Jati
KlasifikasiTanaman
Divisi :Tracheophyta Suku :Lamiacea
AnakDivisi :Spermatophytina Marga :Tectona
Kelas :Magnolipsida Jenis :Tectona grandis
Bangsa :Lamiales NamaLokal :Jati
DeskripsiTanaman
Akar Bunga
Tipe Tunggang Tipe Bunga majemuk
Batang Jumlah sepal 5
Tipe Berkayu Warna sepal Kekuningan
Penampang Silinder Susunankaliks Melingkar
Permukaan Beralir dan berbanir sering Jumlah petal 5-7
mengelupas
Warna Coklat atau abu-abu Warna petal Putih
Daun Susunan petal Melingkar
Tipe Tunggal Jumlah stamen 6
Bentuk Bulat telur terbalik Susunan stamen Melingkar
Letak Berseling dan berhadapan Letak stamen Mengelilingi putik
Tekstur Berambut di permukaan Tipeovarium Suferus
bawah
Uratdaun Menyirip Jumlahkarpel 1
Tepidaun Rata Jumlahruang 1
Warnadaun Hijau tua Catatankhusus Hemaprodit/bunga
banci
Stipula -
Letakstipula - Perbungaan
Buah Tipe Bunga majemuk
Tipebuah Batu Warna Putih
Biji Berbentuk oval Kondisi Biseksual atau
aktinomorf
Letak Pucuk terminal
Pembahasan
Bandotan memiliki bunga yang majemuk dengan karangan bunga samosa (dichasium
simosa) dan simetri bunganya aktinomorf. Perianthium atauperhiasan bunga pada
tumbuhan bandotan memiliki corolla atau mahkota yang banayak dan sangat kecil
berwarna putih. Begitupula dengan kelopak bunganya yang banyak dan berwarna
hijau. Bandotan juga memiliki tenda bunga atau perigonium. Alat kelamin pada bunga
bandotan berupa stamen atau benanga sari yang sangan banyak dan berwarna putih
sedangkan pistillumnya atau putiknya hanya ada satu yang terletak di tengah-tengah
stamen. Bandotan adalah tumbuhan monoceus atau berumah satu, karena dalam satu
spesies tumbuhan terdaopat dua alat kelamin jantan dan betina.
Tanaman alamanda termasuk dalam golongan perdu berkayu dengan tinggi yang
dapat mencapai 2 meter. Tanaman ini bersifat evergreen (hijau sepanjang tahun).
Batangnya yang sudah tua akan berwarna cokelat karena pembentukan kayu,
sementara tunas mudanya berwarna hijau. Daunnya memiliki bentuk yang melancip
di ujung dengan permukaan yang kasar dengan panjang 6 hingga 16 cm. Selain itu
daun alamanda pada umumnya berkumpul sebanyak tiga atau empat helai. Bunga
alamanda berwarna kuning dan berbentuk seperti terompet dengan ukuran diameter 5-
7.5 cm. Tanaman ini memiliki bunga yang harum.
Tumbuhan ini memiliki batang berongga yang menjalar dengan daun berselang dan
batang yang menegak pada pangkal daun. Tumbuhan ini bewarna hijau pucat dan
menghasilkan bunga bewarna putih, yang menghasilkan kantung yang mengandung
empat biji benih. Kangkung merupakan tanaman yang dapat tumbuh lebih dari satu
tahun. Tanaman kangkung memiliki sistem perakaran tunggang dan cabang-
cabangnya akar menyebar kesemua arah, dapat menembus tanah sampai kedalaman
60 hingga 100 cm, dan melebar secara mendatar pada radius 150 cm atau lebih.
Batang kangkung bulat dan berlubang, berbuku-buku, banyak mengandung air
(herbacious) dari buku-bukunya mudah sekali keluar akar. Memiliki percabangan
yang banyak dan setelah tumbuh lama batangnya akan menjalar.
Kangkung memiliki tangkai daun melekat pada buku-buku batang dan di ketiak
daunnya terdapat mata tunas yang dapat tumbuh menjadi percabangan baru. Bentuk
daun umumnya runcing ataupun tumpul, permukaan daun sebelah atas berwarna hijau
tua, dan permukaan daun bagian bawah berwarna hijau muda. Selama fase
pertumbuhanya tanaman kangkung dapat berbunga, berbuah, dan berbiji terutama
jenis kangkung darat. Bentuk bunga kangkung umumnya berbentuk “terompet” dan
daun mahkota bunga berwarna putih atau merah lembayung.
Buah kangkung berbentuk bulat telur yang didalamnya berisi tiga butir biji. Bentuk
buah kangkung seperti melekat dengan bijinya. Warna buah hitam jika sudah tua dan
hijau ketika muda. Buah kangkung berukuran kecil sekitar 10 mm, dan umur buah
kangkung tidak lama. Bentuk biji kangkung bersegi-segi atau tegak bulat. Berwarna
cokelat atau kehitam-hitaman, dan termasuk biji berkeping dua. Pada jenis kangkung
darat biji kangkung berfungsi sebagai alat perbanyakan tanaman secara generatif.
Secara morfologis, tanaman jati memiliki tinggi yang dapat mencapai sekitar 30 – 45
m. Dengan pemangkasan, batang yang bebas cabang dapat mencapai antara 15 – 20
cm. Diameter batang dapat mencapai 220 cm. Kulit kayu kasar, berwarna kecoklatan
atau abu-abu yang mudah terkelupas. Percabanganjauh dari batang utama. Pangkal
batang berakar papan pendek dan bercabang sekitar empat.
Tata daun berbentuk opposite dengan bentuk daun besar membulat seperti jantung,
berukuran panjang 20-50 cm dan tebal 15-40 cm. Ujung daun meruncing, pangkal
daun tumpul dan tepi daun bergelombang. Permukaan atas daun kasar sedangkan
permukaan bawah daun berbulu. Pertulangan daun menyirip. Tangkai daun pendek
dan mudah patah serta tidak memiliki daun penumpu (Stipule). Tajuk tidak beraturan.
Daun muda (Petiola) berwarna hijau kecoklatn, sedangkan daun tua berwarna hijau
tua keabu abuan.
Bunga jati bersifat majemukyang terbentuk dalam malai bunga (inflorence) yang
tumbuh terminal diujung atau tepi cabang. Panjang malai antara 60-90 cm dan lebar
antara 10-30 cm. Bunga jantan (Benang sari) dan betina (Putik) berada dalam 1 (satu)
Bunga (monoceus). Bunga bersifat actinomorfic , berwarna putih, berukuran 4-5 mm
(lebar)dan 6-8 mm (Panjang). Kelopak bunga (calyx) berjumlah 5-7 dan berukuran 3-
5 mm. Mahkota bunga (corolla) tersusun melingkar berukuran sekitar 10 mm.
Tangkai putik (Stamen) berjumlah 5-6 buah dengan filamen berukuran 3 mm, antara
memanjang berukuran 1-5 mm, ovarium membulat berukuran sekitar 2 mm. Bunga
yang terbuahi akan menghasilkan buah berukuran 1-1,5 mm. Tanaman jati akan mulai
berbunga pada saat musim hujan.
Tumbuhan ini berbentuk pohon dengan tinggi 4-8 cm. Batang berkayu, bulat, kulit
kasar, percabangan monopoidal. Daun tunggal, bulat telur, ujung dan pangkal
runcing. Panjang 10-40 cm. Bunga majemuk, bentuk bongkol, bertangkai, benang sari
5. Buah bongkol, permukaan tidak teratur, berdaging, panjang 5-10 cm, hijau
kekuningan.