Anda di halaman 1dari 25

Makalah

ORDO COMMELINALES
(disusun dan didiskusikan pada mata kuliah Keanekaragaman Tumbuhan II yang
diampu oleh Prof. Dr Novri Youla Kandowangko, M.P)

Oleh :
Kelompok 1
Said Butungale
Multia Husa
Rinna Amelia Polihito
Sriwirdayanti Andup

JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan yang Maha Esa, karena ia senantiasa


memberikan nikmatnya sehingga penyusunan makalah yang berjudul Ordo
Commelinales dapat diselesaikan dengan baik. Walaupun mungkin dalam
penulisan masih ada kesalahan dan kekeliruan namun penulis yakin bahwa
manusia itu tidak ada yang sempurna, mudah-mudahan melalui kelemahan itulah
yang akan membawa kesadaran kita akan kebesaran tuhan yang maha esa. Pada
kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih atas bantuan dan usaha yang
telah membantu saya dalam membuat makalah ini niscaya tanpa adanya bantuan
dari berbagai pihak penyusunan makalah ini tidak akan terwujud.
Penyelesaian makalah ini hanya dapat terlaksana karena bantuan pikiran,
tenaga dan moril dari berbagai pihak. Oleh karena itu kami menyampaikan
terima kasih. Akhir kata, penulis menyadari bahwa karya makalah ini masih jauh
dari kesempurnaan. Sehingga segala kritik dan saran yang bersifat membangun
diharapkan demi penyempurnaan makalah ini.

Gorontalo, November 2019

Penyusun

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................i

ii
DAFTAR ISI........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................1
1.1 Latar Belakang.......................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................1
1.3 Tujuan.....................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................3
2.1 Pengertian Commelinidae......................................................................3
2.2 Ciri-ciri Sub-Kelas Commelinidae.........................................................4
2.3 Ordo dan Family dari Sub-Kelas Commelinidae...................................5
BAB III PENUTUP.............................................................................................22
3.1 Kesimpulan............................................................................................22
DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Commelinaceae sebagian besar terdiri dari ramuan abadi. Batang
biasanya memiliki simpul bengkak. Daunnya spiral, selubung (selubung
tertutup), sederhana, tidak terbagi, dengan setiap setengah bilah berguling
secara aksial ke arah pelepah awal dalam pengembangan. Perbungaannya
adalah simbi, jarang rim atau bunga soliter, bunga-bunga sering menusuk bract
subtending. Bunganya biasanya biseksual, aktinomorfik atau zygomorfik, dan
hipoginosa. Periant adalah biseriate, biasanya diklamidia. Kelopak terdiri dari
3 berbeda atau pada dasarnya menyatu sepal atau lobus. Corolla berisi 3, sama
atau tidak sama (kelopak anterior lebih kecil), berbeda atau pada dasarnya
berhubungan [kadang-kadang mencakar] kelopak atau lobus, yang secara
karakteristik bersifat fana. Benang sari biasanya 3 + 3, kadang-kadang dengan
3 subur dan 3 staminode [jarang 1 subur benang sari], apostemonous, filamen
sering dengan pilose trikoma, benang sari subur kadang dimorfik. Anthers
bersifat basifiks, serbaguna, longitudinal dehiscent [jarang poricidal apikal dan
pada dasarnya], dengan konektif sering diperpanjang; menonjol, antherodes
(anter sterile) hadir pada staminode.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah dalam makalah ini
adalah sebagai berikut.
1. Apa pengertian dari sub-kelas Commelinidae?
2. Bagaimana ciri-ciri dari tumbuhan sub-kelas Commelinidae?
3. Apa saja ordo dan family yang termasuk dalam sub-kelas Commelinidae?
1.3 Tujuan

1
Tujuan yang ingin dicapai dalam makalah ini adalah sebagai berikut.
1. Untuk mengetahui pengertian dari sub-kelas Commelinidae.
2. Untuk mengetahui ciri-ciri dari tumbuhan subkelas Commelinidae.
3. Untuk mengetahui apa saja ordo dan family yang termasuk dalam sub-
kelas Commelinidae

BAB II
PEMBAHASAN

2
2.1 Pengertian Commelinidae
Subkelas Commenilidae pada umumnya berupa herba, sangat jarang yang
berkayu. Daun dengan pertulangan sejajar, duduk daun tersebar atau roset akar,
bunga dengan bagian-bagian kelipatan tiga, pada beberapa familia perhiasan
bunga dapat dibedakan antara kaliks dengan korolla akan tetapi pada beberapa
familia perhiasan bunga sangat tereduksi dan tidak kelipan 3, stamen pada
umumnya 3 atau 6 jarang 1, 2 atau banyak.
Subkelas Commelinidae terdiri atas 7 ordo , 16 familia dan kurang lebih
15.000 species (Conqruist, 1981 : 101). Lebih setengah dari species-species
tersebut merupakan anggota familia Poaceae. Ketujuh Ordo tersebut antara lain
yaitu : Commelinidales, Eriocaulales, Restionales, Juncales, Cyperales,
Hydatellales dan Typhales. Dari ketujuh Ordo ini akan di bahas dua ordo saja
antara lain yaitu Ordo Commeliniales yang diwakili oleh familia Commelinaceae
dan ordo Cyperales yang diwakili oleh familia Poaceae dan familia Cyperaceae.
Commelinidae adalah subclass dari Kelas Liliopsida yang terdiri dari 16 keluarga
dan sekitar 15.000 spesies. Lebih dari ½ dari semua spesies termasuk dalam
Poaceae (rumput). Rumput dan teki tahunan (Cyperaceae) mencapai sekitar 4/5ths
dari semua spesies.
Para Commelinidae telah didefinisikan oleh tidak adanya nektarin sepal,
dengan dimediasi penyerbukan oleh lebah mengumpulkan serbuk sari (misalnya,
Commelinaceae) atau dengan angin (misalnya, Poaceae dan Cyperaceae).
Pengurangan bunga berhubungan dengan adaptasi untuk penyerbukan angin
adalah kecenderungan umum di subclass. Seri ini meliputi pengurangan hilangnya
bagian-bagian bunga untuk penyerbukan angin, pentingnya ekologi meningkatnya
gabah multi-bracted (perbungaan), dan pengembangan 1-unggulan achene atau
buah butir. Elemen Kapal umumnya ditemukan di semua organ vegetatif. Evolusi

3
dari kelompok ini memiliki dua aspek yang menonjol:
Pertama, bunga-bunga telah menjadi disesuaikan dengan angin penyerbukan. Di
hampir semua spesies lain, penyerbukan dimediasi oleh angin, dan struktur yang
akan membantu dalam menarik serangga seperti nektarin atau sepal pamer dan
kelopak bunga, telah hilang atau dimodifikasi sehingga mereka sekarang
membantu dalam menangkap serbuk sari atau mendistribusikan buah-buahan
setelah biji memiliki matang.
Kedua, penurunan ukuran tubuh. Sebagian besar spesies dalam subclass
commelinidae adalah herbal kecil. Meskipun mereka mungkin berserat dan keras
seperti beberapa rumput dan daun, mereka jarang besar dan besar seperti telapak
tangan dan philodendrons. Pohon bambu raksasa adalah satu-satunya
pengecualian.

2.2 Ciri-ciri Sub-Kelas Commelinidae


a) Hampir semua anggotanya berupa tumbuhan herba, sangat jarang yang
berkayu.
b) Pertulangan daun sejajar, duduk daun tersebar.
c) Bunga dengan bagian-bagian kelipatan tiga, pada beberapa familia
perhiasan bunga dapat dibedakan antara kaliks dengan korolla akan tetapi
pada beberapa familia perhiasan bunga sangat tereduksi dan tidak
kelipatan 3, stamen pada umumnya 3 atau 6 jarang 1, 2 atau banyak.
d) Akar serabut
e) Tumbuhan herba merayap.
f) Daun biasanya tipis, bertangkai atau tidak, pada pangkal helai daun atau
tangkai daun terdapat pelepah yang menyelimuti batangnya.
g) Bunga beraturan atau tidak beraturan, berwarna biru atau ungu, tersusun
dalam malai, kadang-kadang didukung oleh daun penumpu (bract) yang
mirip daun.

4
h) Perhiasan bunga tersusun dalam dua seri, yang luar seperti kelopak dan
yang dalam seperti mahkota . benang sari 6, kadang-kadang yang
sempurna hanya 3 atau 4, sedangkan sisanya tereduksi menjadi staminodia
yang steril. Bakal buah 2 atau 3 ruang dengan beberapa bakal biji pada
setiap ruangnya.(Tjitrosoepomo, 2011:112).
i) Perbungaan majemuk, bunga dengan bagian-bagian kelipatan tiga , pada
beberapa familia perhiasan bunga dapat dibedakan antara kaliks dengan
korolla akan tetapi pada beberapa familia perhiasan bunga sangat tereduksi
dan tidak kelipan 3, stamen pada umumnya 3 atau 6 jarang 1, 2 atau
banyak.Jenis kelamin uniseksual, Pistillum dengan stigma bercabang,
Simetri bunga zygomorf, tipe plasenta basalis, umur tumbuhan 1 tahun.

2.3 Ordo dan family dari sub kelas Commelinidae


1. Ordo Commelinales
Commelinales adalah salah satu bangsa tumbuhan berbunga yang
termasuk dalam sub kelas commelinidae. Bangsa ini juga diakui sebagai takson
dalam sistem klasifikasi Cronquist dan tercakup dalam kelas Liliopsida.
Ciri-ciri umum yang dimilikin oleh Ordo Commelinales
a. Tumbuhan herba merayap.
b. Daun biasanya tipis, bertangkai atau tidak, pada pangkal helai daun
atau tangkai daun terdapat pelepah yang menyelimuti batangnya.
c. Bunga beraturan atau tidak beraturan, berwarna biru atau ungu,
tersusun dalam malai, kadang-kadang didukung oleh daun penumpu
(bract) yang mirip daun.
d. Perhiasan bunga tersusun dalam dua seri, yang luar seperti kelopak
dan yang dalam seperti mahkota. benang sari 6, kadang-kadang
yang sempurna hanya 3 atau 4, sedangkan sisanya tereduksi
menjadi staminodia yang steril. Bakal buah 2 atau 3 ruang dengan

5
beberapa bakal biji pada setiap ruangnya.
Family ini mempunyai anggota lebih kurang 40 genera yang tersebar didaerah
tropika dan sub tropika, diantaranya yaitu :

a. Family Commelinaceae
Familia Commeliniaceae merupakan familia yang habitusnya berupa herba
yang memanjat atau tegak, batang sering membengkak pada nodus, daun tunggal,
letak tersebar, mempunyai pelepah, urat daun sejajar, bunga umumnya dalam
perbungaan simosa jarang tunggal atau dalam perbungaan spika atau panikula,
sering mempunayi spata berupa daun, setiap bunga biseksual, simetri daun
actinomorf atau zygomorf, kaliks 3 sepal, umumnya sepal, korolla 3 petal lepas,
kadang-kadang bertaji atau bersatu dibawah, stamen 6, kadang-kadang ada yang
tereduksi, menjadi staminodia, filamen sering berambut, ovarium superum, 3
karpel, 2-3 ruang, 1-beberapa ovula tiap ruang dan buah kapsula. Pada familia
Commelinaceae diwakili oleh tanaman Rhoeo dicolor dan Zebrina pendula.
Banyak genera massa trikoma multiseluler melekat pada filamen dan
subset dari enam benang sari sering menunjukkan beberapa jenis modifikasi
(staminodes). Distribusi: Seluruh dunia, tapi kebanyakan tropis dan subtropis
dengan keragaman memperluas ke daerah beriklim utara. Keluarga ini memiliki 5
marga dan 28 jenis di Texas.
Contoh spesiesnya yaitu Rhoeo discolor
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Sub Kelas : Commelinidae
Ordo : Commelinales
Famili : Commelinaceae

6
Genus : Rhoeo
Spesies : Rhoeo discolor

Karakteristik tanaman:
a) Habitus berupa semak, tinggi 40-60 cm.
b) Batang kasar, pendek, lurus, berwarna coklat.
c) Daun tunggal, lonjong, ujung runcing, pangkal memeluk batang, tepi rata,
panjang 25-30 cm, lebar 3-6 cm, permukaan atas hijau, permukaan lainnya
merah kecoklatan.
d) Bunga majemuk, bentuk mangkok, di ketiak daun, benang sari silindris,
kepala putik kuning, mahkota bentuk segitiga.
e) Akar berupa serabut berwarna kecoklatan
Deskripsi tanaman :
Rhoea discolor memiliki beberapa karakteristik yang tidak banyak ditemukan
pada tanaman lain, seperti warna pada sisi adaksial dan sisi abaksial daun
( folium)-nya yang berbeda warna, yakni berwarna hijau tua pada sisi adaksial
daunnya dan berwarna ungu pada sisi abaksial daunny (Tjitrosoepomo, 2009).
Morfologi tanaman :
Rhoea discolor adalah salah satu contoh spesies dari subclassis Commelinidae
family Commelinaceae. Spesies ini memiliki habitus herba dengan pola
percabangan monopodial serta segi penampang batangnya bulat, batang
sesungguhnya tidak langsung nampak, yang terlihat dari kenampakan morfologi
batangnya adalah bukan batang sesungguhnya yang merupakan perlekatan helaian
daun memeluk batang. (Tjitrosoepomo, 2009) Daunnya majemuk, letak daun
roset batang (equitant), bentuk daunnya lanset (lanceolate), ujungnya runcing
(accutus), dengan pangkal daunnya rompang, bagian tepi daun rata (entire) dan
memiliki pertulangan sejajar (parallel), jadi berdasarkan kelengkapan daun,
tanaman genjer ini termasuk pada daun tidak lengkap, karena hanya terdiri atas
helaian daun (lamina) saja, jenis daun yang juga ditemukan pada Rhoeo discolor

7
adalah Hipsofil (hypsophyllum) atau brachte yakni daun yang terletak pada dasar
perbungaan dengan ukuran dan bentuk yang berbeda dengan folium tanaman dan
berwarna ungu muda. Sistem perakaran adventif atau yang biasa dikenal dengan
sistem akar serabut. (Dasuki, 1992: 20) Bunganya majemuk, dengan karangan
bunganya pleochasial, dan simetri bungaya aktinomorf, termasuk dalam bunga
lengkap atau bunga sempurna (flos completus), dimana bunga yang lengkap
tersusun atas perianthium dan organ generatif, perianthium tersusun atas Calyx
berjumlah 3 helaian daun kelopak yang berwarna putih dan sangat tipis berbentuk
segitiga kecil dan Corolla berjumlah 3 helaian daun mahkota yang berwarna putih
dengan ukuran yang lebih besar dari pada ukuran daun kelopak (Sepala)
sedangkan organ generative tersusun tersusun atas Androecium dan Gynaecium.
Benang sari diplostemon dan putiknya sinkarp, distribusi seksnya monoceus.
Manfaat
Sifat kimiawi dan efek farmakologis tanaman ini adalah rasa manis, sejuk, anti
radang, memelihara paru, mencairkan dahak, anti batuk, anti diare dan
membersihkan darah (Tjitrosoepomo, 2009: 122).
2. Genus Tradescantia
Tradescantia spathacea (Nanas Karang)
Kingdom : Plantae
Division : Tracheophyta
Class : Magnoliopsida
Ordo : Commelinales
Family : Commelinaceae
Genus : Tradescantia
Spesies : Tradescantia spathacea

Deskripsi dari Tradescantia spathacea dengan nama daerah nanas karang,


memiliki tipe akar serabut karena merupakan tanaman monokotil yang berasal

8
dari satu keping biji. Memiliki bentuk batang herba dengan arah tumbuh batang
vertikal. Memiliki filotaksis daun roset batang, berumpun, berdaging, permukaan
daun licin serta berbentuk jorong. Memiliki alat reproduksi bunga di axilar yang
berwarna putih. Memiliki ciri khusus warna daun abaxial berwarna ungu dan
adaxial berwarna hijau tua serta pada batang terdapat akar adventif. Memiliki
manfaat sebagai border taman.
Menurut Gembong (2012), tinggi tanaman ini adalah 40-60 cm. Panjang
daun 25-30 cm, lebar 3-6 cm, daun tunggal, berbentuk lonjong, ujung runcing.
Tepi daun rata, permukaan atas hijau, dan permukaan lainnya berwarna merah
kecoklatan.Tekstur batang kasar, tidak bercabang. Batang pendek, lurus, dan
berwarna coklat.Bunganya Majemuk. Berbentuk mangkok, di ketiak daun. Bunga
berwarna putih, berbentuk bunga kerang. Bunga terbungkus kelopak seperti
kerang. Benang sari silindris, banyak, dan berwarna putih. Kepala putik berwarna
kuning, Mahkota bunga bentuk segitiga, Mahkota terdiri tiga lembar, dan
berwarna putih. Akar serabut dan berwarna kecoklatan. Tanaman nanas kerang
ini termasuk anggota suku gawar-gawaran yang Mempunyai kuncup bunga
sebagai bakal bunga yang tumbuh di daerah ketiak daun. tanaman ini biasanya
hidup di daerah kering atau panas. tidak hanya itu tanaman adam hawa ini bisa
juga hidup di daerah yang berair dan dingin. itulah kelebihan dari tanaman adam
hawa bisa di tanam di berbagai tempat bisa panas, berair pun bisa.
Manfaat
Untuk bordir taman

3. Genus Commelina
Commelina nodiflora
Klasifikasi
Kingdom: Plantae
Divisi: Magnoliophyta

9
Kelas: Liliopsida
Ordo: Commelinales
Famili: Commelinaceae
Genus: Commelina
Spesies: Commelina nudiflora L.
(Mishra, 1982)
Deskripsi
Tanaman: 60-90cm. Tahunan atau kadang-kadang abadi ramuan, merayap.
Daun: Secara ovate, sampai 5cm lebar 4cm panjang dan.
Bunga: 10-15mm di.
Daun dan rimpang dimasak dan dimakan.
Manfaat
Digunakan dalam pemantauan biologis adanya sulfur dioksida sebagai
udara-polutan.
Commelina diffusa Burm F(brambangan, jeboran, geworan)
Gulma ini lazim dijumpai pada tanah lembab, ditepi parit, dekat tumpukan
sampah dan di tepi jalan. Perkembang-biakanya secara vegetatif melalui potongan
batang sangat efektif. Adapun klasifikasinya sebagai berikut ():
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Ordo : Commelinales
Family : Commelinaceae
Genus : Commelina
Spesies : Commelina diffusa Burm. F

Deskripsi
Akar : Akar aur-aur tumbuh menjalar dan akara aur-aur memiliki banyak
percabangan akar.

10
Batang : tumbuh menjalar dan batang aur-aur berbentuk bulat dan lunak
Daun : tumbuh sendiriann dari buku b erhadapan dengan daun
Buah : merupakan bakal buah beruang tiga
Biji : memiliki tonjolan atau bertonjolan
Habitat : area persawahan
Perbanyakan : dengan menggunakan biji
Pengendalian : secara pencabutan atau diberi herbisida
4. Genus Zebrina
Zebrina pendula (rumput belalang)
klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Classis :Monocotyledoneae
Ordo : Commelinales
Famili : Commelinaceae
Genus : Zebrina
Spesies : Zebrina pendula

Deskripsi:
Merupakan tanaman menahun,yang mempunyai batang agak
lemah,berbuku-buku,bercabang banyak serta merayap atau menggantung dengan
panjang 10-60 cm..heleaian daun duduk yang berbentuk bulat telur,ujung runcing
dan pangkal membulat atau memeluk batang.
Penyebaran:

Berasal dari mexico dan bisa didapat dari dataran rendah sampai 1400 m di atas
permukaan air laut

11
Manfaat:
Seluruh bagian tumbuhan yang ditumbuk dan direbus dapat digunakan
untuk obat batuk dan muntah darah, disentri,keputihan, dan kencing nanah
(gonorrhea). Batang yang dilumatkandapat digunakan untu obat sakit bisul dengan
menempelkannya.
5. Genua Murdania
Murdania edulis
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Ordo : Commelinales
Family : Commelinaceae
Genus : Murdania
Spesies : Murdania edulis

b. Family Haemodoraceae
Haemodoraceae adalah keluarga kecil yang terdiri monokotil Commelini,
112 spesies dalam 16 genera. Keluarga itu sering disebut sebagai bloodroot atau
keluarga Bloodwort karena pigmentasi kemerahan di bagian bawah tanah
Haemodoroideae subfamili, atau sebagai keluarga cakar kanguru, setelah genera
yang Anigozanthos Australia dan Macropidia, yang bentuk bunga menyerupai
cakar kanguru. Mereka didistribusikan terutama di benua selatan dan terjadi di
Australia, New Guinea, Afrika Selatan, Amerika Selatan bagian utara, Amerika
Tengah dan Karibia, dengan satu genus di Amerika Utara. Keluarga ini dibagi
menjadi dua subfamilies, yang Conostylidoideae dan Haemodoroideae, yang
pertama menjadi endemik ke Wilayah flora Southwest Australia.
Secara umum, anggota Australia dari Haemodoraceae kecil, bertali
berdaun, tumbuhan menggumpal kadang-kadang mencapai 1 meter lebar dan

12
tinggi, tapi biasanya jauh lebih kecil. Daun muncul dari batang bawah tanah, yang
dikenal sebagai rimpang, dan bunga terjadi dalam kelompok terminal pada batang
yang timbul dari pangkal daun. Ini batang berbunga bisa lebih pendek atau lebih
panjang dari daun, tergantung pada genus. Bunga memiliki aroma sedikit atau
tidak ada.
Contoh spesiesnya yaitu Anigozanthos flavidus
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Sub Kelas : Commelinidae
Ordo : Commelinales
Famili : Haemodoraceae
Genus : Anigozanthos
Spesies : Anigozanthos flavidus

Karakteristik tanaman :
a) Batang cokelat kemerahan, pertumbuhan melengkung ke bawah
b) Daun berlawanan, oval, kasar, rapi/kompak, panjang.
c) Perbungaan besar panjang
d) Batang banyak bercabang, berbulu halus.

c. Family Hanguanaceae
Anatomi umum tanaman dengan tubuh silika, anatomi daun yaitu
epidermis tanpa tubuh silika, Jaringan vaskular primer dalam bundel yang
tersebar. Absen sekunder penebalan. Xilem tanpa kapal, dengan pembuluh xilem;
kapal akhir-dinding scalariform, Jenis reproduksi polinasi, persebarannya di
Paleotropical dan Australia. Tropis. Ceylon, Asia Timur dan Australia. Contohnya
adalah Hanguana malayana (bakung).

13
Contoh spesiesnya yaitu Hanguana malayana
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Sub Kelas : Commelinidae
Ordo : Commelinales
Famili : Hanguanaceae
Genus : Hanguana
Spesies : Hanguana malayana

Karakteristik tanaman
a) Daunnya panjang dan ujung daunnnya meruncing
b) Batang amat pendek hingga tidak terlihat, hanya terlihat daun yang keluar dari
tanah saja
c) Bunga seperti payungan dengan 10—50 bunga, tangkai bunga panjang, tabung
mahkota lurus,warnanya bermacam – macam

d. Family Philydraceae
Merupakan tumbuhan Herba dengan agregasi basal daun, rhizomatous,
atau cormous. Mesophytic, atau xerophytic, bentuk daun alternative, spiral dan
distichous degan sisinya ke batang (lebih atau kurang, tapi kadang-kadang
subulate), sederhana. Akumulasi pati selain eksklusif 'tipe pteridophyte'. Para
mesofil yang mengandung kristal kalsium oksalat. Mesofil Kristal raphides. Kecil
daun urat tanpa sel floem Transfer (Orthothylax). Kapal tidak ada. Penebalan
sekunder tidak ada. Xilem tanpa kapal.s
Akar dengan pembuluh xylem, kapal akhir-dinding scalariform. Jenis
reproduksi, polinasi. Berkelamin tunggal, bunga tidak ada. Tanaman hermaprodit.
Bunga bracteate (brak agak besar, bunga-bunga kadang-kadang sebagian menyatu

14
dengan mereka); kecil hingga menengah, harum, atau tidak berbau.
Ketidakteraturan bunga melibatkan perianth dan melibatkan androecium tersebut.
Bunga siklik; tetracyclic. Penyebarannya di Sub-tropis ke tropis. Asia Tenggara,
Malaysia, Australia. Contohnya adalah Helmholtzia glaberrima (Lili).
Perhiasan bunga tersusun dalam dua seri, yang luar seperti kelopak dan
yang dalam seperti mahkota . benang sari 6, kadang-kadang yang sempurna
hanya 3 atau 4, sedangkan sisanya tereduksi menjadi staminodia yang steril. Bakal
buah 2 atau 3 ruang dengan beberapa bakal biji pada setiap ruangnya.
(Tjitrosoepomo, 2011:112).
Contoh spesiesnya yaitu Helmholtzia glaberrima
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Sub Kelas : Commelinidae
Ordo : Commelinales
Famili : Philydraceae
Genus : Helmholtzia
Spesies : Helmholtzia glaberrima

Karakteristik tanaman
a) Daun panjang dan meruncing
b) Dapat mencapai tinggi 2 meter
c) Warna daun hijau gelap
d) Bunga berwarna putih atau pink

e. Pontederiaceae
Merupakan tumbuhan herbal perairan. Daun berkembang dengan baik,
atau berkurang jauh (dalam Hydrothrix) Tanaman kurang lebih segar. (Cabang dan
petioles spons dan aerenchymatous). Tumbuhan tahunan, atau tahunan; dengan

15
agregasi basal daun, atau dengan agregasi tidak basal atau terminal daun.
Hydrophytic, mengambang bebas, atau berakar. Daun terendam, atau muncul, atau
mengambang.
Daun alternatif (biasanya), atau whorled. Spiral, atau distichous
(biasanya), petiolate, selubung selubung Daun tubular. Jenis reproduksi, polinasi.
Berkelamin tunggal, bunga tidak ada. Tanaman hermafrodit, homostylous, atau
heterostylous. Ini, atau tidak ada Floral nectaries (Heteranthera). Nectar sekresi
ketika terjadi, dari ginesium (melalui nectaries septum). Penyerbukan biasanya
entomophilous (terlepas dari Heteranthera). Contohnya adalah Eichhornia
crassipes (eceng gondok).
Contoh spesiesnya yaitu Eichhornia crassipes
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Sub Kelas : Commelinidae
Ordo : Commelinales
Famili : Pontederiaceae
Genus : Eichhornia
Spesies : Eichhornia crassipes

Karakteristik tanaman:
a) Hidup mengapung di permukaan air
b) Daunnya tunggal dan memiliki bentuk oval serta tidak memiliki batang,
pangkal tangkai daunnya menggelembung.
c) Merupakan bunga Majemuk, memiliki bentuk bulir dan kelopaknya
berberntuk tabung.
d) Biji Enceng Gondok memiliki bentuk bulat dan memiliki warna hitam.
e) Buahnya berbentuk kotak beruang tiga dan bewarna hijau.
f) Akar Enceng Gondok merupakan jenis akar serabut.

16
2. Ordo Cyperales
Cyperales hanya terdiri atas 1 suku, yaitu Cyperaceae, yang warganya
dapat dikenal berdasarkan cirri-ciri berikut : pada umumnya berupa terna
perennial yang menyukai habitat yang lembab, berpaya-paya atau berair, jarang
berupa ternal annual, seringkali berumpun. Dalam tanah terdapat rimpang yang
merayap atau badan-badan seperti umbi dengan geragih yang merupakan alat
perkembangbiakan vegetative. Batang segi tiga, tidak berrongga, di bawah
rangkaian bunga biasanya tidak bercabang.
Daun bangun pita, bertulang sejajar dengan upih yang terttup, tanpa atau
jarang mempunyai lidah-lidah, jarang tereduksi, biasanya tersusun, sebagai rozet
akar. Bunga kecil, tidak menarik, banci atau berkelamin tunggal dan berumah 1,
jarang berumah 2, tersusun dalam bulir-bulir dengan bunga-bunga yang terdapat
dalam ketiak suatu daun pelindung, daun-daun pelindung biasanya teratur dalam 2
deretan atau mengikuti suatu garis spiral. Bulir-bulir kecil tersusun dalam
rangkaian yang biasanya berbentuk payung atau payung berganda, ada pula yang
berbentuk malai, jarang berupa bulir berganda. Bunga majemuk biasanya
mempunyai 1 atau beberapa daun pembalut yang mirip dengan daun-daun biasa
pada pangkalnya.
Hiasan bunga tereduksi menjadi sisik-sisik, sekat atau rambut-rambut,
jarang mempunyai mahkota, sering tidak terdapat. Benang sari 3 atau kurang dari
3, jarang lebih sampai banyak, tangkai sari bebas, kepala sari beruang 2,
membuka dengan celah membujur. Bakal buah menumpang, beruang 1 dengan 1
bakal biji yang anatrop pada dasarnya. Tangkai putik bercabang 2-3 atau bergigi
2-3. Buahnya buah keras yang berisi 1 biji, yang semula mempunyai tangkai putik
berlekuk 2 mempunyai 2 sisi, yang semula mempunyai tangkai putik berlekuk 3
mempunyai 3 sisi. Biji dengan lembaga yang kecil, dan endosperm bertepung

17
yang banyak.
Family ordo Cyperales diantaranya yaitu:
a. Family Cyperaceae
Cyperaceae merupakan suatu suku dengan warga yang besar jumlahnya,
semuanya melebihi 3000 jenis, terbagi dalam lebih dari 80 marga. Distribusinya
meliputi seluruh dunia, melimpah-limpah di daerah sekitar kutub dan daerah-
daerah iklim sedang, baik di belalahan bumi utara maupun selatan. Contoh-
contohnya adalah Cyperus rotundus, Cyperus eskulentus, umbi dari tumbuhan
tersebut umbinya dapat dikonsumsi. Cyperus compressus, Cyperus elatus,
Cyperus difformis, Cyperus papyrus, untuk kertas dan tanaman hias. Bulbostylis
barbata, Bulbostylis capillaries, Carex tomentosa, Carex rostrata, Carex baccans,
Carex rafflesiana.
Contoh spesiesnya yaitu Cyperus rotundus
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Subkelas : Commelinidae
Ordo : Cyperales
Family : Cyperaceae
Genus : Cyperus
Spesies : Cyperus rotundus

Karakteristik tanaman:
a) Merupakan tanaman herba menahun
b) Batang tumpul sampai persegi tiga tajam
c) Daun berjumlah 4 – 10 helai dan letaknya berjejal pada pangkal batang,
dengan pelepah daun yang tertutup tanah.
d) Bunga Majemuk, di ujung batang, bentuk bulir

18
e) Buah Bulat telur, panjang ± 1,5 cm, warna coklat.
f) Akar Serabut berwarna putih kotor.

b. Family Poaceae (Gramineae)


Bangsa poales hanya terdiri atas satu suku, yaitu poaceae atau Gramineae
yang warganya berupa terna annual atau perennial, kadang-kadang berupa semak
atau pohon yang tinggi. batang dengan posisi yang bermacam-macam, ada yang
tegak lurus, ada yang tumbuh serong keatas, ada yang berbaring atau merayap,
kadang-kadang dengan rimpang didalam tanah. Bentuk batang kebanyakan seperti
silinder panjang, jelas berbuku-buku dan beruas-ruas, ruas-ruas berongga,
bersekat pada buku-bukunya.
Daun kebanyakan bangun pita, panjanng, bertulang sejajar, tersusun
sebagai rozet akar atau berseling dalam 2 baris pada batang, umumnya terdiri atas
helaian, upih, dan lidah-lidah, jarang antara helaian dan upih terdapat tangkai.
Bunga umumnya benci, kadang-kadang berkelainan tunggal, kecil, dan tidak
menarik. Tiap bunga terdapat dalam ketiak daun pelindung yang pada suku ini
disebut palea inferior. Kelopak telah berubah menjadi badan yang disebut palea
superior, terdiri atas 2 daun kelopak yang berlekatan, berhadapan dengan palea
inferior, mahkota terdiri atas 2 daun mahkota.
Benang sari 1-6, tangkai sari halus, kepala sari beruang 2, biasanya
membuka dengan dengan celah membujur. Bunga demikian itu disebut bunga
semu (floret) yang terpisah-pisah atau bersama dengan floret lain, tersusun dalam
2 baris pada suatu tangkai, membentuk suatu bulir kecil yang ada pada
pangkalnya mempunyai 2 daun pelindung tanpa bunga dalam ketiaknya yang
disebut gulma. Satu floret atau lebih dengan gluma membentuk suatu bulir kecil,
yang terangkai dalam bunga majemuk berganda dengan berbagai ragam susunan,
malai, tandan, atau bulir. Dalam setiap floret bakal buahnya menumpang, beruang
1 dengan bakal biji anatrop yang seringkali menempel pada sisi dun buah yang

19
menghadap sumbu.
Tangkai putik biasanya 2, kepala putik seperti bulu. Buah biasanya berupa
buah padi (caryopsis), yaitu buah dengan 1 biji yang bijinya berlekatan dengan
kulit buah, jarang berupa buah buni atau buah keras. Biji dengan endosperm,
lembaga terdapat pada sisi yang jauh dari sumbuh. Suku ini merupakan suku
terbesar (bila dilihat dari jumlah jenis tumbuhan yang menjadi warganya),
meliputi lebih dari 4.000 jenis, terbagi dalam lebih dari 400 marga, distribusinya
meliputi seluruh dunia. Contohnya adalah Andropogon nardus (sereh),
Andropogon zizainioides, Andropogon sorghum, Andropogon aciculatus (rumput
jarum)., Bambusa spinosa (bamboo duri), Bambusa vulgaris (bamboo wulung),
Saccharum officinarum (tebu), Oryza sativa, dan Themeda gigantean (rumput
gajah), dan Zea mays (jagung).
Contoh spesiesnya yaitu Cynodon dactylon
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Subkelas : Commelinidae
Ordo : Poales
Family : Poaceae
Genus : Cynodon
Spesies : Cynodon dactylon

Karakteristik tanaman:
a) Rumput menahun dengan tunas menjalar yang keras
b) Batang langsing dan sedikit pipih, yang tua dengan rongga kecil.
c) Helaian daun bentuk garis, tepi kasar, hijau kebiuran
d) Bunga tegak seperti tandan
e) Biji membulat telur, kuning sampai kemerahan

20
BAB III
PENUTUP

1.1 Kesimpulan
Commelinidae adalah subclass dari Kelas Liliopsida yang terdiri
dari 16 keluarga dan sekitar 15.000 spesies. Commelinidae memiliki 2 ordo
yaitu Commelinales dan Cyperales. Commelinales merupakan salah
satu bangsa tumbuhan berbunga yang termasuk dalam sub
kelas commelinidae. Bangsa ini juga diakui sebagai takson dalam sistem
klasifikasi Cronquist dan tercakup dalam kelas Liliopsida. Ada
lima suku tumbuhan dari ordo Commelinales, yaitu Commelinaceae,
Haemodoraceae, Hanguanaceae, Philydraceae dan pontederiaceae.
Commelinaceae sebagian besar terdiri dari ramuan abadi. Batang
biasanya memiliki simpul bengkak. Daunnya spiral, selubung (selubung
tertutup), sederhana, tidak terbagi, dengan setiap setengah bilah berguling
secara aksial ke arah pelepah awal dalam pengembangan. dengan konektif
sering diperpanjang; menonjol, antherodes (anter sterile) hadir pada
staminode.

21
DAFTAR PUSTAKA
Campbell. dkk. 2002. Biologi jilid 2. Jakarta: Erlangga
Dasuki, Undang Ahmad. 1992. Fitografi. Bandung : Pusat Ilmu Hayati ITB.
Mulyani, Asep. 2013. Panduan Praktikum Bothani Phanerogame. Cirebon: Pusat
Laboratorium IAIN.
Sudarsono, dkk. 2005. Taksonomi Tumbuhan Tinggi. Malang: UM Press.
Tjitrosoepomo, Gembong. 2009. Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta: Gajah Mada
University Press.
Tjitrosoepomo, Gembong. 2010. Taksonomi Tumbuhan Spermatophyta.
Yogyakarta. UGM Press
Tjitrosoepomo, Gembong. 2011. Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta. UGM Press

Anda mungkin juga menyukai