Anda di halaman 1dari 4

Famili Asteraceae Persebaran : Bidens pilosa berasal dari

Amerika Selatan yang biasa ditemukan di


Asteraceae ini biasa dikenal dengan
wilayah iklim tropis dan sub tropis, terutama
istilah bunga kenikir dalam bahasa
gurun. Di Indonesia, tanaman ini dapat
Indonesia. Famili ini merupakan yang
tumbuh di ketinggian 2000 meter dpl.
terbesar kedua di dunia dengan jumlah
sekitar 24.700 spesies. Habitatnya berada di 1.2 Calyptocarpus vialis
semak dan pohon yang tua / kebanyakan
hidup di bukit / hutan. Berikut contoh
klasifikasi spesies Asteraceae di Bukit
Teletubbies, Desa Bumiaji :
1.1 Bidens pilosa

Nama lain : straggler daisy, horseherb,


lawnflower dan creeping cinderella weed.
Biasanya di Indonesia disebut dengan bunga
jotang.
Deskripsi : Batangnya berbentuk silindris
Nama lain : Biasanya dikenal dengan
dan berambut halus pada bagian yang lebih
sebutan bunga ketul di Indonesia.
muda, tegak, bercabang banyak, dengan rata
Deskripsi : Batang tanaman berbentuk tegak, rata tinggi batang 15 – 35 cm. Daunnya
bercabang dan tidak berbulu. Dapat tumbuh berhadapan, tepi bergerigi, seperti bulat telur
hingga ketinggian mencapai 120 cm. Bentuk dengan dasar yang runcing. Ukuran daun
bunga pada tanaman ini kecil, berwarna biasanya dari 1 sampai 3,5 cm dan lebarnya
putih atau kuning, serta berdiameter hingga 1,5 sampai 2 cm.
5 cm. Bunganya menyempit dan tangkai di
Kegunaan : Digunakan sebagai obat –
ujunug batangnya tipis. Jumlah tiap
obatan yang dapat mengatasi infeksi jamur /
bunganya memiliki 4 atau 5 kepala daun
bakteri, dapat mengatasi jerawat dan infeksi
bunga yang pendek. Perkembangbiakan
kulit, sebagai obat penghilang rasa sakit /
bunga ini dibantu dengan lebah.
penenang dan obat demam.
Kegunaan : Sebagai budidaya tanaman
Persebaran : Merupakan tumbuhan asli
herbal di negara – negara Afrika (Kenya,
Afrika Selatan, yang banyak ditemukan pada
Kongo, Boswana, Zambia, Zimbabwe,
lereng sebelah barat gunung / bukit.
Afrika Selatan dan Mozambik). Sedangkan
di Indonesia tanaman ini seduhan akarnya 1.3 Chormolaena odorata
dimanfaatkan sebagai obat mata. Daun
mudanya digunakan sebagai menyembuhkan
sakit gigi dan dapat digunakan obat borok.
Karena, tumbuhan ini memiliki kandungan
flavonoid yang berfungsi sebagai anti
oksidan.
Nama lain : Di Indonesia biasanya disebut dan bercabang. Daunnya berbebtuk spiral
dengan rumput minjangan atau tumbuhan dan menyirip, tidak memiliki stipula, daun
kirinyuh. yang lebih rendah memiliki tangkai daun
yang lebih pendek, sedangkan daun bagian
Deskripsi : Merupakan gulma berbentuk
atas tidak memiliki tangkai. Helai daunnya
semak berkayu yang dapat berkembang
berbentuk elips dengan panjang 6 – 18 cm
cepat dan melebar luas. Memiliki daun
dan lebar 2 – 5 cm, serta berbulu halus.
dengan rata – rata panjang 6 sampai 10 cm
Bunganya berbentuk silinder dengan
dan beberntuk oval. Pangkalnya membulat
panjang 13 – 16 mm dan lebar 5 – 6 mm
dan ujungnya tumpul, tepinya bergerigi,
yang tersusun atas banyak bunga
memiliki bulu halus dan kaku. Tumbuhan ini
membentuk seperti cawan.
dapat menghasilkan biji yang banyak dan
mudah tersebar oleh bantuan angin (karena Kegunaan : Di Afrika, tumbuhan ini
adanya rambut palpus). Berkembang biak digunakan sebagai nutraseutikan dan
secara biji dan stek batang. antibakteri.
Kegunaaan : sebagai obat efektif untuk Penyebaran : Terdapat di seluruh daerah
menyembuhkan berbagai penyakit, tropis Afrika, dari Senegal Timur ke Etiopia
khususnya di negara beriklim tropis. dan Afrika Selatan. Tumbuhan ini menyebar
Tumbuhan ini digunakan untuk mengobati ke daerah ke daerah tropis dan sub tropis
infeksi cacing dan perawatan luka. (Asia, Australia, Fuji, Samoa dan Amerika).
Bermanfaat juga bagi kelangsungan hidup
1.5 Erigeron canadensis
manusia sebagai biopestisida, pupuk organik
dan sebagai herbisida pembasmi gulma.
Persebaran : Gulma yang serius di Afrika,
Asia Selatan dan Asia Tenggara. Dapat
tumbuh dengan cepat dan mempengaruhi
pertanian, padang rumput dan keragaman
hayati lainnya sebagai gulma.
1.4 Crassocephalum crepidioides
Nama lain : Conyza canadensis
Deskripsi : Batangnya berdiri tegak dengan
tinggi 0,5 hinga 1,5 meter. Bunganya kecil
rata – rata berdiameter 1 cm, berkelompok
dan bergerigi. Setiap bunga mempunyai
cincin berwarna putih atau ungu atau kuning
pucat.

Nama lain : Di Indonesia biasanya disebut Kegunaan : Dapat digunakan sebagai obat
dengan tumbuhan sintrong. radang tenggorokan, untuk melegakan
rinitis, serta sebagai penyediaan daun
Deskripsi : Memiliki tinggi mencapai 100 – tumbuhan untuk merawat sakit tekak dan
180 cm. Batangnya panjang, halus, bergaris disentri.
Persebaran : Merupakan tanaman tahunan Nama lain : Di Indonesia biasa disebut
asli di sebagaian besar Amerika Utara dan dengan tumbuhan gletang.
Amerika Tengah.
Deskripsi : Memiliki kelopak bunga
1.6 Tithonia diversifolia berjumlah 5 sampai 8 kelopak, berwarna
kuning terang dan berbentuk bongkol.
Daunnya berbentuk bulat telur dengan ujung
meruncing, tepi bergerigi dan tulang
daunnnya menyirip. Perakaran tunggang
dengan batang berwarna hijau, memiliki
bulu halus dan tegak lurus.
Kegunaan : Memiliki kandungan flavonid,
Nama lain : Biasanya di Indonesia disebut tannin, fitosterol, sitosterol dan senyawa
dengan bunga paitan. alkaloid. Dapat digunakan sebagai obat
tradisional karena bermanfaat antibakteri,
Deskripsi : Batang tegak, bulat dan berkayu penguat rambut dan anti inflamasi.
hijau. Memiliki daun tunggal, berseling,
panjangnya sekitar 26 – 32 cm, lebarnya 15 Persebaran : Berasal dari Amerika tropis,
– 25 cm, ujung dan pangkalnya runcing. kemudian tersebar luaske India dan Asia
Daunnya menyirip dan hijau. Bunga Tenggara. Tersebar ke Indonesia karena
merupakan bunga majemuk yang terdapat di bantuan angin.
ujung ranting, tangkai bulat, kelopak bunga
yang berbentuk tabung, berbulu halus,
berwarna hijau, halus, kuning. Memiliki
benang sari bulat berwana kuning dan putik
melengkung berwarna kuning.
Kegunaan : Dapat digunakan sebagai pupuk
hijau, karena kandungan haranya yang
tinggi. Yang digunakan sebagai pupuk hijau
adalah batang dan daunnya.
Persebaran : Merupakan semak yang berada
di perbatasan lahan atau padang rumput di
Afrika Timur. Awalnya berasal ke Kenya
dari Amerika Tengah sebagai tanaman hias.
1.7 Tridax procumbens
DAFTAR PUSTAKA
Abbas Tashakkori dan Charles Teddlie.
2010. Mixed Methodology:
Mengkombinasikan Pendekatan
Kualitatif dan Kuantitatif.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Hlm
viii.
Backer, C. A. 1965. Flora of Java.
Grogingen : N. V. P Noordhoff
Den Breeyen. 2006. Morphological And
Molecular Characterisation of
Mycosphaerellaceae Associated
with the Invasive Weed,
Chormolaena Odorata. Funga
Diversity

Anda mungkin juga menyukai