Anda di halaman 1dari 13

Klasifikasi tanaman sawi :

Kingdom Plantae

Sub kingdom Tracheobinonta

Super Devisio Spermatophyta

Devisio Magnoliophyta

Kelas Magnoliophyta

Sub Kelas Dileniidae

Ordo Capparales

Familia Brassicaceae

Genus Brassica

Spesies Brassica juncea L.

Setelah anda mengetahui klasifikasi dari tanaman sawi, selanjutnya


yaitu morfologi dari tanaman sawi. Seperti yang telah dijelaskan di awal bahwa
tanaman sawi terbagi menjadi tiga jenis yaitu sawi putih, sawi hijau, dan sawi huma.

Adapun morfologi dari tanaman sawi terbagi menjadi lima, antara lain morfologi
akar, morfologi daun, morfologi batang, morfologi bunga, dan morfologi buah dan biji.
Berikut ini adalah morfologi dari tanaman sawi.

1. Morfologi Akar

Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Sawi Secara Lengkap

Tanaman sawi memiliki perakaran yaitu akar tunggang dan akar bercabang yang
membentuk bulat panjang dan menyebar pada permukaan tanah.
Akar tanaman sawi dapat menembus kedalaman tanah antara 30-50 cm dari
permukaan tanah. Fungsi dari akar tanaman tersebut yaitu untuk menyerap unsur
hara yang berada pada permukaan tanah.

2. Morfologi daun

Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Sawi Secara Lengkap

Daun tanaman sawi berbentuk lonjong dan bulat serta lebar. Daun tanaman
sawi berwarna hijau muda hingga hijua tua dan tidak berbulu. Selain itu, tanaman
sawi memiliki tangkai daun yang pendek hingga panjang tergantung dari varietasnya.

3. Morfologi batang

Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Sawi Secara Lengkap

Pada dasarnya batang tanaman sawi memiliki ukuran yang pendek dan beruas,
sehingga tidak terlihat dengan jelas. Seperti halnya tanaman lain batang tanaman ini
berfungsi untuk menopang atau menyangga berdirinya tanaman sawi.

Selain itu, tanaman sawi memiliki daun yang halus dan tidak berbulu serta tangakinya
berbentuk pipih.

4. Morfologi bunga
Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Sawi Secara Lengkap

Tanaman sawi memiliki struktur bunga yang bentuknya memanjang dan juga
bercabang banyak. Tanaman sawi memiliki bunga yang terdiri dari empat kelopak
daun, empat mahkota yang warnanya kuning, empat buah benang sari, dan satu buah
putik berongga.

Proses penyerbukan tanaman ini dapat berlangsung secara alami dengan bantuan
angin dan juga binatang kecil.

5. Morfologi Buah dan Biji

Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Sawi Secara Lengkap

Tanaman sawi memiliki buah yang termasuk jenis polong-polongan. Dimana buah
tanaman sawi berbentuk bulat atau lonjong dengan warna keputihan hingga
kehijauan.

Pada setiap satu buah terdapat 2-8 butir biji. Biji tanaman sawi berbentuk bulat dan
berukuran sangat kecil dengan warna coklat hingga kehitaman. Selain itu biji tanaman
sawi memiliki permukaan licin, keras, mengkilap dan juga berlendir.

Tanaman pepaya
Pepaya adalah monodioecious' (berumah tunggal sekaligus berumah dua) dengan tiga kelamin:
tumbuhan jantan, betina, dan banci (hermafrodit). Tumbuhan jantan dikenal sebagai "pepaya
gantung", yang walaupun jantan kadang-kadang dapat menghasilkan buah pula secara
"partenogenesis". Buah ini mandul (tidak menghasilkan biji subur), dan dijadikan bahan obat
tradisional. Bunga pepaya memiliki mahkota bunga berwarna kuning pucat dengan tangkai atau
duduk pada batang. Bunga jantan pada tumbuhan jantan tumbuh pada tangkai panjang. Bunga
biasanya ditemukan pada daerah sekitar pucuk.

Bentuk buah bulat hingga memanjang, dengan ujung biasanya meruncing. Warna buah ketika
muda hijau gelap, dan setelah masak hijau muda hingga kuning. Bentuk buah membulat bila
berasal dari tanaman betina dan memanjang (oval) bila dihasilkan tanaman banci. Tanaman banci
lebih disukai dalam budidaya karena dapat menghasilkan buah lebih banyak dan buahnya lebih
besar. Daging buah berasal dari karpela yang menebal, berwarna kuning hingga merah,
tergantung varietasnya. Bagian tengah buah berongga. Biji-biji berwarna hitam atau kehitaman
dan terbungkus semacam lapisan berlendir (pulp) untuk mencegahnya dari kekeringan. Dalam
budidaya, biji-biji untuk ditanam kembali diambil dari bagian tengah buah.

Kelamin jantan pepaya ditentukan oleh suatu kromosom Y-primitif, yang 10% dari keseluruhan
panjangnya tidak mengalami rekombinasi. Suatu penanda genetik RAPD juga telah ditemukan
untuk membedakan pepaya berkelamin betina dari pepaya jantan atau banci.

KLASIFIKASI TANAMAN PEPAYA

Kingdom: Plantae (Tumbuhan)


Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)

Sub Kelas: Dilleniidae


Ordo: Violales
Famili: Caricaceae
Genus: Carica

Spesies: Carica papaya L

Morfologi dari tumbuhan papaya(carica papaya),yaitu:

Akar (radix)
Akar adalah bagian pokok yang nomor tiga (disamping batang dan daun) bagi tumbuhan yang
tubuhnya telah merupakan komus. Akar pepaya merupakan akar tunggang (radix primaria),
karena memiliki akar lembaga tumbuh terus menerus yang menjadi akar pokok yang bercabang-
cabang menjadi akar lembaga. Suatu tumbuhan tak akan mempunyai akar tunggang jika tidak
ditanam dari biji.
Akar tunggang pada pepaya berbentuk kerucut panjang, tumbuh lurus kebawah, bercabang
banyak, dan cabang-cabangnya bercabang lagi sehingga dapat member kekuatan yang lebih
besar kepada batang dan juga daerah perakaran menjadi amat luas, hingga dapat diserap air dan
zat- zat makanan lebih banyak.

Batang (caulis)

Tumbuhan pepaya merupakan tumbuhan diatas kotiledon, Tumbuh pada titik tumbuh, yakni pada
meristem apeks (pucuk), berada di atas permukaan tanah serta dapat termodifikasi dan tumbuh
dibawah permukaan tanah.
Batang merupakan jembatan antara akar dan daun untuk mengantarkan sari-sari makanan dalam
proses fotosintesis. Batang pepaya termasuk dalam batang tumbuhan dikotil karena memiliki
kambium, batangnya terdapat bekas tangkai daun yang telah kering dan gugur. Pohon pepaya
umumnya tidak bercabang, pepaya juga bisa tumbuh hingga setinggi 5-10 m. Batang pepaya
merupakan batang berkayu (lignosus) karena batangnya tumbuh tegak lurus dan kuat (softwood)
dan termasuk tipe model batang yang monopodial karena batang pokok selalu tampak jelas dan
memiliki satu sumbu batang. Bentuknya panjang bulat seperti silinder. Batangnya memperlihatkan
bekas-bekas daun. Arah tumbuh batang tegak lurus ke atas.

Daun ( folium)

 Susunan daunnya terdiri atas tangkai dan helaian saja, sehingga disebut daun
bertangkai.
 Tangkai daun bulat silindris, berongga, panjang 25-100 cm,
 Bentuk atau bangun daun bulat, karena jika ujung-ujung tepi daun dihubungkan satu
sama lain dengan suatu garis akan didapati bangun yang berbentuk bulat atau setidaknya
hampir bulat.
 Ujung daun runcing (acutus), karena kedua tepi daun di kanan kiri ibu tulang daun sedikit
demi sedikit menuju keatas dan membentuk sudut lancip.
 Pangkal daun berbentuk jantung(cordatus)
 Susunan daun bertulang menjari, karena dari ujung tangkai daun keluar beberapa tulang
yang memencar, memperlihatkan susunan seperti jari tangan, yang ditengah paling besar
sedang ke samping semakin pendek.
 Tepi daun bercangap menjari (palmatifidus).
 Daging daun seperti perkamen (perkamenteus),
 Pepaya (Carica pepaya L.) adalah tumbuhan anggota Dicotyledoneae dengan tipe daun
dorsiventral, yakni jaringan tiang (palisade) hanya terdapat pada sisi atas daun. Daun
dorsiventral biasanya tumbuh secara horizontal, sehingga terdapat perbedaan warna antara
permukaan atas dan bawah daun, karena intensitas cahaya matahari yang diterima berbeda.
Warna permukaan daun bagian atas hijau tua, sedangkan bagian bawahnya hijau muda atau
hijau keputih-putihan.
 Permukaan daun licin (laevis) sedikit mengkilat (nitidus)
 Letak helaian daun tersebar (folia sparsa), kadang-kadang terletak berhadapan, pada
tiap tiga lingkaran batang terdapat 8 daun.

Bunga ( flos)
Tanaman pepaya memiliki tiga macam bunga
Bunga betina (pistilate), Ciri-cirinya:

 Daun bunga terdiri atas lima helai dan letaknya terlepas satu sama lain
 Tidak mempunyai benang sari
 Bakal buah berbentuk bulat atau bulat telur dan tepinya rata
 Bunga betina dapat menjadi buah bila diserbuki tepung sari bunga jantan dari tanaman
lain.
 Buah yang dihasilkan dari bunga betina bentuknya bulat atau bulat telur dengan tepi
yang rata.

Bunga sempurna (hermaphrodite)

Ciri-ciri umum bunga pepaya sempurna adalah memiliki putik, bakal buah, dan benang sari dalam
satu kuntum bunga, kecuali pada bunga sempurna rudimenter tidak terdapat bakal buah dan putik.
Dikenal ada empat macam bunga pepaya sempurna,yaitu:

1) Bunga sempurna elongate, cirri cirinya

 Daun bunga lima helai, di bagian bawah saling melekat membentuk tabung dan melekat
sepanjang ¾ dari bakal buah, bagian ujungnya terlepas.
 Bentuk bunga sempurna elongate mirip dengan bunga jantan, tetapi ukurannya relative
lebih besar dan panjang.
 Bakal buah berbentuk panjang lonjong, mempunyai lima sampai sepuluh helai daun
buah, namun ada pula yang kurang dari lima helai.
 Benang sari memiliki sepuluh helai yang terdapat pada ujung tabung sebelah dalam.
Letak benang sari ini 5 helai bertangkai panjang melekat diantara dua bunga dan lima helai
bertangkai pendek yang melekat pada bagian tengah dari daun bunga.
 Bunga sempurna elongate menghasilkan buah yang bentuknya “panjang lonjong”.

2) Bunga sempurna petandria, ciri-cirinya:

 Daun bunga berjumlah lima helai,yang letaknya sebagian besar di bagian ujung, terlepas
satu sama lain. Sedangkan dibagian bawahnya bersatu dan melekat pada bakal buah.
 Bentuk bakal buah bulat tepinya beralur lima dan mempunyai 5 helai daun buah.
 Benang sarinya 5 helai, bertangkai pendek, letaknya diantara daun bunga dan bakal
buah,sedangkan tangkai sarinya melekat pada bakal buah ataupun pada tempat daun bunga
menjadi satu.
 Bunga ini muncul pada musim kemarau atau bila ada waktu kering lebih dari 10 hari di
musim penghujan.
 Bunga sempurna petandria menghasilkan buah yang bulat atau bulat telur yang tepinya

3) Bunga sempurna antara, ciri-cirinya


 Daun bunga berjumlah lima helai,letak daun bunga ada yang terlepai sampai dasarnya
dan ada pula yang melekat ¾ dari bakal buah.
 Benang sarinya terdiri atas 2-10 helai yang tata letaknya bermacam-macam
 Bakal buah berbentuk mengkerut dan mempunyai 5-10 helai daun bunga yang saling
melekat satu sama lain.
 Bunga sempurna antara menghasilkan buah yang bentuknya mengkerut.

4) Bunga sempurna rudimenter, cirri-cirinya

 Bentuknya mirip bunga elongate, namun tidak memiliki bakal buah.


 Bunga ini muncul dimusim kemarau.
 Bunga sempurna rudimenter tidak menghasilkan buah.

Bunga Jantan (Staminate)

Bunga jantan biasanya tersusun dalam rangkaian bunga bertangkai panjang. Ciri-cirinya adalah :

 Daun bunga berjumlah 5 helai, letaknya saling melekat pada bagian bawah, sehingga
membentuk tabung, sedangkan bagian atasnya saling terlepas. Seolah-olah mirip bentuk
“corong”.
 Benang sarinya terdapat 10 helai
 Tidak dapat menghasilkan buah, karena tidak mempunyai bakal buah maupun putik.
 Pada ujung rangkaian bunga biasanya terdapat beberapa bunga sempurna yang bentuk
bakal buahnya bulat telur. Bunga sempurna ini dapat menjadi buah yang bentuknya bulat telur
dan kecil-kecil atau disebut buah pepaya “gantung” (gandul).

Berdasarkan struktur bunga dan buah pepaya yang beragam tadi, maka dikenal tiga macam pohon
pepaya, yaitu:

 Pohon pepaya betina, yaitu pohon pepaya yang berbunga dan berbuah betina
 Pohon pepaya sempurna, yaitu pohon pepaya yang memiliki empat macam bunga
sempurna (elongate, petandria, antara,dan rudimenter). Buah pepaya elongata biasanya muncul
di musim hujan, sedangkan buah pepaya petandria umumnya pada musim kemarau. Buah
pepaya antara yang bentuknya mirip buah “pisang” biasanya muncul pada musim kemarau yang
panjang atau antara musim hujan ke musim kemarau, sedangkan bunga rudimenter yang mirip
bunga jantan tidak menghasikan buah.
 Pohon pepaya jantan, yaitu pohon pepaya yang berbunga jantan dan bertangkai
panjang, namun diujung rangkaian bunga terdapat beberapa bunga sempurna yang dapat
menghasilkan buah pepaya gandul (gantung).

Buah (fructus)

Pepaya termasuk dalam golongan buah sungguh (buah sejati) tunggal. Buah sejati tunggal yaitu
buah sejati yang terdiri dari bunga dengan satu bakal buah saja. Buah ini dapat berisi satu biji atau
lebih, dapat pula tersusun darisatu atau banyak daun buah dengan satu atau banyak naungan.
Dalam buah pepaya terjadi dari beberapa daun buah dengan satu ruang dan banyak biji. Buah
mentah berwarna hijau gelap dan bila matang berubah warna menjadi kuning kemerahan. Bentuk
buah bulat hingga lonjong, dengan bagian ujung umumnya runcing. Rongga dalam pada buah
pepaya berbentuk bintang bila dipotong secara melintang

Pepaya juga termasuk buah buni (bacca). Yang disebut dengan buah buni adalah buah yang
dagingnya mempunyai dua lapisan, ialah lapisan luar yang tipis agak menjangat atau kaku seperti
kulit (belulang) dan lapisan dalamyang tebal, lunak dan berair, sering kali dapat dimakan. Biji-biji
terdapatbebas dalam bagian yang lunak itu. Buah buni dapat terjadi dari satu atau beberapa ruang.
Pepaya termasuk buah buni yang berdiding tebal dan dapat dimakan. Buah pepaya juga
bentuknya bulat sampai lonjong. Bentuk buah bulat hingga memanjang, ujung biasanya
meruncing. Warna kulit buah ketika muda hijau gelap, dan setelah masak hijau muda hingga
kuning.Bentuk buah membulat bila berasal dari tanaman betina. Bentuk buah memanjang (oval)
bila dihasilkan dari tanaman hemafrodit.

Berdasarkan struktur bunga dan buahnya, pepaya dapat dikelompokkan menjadi 2 jenis :

Pepaya Jantan

Pepaya jantan memiliki bunga jantan yang bertangkai panjang dan bercabang-cabang. Namun,
pada ujung rangkaian bunga terdapat beberapa bunga sempurna yang dapat menghasilkan buah
pepaya gandul atau gantung.

Pepaya Sempurna
Pepaya sempurna dapat berbunga dan berbuah sepanjang tahun. Contohnya adalah pepaya
jingga yang memiliki bentuk-bentuk buah sebagai berikut:

 Pada musim hujan, buahnya berbentuk lonjong.


 Pada musim kemarau, buahnya berbentuk bulat.
 Diantara musim hujan dan kemarau, buahnya berbentuk buah pisang.
 Pepaya sempurna yang berbuah musiman.

Contohnya adalah pepaya semangka yang berbuah pada musim hujan, tetapi pada musim
kemarau, bunganya tidak dapat berubah menjadi buah.

Biji (semen)
Biji yaitu penyerbukan yang diikuti dengan pembuahan, bakal buah tumbuh menjadi buah, dan
bakal biji tumbuh menjadi biji. Melihat asal jaringan yang menjadi tempat penimbunan zat makanan
cadangan biji pepaya termasuk putih lembaga dalam

(endospermium). Maksud dari putih lembaga dalam yaitu jika jaringan penimbun makanan itu
terdiri atas sel-sel yang berasal dari onti kandunglembaga sekunder yang kemudian setelah
dibuahi oleh salah satu inti sperma lalu membelah-belah menjadi jaringan penimbun makanan ini.
Melihat asalnya putih lembaga dalam ini, maka biji ini adalah biji tertutup (angiospermae), dan
termasuk ke dalam biji dikotil. Biji berwarna hitam atau kehitaman.

Pengertian Rumput Teki


Rumput teki atau dalam bahasa latin disebut dengan istilah Cyperus rotundus
merupakan salah satu jenis dari rumput semu menahun yang tingginya dapat
mencapai 10 cm hingga mencapai 100 cm.
Rumput ini sangatlah mudah untuk kita temukan, seperti di sawah dan di ruang
terbuka. Umumnya rumput teki sering dianggap oleh masyarakat sebagai gulma atau
keberadaannya tidak dikehendaki, karena dapat menimbulkan kerugian.

Meski sering dianggap sebagai tumbuhan gulma, tetapi rumput teki sangat
bermanfaat dalam dunia pendidikan seperti digunakan sebagai bahan praktikum dan
sebagai bahan penelitian.

Tumbuhan rumput teki sangat adaktif dan memiliki kemampuan untuk beradaptasi
pada segala kondisi tanah dengan sangat baik, serta terkenal sangat sulit untuk
diberantas atau dikontrol perkembangannya.

Biasanya rumput ini biasa tumbuh di ketinggian antara 1 – 1000 m diatas permukaan
laut. Setelah mempelajari pengertian dari rumput teki, maka tiba saatnya untuk kita
mempelajari klasifikasi dan morfologi rumput teki.

Klasifikasi Rumput Teki


Tumbuhan rumput teki dapat diklasifikasikan menjadi beberapa macam, berikut
klasifikasi dari rumput teki.

 Kingdom : Tumbuhan atau Plantae


 Subkingdom : Tumbuhan pembuluh atau Tracheobionto
 Super Divisi : Tumbuhan menghasilkan biji atau Spermatophyta
 Divisi : Tumbuhan berbunga atau Magnoliophyta
 Kelas : Tumbuhan monokotil atau Liliopsida
 Sub Kelas : Commelinidae
 Ordo : Cyperales
 Famili : Cyperaceae
 Genus : Cyperus
 Spesies : Cyperus rotundus L

Morfologi Rumput Teki


Setelah mempelajari pengertian rumput teki dan klasifikasinya, maka kita dapat
menyimpulkan morfologi dari rumput teki. Berikut morfologi dari rumput teki yang perlu
kita ketahui.

 Rumput teki termasuk dalam rumput semu menahun.


 Memiliki ketinggian antara 1 – 100 cm.
 Batang rumputnya membentuk segitiga menajam kearah atas.
 Memiliki daun antara 4 – 10 helai dan terkumpul di pangkal batang.
 Akar dan pelepah daunnya tertutup oleh tanah, helaiian daun seperti pita yang
bersilang berjajar, permukaan atas berwarna hijau mengkilat dan memanjang antara
10 -30 cm dengan lebar mencapai 3 – 6 cm.
 memiliki allelophat yang dapat membunuh tumbuhan lainnya.
 Perbungaan tumbuhan rumput teki adalah bunga majemuk berupa bulir dan berjumlah
sekitar 7 – 25 bunga, dengan bentuk seperti payung serta memiliki warna kuning atau
kuning kecoklat-coklatan.
 Memiliki umbi yang menjalar, berbentuk kerucut besar pada pangkalnya, memiliki
rambut halus, berwarna kecoklatan, dan biasanya berkumpul berupa rumpun.
Pohon mangga termasuk tumbuhan habitus atau tumbuhan tingkat tinggi dengan struktur batangnya
yang termasuk kelompok arboreus, yaitu tumbuhan berkayu yang mempunyai tinggi batang lebih dari
5 m, tinggi pohon mangga bisa mencapai tinggi 20 sampai 40 m jika keadaan tanahnya subur.

Berikut ini akan membahas tentang Klasifikasi Dan Morfologi Tanaman Mangga (Mangifera indica),
adapun Klasifikasi Dan Morfologi adalah sebagai berikut:

Advertisement

Baca juga:
 Klasifikasi Dan Morfologi Tanaman Mangga (Mangifera indica)
 Manfaat pelukaan pada batang pohon mangga (dibuat luka)
 Pohon mangga agar cepat berbuah, begini caranya.
 Klasifikasi dan Morfologi Rumput Pinto (Arachis pintoi)

Klasifikasi Tanaman Mangga (Mangifera indica)

Klasifikasi Tanaman Mangga

(Mangifera indica)

Kingdome : Plantae

Sub kingdom : Viridiplantae

Infra kingdom : Streptophyta

Super divisi : Embryophyta

Divisi : Tracheophyta

Sub divisi : Spermatophytina

Kelas : Magnoliopsida

Super ordo : Rosanae

Ordo : Sapindales

Famili : Anacardiaceae

Genus : Mangifera L.

Spesies : Mangifera indica L.

Morfologi Tanaman Mangga (Mangifera indica)

Daun Tanaman Mangga


Mangga mempunyai ciri-ciri fisik pada daunnya adalah sebagai berikut : daun berwarna hijau, berselang
seling, dan mempunyai bentuk oval dengan runcing pada ujungnya, pinggiran daunnya bergelombang
dengan panjang daun sekitar 10-35 cm dan lebar 5-16 cm tergantung varietas. Daun mangga yang masih
muda biasanya berwarna kemerahan, keunguan atau kekuningan, jika daun sudah tua akan berubah
pada bagian permukaan sebelah atas menjadi hijau mengkilat, sedangkan bagian permukaan bawah
berwarna hijau muda.

Bunga dan buah Tanaman Mangga


Pohon mangga mempunyai bunga berbentuk bulir ujungnya dengan panjang 1-1,5 cm, ukuran bunga
mangga sangat kecil dan berwarna putih, dengan mempunyai lima kelopak yang panjangnya sekitar 5-
10 mm, apabila kelopak bunga mangga rontok, buah mulai akan matang setelah 3-6 bulan. Ukuran buah
mangga mempunyai panjang sekitar 10-25 cm, diameter 7-12 cm. Berat hingga 2,5 kg dengan warna
buah yang masak antara warna kuning, jingga, atau merah sedangkan pada waktu buah masih muda
akan berwarna hijau.

Akar Tanaman Mangga


Perakaran pohon mangga mempunyai akar Tunggang dengan mempunyai cabang pada akarnya, akar
utama akan menancap dalam kedalam tanah dengan kedalaman sekitar 6 Meter.

Batang Tanaman Mangga


Batang pohon mangga berkayu dengan kulit batang pohon mangga tebal dan kasar dan berwarna coklat
gelap hingga abu-abu kehitaman. Batang pohon bisa mencapai ketinggian 40 meter dengan mempunyai
ranting disetiap batangnya

Singkong
Singkong memiliki nama latin manihot esculenta adalah tanaman jenis umbi akar atau akar pohon
yang panjang dengan fisik rata-rata memiliki garis ditengah sekitar 2 sampai 3 cm dan panjang 50
sampai 80 cm, tergantung dari jenis varietas singkong yang dibudidayakan.

Pada daging umbinya memiliki warna putih atau kekuning-kuningan.ubi kayu atau yang lebih sering
disebut dengan Singkong atau ketela pohon, adalah tanaman tahunan tropika dan subtropika dari
family Euphorbiaceae. Umbi singkong terkenal secara luas sebagai makanan pokok penghasil
karbohidrat serta daunnya bermanfaat sebagai sayuran.

Pengertian Singkong
Singkong adalah tanaman yang dapat dimanfaatkan sebagai obat herbal selain sebagai sayuran dan
makanan yakni sebagai obat penyakit rematik, demam, luka, rabun senja, beri-beri, bisul, diare,
cacingan, disentri, sakit kepala, dan juga dapat meningkatkan stamina.

Umbi pada ketela pohon tidak tahan disimpan walaupun ditempatkan dilemari pendingin atau kulkas.
Gejala kerusakan ditandai dengan keluarnya warna biru gelap akibat terbentuknya asam sianida yang
memiliki sifat racun bagi orang.

Klasifikasi Singkong
Adapun klasifikasi ilmiah dari tanaman singkong ini, antara lain sebagai berikut;

 Kingdom: Plantae
 Divisi: Magnoliophyta
 Kelas: Magnoliopsida
 Ordo: Euphorbiales
 Familia: Euphorbiaceae
 Genus: Manihot
 Spesies: Manihot esculenta crantz

Morfologi Singkong
Adapun morfologi yang ada di dalam tanaman singkong ini, diantaranya;

Batang
Singkong termasuk dalam famili Euphorbiaceae. Mempunyai batang yang lurus dengan tinggi sekitar
1,5 m sampai 4 m. Bentuk nyata dari pengertian batang dari singkong adalah bulat dengan diameter
2,5cm sampai 4 cm, dan berkayu serta bergabus. Batang pohon singkong memiliki warna coklat
atau keunguan dan bisa bercabang ganda bahkan sampai tiga.

Daun
Daun pada tanaman singkong termasuk daun majemuk dengan anak daun yang berbentuk elips
dengan ujungnya yang runcing. Daun singkong memiliki warna hijau muda, hijau kekuningan,
bahkan sampai hijau keunguan. Mempunyai tangkai daun yang panjang dengan warna hijau, merah,
kuning sampai bisa kombinasi dari ketiganya.

Bunga
Bunga tanaman singkong muncul pada tiap ketiak cabang. Untuk bunga betinadapat berkembang
lebih dulu dan matang pada saat tumbuhan berumur 3 sampai 4 minggu.

Jika definisi bunga tidak dibuahi dalam jangka waktu 24 jam maka bunga akan layu serta gugur.
Untuk bunga jantan tanaman ubi kayu akan matang dalam jangka waktu sebulan kemudian, sehingga
penyerbukannya terjadi secara menyilang.

Akar
Akar tumbuhan masuk dalam tanah dengan kedalaman 0,5 sampai 0,6 m. sebagian akar ubi kayu
dimanfaatkan untuk menyimpan bahan makanan seperti karbohidrat. Maka dari itu buah singkong
dapat disebut juga dengan umbi batang.

Karena menjadi tempat untuk menyimpan cadangan makanan dalam ukuran yang cukup besar
bahkan sampai mengalahkan ukuran akar lainnya. Akar umbi yang besar inilah yang dapat disebut
juga dengan umbi singkong. Warna dari umbi singkong yaitu coklat atau kelabu. Kulit dalamnya
memiliki warna kuning kemerahan agak putih dengan warna daging kuning serta putih.

Tanaman Bayam
Tanaman bayam merupakan tanaman sayuran yang memiliki nama ilmiah Amaranthus spp. Kata
“amaranth” yang dalam bahasa Yunani memiliki arti “everlasting” (abadi). Tanaman ini dikenal
sebagai sayuran yang memiliki sumber zat besi cukup penting. Bayam berasal dari Negara
Amerika tropic yang semula dikenal sebagai definisi tanaman hias.

Tanaman bayam dapat tumbuh sepanjang tahun, kapan saja dan dimana saja, baik itu didataran
rendah ataupun didataran tinggi. Bayam dapat tumbuh dengan baik pada kondisi tanah subur serta
banyak sinar matahari. Kondisi suhu yang efektif yaitu sekitar 25 sampai 36 derajat celcius dan pH
tanah antara 6 sampai 7 dengan waktu tanam terbaik yaitu pada awal musim kemarau.
Klasifikasi Tanaman Bayam
Klasifikasi ilmiah yang ada dalam tumbuhan ini, antara lain adalah sebagai berikut;

 Kingdom : Plantae
 Divisi : Magnoliophyta
 Kelas : Magnoliopsida
 Ordo : Caryophyllales
 Famili : Amaranthaceae
 Sub famili : Amaranthoideae
 Genus : Amaranthus
 Spesies : Amaranthus Sp

Ciri Morfologi Tanaman Bayam


Adapun karakteristik yang menjadi ciri khas morfologi dari tanaman bayam, diantaranya;

Akar
Bayam memiliki sistem perakaran tunggang bagian bawah serta serabut pada bagian atas. Akar
tanaman bayam dapat menembus kedalam tanah sampai kedalaman 20-40 cm bahkan dapat lebih
tergantung dari jenis media tanah yang digunakan.

Batang
Tanaman bayam memiliki batang yang berbentuk tegak, tebal, dan mengandung banyak air atau
herbacius. Batang tanaman ini berukuran cukup panjang sampai 0.5-1 meter serta memiliki cabang
monodial. Batang bayam memiliki warna hijau namun ada juga yang bewarna merah tergantung dari
varietas bayam yang ditanam.

Daun
Bayam memiliki daun tunggal dan bewarna hijau muda atau tua. Namun, ada juga bayam yang
memiliki daun bewarna merah tergantung dari varietas yang digunakan. Bentuk dari daun bayam
yaitu bulat memanjang dan oval. Panjang daun berukuran sekitar 1.5 sampai 6 cm, untuk lebar daun
sekitar 0.5 sampai 3.2 cm. pada daun terdapat tangkai yang berbentuk bulat serta opacus yang
berukuran 0.5 sampai 9 cm.

Bunga
Tanaman bayam memiliki bunga yang berkelamin tunggal, warna daunnya yaitu hijau tua serta
terdapat mahkota yang terdiri dari daun bunga dengan jumlah 4-5 buah, bakal buah dengan jumlah 2-
3 buah dan benang sari 1-5 serta bagian lain yang berguna untuk membantu penyerbukan.

Ukuran bunga bayam sekitar 1.5-2.5 mm, cara membedakan antara bunga jantan dengan bunga
betina yaitu bunga jantan memiliki bentuk bulir sedangkan untuk bunga betina berbentuk bulat yang
terdapat diketiak batang. Proses penyerbukan bunga dibantu oleh hewan sekitar ataupun angin.

Anda mungkin juga menyukai