Anda di halaman 1dari 20

Sistem saraf pada reptil

Oleh:
Kelompok 3

Desi Sasmita Nugraha (121434008)


Ryta Tri Pratiwi (141434005)
Catarina Mandroh (141434008)
Agata Haprani wijaya (141434021)
Maria Lestari Wea Betu (141434073)
Sistem saraf pada reptil terdiri dari :
-sistem saraf pusat
Sistem saraf pusat meliputi otak dan sumsum tulang
belakang.
- sistem saraf tepi
Sistem saraf tepi terdiri dari sistem saraf sadar dan
sistem saraf tak sadar (sistem saraf otonom). Sistem
saraf sadar mengontrol aktivitas yang kerjanya diatur
oleh otak, sedangkan saraf otonom mengontrol
aktivitas yang tidak dapat diatur otak antara lain denyut
jantung, gerak saluran pencernaan, dan sekresi
keringat.
Otak mempunyai lima bagian utama
yaitu:
- Otak besar (serebrum)
- Otak tengah (mesensefalon)
- Otak kecil (serebelum)
- Jembatan varol (pons varoli)
- Sumsum sambung (medulla
oblongata)
Otak besar (serebrum)
Otak besar merupakan sumber dari semua
kegiatan/gerakan sadar atau sesuai dengan
kehendak, walaupun ada juga beberapa gerakan
refleks otak. Pada bagian korteks serebrum yang
berwarna kelabu terdapat bagian penerima
rangsang (area sensor) yang terletak di sebelah
belakang area motor yang berfungsi mengatur
gerakan sadar atau merespon rangsangan. Selain
itu terdapat area asosiasi yang menghubungkan
area motor dan sensorik.
Otak tengah (mesensefalon)
Otak tengah terletak di depan otak kecil dan jembatan
varol. Di depan otak tengah terdapat talamus dan
kelenjar hipofisis yang mengatur kerja kelenjar-
kelenjar endokrin. Bagian atas (dorsal) otak tengah
merupakan lobus optikus yang mengatur refleks mata
seperti penyempitan pupil mata, dan juga merupakan
pusat pendengaran.
 Otak kecil (serebelum)
Serebelum mempunyai fungsi utama dalam
koordinasi gerakan otot yang terjadi secara
sadar, keseimbangan, dan posisi tubuh. Bila ada
rangsangan yang merugikan atau berbahaya
maka gerakan sadar yang normal tidak mungkin
dilaksanakan.
Jembatan varol (pons varoli)
Jembatan varol berisi serabut saraf yang
menghubungkan otak kecil bagian kiri dan
kanan, juga menghubungkan otak besar dan
sumsum tulang belakang.
Sumsum sambung (medulla
oblongata)
Sumsum sambung berfungsi menghantar impuls
yang datang dari medula spinalis menuju ke otak.
Sumsum sambung juga mempengaruhi
jembatan, refleks fisiologi seperti detak jantung,
tekanan darah, volume dan kecepatan respirasi,
gerak alat pencernaan, dan sekresi kelenjar
pencernaan. Selain itu, sumsum sambung juga
mengatur gerak refleks yang lain.
Sistem Saraf Tepi meliputi :
- Sistem Saraf Sadar
- Saraf Otonom
Sistem Saraf Sadar
Sistem saraf sadar disusun oleh saraf otak (saraf kranial), yaitu saraf-
saraf yang keluar dari otak, dan saraf sumsum tulang belakang, yaitu
saraf-saraf yang keluar dari sumsum tulang belakang.
Saraf otak ada 12 pasang yang terdiri dari:
1. Tiga pasang saraf sensori
2. Lima pasang saraf motor
3. Empat pasang saraf gabungan sensori dan motor
Saraf otak dikhususkan untuk daerah kepala dan leher, kecuali nervus
vagus yang melewati leher ke bawah sampai daerah toraks dan
rongga perut. Nervus vagus membentuk bagian saraf otonom. Oleh
karena daerah jangkauannya sangat luas maka nervus vagus disebut
saraf pengembara dan sekaligus merupakan saraf otak yang paling
penting.
Saraf Otonom
Sistem saraf otonom disusun oleh serabut saraf yang
berasal dari otak maupun dari sumsum tulang belakang
dan menuju organ yang bersangkutan. Dalam sistem ini
terdapat beberapa jalur dan masing-masing jalur
membentuk sinapsis yang kompleks dan juga membentuk
ganglion. Urat saraf yang terdapat pada pangkal ganglion
disebut urat saraf pra ganglion dan yang berada pada
ujung ganglion disebut urat saraf post ganglion.
Sistem saraf otonom dapat dibagi atas sistem saraf
simpatik dan sistem saraf parasimpatik. Perbedaan
struktur antara saraf simpatik dan parasimpatik terletak
pada posisi ganglion. Saraf simpatik mempunyai
ganglion yang terletak di sepanjang tulang belakang
menempel pada sumsum tulang belakang sehingga
mempunyai urat pra ganglion pendek, sedangkan saraf
parasimpatik mempunyai urat pra ganglion yang panjang
karena ganglion menempel pada organ yang dibantu.
Fungsi sistem saraf simpatik dan parasimpatik selalu
berlawanan (antagonis).
Mekanisme gerak pada reptil:
1. Gerak refleks: yaitu gerakan yang terjadi tidak
melalui otak. Contohnya pada saat reptil
melarikan diri dari musuh.

Rangsangan → reseptor → neuron
sensorik → sumsum tulang belakang → neuron
motorik → efektor.
2. gerak sadar :
Yaitu mekanisme gerakan yang dikonotak.
Misalnya gerakan jantung memompa darah ke
seluruh tubuh.

Rangsangan → reseptor → neuron
sensorik → otak → neuron motorik → efektor
 
Hubungan sistem saraf dan alat indra
pada reptil
•Saraf mata
Saraf mata berfungsi untuk meneruskan
rangsang cahaya yang telah diterima.
Rangsangan cahaya tersebut diteruskan ke
susunan saraf pusat yang berada di otak.dengan
demikaian reptil dapat melihat suatu benda.
•Telinga
Telinga berfungsi untuk mengumpulkan getaran
bunyi sehingga reptil dapat mendengar, ujung-
ujung saraf pada telinga atau membran timpani
menyampaikan rangsangan bunyi ke otak
apabila terdapat rangsangan. Pada telinga
terdapat alat keseimbangan tubuh. Alat
keseimbangan ini akan memberi tanggapan
terhadap perubahan kedudukan tubuh, misalnya
tegak, miring, dan pemutaran tubuh.
•Lidah
Lidah terletak didalam rongga mulut (rima oris).
Permukaan lidah berlapiskan selaput yang
berlendir. Mangsa yang masuk kedalam mulut
memberi rangsangan ke ujung-ujung saraf
pengecap. Rangsangan tersebut diteruskan ke
otak. Dengan demikian reptil dapat mengecap
mangsa.
• Hidung
Hidung berfungsi sebagai alat indra pembau dan jalan
pernafasan. Bau dari suatu zat dapat tercium jika bau tersebut
sampai ke rongga hidung. Bau menimbulkan rangsangan yang
kemudian diteruskan ke otak.
•Kulit
Kulit merupakan indra peraba. Kulit menutupi dan melindungi
permukaan tubuh dan ada reptil yang permukaan kulitnya
bersambung dengan selaput lendir. Pada kulit terdapat
beberapa jenis reseptor, antara lain rasa nyeri, panas, dingin,
dan rasa tekanan serta sentuhan. Sentuhan yang dilakukan pada
semua benda menghasilkan rangsangan. Kemudian rangsangan
itu diteruskan ke otak, otak juga akan memerintahkan tubuh
untuk menanggapi rangsangan itu. Karena informasi cepat tubuh
reptil dapat terhidar dari bahaya luar misalnya saat ada musuh.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai