Anda di halaman 1dari 12

MAGNOLIALES

Ordo magnoliales merupakan tumbuhan berkayu berbentuk pohon atau perdu


dengan daun-daun tunggal yang duduknya tersebar, dengan daun penumpu besar
yang membungkus tunas ujung. Pada waktu rontok meninggalkan berkas berbentuk
cincin pada ranting dan kerapkali meninggalkan bekas coretan pada tangkai daun.
Memiliki bunga beraturan, banci atau berkelamin ganda. Umumnya memiliki hiasan
bunga 6 sampai banyak, lepas, dalam karangan atau spiral. Kelopak dan mahkota
bunga tidak selalu dapat dibedakan dengan jelas. Memiliki benang sari yang banyak,
tersusun teratur berbentuk spiral. Dasar bunga berbentuk tiang. Bakal buah banyak
dan tersusun spiral pada ujung sumbu bunga, menumpang, beruang 1. Bakal biji 2
sampai banyak. Buah serupa kayu atau berdaging.

Magnoliaceae

Magnoliaceae memiliki tepal dalam kelipatan tiga yang


berkisar dari 6 hingga banyak. Bagian luar 3 sering
jelas lebih sepaloid. Benang sari banyak dan berlapis.
Karpel sangat banyak dan disusun pada wadah
memanjang dengan gaya seperti kerucut. Karpel-karpel
yang terpisah ini kadang-kadang dapat membentuk
folikel yang sebagian melebur sebelum melepaskan biji
arilata, atau dapat tetap terpisah sebagai agregasi nila
yang terbawa angin. Daun Magnoliaceae adalah
alternatif dan menunjukkan cincin khas di sekitar batang (bekas luka yang
ditinggalkan oleh ketentuan daun) di setiap pangkal tangkai daun dan simpul tua.
Magnoliaceae juga menghasilkan minyak atsiri yang sering membuat vegetasinya
aromatik ketika dihancurkan.
Morfologi Magnoliaceae didukung oleh sejumlah karakter morfologi bersama di
antara berbagai genera yang masuk dalam famili ini. Sebagian besar bunga yang
biseksual (dengan pengecualian Kmeria dan beberapa spesies bagian Magnolia
Gynopodium), radial, dan dengan wadah memanjang. Magnoliaceae mengalami
penyerbukan yang dibantu oleh serangga berupa kumbang, kecuali untuk
Liriodendron, yang penyerbukannya dibantu oleh lebah. Karpel dari bunga Magnolia
khususnya tebal untuk menghindari kerusakan oleh kumbang. Pemencaran
Magnolioideae dibantu oleh burung tersebar sedangkan benih adalah Liriodendron
dibantu oleh angin.

Klasifikasi Family Magnoliaceae adalah suku atau familia dalam


Spermatophyta yang masuk dalam ordo Magnoliales. Famili Magnoliaceae terdiri
dari dua Genus yaitu :

 Talauma
Taluma berupa perdu tinggi 2-5 m ,ujung
ranting berambut . Daun bentuk lanset
memanjang ,ujung meruncing. Bunga terminal
atau seolah olah berhadapan dengan daun.
Daun kelopak 3 hampir sama panjang dengan
mahkota berjerawat halus. Daun mahkota 6
berada dalam karangan. Bunga berbau harum.
Pada dasar bunga yang berbentuk tiang terdapat ruang antara bakal buah dan
benang sari. Buah seperti kayu melepaskan diri dari pendukung putik pada sisi
perutnya. Tumbuh di hutan, sering pula di tanam sebagai perdu hias. Contoh :
Talauma candolllei
 Michelia
Pohon tinggi 15-25 meter, ujung ranting
berambut, daun bulat telur, bentuk lanset
dengan ujung dan pangkal runcing. Bekas
daun penumpu pada tangkai daun
panjangnya lebih daripada setengah tangkai
daun.Bunga berdiri sendiri, oranye sangat
harum baunya. Bunga di ketiak atau di
ujung batang yang pendek berdaun 2 dan duduknya di ketiak daun. Perhiasan
bunga 17-20, tidak dapat dibedakan antara kelopak dan mahkota. Buah berbentuk
bola tertutup dengan jerawat. biji masak berwarna merah tua tergantung keluar
pada berkas yang memanjang menjadi benang yang langsing. Di tanam sebagai
tanaman hias.
Contoh : Michelia champaca

Annonaceae

Klasifikasi family Annonaceae merupakan suku sirsak-sirsakan, dimana


tumbuhan ini memiliki ciri khas perbungaannya Hemicyclic (dari kelopak dan
mahkota berbentuk lingkaran sedangkan benang sari dan putik berbetuk spiral).
Annonaceae merupakan salah satu suku dari bangsa Policarpicae yang berarti
tumbuhan berbuah banyak.
Ciri-ciri umum dari suku ini adalah tumbuhan berkayu dengan daun-daun
tunggal yang duduknya tersebar atau berseling, tanpa daun penumpu, bunga banci,
jarang berkelamin tunggal, aktinomorf, biasanya berbilang 3, seringkali mempunyai 2
lingkaran daun2 mahkota, benang sari banyak, bakal buah satu sampai banyak, bebas
satu sama lain dan masing2 mempunyai banyak atau satu bakal biji. tiap bakal biji
mempunyai 2 integumen. buah berbentuk buni tetapi kadang2 buah ganda. biji
dengan indosperm berbelah dan lembaga yang kecil. Suku ini mempunyai 800 jenis,
terbagi dalam 80 marga. dan hampir semuanya penghuni daerah tropika. Adapun ciri-
ciri umumnya tumbuhan berkayu, daun tunggal, tersebar atau berseling tanpa daun
penumpu. Bunga tunggal, aktinomorf, biasanya berbilangan 3, sering kali mempunyai
2 lingkaran daun mahkota Benang sari banyak, bakal buah 1 sampai banyak bebas
satu sama lain, masing-masing berisi banyak atau 1 bakal biji. Buah kebanyakan
berupa buah buni, kadang-kadang berupa buah ganda. Biji dengan endosperm
berbelah dengan lembaga kecil.
Contoh : Annona muricata(sirsak), Anonna squamosa(srikaya), Anonna reticulata
(buah nona), Cananga odorata (bunga kenanga).
 Sirsak (Annona Muricata)
Sirsak (Annona Muricata) merupakan
tanaman yang berasal dari Karibia, Amerika
Tengah dan Amerika Selatan.Tanaman ini ditanam
secara komersial untuk diambil daging buahnya.
Tumbuhan ini dapat tumbuh disembarang tempat,
paling banyak ditanam di daerah yang cukup
berair. Di Indonesia sirsak dapat tumbuh dengan
baik pada ketinggian 1000 m dia atas permukaan
laut. Nama sirsak sendiei berasal dari bahasa
Belanda Zuurzak yang berarti kantung yang
asam.Pohon sirsak bisa mencapai tinggi m9 meter.
Daun sirsak berbentuk bulat telur agak tebal dan permukaan pada bagian atas yang
halus berwarna hijau tua sedangkan pada bagian bawahnya mempunyai warna yang
lebih muda. Akar buah sirsak berupa akar tunggang. Mempunyai batang berkayu dan
dapat hidup menahun. Bunga tunggal dalam berkas 1-2 berhadapan / disamping daun
mahkota segitiga. Buah berbentuk majemuk agregat bertekstur empuk daging
buahnya berwarna putih berbiji banyak dan mempunyai duri yang pendek
mempunyai cita rasa yang manis. Biji dalam satu buah agregat berjumlah banyak
berwarna hitam mengkilat.
Tumbuhan ini berbentuk pohon, berwarna coklat tua, batang berkayu
(lignosus), silindris, permukaan kasar, percabangan simpodial. Arah tumbuh batang
tegak lurus, arah tumbuh cabang ada yang condong ke atas dan ada yang mendatar.
Memiliki daun berbentuk jorong (ovalis atau ellipticus). Permukaan daun licin
(laevis) dan mengkilat (nitidus), tepi daun rata (integer), daging daun tebal dan kaku
seperti kulit/belulang (coriaceus). Pangkal daun runcing daun ujung daun tumpul
(obtusus).
 Anonna squamosa (srikaya)
Anonna squamosa biasanya tumbuh
di dataran rendah sampai ketinggian 1000
mdpl, terutama pada tanah-tanah berpasir
sampai tanah-tanah lempung berpasir dan
dengan sistem drainase yang baik pada pH
5,5-7,4. Tumbuhan ini menyukai iklim
panas, tidak terlalu dingin atau banyak hujan.
Tumbuh baik pada berbagai kondisi tanah yang tergenang dan beradaptasi baik
terhadap iklim lembab dan panas. Tumbuhan ini tahan kekeringan dan akan tumbuh
subur bila mendapatkan pengairan yang cukup.
Perawakan perdu sampai pohon, berumah satu, berkelamin banci, tinggi 2-7 m.
Batang gilik, percabangan simpodial, ujung rebah, kulit batang coklat muda. Daun
unggal, berseling, helaian : bentuk elip memanjang sampai bentuk lanset, ujung
tumpul, sampai meruncing pendek, panjang 6-17 cm, lebar 2,5-7,5 cm, tepi rata,
gundul, hijau mengkilat. Bunga: tunggal, dalam berkas, 1-2 berhadapan atau di
samping daun. Kelopak bunga segitiga, waktu kuncup bersambung seperti katup,
kecil. Mahkota bunga segitiga, yang terluar berdaging tebal, panjang 2-2,5 cm, putih
kekuningan, dengan pangkal yang berongga berubah ungu, daun mahkota yang
terdalam sangat kecil atau mereduksi. Dasar bunga bentuk tugu (tinggi). Benang sari
jumlah banyak, putih, kepala sari bentuk topi, penghubung ruang sari melebar, dan
menutup ruang sari. Putik banyak, setiap putik tersusun dari 1 daun buah, ungu tua,
kepala putik duduk, rekat menjadi satu, mudah rontok. Buah majemuk agregat,
berbentuk bulat membengkok di ujung, garis tengah 5-10 cm, permukaan berduri,
berlilin, bagian buah dengan ujung yang melengkung, pada waktu masak sedikit atau
banyak melepaskan diri satu dengan yang lain, daging buah putih keabu-abuan biji
dalam satu buah agregat banyak hitam mengkilat.
 Anonna reticulata (buah nona)
Buah Nona (Annona reticulate)
Rasanya manis, teksturnya lembut, serasa
berpasir ketika dikulum lidah. Bentuk
buahnya mirip Srikaya (Annona
squamosa), tetapi lebih halus, tidak
berduri dan lekuk-lekuknya tidak terlalu
tajam. juga mirip dengan Sirsak (Annona
muricata). Ketiganya masih satu famili
Annona. Perbedaanya, buah Nona biasanya ukurannya lebih besar ketimbang Srikaya
meskipun daun dan kulitnya mirip. Terkadang buah Nona ada yang berwarna ungu
berbeda dengan buah Srikaya yang umumnya hijau. Sedangkan Sirsak buahnya
seperti ada duri namun tidak tajam dan ukurannya jauh lebih besar daripada buah
Nona atau Srikaya. Ketiga buah ini memiliki manfaat dalam kesehatan. Ketiganya
juga berpotensi sebagai pembunuh sel kanker dan gagal ginjal.
Bunga nona ini mempunyai ciri- ciri antara lain Pohon atau perdu, tinggi 3-7
m, semua bagian jika diremas berbau kuat. Daun memanjang sampai bentuk Ianset, 9-
30 kali 3,5-7 cm, cukup lemas, tepi rata. Bunga dalam karangan yang pendek,
berbunga 2-10. Daun kelopak waktu kuncup tersusun secara katup, segitiga kecil,
pada pangkalnya bersatu. Daun mahkota terluar berdaging sangat tebal, 2-3 cm
panjangnya, dari dalam putih kekuningan, dengan pangkal berongga akhirnya ungu.
Daun mahkota yang dalam sangat kecil. Dasar bunga meninggi. Benang sari banyak,
putih. Penghubung ruang sari di atas ruang sari melebar, dan menutup ruangnya.
Bakal buah banyak. Kepala putik boleh dikatakan duduk. Buah majemuk lebih
kurang bentuk bola, garis tengah 5-12 cm; anak buah khususnya dengan ujung datar,
juga pada waktu masak masih berhubungan. Biji coklat hitam.
 Cananga odorata (bunga kenanga)
Tanaman bunga kenanga memiliki
batang yang cukup besar, berdiameter
0,1-0,7 meter dan tingginya mencapai 5-
20 meter. Batang pohon kenanga lurus,
dengan kayu keras dan cocok untuk
bahan peredam suara (akustik).
Kenanga dapat tumbuh baik di dataran
rendah sampai 1200 mdpl,
menghendaki iklim panas dengan curah
hujan antara 300 – 500 mm sinar
matahari yang cukup dengan suhu 25 – 30 °C.
Habitus perdu dengan Akar Tunggang mempunyai daun bersusun berseling,
manunggal, tidak berdaun penumpu, berbentuk bulat telur, bertulang menyirip,
bersisi rata, berujung runcing dan berdasar bundar,Panjang, halus,berkilau. Bunga
berbentuk bintang, berbau harum dan menyebar berupa bunga-bunga tunggal atau
berkelompok pada tangkai bunga, sejumlah 3 sampai 5. Kelopak berjumlah 3
berbentuk lidah, bertaut pada dasarnya, berbulu, berwarna hijau, kemudian kuning
kehitaman. Mahkota berjumlah 6, kadang-kadang 8 sampai 9, berbentuk pita,
berdaging, terlepas antara satu dan lainnya dan tersusun dalam 2 lingkaran yang
masing-masing berjumlah 3. Dasar bunga berbentuk pipih dan mencembung. Buah
berbentuk oval berdaging tebal, berwarna hijau kemudian hitam dan umumnya
mengelompok 6-10 buah, pada satu tangkai utama. Biji berjumlah 8-12 tiap buah,
umumnya tersusun dalam 2 baris, berbentuk bundar, pipih, dan berkulit keras,
berwarna cokelat.

ORDO PIPERALES

Kebanyakan berupa terna. Hanya


kadang berupa tumbuhan dengan
batang yang berkayu. Daun tunggal
bunga amat kecil berkelamin tunggal
atau banci tanpa hiasan bunga.
Biasanya tersusun dalam bulir atau
amentum. 1-10 benang sari, bakal buah
1-4, apokarp atau sinkarp, masing-
masing dengan 1 bakal biji yang atrop.
Biji besar mempunyai endosperm, lembaga kecil kadang-kadang disamping
endosperm juga terdapat perisperm.

Aristolochiaceae

Aristolochiaceae mungkin zygomorfik atau aktinomorfik. Sebagian besar anggota


tidak memiliki kelopak, tetapi memiliki tiga sepal berpigmen yang menyatu bersama.
Ada 6 hingga 12 benang sari yang sering semi-menyatu dengan gaya, dan ovarium
inferior terdiri dari 4 hingga 6 karpel yang menyatu. Sebagian besar spesies
menghasilkan kapsul sebagai buahnya. Aristolochiaceae memiliki daun alternatif
yang sangat sering berubah bentuk atau berbentuk hati.

Setiap anggota Aristolochiaceae menghasilkan bunga foetid berwarna merah marun


atau kecoklatan yang diserbu bangkai atau kumbang. Genus Aristolochia
menghasilkan tabung kelopak rumit dan melengkung yang sering menjebak lalat
sampai bunga layu. Anggota genus sering disebut "Pipevine" atau "Dutchman's Pipe"
karena bentuknya. Mereka menghasilkan Asam Aristolochic, yang terkonsentrasi di
sayap Pipevine Swallowtails untuk membuat mereka tidak disukai predator. Ini
adalah penghalang yang cukup kuat bahwa ia telah membentuk evolusi banyak
spesies Kupu-kupu Amerika Utara bagian timur lainnya untuk menjadi Batesian
meniru pola warna hitam-biru Pipevine Swallowtails.

 Aristolochia serpentaria adalah sebuah


spesies tumbuhan berbunga dalam keluarga
Aristolochiaceae. Spesies tersebut
umumnya dikenal dengan sebutan akar ular
Virginia dan berasal dari timur Amerika
Utara, dari Connecticut sampai selatan
Michigan dan selatan Texas dan Florida.
Tanaman tahunan herba ini tingginya ½ – 2
'dan tidak bercabang. Batang tengah berwarna hijau muda, glabrous sampai
puber, dan ramping. Beberapa daun alternatif muncul di sepanjang batang ini;
batang memiliki kecenderungan untuk zig-zag di antara pasangan daun
berikutnya. Bilah daun memiliki panjang 2-5 "dan ½ – 2"; mereka sempit
cordate, ovate-sagittate, atau sempit hastate dengan sepasang lobus basal bulat.
Daunnya menjorok ke mana tangkai daun menyatu dengan bilah, dan ujungnya
sempit menjadi akut. Dua varietas tanaman ini telah dideskripsikan: varietas
khas (var. Serpentaria) memiliki daun yang biasanya melebihi that "selebar yang
berbentuk kordat atau ovate-sagittate, sementara varietas berdaun sempit (var.
Hastata) memiliki daun kurang dari ¾ "melintang yang bentuknya sangat
sempit. Permukaan daun daun atas dan bawah berwarna hijau sedang dan
gundul. Tangkai daun ramping berwarna hijau muda dan panjang ¼ – 1¼ ".
Satu atau lebih bunga soliter dihasilkan dari ujung batang lateral yang
ditemukan di dasar tanaman; bunga-bunga ini dipegang sedikit di atas
permukaan tanah, terletak langsung di atas permukaan tanah, atau mereka
dikubur oleh daun yang jatuh. Daun alternatif dari batang lateral ini telah
direduksi menjadi bracts yang kurang dari ¼ "panjangnya.

Piperaceae

Merupakan tumbuhan terna atau tumbuhan yang mempunyai kayu seringkali


memanjat dengan menggunakan akar pelekat dengan daun tunggal yang duduknya
tersebar dan berkarang dengan atau tanpa daun penumpu. Bunga tersususun dalam
bunga majemuk yang disebut bunga lada. Masing-masing kecil tanpa hiasan bunga.
Berkelamin tunggal atau banci dengan 1-10 benang sari, putik 1-6 dan buah
(kebanyakan 3), dengan 1-6 kepala putik. Beruang satu dengan satu bakal biji yang
tegang pada dasarnya. Buahnya batu atau buni dengan endosperm dan perisperm,
dalam biji terdapat sel minyak atsiri. Batang dengan berkas pengangkutan pada
penampang melintang tampak tersebar atau tersebar atau tersusun dalam lingkaran.

Menurut The Plant List 2013 Suku Piperaceae terdiri atas 13 marga dan diperkirakan
mencapai sekitar 2.658 nama jenis yang valid . Suku Piperaceae termasuk anggota
tumbuhan berbunga berupa semak atau perdu, seringkali memanjat dengan
menggunakan akar lekat, mempunyai ciri khas yaitu daunnya kerap kali berbau
aromatis atau rasa pedas. Bunganya majemuk, tersusun dalam untaian, buah kecil,
kering dan keras, tergolong buah batu. Jenis-jenis Piper yang telah dibudidayakan di
antaranya yaitu P. betle dan P. nigrum. Masyarakat Indonesia telah lama
menggunakan P. betle untuk kegiatan sosial budaya (ritual, tanda penghormatan dan
lain-lainnya), bahan ramuan obat tradisional dan menyirih, sedangkan P. nigrum
berpotensi untuk tujuan ekonomi.

Tumbuhan Piper mempunyai daerah persebaran yang luas, khususnya di kawasan


tropis dan subtropics (Tjitrosoepomoe 1994). Lebih lanjut Sutarno (2014)
mengatakan bahwa Indonesia merupakan satu dari delapan pusat keanekaragaman
genetik (Brazil, Indonesia, Kolombia, Australia, Meksiko, Madagaskar, Peru dan
Cina), sehingga dapat dipastikan bahwa Indonesia sebagai salah satu asal tumbuhan
sirih-sirihan ini. Anggota suku Piperaceae dapat tumbuh mulai dari kawasan pantai
sampai dengan ketinggian sekitar 2.000 mdpl. Habitat alami yang baik untuk anggota
suku Piperaceae adalah di tempat yang lembab dan penuh humus.

 Paper betle

Bentuk Pertumbuhan Pohon


anggur bercabang semi-kayu
dengan kebiasaan pertumbuhan
luas atau memanjat. Daun hijau
muda ke hijau terang mengkilap,
berurat dalam, dan tidak
berambut. Mereka berbentuk hati
dengan seluruh tepi daun. Tangkai daun (tangkai daun) berwarna kemerahan
seperti batang. Batang bundar berwarna oranye hingga kemerahan. Catkin putih
berkembang di nodus, ereksi atau terjumbai. Bunganya kecil, tanpa sepal dan
kelopak. Berdaging, berbentuk bulat besar sampai berbentuk ellipsoidal.
Sirih (Piper betle L.) termasuk jenis tumbuhan perdu merambat dan bersandarkan
pada batang pohon lain, batang berkayu, berbuku-buku, beralur, warna hijau
keabu-abuan, daun tunggal, bulat panjang, warna hijau, perbungaaan bulir, warna
kekuningan, buah buni, bulat, warna hijau keabu-abuan. Tanaman ini panjangnya
mampu mencapai puluhan meter. Bentuk daunnya pipih menyerupai jantung,
tangkainya agak panjang, tepi daun rata, ujung daun meruncing, pangkal daun
berlekuk, tulang daun menyirip, dan daging daun tipis. Permukaan daun warna
hijau dan licin, sedangkan batang pohonnya berwarna hijau tembelek atau hijau
agak kecoklatan dan permukaan kulitnya kasar serta berbuku-buku. Daun sirih
yang subur berukuran lebar antara 8-12 cm dan panjangya 10-15 cm.

Anda mungkin juga menyukai