Kelompok 3
Kelas Monocotyledoneae
Karakteristik tumbuhan dalam Kelas Monocotyledoneae adalah memiliki satu keping biji.
Morfologinya dapat berupa herba, semak, perdu, atau pohon. Herba adalah tumbuhan dengan
batang berair (tidak berkayu). Semak adalah tumbuhan berkerumun membentuk rumpun,
umumnya berbantuk pendek. Contohnya rumput gajah, jahe dan sereh. Perdu merupakan
tumbuhan berkayu berbatang kecil dengan percabangan dekat dari permukaan tanah. Pohon
merupakan tumbuhan berkayu dengan batang yang besar, percabangan jauh dari tanah. Susunan
tulang daunnya sejajar atau melengkung. Jumlah bagian bunga tiga atau kelipatannya. Contoh
tumbuhan monokotil adalah padi, gandum, dan jagung. Tumbuhan ini memiliki beberapa ciri,
yaitu berakar serabut, batang memiliki ruas-ruas, pertulangan daun sejajar, jumlah mahkota
bunga atau kelopak adalah tiga atau kelipatannya, dan batangnya tidak bercabang-cabang.
Tumbuhan monokotil memiliki beberapa famili, diantaranya; famili pisang-pisangan
(Musaceae), famili rumput-rumputan (Gramineae atau Poaceae), famili nanas-nanasan
(Bromeliaceae), famili anggrek-anggrekan (Orchidaceae), famili jahejahean (Zingiberaceae),
dan famili kelapa (Palmae).
Kelas Monocotyledoneae mempunyai tingkat perkembangan filogenik yang tertinggi.
Habitusnya berupa terna, semak, atau pohon yang mempunyai sistem akar serabut, batang
berkayu atau tidak, biasanya tidak atau tidak banyak bercabang-cabang, buku-buku dan ruas-ruas
kebanyakan tampak jelas. Daunnya kebanyakan tunggal, jarang majemuk, bertulang sejajar atau
bertulang melengkung, duduknya berseling atau membentuk rozet. Bunga berbilangan 3, kelopak
dan mahkota kadang-kadang tidak dapat dibedakan dan merupakan tenda bunga. Buah
denganbiji yang mempunyai endosperm jarang tidak. Beberapa bangsa dalam kelas
monocotyledoneae yang akan dijelaskan dalam bab ini meliputi; Helobiae, Liliflorae, Farinosae,
Cyperales, Poales, Zingiberales, Gynandrae, Arecales dan Pandales.
1. Ordo Cyperales
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliopsida
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Cyparales
Famili : Poaceae
Keanekaragaman
Keanekaragaman Cyparaceae al :
1) Cyperus polystachyos
Spesies ini memiliki ciri-ciri habistus herba. Letak perbungaan di ujung batang (terminalis)
macam perbungaan majemuk tak berbatas, bentuk Perbungaan payung. Spikelet berwarna
kuning sampai kuning kecoklatan berbentuk linear. Glume berwarna kuning kecokelatan.
Terdapat 1 benang sari dan 2 putik. Buah berwarna kuning sampai kuning kecoklatan berbentuk
lonjong. Daun tunggal, tata letak daun roset akar, berwarna hijau berbentuk bangun pita. Tepi
daun rata, permukaan daun licin, pangkal daun rata dan ujung daun runcing. Panjang daun 14,5
- 21 cm, lebar 0,1 - 0,4 cm. Batang berwarna hijau berbentuk segitiga, ramping, permukaan
batang licin. Tinggi batang 18 - 47 cm, diameter 0,1 - 0,3 cm. Akar berwarna putih kecoklatan
dengan sistem perakaran serabut.
2) Cyperus odoratus
Spesies ini memiliki ciri-ciri habistus herba. Macam perbungaan majemuk tak berbatas, bentuk
perbungaan malai, terletak di ujung batang (terminalis). Spikelet berwarna kuning kecokelatan,
berbentuk linier. Glume berwarna kuning kecokelatan. Terdapat 3 putik dan 3 benang sari. Daun
berwarna hijau, daun tunggal, tata letak daun roset akar. Bentuk daun bangun pita, tepi daun
rata,permukaan daun licin, pangkal daun rata dan ujung daun runcing. Panjang daun 12 – 24
cm,lebar 0,1 - 0,4 cm. Tinggi batang 23 - 82 cm, diameter 0,1 - 0,6 cm. Batang kokoh, berongga,
berbentuk segitiga berwarna hijau. Akar berwarna putih kecoklatan dengan sistem perakaran
serabut. Cyperus odoratus bermanfaat untuk mengobati berbagai kondisi patologis seperti wasir,
tumor dan luka.
3) Cyperus rotundus
Spesies ini memiliki ciri-ciri habistus herba. Macam perbungaan majemuk tak berbatas terletak
di ujung batang (terminalis), bentuk perbungaan malai. Spikelets berbentuk linier. Glume
berwarna cokelat keunguan. Benang sari 3. Daun tunggal, berwarna hijau tua, tata letak daun
roset akar. bentuk daun bangun pita, tepi daun rata, permukaan daun licin, ujung daun runcing
dan pangkal daun rata. Panjang daun 14 - 37 cm, lebar 0,1 - 0,2 cm. Batang berwarna hijau tua,
berbentuk segitiga, ramping, permukaan batang licin. Panjang batang 19 - 48 cm, lebar 0,1 - 0,3
cm. Akar berwarna putih kecoklatan dengan sistem perakaran serabut. Cyperus rotundus
berkembang biak dengan umbi dan biji. Rumput teki banyak tumbuh di tempat terbuka atau
tidak terkena sinar matahari secara langsung.
4) Cyperus sphacelatus
5) Fuirena simplex
Spesies ini memiliki ciri-ciri habitus herba. Macam perbungaan majemuk tak berbatas, bentuk
perbungaan malai, terletak di ujung batang (terminalis) dan di ketiak daun (axillaris).
Spikeletnya dalam kelompok berbentuk bulat telur sebanyak 8-15. Glume berbentuk bulat telur
berwarna hijau sampai hijau kecoklatan. Terdapat 3 putik dan 2-3 benang sari. Bunga berwarna
hijau memiliki bulu perianth. Buah berwarna kuning kecoklatan berbentuk bulat telur. Daun
tunggal berwarna hijau muda, tata letak daun roset akar, daun berbentuk bangun pita, tepi daun
rata, permukaan daun licin, ujung daun runcing dan pangkal daun rata. Panjang daun 12 – 27 cm,
lebar 0,1 - 0,6 cm. Batang berwarna hijau berbentuk bulat, panjang batang 14 - 41 cm, diameter
0,1 - 0,2 cm. Akar serabut berwarna kuning kecoklatan. Tumbuhan ini bermanfaat sebagai
sumber makanan bagi serangga jenis hama maupun yang bukan hama.
6) Fuirena umbellata
Spesies ini memiliki ciri-ciri habistus herba, macam perbungaan majemuk tak berbatas, terletak
di ujung batang (terminalis) dan di ketiak daun (axillaris), bentuk perbungaan malai. Spikelets
berwarna hijau muda, berbentuk bulat telur. Glume berbentuk bulat telur berwarna hijau. Benang
sari berjumlah 3. Buah berwarna kuning kecoklatan berbentuk bulat telur. Daun tunggal
berwarna hijau tua, tata letak daun tersebar. Bentuk daun bangun pedang, tepi daun rata,
permukaan daun licin, ujung daun runcing, pangkal daun rata. Panjang daun 13 - 21 cm, lebar
1,3 – 1,4 cm. Batang kokoh berwarna hijau tua, berbentuk segilima. Panjang batang 55 - 115 cm,
lebar 0,6 - 1,7 cm. Akar berwarna putih dengan sistem perakaran serabut.
7) Eleocharis dulcis
Spesies ini memiliki ciri-ciri habitus herba, macam perbungaan majemuk tak terbatas, bentuk
bunga bulir majemuk. Letak perbungaan di ujung batang (terminalis). Spikelet berbentuk
silindris berwarna hijau muda. Pada spikelet muda, benang sari dan putik tidak menjorok
keluar, tetapi pada spikelet yang sudah tua, benang sari dan putik menjorok keluar dari glume.
Benang sari berjumlah 2, putik berjumlah 2 dengan kedaan berlekatan dengan benang sari dan
sama Panjang. Glume berwarna hijau muda dengan pinggiran bagian atas berwarna putih. Daun
tereduksi menjadi pelepah berwarna putih transparan. Tinggi batang 31 - 120 cm, diameternya
0,1 - 0,6 cm. Batang berbentuk bulat silindris, berwarna hijau. Akar serabut berwarna putih
sampai putih kekuningan. Sepsis ini dapat digunakan sebagai bahan baku untuk membuat topi,
tas (bakul, kampil, dan anjat), alas kaki, alas piring makan dan sejenisnya.
8) Fimbristylis miliacen
Spesies ini memiliki ciri-ciri habistus herba, macam perbungaan majemuk tak berbatas, terletak
di ujung batang (terminalis), bentuk perbungaan malai terdiri dari bulir kecil berwarna cokelat
dengan spikelets berbentuk bulat telur. Glume berwarna cokelat. Benang sari berjumlah 1. Buah
berwarna kuning berbentuk bulat telur. Daun tunggal berwarna hijau tua, tata letak daun roset
akar, bentuk daun bangun garis, tepi rata, permukaan daun licin, ujung daun runcing, pangkal
daun rata. Panjang daun 12 - 32 cm, lebar 0,1 – 0,2 cm. Batang berwarna hijau tua, berbentuk
segitiga. Panjang batang 30 - 50 cm, lebar 0,1 - 0,2 cm. Batang ramping, permukaan batang
licin. Akar serabut berwarna kuning kecokelatan. Cyperaceae dengan spesies gulma fimbristylis
merupakan gulma yang dapat digunakan untuk mengatasi
pencemaran air.
9) Sderia sumatrenisis
Spesies ini memiliki ciri-ciri habistus herba, macam perbungaan majemuk tak berbatas, terletak
di ujung batang (terminalis), bentuk perbungaan malai. Terdapat 3 benang sari dan 2 putik.
Bunga berwarna cokelat berbentuk lonjong. Buah majemuk berbentuk bulat berwarna hijau.
Daun tunggal, tata letak daun berseling, bentuk daun bangun pita, tepi daun rata, ujung daun
runcing dan pangkal daun rata. Panjang daun 18 - 21 cm, lebar 0,1 - 0,2 cm. Batang kokoh
berwarna hijau tua berbentuk segitiga. Panjang batang 56 - 73 cm, diamater 0,2 - 0,3 cm. Akar
serabut berwarna cokelat.
d. Persebaran, reproduksi dll
Cyperaceae merupakan familia jumlah genus yang besar melebihi 3.000 spesies, terbagi dalam
lebih dari 80 genus. Distribusinya meliputi seluruh dunia, melimpah di daerah sekitar kutub dan
daerah iklim sedang, baik di belahan bumi utara maupun selatan. Di Indonesia persebaran
Cyparacea dapat di temukan dilahan persawahan salah satunya yaitu di kawasan persawahan
desa Bringin Kencana Kecamnatan Tabungan ditemukan 9 spesisies yang sudah dipaparkan di
atas.
Cyperaceae Rumput Teki berkembangbiak dengan Stolon atau disebut juga geragih. Selain itu
rumput teki juga membentuk umbi yang pada dasarnya hanyalah modifikasi dari batang. Stolon
atau geragih sendiri adalah perpanjangan dari batang utama. Biasanya Stolon sendiri dapat
berada sekitar 1 meter di bawah permukaan tanah. hal inilah yang menyebabkan rumput teki
sangat susah untuk dibasmi secara total. Selain itu dengan stolon yang berada di dalam tanah
dengan kedalaman yang bisa dikatakan cukup dalam, maka tumbuhan tersebut dapat bertahan
dari berbagai kondisi. Bisa dikatakan bahwa pembentukan stolon atau geragih selain berfungsi
sebagai metode perkembangbiakan, juga merupakan metode adaptasi fisiologi tumbuhan itu
sendiri. Ketika kondisi lingkungan kurang menguntungkan maka rumput teki sendiri akan
terkesan mati. Namun, pada dasarnya masih menyisakan Stolon atau geragih tersebut untuk
dapat memunculkan individu baru.
e. Manfaat bagi manusia
Dapat dijadikan sebagai obat jerawat
Meredakan Sakit Menstruasi.
Mengobati Gangguan Pencernaan.
Memperlancar Saluran Urin.
Menghaluskan Kulit.
Meredakan Demam.
Bermanfaat untuk mengobati berbagai kondisi patologis seperti wasir, tumor dan luka.
Digunakan sebagai bahan baku untuk membuat topi, tas (bakul, kampil, dan anjat),
alas kaki, alas piring makan dan sejenisnya.
2. Ordo Poales
Yang dibahas :
Bangsa Poales habitusnya berupa terna annual atau perennial kadang semak atau pohon yang
tinggi, batang dengan posisi bermacammacam yaitu tegak lurus, ada yang tumbuh sorong ke
atas, bebaring atau merayap, bentuk batang kebanyakan silender panjang, jelas berbuku-buku,
daun kebanyakan bangun pita, panjang bertulang sejajar, tersusun sebagai rozet akar, bunga
umumnya banci, kecil, tidak menarik. Buah biasanya berupa buah padi yaitu berupa buni atau
buah keras.
b. Ciri-ciri bangsa poales, sereh (Andropogon nardu)
DAFTAR PUSTAKA
Hasnunidah, N., & Juli Wiono, W. (2019). Botani Tumbuhan Tinggi. Lampung : Graha Ilmu
https://id.wikipedia.org/wiki/Cyperales#:~:text=Cyperales%20adalah%20salah%20satu
%20ordo,di%20dalamnya%3A%20Cyperaceae%20dan%20Poaceae. Di akses tanggal 6
oktober 2022.
https://materiipa.com/cara-perkembangbiakan-rumput-teki. Di akses tanggal 6 oktober
2022