Anda di halaman 1dari 19

Bangsa POLYCARPICAE (RANALES atau RANUNCULALES)

1. Definisi Policarpicae
Ciri utama dari polycarpicae terdapat daun buah yang bebas dalam bunganya,
sehingga dari satu bunga dapat membentuk banyak buah (polycarpiceae ; poly
yang berarti banyak, carpos berarti buah). Sedangkan ciri umumnya adalah
tumbuhan dengan batang berkayu. Selain dari itu bagian-bagian bunga tersebut
(terutama daun-daun buahnya) kadang-kadang masih jelas sifatnya sebagai
sporofil dengan bakal-bakal biji (makrosporangium) yang terletak pada tepinya
(marginal).
Dalam bangsa Polycarpicae termasuk sejumlah suku, diantaranya ialah :
a) Suku Ranunculaceae atau Ranaceae
Suku ini meliputi terna annual maupun parenial dan tumbuhan berkayu
dengan daun-daun tunggal atau majemuk yang duduknya tersebar atau
berhadapan. Bagian-bagian bunga jarang tersusun berkarang, bunga dengan
tenda bunga atau hiasan bunga yang telah jelas dapat dibedakan dalam
kelopak atau mahkota. Bunga aktinomorf atau zigomorf, hampir selalu
banci. Benang sari banyak, bebas. Bakal buah kebanyakan lebih dari satu,
jarang hanya satu, apokarp, jarang sinkarp, mempunyai banyak bakal biji
masing-masing dengan 1 sampai 2 integumen. Buahnya buah kurung, buah
keras, atau buah buni. Contohnya Nigella sativa, suku ini meliputi 1.200
jenis dari 30 marga. Adapun beberapa marga dari suku ini adalah sebagai
berikut :
1. Ranunculus merupakan anggota genus dikenal sebagai buttercup ,
spearwort , dan crowfoot air. Buttercups kebanyakan tanaman tahunan ,
tetapi kadang-kadang tahunan atau dua tahunan , herba , akuatik atau
terestrial, sering dengan daun dalam roset di pangkal batang. Daun
kurang memiliki ketentuan , memiliki batang , berurat palmately ,
seluruh, kurang lebih mendalam, atau senyawa, dan selebaran atau
segmen daun mungkin sangat halus dan linier pada spesies air. Bunga -
bunga hermafrodit adalah tunggal atau dalam sebuah cyme sebagian
besar sepal hijau dan biasanya lima kelopak kuning, kehijauan atau
putih yang kadang-kadang memerah dengan merah, ungu atau merah
muda.
2. Hydrastis memiliki tanaman keras yang memiliki daun yang rimpang
dan palem serta bunga soliter kecil; dari timur laut Amerika Serikat
dan Jepang. (Tanaman) tanaman genus Hydrastis, Jepang dan E
Amerika Utara, seperti goldenseal, memiliki dedaunan mencolok dan
buah merah hias.
3. Nigella merupakan tanaman tahunan dalam keluarga Ranunculaceae,
tumbuh setinggi 20–90 cm, dengan daun yang terbelah halus; segmen
daunnya agak linier hingga seperti benang. Bunganya berwarna putih,
kuning, merah muda, biru pucat atau ungu pucat, dengan lima hingga
10 kelopak. Buahnya adalah kapsul yang terdiri dari beberapa folikel
bersatu, masing-masing mengandung banyak biji ; pada beberapa
spesies (misalnya Nigella damascena ), kapsulnya besar dan
menggembung.
4. Clematis sebagian besar terdiri dari tanaman merambat yang kuat,
berkayu, dan memanjat. Batang kayu cukup rapuh sampai beberapa
tahun. Daunnya berseberangan dan dibagi menjadi selebaran dan
batang daun yang melilit dan melingkar di sekitar struktur pendukung
untuk melabuhkan tanaman saat memanjat. Spesies beriklim sejuk
berganti daun , tetapi banyak dari spesies iklim yang lebih hangat
berwarna hijau abadi . Mereka tumbuh paling baik di tanah yang sejuk,
lembab, berdrainase baik di bawah sinar matahari penuh.
5. Delphinium memiliki daun sangat melengkung dengan tiga hingga
tujuh, runcing, runcing dalam bentuk palmate . Batang berbunga utama
tegak, dan sangat bervariasi ukurannya di antara spesies, dari 10
sentimeter di beberapa spesies alpine , pada sebagian besar spesies,
setiap bunga terdiri dari lima sepal seperti kelopak yang tumbuh
bersama membentuk kantung berlubang di bagian ujungnya, yang
memberi nama tanaman, biasanya kurang lebih biru gelap. Di dalam
sepal ada empat kelopak sejati, kecil, tidak mencolok, dan umumnya
berwarna mirip dengan sepal.
6. Aconitum memilki bunga yang seperti bunga buttercup, berbentuk
rumput-rumputan yang terdapat bagian di dalam tanah yang dapat
hidup lebih dari dua tahun yang biasa hidup di daerah yang bergunung-
gunung di belahan bumi bagian utara. Daunnya berbentuk menjari
dengan tiap daun terdiri dari 5-7 bagian yang setiap bagian tersebut
terdiri lagi 3 bagian yang kasar dan terdapat duri tajam, mempunyai 2-
10 daun bunga, 2 di bagian atas berbentuk besar yang terletak dalam
suatu kelompok yang ditopang oleh tangkai yang panjang. Aconitum
memiliki sebuah taji cekung yang berada di puncak paling atas yang
memuat nektar.
7. Paeonia merupakan tanaman rempah yang tergolong tumbuhan
tahunan (perenial). Tinggi mulai dari 50 cm hingga 1,5 meter. Tinggi
tanaman yang merupakan tumbuhan semak dapat mencapai 2-3 meter.
Tanaman berbunga di akhir musim semi sampai awal musim panas.
Bunga peony ada yang berbau harum, warnanya bisa merah, merah tua,
putih, merah jambu, kuning, atau ungu.
8. Helleborus memiliki bunga lima kelopak seperti kelopak yang
mengelilingi cincin nektar kecil, seperti cangkir yang sebenarnya "
kelopak " dimodifikasi untuk menahan nektar . Sepal tidak jatuh seperti
kelopak, tetapi tetap pada tanaman, kadang-kadang selama berbulan-
bulan.
9. Anemon merupakan tanaman keras yang memiliki daun basal dengan
batang daun panjang yang bisa tegak atau bersujud. Daunnya sederhana
atau majemuk dengan daun daun berlubang, terbelah, atau tidak terbagi.
Margin daun bergigi atau seluruhnya. Bunga dengan 4–27 sepal
diproduksi secara tunggal, dalam kim 2-9 bunga, atau di umbel , di atas
sekelompok daun atau sepal seperti bracts. Putik memiliki satu ovula,
bunga-bunga memiliki nectaries , tetapi kelopak hilang di sebagian
besar spesies.
b) Suku Lardizabalanceae
Tumbuhan berkayu seringkali berupa liana, daun majemuk atau menyirip.
Bunga berpisah-pisah atau majemuk berbentuk tandan, aktinomorf, banci
atau berkelamin tunggal, berbilang tiga. Hiasan bunga terdiri atas 2
lingkaran daun tenda bunga, 2 lingkaran daun-daun penghasil madu, 2
lingkaran benang-benang buah apoarp, masing-masing berisi banyak atau
hanya 1 bakal biji yang parietal. Buahnya buah buni, dan biji dengan
endosperm dan lembaga yang kecil. Contohnya Akebia quinata, suku ini
meliputi meliputi ±15 jenis dari 7 marga. Salah satu marganya adalah ;
1. Akebia merupakan genus tanaman merambat kayu yang terdiri dari dua
spesies asli Asia tetapi diperkenalkan di tempat lain untuk dedaunan
hias dan pertumbuhan yang cepat. Akebia lima daun, untuk spesies
anggur coklat ( Akebia quinata ) memiliki lima selebaran untuk setiap
daun yang disusun seperti jari-jari di tangan; tiga daun akebia ( Akebia
trifoliata ) memiliki tiga selebaran untuk satu daun. Bunga-bunga
keunguan itu berkelamin tunggal dan muncul dalam kelompok-
kelompok kecil, dan buah-buah ungu lonjong dapat dimakan, meskipun
hambar.
c) Suku Berberidaceae
Terna perennial atau tumbuhan berkayu dengan daun tunggal atau
majemuk tanpa daun penumpu. Bunga terpisah-pisah atau tersusun dalam
rangkaian yang bersifat rasemos: hiasan bunga berupa tenda bunga atau
jelas dapat di bedakan dalam kelopak dan mahkota, berbilang 2 atau 3,
banci, aktinomorf. Hiasan bunga tersusun dalam 2-4 lingkaran, seringkali
di susul dengan 2 lingkaran daun-daun madu dan 2 lingkaran benang-
benang sari. Kepala sari membuka dengan celah atau katup, bakal buah
dengan 1 sampai banyak bakal biji, masing-masing bakal biji dengan 1
sampai banyak bakal biji, masing-masing bakal biji dengan 2 integumen.
Buahnya buah buni. Biji dengan endosperm dan lembaga yang kecil.
Contohnya Berberis vulgaris, suku ini meliputi ±150 jenis dari 10 marga.
Beberapa contoh marga dari suku ini adalah ;
1. Berberis memiliki tunas dimorfik tunas panjang yang membentuk
struktur tanaman, dan tunas pendek. Daun pada tunas panjang bersifat
non- fotosintesis, daun-daun ini memiliki panjang 1-10 cm (0,39-3,94
in), sederhana, dan utuh, atau dengan margin berduri. Hanya pada bibit
muda daun berkembang pada tunas panjang. Bunga - bunga diproduksi
secara tunggal atau dalam bentuk ras hingga 20 pada satu kepala bunga
dengan enam sepal dan enam kelopak dalam lingkaran bergantian tiga,
sepal biasanya berwarna seperti kelopak. Buahnya berry kecil apabila
matang berwarna merah atau biru tua.
2. Epimedium merupakan tanaman keras herba , tumbuh dari rimpang
bawah tanah. Kebiasaan tumbuh mereka agak bervariasi. Beberapa
spesies dari marga ini memiliki batang soliter, yang lain memiliki
kebiasaan "berumbai", dengan beberapa batang tumbuh berdekatan.
Mungkin ada beberapa daun ke batang atau daun mungkin soliter,
dihasilkan dari pangkal tanaman. Masing-masing daun umumnya
majemuk, seringkali dengan tiga selebaran, tetapi juga dengan lebih
banyak, memiliki daun dengan empat sepal luar yang lebih kecil,
biasanya kehijauan dan luruh saat bunga terbuka.
d) Suku Menispermaceae
Kebanyakan berupa liana, daun tunggal berlekuk atau berbagi menjari,
dengan bunga yang kecil-kecil. Pada akar dan batang sering terdapat
pertumbuhan menebal sekunder yang abnormal.Bunga dengan tenda bunga
tunggal atau ganda, berbilangan 3 atau 2, berkelamin tunggal, berumah 2,
aktinomorf. Hiasan bunga, bila dapat dibedakan dalam kelopak dan
mahkota, masing-masing membentuk 2 lingkaran, mahkotanya kecil dan
tidak lekas menarik perhatian. Bakal buah 3 atau banyak (kadang-kadang
hanya 1), tidak berlekatan 1 sama lain, masing-masing berisi 1 bakal biji
yang mempunyai integument. Buah berupa buah batu yang bengkok. Biji
tanpa endosperm. Contohnya Menispermum canadense, suku ini meliputi ±
400 jenis dari 60 marga. Beberapa marga dari suku ini adalah :
1. Menispermum merupakan tanaman merambat berduri sulung,
memiliki bunga dioecious kecil, dan kelompok drupe kecil seperti
anggur, memilki bentuk biji yang menyerupai bulan sabit
2. Anamirta merupakan tanaman merambat kayu, tanaman ini bertangkai
besar; kulitnya "abu-abu gabal" dengan kayu putih. Bunga-bunga kecil,
putih kekuningan, dan beraroma manis bervariasi antara 6 hingga 10
sentimeter, buah yang dihasilkan adalah buah berbiji berdiameter
sekitar 1 cm saat kering.
3. Jatrorrhiza merupakan tanaman merambat kayu (famili
Menispermaceae) dari Afrika timur dan Mauritius yang memiliki daun
melengkung dan ras bunga yang panjang dan longgar.
4. Chondrodendron merupakan tanaman panjat berkayu dengan batang
yang dapat mencapai ketebalan 10 cm di pangkalan dan yang dapat
memanjat hingga 30 meter ke dalam kanopi hutan hujan dan memiliki
daun yang besar, mengkilap,dan berbentuk hati.
e) Suku Magnoliaceae
Tumbuhan berkayu dengan daun-daun tunggal yang duduknya tersebar,
tanpa atau dengan daun penumpu, kadang-kadang dengan daun penumpu
yang besar. Bunga banci atau berkelamin tunggal, aktinomorf, kenamyakan
mempunyai hiasan bunga yang jelas dapat dibedakan dalam kelompok dan
mahkotanya, tetapi tidak jarang terdapat daun tenda bunga dalam jumlah
besar yang tersusun dalam spiral tanpa perbedaan yang jelas antara
kelompok dan mahkotanya. Benang sari banyak, teratur dalam spiral. Bakal
buah juga banyak, seperti benang sarinya tersusun dalam spiral pada ujung
sumbu bunga. Tiap bakal buah mengandung satu 1 atau beberapa bakal biji
yang melekat pada kampuh perut. Buahnya kendaga, buah kurung, atau
buah buni, yang terkumpul merupakan buah ganda. Biji dengan banyak
endosperm dan lembaga yang kecil. Contohnya Magnolia macrophylla,
suku ini meliputi ±100 jenis dari 12 marga. Beberapa marga dari suku ini
adalah :
1. Magnolia memiliki perhiasan bunga yang tidak tersusun dalam
lingkaran berlapis, seperti kebanyakan bunga, tetapi tersusun secara
spiral dan bunganya tidak dirancang untuk diserbuki oleh lebah tetapi
kumbang.
2. Liriodendron memiliki batang biasanya berbentuk kolumnar, dengan
batang panjang yang bebas cabang membentuk mahkota kerucut dari
cabang ramping yang ringkas, memiliki akar yang dalam yang
menyebar luas. Daun pada pohon muda cenderung memiliki lobus yang
lebih dalam dan lebih besar dari pada pohon dewasa, bunganya
berdiameter 3–10 cm dan memiliki sembilan tepal - tiga sepal luar hijau
dan enam kelopak bagian dalam. Benang sari dan putik disusun secara
spiral di sekitar lonjakan pusat atau gynaecium ; benang sari rontok,
dan putik menjadi putera . Buahnya adalah agregat mirip kerucut dari
samaras dengan panjang 4-9 cm, yang masing-masing memiliki biji
tetrahedral yang kasar dengan satu ujung melekat pada lonjakan kerucut
pusat dan tepi lainnya melekat pada sayap.
3. Michelia memiliki cabang tumbuhan berbunga yang masih berciri
tumbuhan purba, memiliki perhiasan bunga yang tidak tersusun dari
mahkota bunga dan kelopak bunga, melainkan dari tenda bunga (tepal).
4. Ilicium memiliki semak cemara dan pohon kecil, daun disusun secara
bergantian dan ditanggung pada tangkai daun . Bunganya soliter,
memiliki beberapa tepal dalam dua atau tiga baris, bagian dalam seperti
kelopak dan bagian luar sering lebih kecil dan lebih seperti bracts .
Beberapa benang sari dan putik ada di tengah. Buahnya adalah
kumpulan folikel yang tersusun dalam lingkaran berbentuk bintang,
satu biji ada di setiap folikel.
f) Suku Annonaceae
Tumbuhan berkayu dengan daun tunggal yang duduknya tersebar atau
bereling, tanpa daun penumpu. Bunga banci, jarang berkelamin tunggal,
aktinomorf, biasanya berbilangan 3, seringkali mempunyai 2 lingkaran
daun-daun mahkota. Benang sari banyak, bakal buah 1 sampai banyak,
bebas satu sama lain, masing masing berisi banyak atau 1 bakal biji saja,
letaknya pada kampuh perut atau basal, tiap bakal biji mempunyai 2
integumen. Buah kebanyakan berupa buah buni, kadang-kadang berupa
buah ganda. Biji dengan endosperm berbelah dan lembaga yang kecil.
Contohnya Annona muricata, suku ini meliputi sekitar 800 jenis dari 80
marga. Adapun beberapa marga dari suku ini adalah ;
1. Annona memiliki pohon - pohon tropis atau semak belukar yang hijau
tua , semi- hijau atau setengah gugur . Batang memiliki kulit tipis, daun
bisa kasar atau tipis dan agak lunak atau lentur, botak atau berbulu.
Batang berbunga naik dari axils, atau kadang-kadang dari tunas aksila
pada batang utama atau batang yang lebih tua, atau sebagai bunga
soliter atau seikat kecil bunga. Kelopak bagian dalam naik dan secara
khas lebih kecil, dan kelenjar nektar lebih gelap berpigmen. Banyak
benang sari yang berbentuk bola, berbentuk klub, atau melengkung dan
berkerudung atau menunjuk melampaui kantung antera. Sejumlah
putik, melekat langsung ke dasar, memiliki satu buah berdaging, bulat
telur hingga bulat dihasilkan per bunga.
2. Stelechocarpus memiliki pohon tegak, tidak merontokkan daun secara
serentak, tingginya mencapai 25 m. Tajuknya teratur berbentuk kubah
meruncing ke atas (seperti cemara) dengan percabangan mendatar atau
agak mendatar. Bunganya berkelamin tunggal, mula-mula berwarna
hijau kemudian berubah menjadi keputih-putihan, Buahnya dengan 1-
13 lembar daun buah bertipe mirip buah buni, panjang tangkai buahnya
mencapai 8 cm; daun buah yang matang hampir bulat bentuknya,
berwarna kecoklat-coklatan, diameternya 5-6 cm, bijinya berbentuk
menjorong.
3. Cananga memiliki batang pohon lurus, dengan kayu keras, daunnya
hijau halus, mengkilap, runcing dengan margin bergelombang.
Bunganya terkulai, panjang menguntit dengan 6 kelopak sempit
berwarna kuning kehijauan (visualisasi bentuk seperti bintang laut), dan
tanaman ini berbunga dan berbuah sepanjang tahun.
4. Polyalthia merupakan memiliki bunga dengan enam kelopak dalam
dua lingkaran, kelopak bagian dalam melengkung ke dalam di atas
pusat, terdiri dari semak dan pohon yang banyak ditemukan di daerah
tropis dan sub-tropis dan merupakan tumbuhan yang tinggi, memiliki
cabang pendek, dan termasuk tumbuhan hias.
g) Suku Myristicaceae
Suku ini terdiri atas tumbuhan berkayu dengan daun tunggal yang
duduknya tersebar atau berseling. Bunga kecil dengan tenda bunga tunggal
yang berbilangan selalu berkelamin tunggal, aktinomorf, berumah 2. Tenda
bunga berlekatan, benangsari banyak (sampai 20), tangkai sari berlekatan
berbentuk buluh, kepala sari menghadap keluar. Bakal buah tunggal dengan
1 bakal biji yang anatrop dan terletak pada dasar bakal buah, mempunyai 2
integumen. Buahnya buah yang berdaging, bila masak membuka dengan 2
katup. Biji dengan salut bijim yang disebut “macis”, endosperm dan
perisperm yang berbelah, lembaga hanya kecil. Contohnya Myristica
arillus, suku ini meliputi 250 jenis dari 15 marga. Salah satu marganya
adalah ;
1. Myristica merupakan tanaman berbunga dikotil yang dianggap sebagai
yang paling primitif dari angiosperma yang masih ada. Pada tanaman
pala mempunyai daun yang agak bulat dan lonjong, kemudian daun dari
tanaman pala berujung runcing. Pada bagian atas daun tanaman pala,
memiliki warna hijau hingga hijau tua dan mengkilap. Sedangkan pada
bagian bawah daun dari tanaman pala, memiliki warna hijau
kekuningan. Setiap helai daun dari tanaman pala mempunyai pola
tulang melengkung yang tipis berkisar 8 – 11 pasang serta pada bagian
ujung helai daunnya terdapat rambut yang tipis. Sistem perakaran dari
tanaman pala adalah dangkal yang menyebabkan akar-akarnya muncul
ke permukaan tanah. Batang dari tanaman pala menyebar dan memiliki
warna hitam keabuan dan pada kulit batang dari tanaman pala, terdapat
getah berwarna kemerahan.
h) Suku Monimiaceae
Tumbuhan berkayu, kebanyakan dengan daun-daun tunggal yang duduk
daunnya berhadapan tanpa penumpu.Bunga jelas mempunyai kelopak dan
mahkota atau tenda bunga, banci atau berkelamin tunggal, aktinomorf atau
zigomorf. Sumbu bunga berbentuk cakram atau piala.Benang sari banyak
atau sedikit tersusun dalam 2 lingkaran. Bakal buah banyak, bebas satu
sama lain, masing-masing dengan satu bakal biji yang letaknya basal dan
mempunyai 2 integumen. Buahnya buah kurung yang terbungkus oleh
dasar bunganya. Biji dengan endosperm dan lembaga yang kecil.
Contohnya Peumus boldus, suku ini meliputi 340 jenis dari 30 marga.
Berikut beberapa marga dari suku ini ;
1. Peumus memiliki daun dengan aroma yang kuat, kayu dan sedikit pahit
dan aroma seperti kapur barus , digunakan untuk tujuan kuliner,
terutama di Amerika Latin. Daunnya digunakan dengan cara yang mirip
dengan daun salam dan juga digunakan sebagai teh herbal.
2. Doryphora berupa pohon cemara atau semak-semak yang memiliki
tinggi pohon akan mencapai sekitar 100 kaki (30 m). Mereka memiliki
daun lauroid lanset hijau gelap sampai sedang dengan tepi bergerigi.
Daunnya memiliki bau sarsaparilla yang kuat saat ditumbuk.Spesies
dari marga ini yaitu Doryphora aromatica dan Doryphora sassafras
memiliki sifat anti serangga. Bunganya berbentuk bintang putih. Mekar
menutupi pohon di tingkat kanopi di hutan hujan.
3. Atherosperma memiliki pohon kecil hingga sedang, tumbuh sekitar 6
hingga 25 m. Namun, di Tasmania, ketinggiannya bisa mencapai lebih
dari 40 m dan lebar 1 m, daunnya panjang 3 hingga 10 cm dan lebar 8
hingga 25 mm. Bunga terbentuk di musim dingin, menghadap ke bawah
untuk menghindari hujan dan salju. Putih kelopak, dan kuning (dan
terkadang merah marun) di tengah. Kapsul buah matang dan terbuka
sekitar Januari, melepaskan biji yang ditiup angin berbulu.
i) Suku Lauraceae
Tumbuh-tumbuhan berkayu dengan daun-daun tunggal. Bunga banci atau
berkelamin tunggal, dengan tenda bunga bersilangan 2 sampai 5, biasanya
berbilangan 3, tertanam pada tepi sumbu bunga yang berbentuk mangkuk
atau piala dan tersusun dalam 2 lingkaran. Benang sari tersusun dalam 3
sampai 4 lingkaran, tiap lingkaran terdiri atas sejumlah benang sari yang
sama dengan jumlah daun-daun tenda bunga dalam lingkarannya, yang
pada lingkaran dalam sering bersifat mandul sebagai staminodium. Kepala
sari membuka dengan katup. Bakal buah menumpang atau terdapat dalam
lekukan dasar bunganya, mempunyai 1 bakal biji yang anatrop dengan 2
integumen. Buah untuk sebagian terbalutoleh sumbu bunganya yang
membesar, berupa buah buni atau menyerupai buah batu. Contohnya
Laurus nobilis, suku ini meliputi sekitar 1000 jenis dari 50 marga.
Beberapa marga dari suku ini adalah ;
1. Laurus merupakan genus dengan spesies berupa semak cemara atau
pohon kecil, ukurannya bervariasi dan kadang-kadang mencapai
ketinggian 7–18 m. Meiliki bunga dengan dioecious (unisexual),
dengan bunga jantan dan betina pada tanaman yang terpisah. Setiap
bunga berwarna kuning-hijau pucat, berdiameter sekitar 1 cm. Daunnya
gundul, panjang 6–12 cm dan 2–4 cm luas, pada beberapa daun tepinya
bergelombang. Buahnya berbiji kecil, seperti buah beri hitam yang
panjangnya sekitar 1 cm yang mengandung satu biji.
2. Cinnamomum merupakan marga yang memiliki spesies berupa kayu
manis. Umumnya, tumbuhan ini digunakan sebagai rempah-rempah,
tanaman hias, maupun tanaman hutan, memiliki pohon yang dapat
mencapai ketinggian 15 meter dan menghasilkan getah berwarna
kuning muda atau keputihan, dan memiliki buah tua yang berkulit tebal
dan berbau harum akan ditanaman sebagai pohon induk untuk
reproduksi.
3. Persea merupakan genus habitus pohon dengan tinggi ± 10 m,
memiliki batang berkayu, bulat, bercabang, dan berwarna coklat kotor.
Daun tunggal, bulat telur, bertangkai, letak tersebar, ujung dan pangkal
runcing, berbulu, dan berwarna hijau. Memiliki bunga majernuk,
bentuk malai, berkelarnin dua, tumbuh di ujung ranting, benang sari
dua belas, ruang kepala sari empat, putih kotor, mahkota berambut,
putih kekuningan dan memiliki buah buni, bulat telur, berbintik-bintik
atau gundul, daging buah jika sudah masak lunak,hijau atau kuning
keunguan. Biji berbentuk bulat, dan keping biji putih kemerahan.
4. Sassafras merupakan genus dengan spesiesnya berupa pohon kecil,
biasanya setinggi sepuluh hingga dua belas kaki, tetapi kadang-kadang
dua puluh lima atau tiga puluh kaki. Batang pohon ditutupi kulit kayu
abu-abu gelap, berkerut, dan aromatik, memiliki cabang-cabang halus,
ranting kehijauan-kuning. Daun berganti-ganti, besar, bentuknya
bervariasi, meruncing di pangkal, berwarna hijau muda dan halus di
atas, berwarna keabu-abuan di bawahnya, lunak, berlendir, halus,
berganti daun. Bunga dioecious, dalam ras berkerumun dan corymbose,
kecil, kuning kehijauan, muncul dengan daun, telanjang; kelopak enam
bagian, menyebar; benang sari sembilan di bunga steril.
5. Eusideroxylon termasuk genus yang memiliki spesies dengan pohon
besar yang tingginya dapat mencapai 50 m dengan diameter sampai 120
cm. Kayu dari spesies marga ini juga tahan terhadap perubahan suhu,
kelembaban, dan pengaruh air laut sehingga sifat kayunya sangat berat,
keras, dan agak terpisah dari pepohonan lain dan dikelilingi jalur jalan
melingkar dari kayu jenis marga ini. Di bagian bawah pohon marga ini
terdapat bagian yang berlobang.
6. Cassytha merupakan tanaman parasit yang menempel pada tanaman
lain. Memiliki daun mereduksi menjadi sisik sangat kecil, tersusun
spiral, lekas luruh. Perbungaan bulir di ketiak. Bunga kecil, biseksual,
melekat, protoginus. Daun kelopak 3, membundar telur-segitiga, besar
sekitar 2 mm, ujung menumpul, tidak berdaging, daun mahkota 3,
lonjong-membundar telur, agak berdaging, putih atau kekuningan. Buah
pelok membulat, diselubungi tajuk berdaging, berlendir, hitam jika
matang, lubang sempit di ujung. Biji 1, berselaput keras.
j) Suku Hernandiaceae
Suku ini terdiri atas tumbuhaan berkayu dengan daun penumpu. Bungan
dengan tenda bunga, banci atau berkelamin sari 3-5, duduknya berhadapan
dengan daun-daun tenda bunga dalam lingkaran yang paling luar. Bakal
buah tenggelam, beruang 1, berisi satu bakal biji anatrop yang bergantung
dan mempunyai 2 integumen. Buahnya keras yang bersayap, biji tanpa
endosperm dengan lembaga yang lurus. Contohnya Hernandia peltata,
suku ini meliputi 22 jenis dari 4 marga. Salah satu marga dari suku ini
adalah ;
1. Hernandia memiliki habitus berupa pohon dengan ketinggian ± 15 m,
memiliki batang yang tegak, berkayu, bulat, dan percabangan
simpodial, putih kotor. Memiliki daun tunggal, tersebar, lonjong, tepi
daun rata, ujungnya runcing, pangkal tumpul, pertulangan menyirip,
dan berwarna hijau. Bunga majemuk, bentuk malai, dalam satu malai
terdapat dua bunga jantan di pinggir dan bunga betina di tengah, di
ketiak daun, mahkota 8 helai, benang sari empat, kepala sari bulat,
putik berbentuk ganda, dan berwarna putih, memiliki buah berbentuk
kotak, bulat, dan berwarna hijau dan bijinya berbentuk bulat, pipih, dan
berwarna coklat. Sedangkan akarnya tunggang dan berwarna kuning
kecoklatan.
k) Suku Gomortegaceae
Angggota-anggotanya terdiri atas pohon-pohon dengan daun tunggal yang
duduk berhadapan, tanpa daun penumpu. Kayunya berat, awet. Bunga
tersusun dalam tandan di ketiak-ketiak daun atau pada ujung-ujung cabang,
banci, aktinomorf. Hiasan bunga terdiri atas 6-10 daun kelopak yang
tersusun dalam spiral dan mempunyai bentuk dan warna seperti tenda
bunga. Mahkota tidak terdapat, benang sari banyak, tetapi hanya 2 sampai 3
yang bersifat fertile, yang di bagian dalam masing-masing mempunyai 2
kelenjar yang bertangkai pada tangkai sarinya. Kepala sari membuka
dengan katup-katup, menghadap ke dalam. Bakal buah tenggelam, beruang
2 sampai 3 dengan bakal biji dalam tiap ruang. Bakal biji mempunyai 2
integumen. Buahnya buah batu, biji dengan banyak endosperm dan
lembaga yang besar. Contohnya Gomotega nitidus, suku ini hanya terdiri
atas 1 marga yaitu
1. Gomortega berupa pohon cemara, aromatik, kulit abu-abu dengan
celah longitudinal dangkal. Memiliki daun yang gugur, petiolat,
sederhana, utuh, obovate ke lanceolate, coriaceous. Batangnya memiliki
simpul unilacunar dan dengan dua jejak daun. Cabang-cabangnya
berbentuk segi empat. Buahnya adalah buah berbiji uni atau trilocular
yellow, biasanya dengan 1 (-2) biji, mesocarp berdaging,
menyenangkan, endocarp berbatu. Ada 1-2 biji per buah, dengan
endosperma yang banyak, berminyak, embrio besar, dikotil.
l) Suku Calycanthaceae
Merupakan tumbuhan perdu dengan daun-daun tunggal yang berhadapan,
tanpa daun penumpu. Bunga terpisah-pisah dalam ketiak daun, brbau
sedap, mempunyai tenda bunga yang banyak dan tersusun dalam spiral,
dasar bunga yang terbentuk piala, aktinomorf. Daun tenda menyerupai
mahkota. Benang sari berjumlah antara 20-30. Bakal buah kurang lebig 20
terletak pada dasar sumbu bunga, bebas satu sama lain, masing-masing
berisi 2 bakal biji yang anatrop dan mempunyai 2 integumen. Buahnya
buah kurung, berisi 1 biji. Biji dengan sedikit atau tanpa endosperm,
lembaga dengan daun lembaga yang tergulung. Contohnya Calycanthus
occidentalis, suku ini hanya terdiri atas 5 jenis dari 1 marga, yaitu
1. Calycanthus berupa semak gugur , tumbuh setinggi 3-4. Memiliki
Daun hijau cerah berseberangan, kulit kayu memiliki bau kapur barus
yang kuat yang dilepaskan ketika batang dikerok. Khas dari keluarga
Calycanthaceae , bunga-bunga tidak memiliki sepal dan kelopak yang
berbeda, tetapi sebaliknya memiliki spiral tepal yang berbeda. Bunga-
bunga berbentuk teratai dapat menyerupai bunga magnolia kecil dan
memiliki buah yang berbentuk kapsul kering elips sepanjang 5-7 cm,
berisi banyak biji .
m) Suku Eupomatiaceae
Merupakan tumbuhan semak atau perdu dengan daun-daun penumpu.
Bunga terpisah-pisah, banci aktinomorf, mempunyai dasar bunga yang
berbentuk piala. Hiasan bunga hanya terdiri atas 1 daun pelindung yang
mudah gugur pada tepi dasar bunga yang berbentuk piala tadi. Benang sari
banyak, yang di bagian dalam steril dan petaloid. Bakal buah banyak, bebas
satu sama lain, terletak dalam dasar bunga, masing-masing banyak
mengandung bakal biji. Buahnya buah buni, dilingkari oleh sisa hiasan
bunganya. Biji dengan endosperm yang berbagi dan lembaga kecil.
Contohnya Eupomatia laurina, suku ini hanya terdiri atas 2 jenis dari 1
marga yaitu
1. Eupomatia berupa pohon atau subshrubs rhizomatous dengan umbi
basal bertepung lembut, tidak ada atau ada di cabang-cabang. Memiliki
bunga sempurna, krem atau merah dan kuning, aktinomorfik, spiral,
epigini , soliter, aksila atau terminal, kadang-kadang dalam folikular 2-
3, dengan 1-2 bracts yang menyatu membentuk kaliptra. Sepal dan
kelopak tidak ada; benang sari 20-100, juga memiliki biji dengan
endosperma berdaging hingga berminyak, embrio lurus, kecil, dengan
dua kotiledon.
n) Suku Nymphaeaceae
Hidrofita yang tumbuh di rawa-rawa atau daerah-daerah yang tergenang
air, terapung atau mempunyai akar yang dapat mencapai dasar air. Daun-
daun terapung di air atau tenggelam, tetapi ada pula yang muncul di atas
air. Bunga terpisah-pisah, aktinomorf dengan tenda bunga berbilangan 3
sampai banyak yang berfugsi sebagai daun kelopak, atau hanya 6 daun
tenda bunga yang tersusun dalam 2 lingkaran. Benang sari 3 sampai
banyak, sebagian besar bersifat steril dan berubah menjadi bagian-bagian
yang meyerupai daun-daun mahkota. Bakal buah menumpang atau
setengah tenggelam, kadang-kadang sama sekali tenggelam berjumlah 3
sampai banyak, bebas satu sama lain atau berlekatan, seringkali tenggelam
dalam dasar bunganya, masng-masing beruang banyak, tiap ruang dengan
satu sampel banyak bakal biji yang laminal. Buahnya buah kurung atau
menyerupai buah buni. Biji mempunyai salut biji, kebanyakan dengan
endosperm dan perisperm, lembaga lurus. Contohnya Nelumbo nucifera,
suku ini mencakup 100 jenis dalam 8 marga. Adapun beberapa marga dari
suku ini adalah sebagai berikut :
1. Nymphaea memiliki tanaman yang tumbuh di permukaan air yang
tenang. Bunga dan daun terdapat di permukaan air, keluar dari tangkai
yang berasal dari rizoma yang berada di dalam lumpur pada dasar
kolam, sungai atau rawa. Tangkai terdapat di tengah-tengah daun. Daun
berbentuk bundar atau bentuk oval yang lebar yang terpotong pada jari-
jari menuju ke tangkai. Permukaan daun tidak mengandung lapisan lilin
sehingga air yang jatuh ke permukaan daun tidak membentuk butiran
air. Bunga terdapat pada tangkai yang merupakan perpanjangan dari
rimpang, dan diameter bunga antara 5–10 cm.
2. Nelumbo memiliki tangkai berbentuk tabung yang kosong di tengahnya
untuk jalan lewat udara. Daun terdapat di permukaan air, keluar dari
tangkai yang berasal dari rimpang yang berada di dalam lumpur pada
dasar kolam, sungai, atau rawa. Tinggi tanaman sekitar satu meter
hingga satu setengah meter, daun tumbuh ke atas, tinggi di atas
permukaan air. Daun berbentuk bundaran penuh tanpa potongan,
bergelombang di bagian tepi, dengan urat daun berkumpul ke tengah
daun. Diameter daun dapat mencapai 60 cm. Permukaan daun
mengandung lapisan lilin sehingga air yang jatuh ke permukaan daun
membentuk butiran air. Bunga dengan diameter sampai 20 cm.
berwarna putih bersih, kuning atau merah jambu, keluar dari tangkai
yang kuat menjulang di atas permukaan air.
3. Victoria adalah genus bunga lili air, dalam famili tumbuhan
Nymphaeaceae , dengan daun hijau sangat besar yang terbentang rata di
permukaan air. Victoria amazonica memiliki daun berdiameter hingga 3
meter (9,8 kaki), di atas tangkai hingga 8 meter (26 kaki).
4. Nuphar memiliki bunga dengan kelopak jauh lebih kecil dari 4-6 sepal
berwarna kuning cerah, sedangkan di Nymphaea , kelopaknya jauh
lebih besar dari sepal. Nuphar tetap di atas permukaan air pada scapes
mereka, daun melayang dan memiliki lekukan radial dari lingkar ke
titik perlekatan tangkai daun , tergantung pada spesiesnya. Beberapa
spesies memiliki daun yang melingkar dengan tangkai daun yang
menempel di tengah, memberikan tampilan peltate . Namun beberapa
telah memodifikasi versi morfologi daun misalnya daun Nuphar
sagittifolia memiliki daun berbentuk sagitta memanjang.
5. Cabomba merupakan tumbuhan akuatik, memiliki daun terendam
dalam bentuk kipas, dan memiliki kelopak berwarna putih berbentuk
oval, dan biasanya sekitar 2,0 cm saat dikembangkan sepenuhnya.
Kelopaknya tidak seperti sepal di mana yang pertama memiliki dua
nectaries berbentuk telinga kuning di pangkalan. Kelopak juga
memiliki tepi keunguan. Bunga muncul dan dirancang untuk diserbuki
di atas permukaan air. Penyerbuk utama adalah lalat dan serangga
terbang kecil lainnya.
o) Suku Ceratophyllaceae
Tumbuhan air yang submers, dengan daun-daun yang berulang kali berbagi
menggarpu. Tanpa tangkai daun, tanpa daun penumpu, duduknya
berkarang. Tiap daun, mempunyai tenda bunga, berkelamin tunggal. Bunga
♂ dan ♀ dalam ketiak daun pada buku-buku yang berbeda, berumah satu.
Daun tenda bunga pada bunga ♀ 12 sangat kecil, benang sari 10-12, pada
bunga ♀daun tenda bunga 9-10. Bakal buah menumpang, dengan 1 bakal
biji mempunyai tangkai putik yang panjang. Buahnya buah keras dengan
tangkai putik yang mengeras pada ujungnya, dilingkari daun-daun tenda
bunga yang tidak luruh. Biji dengan endosperm tipis, lembaga yang besar
dan lurus. Pucuk lembaga telah jelas dan dalam biji telah menujukkan
beberapa daun. Contohnya Ceratophyllum demersum, suku ini hanya terdiri
atas 1 marga Ceratophyllum dengan 3 jenis yang kosmopolitik, diantaranya
ialah : Ceratopyllum demersum.
1. Ceratophyllum berkembang dengan tenggelam biasanya mengambang
di permukaan dan tidak mentolerir kekeringan. Batang tanaman
panjangnya bisa mencapai 1–3 m. Pada interval sepanjang node batang
mereka menghasilkan cincin daun hijau terang, yang sempit dan jarang.
Daunnya bercabang yang rapuh dan kaku saat disentuh. Tanaman yang
tidak memiliki akar samsa sekali, tetapi kadang-kadang mereka
mengembangkan daun yang seperti akar untuk menenggelamkan diri
kedasar air. Bunga-bunga kecil dan tidak mencolok, dengan bunga
jantan dan betina pada tanaman yang sama.

CONTOH CONTOH TANAMAN

1. Suku Ranunculaceae, contohnya Nigella sativa

2. Suku Lardizabalaceae, contohnya Akebia quinata


3. Suku Berberidaceae, contohnya Berberis vulgaris

4. Suku Menispermaceae, contohnya Menispermum canadense

5. Suku Magnoliaceae, contohnya Magnolia macrophylla


6. Suku Annonaceae, contohnya Annona muricata

7. Suku Myristicaceae, contohnya Myristica arillus

8. Suku Monimiaceae, contohnya Peumus boldus


9. Suku Lauraceae, contohnya Laurus nobilis

10. Hernandiaceae, contohnya Hernandia peltata

11. Suku Gomortegaceae, contohnya Gomotega nitidus


12. Suku Calycanthaceae, contohnya Calycanthus occidentalis

13. Suku Eupomatiaceae, contohnya Eupomatia laurina

14. Suku Nymphaeaceae, contohnya Nelumbo nucifera


15. Suku Ceratophyllaceae, contohnya Ceratophyllum demersum

Anda mungkin juga menyukai