Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PRAKTIKUM

“ Identifikasi Gulma "


Tugas Mandiri Mata Kuliah Organisme Pengganggu Tanaman

Dosen Pengampu :
Prof. Dr. Ir. H. Denny Kurniadie, M.Sc.

Disusun Oleh :
Nabila Oktaviani
150510220153

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
Gulma Identifikasi Gulma
Axonopus compressus Nama Ilmiah: Axonopus compressus
Nama Umum: Rumput jepang, rumput carpenter, rumput tikar
Nama Daerah: Tergantung pada wilayah geografis, nama lokal yang
digunakan dapat bervariasi.
Famili: Poaceae (famili rumput-rumputan)
Genus: Axonopus
Species: axonopus compressus

Ciri Morfologi:
 Akar, jenis akar serabut dan bercabang. Karakter akarnya
tidak memiliki semacam bulu-bulu halus, biasanya akar
tumbuh keluar dari pangkal batangnya dengan bentuk tegak
atau berbaring.Warna akar biasanya coklat keputihan. Akar
ini dapat tumbuh membentuk stolon yang memiliki bentuk
memanjang dengan ruas pendek, luas dan tumbul.

 Batang, Batang ditumbuhi daun, biasanya memilik jumlah 1


– 2 buah daun. Akar atau tunas yang tumbuh di bagian
batang tadi dapat tumbuh menjalar sampai bercabang,
warna batang sering ditemui berwarna coklat sampai ke
ungu-unguan. Tinggi batang dapat tumbuh mencapai 20 –
50 cm, permukaan beralur, padat dan segitiga.
 Daun ,berwarna hijau Bentuk pangkal daun meluas dan
melengkung, ujungnya tidak begitu runcing dan cenderung
tumpul. Untuk permukaan daun ditumbuhi seperti bulu-bulu
halus itulah yang membuat tekstur daun terasa halus,
sedangkan dibagian pangkal bawah daun tidak.Umumnya
daun tanaman ini memiliki ukuran lebar 6 sampai 16 mm
kemudian panjangnya mencapai 2,5 sampai 37,5 cm.

 Bunga, memiliki dua sampai tiga tangkai bunga, bentuk


tangkai tersebut ramping, tidak memiliki bulu, dan dibagian
ujung tumbuh dua cabang bunga yang bentuknya V
berhadapan. Bunga berbentuk bulat, dapat tumbuh
mencapai 2 sampai 2,8 cm.
 Buah, Buah tersusun dua baris secara selang seling, buah
tanaman ini memiliki warna hijau muda, ukurannya kecil.
Bentuknya sendiri seperti persegi tiga, cenderung membulat
kecung atau cembung. Memiliki teksture lembut, tidak rata
atau bergelombang sampai bergerigi.
 Biji , berada di dalam buahnya, ukuran biji sangat kecil dan
ditumbuhi seperti bulu-bulu halus. Umumnya biji berwarna
putih sampai kehijau-hijauan
Habitat : Tempat-tempat basah, di sepanjang pinggir jalan dan
di rawa-rawa, daerah di budidayakan, terutama di sawah.
Perbanyakan : secara generatif dapat dilakukan dengan biji.
Sedangkan, p secara vegetatif dapat dilakukan dengan batang
atau berbuku-buku.
Pengendalian :pencabutan, dan pengolahan tanah. Sedangkan
secara kimia dapat dilakukan dengan memberikan 2,5 lb
MSMA +2 lb Sodium chlorate dalam 60 galon air
Bidens pilosa Nama Ilmiah: Bidens pilosa
Nama Umum: Bunga rambat, semanggi, pipit babi, gudang-
gudang
Nama Daerah: Tergantung pada wilayah geografis, nama lokal
yang digunakan dapat bervariasi.
Famili: Asteraceae (famili Asteraceae)
Genus: Bidens
Species: Bidens pilosa

● Akar: Akar Bidens pilosa adalah akar serabut yang tumbuh


dangkal di dalam tanah
● Batang: Batang Bidens pilosa tegak atau merambat,
bercabang cabang, dan berbulu. Batangnya dapat tumbuh hingga
mencapai tinggi sekitar 30-100 cm.
● Daun:Permukaan daunnya berbulu dan berwarna hijau gelap
Daun-daun Bidens pilosa berbentuk lanset dengan tepi bergigi.
Daunnya bertangkai panjang dan tersusun secara berlawanan.
● Bunga: Bunga-bunga Bidens pilosa berwarna kuning keemasan
dan berukuran kecil. Bunga ini terbentuk dalam kepala bunga
berbentuk corong yang terletak di ujung tangkai bunga. Kepala
bunga memiliki daun pelindung yang berduri di bagian bawahnya.
● Buah/biji: Buah Bidens pilosa berupa achenes (buah kering yang
hanya memiliki satu biji) yang panjangnya sekitar 5-8 mm. Setiap
buah memiliki duri kecil yang berfungsi untuk menyebarkannya

Habitat : Menyesuaikan dengan situasi lingkungan yang berbeda


tetapi lebih menyukai zona basah dan tanah yang berat
Perbanyakan : Generatif dengan biji
Pengendalian : Herbisida 2,4 - D, glifosat, amitrole, metribuzin, dan
dicamba ; dan herbisida kontak bentazone, diquat, dan paraquat
Alternathera sesillis Nama Ilmiah: Alternanthera sessilis
Nama Umum: Bayam Genting
Nama Daerah: Tergantung pada wilayah geografis, namun beberapa
contoh nama daerahnya adalah bayam merah, bayam hijau, bayam
kuning (berdasarkan warna daunnya).
Famili: Amaranthaceae
Genus: Alternanthera
Spesies: Alternathera sesillis

 Akar : Akar tunggang berwarna putih atau coklat. Akar


adventif muncul pada simpul yang bersentuhan dengan
tanah saat tanaman merunduk
 Batang : Batangnya silindris dan bercabang banyak,
menjadi berlubang dalam situasi banjir.
 Daun : Daunnya sederhana, berseberangan dan menyilang
dengan helaian daun umumnya berukuran sama. Obovate
(memiliki garis bentuk seperti telur dengan bagian terluas
di atas tengah dan menempel di ujung yang sempit) sampai
elips lebar , kadang-kadang linear-lanceolate.
 Bunga : Perbungaan sessile berada dalam posisi aksila dan
diisolasi atau dikelompokkan. Setiap bunga ditutupi oleh
koreng, putih, dan lonjong dengan ujung runcing, panjang
0,75-1 mm dan 2 bracteoles mirip dengan bracts. Perianth
terdiri dari tepal yang sama, bulat telur-elips, menunjuk ke
atas,panjang 1,5 - 2,5 mm, putih, tidak berbulu. 5 benang
sari (Termasuk 2 tanpa antera) bergantian dengan
pseudostaminodes mirip dengan filamen, tetapi umumnya
sedikit lebih kecil.
 Buah/biji : Buahnya berupa utrikulus obkordat sampai
orbikular-obkordat,panjang 2 sampai 3 mm, berwarna
coklat tua dengan tepi lebih pucat. Bijinya lentikular,
berdiameter 0,5-1 mm, kulit biji coklat mengkilap, sedikit
retikulat.
Habitat: rawa-rawa, tepi sungai, sawah, dan persawahan.
Perbanyakan: Perbanyakan vegetatif dapat terjadi melalui stek
batang atau potongan batang yang ditanam di tanah. Perbanyakan
generatif terjadi melalui biji yang dihasilkan oleh bunga-bunga
mereka
Pengendalian: penggunaan herbisida tertentu dapat digunakan,
seperti glyphosate atau herbisida yang mengandung 2,4-D

Erechtites valerianifolia Nama Ilmiah: Erechitites valerianifolia


Nama Umum: Tidak memiliki nama umum yang umum digunakan
Nama Daerah: Tergantung pada wilayah geografis, namun tidak
memiliki nama daerah yang umum digunakan
Famili: Asteraceae
Genus: Erechitites
Spesies: Erechtites valerianifolia

 Batang, Batang tegak, sering berwarna kemerahan atau


keunguan, dan biasanya bercabang. Itu ditutupi dengan
rambut-rambut halus.
 Daun, Daunnya bergantian, berbentuk lanset hingga
lonjong, dan memiliki tepian bergigi atau bergerigi. Mereka
biasanya 5-20 cm (2-8 inci) panjang dan 1-4 cm (0,4-1,6
inci) lebar. Permukaan atas daun berwarna hijau tua,
sedangkan bagian bawah berwarna hijau muda dan berbulu.
 Bunga: Bunganya kecil, biasanya berkelopak 5, dan
dikelompokkan bersama dalam kelompok longgar dan
bercabang di bagian atas batang. Setiap kepala bunga terdiri
dari kuntum cakram kuning di tengah dan kuntum sinar
putih hingga merah muda di tepi luar. Kuntum bunga
berbentuk tabung.
 Buah: Setelah bunga dibuahi, mereka berkembang menjadi
achenes kecil berusuk (buah kering). Achenes ini biasanya
dimahkotai dengan seberkas rambut putih, membantu
penyebarannya oleh angin.
 Sistem akar: Fireweed memiliki sistem akar berserat yang
membantu jangkar tanaman di tanah.
Habitat: tepi sungai, rawa-rawa, atau daerah yang sering tergenang
air.
Perbanyakan: secara vegetatif (seperti stolon atau rimpang)
maupun generatif (menghasilkan biji atau spora) tergantung pada
spesiesnya.

Setaria palmivora Nama Ilmiah : Setaria palmifolia


Nama Umum : palmgrass
Nama Daerah : -
Famili : Poaceae
Genus : Seraria
Species : Setaria palmivora

 Akar: Akar Setaria palmifolia adalah akar serat yang kuat dan
berwarna coklat.
 Batang: Batang Setaria palmifolia tegak atau sedikit
melonggarkan di permukaan tanah. Batang ini berbentuk
silindris, beruas, dan berwarna hijau. Batangnya dapat tumbuh
hingga ketinggian sekitar 1-2 meter.
 Daun:Daun berwarna hijau terang. Daun Setaria palmifolia
berbentuk pita dan panjang, menyerupai daun kelapa. Daun-
daunnya tumbuh dalam bentuk rumpun di ujung batang.
 Bunga: tergolong dalam kelompok bunga majemuk yang disusun
dalam rangkaian panjang yang disebut spikelet. Spikelet ini berisi
bunga-bunga kecil yang biasanya berwarna hijau atau kecoklatan.
 Buah/Biji: Setiap bunga pada spikelet Setaria palmifolia dapat
menghasilkan biji kecil berwarna coklat. Biji-bijinya terbungkus
dalam kelopak berduri yang memberikan ciri khas pada spesies
ini
Habitat : teduh, gulma di semak-semak perkotaan, hutan
tertutup, tepi hutan, aliran air (yaitu daerah riparian), dan
pinggir jalan.

Perbanyakan : Generatif dengan menggunakan biji, atau vegetatif


dengan rimpang atau akar.
Pengendalian : Herbisida glifosat atau herbisida sistemik.
Ageratum conyzoides Nama Ilmiah : Ageratum conyzoides
Nama Umum : bebadotan, wedusan
Nama Daerah : babadotan
Famili :Asteraceae
Genus : Ageratum
Species : Ageratum conyzoides

 Akar serabut.
 Batang tumbuh tegak atau berbaring, bercabang-cabang,
memiliki bulu halus, berwarna putih.
 Daun terletak berseling, berbentuk bulat telur, pangkal
membulat, ujung meruncing, tepi bergerigi, permukaan
daun berbulu halus.
 Bunga majemuk yang terletak di ujung, berbentuk tabung,
warna putih atau ungu.
 Buah berbentuk bulat panjang persegi lima, berwarna
hitam.
 Biji ramping, kecil, berwarna hitam.

Habitat : sawahsawah, ladang, semak belukar, halaman kebun, tepi


jalan, tanggul, dan tepi air.
Perbanyakan : Babadotan berkembang biak dengan cara biji atau
dikotil. Perkembangbiakan babadotan sangat cepat sedikitnya 2
bulan babadotan sudah mulai berkembangbiak dan siklus hidup
gulma babadotan bisa mencapai tahunan.
Pengendalian : Pengendalian gulma ini dengan metode mekanis
adalah dengan mencabut atau membabat. dan melalui metode
kimia dengan herbisida
Mikania michrantha Nama Ilmiah : Mikania micrantha
Nama Umum : anggur pahit, anggur rami panjat, atau tali amerika
Nama Daerah : Caputuheun (Sunda), Sembung rambat (Jawa),
Ulam tikus (Malaysia).
Famili : Acanthaceae
Genus : Mikania
Species : Mikania Micrantha
 Batang
Tumbuh menjalar, membelit, warnanya hijau muda
adakalanya bercorak ungu, bentuknya bersegi/bertulang
membujur, berambut halus dan jarang, duduknya daun-daun
berhadapan, daun-daun sebelah ujung berukuran lebih kecil.
 Buku
Terdapat dua helai daun berhadapan, tunas baru dan
perbungaan, antara pertautan kedua tangkai daun terdapat
anggota badan (appendage) yang tidak berambut.
 Daun
Helai daun berbentuk hati atau bulat telur segi tiga, pangkalnya
bersegi tumpul, permukaannya tak berambut, berambut halus.
 Bunga
Tumbuh dari ketiak daun dan ujung batang/cabang,
perbungaan bercabang-cabang, tiap cabang dengan banyak
kepala bunga yang tersusun berbentuk malai rata, warnanya
putih berbentuk tabung berlekuk lima.
 Buah
Warnanya coklat kehitam-hitaman, panjang 2 mm,
mempunyai banyak papus kemerah-merahan panjangnya 2,5
mm.
Habitat : perkebunan karet, kelapa sawit, coklat, dan buah-buahan.
Perbanyakan : Perbanyakan secara vegetatif dapat dilakukan dengan
stek. Sedangkan,secara generatif dapat melalui biji.
Pengendalian : Pengendalian gulma ini dapat dilakukan secara
mekanis, sepertimendongkel harus diiringi dengan pengayapan dan
pengikirannya dari permukaant anah agar tidak tumbuh kembali.
Selain itu, dapat dilakukan secara kimia denganmenggunakan
herbisida, seperti dicamba, triclopyr, picloram, dan 2,4 –D amine.

Paspalum conjugatum Nama Ilmiah : Paspalum conjugatum


Nama Umum : karpet rumput
Nama Daerah : Rumput kerbau
Famili : Poaceae
Genus : Paspalum
Spesies : Paspalum conjugatum
 Akar: akar serat yang kuat dan berwarna coklat. Akarnya
berkembang secara mendalam dan membantu tanaman
menyerap air dan nutrisi dari tanah.
 Batang: Batang ramping dan dilanjutkan di permukaan tanah.
Batang ini dapat mencapai panjang hingga beberapa meter.
Permukaan batangnya halus dan berwarna hijau.
 Daun: Daun berbentuk datar dan panjang, dengan tepi yang rata
atau sedikit bergelombang. Daun-daunnya tersebar dalam
bentuk rumpun di permukaan tanah. Daunnya berwarna hijau
tua.
 Bunga: tergolong dalam kelompok bunga majemuk yang disusun
dalam spesifikasi bunga yang panjang. Bunga-bunga ini biasanya
berwarna hijau muda atau kecoklatan dan memiliki rambut-
rambut halus.
 Buah/Biji: buah berbentuk bulat kecil yang disebut biji. Biji-
bijinya berwarna coklat atau kehitaman
Habitat : biasanya tumbuh subur di lahan basah seperti rawa,
pinggir sungai, dan di lahan yang terganggu atau terdegradasi.
Perbanyakan : bereproduksi secara vegetatif melalui stolon
(runcing) yang diproses di permukaan tanah. Tumbuhan ini juga
dapat berkembangbiak melalui biji yang tersebar oleh angin, udara,
hewan, atau aktivitas manusia.
Pengendalian : Pengendalian mekanis dengan mencabut atau
menggali tanaman dengan akar dan stolonnya secara manual.
Pengendalian bahan kimianya menggunakan herbisida.
Emilia sonchifolia Nama Ilmiah : Emilia sonchifolia
Nama Umum : Red tassel flower, Grease bush, bunga matahari
hutan, Cupid’s paint brush.
Nama Daerah : Tempuh wiyang, jawi rawa
Famili : Asteraceae
Genus : Emilia
Species : Emilia sonchifolia

 Akar tunggang yang halus, berwarna putih hingga


kekuning-kuningan, bentuk seperti benang, tidak memiliki
ruas-ruas dan tudung akar.
 Batang tegak lurus atau merunduk di dasar dan seringkali
bercabang. Berbentuk bulat padat, tangkai halus, kokoh, dan
berbulu halus.
 Daun berbentuk segitiga dan cenderung memanjang.
Berwarna hijau di bagian atas dan lebih muda atau keungu-
unguan di bagian bawah.
 Bunga berwarna ungu keputihan, panjang 8-17 mm,
berkelompok di karangan bunga yang berbentuk malai yang
berada di ujung tangkai.
 Biji yang masak berwarna kehitam-hitaman, panjangnya
1,5-3 mm, permukaannya berbulu halus dan pendek, di
puncaknya terdapat karangan bulu halus berwarna putih.

Habitat : Padang rumput


Perbayakan:Generatif dengan menggunakan biji
Pengendalian: Dapat dikendalikan dengan menggunakan herbisida
yang efektif untuk gulma jenis ini, seperti glifosat, 2,4-D, atau
herbisida lain yang direkomendasikan untuk tanaman Asteraceae
Asystasia intrusa Nama Ilmiah: Asystasia intrusa
Nama Umum: Asystasia intrusa memiliki beberapa nama umum, di
antaranya adalah "Mouse Ears" atau "Kumis Tikus."
Nama Daerah: Asystasia intrusa juga dikenal dengan nama daerah
yang berbeda-beda di berbagai wilayah. Misalnya, di Indonesia,
tanaman ini dikenal sebagai "Sireh Bulu" atau "Kumis Tikus."
Famili: Acanthaceae
Genus: Asystasia
Species: Asystasia intrusa
Akar: Akar dari Asystasia intrusa berbentuk serabut dan biasanya
tumbuh secara dangkal.
Batang : Batangnya berupa batang merayap yang panjangnya bisa
mencapai 1-2 meter
Daun : Daunnya berbentuk bulat telur atau lonjong dengan tepi rata
dan ujung runcing. Tersusun secara berlawanan dan berwarna hijau
Buah/Biji : Buahnya berbentuk kapsul berwarna coklat yang berisi
biji-biji kecil
Habitat : Asystasia intrusa umumnya ditemukan di daerah tropis
dan subtropis. Tumbuhan ini tumbuh subur di tanah yang lembab
dan sering ditemukan di lahan terbuka, semak belukar, tepi hutan,
serta kebun-kebun.
Perbanyakan : Asystasia intrusa dapat berkembang biak melalui
biji-bijian maupun stek. Bijinya tersebar melalui angin, air, hewan,
atau manusia yang membawa biji-biji tersebut.

Pengendalian : Dapat dilakukan dengan cara tumbuhan ini dapat


dicabut dengan akarnya untuk mencegah pertumbuhannya
Synedrella nodiflora Nama Ilmiah: Synedrella
nodiflora
Nama Umum: Nodeweed, Cinderella-weed
Nama daerah: Jotang kuda, Babadotan lalaki, Jukut gendreng,
Krasuk, Serunen, dll.
Famili: Asteracea
Genus: Synedrella
Species: Synedrella nodiflora

 Akar serabut dengan cabang yang kuat.


 Batang tegak, berwana hijau, berbulu halus, memiliki
cabang banyak, memiliki simpul besar.
 Daun berwarna hijau, berbentuk bulat telur memanjang,
ujung daun meruncing, berbulu halus, letak daun
berhadapan, bertangkai pendek.
 Bunga majemuk terdiri dari 5-6 kuntum bunga, 10-20 bunga
cakram tengah, bertangkai pendek, kelopak bunga berwarna
kuning, serbuk sari berwarna kuning.
 Buah keras, berwarna hitam atau cokelat tua, memiliki duri
dengan bulu halus. Kotiledon lebih lebar dari radikula.

Habitat : Hutan ,padang rumput

Perbanyakan: Perbanyakan tanaman secara generatif (biji).

Pengendalian : menggunakan herbisida


Elephantopus spicatus Nama Ilmiah: Elephantopus spicatus
Nama Umum: Rumput gajah
Nama Daerah: -
Famili: Asteraceae
Genus: Elephantopus
Species: Elephantopus spicatus

 Akar: Elephantopus spicatus memiliki akar tunggang yang


kuat dan dalam. Akar ini membantu tanaman untuk
menyerap air dan nutrisi dari tanah.
 Batang: Batang Elephantopus spicatus biasanya tegak,
kokoh, dan berdiametersedang. Permukaan batangnya
dapat memiliki rambut halus atau kasar.
 Daun: Daun Elephantopus spicatus berbentuk daun
tunggal, bergantian, dan memiliki tangkai pendek.
Daunnya berbentuk oval atau lanset dengan tepi yang
bergerigi.Permukaan daunnya berbulu halus dan memiliki
warna hijau tua.
 Bunga: Bunga Elephantopus spicatus terletak dalam
kelompok yang padat pada ujungtangkai bunga yang
panjang. Bunganya berbentuk seperti corong dengan
kelopak yang berwarna putih atau ungu pucat. Bunga ini
biasanya memiliki bau yang khas dan menarik serangga
penyerbuk.
 Buah/Biji: Elephantopus spicatus menghasilkan buah
berbentuk achene yang kecildan berbulu halus. Biji-bijinya
terdapat di dalam buah dan tersebar ketika buahmatang.

Habitat: tepi sungai, hutan rawa, atau lahan yang terganggu.


Perbanyakan: Berkembang biak secara vegetatif maupun generatif.
Perbanyakanvegetatif dapat dilakukan melalui stek batang atau
pemisahan rimpang. Perbanyakan generatif terjadi melalui biji-
bijian yang dihasilkan oleh tanaman.
Pengendalian: menggunakan herbisida
Peperomia pellucida Nama Ilmiah: Peperomia pellucida
Nama Umum: Ketumpang air atau Silver bush
Nama Daerah: ketumpang air atau jarum-jarum.
Famili: Piperaceae
Genus: Peperomia
Species: Peperomia pellucida

 Akar tunggang bercabang sehingga tampak seperti serabut,


berwarna putih.
 Batang memiliki kadar air tinggi, bentuk batang bulat dan
lunak pada seluruh bagian, berwarna hijau muda. Rata-rata
ketinggian tanaman ini antara 10-20 cm.
 Daun berbentuk jantung, berwarna hijau mengkilap tebal,
berkadar air tinggi (sukulen), bagian atas daun berlapis
lilin.
 Bunga berbentuk seperti buah lada yang tersusun dalam
rangkaian bulir, tumbuh tegak keatas, ujung bunga yang
runcing.
 Buah berwarna hijau, berukuran kecil.
 Biji berwarna cokelat, berukuran kecil.

Habitat : Hutan, Padang rumput

Perbanyakan: Diperbanyak secara generatif (biji), dengan kondisi tanah


yang lembap dan terlindung dari sinar matahari.

Pengendalian: Menggunakan metode manual seperti mencabut


tanaman yang diperlukan. Penggunaan herbisida untuk
mengendalikan Peperomia pellucida tidak umum, dan pemilihan
herbisida harus memperhatikan spesifikasinya serta mengikuti
petunjuk penggunaan yang tepat

Borreria laevis Nama Ilmiah: Borreria laevis


Nama Umum: Borreria laevis umumnya dikenal dengan sebutan
"kayu manis" atau "rumput manis".
Nama Daerah: Famili: Rubiaceae (famili bedstraw).
Genus: Borreria
Species: Borreria laevis

 Akar : Serabut dengan Bulu-bulu halus pada akar


panjangnya dapat mencapai 50 cm
 Batang : Batang berongga agak lunak, warna hijau, bagian
batang nya beruas dan atasnya tempat keluar batang
bunga.
 Daun : Untuk daun berbentuk sederhana, opposite, dan
berwarna ungu tua.
 Bunga : Untuk bunga berkumpul ditengah/axillary, corolla
berwarna putih atau agak berwarna keunguan.
 Biji : Biji berwarna coklat dan gulma ini memperbanyak
diri dengan bijinya
 Buah : Buahnya berbentuk kapsul/ellipsoid.
 Perbanyakan : Dengan biji.
 Habitat : Dapat beradaptasi pada semua kondisi
lingkungan. Dapat tumbuh pada pertanaman kopi, teh,
pisang, kakao dan karet. Dapat hidup pada lahan basah,
sepanjang sungai. Biasanya berlimpah sebagai tanaman
pengganggu, rumput utama di kebun, dan menjadi
perantara di sepanjang sungai, dan pada pertanaman.
 Pengendalian : Secara kimiawi dengan menggunakan
herbisida 2,4-D dan atrazine.

Anda mungkin juga menyukai