hidup di daratan Organ reproduksi dalam bentuk bunga (terdiri dari: kelopak, mahkota, benangsari, dan karpel) Sistem pembuahan tertutup (bakal biji terlindung dalam bakal buah), sehingga dinamakan Angiosperms lanjutan
Dalam sebagian besar taksonomi modern
(termasuk Cronquist), kelompok ini menempati takson divisio yaitu Magnoliophyta (tumbuhan sekerabat dengan Magnolia)
Namun dalam klasifikasi terbaru
berdasarkan sistem klasifikasi APG III, ditempatkan dalam suatu klade yang tidak menempati takson dan disebut angiosperms Sifat-sifat utama
Kantong embrio dengan 8 inti (satu telur, dua
sinergid, tiga antipoda, dua inti polar) Pembuahan ganda Adaptasi bunga bisexual (memungkinkan penyerbukan sendiri) Karpel menutup bakal biji Xilem mempunyai trakea dan trakeid Floem mempunyai pembuluh tapis dan sel pengantar (pengiring) Sifat-sifat lain
Ukuran gametofit jantan sangat tereduksi
(dalam serbuk sari, terdiri dari 3 sel), mengurangi waktu antara penyerbukan dan pembuahan (normalnya 12 24 jam, pada Gymnospermae 1 tahun) Ukuran gametofit betina sangat tereduksi (hanya 7 sel, 8 inti, terlindung dalam bakal biji) Pembentukan endosperm sebagai cadangan makanan bagi embrio biji Klasifikasi Sistem Wettstein & Engler menempatkan Angiospermae pada tingkat subdivisio Sistem Reveal: semua tumbuhan berbunga dalam subdivisio Magnoliophytina Takhtajan & Cronquist: divisio Magnoliophyta Dahlgren & Thorne (1992): classis Magnoliopsida Sistem APG (1998) ; APG II (2003)& APG III (2009): klade tanpa nama botani resmi yaitu Angiosperms Perkembangan klasifikasi
Sistem Engler: Sub divisio Angiospermae Classis Monocotyledoneae dan Dicotyledoneae, Classis Dicotyledoneae dibagi menjadi 3 sub classis yaitu Apetalae, Sympetalae, dan Dialypetalae Leluhur: Coniferoid atau Gnetoid
Kritik (oleh generasi berikutnya):
Monocotyledoneae ditempatkan sebelum Dicotyledoneae (dianggap lebih primitif), dan sub classis Apetalae dinyatakan paling primitif. Sistem Bessey: hampir sama dengan Engler. Tumbuhan yang petalnya banyak, saling lepas, dan tersusun spiral (Dialypetalae) adalah yang paling primitif (teori reduksi). Angiospermae: monofiletik, dari leluhur Cycadeoid Sistem Cronquist (1981), Divisio Magnoliophyta Classis: Magnoliopsida (dikotil) dan Liliopsida (monokotil) Magnoliopsida: 6 sub classis Liliopsida: 5 sub classis
Magnoliopsida (dikotil) dianggap lebih primitif
Diterima secara luas, banyak dipakai di Amerika Sistem APG
menggunakan konsep analisis kladistika sekuen DNA
dari 3 gen yaitu 2 gen kloroplas dan 1 gen ribosom.
banyak memakai metode pengelompokan statistika
(clustering) serta memasukkan data-data molekular,
APG (1998); APG II (2003); dan APG III (2009)
monokotil merupakan kelompok monofiletik atau holofiletik, dan menamakannya monocots,
dikotil bersifat parafiletik. Namun, terdapat
kelompok besar dikotil yang monofiletik yang dinamai eudicots. (eudicot berarti "dikotil sejati" karena menunjukkan ciri-ciri yang biasa dinyatakan sebagai ciri khas dikotil, seperti bunga dengan empat atau lima mahkota bunga dan empat atau lima kelopak bunga).
Sisa dari pemisahan ini, yang tetap parafiletik, biasa
dinamakan sebagai paleodicots (paleo- berarti "purba" atau "kuno") untuk kemudahan penyebutan. APG: angiosperms 1. monocots 2. commelinoids 3. eudicots 4. core eudicots 5. rosids 6. eurosids I 7. eurosids II 8. asterids 9. euasterids I 10. euasterids II APG: 40 ordo, 462 familia
APG II: 45 ordo, 457 familia
APG III: 45 ordo, 413 familia
Sistem Cronquist
Divisio Magnoliophyta: terdiri 2
kelompok besar yaitu: tumbuhan berkeping biji dua (Dicotyledon) dan tumbuhan berkeping biji satu (Monocotyledon)
Sesuai aturan pada K I T T, nama ke
dua kelompok tersebut adalah classis Magnoliopsida (berkeping biji dua) dan Liliopsida (berkeping biji satu) lanjutan
Mayoritas ahli sistematik menganggap
tumbuhan berkeping biji satu berasal dari tumbuhan berkeping biji dua pada awal evolusi dari tumbuhan berbiji tertutup
Cronquist menduga Liliopsida berasal
dari leluhur yang tidak bertrakea (sekarang bangsa Nymphaeales) Perbandingan Magnoliopsida dan Liliopsida Sifat Magnoliopsida Liliopsida Keping biji (kotiledon) 2 1 Tulang Daun Biasanya menyirip atau Biasanya sejajar atau menjari melengkung Kambium intrafasikuler Biasanya ada Tidak ada Polen Umumnya tricolpate monosulcat Bagian bunga (kecuali Umumnya kelipatan 5 Umumnya kelipatan 3 karpel) atau 4 Sistem akar Primer (tunggang) dan Adventif (serabut) adventif Habitus 50% tumbuhan berkayu 10% tumbuhan berkayu Plastida pada unsur Tipe S (akumulasi Tipe P (akumulasi tapis amilum) protein) Piper betle (sirih)
Monokotil atau dikotil ?
Monokotil atau dikotil ? Sebagian sifat Nymphaeaceae yang sama dengan golongan Liliopsida: Daun kelopak: 2-6 Daun mahkota: 3 sampai banyak Catatan: Sebagian sifat bangsa Piperales sama dengan tumbuhan berkeping biji satu. Sebaliknya, Dioscoreales (monokotil) mempunyai banyak kesamaan dengan sebagian anggota Magnoliales.
Batas antara monokotil dan dikotil
kurang jelas
Sebagian peneliti menempatkan
Nymphaeales ke dalam tumbuhan monokotil (Liliopsida) 10 besar suku menurut banyaknya jenis
Asteraceae atau Compositae (suku kenikir-kenikiran):