Anda di halaman 1dari 58

LAPORAN HASIL PRAKTIKUM

Mata kuliah Biologi Umum


Dosen pengampu : DRA.Muhardini I.,M.MPd.

Disusun Oleh :
Dian rahmawati 41035003171011
Indah wahyuni 41035003171014
Siti Halida Hamzah Fatimah Zaman 41035003171015
Febriyane ashari kusumah suhardi 41035003171018
Badaria feneterima 41035003171035

PROGAM STUDI AGROTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS ISLAM NUSATARA
BANDUNG
2018
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim,
Puji dan syukur kami panjatkan kepada pencipta alam beserta isinya Allah
SWT yang Maha Kuasa yang telah melimpahkan berjuta karunia dan nikmat-Nya
sehingga penulis dapat menyusun serta menyelesaikan “Hasil Laporan Praktikum
Biologi “
Selama proses penyusunan laporan ini penulis mendapatkan banyak rintangan
dan kesulitan. Namun berkat doa, bimbingan, motivasi, serta arahan dari berbagai
pihak, semuanya dapat penulis lewati, sehingga mampu menyelesaikan laporan ini.
Penulis menyadari bahwa laporan ini jauh dari kesempurnaan, sehingga kritik
dan saran yang konstruktif sangat kami harapkan khususnya dari Dosen mata kuliah
Baiologi Umum untuk dijadikan pedoman pada penulisan berikutnya. Harapan kami
semoga penulisan laporan ini bisa bermanfaat bagi pembaca umumnya dan khususnya
bagi penulis. Amin..

Bandung ,10 Januari 2018

Penulis

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................................................................................. i

DAFTAR ISI................................................................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................................ 1

1.1. Latar belakang ............................................................................................................................... 1

1.2. Maksud dan tujuan praktikum....................................................................................................... 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HASIL PENGAMATAN PRAKTIKUM ................................. 4

2.1. Serat .............................................................................................................................................. 4

2.2. Amilum tumbuhan ...................................................................................................................... 11

2.3. Trikoma pada tumbuhan ............................................................................................................. 15

2.4. Benda ergastik tumbuhan ............................................................................................................ 21

2.5. Jaringan mekanik tumbuhan ....................................................................................................... 25

2.6. Sel mati tumbuhan ...................................................................................................................... 32

2.7. Ikatan pembuluh tumbuhan......................................................................................................... 37

2.8. Plastid tumbuhan ......................................................................................................................... 42

BAB III METODOLOGI PRAKTIKUM ............................................................................................... 50

3.1. Tempat dan waktu praktikum ..................................................................................................... 50

3.2. Alat dan bahana........................................................................................................................... 51

3.3. Langkah kerja praktikum ............................................................................................................ 51

BAB IV PENUTUP ................................................................................................................................... 53

4.1. Kesimpulan ................................................................................................................................. 53

4.2. Saran ........................................................................................................................................... 54

ii
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Alam semesta terdiri dari komponen biotik dan abiotik. Komponen biotik
(makhluk hidup) jumlahnya sangat banyak dan sangat beraneka ragam. Mulai dari
laut, dataran rendah, sampai di pegunungan, terdapat makhluk hidup yang
jumlahnya banyak dan sangat beraneka ragam. Karena jumlahnya banyak dan
beraneka ragam, maka kita akan mengalami kesulitan dalam mengenali dan
mempelajari makhluk hidup. Untuk mempermudah dalam mengenali dan
mempelajari makhluk hidup maka kita perlu cara. Cara untuk mempermudah kita
dalam mengenali dan mempelajari makhluk hidup disebut Sistem Klasifikasi
(penggolongan / pengelompokan).Pada mulanya beberapa ahli menggolongkan
dunia tumbuhan (kingdom Plantae) kedalam lima divisio yaitu :
1. Tumbuhan lumut / Bryophyta.
Lumut mempunyai bagian-bagian tubuh yang menyerupai akar,
batang, dan daun. Akar tetapi, bagian-bagian itu sebenarnya bukan akar,
batang, dan daun sejati. Bagian yang menyerupai akar disebut rizoid. Rizoid
berupa benang-benang halus. Bagian ini berguna untuk menganbil air dan
mineral. Tumbuhan lumut mempunyai klorofil sehingga berwarna hijau.
Lumut biasanya hidup di tempat lembab yang tidak terkena cahaya secara
langsung. Ada juga lumut yang hidup di tempat kering dan juga di air.
Lumut berkembang biak dengan spora dan mengalami pergiliran keturunan.
2. Tumbuhan paku / Pteridophyta.
Tumbuhan paku merupakan tumbuhan berkormus dan berpembuluh
yang paling sederhana. Terdapat lapisan pelindung sel (jaket steril) di
sekeliling organ reproduksi, sistem transpor internal, hidup di tempat yang
lembap. Akar serabut berupa rizoma, ujung akar dilindungi kaliptra. Sel-sel
akar membentuk epidermis, korteks, dan silinder pusat (terdapat xilem dan
fleom).

1
3. Tumbuhan biji / Spermatophyta.
a. Tumbuhan Biji Terbuka (Gymnospermae)
Gymnospermae atau tumbuhan biji terbuka adalah tumbuhan biji
yang bijinya tidak tertdapat dalam buah., tetapi bijinya terletak di
daun buah sehingga bijinya tampak dari luar. Daun buah adalah daun
biasa yang berubah bentuk dan fungsinya, yaitu bentuknya
memanjang dan tepinya berlekuk-lekuk. Di tempat lekukannya
terdapat bakal biji. Karena bakal bijinya tidak diliputi daun buah,
tumbuhan biji terbuka disebut tumbuhan biji
telanjang.Pteridospermae (Paku Biji). Gymnospermae digolongkan
menjadi empat kelas sebagai berikut :
 Cycadinae
 Ginkgoinae
 Gnetinae
 Coniferinae
b. Tumbuhan Biji Tertutup (Angiospermae)
 Tumbuhan biji tertutup (Angiospermae) adalah tumbuhan biji
yang letak bijinya tertutup oleh daun buah. Angiospermae
sudah memiliki organ yang berkembang sempurna sehingga
dianggap sebagai golongan tumbuhan dengan tingkat
perkembangan evolusi tinggi, dan angiospermae merupakan
tumbuhan berbunga sejati. Angiospermae digolongkan
menjadi, yaitu:
 Tumbuhan Berkeping Satu (Monokotil)
Monokotil adalah tumbuhan yang hanya mempunyai satu
kotiledon. Tumbuhan monokotil pada saat berkecambah
bijinya tidak membelah karena hanya mempunyai satu
keeping biji.
 Tumbuhan Berkeping Dua (Dikotil)
Dikotil adalah tumbuhan yang mempunyai dua kotiledon.
Pada saat biji tumbuhan dikotil berkecambah

2
1.2. Maksud dan Tujuan Praktikum
Adapun maksud dan tujuan dari praktikum ini antara lain :
1. Untuk mengetahui dan memahami macam-macam serat kapok, wol dan
kapas
2. Untuk mengetahui dan memahami macam-macam butir amilum pada
tumbuhan ubi kayu, tepung beras, kentang
3. Untuk mengetahui dan memahami sel epidermis yang ada pada bawang
merah
4. Untuk mengetahui dan memahami sel pipi pada manusia
5. Untuk mengetahui dan memahami trikomoma dan bentuk alat pada tumbuhan
bambu, tembakau, dan waru.
6. Untuk mengetahui dan memahami sel-sel yang ada pada wortel dan pepaya.
7. Untuk megetahui dan memahami sel pemebentuk jaringan pada leunca, buah
kelapa, batang teh dan batang kumis kucing.
8. Untuk mengetahui dan memahami kelopak bunga pada tumbuhan
9. Untuk mengetahui dan memahami sel-sel mati pada batang singkong.
10. Untuk mengetahui dan memahami macam-macam ikatan pembuluh pada
akar anggrek, batang dan akar jagung.
11. Untuk mengetahui dan memahami susunan anatomi pada kayu jati dan kayu
pinus.
12. Untuk mengetahui dan memahami susunan morfologi pada bunga merak,
bunga kertas, bunga sepatu, buah alpukat, buah rambutan, buah tomat, buah
jeruk, buah papaya, buah mentimun, dan cabai merah.

3
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA DAN HASIL PENGAMATAN PRAKTIKUM

2.1. Praktikum 1 Serat

Serat ialah suatu jenis bahan berupa potongan-potongan yang membentuk


jaringan memanjang yang utuh ataupun senyawa. serat yang paling sering dijumpai
disekitar kita yaitu kain. Bahan ini sangat penting dalam kehidupan kita, baik hewan
maupun tumbuhan sebagai kebutuhan tubuh kita sendiri. Manusia menggunakan serat
dalam banyak hal,seperti:membuat tali, kain, kertas dll. Serat dapat digolongkan
menjadi dua jenis yaitu serat alami dan serat sintetis (serat buatan manusia). Serat
sintetis dapat diproduksi secara murah dalam jumlah yang besar .Serat alami memiliki
kelebihan khususnya dalam hal kenyamanan,karena terbuat dari tumbuhan dan hewan.

Jenis jenis serat :

1. Serat alami
Serat alami menurut Jumaeri, (1977:5), yaitu “serat yang langsung diperoleh di
alam. Pada umumnya kain dari serat alam mempunyai sifat yang hampir sama
yaitu kuat, padat, mudah kusut, dan tahan penyetrikaan”. Serat alam digolongkan
lagi menjadi :
1) serat tumbuh-tumbuhan (selulosa)
Serat tumbuh-tumbuhan memiliki dasar kimia selulosa yang berdasrkan
pada asal tumbuhannya dapat berasal dari biji, daun, batang, dan, buah.
a. Biji
Serat yang berasal dari biji terdiri atas serat kapas dan kapok.
Namun dalam pembuatan busana lebih banyak digunakan serat
kapas (cotton). Serat kapok digunakan sebagai bahan pengisi.
Menurut perkiraan, kapas telah dikenal orang sejak 5.000 tahun
sebelum Masehi. Sukar untuk dipastikan negeri mana yang
pertama-tama menggunakan kapas, tetapi para ahli mengatakan
bahwa India adalah Negara tertua yang pertama menggunakan
kapas. Sifat serat kapas adalah memiliki kekuatan yang cukup

4
tinggi dan dapat dipertinggi dengan proses perendaman dalam
larutan soda kostik. Hal ini juga akan menambah kilau dan daya
serap serat pada waktu pencelupan atau proses kimia lainnya.
Kekuatan serat kapas terutama dipengaruhi oleh kadar selulosa
dalam serat, panjang rantai molekul dan orientasinya. Kekuatan
serat kapas dalam keadaan basah lebih tinggi dibandingkan dalam
keadaan kering. Oleh karena kapas sebagian besar tersusun dari
selulosa serat kapas pada umumnya tahan terhadap penyimpanan,
pengolahan, dan pemakaian sehari-hari, kapas bersifat higroskopis
atau menyerap air. Kapas memiliki ketahanan terhadap panas yang
tinggi, dan tahan sabun alkali.
2) Serat protein
Serat proteina dapat berbentuk staple atau filamen. Serat protein berbentuk
stapel berasal dari rambut hewan berupa domba, alpaca, unta, cashmer,
mohair, kelinci, dan vicuna. yang paling sering digunakan adalah wol dari
bulu domba.

a. Serat wol
Baju wol jika dipakai terasa hangat dan dapat digunakan untuk
baju anak. dikatakan suatu bahan konduktor yang jelek, wol
bersifat hidroskopis. Tetapi serat tersebut juga melepaskan uap air
secara perlahan-lahan, sewaktu wol melepaskan uap uap air akan
menimbulkan panas pada bahan tekstil . Wol tahan kusut dan
bersifat dapat menahan lipatan, misalnya karena penyetrikaan. Wol

5
dan serat-serat yang sejenis merupakan serat-serat alam yang dapat
(felting) menggumpal, apabila dikerjakan dalam larutan sabun
bersuhu panas.
b. Serat sutera
Serat sutera berbentuk filamen, dihasilkan oleh larva ulat sutera waktu
membentuk kepompong. Sutra dapat digunakan untuk busana pesta
anak, yang sering digunakan adalah sutra campuran dengan serat
sintetis.
2. Serat buatan
Serat buatan menurut Jumaeri, (1979:35), yaitu “serat yang molekulnya disusun secara
sengaja oleh manusia. Sifat-sifat umum dari serat buatan, yaitu kuat dan tahan
gesekan”.
1) Rayon
Rayon merupakan serat buatan yang paling awal dibuat, memiliki faktor yang
terpenting untuk keberhasilan pemasaran serat rayon adalah harga yang murah
dan dapat dipergunakan untuk membuat kain yang bagus dengan warna
menyerupai wol, sutera ataupun linen. Serat rayon pertama kali dibuat untuk
membuat kain pakaian jenis krep atau menyerupai linen. Serat rayon ada
bermacam-macam yaitu serat rayon viskos, serat rayon kupramonium, serat
rayon modulus, serat rayon kekuatan tinggi, serat polinosic. Jenis serat rayon
yang dapat digunakan sebagai kain untuk busana anak, yaitu seraT rayon
viskosa dan rayon kuproamonium.

6
a. Rayon Viskosa
Campuran rayon viskosa dan poliester banyak digunakan sebagai bahan
pakaian. Kain-kain yang halus digunakan untuk pakaian dan pakaian
dalam. Rayon viskosa tahan terhadap penyetrikaan, tetapi oleh
pemanasan yang lama warnanya akan berubah menjadi kuning.
Sedangkan oleh penyinaran kekuatannya akan berkurang. Rayon
viskosa cepat rusak oleh asam dibandingkan dengan kapas, terutama
dalam keadaan panas. Rayon viskosa tahan terhadap pelarut-pelarut,
Sedangkan jamur akan menyebabkan kekuatannya berkurang serta
berwarna lebih kusam.
b. Rayon Kupramonium
Rayon kupramonium adalah selulosa yang di generasi, maka sifatnya
dalam banyak hal sama dengan rayon viskos. Perbedaan sifat-sifatnya
antara rayon kupramonium sangat halus, lebih mulur diwaktu basah
dibanding waktu kering, bahan mudah terbakar, dan kekuatannya
berkurang oleh sinar matahari.Rayon kupramonium kebanyakan
digunakan untuk busana pesta anak wanita, karena kain bermutu tinggi
dengan kehalusan filamennya member sifat lemas dan drape yang baik.
2) Polimer Sintesis
Polimer sintetis yaitu serat yang dibuat dari polimer-polimer buatan. Polimer
sintesis diantaranya poliamida (Nylon) dan poliester.

a. Poliamida (Nylon)
Polimida (Nylon) merupakan serat yang kuat. Sifat-sifat Nylon adalah
kuat dan tahan gesekan , daya mulurnya besar apabila diregang sampai

7
8 %, benang akan kembali pada panjang semula, tetapi kalau terlalu
regang bentuk akan berubah, elastis, tidak mengisap uap air panas atau
bahan tekstil mudah kering, sehingga Nylon akan baik digunakan untuk
pakaian bepergian, dan pakaian dalam anak karena ringan dan cepat
kering.
b. Poliester
Kain-kain yang dibuat dari poliester mempunyai sifat cepat kering, kuat
dan dapat berbentuk seperti serat alam. Serat-serat poliester bisa
dicampur dengan serat-serat katun, wol, rayon, dan sutera. Poliester
memiliki sifat yang baik, yaitu sifat tahan kusut, dan dimensi yang
stabil. Untuk pakaian ringan/tipis, poliester sangat baik jika dicampur
dengan kapas.Serat poliester dapat menghasilkan kain yang tipis atau
tebal dengan cara menenun atau merajut sesuai dengan kebutuhan, jika
menghendaki kain yang terasa sejuk atau hangat, poliester dapat
dicampur dengan katun atau rayon, disebut dengan TC dan TR, yang
digunakan sebagai seragam sekolah anak.
c. serat akrilat
Sifat akrilat yang menonjol adalah mempunyai berat jenis rendah dan
daya ruwah (bulking power) yang sangat besar, sehingga serat tersebut
sering diberi julukan hangat tak berbobot (Warmth Without Weight).
Serat akrilat di gunakan sebagai pengganti wol pada busana anak.
Keberhasilan serat akrilat terutama pada penggunaan sebagai serat
stapel yang dapat menyerupai sifat wol. Untuk pakaian terasa lebih
lembut, lebih ringan dan tidak gatal seperti sifat serat wol, tidak
mengempa (non felt), mudah dicuci atau dirawat menjadikan SERAT
ini saingan dari serat wol.

8
1. Kapok
Klasifikasi ilmiah tumbuhan randu (Ceiba pentandra L.) berdasarkan
taksonominya (Lanting dan Palaypoyan, 2002):
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Subdivisi : Spermatophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Malvales
Famili : Malvaceae
Genus : Ceiba
Spesies : Ceiba pentandra L.

Gambar praktikum Gambar literatur


Pembesaran 40×10

2. Wol
Menurut Ensminger (2002), hewan domba penghasil wol diklasifikasikan
sebagai berikut :
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mammalia
Ordo : Artiodactyla

9
Famili : Bovidae
Genus : Ovis
Species : Ovis aries

Gambar praktikum Gambar literatur


Pembesaran 10×10

3. Kapas
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Kelas : Monocotiledonae
Ordo : Malvales
Family : Malvaceae
Genus : Gossypium
Spesies : Gossypium sp. (Kapas)

Gambar praktikum Gambar literatur

10
Pembesaran 40×10

2.2. Praktikum 2 Amilum Tumbuhan


Menurut farmakope IV ada beberapa keterangan mengenai amilum, diantaranya :
1. Amylum manihot ( pati singkong ) Pati singkong adalah pati yang diperoleh dari
umbi akar Manihot utillissima Pohl ( familia Euphorbiaceae ). Pemerian : serbuk
sangat halus, putih. Kelarutan : paktis tidak larut dalam air dingin dan dalam etanol.
Mikroskopik : butir tunggal, agak bulat atau bersegi banyak, butir kecil diameter
5µm sampai 10µm, butir besar bergaris tengah 20µm sampai 35µm, hilus di tengah
berupa titik, garis lurus atau bercabang tiga, lamela tidak jelas,konsentris, butir
majemuk sedikit, terdiri atas dua atau tiga butir tunggal tidak sama bentuknya.
Bahan organik asing : tidak lebih dari sespora sel. Wadah dan penyimpanan : dalam
wadah tertutup rata.
2. Amylum maydis Pati jagung adalah pati yang diperoleh dari biji Zea mays L (
familia Poaceae ) Pemerian,kelarutan,bahan organik asing,wadah penyimpanan :
memenuhi syarat seperti yang tertera pada Pati Singkong. Mikroskopik : butir
bersegi banyak, bersudut, ukuran 2µm sampai 23µmatau butir bulat dengan
diameter 25µm sampai 32µm. Hilus ditengah berupa rongga yang nyata atau celah
berjumlah 2 sampai 5,tidak ada lamela. Amati di bawah cahaya terpolarisasi,
tampak bentuk silang berwarna hitam, memotong pada hilus.
3. Amylum oryzae Pati beras adalah pati yang diperoleh dari biji Oryza sativa L.
(Familia Poaceae). Pemerian,kelarutan,bahan organik asing,wadah penyimpanan :
memenuhi syarat seperti yang tertera pada Pati Singkong. Mikroskopik : bitur
versegi banyak ukuran 2µm sampai 5µm, tunggal atau majemuk bentuk bulat telur
ukuran 10µm sampai 20 µm. Hilus ditengah, tidak terlihat jelas,tidak ada lamela
konsentris. Amati di bawah cahaya terpolarisasi, tampak bentuk silang berwarna
hitam, memotong pada hilus.
4. Amylum solani Pati kentang adalah pati yang diperoleh dari umbi Solanum
tuberosum L. (familia Solanaceae) Pemerian,kelarutan,bahan organik asing,wadah
penyimpanan : memenuhi syarat seperti yang tertera pada Pati Singkong.

11
1. Tepung Ubi Kayu
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Malpighiales
Famili : Euphorbiaceae
Genus : Mannihot
Spesies : Mannihot esculenta(Tepung Ubi Kayu)

Gambar praktikum Gambar literatur

2. Tepung Beras
Divisio : Spermatophyta
Sub divisio : Angiospermae
Kelas : Monocotyledoneae,
Ordo : Poales,
Famili : Graminae
Genus : Oryza Linn
Species : Oryza sativa L. (Tepung Beras)

12
Gambar praktikum Gambar literatur
Pembesaran 40×10

3. Kentang
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Dicotyledonae
Famili : Solanaceae
Genus : Solanum
Spesies : Solanum tuberosum (kentang)

Gambar praktikum Gambar literatur


Pembesaran 40×10

4. Kulit bawang merah


Kingdom : Plantae
Sub kingdom : Tracheobionta
Super division : Spermatophyta
Divisio : Magnoliophyta

13
Kelas : Liliopsid
Sub kelas : Lilidae
Ordo : Lililale
Famili : Liliacea
Genus : Alliu
Spesies : Allium cepa L. Var. Aggregatum (Bawang Merah)

Gambar praktikum Gambar literatur


Pembesaran 40×10

5. Sel pipi
1. Sel epitel rongga mulut tergolong sel hewan karena tidak dijumpainya
dinding sel,vakuola,dan plastida.
2. Tidak jelasnya batasan-batasan antar selkarena sel epitel rongga mulut tidak
memiliki dinding sel.
3. Hampir tidak dijumpainya ruangan antar sel.Karena sel epitel terikat satu
dengan yang lainnya.

Gambar praktikum Gambar literatur


Pembesaran 10×10

14
2.3. Praktikum 3 Trikoma Pada Tumbuhan
Trikoma yang tidak sama dengan rambut kita, tapi karena di definisikan sebagai
rambut karena hal itu merupakan perkembangan dari epidermis, kemudian trikoma
digunakan untuk semua tujuan praktis, semacam rambut. Tidak seperti bulu hewan,
meskipun trikoma sering merupakan sel-sel hidup.
Trikoma ini dapat berjalan keseluruhan struktur, penampilan dan tekstur. Beberapa trikoma
yang lemah, beberapa kasar beberapa yang bercabang seperti ranting pohon yang lain
berbentuk bintang, beberapa panjang dan lurus yang lain pendek dan keriting.
Hanya rambut mamalia melayani berbagai tujuan pelindung, termasuk isolasi dan
kamuflase begitu trikoma. Trikoma dapat berfungsi sebagai isolasi dengan menjaga es jauh
dari sel-sel daun. Mereka dapat membantu mengurangi penguapan dengan melindungi
tanaman dari angin dan panas. Dalam banyak kasus pada trikoma ini melindungi tanaman
dari serangga herbivora yang mungkin ingin memakan mereka. Dan dalam beberapa kasus,
jika trikoma memiliki bentuk yang kaku akan menjengkelkan, mereka dapat melindungi
tanaman dari herbivora besar.
Pada sel-sel epidermis ada yang membentuk struktur berupa rambut-rambut yang menonjol
ke arah luar yang disebut dengan trikoma. Dilihat dari fungsinya terikoma ini memiliki
peran yang bermacam-macam. Trikoma pada akar sangat berperan dalam memperluas
bidang penyerapan air dan garam mineral. Dilihat dari kemampuan menghasilkan sekret,
trikoma dibagi menjadi dua yakni trikoma glandular dan trikoma non galndular.
a. Trikoma Glandular : glandular mengeluarkan sekret berupa garam, larutan gula,
racun atau terpentin.
b. rikoma Non Glandular : Trikoma yang biasanya hanya berupa tonjolan seperti
duri-duri pada batang, daun atau buah yang tidak menghasilkan sekret.
Fungsi Trikoma
1. Pada bagian akar berfungsi untuk penyerapan.
2. Pada epidermis daun dan batang untuk mengurangi penguapan dan gangguan
mekanik.
3. Pada bunga Lonicera, rambut-rambut yang terdapat pada epidermis yang
berbatasan pada petal mengeluarkan nektar.

15
4. Pada rambut kepala putik, mengeluarkan perekat untuk melekatnya polen.
5. Pada biji untuk mengeringkan dan mempermudah penyebaran oleh angin.
6. Untuk menahan dari pertikular.
1. Pelepah daun bambu
Kingdom : Planta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Sub Kelas : Commelinida
Famili : Graminae
Sub Famli : Bambusidae
Genus : Arundinaria, Bambusa, Dendrocalamus, Dinochloa,
Gigantochloa, Melocnna, Nastus, Phyllostacchys,
Schizostachyum, danThyrsostachys.
Spesies : Bambusa sp. (bambu)

Gambar praktikum Gambar literatur


Pembesaran 10×10

2. Daun tembakau
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotiledonae
Ordo : Solanales
Family : Solanaceae
Genus : Nicotiana
16
Spesies : Nicotiana tabacum(daun tembakau)

Gambar praktikum Gambar literatur


Pembesaran 40×10

3. Daun waru
Kingdom : Plantae
Sub kingdom : Tracheobionta
Super divisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Sub kelas : Dilleniidae
Ordo : Malvales
Famili : Malvaceae
Genus : Hubiscus
Spesies : Hibiscus tiliaceus L. (daun waru)

Gambar praktikum Gambar literatur


Pembesaran 10×10

17
4. Daun papaya
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Super Divisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliosida
Sub Kelas : Dilleniidae
Famili : caricaceae
Genus : Carica
Spesies : Carica papaya L(pepaya)

Gambar praktikum Gambar literatur


Pembesaran 40×10

5. Wortel
Divisi : spermatophyte
Kelas : Angiospermae
Subkelas : Dicotyledone
Ordo : Umbellales
Famili : Umbelliferae
Spesies : Raphanus Satiivus L(wortel)

18
Gambar praktikum Gambar literatur
Pembesaran 40×10

6. Batang leunca
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Super Divisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Sub Kelas : Asteridae
Ordo : Solanales
Famili : Solanaceae
Genus : Solanum
Spesies : Solanum nigrum L.(leunca)

Gambar praktikum Gambar literatur


Pembesaran 40×10

19
7. Kelopak bunga atau stomata
Fungsi utama stomata adalah untuk memungkinkan gas seperti
karbon dioksida, uap air dan oksigen untuk bergerak dengan cepat masuk
dan keluar dari daun. Stoma mengambil CO2 dari udara untuk dijadikan
bahan fotosintesis, mengeluarkan O2 sebagai hasil fotosintesis. Stomata
ibarat hidung kita dimana stomata mengambil CO2 dari udara dan
mengeluarkan O2, sedangkan hidung mengambil O2 dan mengeluarkan
CO2. Selain stomata, tumbuhan tingkat tinggi juga bernafas melalui lentisel
yang terletak pada batang. Stomata ditemukan pada semua bagian di atas
tanah tanaman termasuk kelopak bunga, tangkai, lembut rumputan batang
dan daun. Mereka terbentuk pada tahap awal perkembangan ini berbagai
organ tanaman dan karena itu mencerminkan kondisi lingkungan di mana
mereka tumbuh. Fungsi stomata selanjutnya adalah untuk sebagai jalan
masuknya CO2 dari udara pada proses fotosintesis dan sebagai jalan
penguapan (transpirasi). Sel yang mengelilingi stomata atau biasa disebut
dengan sel tetangga berperan dalam perubahan osmotik yang menyebabkan
gerakan sel penutup.

Gambar praktikum Gambar literatur


Pembesaran 40×10

8. Putik bunga
Putik adalah bagian dari bunga yang memproduksi bakal biji. Putik ini
terdiri dari ovarium, tangkai dan stigma.

20
Ovula dewasa adalah benih, dan bagian basal dari putik, ovarium,
menghasilkan ovula. Putik adalah bagian dari Ginesium, atau bagian betina
dari bunga, yang menghasilkan ovula. Ovula berkembang menjadi buah dan
biji.

Gambar praktikum Gambar literatur


Pembesaran 40×10

2.4. Praktikum 4 Benda Ergastik Pada Tumbuhan


Benda ergastik adalah bahan non protoplasma, baik organik maupun anorganik,
sebagai hasil metabolisme yang berfungsi untuk pertahanan, pemeliharaan struktur sel, dan
juga sebagai penyimpanan cadangan makanan, terletak di baigan sitoplasama, dinding sel,
maupun di vakuola. Dalam sel benda ergastik dapat berupa karbohidrat (amilum), protein
(aleuron dan gluten), lipid (lilin, kutin, dan suberin), dan Kristal (Kristal ca-oksalat dan
silika). Seperti dijelaskan sebelumnya bahwa benda ergastik memiliki banyak fungsi untuk
sel, misalnya penyimpanan cadangan makanan, contohnya amilum; pemeliharaan struktur
(lilin) dan perlindungan, misalnya adanya Kristal Ca oksalat dalam suatu jaringan
tumbuhan dapat menyebabkan reaksi alergi bagi hewan yang memakannya, sehingga
hewan tersebut tidak akan bernafsu menyentuhnya untuk yang kedua kali (Priyandoko,
2004)

21
Sifat Benda Ergastik
A. Benda Ergastik yang Bersifat Cair
a. Amilum (butir-butir amilum) :
Ciri-ciri amilum:
 Mempunyai rumus empiris(C6H10O5)n,
 Berupa karbohidrat atau polisakarida yang berbentuk tepung disebut
amiloplas,

Amilum dapat dibedakan menjadi:


 Leukoamiloplas yang berwarna putih dan menghasilkan tepung
cadangan makanan.
 Kloroamiloplas berwarna hijau dan menghasilkan tepung asimilasi.
b. Aleuron dan kristal putih telur
Ditemukan pada endosperm yang mengering. Prosesnya : keringnya
biji, yang berarti mengeringnya endosperm menjadi semakin sedikit
sehingga konsentrasi konsentrasi zat-zat yang terlarut seperti putih telur,
garam dan lemak akan smakin besar, kemudian vakuola pecah hal ini akan
terus berlangsung hingga vakuola pecah menjadi kecil-kecil yang
mengandung zat-zat yang mengkristal yang disebut aleuron. Sebuah aleuron
berisi sebuah/ lebih krsitaloid putih telur dan sebuah atau beberapa
guboid(bulatan kecil yang terbuat dari zat fitin yaitu garam Ca dan Mg dari
asam mesoinosit hexafosfor). Aleuron dapat terlihat pada lapisan paling luar
dari endosperm padai dan jagung, dapat terbuang karena pencucian beras
terlalu bersih, sedangkan pada biji jarak aleuron tampak tersebar dengan
ukuran lebih besar dari aleuron padi.
c. Kistal-kristal
Kristal yang terdapat pada tumbuahn merupakan hasil akhir dari
metabolisme, umumnya terbentuk dari kristal Ca-oksalat yang diendapkan.
Kristal tersebut tidak larut dalam asam cuka namun larut dalam asam kuat.
B. Benda Ergastik Bersifat Cair

22
Merupakan zat yang terlarut dalam cairan sel, terdapat dalam vakuola. Dalam
sebuah sel, kemungkinan mempunyai vakuola-vakuola yang komposisi ergastik
cair yang berlainan. Ergastik yang berupa cairan itu meliputi:
a. Asam Organik, antara lain asam oksalat, asam sitrat, asam malat yang
kadang-kadang dalam bentuk garam-garamnya. Konsentrasi asam organic
yang tinggi banyak dijumpai pada vakuola-vakuola muda
b. Karbohidrat, berupa sakarida yang terlarut, antara lain
,monosakarida(glukosa,fruktosa) dan disakarida(sakarosa, maltosa) bentuk
gula didapatkan berupa inulin, seperti pada umbi dahlia sp.
c. Protein, berupa asam amino dan peptida sederhana
d. Lemak,berupa lemak atau minyak sebagai cadangan makanan, antara lain :
asam palmitat dan asam stearat, seperti pada biji kacang tanah dan daging
buah kelapa.
 Zat penyamak(tannin)
 Antosianin
 Alkaloid: Jenis Alkaloid bermacam macam meliputi
 Cafein : cofea arabica
 Papain : carica papaya
 Theobromin : Theobromin cacao
 Atrophin : Athropha balladona
 Morfin : Canabis sp
 Kokain : Erytocyclon coca
 Solanin : Solanum tuberosum
 Nikotin : Nicotiana tobacum, dll
 Minyak Atsiri: mempunyai daya bias dan menguap. Contoh pada
kulit citrus sp, daun kayu putih, bunga mawar dan melati, minyak
cengkeh
 Terpentin: termasuk lipid tak tersabunkan antar lain pinus jefreyyi
dan Pinus sabiniana.
1. Batang singkong
Kindom : Plantae

23
Sub kingdom : Tracheabionta
Super division : Spermathopyta
Division : Magnoliophyta
Classing : Magnoliopsida
Sub classis : Rosidae
Ordo : Euphorbiales
Familia : Euphorbiales
Genus : Manihot Mill
Species : Manihot esculenta Crantz
Binominal Name : Manihot esculenta Crantz
Common Name : Cassava(gabus singkong)

Gambar praktikum Gambar literatur


Pembesaran 10×10

2. Tempurung buah kelapa


Kingdom : Plantae
Sub kingdom : Tracheobionta
Super divisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Subkelas : Arecidae
Ordo : Arecales
Famili : Arecaceae
Genus : Cocos
Spesies : Cocos nucifera L. (kelapa)

24
Gambar praktikum Gambar literatur
Pembesaran 40×10

2.5. Praktikum 5 Jaringan Mekanik Tumbuhan

Jaringan mekanik berfungsi untuk kekuatan pada tumbuhan tingkat tinggi. Pada
tumbuhan tingkat tinggi yang berbatang besar dan tinggi, pengaruh kekurangan
kandungan air pada sel-selnya dapat diatasi dengan adanya jaringan mekanik ini,
sehingga tumbuhan tetap tegak tanpa mengalami kelayuan, bahkan pada pohon yang
berbatang kecil pun walaupun kekurangan air dan diterpa angin akan tetap kokoh
berdiri dan tidak layu karena adanya jaringan mekanik ini. Pada tumbuhan tingkat
rendah yang belum terdapat jaringan mekanik, maka sebagai penguat tubuhnya adalah
tekanan turgor atau tekanan dinding selnya.Sesuai dengan fungsinya sebagai penguat
tubuh tumbuhan, maka jaringan mekanik ini memiliki dinding sel yang tebal,
mengandung lignin, dan zat-zat lainnya yang memberi sifat keras pada dinding sel.
Jaringan mekanik dibedakan menjadi dua, yaitu sebagai berikut.

1. Kolenkim
Jaringan kolenkim terjadi dari prokambium. Jaringan ini terdapat pada
organ tumbuhan yang masih aktif mengadakan pertumbuhan dan
perkembangan. Keadaan selnya tidak memiliki lignin dan tersusun atas satu
macam sel yang mengandung kloroplas, sehingga kolenkim bisa berfungsi
untuk fotosintesis. Bila sel ini dilihat dengan mikroskop, terlihat bahwa
dinding selnya jernih, putih, mengkilat.Jaringan kolenkim terdapat pada organ
tumbuhan, terutama pada golongan dikotil yaitu pada bagian daun, batang, dan
bunga. Jarang terdapat pada bagian akar yang berada dalam tanah. Hanya

25
kadang-kadang tumbuhan yang akarnya menjulang di atas tanah didapati
jaringan kolenkim. Pada beberapa golongan tumbuhan monokotil, jaringan
kolenkim tidak terdapat pada jaringan batang maupun daunnya, hal ini
disebabkan karena yang berkembang lebih dahulu adalah jaringan mekanik
yang berupa jaringan sklerenkim. Letak jaringan yaitu pada jaringan perifer,
tepat di bawah epidermis daun dan batang.

Bentuk sel kolenkim ada yang panjang dan pendek. Sel yang pendek berbentuk
seperti prisma, sedangkan yang panjang bentuknya hampir mirip dengan serat-
serat dengan ukuran ± 2 mm. Dinding sel kolenkim mengalami penebalan-
penebalan setempat berupa zat pektin. Berdasarkan letak penebalannya,
kolenkim dibedakan menjadi empat.
a. Kolenkim sudut (angular)
Penebalan berlangsung pada bagian-bagian sudutnya, dan memanjang
mengikuti sumbu sel. Contohnya, pada tangkai daun Vitis sp, Begonia
sp, Solanum tuberosum.
b. Kolenkim papan (lamellar)
c. Penebalan terjadi pada dinding sel yang tangensial (sejajar permukaan
organ), sehingga pada irisan melintang terlihat seperti papan yang
berderet-deret. Contohnya, pada korteks batang Sambucus javanica.
d. Kolenkim tubular (lakuna)

26
Terdapat pada kolenkim yang mempunyai ruang-ruang antarsel dan
penebalan-penebalannya terjadi pada permukaan ruang- ruang antara
sel tersebut. Contohnya, pada tangkai daun Salvina, Malva, dan Althaea
e. Kolenkim tipe cincin
Pada penampang lintang lumen sel berbentuk lingkaran. Pada waktu
menjelang dewasa terlihat bahwa karena pada tipe sudut penebalan
bersambungan pada dinding sel, maka lumen tidak menyudut lagi.
Untuk memahami tipe-tipe kolenkim seperti dijelaskan di atas dapat Anda
perhatikan Gambar berikut!

2. Sklerenkim
Jaringan sklerenkim merupakan jaringan mekanik yang hanya terdapat
pada organ tumbuhan yang tidak lagi mengadakan pertumbuhan dan
perkembangan atau organ tumbuhan yang telah tetap. Sklerenkim berfungsi
untuk menghadapi segala tekanan sehingga dapat melindungi jaringan-jaringan
yang lebih lemah. Sklerenkim tidak mengandung protoplas, sehingga sel-
selnya telah mati. Dinding selnya tebal karena berlangsung penebalan sekunder
sebelumnya yang terdiri atas zat lignin. Jaringan sklerenkim dibedakan
menjadi dua.
a. Serat-Serat Sklerenkim (Fibers)
Serat-serat sklerenkim terdiri atas sel-sel yang berukuran panjang ± 2
mm dan samping yang ujungnya runcing. Serat-serat sklerenkim
merupakan sel-sel yang sudah mati. Dinding selnya mengalami
penebalan dari zat kayu dan mengandung lamela-lamela selulosa
sehingga lumen selnya sempit. Serat ini berbentuk poligon, yaitu segi

27
lima atau segi enam. Noktah-noktahnya sempit yang berbentuk bagai
saluran-saluran sempit miring. Serat-serat sklerenkim pada tumbuh-
tumbuhan terbentuk bersamaan dengan saat-saat terhentinya
pertumbuhan organ-organ pada tumbuhan.Serat-serat sklerenkim
terdapat dalam bentuk untaian yang terpisah- pisah atau dalam bentuk
lingkaran di dalam korteks dan floem, dalam kelompok-kelompok yang
tersebar dalam xilem dan floem. Pada Gramineae, serat-serat
sklerenkim tersusun dalam suatu sistem berbentuk lingkaran berlekuk-
lekuk yang dihubungkan dengan epidermis. Untuk lebih jelas,
perhatikan Gambar berikut!

Ada dua macam jenis serat sklerenkim, yaitu sebagai berikut.


 Serat di Luar Xilem (Ekstraxilari)
Serat ekstraxilari ada yang berlignin dan ada pula yang tidak.
Serat ini dapat digunakan untuk membuat tali, karung goni, dan
bahan dasar tekstil untuk pakaian.
 Serat Xilem (Xilari)
Jenis serat ini merupakan komponen utama kayu karena
dindingnya mengandung lignin yang menyebabkan dindingnya
keras dan kaku.
b. Sel-Sel Batu (Sklereid)
Sklereid terdapat pada bagian tumbuhan, antara lain di dalam korteks,
floem, buah, dan biji. Dinding sklereid tersusun atas selulosa yang
mengandung zat lignin yang tebal dan keras. Pada beberapa tumbuhan,

28
kadang- kadang ditemukan pula zat suberin dan kutin. Sel-selnya
mempunyai noktah yang sempit dan celahnya bundar, membentuk
saluran yang disebut saluran noktah. Lumen sel sangat sempit karena
adanya penebalan-penebalan dinding sel. Sklereid mungkin bisa
dijumpai dalam bentuk tunggal atau kelompok kecil di antara sel-sel,
misalnya butiran seperti pasir pada daging buah jambu biji atau suatu
masa sinambung seperti pada tempurung kelapa yang keras.
1. Batang teh
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyte
Sub divisi : Angiospermae
Class : Dicotyledoneae
Ordo : Guttiferales
Famili : Tehaceae
Genus : Camelia
Spesies : Camellia sinensis (teh)

Gambar praktikum Gambar literatur


Pembesaran 10×10

2. Batang kumis kucing


Kingdom : Plantae ( Tumbuhan )
Subkingdom : tracheobionta ( Tumbuhan berpembulu )
Super Divisi : Spermatophyta ( Menghasilkan biji )

29
Divisi : Magnoliophyta ( Tumbuhan berbunga )
Kelas : Magnoliopsida ( berkeping dua / dikotil )
Sub kelas : Asteridae
Ordo : Lamiales
Famili : Lamiaceae
Genus : Orthosiphon
Spesies : Orthosiphoon staineus Benth.

Gambar praktikum Gambar literatur


Pembesaran 10×10

3. Batang jagung
Kingdom : plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Super Divisi : spermathopyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Sub Kelas : Commelinidae
Ordo : poales
Famili : poacae
Spesies : Zea Mays L (jagung)

30
Gambar praktikum Gambar literatur
Pembesaran 10×10

4. Akar jagung
Kingdom : plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Super Divisi : spermathopyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Sub Kelas : Commelinidae
Ordo : poales
Famili : poacae
Spesies : Zea Mays L (jagung)

Gambar praktikum Gambar literatur


Pembesaran 10×10

31
2.6. Praktikum 6 Sel Mati Tumbuhan
Setiap makhluk hidup memiliki bagian-bagian anggota tubuh yang tersusuan
dari jutaan sel, dari sel-sel tersebut dapat di bedakan menjadi sel hidup dan sel yang
sudah tidak aktif lagi (sel mati).Perbedaan sel hidup dengan sel mati adalah pada
struktur dan aktifitas dari masing-masing sel tersebut.
Sel hidup adalah sel yang masih memiliki peranan penting dalam metabolisme
kehidupan dari mkhluk hidu, hal itu di tandai dengan adanya bagian-bagian protoplas
dalam sel atau dengan adanya hasil metabolisme yang berupa bahan ergastik.
Sedangkan sel mati adalah sel yang sudah tidak memiliki peranan dalam proses
kelangsungan kehidupan dan hanya berupa dinding sel.
Sel adalah struktural terkecil dan fungsional dari suatu makhluk hidup yang
secara independen mampu melakukan metabolisme, reproduksi dan kegiatan
kehidupan lainnya yang menunjang kelangsungan hidup sel itu sendiri. Suatu sel
dikatakan hidup apabila sel tersebut masih menunjukkan ciri-ciri kehidupan antara lain
melakukan aktifitas metabolisme, mampu beradaptasi dengan perubahan
lingkungannya, peka terhadap rangsang, dan ciri hidup lainnya. Suatu sel hidup harus
memiliki protoplas, yaitu bagian sel yang ada di bagian dalam dinding sel. Protoplas
dibedakan atas komponen protoplasma dan non protoplasma. Komponen protoplasma
yaitu terdiri atas membran sel, inti sel, dan sitoplasma (terdiri dari organel-organel
hidup). Komponen non protoplasma dapat pula disebut sebagai benda ergastik.
Benda ergastik adalah bahan non protoplasma, baik organik maupun anorganik,
sebagai hasil metabolisme yang berfungsi untuk pertahanan, pemeliharaan struktur sel,
dan juga sebagai penyimpanan cadangan makanan, terletak di baigan sitoplasama,
dinding sel, maupun di vakuola. Dalam sel benda ergastik dapat berupa karbohidrat
(amilum), protein (aleuron dan gluten), lipid (lilin, kutin, dan suberin), dan Kristal
(Kristal ca-oksalat dan silika). Seperti dijelaskan sebelumnya bahwa benda ergastik
memiliki banyak fungsi untuk sel, misalnya penyimpanan cadangan makanan,
contohnya amilum; pemeliharaan struktur (lilin); dan perlindungan, misalnya adanya
Kristal ca oksalat dalam suatu jaringan tumbuhan dapat menyebabkan reaksi alergi
bagi hewan yang memakannya, sehingga hewan tersebut tidak akan bernafsu
menyentuhnya untuk yang kedua kali.

32
Pada sel mati tidak dijumpai adanya organel-organel, di dalam sel hanya berupa
ruangan kosong saja. Sel mati sendiri asalnya dari sel hidup. Sel menjadi mati
disebabkan karena berbagai faktor, misalnya faktor genetik maupun faktor lingkungan.
Sedangkan yang akan dibahas dalam praktikum ini adalah sel mati karena faktor
genetik, maksudnya sel tersebut mati karena telah mencapai umur yang memang telah
ditentukan secara genetik. Sel-sel tersebut memang dalam perkembangannya
terspesialisasi untuk menjadi suatu sel mati, yang memiliki fungsi tertentu dalam bagi
tumbuhan. Misalnya sel-sel xilem-xilem yang akan bersifat mati secara khusus
berguna untuk pengangkutan unsur mineral dari dalam tanah ke daun.

Bawang merah Alium cepa


Sel bawang merah terlihat seperti papan-papan atau segi empat tidak beraturan yang
disusun seperti batu bata. Memiliki sebuah inti sel yang terletak di tengah sel. Selain
itu di di dalam bawang merah terdapat pigmen yang menyebabkan sel/jaringan
berwarna merah (ada yang mengatakan bahwa pigmen tersebut adalah fikoeritrin, bagi
saya hal tersebut masih kurang jelas, karena pigmen fikoeritrin biasanya terdapat
dalam alga seperti pigmen yang lain; fikosantin, fikobilin dll, mungkin saja pigmen
tersebut adalah golongan karotenoid).
Sel hidup adalah sel yang masih menunjukkan aktivitas kehidupan yang ditunjukkan
dengan adanya bagian-bagian protoplas dalam sel atau dengan adanya hasil
metabolisme yang berupa bahan ergastik. Sedangkan sel mati hanya berpa ruang
kosong yang dibatasi oleh dinding sel.
1. Pada sel hidup (bawang merah)
Bentuk sel epidermis bawang merah seperti balok yang disusun miring. Sel
epidermis bawang merah termasuk sel hidup, karena sel bawang merah
mempunyai inti sel, memliki cairan di dalamnya dan ada aktivitas yang terjadi
di dalamnya seperti pertukaran zat dalam sel. cairan yang ada di dalam sel
epidermis bawang merah disebut nukleoplasma. Fungsi cairan nukleoplasma
adalah untuk melindungi vakuola. Bawang merah memiliki struktur yang jauh
lengkap dari pada sel mati, yaitu memiliki, inti sel,dinding
sel,kloroplas,membran sel, dan sitoplasma. Sel pada bawang merah berwarna

33
merah mudah, hal ini di sebabkan karena bawang merah mengandung plastid
yang menghasilkan kloroplas. Adapun epitel pada bawang merah mempunyai
tiga bagian yaitu membran plasma, inti sel, dan sitoplasma. Sel pada bawang
merah dan epitel mempunyai peran yang cukup penting bagi kelangsungan
hidup.
2. Pada sel mati (gabus)
Bentuk sel-sel gabus adalah segi delapan, tetapi ada juga yang bentuknya
seperti segi lima atau segi enam. Sel gabus termasuk sel mati karena sel
gabus tidak memiliki isi, tidak memiliki inti sel dan tidak ada aktivitas yang
terjadi. Pada se mati hanya terdapat dinding sel sementara bagian yang lain
kosong. Sel mati ini tidak berperan bagi kehidupan.

1. Lumut
Lumut diklasifikasikan sebagai berikut :
Kingdom : Plantae
Divisi : Chlorophyta
Kelas : Zygnematophyceae
Ordo : Zygnematales
Famili : Zygnemataceae
Genus : Zygnematales
Species : Spirogyra sp.

Gambar praktikum Gambar literatur


Pembesaran 10×10

34
2. Akar anggrek
Klasifikasi bunga anggrek
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Kelas : Monocotyledoneae
Ordo : Orchidales
Famili : Orchidaceae
Sub famili : Epidendroideae
Suku : Epidendreae
Sub suku : Dendrobiinae
Genus :Dendrobium
Spesies : Dendrobium macrophylumm, Dendrobium
canaliculatum, Dendrobium lineale, Dendrobium
bifale dan Dendrobium secundum.

Gambar praktikum Gambar literatur


Pembesaran 10×10

3. Kayu pinus
Klasifikasi Tanaman Pinus
Kingdom : Plantae
Sub kingdom : Tracheobionta
Super divisi : Spermatophyta

35
Divisi : Coniferophyta
Kelas : Pinopsida
Ordo : Pinales
Famili : Pinaceae
Genus : Pinus
Spesies : Pinus merkusii

Gambar praktikum Gambar literatur


Pembesaran 10×10

4. Kayu jati
Klasifikasi Tanaman Pinus
Kingdom : Plantae
Sub kingdom : Tracheobionta
Super divisi : Spermatophyta
Divisi : Coniferophyta
Kelas : Pinopsida
Ordo : Pinales
Famili : Pinaceae
Genus : Pinus
Spesies : Pinus merkusii

36
Gambar praktikum Gambar literatur
Pembesaran 10×10

2.7. PRAKTIKUM 7 Ikatan Pembuluh Tumbuhan


Pada tumbuhan berpembuluh, pengangkutan air serta garam tanah
maupun hasil fotosintesis dilakukan oleh jaringan pembuluh yang terdiri dari
dua kelompok sel yang asalnya sama, namun berbeda bentuk, struktur dinding,
serta isi selnya. Kedua kelompok sel itu adalah; xylem yang berfungsi
mengangkut air dari tanah serta zat yang terlarut di dalamnya, dan floem yang
berfungsi mengangkut zat makanan hasil fotosintesis.
Jaringan pngangkut merupakan jaringan yang berguna untuk
transportasi hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tumbuhan serta
mengangkut air dan garam mineral dari akar ke daun.
Jaringan pengangkut terdiri dari :
1. xylem (pembuluh kayu) : sel penyusunnya berupa trakeid, trakea dan
parenkim xylem. Terdapat pada bagian kayu.Fungsinya mengangkut
air dan unsur hara dari akar ke daun
2. phloem (pembuluh tapis) : terdiri dari sel hidup, berdinding selulosa
dan dindingnya melintang. Terdapat pada bagian kulit kayu. Pada
samping ploem terdapat sel pengiring. Fungsi mengangkut hasil
fotosintesis dari daun keseluruh bagian tubuh tumbuhan.

37
Xylem dan phloem bersatu membentuk suatu ikatan pembuluh
angkut, antara lain :

a. Ikatan pembuluh kolateral


Ikatan pembuluh kolateral adalah ikatan pembuluh yang tersusun
dari xylem dan phloem yang letaknya bersebelahan di dalam satu jari-
jari. Xylem sebelahyakni Xilem dan Floem. Jaringan pengangkut terdiri
atas xilem (pembuluh kayu) dan floem (pembuluh tapis).
Xilem tersusun oleh sel-sel:
1. Tracheid:
 Selnya mati
 Dindingnya lignin
 Penyekatnya miring berpori
2. Trachea:
 Selnya mati
 Dindingnya lignin
 Dinding melintangnya berdifusi (membaur)
Fungsi Xilem :
 Alat transportasi zat anorganik (mineral ) dan air
 Mengokohkan tumbuhan
pembuluh floem (tapis):

38
 Selnya hidup tak berinti
 Berdinding selulosa
 Sekatnya berpori
Fungsi floem adalah sebagai alat transportasi zat anorganik (hasil
asimilasi). Persatuan antara xilem dan floem akan berbentuk ikatan
pembuluh.
Type-type ikatan pembuluh:
1. Konsentris
 Amfivasal bila xilem mengelilingi floem.
 Amfkribal bila floem mengelilingi xile
contoh: pada akar dan batang tumbuhan paku.
2. Kolateral bila floem berada di sebelah luar dan xilem berada
di sebelah dalam.
 Kolateral tertutup, tersusun acak, pada batang
monokotil.
 Kolateral terbuka, tersusun teratur, pada batang
dikotil
3. Bikolateral bila xilem diapit oleh floem yaitu dengan xilem di
tengan seperti bintang.contoh pada akar dikotil.
4. Radial bila letak xilem dan floem berselang-seling secara
radial.contoh pada akar monokotil.

39
1. Bunga merak
KLASIFIKASI
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas : Rosidae
Ordo : Fabales
Famili : Caesalpiniaceae
Genus : Caesalpinia
Spesies : Caesalpinia pulcherrima

Gambar praktikum Gambar literatur

2. Bunga kertas
Klasifikasi bunga kertas
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Viridiplantae
Divisi : Tracheobionta
Sub Divisi : Spermatophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Caryophyllanae
Famili : Nytaginaceae
Genus : Bougainvillea.

40
Spesies : Bougainvillea glabra, Bougainvillea spinosa,
Bougainvillea spectabilis, Bougainvillea peruviana,
dan Bougainvillea buttiana.

Gambar praktikum Gambar literatur

3. Bunga sepatu
Klasifikasi bunga sepatu
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Malvales
Famili : Malvaceae
Genus : Hibicus
Spesies : Hibicus rosa-sinensis L.

41
Gambar praktikum Gambar literatur

2.8. Praktikum 8 Plastida Tumbuhan


Plastida adalah organel yang meghasilkan warna pada sel tumbuhan.
Organel ini hanya dimiliki oleh sel tumbuhan. Organel ini paling dikenal dalam
bentuknya yang paling umum, kloroplas, sebagai tempat berlangsungnya
fotosintesis. Terdapat 3 macam plastida, yaitu :
a. Kloroplas
Kloroplas merupakan plastida yang menghasilkan warna hijau daun dan
disebut klorofil. Kloroplas adalah plastida yang mengandung klorofil,
karotenoid dan pigmen fotosintesis lain. Adapun macam-macam klorofil adalah
sebagai berikut:
- menghasilkan warna hijau biru
- menghasilkan warna hijau kekuningan
- menghasilkan warna hijau coklat
- menghasilkan warna hijau merah
Selubung kloroplas terdiri atas dua membran. Dalam kloroplas terdapat sistem
membran lain berupa kantong-kantong pipih yang disebut Tilakoid. Tilakoid
tersusun bertumpuk membentuk struktur yang disebut grana (jamak granum).
Di dalam tilakoid inilah terdapat pigmen fotosintesis yaitu klorofil dan karoten.
Ruangan di antara grana disebut stroma.
Proses fotosintesis terjadi di dalam kloroplas. Di dalam tilakoid pigmen klorofil
berperan dalam penangkapan energi sinar yang akan diubah menjadi energi

42
kimia melalui suatu proses yang disebut reaksi terang. Reaksi selanjutnya
adalah reaksi gelap yaitu proses pembentukan glukosa. Reaksi gelap
berlangsung di dalam stroma dengan menggunakan energi kimia hasil reaksi
terang.
b. Leukoplas
Leukoplas adalah plastida yang tidak berwarna. Terdapat 3 jenis leukoplas
yang dibedakan berdasarkan fungsinya yaitu :
- Amiloplas, bentuknya semi-aktif yang mengandung butir-butir tepung,
ditemukan pada bagian tumbuhan yang menyimpan cadangan energi dalam
bentuk tepung, seperti akar, rimpang, dan batang (umbi) serta biji.
- Elaioplas, bentuknya semi-aktif yang mengandung tetes-tetes minyak/lemak
pada beberapa jaringan penyimpan minyak, seperti endospermium (pada biji)
- Proteoplas, bentuknya semi-aktif yang merupakan bentuk adaptasi kloroplas
terhadap lingkungan kurang cahaya; etioplas dapat segera aktif dengan
membentuk klorofil hanya dalam beberapa jam, begitu mendapat cukup
pencahayaan.
c. Kromoplas
Kromoplas adalah plastida yang menghasilkan warna non fotosintesis atau
warna selain hijau. Macam-macam warna tersebut adalah sebagai berikut:
- Karotin : Berwarna kuning, misalnya pada wortel
- Xantofil : Berwarna kuning pada daun yang tua
- Fikosantin : Berwarna coklat pada ganggang Phaeophyta
- Fikosianin : Berwarna biru pada ganggang cyanophyta
- Fikoeritrin : Berwarna merah pada ganggang Rhodophyta
- Antosianin : Memberi warna merah sampai kuning pada bunga

43
1. Buah alpukat
Klasifikasi tanaman alpukat
Kingdom : Plantae ( Tumbuhan )
Subkingdom : Trachebionta ( Tumbuhan berpembuluh )
Super divisi : Spermatophyta ( Menghasilkan biji )
Divisi : Magnoliophyta ( Tumbuhan berbunga )
Kelas : Magnoliopsida ( berkeping dua / dikotil )
Sub kelas : Magnoliidae
Ordo : Laurales
Famili : Lauraceae
Genus : Persea
Spesies : Persea americana. Mill

Gambar praktikum Gambar literatur

2. Buah mentimun
Klasifikasi Tanaman Timun
Cucumis sativus ( Mentimun)
Nama umum
Description : MentimunIndonesia: Mentimun, ketimun, timun
(Jawa), bonteng (Sunda)
Inggris : cucumber

44
Melayu : Temun
Thailand : Teng-kwa lek
Pilipina : Pipino
Klasifikasi Morfologi
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Text Box : MentimunSubkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan
berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas : Dilleniidae

Ordo : Violales
Famili : Cucurbitaceae (suku labu-labuan)
Genus : Cucumis
Spesies : Cucumis sativus L.

Gambar praktikum Gambar literatur

3. Buah rambutan
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)

45
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua/dikotil)
Sub Kelas : Rosidae
Ordo : Sapindales
Famili : Sapindaceae
Genus : Nephelium
Spesies : Nephelium lappaceum L

Gambar praktikum Gambar literatur

4. Buah tomat
Klasifikasi Tanaman tomat
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Ordo : Plemoniales
Famili : Solanaceae
Genus : Lycopersion
Species : Lypersion esculentum Mill

46
Gambar praktikum Gambar literatur

5. Buah jeruk
Berdasarkan taksonominya, tanaman kamboja di klasifikasikan sebagai
berikut :
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Magnoliopsida
Subkelas : Rosidae
Ordo : Sapindales
Famili : Rutaceae
Genus : Citrus
Spesies : Citrus sp (Zaifbio, 2011)

47
Gambar praktikum Gambar literatur

6. Buah papaya
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas : Dilleniidae
Ordo : Violales
Famili : Caricaceae
Genus : Carica
Spesies : Carica papaya L.

Gambar praktikum Gambar literatur

48
7. Buah cabai merah
Dalam sistematika tumbuhan (taksonomi), tanaman cabe
diklasifikasikan sebagai berikut :
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Sub Divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotiledonae
Ordo : Solanales
Famili : Solanaceae
Genus : Capsicum
Species : Capsicum annum L.

Gambar praktikum Gambar literatur

49
BAB III
METADOLOGI PRAKTIKUM
3.2. Tempat dan Waktu Praktikum
Praktikum dilakukan di Laboratorium Biologi Fakultas Pertanian Universitas Islam
Nusantara Bandung. Praktikum dilaksanakan dari bulan Oktober 2017 sampai
Desember 2017.
3.2. Alat dan Bahan
Alat-alat yang digunakan dalam praktikum ini antara lain :
• Mikroskop
• Kaca obyek (slide)
• Kaca penutup
• Pisau silet
• Jara
Bahan-bahan yang digunakan dalam praktikum ini antara lain :
• Kapuk
• Kapas
• Wol
• Butir tepung ubi kayu
• Butir tepung beras
• Kentang
• Kulit bawang merah
• Putik bunga
• Kelopak bunga
• Wortel
• Pelepah daun bambu
• Daun tembakau
• Daun waru

50
• Daun pepaya
• Batang leunca
• Gabus batang singkong
• Tempurung buah kelapa
• Batang teh
• Batang kumis kucing
• Batang dan akar jagung
• Akar anggrek
• Lumut
• Kayu pinus
• Kayu jati
• Bunga merak
• Bunga kertas
• Bunga sepatu
• Buah alpukat
• Buah rambutan
• Buah tomat
• Buah jeruk
• Buah papaya
• Buah mentimun
• Cabai merah
• Sudan III (reagens)
• Aquadest (reagens)
• Methyleen blue (reagens)
• Alkohol
3.3. Langkah Kerja
Langkah kerja dalam pelaksanaan praktikum sebagai berikut :
1. Pasang mikroskop pada meja praktikum dalam keadaan bersih, lengkap dan
siap untuk dipakai (sinar sudah diusahakan seperlunya)
2. Sediakan kaca obyek (slide) dan kaca penutup yang sudah bersih dan kering

51
3. Untuk membuat preparat, ambil masing-masing satu helai kapuk, kapas,
wol, dan lumut menggunakan jara
4. Untuk membuat preparat pada tepung ubi kayu dan tepung beras, ambil
masing-masing satu butir menggunakan jara
5. Untuk membuat preparat pada kentang, ditusuk-tusuk dengan menggunakan
jara hingga kentang mengeluarkan zat cair
6. Untuk membuat preparat pada kulit bawang merah, wortel, daun tembakau,
daun papaya, batang leunca, gabus batang singkong, tempurung buah kelapa,
batang teh, batang kumis kucing, batang, akar jagung kayu jati, kayu pinus,
dan akar anggrek, buat sayatan/irisan setipis-tipisnya secara melintang
menggunakan pisau silet
7. Untuk membuat preparat pada pelapah daun bambu dan daun waru, ambil
masing-masing sehelai rambut dari daunnya menggunakan jara
8. Untuk membuat preparat pada putik bunga, ambil sehelai serbuk sari
menggunakan jara
9. Untuk membuat preparat dari pipi, koreklah pipi menggunakan cotton budd
atau spatula, kemudian oleskan di atas kaca obyek (slide). Usahakan jangan
sampai serat kapas cotton budd tertinggal pada kaca obyek
10. Letakkan masing-masing preparat tersebut di atas kaca obyek (slide) yang
sudah diteteskan aquadest (reagens)
11. Tutup masing-masing preparat tersebut dengan kaca penutup, jangan sampai
ada gelembung udara dalam air yang dapat mengganggu pengamatan
12. Pasang masing-masing preparat tersebut pada mikroskop tepat berada di
bawah lensa obyektif
13. Kalau preparat sudah terlihat jelas, pilihlah bagian/obyek mana yang akan
diperiksa/digambar dengan memutar-mutar mikrometer agar obyektif berada
ditengah-tengah medan penglihatan dan terlihat lebih jelas
14. Kalau obyek sudah terlihat dengan jelas, gambar bagian-bagian yang harus
digambar
15. Lalu difoto sebagai dokumentasi praktikum.

52
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
1. Pada mulanya beberapa ahli menggolongkan dunia tumbuhan (kingdom
Plantae) kedalam lima divisio yaitu :
a. Tumbuhan lumut / Bryophyta.
b. Tumbuhan paku / Pteridophyta.
c. Tumbuhan biji / Spermatophyta.
 Tumbuhan Biji Terbuka (Gymnospermae)
 Tumbuhan Biji Tertutup (Angiospermae)
2. Serat ialah suatu jenis bahan berupa potongan-potongan yang membentuk
jaringan memanjang yang utuh ataupun senyawa. serat yang paling sering
dijumpai disekitar kita yaitu kain.
3. Menurut farmakope IV ada beberapa keterangan mengenai amilum,
diantaranya :
a. Amylum manihot ( pati singkong ) Pati singkong
b. Amylum maydis Pati jagung adalah pati yang diperoleh dari biji Zea
mays L Amylum oryzae Pati beras adalah pati yang diperoleh dari
biji Oryza sativa L.
c. Amylum solani Pati kentang adalah pati yang diperoleh dari umbi
Solanum
4. Sel epitel rongga mulut tergolong sel hewan karena tidak dijumpainya dinding
sel,vakuola,dan plastida.
5. Trikoma ini dapat berjalan keseluruhan struktur, penampilan dan tekstur.
Beberapa trikoma yang lemah, beberapa kasar beberapa yang bercabang seperti
ranting pohon yang lain berbentuk bintang, beberapa panjang dan lurus yang lain
pendek dan keriting.

53
6. Fungsi utama stomata adalah untuk memungkinkan gas seperti karbon dioksida,
uap air dan oksigen untuk bergerak dengan cepat masuk dan keluar dari daun.
Stoma mengambil CO2 dari udara untuk dijadikan bahan fotosintesis,
mengeluarkan O2 sebagai hasil fotosintesis.
7. Putik adalah bagian dari bunga yang memproduksi bakal biji. Putik ini terdiri
dari ovarium, tangkai dan stigma.
8. Benda ergastik adalah bahan non protoplasma, baik organik maupun anorganik,
sebagai hasil metabolisme yang berfungsi untuk pertahanan, pemeliharaan
struktur sel, dan juga sebagai penyimpanan cadangan makanan, terletak di baigan
sitoplasama, dinding sel, maupun di vakuola.
9. Jaringan mekanik berfungsi untuk kekuatan pada tumbuhan tingkat tinggi. Pada
tumbuhan tingkat tinggi yang berbatang besar dan tinggi,
10. Pada sel mati tidak dijumpai adanya organel-organel, di dalam sel hanya berupa
ruangan kosong saja. Sel mati sendiri asalnya dari sel hidup. Sel menjadi mati
disebabkan karena berbagai faktor, misalnya faktor genetik maupun faktor
lingkungan.
11. Jaringan pngangkut merupakan jaringan yang berguna untuk transportasi
hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tumbuhan serta mengangkut air
dan garam mineral dari akar ke daun.
4.2 Saran
Dalam memberikan tugas praktikum, sebaiknya mahasiswa terlebih dahulu
diberitahukan saat peraktikum pertama sehingga mahsiswa mempersiapkan
yang ditugaskan seperti mengambil hasil gambar preparat yang ada
dimikroskop, dan sebaiknya dalam melaksanakan praktikum jangan mengacak
bab sehingga tidak membuat bingung mahasiswa.

54
55

Anda mungkin juga menyukai