Kingdom Plantae
Devisio Magnoliophyta
Kelas Magnoliophyta
Ordo Capparales
Familia Brassicaceae
Genus Brassica
Adapun morfologi dari tanaman sawi terbagi menjadi lima, antara lain morfologi
akar, morfologi daun, morfologi batang, morfologi bunga, dan morfologi buah dan biji.
Berikut ini adalah morfologi dari tanaman sawi.
1. Morfologi Akar
Tanaman sawi memiliki perakaran yaitu akar tunggang dan akar bercabang yang
membentuk bulat panjang dan menyebar pada permukaan tanah.
Akar tanaman sawi dapat menembus kedalaman tanah antara 30-50 cm dari
permukaan tanah. Fungsi dari akar tanaman tersebut yaitu untuk menyerap unsur
hara yang berada pada permukaan tanah.
2. Morfologi daun
Daun tanaman sawi berbentuk lonjong dan bulat serta lebar. Daun tanaman
sawi berwarna hijau muda hingga hijua tua dan tidak berbulu. Selain itu, tanaman
sawi memiliki tangkai daun yang pendek hingga panjang tergantung dari varietasnya.
3. Morfologi batang
Pada dasarnya batang tanaman sawi memiliki ukuran yang pendek dan beruas,
sehingga tidak terlihat dengan jelas. Seperti halnya tanaman lain batang tanaman ini
berfungsi untuk menopang atau menyangga berdirinya tanaman sawi.
Selain itu, tanaman sawi memiliki daun yang halus dan tidak berbulu serta tangakinya
berbentuk pipih.
4. Morfologi bunga
Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Sawi Secara Lengkap
Tanaman sawi memiliki struktur bunga yang bentuknya memanjang dan juga
bercabang banyak. Tanaman sawi memiliki bunga yang terdiri dari empat kelopak
daun, empat mahkota yang warnanya kuning, empat buah benang sari, dan satu buah
putik berongga.
Proses penyerbukan tanaman ini dapat berlangsung secara alami dengan bantuan
angin dan juga binatang kecil.
Tanaman sawi memiliki buah yang termasuk jenis polong-polongan. Dimana buah
tanaman sawi berbentuk bulat atau lonjong dengan warna keputihan hingga
kehijauan.
Pada setiap satu buah terdapat 2-8 butir biji. Biji tanaman sawi berbentuk bulat dan
berukuran sangat kecil dengan warna coklat hingga kehitaman. Selain itu biji tanaman
sawi memiliki permukaan licin, keras, mengkilap dan juga berlendir.
Tanaman pepaya
Pepaya adalah monodioecious' (berumah tunggal sekaligus berumah dua) dengan tiga kelamin:
tumbuhan jantan, betina, dan banci (hermafrodit). Tumbuhan jantan dikenal sebagai "pepaya
gantung", yang walaupun jantan kadang-kadang dapat menghasilkan buah pula secara
"partenogenesis". Buah ini mandul (tidak menghasilkan biji subur), dan dijadikan bahan obat
tradisional. Bunga pepaya memiliki mahkota bunga berwarna kuning pucat dengan tangkai atau
duduk pada batang. Bunga jantan pada tumbuhan jantan tumbuh pada tangkai panjang. Bunga
biasanya ditemukan pada daerah sekitar pucuk.
Bentuk buah bulat hingga memanjang, dengan ujung biasanya meruncing. Warna buah ketika
muda hijau gelap, dan setelah masak hijau muda hingga kuning. Bentuk buah membulat bila
berasal dari tanaman betina dan memanjang (oval) bila dihasilkan tanaman banci. Tanaman banci
lebih disukai dalam budidaya karena dapat menghasilkan buah lebih banyak dan buahnya lebih
besar. Daging buah berasal dari karpela yang menebal, berwarna kuning hingga merah,
tergantung varietasnya. Bagian tengah buah berongga. Biji-biji berwarna hitam atau kehitaman
dan terbungkus semacam lapisan berlendir (pulp) untuk mencegahnya dari kekeringan. Dalam
budidaya, biji-biji untuk ditanam kembali diambil dari bagian tengah buah.
Kelamin jantan pepaya ditentukan oleh suatu kromosom Y-primitif, yang 10% dari keseluruhan
panjangnya tidak mengalami rekombinasi. Suatu penanda genetik RAPD juga telah ditemukan
untuk membedakan pepaya berkelamin betina dari pepaya jantan atau banci.
Akar (radix)
Akar adalah bagian pokok yang nomor tiga (disamping batang dan daun) bagi tumbuhan yang
tubuhnya telah merupakan komus. Akar pepaya merupakan akar tunggang (radix primaria),
karena memiliki akar lembaga tumbuh terus menerus yang menjadi akar pokok yang bercabang-
cabang menjadi akar lembaga. Suatu tumbuhan tak akan mempunyai akar tunggang jika tidak
ditanam dari biji.
Akar tunggang pada pepaya berbentuk kerucut panjang, tumbuh lurus kebawah, bercabang
banyak, dan cabang-cabangnya bercabang lagi sehingga dapat member kekuatan yang lebih
besar kepada batang dan juga daerah perakaran menjadi amat luas, hingga dapat diserap air dan
zat- zat makanan lebih banyak.
Batang (caulis)
Tumbuhan pepaya merupakan tumbuhan diatas kotiledon, Tumbuh pada titik tumbuh, yakni pada
meristem apeks (pucuk), berada di atas permukaan tanah serta dapat termodifikasi dan tumbuh
dibawah permukaan tanah.
Batang merupakan jembatan antara akar dan daun untuk mengantarkan sari-sari makanan dalam
proses fotosintesis. Batang pepaya termasuk dalam batang tumbuhan dikotil karena memiliki
kambium, batangnya terdapat bekas tangkai daun yang telah kering dan gugur. Pohon pepaya
umumnya tidak bercabang, pepaya juga bisa tumbuh hingga setinggi 5-10 m. Batang pepaya
merupakan batang berkayu (lignosus) karena batangnya tumbuh tegak lurus dan kuat (softwood)
dan termasuk tipe model batang yang monopodial karena batang pokok selalu tampak jelas dan
memiliki satu sumbu batang. Bentuknya panjang bulat seperti silinder. Batangnya memperlihatkan
bekas-bekas daun. Arah tumbuh batang tegak lurus ke atas.
Daun ( folium)
Susunan daunnya terdiri atas tangkai dan helaian saja, sehingga disebut daun
bertangkai.
Tangkai daun bulat silindris, berongga, panjang 25-100 cm,
Bentuk atau bangun daun bulat, karena jika ujung-ujung tepi daun dihubungkan satu
sama lain dengan suatu garis akan didapati bangun yang berbentuk bulat atau setidaknya
hampir bulat.
Ujung daun runcing (acutus), karena kedua tepi daun di kanan kiri ibu tulang daun sedikit
demi sedikit menuju keatas dan membentuk sudut lancip.
Pangkal daun berbentuk jantung(cordatus)
Susunan daun bertulang menjari, karena dari ujung tangkai daun keluar beberapa tulang
yang memencar, memperlihatkan susunan seperti jari tangan, yang ditengah paling besar
sedang ke samping semakin pendek.
Tepi daun bercangap menjari (palmatifidus).
Daging daun seperti perkamen (perkamenteus),
Pepaya (Carica pepaya L.) adalah tumbuhan anggota Dicotyledoneae dengan tipe daun
dorsiventral, yakni jaringan tiang (palisade) hanya terdapat pada sisi atas daun. Daun
dorsiventral biasanya tumbuh secara horizontal, sehingga terdapat perbedaan warna antara
permukaan atas dan bawah daun, karena intensitas cahaya matahari yang diterima berbeda.
Warna permukaan daun bagian atas hijau tua, sedangkan bagian bawahnya hijau muda atau
hijau keputih-putihan.
Permukaan daun licin (laevis) sedikit mengkilat (nitidus)
Letak helaian daun tersebar (folia sparsa), kadang-kadang terletak berhadapan, pada
tiap tiga lingkaran batang terdapat 8 daun.
Bunga ( flos)
Tanaman pepaya memiliki tiga macam bunga
Bunga betina (pistilate), Ciri-cirinya:
Daun bunga terdiri atas lima helai dan letaknya terlepas satu sama lain
Tidak mempunyai benang sari
Bakal buah berbentuk bulat atau bulat telur dan tepinya rata
Bunga betina dapat menjadi buah bila diserbuki tepung sari bunga jantan dari tanaman
lain.
Buah yang dihasilkan dari bunga betina bentuknya bulat atau bulat telur dengan tepi
yang rata.
Ciri-ciri umum bunga pepaya sempurna adalah memiliki putik, bakal buah, dan benang sari dalam
satu kuntum bunga, kecuali pada bunga sempurna rudimenter tidak terdapat bakal buah dan putik.
Dikenal ada empat macam bunga pepaya sempurna,yaitu:
Daun bunga lima helai, di bagian bawah saling melekat membentuk tabung dan melekat
sepanjang ¾ dari bakal buah, bagian ujungnya terlepas.
Bentuk bunga sempurna elongate mirip dengan bunga jantan, tetapi ukurannya relative
lebih besar dan panjang.
Bakal buah berbentuk panjang lonjong, mempunyai lima sampai sepuluh helai daun
buah, namun ada pula yang kurang dari lima helai.
Benang sari memiliki sepuluh helai yang terdapat pada ujung tabung sebelah dalam.
Letak benang sari ini 5 helai bertangkai panjang melekat diantara dua bunga dan lima helai
bertangkai pendek yang melekat pada bagian tengah dari daun bunga.
Bunga sempurna elongate menghasilkan buah yang bentuknya “panjang lonjong”.
Daun bunga berjumlah lima helai,yang letaknya sebagian besar di bagian ujung, terlepas
satu sama lain. Sedangkan dibagian bawahnya bersatu dan melekat pada bakal buah.
Bentuk bakal buah bulat tepinya beralur lima dan mempunyai 5 helai daun buah.
Benang sarinya 5 helai, bertangkai pendek, letaknya diantara daun bunga dan bakal
buah,sedangkan tangkai sarinya melekat pada bakal buah ataupun pada tempat daun bunga
menjadi satu.
Bunga ini muncul pada musim kemarau atau bila ada waktu kering lebih dari 10 hari di
musim penghujan.
Bunga sempurna petandria menghasilkan buah yang bulat atau bulat telur yang tepinya
Bunga jantan biasanya tersusun dalam rangkaian bunga bertangkai panjang. Ciri-cirinya adalah :
Daun bunga berjumlah 5 helai, letaknya saling melekat pada bagian bawah, sehingga
membentuk tabung, sedangkan bagian atasnya saling terlepas. Seolah-olah mirip bentuk
“corong”.
Benang sarinya terdapat 10 helai
Tidak dapat menghasilkan buah, karena tidak mempunyai bakal buah maupun putik.
Pada ujung rangkaian bunga biasanya terdapat beberapa bunga sempurna yang bentuk
bakal buahnya bulat telur. Bunga sempurna ini dapat menjadi buah yang bentuknya bulat telur
dan kecil-kecil atau disebut buah pepaya “gantung” (gandul).
Berdasarkan struktur bunga dan buah pepaya yang beragam tadi, maka dikenal tiga macam pohon
pepaya, yaitu:
Pohon pepaya betina, yaitu pohon pepaya yang berbunga dan berbuah betina
Pohon pepaya sempurna, yaitu pohon pepaya yang memiliki empat macam bunga
sempurna (elongate, petandria, antara,dan rudimenter). Buah pepaya elongata biasanya muncul
di musim hujan, sedangkan buah pepaya petandria umumnya pada musim kemarau. Buah
pepaya antara yang bentuknya mirip buah “pisang” biasanya muncul pada musim kemarau yang
panjang atau antara musim hujan ke musim kemarau, sedangkan bunga rudimenter yang mirip
bunga jantan tidak menghasikan buah.
Pohon pepaya jantan, yaitu pohon pepaya yang berbunga jantan dan bertangkai
panjang, namun diujung rangkaian bunga terdapat beberapa bunga sempurna yang dapat
menghasilkan buah pepaya gandul (gantung).
Buah (fructus)
Pepaya termasuk dalam golongan buah sungguh (buah sejati) tunggal. Buah sejati tunggal yaitu
buah sejati yang terdiri dari bunga dengan satu bakal buah saja. Buah ini dapat berisi satu biji atau
lebih, dapat pula tersusun darisatu atau banyak daun buah dengan satu atau banyak naungan.
Dalam buah pepaya terjadi dari beberapa daun buah dengan satu ruang dan banyak biji. Buah
mentah berwarna hijau gelap dan bila matang berubah warna menjadi kuning kemerahan. Bentuk
buah bulat hingga lonjong, dengan bagian ujung umumnya runcing. Rongga dalam pada buah
pepaya berbentuk bintang bila dipotong secara melintang
Pepaya juga termasuk buah buni (bacca). Yang disebut dengan buah buni adalah buah yang
dagingnya mempunyai dua lapisan, ialah lapisan luar yang tipis agak menjangat atau kaku seperti
kulit (belulang) dan lapisan dalamyang tebal, lunak dan berair, sering kali dapat dimakan. Biji-biji
terdapatbebas dalam bagian yang lunak itu. Buah buni dapat terjadi dari satu atau beberapa ruang.
Pepaya termasuk buah buni yang berdiding tebal dan dapat dimakan. Buah pepaya juga
bentuknya bulat sampai lonjong. Bentuk buah bulat hingga memanjang, ujung biasanya
meruncing. Warna kulit buah ketika muda hijau gelap, dan setelah masak hijau muda hingga
kuning.Bentuk buah membulat bila berasal dari tanaman betina. Bentuk buah memanjang (oval)
bila dihasilkan dari tanaman hemafrodit.
Berdasarkan struktur bunga dan buahnya, pepaya dapat dikelompokkan menjadi 2 jenis :
Pepaya Jantan
Pepaya jantan memiliki bunga jantan yang bertangkai panjang dan bercabang-cabang. Namun,
pada ujung rangkaian bunga terdapat beberapa bunga sempurna yang dapat menghasilkan buah
pepaya gandul atau gantung.
Pepaya Sempurna
Pepaya sempurna dapat berbunga dan berbuah sepanjang tahun. Contohnya adalah pepaya
jingga yang memiliki bentuk-bentuk buah sebagai berikut:
Contohnya adalah pepaya semangka yang berbuah pada musim hujan, tetapi pada musim
kemarau, bunganya tidak dapat berubah menjadi buah.
Biji (semen)
Biji yaitu penyerbukan yang diikuti dengan pembuahan, bakal buah tumbuh menjadi buah, dan
bakal biji tumbuh menjadi biji. Melihat asal jaringan yang menjadi tempat penimbunan zat makanan
cadangan biji pepaya termasuk putih lembaga dalam
(endospermium). Maksud dari putih lembaga dalam yaitu jika jaringan penimbun makanan itu
terdiri atas sel-sel yang berasal dari onti kandunglembaga sekunder yang kemudian setelah
dibuahi oleh salah satu inti sperma lalu membelah-belah menjadi jaringan penimbun makanan ini.
Melihat asalnya putih lembaga dalam ini, maka biji ini adalah biji tertutup (angiospermae), dan
termasuk ke dalam biji dikotil. Biji berwarna hitam atau kehitaman.
Meski sering dianggap sebagai tumbuhan gulma, tetapi rumput teki sangat
bermanfaat dalam dunia pendidikan seperti digunakan sebagai bahan praktikum dan
sebagai bahan penelitian.
Tumbuhan rumput teki sangat adaktif dan memiliki kemampuan untuk beradaptasi
pada segala kondisi tanah dengan sangat baik, serta terkenal sangat sulit untuk
diberantas atau dikontrol perkembangannya.
Biasanya rumput ini biasa tumbuh di ketinggian antara 1 – 1000 m diatas permukaan
laut. Setelah mempelajari pengertian dari rumput teki, maka tiba saatnya untuk kita
mempelajari klasifikasi dan morfologi rumput teki.
Berikut ini akan membahas tentang Klasifikasi Dan Morfologi Tanaman Mangga (Mangifera indica),
adapun Klasifikasi Dan Morfologi adalah sebagai berikut:
Advertisement
Baca juga:
Klasifikasi Dan Morfologi Tanaman Mangga (Mangifera indica)
Manfaat pelukaan pada batang pohon mangga (dibuat luka)
Pohon mangga agar cepat berbuah, begini caranya.
Klasifikasi dan Morfologi Rumput Pinto (Arachis pintoi)
(Mangifera indica)
Kingdome : Plantae
Divisi : Tracheophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Sapindales
Famili : Anacardiaceae
Genus : Mangifera L.
Singkong
Singkong memiliki nama latin manihot esculenta adalah tanaman jenis umbi akar atau akar pohon
yang panjang dengan fisik rata-rata memiliki garis ditengah sekitar 2 sampai 3 cm dan panjang 50
sampai 80 cm, tergantung dari jenis varietas singkong yang dibudidayakan.
Pada daging umbinya memiliki warna putih atau kekuning-kuningan.ubi kayu atau yang lebih sering
disebut dengan Singkong atau ketela pohon, adalah tanaman tahunan tropika dan subtropika dari
family Euphorbiaceae. Umbi singkong terkenal secara luas sebagai makanan pokok penghasil
karbohidrat serta daunnya bermanfaat sebagai sayuran.
Pengertian Singkong
Singkong adalah tanaman yang dapat dimanfaatkan sebagai obat herbal selain sebagai sayuran dan
makanan yakni sebagai obat penyakit rematik, demam, luka, rabun senja, beri-beri, bisul, diare,
cacingan, disentri, sakit kepala, dan juga dapat meningkatkan stamina.
Umbi pada ketela pohon tidak tahan disimpan walaupun ditempatkan dilemari pendingin atau kulkas.
Gejala kerusakan ditandai dengan keluarnya warna biru gelap akibat terbentuknya asam sianida yang
memiliki sifat racun bagi orang.
Klasifikasi Singkong
Adapun klasifikasi ilmiah dari tanaman singkong ini, antara lain sebagai berikut;
Kingdom: Plantae
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Magnoliopsida
Ordo: Euphorbiales
Familia: Euphorbiaceae
Genus: Manihot
Spesies: Manihot esculenta crantz
Morfologi Singkong
Adapun morfologi yang ada di dalam tanaman singkong ini, diantaranya;
Batang
Singkong termasuk dalam famili Euphorbiaceae. Mempunyai batang yang lurus dengan tinggi sekitar
1,5 m sampai 4 m. Bentuk nyata dari pengertian batang dari singkong adalah bulat dengan diameter
2,5cm sampai 4 cm, dan berkayu serta bergabus. Batang pohon singkong memiliki warna coklat
atau keunguan dan bisa bercabang ganda bahkan sampai tiga.
Daun
Daun pada tanaman singkong termasuk daun majemuk dengan anak daun yang berbentuk elips
dengan ujungnya yang runcing. Daun singkong memiliki warna hijau muda, hijau kekuningan,
bahkan sampai hijau keunguan. Mempunyai tangkai daun yang panjang dengan warna hijau, merah,
kuning sampai bisa kombinasi dari ketiganya.
Bunga
Bunga tanaman singkong muncul pada tiap ketiak cabang. Untuk bunga betinadapat berkembang
lebih dulu dan matang pada saat tumbuhan berumur 3 sampai 4 minggu.
Jika definisi bunga tidak dibuahi dalam jangka waktu 24 jam maka bunga akan layu serta gugur.
Untuk bunga jantan tanaman ubi kayu akan matang dalam jangka waktu sebulan kemudian, sehingga
penyerbukannya terjadi secara menyilang.
Akar
Akar tumbuhan masuk dalam tanah dengan kedalaman 0,5 sampai 0,6 m. sebagian akar ubi kayu
dimanfaatkan untuk menyimpan bahan makanan seperti karbohidrat. Maka dari itu buah singkong
dapat disebut juga dengan umbi batang.
Karena menjadi tempat untuk menyimpan cadangan makanan dalam ukuran yang cukup besar
bahkan sampai mengalahkan ukuran akar lainnya. Akar umbi yang besar inilah yang dapat disebut
juga dengan umbi singkong. Warna dari umbi singkong yaitu coklat atau kelabu. Kulit dalamnya
memiliki warna kuning kemerahan agak putih dengan warna daging kuning serta putih.
Tanaman Bayam
Tanaman bayam merupakan tanaman sayuran yang memiliki nama ilmiah Amaranthus spp. Kata
“amaranth” yang dalam bahasa Yunani memiliki arti “everlasting” (abadi). Tanaman ini dikenal
sebagai sayuran yang memiliki sumber zat besi cukup penting. Bayam berasal dari Negara
Amerika tropic yang semula dikenal sebagai definisi tanaman hias.
Tanaman bayam dapat tumbuh sepanjang tahun, kapan saja dan dimana saja, baik itu didataran
rendah ataupun didataran tinggi. Bayam dapat tumbuh dengan baik pada kondisi tanah subur serta
banyak sinar matahari. Kondisi suhu yang efektif yaitu sekitar 25 sampai 36 derajat celcius dan pH
tanah antara 6 sampai 7 dengan waktu tanam terbaik yaitu pada awal musim kemarau.
Klasifikasi Tanaman Bayam
Klasifikasi ilmiah yang ada dalam tumbuhan ini, antara lain adalah sebagai berikut;
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Caryophyllales
Famili : Amaranthaceae
Sub famili : Amaranthoideae
Genus : Amaranthus
Spesies : Amaranthus Sp
Akar
Bayam memiliki sistem perakaran tunggang bagian bawah serta serabut pada bagian atas. Akar
tanaman bayam dapat menembus kedalam tanah sampai kedalaman 20-40 cm bahkan dapat lebih
tergantung dari jenis media tanah yang digunakan.
Batang
Tanaman bayam memiliki batang yang berbentuk tegak, tebal, dan mengandung banyak air atau
herbacius. Batang tanaman ini berukuran cukup panjang sampai 0.5-1 meter serta memiliki cabang
monodial. Batang bayam memiliki warna hijau namun ada juga yang bewarna merah tergantung dari
varietas bayam yang ditanam.
Daun
Bayam memiliki daun tunggal dan bewarna hijau muda atau tua. Namun, ada juga bayam yang
memiliki daun bewarna merah tergantung dari varietas yang digunakan. Bentuk dari daun bayam
yaitu bulat memanjang dan oval. Panjang daun berukuran sekitar 1.5 sampai 6 cm, untuk lebar daun
sekitar 0.5 sampai 3.2 cm. pada daun terdapat tangkai yang berbentuk bulat serta opacus yang
berukuran 0.5 sampai 9 cm.
Bunga
Tanaman bayam memiliki bunga yang berkelamin tunggal, warna daunnya yaitu hijau tua serta
terdapat mahkota yang terdiri dari daun bunga dengan jumlah 4-5 buah, bakal buah dengan jumlah 2-
3 buah dan benang sari 1-5 serta bagian lain yang berguna untuk membantu penyerbukan.
Ukuran bunga bayam sekitar 1.5-2.5 mm, cara membedakan antara bunga jantan dengan bunga
betina yaitu bunga jantan memiliki bentuk bulir sedangkan untuk bunga betina berbentuk bulat yang
terdapat diketiak batang. Proses penyerbukan bunga dibantu oleh hewan sekitar ataupun angin.