Anda di halaman 1dari 20

PERILAKU KANTONG SEMAR

OLEH :
OKTIAN DIRA SAPUTRI (19725251008)
KRISTIAN YOSAR P. (1972551009)
AMI AVIATIN AVIVI (19725251012)

http://www.free-powerpoint-templates-design.com
MORFOLOGI
KANTONG SEMAR
Nepenthes spp. merupakan tumbuhan karnivora yang digolongkan
dalam famili Nepenthaceae. Kebutuhan akan nutrisi yang tidak
didapatkan di tanah tempat tumbuhnya sebagian besar dipenuhi dari
hewan yang terjebak dalam alat perangkapnya. Alat perangkap yang
dimaksud adalah modifikasi dari ujung daun yang membentuk
kantong. Kantong Nepenthes spp. mengandung cairan untuk menarik
serangga datang, menjebak serangga atau binatang kecil lainnya
untuk masuk ke dalam kantong dan dilengkapi dengan kelenjar
multiseluler untuk mendapatkan nutrisi dari hewan yang terjebak di
dalamnya (Owen et al. 1999).
Daun
Daun Nepenthes mempunyai
helaian yang panjang berwarna
hijau sampai hijau kekuningan
dengan calon kantong terdapat
di luar helaian daun keluar dari
sulur berbentuk silinder dengan
ukuran sama panjang atau
lebih panjang dari daun. Ujung
sulur yang berwarna kuning
kehijauan berkembang menjadi
kantong pada lingkungan yang
sesuai (James & Pietropaolo,
1996).
BATANG
Nepenthes mempunyai batang Batang merambat diantara semak
sangat kasar dengan diameter belukar dan pohon menggunakan alat
3-5 cm dan panjang internodus khusus berupa sulur daun atau dapat
antara 3-10 cm dengan warna juga menyemak di atas permukaan
bervariasi yaitu hijau, merah tanah. Bentuk batang dari tiap tanaman

PRESENTATION
coklat kehitaman dan ungu tua. kantong semar berbeda tergantung dari
Pada beberapa spesies, panjang spesiesnya, ada yang segitiga,
batang Nepenthes dapat segiempat, membulat dan bersudut
mencapai hingga 15-20 meter (Hansen, 2001)
(Osunkoya et al., 2007).
AKAR
Akar Nepenthes merupakan
akar tunggang sebagaimana
tanaman dikotil lainnya.
Perakaran tumbuh dari pangkal
batang, memanjang, dengan
akar-akar sekunder di
sekitarnya. Akar yang sehat
berwarna hitam dan tampak
berisi namun perakaran
Nepenthes rata-rata kurus dan
sedikit, bahkan hanya terbenam
sampai kedalaman 10 cm dari
permukaan tanah (Clarke, 2001)
KANTONG
Kantong berfungsi untuk menangkap serangga.

Kantong ini mempunyai warna sangat menarik


yaitu: hijau dengan bercak merah.

Menurut Lloyd (1942) dan Leach (1940), kantong


dapat pula berwarna ungu, kuning, hijau dan
putih.

Serangga yang tertarik oleh warna, lebih jauh dipikat dengan


nektar dan bau-bauan yang dihasilkan oleh kelenjar di bagian
bawah bibir yang berlekuk-lekuk dan menjorok ke dalam rongga
kantong. Serangga seringkali terpeleset dari bibir yang licin
berlilin dan tercebur ke dalam cairan di dalam kantong. Cairan
ini berisi bermacam-macam enzim pencernaan yang dihasilkan
kelenjar di pangkal kantong. Lilin di permukaan dalam kantung
tidak memung-kinan serangga yang terjebak untuk keluar.
KANTONG
Bentuk kantong Nepenthes spp. pada umumnya menyerupai kendi,
piala, terompet ataupun periuk. Setiap jenis Nepenthes spp. setidaknya
memiliki dua bentuk kantong, karena antara kantung bawah (Lower
Pitcher) dan kantung atas(Upper Pitcher) menunjukkan bentuk yang
jauh berbeda Simple
(Laufferenburger & Walker, 2000).
PowerPoint
Presentation
Infographic Style
Pada umumnya, kantong pada tumbuhan
kantong semar memiliki tigabentuk
(Mansur, 2006), yaitu :

1. Kantong roset, yaitu kantong yang


keluar dari ujung daun roset.

2. Kantong bawah, yaitu kantong yang


keluar dari daun yang terletak tidak jauh
atau menyentuh permukaan tanah.

3. Kantong atas, yaitu kantong berbentuk corong


atau silinder, tidak memiliki sayap dan ujung sulur
berada di belakang bawah kantong. Bentuk ini
difungsikan untuk menangkap serangga terbang.
BUNGA
01
tergolong aktinomorf, berwarna
hijau atau merah,

tersusun dalam rangkaian berupa


tandan atau bulir panjangnya 02
sekitar 16-32 cm,

Panjang peduncle 12-15 cm,


panjang pedicels 5-15 mm, 03

kelopak bunga terdiri atas dua daun


kelopak yang bagian dalamnya
04
memiliki kelenjar madu
BUAH
Buah Nepenthes membutuhkan
waktu sekitar 3 bulan untuk
berkembang penuh hingga
masak setelah masa fertilisasi.
Ketika masak, buah akan retak
menjadi empat bagian dan biji-
bijinya akan terlepas.
Penyebaran biji biasanya
dengan bantuan angin. Kapsul
buah Nepenthes tersebut
banyak yang rusak karena
gigitan ngengat. Ngengat
biasanya memakan buah
Nepenthes yang sedang
berkembang (Clarke, 1997).
BIJI
Biji Nepenthes
memiliki bentuk
seperti serbuk (debu),
sehingga dapat
disebarkan angin
(anemokori) pada
lokasi yang sangat
luas dan tumbuh
terpencar pencar. Biji
dapat pula terbawa
aliran air hujan.
HABITAT KANTONG SEMAR

01
Kantong Semar merupakan tumbuhan pemangsa serangga
yang hidup di habitat miskin unsur hara.

02
Nutrisi diperoleh dengan cara mencerna serangga-
serangga berukuran kecil menggunakan kantongnya.

03
Penyebaran utama kantong semar (Nepenthes spp.)
terdapat pada daerah dengan kawasan hutan hujan tropis
seperti Indonesia, Malaysia, dan Philipina.

04
Kawasan Hutan Rawa Gambut dan Hutan Kerangas
MACAM KANTONG SEMAR YANG
ADA DI INDONESIA

Nepenthes Nepenthes gracilis Nepenthes Nepenthes mirabilis


ampullaria rafllesiana
1
KANTONG
Nepenthes SEMAR
ampullaria

• Memiliki habitus liana dengan tinggi


tanaman ≤177cm.
• Batang berbentuk bulat, berwarna
hijau, permukaan batang kasar, arah
tumbuh batang merambat, memiliki
diameter batang berkisar 2,5-3 cm.
• Susunan daun tunggal, bentuk daun
lanset, ujung daun membulat, pangkal
daun runcing, berwarna hijau hingga
merah, susunan tulang daun menyirip,
tepi daun rata.
2
KANTONG
Nepenthes gracilis SEMAR
• Memiliki habitus liana dengan tinggi
mencapai ≥250 cm. Batang berbentuk
segitiga, berwarna hijau, permukaan
batang licin, diameter batang berkisar
1,5-2 cm, arah tumbuh batang memanjat.
• Susunan daun tunggal, tidak memiliki
tangkai daun, duduk daun pada batang
berseling, bentuk daun lancet, ujung
daun meruncing, pangkal daun runcing,
berwarna hijau, susunan tulang daun
menyirip, tepi daun rata.
• permukan bawah dan atas daun licin,
daging daun tipis, panjang daun berkisar
9,6-11 cm dan lebar berkisar 1,5-1,7 cm,
panjang sulur berkisar 8,7-11 cm, warna
sulur hijau, serta permukaan sulur licin.
3
KANTONG
SEMAR
Nepenthes
rafflesiana • memiliki habitus liana dengan tinggi
mencapai ≥200 cm. Batang berbentuk
bulat, berwarna hijau, permukaan batang
licin, diameter batang berkisar 2,7-3
cm,arah tumbuh batang memanjat.
• Susunan daun tunggal, duduk daun pada
batang berseling, panjang tangkai daun
berkisar 10,5-12 cm, bentuk daun lancet,
ujung daun meruncing, pangkal daun
runcing, berwarna hijau, susunan tulang
daun menyirip, tepi daun rata,
• permukaan atas dan bawah daun licin,
daging daun tebal, panjang daun berkisar
30,7-37 cm dan lebar berkisar 7-8,5 cm,
panjang sulur berkisar 40-45 cm, warna
sulur hijau kemerahan, permukaan sulur
licin.
4
KANTONG
Nepenthes mirabilis SEMAR
• memiliki habitus liana dengan tinggi
mencapai ≥170 cm. Batang berbentuk
bulat berwarna hijau, permukaan
batang kasar, arah tumbuh batang
merambat, diameter batang berkisar
2,7-3 cm.
• Susunan daun tunggal, duduk daun
pada batang berseling, panjang tangkai
daun berkisar 3,6-4 cm, bentuk daun
lanset, ujung daun membulat, pangkal
daun runcing, berwarna hijau,
• susunan tulang daun menyirip, tepi
daun rata, permukaan atas daun licin
dan permukaan atas daun kasar,
PERILAKU MENCARI MAKAN KANTONG
SEMAR
Keunikan Nepenthes terletak pada cara ia mendapatkan makanan. Selain dengan akar
yang menyerap nutrisi dari tanah, tanaman ini juga mampu menyerap nutrisi dari
serangga yang terjebak di dalam kantongnya.

Tumbuhan ini diklasifikasikan sebagai tumbuhan karnivora karena tanaman ini


mempunyai kemampuan untuk memangsa serangga melalui kantong yang dimilikinya

Biasanya serangga-serangga mendatangi kantong nepenthes karena tertarik oleh


bentuk, warna dan aroma dari cairan nepenthes yang khas.

Bagian bibir kantong semar terdapat gerigi yang bewarna mencolok dan terdapat
nektar pada glandular crest yang berada tepat diatasnya.

Semut sebagai salah satu spesies serangga yang sangat peka terhadap rasa manis.
Ketika berada di bagian kantong secara tidak langsung semut akan menerima sinyal
keberadaan nektar
Semut yang sudah berada pada bibir kantong akan terjatuh kedalam kantong karena
permukaan bibir kantong yang licin.

Cairan khas pada bibir kantong semar ini sebenarnya merupakan enzim protease
(nepenthesin). Enzim ini dikeluarkan oleh kelenjar yang ada pada dinding kantong di zona
pencernaan

Enzim ini bekerja dengan cara mengurai protein serangga atau binatang lain yang
terperangkap di dalam cairan kantong menjadi zat-zat yang lebih sederhana, seperti
nitrogen, fosfor, kalium dan garam-garam mineral. Zat-zat sederhana inilah yang kemudian
diserap oleh tanaman untuk kebutuhan hidupnya.
Thank You

Anda mungkin juga menyukai