Anda di halaman 1dari 10

TUGAS MATA KULIAH BOTANI

Nama : Ni Putu Vira Alvionita


NIM : 202351121001
Prodi : Agroteknologi

UNIVERSITAS WARMADEWA
TAHUN 2023
SISTIMATIKA DAN MORFOLOGI TANAMAN
1.Sistimatika Tanaman Sukun

1. Devisio : Spermathophyta (tumbuhan berbiji)


2. Kelas : Dicotyledonae (biji berkeping dua)
3. Ordo : Urticales
4. Familia : Moraceae
5. Genus : Artocarpus J.R. Frost. & G. Frost
6. Spesies : Artocarpus Altilis (Parkinsom) Fosberg

Morfologi Tanaman Sukun

 Akar : Pohon sukun memiliki akar tunggang yang tumbuh kebawah serta akar samping
yang tumbuh dangkal. Akar samping buah sukun yang terpotong atau terluka merupakan
bagian yang akan ditumbuhi tunas dan dapat dijadikan bibit.
 Batang : Batang sukun tumbuh ke atas dengan tekstur lunak dan mengandung getah yang
banyak. Pemanfaatan batang sukun sangat jarang sebab termasuk kayu yang tidak awet
dan tidak kuat.
 Daun : Daun pohon sukun adalah daun tunggal yang berbentuk oval hingga lonjong dan
ukurannya cukup besar
 Bunga : Pohon sukun menghasilkan bunga di bagian ketiak daun pada ujung cabang atau
ranting. Bunganya termasuk jenis tunggal atau bunga jantan dan betina yang terpisah
namun berada dalam satu rumah. Bunga jantan berwarna kuning dan bentuknya seperti
tongkat panjang yang disebut ontel, sedangkan bunga betina bentuknya bulat dengan
tangkai pendek.
 Buah :Buah sukun berbentuk bulat dan cenderung lonjong. Ketika muda, buah ini
berwarna hijau terang dan ketika matang akan berubah menjadi kekuningan atau oranye
kecokelatan.

Daftar Pustaka :

https://rimbakita.com/buah-sukun/
2.Sistimatika Tanaman Lada

1. Devisio : Magnoliopsida
2. Kelas : Magnoliidae
3. Sub-kelas : Monocotyledonae
3. Ordo : Piperales
4. Familia : Piperaceae Species : Piper nigrum Li
5. Genus : Piper
6. Spesies : Piper nigrum Linn

Morfologi Tanaman Lada

 Akar : Tanaman lada tergolong dalam tanaman dikotil bijinya akan tumbuh lalu
membentuk akar tembaga dan selanjutnya berkembang menjadi akar tunggang.
 Batang : Lada merupakan tanaman diformik mempunyai 2 macam sulur atau
cabang buah. Batangya bersifat memanjat dengan batang yang berbuku-
 Daun : Memiliki daun berbentuk bulat oval, dengan bagian pucuk meruncing
merupakan daun tunggal, bertangkai, membentuk aluran dibagian atasnya, daun
berwarna hijau tua.
 Bunga : Tanaman lada ini bunganya berbentuk majemuk dan tumbuh pada ketiak
tangkai daun, tanaman lada berbunga pada usia 2 tahun dan mulai berproduksi
stabil pada umur 3 tahun hingga usia tanaman menginjak umur ke 20 tahun. 7
bulan setelah tanaman lada berbunga maka buahnya dapat dipanen secara
bertahap.
 Biji : Tanaman ini bijinya berwarna hitam kecoklatan berdiameter 3-5 mm dan
dilindungi daging buah dengan ketebalan 2-3 cm.
 Buah : Buah berbentuk bulat dan mempunyai biji yang keras dengan kulit buah
yang lunak, kulit buah yang masih muda berwarna hijau lalu menjadi kuning
ketika sudah tua . Buah yang sudah masak berwarna merah.
Daftar Pustaka :
http://pekanbaru.karantina.pertanian.go.id/qriau/index.php?act=Tumbuhan&task=read&id=12
3.Sistimatika Tanaman Salak

1. Devisio : Spermatophyt

2. Kelas : Monocotyledonae
3. Ordo : Lilifrorae
4. Familia : Palmaceae
5. Genus : Salacca
6. Spesies : Salacca edulis reinw

Morfologi Tanaman Salak

 Akar : Pohon salak berakar serabut menjalar mendatar di bawah permukaan tanah.
Perkembangan akarnya dipengaruhi oleh cara pengolahan tanah, pemupukan, tekstur
tanah, sifat fisik dan kimia tanah, lapisan bawah tanah, dan faktor lainnya.
 Batang : Batang tanaman salak pendek dan hampir tidak kelihatan karena selain ruas-
ruasnya padat juga tertutup pelepah daun yang tersusun rapat. Pada tanaman yang
sudah tua, batangannya akan melata atau menjulur ke samping dan dapat bertunas.
 Daun: Daun salak tersusun roset, pelepah bersirip terputus-putus. Bentuknya seperti
pedang, pangkal daun menyipit dan cembung
 Bunga : Bunga salak berukuran kecil-kecil dan tumbuh rapat menjadi satu rangkaian
di punggung ketiak daun. Pada waktu bunga masih muda dilindungi oleh selubung
berbentuk bulat lonjong seperti perahu.
 Biji : Bijinya berwarna coklat berbentuk persegi dan berkeping satu. Lembaganya
tidak tahan dalam lingkungan yang kering sehingga biji salak yang akan
dikecambahkan harus lansung dibungkus plastik atau kertas lembap.
 Buah : buah salak berbentuk bulat atau bulat telur terbalik dengan bagian ujung
runcing dan terangkai rapat dalam tandan buah yang muncul dari ketiak pelepah daun.
Kulit buah tersusun seperti sisik-sisik berwarna coklat kehitaman. Daging buah tidak
berserat berwarna putih kekuningan, kuning kecoklatan, atau merah tergantung
varietasnya.

Daftar Pustaka :
https://b-pikiran.cekkembali.com/salak/
4.Sistimatika Tanaman Lely

1. Devisio : Magnoliophyta

2. Kelas : Liliopsida
3. Ordo : Liliaceae
4. Familia : Anthericaceae
5. Genus : Chlorophytum
6. Spesies : Chlorophytum comosum

Morfologi Tanaman Lely

 Batang : Lily adalah tanaman yang memiliki batang yang sangat pendek, bahkan
nyaris tidak terlihat kecuali jika diamati lebih teliti. Hal ini karena ia merupakan
tumbuhan berbunga dalam kelompok planta acaulis, yang memang tidak mempunyai
batang.
 Daun : Bunga ini memiliki daun berukuran panjang, yang berbentuk ujung runcing
dan berwarna hijau. Tepi daunnya rata dengan permukaan licin, rata, dan bagian atas
lebih mengkilap dibanding bagian bawah.
 Bunga : Bunga ini memiliki daun berukuran panjang, yang berbentuk ujung runcing
dan berwarna hijau. Tepi daunnya rata dengan permukaan licin, rata, dan bagian atas
lebih mengkilap dibanding bagian bawah. Setiap helai mahkota bunganya berbentuk
lancip, semakin keluar ujungnya meruncing. Dalam kesatuan dari mahkotanya juga
menghasilkan bentuk yang menyerupai corong dengan putik di tengahnya.
 Umbi : Setiap helai mahkota bunganya berbentuk lancip, semakin keluar ujungnya
meruncing. Dalam kesatuan dari mahkotanya juga menghasilkan bentuk yang
menyerupai corong dengan putik di tengahnya. Umbi ini berperan untuk
memperbanyak individu, sebab ia mempunyai banyak tunas dan kuncup yang muncul
disekitarnya yang akan tumbuh menjadi individu baru.

Daftar Pustaka :
https://hortikultura.sariagri.id/98770/mengenal-bunga-lily-mulai-dari-morfologi-habitat-
dan-penyebarannya
5.Sistimatika Tanaman Buncis

1. Devisio : Tracheophyta

2. Kelas : Magnoliopsida
3. Ordo : Fabales
4. Familia : Fabaceae
5. Genus : Phaseolus L.
6. Spesies : Phaseolus vulgaris L.

Morfologi Tanaman Buncis

 Akar : Akar tanaman buncis yaitu akar tunggang dan serabut dengan sistem
percabangan lateralnya dangkal serta mampu untuk tumbuh sampai sekitar
kedalaman kurang lebih sekitar 1 meter. Akar dari tanaman buncis ini berwarna
kuning kotor.
 Batang : Batang tanaman buncis ini berbentuk bulat, lunak, dan sifatnya merambat
serta bercabang banyak sampai terlihat tampak rimbun. Tanaman ini tumbuh
membengkok dan juga beruas-ruas serta mempunyai bulu-bulu halus.
 Daun : Daun tanaman buncis ini berbentuk bulat oval dengan pada bagian ujung daun
yang meruncing serta bagian tepi daun merata dan pertulangan daun terlihat menyirip.
Daun buncis mempunyai bulu-bulu yang sangat halus.
 Bunga : Bunga dari tanaman buncis ini merupakan bunga sempurna, yaitu tanaman
yang diketahui berkelamin ganda atau hermaprodit. Bunga tanaman ini menyerbuk
sendiri dengan menggunakan bantuan angin serta serangga.

Daftar Pustaka :
https://agrotek.id/klasifikasi-dan-morfologi-tanaman-buncis/
6.Sistimatika Tanaman Selada

1. Devisio : Spermathopyta

2. Kelas : Dicotyledoneae
3. Ordo : Asterale
4. Familia : Asteraceae
5. Genus : Lactuca
6. Spesies : Lactuca sativa L.

Morfologi Tanaman Selada

 Daun : Daun selada keriting memiliki bentuk tangkai daun lebar dan tulang daun
menyirip. Tekstur daun lunak, renyah dan terasa agak manis.
 Batang : Batang tanaman selada keriting termasuk batang sejati, bersifat kekar, kokoh
dan berbuku - buku, ukuran diameter batang berkisar antara 2 - 3 cm
 Akar : Tanaman ini menghasilkan akar tunggang dengan cepat dengan dibarengi
dengan berkembang dan menebalnya akar lateral secara horizontal. Akar lateral
tumbuh didekat permukaan tanah berfungsi untuk menyerap sebagian air dan hara.
 Bunga dan Biji : Perbungaan selada keriting memiliki tipe mulai rata padat yang
tersusun dari banyak bongkol bunga yang terdiri dari 10 - 25 kuncup bunga dengan
melakukan penyerbukan sendiri meskipun terkadang penyerbukan dibantu dengan
serangga. Seluruh bunga dalam bongkol yang sama akan membuka secara bersamaan
dan singkat pada pagi hari. Biji di dalam bongkol yang sama juga berkembang secara
bersamaan, setiap satu bunga menghasilkan satu biji yang disebut achene. Biji
cenderung tersebar, berukuran kecil, bertulang dan diselubungi rambut kaku.

Daftar Pustaka:
https://eprints.umm.ac.id/92719/2/BAB%20II.pdf
7 .Sistimatika Tanaman Jahe

1. Devisio : Tracheophytes
2. Kelas : Magnoliopsida
3. Sub-kelas : Monocotyledonae
3. Ordo : Zingiberales
4. Familia : Zingiberaceae
5. Genus : Zingiber
6. Spesies : Zingiber officinale Roscoe

Morfologi Tanaman Jahe

 Akar : Tanaman jahe mempunyai akar serabut dan akar ini muncul dari rimpangnya
dan berwarna putih pucat. Akar tanaman jahe terbagi menjadi tiga bagian yaitu leher
akar, batang akar, dan tudung akar. Tudung akar merupakan ujung akar yang
melindungi sel-sel pada ujung akar.
 Batang : Jahe memiliki batang semu yang dapat tumbuh hingga 1 meter, tumbuh
tegak dan tidak bercabang, berwarna hijau tua, berbentuk bulat dan ditumbuhi bulu-
bulu halus.Batang jahe memiliki jaringan lunak dan berair. Batang ini juga merupakan
pelepah daun yang saling melingkari.
 Daun jahe termasuk jenis daun tunggal dan mempunyai pelepah serta pelepah
daun. Daun jahe memiliki tulang yang sejajar dan seluruh permukaan daunnya halus.
 Bunga : Tanaman jahe mempunyai akar serabut dan akar ini muncul dari rimpangnya
dan berwarna putih pucat. Akar tanaman jahe terbagi menjadi tiga bagian yaitu leher
akar, batang akar, dan tudung akar. Tudung akar merupakan ujung akar yang
melindungi sel-sel pada ujung akar.

Daftar Pustaka :
https://agrotek.id/klasifikasi-dan-morfologi-tanaman-jahe/

8.Sistimatika Tanaman Anggur


1. Devisio : Magnoliophyta
2. Kelas : Magnoliopsida
3. Sub-kelas : Rosidae
3. Ordo : Vitales
4. Familia : Vitaceae
5. Genus : Vitis
6. Spesies : Vitis vinifera L.

Morfologi Tanaman Anggur

 Akar : Tanaman anggur memiliki system perakaran yakni akar tunggang yang bisa
menembus tanah hingga kedalaman 30 – 60 cm atau lebih. Akar anggur sendiri
akan cepat berkembang pada tanah yang gembur.
 Batang : Batang anggur termasuk batang berkayu dengan bentuk bulat
memanjang Batang anggur memiliki permukaan halus dan percabangannya terdiri
dari cabang utama, cabang primer, cabang sekunder dan cabang tersier. Bunga dan
buah akan muncul pada cabang tersier tersebut.
 Daun : Daun anggur berbentuk seperti hati dengan tepi bergerigi serta bercangap.
Sementara itu, tulang daunnya menjadi dengan ujung runcing dan pangkal
membulat.
 Bunga : Tanaman anggur memiliki bunga berbentuk malai. Malai ini sendiri
tumbuh sebagai kumpulan bunga, pada satu ranting terdiri dari beberapa malai.
 Buah : Buah anggur berbentuk bulat seperti bola dengan diameter sekitar 2 – 4
cm.Buah anggur mempunyai warna yang beragam.
 Biji : Anggur digolongkan sebagai tumbuhan dengan biji berkeping dua atau
dikotil.

Daftar Pustaka :
https://agrotek.id/klasifikasi-dan-morfologi-tanaman-anggur/
9.Sistimatika Tanaman Bawang Putih

1. Devisio : Spermathopyta

2. Kelas : Monocotyledoneae
3. Ordo : Liliflorae
4. Familia Liliales atau Liliaceae
5. Genus : Allium
6. Spesies : Allium sativum L

Morfologi Tanaman Bawang Putih

 Akar : Akar yang ada dalam bawang putih, letaknya berada pada dasar umbi atau
pangkal umbi yang bentuknya seperti cakram. Perakaran bawang putih sendiri
berbentuk serabut, pendek dan menghujam kedalam tanah, namun tidak terlalu dalam.
 Umbi : Bawang putih memiliki umbi yang mana merupakan umbi majemuk dimana
bentuknya hampir bulat dengan diameter berkisar 4-6 cm.
 Daun : Daun pada tanaman bawang putih secara umum memiliki fungsi yang sama
dengan tanaman lain dimana sebagai tempat pengolahan zat makanan atau yang biasa
kita kenal dengan istilah proses fotosintensis.
 Bunga : Bawang putih sendiri memiliki bunga, meski terkadang bunga bawang putih
tidak Nampak terlihat keluar atau hanya sebagian yang terlihat dari luar, hal ini
seringkali disebabkan bunga bawang putih telah gugur terlebih dahulu ketika masih
dalam tahap tunas bunga.

Daftar Pustaka :
https://agrotek.id/klasifikasi-dan-morfologi-tanaman-bawang-
putih/

Anda mungkin juga menyukai