Dinda Fadhilah Belahusna1)*, Iffa Al Dina2), Lola Sutra Islami Arwin3), Amjad Arrafii4), Mardathilah5)
1)
BP 1810421037, Kelompok IA, Laboratorium Ekologi Hewan, Jurusan Biologi, UNAND
2)
BP 1810421007, Kelompok IA, Laboratorium Ekologi Hewan, Jurusan Biologi, UNAND
3)
BP 1810421016, Kelompok IA, Laboratorium Ekologi Hewan, Jurusan Biologi, UNAND
4)
BP 1810422057, Kelompok IA, Laboratorium Ekologi Hewan, Jurusan Biologi, UNAND
5)
BP 1810422063, Kelompok IA, Laboratorium Ekologi Hewan, Jurusan Biologi, UNAND
*Koresponden: dindfadhilah06@gmail.com
Abstrak
Praktikum Preferensi Pakan Epilachna sp dilaksanakan pada Selasa, 25 Februari 2020 di Laboratorium Pendidikan I,
Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Andalas. Adapun tujuan dilakukannya
praktikum ini adalah untuk mengetahui kemampuan pemilihan pakan oleh Epilachna sp pada beberapa jenis pakan.
Hasil yang didapat dari praktikum yaitu berdasarkan tabel pengamatan 1 waktu makan Epilachna sp yang paling lama
yaitu pada daun Solanum torvum selama 23menit 43detik dan waktu makan yang paling cepat yaitu pada daun
Capsicum anum selama 98 detik, Epilachna sp yang berada didaun Solanum torvum melakukan switching ke daun
Solanum melongen, Epilachna sp yang berada didaun Solanum torvum juga melakukan switching ke daun Capsicum
annum dan Epilachna sp yang berada didaun Solanum melangena melakukan switching ke daun Solanum torvum. Pada
tabel pengamatan 2 nilai deviasi pada daun Solanum melangena yaitu 0,017 gram, nilai deviasi pada daun Solanum
torvum yaitu 0,016 gram, dan nilai deviasi daun Capsicum anum yaitu 0,05 gram. Kesimpulan dari praktikum ini yaitu
daun yang paling disukai oleh Epilachna sp adalah daun Solanum torvum, karena terjadi switching pada ketiga jenis
daun tersebut, dan nilai deviasi terbesar yaitu pada daun Solanum melangena senilai 0,017 gram.
PENDAHULUAN
Hewan yang sumber makanannya sangat tergantung Menurut Jumar (2000), preferensi makanan
dengan organisme lain sebagai sumber pakannya dapat diamati melalui percobaan–percobaan dengan
merupakan hewan heterotrof. Pakan hewan dapat kondisi yang terkontrol seperti di laboratorium,
berupa tumbuhan atau disebut hewan herbivora, faktor biotik dan abiotik dilingkungan alam tersebut
atau dapat berupa hewan atau yang disebut dapat mengubah aspek kualitatif dan kuantitatif
karnivora, serta dapat pula memakan tumbuhan makanan yang dikonsumsi hewan. Preferensi
juga hewan atau yang dikenal dengan omivora hewan terhadap suatu jenis makanan atau mangsa
(pemakan segala). Sumber pakan bagi hewan tertentu sifatnya tetap dan pasti, tidak dipengaruhi
tidaklah selalu tersedia dalam jumlah yang oleh ketersediannya di lingkungan.
melimpah, terkadang karena beberapa faktor seperti Preferensi pakan pada hewan atau dikenal
cuaca, dapat menyebabkan sumber pakan jenis dengan kesukaan spesifik suatu hewan dapat
hewan tertentu berkurang ketersediaanya atau berubah sesuai dengan lingkungannya. Preferensi
keberadaannya di alam. Biasanya, peralihan berarti bahwa jenis makanan itu lebih diperlukan
preferensi pakan ini digantikan oleh jenis pakan dibandingkan jenis makanan lain yang terdapat di
yang hampir sama, baik rasa maupun aromanya lingkungan. Preferensi hewan terhadap suatu jenis
walau berasal dari spesies yang berbeda. Kesukaan makanan atau mangsa tertentu sifatnya tetap dan
hewan terhadap pakannya sangat tergantung kepada pasti, tidak dipengaruhi poleh ketersediaannya di
jenis dan jumlah pakan yang tersedia. Bila jumlah lingkungan (Herlinda dan Siti, 2004).
pakan yang tersedia tidak sebanding dengan jumlah Kesukaan hewan terhadap pakannya sangat
pakan yang dibutuhkan, perpindahan kesukaan tergantung kepada jenis dan jumlah pakan yang
terhadap jenis pakan dapat terjadi (Campbell, tersedia. Bila jumlah pakan yang tersedia tidak
2002). sebanding dengan jumlah pakan yang dibutuhkan,
perpindahan kesukaan terhadap jenis pakan dapat – warni serta pada beberapa jenis berbintik – bintik.
terjadi. Jika ketersediaan suatu jenis pakan di suatu Di negara – negara Barat, hewan ini dikenal dengan
lingkungan rendah, maka jenis makanan itu kurang nama ladybird atau ladybug. Awam menyebut
dimanfaatkan sebagai makanannya, namun jika kumbang koksi sebagai kepik, karena ukurannya
ketersediaannya tinggi atau berlimpah dari biasanya dan perisainya juga dan perisainya yang juga keras,
maka akan dikonsumsi lebih tinggi (sering). namun kumbang ini sama sekali bukan dari bangsa
Switching atau perpindahan suatu jenis pakan ke kepik (Hemiptera). Serangga ini dikenal sebagai
jenis pakan lain berdasarkan pengalaman sahabat petani karena beberapa anggotanya
sebelumnya dapat terjadi apabila ketersediaan memangsa serangga – serangga hamaseperti kutu
makanan di lingkungannya sudah terbatas daun. Walaupun demikian, ada beberapa spesies
(Campbell, 2002). koksi yang juga memakan daun sehingga menjadi
Produksi jenis-jenis tanaman budidaya telah hama tanaman (Nanao, 2004). Tubuhnya berbentuk
mengalami peningkatan. Hal ini menunjukkan nyaris bundar dengan sepasang sayap keras di
bahwa permintaan pasar akan tanaman solanaceae punggungnya. Sayap keras di punggungnya
semakin meningkat dan akan berpengaruh terhadap berwarna – warni, namun umumnya berwarna
perkembangan budidaya tanaman tersebut Banyak mencolok ditambah dengan pola seperti totol –
tanaman yang bisa dijadikan sebaqgai pakan ternak, totol. Sayap keras yang berwarna – warni itu
salah satunya adalah tanaman dari famili sebenarnya adalah sayap elitra atau sayap
Solanaceae. Tanaman Solanaceae merupakan salah depannya.
satu jenis komoditi sayuran yang banyak digemari. Kepik lebih menyukai tempat yang rimbun
Beberapa diantaranya seperti tomat, terong dan dan agak gelap untuk meletakkan telurnya.
cabai yang memiliki nilai ekonomis tinggi karena Kumbang koksi aktif diwaktu pagi dan sore hari,
banyak diminati untuk dikonsumsi sehari-hari sedanngkan pada siang hari bersembunyi dibagian
(Chairunnisa, 2011). dalam dari tajuk tanaman (Laba, 2006). Epilachna
Ketika ketersediaan suatu jenis pakan di sp. Menjadi hama penting pada tanaman terong
suatu lingkungan rendah, maka jenis makanan itu (Solanium Khasianum) dengan prediksi penurunan
kurang dimanfaatkan sebagai makanannya, namun produksi 46%-0%, bahkan dapat menggagalkan
ketika ketersediaannya tinggi atau berlimpah dari hasil panen. Serangga ini bersifat kosmopolit pada
biasanya maka akan dikonsumsi lebih tinggi tanaman dalam famili Solanaceae dan
(sering). Switching atau perpindahan suatu jenis Curcubitaceae, bahkan juga dilaporkan menjadi
pakan ke jenis pakan lain berdasarkan pengalaman hama pada tanaman kedele di Amerika Selatan
sebelumnya dapat terjadi apabila ketersediaan (Idris, 2007).
makanan di lingkungannya sudah terbatas. Adapun tujuan dilaksanakannya praktikum
Switching akan menyebabkan terjadinya kestabilan ini adalah untuk mengetahui kemampuan pemilihan
populasi hewan-hewan tersebut. Kestabilan pakan oleh Epilchna sp. pada beberapa jenis pakan.
populasi tersebut dapat terjadi pada predator
maupun mangsa. Populasi mangsa dapat mengalami PELAKSANAAN PRAKTIKUM
kestabilan ketika predator memangsa jenis hewan
Waktu dan Tempat
tertentu terus menerus sehingga menyebabkan
Praktikum ini dilaksanakan pada Selasa, 25
populasi mangsa menjadi kecil. Hal ini
Februari 2020 pukul 16.00 WIB – selesai, di
menyebabkan pakan predator semakin berkurang
Laboratorium pendidikan I, Jurusan Biologi,
sehingga predator akan beralih mencari mangsa
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,
lain. Akibatnya secara tidak langsung populasi jenis
Universitas Andalas.
mangsa yang sebelumnya akan mengalami
pemulihan diri (Bawono et. al, 2009)
Alat dan Bahan
Menurut pendapat Siswanto & Wiratno
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah
(2001) menyatakan bahwa, kumbang koksi adalah
Epilacna sp, cawan petri, 3 jenis tanaman famili
salah satu hewan kecil anggota ordo Coleoptera.
Solanaceae (Capsicum annum, Solanum torvum,
Mereka mudah dikenali karena penampilannya
Solanum melongena), kain kasa, dan pipet.
yang bundar kecil dan punggungnya yang berwarna
Cara Kerja Solonaceae yang ukurannya masing-masing sama
Dikoleksi kumbang Epilacna sp. pada tanaman pada beberapa tempat dalam cawan petri dan
terung atau rimbang sehari sebelum percobaan kumbang yang telah dilaparkan. Diamati selama
minimal 10 Epilacna sp, kemudian tidak diberi kurang lebih 30 menit berapa lama waktu yang
makanan kurang lebih selama 24 jam. Dilakukan diperlukan kumbang untuk menemukan pakannya,
juga pengoleksian pada beberapa daun tanaman jenis daun yang lebih dulu dimakan serta jenis daun
Solanaceae. Diberi alas pada cawan petri dengan yang paling banyak dimakan, waktu yang
menggunakan kain kasa yang telah ditetesi dengan diperlukan kumbang untuk memakan sesuatu jenis
2-3 ml air ( kain kasa dalam keadaan lembab). pakan, serta mengamati terjadi atau tidaknya
Kemudian masukkan beberapa daun tanaman switching.
Berdasarkan hasil praktikum didapatkan hasil dalam waktu 01,50 menit sebanyak 1 ekor dengan
bahwa, Epilachna sp. pertama hinggap pada daun waktu makan 0,12 detik dan melakukan switching
Solanum torvum dalam waktu 2,56 sebanyak 4 pada menit ke 20 ke Solanum torvum dan
ekor, waktu makan selama 15,05 detik dan Epilachna sp. hinggap dalam waktu 09,98 menit
melakukan switching pada menit ke- 15 ke daun denan waktu makan 0,05 detik. Dari data
Solanum melongena. Epilachna sp. selanjutnya tersebut didapatkan hasil bahwa dari ketiga jenis
hinggap dalam waktu 4,06 sebanyak 2 ekor daun yang diamati, daun yang paling disukai oleh
dengan waktu makan 23,43 detik dan melakukan Epilachna sp adalah daun Solanum torvum
switching pada menit ke 37 ke daun Capsicum kemudian daun Solanum melongena dan terakhir
anum. Epilachna sp. selanjutnya hinggap dalam daun Capsicum anum. Dapat dikatakan juga
waktu 6,13 menit sebanyak 1 ekor dengan waktu bahwa pakan yang disukai oleh kebanyakan
makan 5,02 detik dan melakukan switching pada Epilachna sp adalah daun Solanum torvum.
menit ke 40 ke daun Solanum melongena. Pada Hal ini sesuai dengan literatur yang
daun Solanum melongena, Epilachna sp. hinggap menyatakan bahwa, Serangga pemakan daun
dalam waktu 1,08 menit sebanyak 1 ekor, waktu biasanya lebih menyukai daun yang masih
makan selama 1,31 menit dan tidak melakukan muda, karena kandungan metabolit
switching. Epilachna selanjutnya hinggap dalam sekundernya yang masih rendah dan
waktu 6,31 menitsebanyak 1 ekor dengan waktu
kandungan nitrogen yang tinggi. Nitrogen
makan 2,25 detik, Epilachna ke 3 hinggap dalam
diperlukan serangga dalam jumlah yang tinggi
waktu 0,31 menit sebanyak 1 ekor dengan waktu
makan 2,05 dan tidak melakukan switching. Pada karena nitrogen merupakan unsur utama
Solanum melongena, Epilachna sp. hinggap penyusun asam amino. Asam amino
merupakan monomer protein yang sangat nitrogen yang dibutuhkan oleh serangga
diperlukan untuk pertumbuhan dan herbivor dapat berbeda tergantung dari bagian
perkembangan serangga. Kandungan nitrogen tanamannya, banyak mengandung air dan
pada masing-masing tumbuhan dapat berbeda nitrogen dibandingkan dengan bagian
tergantung familinya. Pada setiap individu tanaman yang sudah tidak berkembang atau
tanaman kandungan nutrisi terutama air dan tua (Bruyen et al., 2002).
Jenis daun
No. Berat daun (gram)
A (Solanum melongena) B (Solanum torvum) C Capsicum anum)
1. Awal 0,155 0,154 0,120
2. Akhir 0,138 0,138 0,115
3. Deviasi 0,017 0,016 0,05
LAMPIRAN
a b
c d
Gambar 1. waktu mencari makan, lama waktu makan dan switching pada Epilachna sp.
a. Epilachna sp. mencari makan, b. semakin banyak Epilachna sp. yang makan, c. switching pada
Epilachna sp. d. hasil pakan switching pada Epilachna sp. berbagai jenis tumbuhan Solanaceae
(Sumber: Dokumentasi Pribadi)
a b c
Gambar 2. Berat awal 3 jenis tumbuhan Solanaceae, a. Solanum melongena, b. Solanum torvum, c.
Capsicum annum
(Sumber: Dokumentasi Pribadi)
a b c
Gambar 3. Berat akhir3 jenis tumbuhan Solanaceae, a. Solanum melongena, b. Solanum torvum, c. Capsicum
annum
(Sumber: Dokumentasi Pribadi)