Anda di halaman 1dari 34

MAKALAH TAKSONOMI ANGIOSPERMAE

“ORDO RHAMNALES, ORDO MALVALES DAN ORDO PARIETALES”

Disusun Oleh :

1. Anggun Rafila Putri (19032055)


2. Inayatul Fatia (19032131)

Dosen Pengampu :

Dra.Des M,M.S

JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia-Nya
yang masih memberikan kesehatan dan waktu sehingga makalah kami yang berjudul tentang
―Ordo Geraniales dan Ordo Sapindales‖ ini dapat terselesaikan dengan baik. Makalah ini
sudah kami susun dengan maksimal dan mendapat bantuan dari berbagai pihak sehingga
dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan terima kasih
kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari segala hal tersebut, kami sadar sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karenanya kami
dengan lapang dada menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat
memperbaiki makalah ini. Akhir kata kami berharap semoga makalah ini memberikan
manfaat maupun inspirasi untuk pembaca.

Padang,1 November 2021

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................ ii

DAFTAR ISI....................................................................................................................... iii

BAB I.PENDAHULUAN ................................................................................................... 4

I.I LATAR BELAKANG............................................................................................. 4

1.2 RUMUSAN MASALAH ....................................................................................... 5

1.3 TUJUAN ................................................................................................................ 5

BAB II.PEMBAHASAN .................................................................................................... 6

2.1 Ordo Rhamnales..................................................................................................... 6

2.2 Ordo Malvales ........................................................................................................ 12

2.2 Ordo Parietales ....................................................................................................... 20

BAB III.PENUTUP ............................................................................................................ 19

3.1 KESIMPULAN ..................................................................................................... 33

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................... 34

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sebagian besar tumbuhan yang kita jumpai dewasa ini termasuk dalam Angiospermae
yang merupakan kelompok tumbuhan yang mendominasi daratan lebih dari 100 juta tahun
yang lalu meliputi 235.000 spesies tumbuhan berbunga. Sebagian besar makanan yang kita
konsumsi berasal dari tumbuhan berbunga dapat berupa akar misalnya wortel, kangkung,
buah-buahan misalnya apel, mangga, pisang, pepaya; buah dan biji Leguminosae, buah
kariopsis dari Graminae misalnya padi dan jagung. Angiospermae dibedakan ke dalam dua
kelas berdasarkan jumlah kotiledonnya, yakni monokotil dan dikotil.
Monokotil meliputi sekitar 65.000 spesies, termasuk di dalamnya tumbuhan Graminae,
anggrek, palem, bambu dan lain-lain. Daun, batang, bunga dan akar monokotil bersifat
spesifik. Sebagian besar monokotil memiliki pertulangan daun sejajar, batang dengan berkas
pembuluh tersebar; daun mahkota bunga 3 atau kelipatannya, dan memiliki akar serabut.
Sebagian besar Angiospermae yakni sekitar 170.000 spesies adalah tumbuhan dikotil.
Kelompok tumbuhan ini meliputi tumbuhan semak, pohon serta banyak tumbuhan penghasil
makanan. Ciri-ciri dikotil adalah memiliki 2 kotiledon pada biji; pertulangan daun menjari,
berkas pembuluh pada batang tersusun melingkar, daun mahkota bunga 4, 5 atau
kelipatannya, memiliki sistem akar tunggang.
Tumbuhan biji belah (Dicotyledoneae) Tumbuh-tumbuhan yang tergolong dalam kelas
ini meliputi terna, semak-semak, perdu maupun pohon-pohon yang memiliki ciri-ciri
morfologi memiliki lembaga dengan dua daun lembaga dan akar serta pucuk lembaga yang
tidak memiliki pelindung yang khusus, akar lembaga tumbuh terus menjadi akar pokok (akar
tunggang) yang bercabang-cabang dan membentuk sistem akar tunggang.atang berbentuk
kerucut panjang.Biasanya bercabang-cabang dengan ruas-ruas buku-buku yang jelas,uduk
daun biasanya tersebar atau berkarang, kadang-kadang saja berseling, daun tunggal atau
majemuk., sering disertai oleh daun-daun penumpu, jarang memiliki pelepah, helaian daun
bertulang menyirip atau menjari.
Pada cabang-cabang ke samping sering terdapat 2 daun pertama yang letaknya tegak
lurus pada bidang median di kiri cabang tersebut.serta bunga bersifat di-, tetra- atau
pentamer.sedangkan ciri anatominya yaitu,baik akar maupun batang mempunyai kambium,
hingga akar dan batangnya menonton pertumbuhan sekunder, pada akar sifat berkas
pengangkutnya hanya nyata pada akar yang belum pernah mengadakan pertumbuhan, serta
pada batang berkas yang disusun dalam lingkaran dengan xilem di sebelah dalam dan floem
di sebelah luar, di antaranya terdapat kambium, jadi berkas transportasinya bersifat kolateral
terbuka. kadang-kadang bilateral.

4
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa familia dari Ordo Rhamnales ,serta bagaimana klasifikasi,penyebaran dan
manfaatnya ?
2. Apa familia dari Ordo Malvales serta bagaimana klasifikasi,penyebaran dam manfaatnya
?
3. Apa familia dari Ordo Parietales ,serta bagaimana klasifikasi,penyebaran dan manfaatnya
?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui familia dari Ordo Rhamnales,serta bagaimana klasifikasi,penyebaran
dan manfaatnya
2. Untuk mengetahui familia dari Ordo Malvales serta bagaimana klasifikasi,penyebaran
dam manfaatnya
3. Untuk mengetahui familia dari Ordo Parietales,serta bagaimana klasifikasi,penyebaran
dan manfaatnya

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. Ordo Rhamnales

Ciri-ciri :

 Sebagian besar berupa tumbuhan berbatang berkayu dengan daun tunggal atau majemuk dan
bunga-bunga kecil berwarna kehijau-hijauan.

 Bunga banci atau berkelamin tunggal, berbilang 4 atau 5, dengan daun-daun mahkota yang
sedikit banyak berlekatan, kadang kadang tidak ada.

 Batang benang sari dalam 1 lingkaran berhadapan dengan daun daun mahkota.

 Dalam lingkaran benang sari terdapat cakram.

 Bakal buah beruang 2-5, sedikit banyak tenggelam, tiap ruang berisi 1-2 bakal biji yang
apotrop.

A. Familia Rhamnaceae
1. Ciri:

 Rhamnaceae—keluarga Buckthorn (nama Yunani untuk buckthorn atau semak berduri).

 pohon, semak, liana, atau jarang herba.

 Batang kadang-kadang dimodifikasi sebagai duri, sulur, atau "kait."

 Daunnya sederhana, kadang-kadang belum sempurna, berurat menyirip atau palmate,


spiral atau berlawanan, stipulate atau exstipulate, dengan duri stipular hadir di beberapa
taksa.

 Perbungaannya adalah cyme, thryse, fascicle, atau jarang bunga soliter. Bunganya
berkelamin tunggal atau biseksual, actinomorphic, perigynous hingga epiperigynous.
Perianth biasanya memiliki hypanthium, kadang-kadang adnate ke staminal disk.
Kelopaknya aposepalous dengan 4-5 sepal. Corolla adalah apopetalous dengan 4-5
6
kelopak [tidak ada di beberapa taksa], seringkali mencakar, cekung, dan cucullate.
Benang sari adalah 4-5, melingkar, bergantian, dan apostemonous. Kepala sari
memanjang dalam dehiscence. Gynoecium adalah sinkarpus, dengan ovarium superior
ke inferior dan 2-3 [–5] karpel dan lokula. Plasenta adalah aksila apikal; bakal biji
adalah anatropous, bitegmic, 1 [2] per karpel. Nectaries terdiri dari disk staminal, sering
menyatu dengan hypanthium dan/atau ovarium (inferior).

 Buahnya adalah buah berbiji dengan 1-banyak endokarp, kapsul sirkumsisi, atau
schizokarp mericarp. Bijinya eksalbumin.

2. Sebaran:

Family ini terdiri dari sekitar 550 spesies di bawah 45 genera yang terjadi di bagian
tropis dan beriklim dunia. Rhamnus dan Zizyphus tersebar luas, yang pertama terjadi di
Amerika, Eropa dan Asia ekstra tropis sedangkan yang terakhir, meskipun sebagian
besar. Indomalayan, ditemukan di Afrika dan menyebar ke arah timur hingga Australia.

Contoh:

 Phylica sp. Pomaderris sp.(buah seperti kapsul)

 Zizyphus sp. (Duri bersifat stipulari: tumbuh di pangkal daun atau tangkainya )

7
 Colletia sp. dan Condalia sp. (memiliki duri yang merupakan cabang yang
dimodifikasi)

Gouania sp., Helinus sp. (sulur-pemanjat, sulur-sulur yang bermetamorfosis jadi cabang)

3. Manfaat:

 Kepentingan ekonomi termasuk buah-buahan yang dapat dimakan (misalnya, Ziziphus


jujuba, jujube, atau Z. lotus, buah lotus), tanaman hias, dan pewarna, obat, sabun, kayu
dan tanaman pernis.

 kulit Cascara sagarda—obat pencahar


8
 Kulit akar Ventilago maderaspatana menghasilkan pewarna merah

 Pewarna juga diperoleh dari buah R. infectoria

 Frangula alnus Mill: arang yang diperoleh darinya sangat berharga untuk membuat
mesiu

 Daun Ceanothus americanus Linn, dan Sageretia theezans Brong. digunakan sebagai
pengganti teh.

9
B. Familia Vitaceae
1. Ciri:

 Liana, herba, atau pohon, beberapa sukulen atau pachycaulous.

 Batang sering memiliki sulur berlawanan daun.

 daun sederhana (ini sering palmately lobed dan berurat), palmate, atau menyirip, spiral,
berlawanan, atau distichous, stipulate (stipula caducous).

 perbungaan adalah cyme , corymb, atau malai, terminal dari tunas berlawanan daun
[jarang aksila].

 bunga kecil, biseksual atau berkelamin tunggal, actinomorfik. perhiasan


bunga adalah biseriate. kelopak adalah aposepalous, dikurangi menjadi kerah dalam
beberapa, dengan 4-5 [3-7] sepal . mahkota biasanya apopetalous, membentuk
calyptra pecah pada Vitis , dengan 4-5 [3-7], kelopak berkelopak. Benang sari 4-5 [3-
7], antipetalous. Ginesium adalah syncarpous, dengan [setengah-inferior] ovarium
superior, 2 [3-4] karpel. Style soliter. Plasenta adalah +/– aksila; bakal biji adalah
anatropous, bitegmic, 2 per karpel . Nectaries ber lobus 5 dan bergantian dengan benang
sari atau diskoid di sekitar dasar ovarium.

 Buah berry. Biji endospermous.

2. Sebaran:

10
Vitaceae didistribusikan dari timur Amerika Utara ke Amerika Selatan, dari tengah ke
selatan Afrika, dan di Asia Tenggara/Australia.

3. Manfaat:

 Kepentingan ekonomi terutama adalah anggur ( Vitis vinifera yang dibudidayakan) yang
digunakan sebagai makanan dan untuk membuat wine, dan juga kismis.

 Sebagai tanaman hias yang dibudidayakan, misalnya Cissus , Parthenocissus ,


dan Rhoicissus. Dijadikan bahan makanan (kismis)

 Obat-obatan misal: Ampelopsis brevipedunculata telah digunakan dalam pengobatan


tradisional herbal Jepang untuk mengobati penyakit hati.

11
B. Ordo Malvales
1. Ciri-ciri :

 daun dengan venasi palmate (seringkali tiga vena utama muncul dari pangkal helaian daun)

 saluran lendir di dalam jaringan

 rambut bintang (berbentuk bintang) pada bagian vegetatif tanaman

 stipula (struktur mirip daun di pangkal tangkai daun).

A. Familia Elaeocarpaceae
1. Ciri:

 Pohon hingga suffrutescent, terkadang ericoid;

 kulit kayu tanpa eksudat; indumentum rambut sederhana,

 kadang-kadang berujung kelenjar atau seperti bintang.

 Daun tersusun spiral, bercabang, berhadapan atau jarang melingkar, sederhana (jarang
menyirip atau menyirip pada juvenil), utuh hingga bergerigi, venasi biasanya
menyirip, ± bercabang di pangkal

 Bunga teratur, biseksual (berkelamin tunggal pada


beberapa Aristotelia dan Elaeocarpus ), soliter dan aksila, dalam fasikula atau dalam
perbungaan sederhana atau majemuk terminal atau aksila, baik cymose atau
racemose; sepal biasanya bebas, valvate, jarang imbricate di ujung; kelopak hadir

 benang sari 4–300, bebas, dimasukkan pada atau di atas cakram atau di sekitar lobus
cakram bebas, filamen lebih pendek sampai lebih panjang dari kepala sari, kepala sari
berbasifiks, tetrasporangiat, membuka di puncak oleh 1-2 pori (kadang-kadang
memanjang ke dalam tabung) atau pendek celah (terkadang memanjang ke dasar), ikat
terkadang memanjang ('tertutup');

 ovarium superior, sinkarpus (fusi internal terkadang tidak lengkap di puncak);

12
 lokus 2–8(9); bakal biji 1-30/loculus, terjumbai, anatropous, melekat pada sumbu
dalam seri 1-2;

 style sederhana atau bercabang apikal, jarang bebas stylodia. Buah indehiscent
(sebuah buah berbiji atau berry) atau dehiscent (dinding tipis, horny atau kayu,
awalnya berdaging di Vallea), membelah secara loculicidally atau loculicidally dan
septicidally, terkadang berduri atau berbulu. Biji banyak, dengan sarcotesta berair atau
berdaging atau kulit biji kering ketika kadang-kadang dengan rambut-
rambut ( Platytheca ) yang halus atau jarang

 embrio tertanam dalam endosperma, biasanya lurus dengan kotiledon yang lebar
(kadang-kadang sempit).

2. Persebaran:

Elaeocarpaceae sebagian besar tropis dan subtropis , dengan beberapa spesies zona
beriklim sedang. Sebagian besar spesies selalu hijau . Mereka ditemukan di Madagaskar ,
Asia Tenggara , Australia , Selandia Baru , Hindia Barat , dan Amerika Selatan .

3. Manfaat:

 Sebagai obat. Contohnya: Elaeocarpus mastersii , telah lama digunakan oleh


masyarakat Kampar, Riau sebagai tumbuhan obat yang mengobati penyakit diabetes
dan hipertensi

13
B. Familia Malvaceae
1. Ciri:

 Tanaman herba, semak atau pohon

 daun sederhana, berseling, menetapkan, petiolate dengan margin keseluruhan atau


bergerigi

 perbungaancyme soliter

 Bunga biseksual, actinomorphic, hypogynous, dichlamydeous, pentamerous, cyclic,


bracteolate dan complete, bracteole sebagai epicalyx, calyx 5, gamosepalous dengan
estivasi katup, corolla 5, polipetal dengan estivasi bengkok

 Androecium tak terbatas. benang sari, monadelphous, monothecous dengan kepala sari
reniform

 Stamoniodes ada 5

 Gynoecium superior, 3-multicarpellary, sinkarpus, 3-banyak berlokulasi dengan 1 atau


lebih ovula pada plasentasi aksila.

 kapsul kering buah- kapsul loculicidal

 biji banyak, mucilaginous, wooly atau gundul dengan endosperma berminyak.

2. Sebaran:

Malvaceae yang didistribusikan di seluruh dunia, terutama di daerah tropis.

3. Manfaat:

 Hibiscus rosasinensis (bunga sepatu) – hias, daun sebagai sampo, kuncup bunga dalam
persiapan minyak, akar untuk batuk

14
 Hibiscus cannabinus – serat kortikal untuk tali, penutup lantai, pembuatan kertas.

 H.schizopetalous – hias

 H. furcatus – obat, jus daun digunakan untuk masalah mata

 Abelmoshus moschatus – Minyak esensial biji yang digunakan dalam wewangian, akar
untuk sakit perut.

15
C. Familia Bombacaceae
1. Ciri:

 Pohon tinggi dengan sel lendir,

 bunga hermaprodit, hypogynous, kepala sari bithecous atau polythecous;

 steminode tidak ada, serbuk sari halus;

 karpel 2-5, sinkarpus, tegak, bakal biji anatrop.

 Stem: Tegak, tebal, bercabang, terdapat saluran resin dan sel lendir

 Daun: sederhana, atau palmately compound, alternate, stipulate

 Buah: Kapsul loculicidal (Kadang-kadang polong yang tidak pecah) atau seperti buah
beri. Benih – Halus, kadang-kadang tertanam dalam jaringan seperti empulur atau
dalam proliferasi berbulu dari pericarp.

2. Manfaat:

 Sebagai makanan. Contoh: Durio zibethinus Murr. (buah durian)

16
 Obat. Contoh Kulit kayu Adansonia sp. digunakan sebagai pengganti kina dan daun
serta daging buahnya sebagai obat penurun panas.

 Kapas sutra. Contoh: Bulu Benih Salmalia malabarica

 Kayu. Contoh: Ochroma lagopus kayu paling ringan di dunia dan paling dikenal
sebagai 'Balsa'.

 Tanaman hias. Contoh: Bombax sp., Adansonia sp. & Ceiba sp. ditanam sebagai
tanaman hias.

17
Bombax sp.

Adansonia sp

Ceiba sp.

18
D. Familia Sterculiaceae
1. Ciri:

 Tanaman herba atau pohon dengan rambut bintang;

 batang berserat dan kantung lendir; daun alternate, stipulate;

 bunga teratur, hypogynous, hermaprodit jarang berkelamin tunggal;

 sepal dan petal masing-masing 5;

 benang sari dalam dua lingkaran, staminode luar, bagian dalam bersatu menjadi tabung,
benang sari fertil diselingi dengan staminoda, benang sari monadelphous bithecous;

 karpel 5, sinkarpus, pentalokular ovarium, plasentasi aksila, kadang-kadang timbul pada


andro-gynophere;

 Buah skizokarpik (buah kering yang, ketika matang, membelah menjadi mericarps ).

2. Sebaran:

Ditemukan di daerah tropis dan subtropis.

3. Manfaat:

 Makanan. Contoh Theobroma cacao (coklat)

 Obat. Contoh: Cola vera dan Cola accuminata mengandung Caffein dan thein; ketika
dikunyah mereka membantu mengatasi kelelahan. Mereka juga digunakan dalam
beberapa minuman menyegarkan.

19
Cola accuminata

 Menghasilkan kayu. Sterculia sp.

 Tanaman hias contohnya: Pterospermum acerifolium

C. Ordo parietales
Ciri-ciri :
 Ordo ini metupakan tumbuhan terna atau tumbuhan berkayu dengan daun
yang berhadapan atau tersebar
 kebanyakan mempunyai daun penumpu
 Bunga sebagian besar banci
 mempunyai kelopak dan mahkota yang berbilangan 5
 benang sari sama banyaknya dengan jumlah daun mahkota atau lebih banyak
 Bakal buah kebanyakan menumpang

A. Famili Dilleniaceae
1. Ciri-ciri :
 Habitus pohon, perdu, atau liana
 Mengandung flavonol mirisetin (yang jarang pada magnolidae), bertanin biasanya
dengan asam ellagat dan proantosianin, tanpa sel-sel minyak atsiri dan kebanyakan

20
tanpa alkaloid
 Daun tunggal, tersebar, dan jarang berhadapan. Stipula daun tidak ada atau seperti sayap
menempel pada petioles.
 Bunga tunggal atau dalam samosa atau rasemus, berwarna kuning atau putih, jenis
kelaminnya biseksual dengan sepal 5, imbrikatus, persisten; petal 5, imbrikatus, cepat
jatuh, sjumlah stamen banyak, ginesium dengan ovarium superus, beberapa sampai
banyak karpel, beruang banyak, ovul 1 atau lebih tiap karpel. Perlekatan karpel Apocarp.
 Buah baka atau folikulus, dan biji dengan endosperm.
Contoh spesiesnya adalah Dillenia phillipinensis , Dillenia pentagyna , Dillenia indica
(Sempur)
Dillenia phillipinensis (Sempur)

Regnum : Plantae
Divisi : Tracheophyta
Subdivisio : Spermatophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Parietales
Famili : Dilleniaceae
Genus : Dillenia
Spesies : Dillenia phillipinensis
Dillenia pentagyna (sempur)

Regnum : Plantae
Divisi : Tracheophyta

21
Subdivisio : Spermatophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Parietales
Famili : Dilleniaceae
Genus : Dillenia
Spesies : Dillenia pentagyna
Dillenia indica (Sempur)

Regnum : Plantae
Divisi : Tracheophyta
Subdivisio : Spermatophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Parietales
Famili : Dilleniaceae
Genus : Dillenia
Spesies : Dillenia indica
2. Distribusi atau Persebaran
Persebaran Alami Pohon sempu toleran terhadap berbagai tipe curah hujan, mulai dari
iklim yang kering sampai basah. Pohon sempu juga toleran terhadap jenis dan kondisi tanah.
Persebaran sempu luas, mulai dari Madagaskar dan Kepulauan Seychelles di barat, ke utara
hingga Himalaya dan Tiongkok selatan, melintasi Asia Tenggara dan Australasia, hingga ke Fiji
di timur. Di Indonesia sempu dapat dijumpai di berbagai wilayah, salah satunya di Daerah
Istimewa Yogyakarta (DIY). Namun, pohon sempu di DIY tanaman sempu sudah mulai langka,
sehingga sulit ditemukan. Salah satu wilayah yang masih ditemukan pohon sempu adalah di
Desa Ngawen Gunungkidul dan Dusun Tambalan, Desa Srimartani, Kecamatan Piyungan
Kabupaten Bantul.
3. Manfaat :
 Sebagai sumber vitamin C

22
 Antioksidan
 Tanaman obat
 Bahan pembuatan sabun dan shampoo
 Sebagai tanaman hias
 Banyak jenis sempur yang menghasilkan kayu pertukangan dan bahan bangunan yang
baik
 Dijadikan asinan atau dimasukkan dalam masakan

B. Familia Guttiferae
1. Ciri-ciri :
 Sebagian besar berupa semak, perdu atau pohon
 Batang berkayu
 Bunga hampir selalu banci, dengan kelopak dan daun-daun mahkota yang bebas,
kebanyakan berbilangan 5
 Benang sari sama banyaknya dengan jumlah daun mahkota
 Daun tunggal, berhadapan
 Tidak ada stipula
Contoh : Calophyllum soulattri (Kapur naga) Mammea Americana (Apel mamey)
Calophyllum soulattri (Kapur naga)

Regnum : Plantae
Divisi : Tracheophyta
Subdivisio : Spermatophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Parietales
Famili : Calophyllaceae
Genus : Calophyllum
Spesies : Calophyllum soulattri
Mammea Americana (Apel mamey)

23
Regnum : Plantae
Divisi : Tracheophyta
Subdivisio : Spermatophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Parietales
Famili : Calophyllaceae
Genus : Mammea
Spesies : Mammea Americana
2. Distribusi atau persebaran
Kelompok pohon ini umumnya merupakan jenis hutan hujan tropika dataran rendah,
tetapi beberapa spesiesnya ditemukan hidup di hutan hujan pegunungan. Kebanyakan didapati
hidup di wilayah lembap hutan dipterokarpa yang berdrainase baik, hutan perbukitan, hutan rawa
gambut, rawa riparian atau rawa-rawa yang lain; beberapa jenisnya tumbuh pada habitat yang
lebih kering atau lebih terbuka
Mammea Americana berasal dari Hindia Barat dan Amerika Selatan bagian
utara. Tampaknya berasal dari pulau Karibia Jamaika, Puerto Riko atau Antillen Kecil. Tidak ada
perkebunan komersial besar dari spesies ini, tetapi ditanam di Meksiko dan Amerika Tengah,
dan juga di beberapa bagian Amerika Selatan di Kolombia, Venezuela, Guyana, Suriname,
Guyana Prancis, Ekuador, Peru dan Brasil utara, dengan buah yang dijual di kota-kota. Di AS,
itu dianggap sebagai tanaman kecil, dan dapat ditemukan tumbuh, biasanya sebagai pohon
halaman belakang, di Florida dan Hawaii. Di dataran rendah Kosta Rika, El Salvador dan
Guatemala ditanam sebagai tanaman hias, sedangkan di Nikaragua digunakan sebagai pohon
pembatas dan penahan angin di perkebunan kopi. Dalam kisaran alaminya, Mammea Americana
paling sering ditemukan di semi budidaya atau di daerah yang telah terganggu

3. Manfaat :
 Kulit kapur naga dapat menghasilkan getah beracun yang digunakan untuk berburu ikan
atau hama tikus
 Sebagai obat dan pewarna

24
 Bahan untu membuat sabun
 Bahan untuk membuat minyak
 Buah kapur naga di jadikan acar
 Pengawet
 Tanaman obat
 Campuran salad

C. Familia Dipterocarpaceae
1. Ciri-ciri :
 Daun tunggal dengan stipula
 Letak daun tersebar
 Batang berbanir
 kulit luar biasanya bersisik atau beralur dan seringkali mengelupas
 Bunga berkelamin dua, terletak di ujung ranting atau di ketiak daun
 Daun kelopak berjumlah 5 helai, seringkali menyerupai sayap.
 Daun mahkota berjumlah 5 helai
 Bakal biji berjumlah 2-3 pada setiap ruang,
Contoh : Dipterocarpus littoralis (Pelahlar) , Shorea stenoptera (meranti)

Dipterocarpus littoralis (Pelahlar)

Regnum : Plantae
Divisi : Tracheophyta
Subdivisio : Spermatophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Parietales
Famili : Dipterocarpaceae

25
Genus : Dipterocarpus
Spesies : Dipterocarpus littoralis

Shorea stenoptera (meranti)

Regnum : Plantae
Divisi : Tracheophyta
Subdivisio : Spermatophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : parietales
Famili : Dipterocarpaceae
Genus : Shorea
Spesies : Shorea stenoptera
2. Distribusi atau Persebaran
Pelahlar ditemukan di daerah dengan kemiringan 0°-40° dan ketinggian 10–108 m.
Keberadaan pelahlar diasosiasikan dengan tutupan serta ketebalan seresah yang tinggi, lokasi
yang terjal, rendah, dan menghadap ke utara. Sudut elevasi yang rendah dan lereng yang curam
merupakan kondisi umum sepanjang aliran sungai yang ada di cagar alam, sehingga banyak
pelahlar yang dijumpai. Ketersediaan air mungkin juga menjadi salah satu penentu dari
terdapatnya pelahlar di dekat aliran sungai
Meranti adalah anggota dari suku Dipterocarpaceae (meranti-merantian) yang terdiri dari
pohon-pohon besar yang menjadi penyusun utama sebagian besar hutan tropika basah pada
kawasan dataran rendah tropis Asia
3. Manfaat :
 Kayu nya dapat dimanfaatkan sebagai bahan bangunan
 Damarnya juga dapat digunakan sebagai bahan perahu.
 Tanaman obat
 Bahan baku makanan
 Bahan baku kosmetik

26
 Penghasil minyak nabati bergizi tinggi.
 Batangnya bisa digunakan untuk kerangka membuat rumah
 Minyak yang dihasilkan bisa menjadi bahan pengganti lemak cokelat, pelumas, lilin,
hingga bahan farmasi

D. Familia Pasifloraceae
1. Ciri-ciri :
 Herba perdu
 Daun tunggal
 Bunga tunggal
 Bunga tersusun dalam simosa atau tunggal
 Bunga ada yang biseksual atau uniseksual
 Simetri bunga aktinomor atau bersimetri banyak dan memiliki hipantium.
 memiliki daun penumpu atau stipula yang relatif kecil
Contoh : Passiflora edulis (siuh), Passiflora ligularis (Markisa konyal), Passiflora
quadrangularis (markisa erbis)

Passiflora edulis (Markisa ungu)

Regnum : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Subdivisio : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Passiflorae
Famili : Passifloraceae
Genus : Passiflora

27
Spesies : Passiflora edulis assiflora quadrangularis

Passiflora ligularis (Markisa konyal),

Regnum : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Subdivisio : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Passiflorae
Famili : Passifloraceae
Genus : Passiflora
Spesies : Passiflora ligularis
Passiflora quadrangularis (markisa erbis)

Regnum : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Subdivisio : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Passiflorae
Famili : Passifloraceae

28
Genus : Passiflora
Spesies : Passiflora quadrangularis
2. Distribusi atau persebaran
Tanaman markisa berasal dari Amerika Latin, terutama Brasil, kemudian menyebar ke
daerah-daerah tropis di dunia termasuk Indonesia. Di Indonesia terdapat dua jenis markisa, yaitu
markisa ungu (passiflora edulis) yang tumbuh di dataran tinggi, dan markisa kuning (passiflora
flavicarva) yang tumbuh di dataran rendah. Beberapa daerah yang menjadi sentra produksi
markisa ini antara lain Sumatra Utara, dan Sulawesi Selatan. Sementara itu, ada pula varian
markisa yang tumbuh di daerah Sumatra Barat yang disebut sebagai markisa manis
3. Manfaat :
 Sebagai Antioksidan
 Sumber Nutrisi
 Minyak biji buah markisa dapat dijadikan sebagai obat alami untu relaksasi
 Ramuan obat tradisional
 Markisa mengandung alkaloid dapat menenangkan saraf
 Sumber vitamin A dan C yang cukup tinggi
 Diluar negri jus markisa asam diolah menjadi sirup yang digunakan dalam membuat
saus,gelatin dessert,candy
 Daging buah yang berbiji dibuat menjadi jelly
 Sebagai campuran salad atau dalam minuman

E. Familia Caricaceae
1. Ciri-ciri :
 Berhabitus pohon kecil atau perdu
 Kayu Lunak
 Daun tunggal atau majemuk
 Bunga Uniseksual
 Jarang bercabang
 Daun terkumpul di ujung batang
Contoh : Carica papaya (Pepaya)
Carica papaya (Pepaya)

Regnum : Plantae

29
Divisi : Tracheophyta
Subdivisio : Spermatophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Passiflorae
Famili : Caricaceae
Genus : Carica
Spesies : Carica papaya
2. Distribusi dan Persebaran
Tumbuhan dengan nama latin Carica papaya ini berasal dari kawasan di Amerika
Tengah dan Meksiko bagian selatan yang beriklim tropis.Tanaman pepaya saat ini telah tersebar
di berbagai negara beriklim tropis, termasuk di Indonesia.

3. Manfaat :
 Sebagai bahan farmasi
 Getah dan buahnya mengandung bahan kimia yang berguna untuk obat dan kosmetik
 Sebagai manisan
 Daunnya bisa digunakan untuk mengempukkan daging
 Kandungan Vitamin A di dalamnya bisa menjaga kesehatan mata
 Zat Agrinin yang ada di sana juga dapat menghambat pertumbuhan sel kanker

F. Familia Begoniaceae
1. Ciri-ciri
 Tumbuhan basah atau perdu
 Daun tunggal
 Daun tersebar
 Bunga majemuk
Contoh : Begonia semperflorens ( Begonia ), Begonia glabra, Begonia rex
Begonia semperflorens ( Begonia )

Regnum : Plantae
Divisi : Tracheophyta

30
Subdivisio : Spermatophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Passiflorae
Famili : Begoniaceae
Genus : Begonia
Spesies : Begonia semperflorens
Begonia glabra

Regnum : Plantae
Divisi : Tracheophyta
Subdivisio : Spermatophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Passiflorae
Famili : Begoniaceae
Genus : Begonia
Spesies : Begonia glabra
Begonia rex

Regnum : Plantae
Divisi : Tracheophyta
Subdivisio : Spermatophyta

31
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Passiflorae
Famili : Begoniaceae
Genus : Begonia
Spesies : Begonia rex
2. Distribusi dan Persebaran
Begonia sering disebut sebagai tanaman hias yang berasal dari Brasil. Namun, ada juga yang
mengatakan sebagai tanaman asal benua Amerika, tepatnya di dataran tinggi Andes. Namun
demikian, begonia juga bisa tumbuh di beerbagai tempat termasuk daerah yang beriklim tropis.
3. Manfaat :
 Tanaman Hias
 Tanaman obat
 Pengganti bumbu asam dalam membuat sayuran

32
BAB III
PENUTUP

1. Kesimpulan
Ordo Rhamnales, Ordo Malvales dan Ordo Parietales yang masing-masing dari
ordo ini terdiri atas beberapa familia. Ordo Rhamnales terdiri dari Familia Rhamnaceae
Familia Vitaceae lalu Ordo Malvales terdiri dari Familia Elaeocarpaceae, Familia
Malvaceae, Familia Bombacaceae, Familia Sterculiaceae sedangkan Ordo Parietales
terdiri dari Familia Dilleniaceae, Familia Guttiferae, Familia Dipterocarpaceae, Familia
Pasifloraceae, Familia Caricaceae dan Familia Begoniaceae yang masing-masing dari
familia ketiga ordo tersebut memiliki ciri-ciri,persebaran dan manfaat yang berbeda-beda.

33
Daftar Pustaka

Michael G. Simpson.2010. 8 - Diversity and Classification of Flowering Plants: Eudicots in


Plant Systematics (Second Edition): Academic Press.

Simpson, M.G., 2010. Diversity and classification of flowering plants: eudicots. San Diego:
Academic Press.

Coode M.J.E. 2004. Elaeocarpaceae. In: Kubitzki K. (eds) Flowering Plants · Dicotyledons.
The Families and Genera of Vascular Plants, vol 6. , Berlin: Springer.

Erarslan, Z.B. and Koçyİğİt, M., 2019. The important taxonomic characteristics of the family
Malvaceae and the herbarium specimens in ISTE. Turkish Journal of Bioscience and
Collections, 3(1).

https://www.biologydiscussion.com/angiosperm/dicotyledons/sterculaceae-characters-
distribution-and-affinities/48011

https://www.biologydiscussion.com/angiosperm/dicotyledons/bombacaceae-characters-
distribution-and-types/47953

34

Anda mungkin juga menyukai