biaya
apapun dalam pengrekrutan pegawainya.

"Kalau resmi, biasanya ada infonya di situs website Angkasa Pura II. Lumayan sering ada
lowongan pekerjaan yang mengatasnamakan AP II," ujar VP Corporate Communication
Angkasa Pura II Yado Yarismano saat dihubungi Liputan 6.com, Selasa (12/11/2019).

Lebih lanjut, pihak AP II menghimbau sekali lagi kepada masyarakat pencari pekerjaan untuk
berhati-hati dan tidak tertipu terhadap isu lowongan palsu tersebut.

"Dapat kami sampaikan, untuk lowongan kerja, AP II tidak pernah ada memungut atau meminta
pembayaran untuk hal apapun dalam rekrutmen," imbuhnya

Maka dari itu, untuk mengantisipasi lowongan kerja palsu kita sebagai generasi millennial harus
tanggap dalam memilah milah isu yang asli atau yang palsu

Maka dari itu, dari sekilas cuplikan berita diatas, adapun ancaman yang dapat berakibat fatal
terhadap bangsa dan Negara Indonesia
salah satu ancaman dari cuplikan berita diatas yakni timbulnya perpecahan, perpecahan ini
sangat bermuatan terhadap isu-isu yang tersebar, selanjutnya akan sulit untuk dipahami dan
dibedakan mana yang tidak benar dan mana yang benar-benar asli dari pihak AP II tersebut.1

Ancaman selanjutnya dari cuplikan berita hoax diatas yaitu dapat meresahkan masyarakat.
Keresahan yang ditimbulkan yakni penyebaran ini tentunya masyarakat akan cemas dan kecewa
terhadap perekrutan anggota AP II bagi mereka yang dinyatakan lolos, namun kenyataannya
berita tersebut hoax.

Adapun dampak buruk berita hoax yang muncul bagi kalangan generasi millennial:

1. Memberikan reputasi buruk bagi seseorang


2. Menyebarkan fitnah sehingga dapat terjadi perdebatan antar individu maupun kelompok
3. Menyebarkan informasi yang salah mendapatkan dosa, dan
4. Dapat merugikan semua pihak yang bersangkutan

Selain dari pada itu berikut langkah sederhana yang dapat membantu dalam mengidentifikasi
mana berita hoax dan mana asli:

1. Hati-hati terhadap judul yang provokatif


2. Periksa fakta yang terungkap terlebih` dahulu
3. Cermati alamat situs
4. Ikut serta dalam komunitas diskusi anti-hoax

Baiklah pada artikel atau paper informasi yang lumayan singkat diatas saya akan mengaitkan
pandangan nilai nilai pancasila terhadap generasi millennial dalam menanggapi isu hoax yang
marak beredar di zaman sekarang

Penyebaran berita hoax ini dapat berujung melemahnya nilai-nilai pancasila yakni pada sila
pertama, sila kedua, sila ketiga, sila keempat, dan yang terakhir sila kelima.

Sila pertama yang berbunyi “ketuhanan yang maha esa” mengajarkan setiap individu harus
merasa takut kepada tuhan yang maha esa saat hendak menyebarluaskan berita palsu atau hoax
serta harus mengedepankan nilai kejujuran dan nilai moral kita.

Pada sila kedua yang berbunyi “kemanusiaan yang adil dan beradab” mengajarkan kita sebagai
manusia yang bermartabat agar tidak berlaku sewenang-wenang terhadap orang lain. contohnya
ialah menyebarkan informasi hoax yang bersifat menjatuhkan ataupun berisikan hujatan terhadap
orang lain, sebab kita selaku makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa memiliki derajat yang
sama dimata Tuhan YME.

Selain itu, pada sila ketiga yang berbunyi ” persatuan Indonesia”, mengajarkan kesadaran bagi
masyarakat bahwa informasi hoax dapat sangat berbahaya karena bias berakibat fatal diantaranya
memecah belah bangsa Indonesia yang berbeda paham suku, agama, ras, dan budaya.

https://www.liputan6.com/bisnis/read/4109122/hati-hati-surat-panggilan-kerja-hoaks
Pada sila keempat yang berbunyi “ Kerakyatan yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan
dalam Permusyawaratan/ Perwakilan”, mengajarkan kita bahwa setiap pengambilan keputusan
yang menyangkut kepentingan bersama terlebih dahulu harus selalu mengedepankan
musyawarah untuk mencapai mufakat bukan kehendak individu seseorang ataupun kelompok
melainkan keseluruhan.

Dan yang terakhir pada sila kelimayang berbunyi ” Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat
Indonesia” mengajarkan setiap Warga Negara Indonesia harus diperlakukan secara adil sesuai
dengan hak dan kewajibannya sebagai warga negara. Pada sila kelima ini mengingatkan kita
sebagai generasi penerus di era millennial ini agar dapat lebih mengembangkan perbuatan-
perbuatan yang terpuji, karena dalam kasus ini ialah bersikap lebih teliti terhadap pemberitaan
yang kurang jelas sumbernya dan meninggalkan segala penyebaran berita palsu dalam hal
apapun itu.2

Mungkin itu saja peran pancasila terhadap generasi millennial dalam menangkal isu hoax yang
tersebar dalam bentuk berita apapun itu. Mari jaga, rawat dan peliharalah nilai-nilai Pancasila
dalam kehidupan kita sehari-hari agar kita aman dan selamat dari suapan isu isu yang tidak
benar.

Demikianlah artikel yang saya tulis apabila ada kesalahan ataupun kekurangan saya mohon
maaf. Terima kasih

Nama : Raina Aulia Melita

Nim : 1930207075

Kelas : Pendidikan Biologi 3

Dosen Pengampu : Elya Tanzila, S.Ip., M.Han

Uin Raden Fatah Palembang

2
https://www.bantennews.co.id/tekankan-nilai-pancasila-untuk-tangkal-penyebaran-berita-hoax/

Anda mungkin juga menyukai