Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

BOTANI UMUM
KLASIFIKASI TUMBUHAN TINGGI

DOSEN PENGAMPU : Felma Manorek, STP., M.Si

Kelompok 13:
Marselino Moningka
Anastasya Wuisan

UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA TOMOHON


FAKULTAS PERTANIAN
2023
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, penulis ingin
mengucapkan rasa terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada
semua pihak yang telah turut serta dalam penyelesaian materi klasifikasi
tumbuhan tinggi ini.
Tak lupa, penulis juga ingin mengucapkan terima kasih yang tulus kepada Ibu
dosen kami, Felma Manorek, yang telah memberikan bimbingan, arahan, serta
ilmu pengetahuan yang berharga selama proses pembelajaran ini. Kehadiran Ibu
dalam perkuliahan kami telah mencerahkan dan memperkaya pemahaman kami
tentang klasifikasi tumbuhan tinggi.
Materi klasifikasi tumbuhan tinggi ini merupakan salah satu bagian penting dalam
mempelajari keanekaragaman hayati. Melalui pemahaman mengenai klasifikasi,
kita dapat memahami berbagai karakteristik dan hubungan antara tumbuhan yang
ada di sekitar kita. Pengetahuan ini juga dapat menjadi dasar dalam upaya
pelestarian lingkungan hidup dan konservasi tumbuhan.
Dalam materi ini, kami akan menjelaskan konsep dasar mengenai klasifikasi
tumbuhan tinggi, mulai dari ciri-ciri utama, kelompok-kelompok utama, hingga
sistem klasifikasi yang digunakan dalam ilmu botani. Kami juga akan membahas
pentingnya pemahaman klasifikasi tumbuhan tinggi dalam konteks penelitian,
pengajaran, dan aplikasinya dalam berbagai bidang kehidupan.
Penulis menyadari bahwa penyusunan materi ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu, penulis dengan tulus menerima saran, kritik, dan masukan dari semua
pihak demi perbaikan dan pengembangan yang lebih baik di masa mendatang.
Akhir kata, penulis berharap bahwa materi klasifikasi tumbuhan tinggi ini dapat
memberikan manfaat dan menjadi landasan yang kuat bagi kami sebagai
mahasiswa dalam memahami keanekaragaman hayati. Semoga pengetahuan yang
kami peroleh dapat kami aplikasikan dengan baik dan berguna bagi keberlanjutan
alam semesta.
Trimakasih. Hormat Kami, Kelompok 13

Tomohon 2023

i
DAFTAR ISI
SAMPUL..........................................................................................................
KATA PENGANTAR.......................................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................1
A. Latar belakang......................................................................................1
B. Tujuan...................................................................................................2
C. Manfaat.................................................................................................3

BAB II PEMBAHASAN..................................................................................4
A. Gymnospermeae...................................................................................4
1. Cycadophyta...................................................................................4
2. Gynkdophyta...................................................................................9
B. Angiopermeae.......................................................................................11
1. Monocotiledoneae...........................................................................11
2. Dicotiledoneae................................................................................15

KESIMPULAN.................................................................................................17
A. Simpulan...............................................................................................17
B. Saran.....................................................................................................17

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................18

ii
iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Di dunia ini terdapat lebih dari 280.000 spesies tumbuhan, belum
termasuk sekitar 100.000 spesies jamur, yang kesemuanya telah
diidentifikasi dan telah diberi nama sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Ada pendapat yang mengelompokan kedalam tumbuhan karena
kemiripannya dan ada juga yang mengelompokkannya tersendiri karena
jamur tidak berklorofil (Campbell dan Reece, 2002). Dari keseluruhan
tumbuhan yang tersebar di muka bumi, sekitar 10% diantaranya berada di
Indonesia. Tumbuhan yang tingkat perkembangannya lebih tinggi, yaitu
tumbuhan tingkat tinggi (Phanerogamae), dimasukkan dalam satu divisio,
Spermatophyta yang terbagi atas Gymnospermae dan Angiospermae.
Angiospermae terbagi lagi atasMonocotyledonea  dan Dicotyledone.
Manusia telah memanfaatkan tumbuhan sebagai tanaman sumber
bahan makanan (tanaman pangan, tanaman perkebunan, tanaman sayuran,
dan tanaman buah-buahan), sumber bahan obat, sumber bahan
rempah/bumbu, sumber tanaman hias, sumber bahan kerajinan/industri/,
sumber bahan sandang, dan sumber bahan papan. Agar spesies tumbuhan
tersebut dapat dikenali karena kaitannya dengan peranannya dalam bidang
produksi tanaman secara efektif dan produktif, maka perlu dikaji
pengetahuan tentang klasifikasi tumbuhan, sehingga semua tumbuhan
dapat dikelompokkan secara taksonomis berdasarkan ciri-ciri yang
spesifik.
Tumbuhan yang tingkat perkembangannya lebih tinggi, yaitu
tumbuhan tingkat tinggi (Phanerogamae), dimasukkan dalam satu divisio,
Spermatophyta yang terbagi atas dua takson :
a. Gymnospermae
b. Angiospermae

1
Adapun ciri-ciri tumbuhan berbiji (Spermatophyta) adalah :
a. Menghasilkan biji
b. Didalam biji terdapat embrio
c. Mengalami penyerbukan
d. Organ tubuhnya sudah sempurna (sudah memiliki akar, batang, dan
daun secara lengkap)
e. Sporofitnya merupakan tanaman utama, sedang gametofitnya
mengalami reproduksi
f. Kandungan lembaganya ajan berubah menjadi biji

Golongan tumbuhan angiospermae disebut juga tumbuhan


berbunga dan masuk ke dalam divisi Magnoliophyta. Angiospermae
dianggap sebagai golongan tumbuhan dengan tingkat perkembangan yang
tertinggi. Tumbuhan berbunga adalah kelompok terbesar tumbuhan yang
hidup di daratan. Namanya diambil dari cirinya yang khas, yaitu
menghasilkan organ reproduksi dalam bentuk suatu bunga.

Pembagian Tumbuhan Angiospermae dibedakan ke dalam dua


kelas berdasarkan jumlah kotiledonnya, yakni monokotil dan dikotil. Ciri-
ciri Angiospermae memiliki bakal biji atau biji yang tertutup oleh daun
buah, mempunyai bunga sejati, umumnya tumbuhan berupa pohon, perdu,
semak, liana dan herba. Dalam reproduksi terjadi pembuahan ganda.
Angiospermae dibedakan menjadi dua yaitu Monocotyledoneae
(berkeping satu) dan Dicotyledoneae (berkeping dua)

B. Tujuan
Tujuan terciptanya makalah ini adalah untuk mengetahui bahwa
ilmu Taksonomi Tumbuhan Tinggi merupakan spesifikasi ilmu umtuk
membahas secara khusus penamaan suatu tumbuhan berdasarkan tingkatan
tumbuhan yang berkarakteristik tinggi.

2
C. Manfaat
Manfaat substansi dan yang urgen pada pembuatan makalah ini
adalah agar para pembaca wabilkhususnya penulis dapat memanfaatkan
tulisan yang telah hadir di depan kita ini sebagai refrensi dari
pengumpulan refrensi-refrensi yang ada agar memudahkan pula dalam
memahami ilmu Taksonomi.

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. Gymnospermeae

1. Cycadophyta

Cycadophyta terdiri dari sekitar 185 spesies. Batangnya


Cycadophyta tidak bercabang, daun-daun majemuk tersusun sebagai tajuk
di pucuk batang yang memanjang. Habitus (perawakan) Cycadophyta
menyerupai pohon palem. Beberapa jenis Cycadophyta memiliki pohon
amat pendek, jenis yang lain dapat mencapai tinggi 9 meter, tetapi
kebanyakan tingginya sekitar 2 meter. Semua anggota Cycadophyta
berumah dua. Strobilus yang dihasilkan berukuran besar namun rata-rata
reproduksinya rendah. Penyerbukan sering dibantu oleh serangga yang
tertarik dengan aroma yang dihasilkan strobilus jantan dan
betina. Tumbuhan Cycadophyta ini merupakan tumbuhan biji yang
primitif, hidup di daerah tropis dan subtropis. Di Indonesia kita kenal
pakis haji (Cycas rumphii) merupakan tanaman hias, akarnya bersimbiosis
dengan ganggang biru (Cyanophyceae) yang disebut Anabaena yang dapat
mengikat nitrogen (Anabaena cycadae). Daunnya tersusun dalam roset
batang, menyirip atau berbagi menyirip. Strobilus jantan dan betina
terdapat di ujung batang pada pohon yang berbeda (berumah dua).
Strobilus jantan dan betina dapat dilihat pada Gambar 7.16.

4
Ordo ini dicirikan dengan bentuk dan susunan daun yang mirip
dengan pohon palem. Batang tidak bercabang, akar serabut, dan ujung
daun mudanya menggulung seperti daun tumbuhan paku muda, termasuk
dalam tumbuhan berumah dua. Alat kelamin jantan dan alat kelamin betina
terdapat pada pohon yang berbeda. Pohon jantan mempunyai tongkol
dengan kotak-kotak berisi serbuk sari. Pohon betina membentuk daun
buah yang pipih yang pada lekukan tepi daun buah terdapat bakal biji.
Ordo ini beranggotakan sembilan genus yang masih hidup sampai
sekarang dan meliputi sekitar 100 spesies. Meskipun tumbuhan ini tidak
ditemukan dalam fosil diduga sudah muncul pada zaman trias sampai
kapur awal. Tanda-tanda khas golongan ini adalah batang tidak bercabang,
daun majemuk tersusun sebagai tajuk di pucak pohon. Cycadales baik
ditemukan baik di wilayah tropic maupun subtropik, misalnya Zamia dan
Cycas rumphii (pakis haji).
Adapun ciri – ciri umum dari ordo Cycadales adalah :
1. Berupa pohon seperti kelapa sawit dengan pertulangan
daun sejajar. Batang tidak bercabang, daunnya majemuk,
tersusun sebagai tajuk di puncak pohon.
2. Seperti kelapa sawit dengan pertulangan daun sejajar.
Batang tidak bercabang, daunnya majemuk, tersusun
sebagai tajuk di puncak pohon.
3. Betina pada tanaman yang berbeda

5
4. Daun berbagi menyirip, tersusun roset batang, daun muda
menggulung.
5. Mirip palma berkayu berbentuk pohon atau semak.
6. Strobilus jantan mengandung banyak sekali mikrosporofil
yang tersusun spiral dengan mikrosporangia pada
permukaan bawah.
7. Jumlah ovuli dua atau lebih pada tiap megasporofil.

Gambar strobilus betina;

Gambar strobilus jantan;

6
Contoh: Zamia furfuracea, Cycas revoluta dan Cycas
rumphii (pakis haji);

Contoh: Pakis Haji


Klasifikasi;
Kingdom : Plantae (tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (berpembuluh)
Superdivisio : Spermatophyta (menghasilkan biji)
Divisio : Cycadophyta (sikas)
Kelas : Cycadopsida
Ordo : Cycadales
Familia : Cycadaceae
Genus : Cycas
Spesies : Cycas rumphii 

Pakis haji berbentuk seperti kelapa sawit dan sering digunakan untuk
tanaman hias. Jenis ini dapat ditemukan di daerah tropis dan subtropis. Pakis
haji (aji) atau populer juga dengan nama sikas adalah sekelompok tumbuhan

7
berbiji terbuka yang tergabung dalam marga pakis haji atau Cycas dan juga
merupakan satu-satunya genus dalam suku Cycadaceae.
Pakis haji berhabitus mirip palem, namun sebenarnya sangat jauh
kekerabatannya. Kemiripan ini berasal dari susunan anak daunnya yang
tersusun berpasangan. Semua pakis haji berumah dua (dioecious) sehingga
terdapat tumbuhan jantan dan betina. Serbuk sari dihasilkan oleh tumbuhan
jantan dari runjung besar yang tumbuh dari ujung batang. Alat betina mirip
daun dengan biji-biji tumbuh dari samping. Alat betina tumbuh dari sela-sela
ketiak daun. Walaupun ia disebut “pakis”, dan daun mudanya
juga mlungkerpakis sejati, pakis haji sama sekali bukan anggota tumbuhan
berspora tersebut.
Akar beberapa jenis pakis haji dapat diinfeksi oleh sejenis
Cyanobacteria, Anabaena cycadeae , yang pada gilirannya menguntungkan
kedua pihak (simbiosis mutualistis). Akar yang terinfeksi akan membentuk
semacam bintil-bintil yang berisi jasad renik tersebut. Beberapa pakis haji
yang besar dapat dimakan bagian teras batangnya, karena mengandung pati.

Ciri-Ciri Pakis Haji


Adapun cirri-ciri dari pakis haji, adalah:
1. Berupa pohon, seperti kelapa sawit dengan pertulangan daun
sejajar. Batang tidak bercabang, daunnya majemuk, tersusun
sebagai tajuk di puncak pohon.
2. Berumah dua, artinya ada tanaman jantan yang menghasilkan
strobilus jantan dan tanaman betina yang menghasilkan
strobilus betina pada tanaman yang berbeda. Anggota ini
menghasilkan strobilus yang besar.
3. Daun berbagi menyirip, tersusun roset batang, daun muda
menggulung.
4. Mirip palma berkayu berbentuk pohon atau semak.
5. Strobilus terminalis, uniseksualis, dioecious.

8
6. Strobilus jantan mengandung banyak sekali mikrosporofil yang
tersusun spiral dengan mikrosporangia pada permukaan bawah.
7. Gamet jantan (spermatozoid) motil, di lingkungan air, penting
untuk penyerbukan.
8. Jumlah ovuli dua atau lebih pada tiap megasporofil.
9. Megasporofil mirip bulu ayam, tersusun longgar di ujung
batang atau tersusun rapat dan kompak.

2. Gynkgophyta
Salah satu tumbuhan dalam ordo Ginggoales adalah Ginkgo
(Gingko Biloba) merupakan spesies tunggal dari salah satu divisio anggota
tumbuhan berbiji terbuka yang berasal dari Cina. Selain itu, spesies ini
tercatat sebagai spesies pohon tertua di dunia.
Spesies ini awalnya dideskripsikan oleh Linnaeus pada 1771,
julukan tertentu biloba berasal dari bahasa Latin ‘dua’ bis dan ‘lobed’
Loba, mengacu pada bentuk daun. Biji Ginkgo tidak dilindungi oleh
ovarium dinding, itu morfologis dapat dianggap sebagai gymnospermae.

Ginkgo ini diklasifikasikan dalam divisi Gingkophyta, terdiri dari kelas


Ginkgoopsida tunggal, Ginkgoales ketertiban, keluarga Ginkgoaceae,
genus Ginkgo dan merupakan satu-satunya spesies yang tersisa dalam
kelompok ini. Ini adalah salah satu yang paling terkenal contoh dari

9
sebuah fosil hidup, karena selain Ginkgoales biloba tidak diketahui dari
catatan fosil setelah Pliosen.
Klasifikasi
Divisio : Ginkgophyta
Class : Ginkgoopsida
Ordo : Ginkgoales
Family : Ginkgoaceae
Genus : Ginkgo
Spesies : Ginkgo biloba

Ciri-Ciri

a. Batang Tinggi pohon Ginkgo biloba dapat mencapai 30 atau 40


meter dan lebarnya sekitar 8 meter. Batangnya memiliki diameter 3
atau 4 meter. Batangnya lurus seperti tiang dan bercabang.
Termasuk jenis batang dikotom.
b. Daun berukuran 5-10 cm (2-4 inchi) dan kadang-kadang sampai 15
cm (6 inchi).
c. Akar Memiliki perakaran tunggang yang kuat
d. Bunga tersusun atas daun kelopak (sepal). Familia Araucariaceae
Klasifikasi;
Divisio: Ginkgophyta

10
Class : Ginkgoopsida
Ordo : Ginkgoales
Family : Araucariaceae
Genus : Araucaria, Agathis
Spesies: Araucaria sp dan Agathis alba

B. Angiopermeae
1. Monocotiledoneae
Tumbuhan berkeping biji tunggal (atau monokotil) adalah salah
satu dari dua kelompok besar tumbuhan berbunga yang bijinya tidak
membelah karena hanya memiliki satu daun lembaga. Kelompok ini diakui
sebagai takson dalam berbagai sistem klasifikasi tumbuhan dan mendapat
berbagai nama, seperti Monocotyledoneae, Liliopsida, dan Liliidae.
Kelompok tumbuhan ini mencakup berbagai tumbuhan paling
berguna dalam kehidupan manusia. Sebagai sumber pangan, sumber energi
nabati, sumber bahan baku industri, perumahan, dekorasi, pakaian, media
penulisan, zat pewarna, dan sebagainya.
Ciri-Ciri Tumbuhan Monokotil

1. Memiliki sistem akar serabut


2. Bentuk sumsum atau pola tulang daun (Melengkung atau sejajar)
3. Ada tudung akar / kaliptra
4. Jumlah keping biji atau  kotiledon (satu buah keping biji saja)
5. Kandungan akar dan batang (Tidak terdapat kambium)
6. Jumlah kelopak bunga (Umumnya adalah kelipatan tiga)
7. Pelindung akar dan batang lembaga (Ditemukan batang lembaga /
koleoptil dan akar lembaga /keleorhiza)
8. Pertumbuhan akar dan batang (Tidak bisa tumbuh berkembang
menjadi membesar)

11
Tumbuhan monokotil digolongkan atas beberapa suku. Suku-suku tersebut
terdiri dari, suku rumput-rumputan, suku pinang-pinangan, suku pisang-
pisangan, dan suku jahe-jahean. Masing-masing penjelasannya adalah
sebagai berikut:
 Suku Rumput-rumputan (Graminaeae)

Suku Rumput-rumputan (Graminaeae) mempunyai daun berbentuk pita


dan bertulang daun sejajar. Daun suku rumput-rumputan melekat
langsung pada batang, yaitu pada tiap ruas batangnya. Bunga Suku
Rumput-rumputan (Graminaeae) berupa bulir dan penyerbukannya
dibantu angin. Contoh Suku Rumput-rumputan (Graminaeae) adalah:

Klasifikasi Gandum

Kingdom :   Plantae

Diviso :   Spermatophyta

Sub Divisio :   Angiospermae

Kelas :   Monocotilae

Ordo :   Poales

Famili :   Poaceae

Genus :   Triticum

Species :   Triticum sativum

 Suku Pinang-pinangan (Palmae)

12
Pada umumnya, Suku Pinang-pinangan (Palmae) mempunyai batang yang
tidak bercabang. Tulang daunnya menyirip, namun ada pula yang
berbentuk kipas. Bunganya berupa karangan atau tongkol. Letak tongkol
ini pada ketiak daun atau ujung batang.

Klasifikasi Kelapa

Kingdom :   Plantae

Divisio :   Spermatophyta

Sub Divisio :   Angiospermae

Kelas :   Monocotilae

Ordo :   Aracales

Famili :   Palmae

Genus  :   Cocos

Species :   Cocos nicifera

 Suku Pisang-pisangan (Musaceae)

13
Daun tumbuhan Suku Pisang-pisangan (Musaceae) berbentuk seperti
lanset dan tulang daunnya menyirip. Batang Suku Pisang-pisangan
(Musaceae) merupakan batang semu, sedangkan bunganya berupa
karangan bunga. Karangan bunga ini terdiri atas banyak bunga. Suku
Pisang-pisangan (Musaceae) banyak jenisnya dan biasanya diambil
buahnya. Buah pisang banyak mengandung, vitamin A yang bermanfaat
bagi kesehatan.

Klasifikasi Pisang

Kingdom : Plantae (Tumbuhan)

Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)

Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)

Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)

Kelas : Liliopsida (berkeping satu / monokotil)

Sub Kelas : Commelinidae

Ordo : Zingiberales

Famili : Musaceae (suku pisang-pisangan)

Genus : Musa`

Spesies : Musa paradisiaca

 Suku Jahe-jahean (Zingiberaceae)

14
Suku Jahe-jahean (Zingiberaceae) mempunyai batang yang tumbuh dari
rimpang. Rimpang ini tumbuh menjalar di dalam tanah. Daun Suku Jahe-
jahean (Zingiberaceae) mempunyai pelapah yang memeluk batang dan
letak daunnya berseling atau tersusun spiral. Mahkota bunga Suku Jahe-
jahean (Zingiberaceae) berjumlah tiga dan kelopak bunganya berbentuk
tabung. Contoh tumbuhan Suku Jahe-jahean (Zingiberaceae) antara lain,
Jahe, kunyit, kencur, dan bunga tasbih.

Klasifikasi Jahe

Kingdom :   Plantae

Divisio :   Spermatophyta

Sub Divisio :   Angiospermae

Kelas :   Monocotilae

Ordo :   Zingiberales

2. Dikotiledoneae

Tumbuhan berbiji belah (atau tumbuhan berkeping biji dua atau dikotil)


adalah segolongan tumbuhan berbunga yang memiliki ciri khas yang
sama: memiliki sepasang daun lembaga (kotiledon). Daun lembaga ini
terbentuk sejak dalam tahap biji sehingga biji sebagian besar anggotanya
bersifat mudah terbelah dua. Secara klasik, tumbuhan berbunga dibedakan
menjadi dua kelompok besar, yaitu tumbuhan berkeping biji dua (dikotil)
dan tumbuhan berkeping biji tunggal (monokotil).

15
Contoh tumbuhan dikotil :

1. Kacang tanah

2. Mangga

3. Rambutan

4. Belimbing
dll.

KESIMPULAN
A. Simpulan
Simpulan
yang telah
tersampaikan
pada materi ini
bahwa

16
Tumbuhan Tingkat Tinggi (Spermatophyta) merupakan tumbuhan berbiji,
yang dimana pembagian umum yang termasuk ke dalam sektor tersebut
adalah:
1. Gymnospermeae
a. Cycadophyta
Batangnya Cycadophyta tidak bercabang, daun-daun majemuk tersusun
sebagai tajuk di pucuk batang yang memanjang. Habitus (perawakan)
Cycadophyta menyerupai pohon palem. Contoh spesies ini Cycas rumphii.
b. Ginkgophyta
Ginkgo ini diklasifikasikan dalam divisi Gingkophyta, terdiri dari kelas
Ginkgoopsida tunggal, Ginkgoales ketertiban, keluarga Ginkgoaceae,
genus Ginkgo dan merupakan satu-satunya spesies yang tersisa dalam
kelompok ini. Ini adalah salah satu yang paling terkenal contoh dari
sebuah fosil hidup, karena selain Ginkgoales biloba tidak diketahui dari
catatan fosil setelah Pliosen.

2. Angiospermeae
a. Monocotiledoneae
Tumbuhan berkeping biji tunggal (atau monokotil) adalah salah satu dari
dua kelompok besar tumbuhan berbunga yang bijinya tidak membelah
karena hanya memiliki satu daun lembaga
b. Dicotiledoneae
Tumbuhan berbiji belah (atau tumbuhan berkeping biji dua atau dikotil)
adalah segolongan tumbuhan berbunga yang memiliki ciri khas yang
sama: memiliki sepasang daun lembaga (kotiledon).

B. Saran
Perbanyaklah waktu luang untuk mendalami ilmu ini baik dengan
membaca buku, kajian-kajian, dan jurnal-jurnal perspektif para ahli maka
dengan hal tersebut memudahkan kita untuk memahami dan dapat menjadi
suatu yang melekat pada diri sehingga dengan itu kita pun dapat mengenal
dunia tumbuhan dengan pandangan Takson atau pengelompokannya.

DAFTAR PUSTAKA

17
Anderson, E., & Anderson, L. (2018). Introduction to Plant Taxonomy. CRC
Press.
Heywood, V. H., Brummitt, R. K., Culham, A., & Seberg, O. (Eds.). (2007).
Flowering Plant Families of the World. Firefly Books.
Judd, W. S., Campbell, C. S., Kellogg, E. A., Stevens, P. F., & Donoghue, M. J.
(2016). Plant Systematics: A Phylogenetic Approach. Sinauer Associates.
Raven, P. H., Evert, R. F., & Eichhorn, S. E. (2020). Biology of Plants. W. H.
Freeman.
Simpson, M. G. (2010). Plant Systematics. Academic Press.
Sosef, M. S. M., Dauncey, E. A., & Brink, M. (2007). Flora of Tropical East
Africa: Cycadaceae. Royal Botanic Gardens, Kew.
Strasburger, E., Fahn, A., Petermann, H., & Kausche, G. (2014). Strasburger's
Plant Sciences: Including Prokaryotes and Fungi. Springer.
Walters, S. M., Brady, A., Brickell, C. D., Cullen, J., Green, P. S., Lewis, J., ... &
Alexander, J. C. M. (Eds.). (2015). The European Garden Flora: A Manual for the
Identification of Plants Cultivated in Europe, Both Out-of-Doors and Under Glass.
Cambridge University Press.

18

Anda mungkin juga menyukai