Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

SPERMATOPHYTA

Dosen Pembimbing:
Hafnes Wahyuni, SP. MP.

DISUSUN OLEH:
Muhammad Daffa Sidhqi
(220301026)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


FAKULTAS PERTANIAN
AGROTEKNOLOGI
2022

i
Kata Pengantar

Pertama-tama sekali penulis ingin mengucapkan puji syukur kepada Allah SWT. Tuhan
Yang Maha Esa karena atas berkat dan rahmat Nya penulis diberi kekuatan, perlindungan,
serta petunjuk hingga penulis dapat menyelesaikan makalah karya ilmiah berjudul
“SPERMATOPHYTA” ini dengan baik. Makalah Karya Ilmiah ini pun ditulis dengan tujuan
agar penulis dapat menyelesaikan tugas yang diberikan oleh Ibu Hafnes Wahyuni, SP. MP.
Selaku dosen pembimbing Botani di Universitas Sumatera Utara.
Makalah Karya Ilmiah ini tidak akan selesai dengan baik tanpa adanya dukungan dan
kritikan yang diberikan. Besar harapan bahwa makalah ini dapat bernilai baik. Oleh sebab
itu, pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada Ibu Hafnes
Wahyuni, SP. MP. Selaku dosen pembimbing mata kuliah Botani di Universitas Sumatera
Utara.
Penulis menyadari dan tau jelas bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak kekurangan. Oleh sebab itu, penulis berharap adanya sedikit kritikan dan saran yang
diberikan kepada penulis untuk makalah karya ilmiah ini. Penulis berharap agar makalah ini
dapat membantu dan memberikan ilmu kepada pembacanya.

Medan, 30 Oktober 2022

Penulis, Muhammad Daffa Sidhqi

ii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.....................................................................................................................................2
BAB I......................................................................................................................................................4
Pendahuluan.........................................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang..........................................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah...............................................................................................................4
1.3 Tujuan Penelitian.................................................................................................................4
1.4 Manfaat Penelitian...............................................................................................................4
BAB II.....................................................................................................................................................5
Pembahasan..........................................................................................................................................5
2.1 Defenisi Spermatophyta......................................................................................................5
2.2 Ciri - Ciri Umum Spermatophyta.....................................................................................5
2.3 Klasifikasi Spermatophyta..................................................................................................5
BAB III....................................................................................................................................................8
PENUTUP...............................................................................................................................................8
A. Kesimpulan..............................................................................................................................8
B. Saran.........................................................................................................................................8

iii
BAB I
Pendahuluan

1.1 Latar Belakang


Spermatophyta (tumbuhan biji) adalah golongan tumbuhan dengan tingkat
perkembangan filogenik yang tinggi. Ciri khas tumbuhan spermatophyta adalah adanya
suatu organ yang berupa biji. Spermatophyta merupakan tumbuhan kormus sejati,
dimana tubuhnya dapat jelas dibedakan antara akar, batang, dan daun sejati. 4 Selain itu
tumbuhan spermatophyta juga mempunyai bagian-bagian lain yang merupakan
metamorfosis bagian-bagian pokok yang ditambahkan lagi dengan berbagai macam
organ-organ tambahan.5 Tumbuhan spermatophyta mempunyai alat perkembangbiakan
berupa bunga. Hasil dari perkembangbiakan secara kawin adalah zigot yang selanjutnya
akan berkembang menjadi embrio. Zigot merupakan hasil peleburan antara sel kelamin
jantan dan betina. Embrio tersimpan didalam biji yang pada akhirnya akan menjadi
individu baru.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas, disusun rumusan masalah sebagai berikut.
1. Apa yang dimaksud dengan spermatophyta?
2. Apa saja ciri - ciri umum spermatophyta?
3. Apa saja klasifikasi spermatophyta?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, adapun tujuan penelitian yaitu:
1. Memahami apa yang dimaksud dengan spermatophyta.
2. Mengetahui ciri - ciri umum spermatophyta.
3. Mengetahui klasifikasi spermatophyta.
1.4 Manfaat Penelitian
1. Memberikan tolak ukur bagi peneliti yang selanjutnya.
2. Dapat dimanfaatkan dalam pembelajaran analisis wacana kritis di dunia pendidikan.

4
BAB II
Pembahasan

2.1 Defenisi Spermatophyta


Spermatophyta merupakan anggota anggota plantae sejati dan menghasilkan
menghasilkan menghasilkan biji untuk perkembangbiakannya. Tumbuhan berbiji
meliputi meliputi semua tumbuhan yang yang menghasilkan biji. Semua tumbuhan
berbiji adalah heterospora, yang berarti memiliki dua jenis sporangia berbeda.
Megasporangia menghasilkan megaspora yang akan menjadi gametofit betina.
Mikrosporangia menghasilkan mikrospora yang akan menjadi gametofit jantan.
2.2 Ciri - Ciri Umum Spermatophyta
 Bentuk dan Ukuran Tubuhnya tergolong Cormophyta karena dapat dibedakan
dengan jelas bagian-bagian tubuhnya meliputi akar, batang, dan daun.
Tubuhnya makroskopis dengan ukuran yang bervariasi.
 Bentuk sporofit tumbuhan berbiji memiliki akar, batang, dan daun.
 Spermatophyta memiliki alat perkembangbiakan generatif berupa strobilus
atau bunga.
 Tubuhnya tersusun dari banyak sel atau yang sifatnya multiseluler dengan
ukuran tubuhnya besar
 Tumbuhan biji berkembangbiak secara aseksual maupun seksual.
 Sebagian besar tumbuhan berbiji memiliki habitat di darat.

2.3 Klasifikasi Spermatophyta


Dalam sistem klasifikasi 5 kingdom, tumbuhan berbiji digolongkan menjadi 2
golongan, yaitu :
 Gymnospermae (Tumbuhan Biji Terbuka)
Mempunyai ciri - ciri sebagai berikut :
 Disebut tumbuhan biji terbuka karena bijinya tidak di lindungi kulit
buah.
 Tumbuhan berbiji terbuka dapat berupa perdu atau pohon.
 Semua tumbuhan berbiji terbuka memiliki jaringan pembuluh xilem
dan floem.
 Bunga sesungguhnya tidak ada,alat perkembangbiakan berupa badan
yang di sebut strobilus(rujung).
 Bakal biji terbuka langsung di datangi oleh serbuk sari yang terbawa
angin.
 Batang utama lurus ke atas berkayu berkas pengangkut tersusun dalam
suatu lingkaran dan memiliki cambium.
 akar tunggang dan bercabang-cabang.
 Tumbuhan ini tersebar luas di hutan-hutan dan pegunungan berupa
pohon berkayu yang tingginya sampai lebih dari 30 cm.

5
Tanaman gymnospermae tergolong atas 4 divisi, yaitu
 Divisi Coniferophyta (konifer), contohnya pakis haji
 Divisi Cycadophyta (Sikas), contohnya cycas rumphii
 Divisi Ginkgophyta (ginkgo), contohnya ginkgo bolaba
 Divisi Gnetophyta (melinjo), contohnya Ephendra sinica

 Angiospermae (Tumbuhan Berbiji Tertutup)


Mempunyai ciri - ciri sebagai berikut :
 Disebut tumbuhan biji tertutup karena bijinya diselubungi oleh suatu
badan yang berasal dari daun buah, yaitu bakal buah memiliki bakal
biji atau biji berada di dalam struktur yang tertutup yang disebut daun
buah (carpels).
 Daun buah dikelilingi oleh alat khusus yang membentuk struktur
pembiakan majemuk yang disebut bunga.
 Pada umumnya tumbuhan berupa pohon, perdu, semak, liana, atau
herba.
 Ukuran tubuhnya bervariasi mulai dari jenis tumbuhan Eucalyptus
yang tingginya dapat mencapai 100m sampai pada rumput-rumput
kecil
Reproduksi angiospermae terbagi menjadi 2, yaitu :
 Generatif (Seksual)
Pada tumbuhan berbiji tertutup dapat terbentuk karena beberapa
sebab, yaitu :
1. Melalui peleburan sperma dan ovum (amfimiksis)
2. Tidak melalui peleburan sperma dan ovum (apomiksis),
yang dapat dibedakan atas:
- Apogami embrio yang terbentuk berasal dari kandung lembaga.
Misalnya : dari sinergid dan antipoda.
- Partenogenesis: embrio terbentuk dari sel telur yang tidak dibuahi
- Embrio adventif : merupakan embrio yang terbentuk dari sel
nuselus, yaitu bagian selain kandung lembaga.
- Poliembrioni yaitu Apomiksis dan amfimiksis dapat terjadi
bersamaan, maka akan terbentuk lebih dari satu embrio dalam satu
biji. Peristiwa ini sering dijumpai pada nangka, jeruk dan mangga.
 Vegetatif (Aseksual)
1. Aseksual/vegetatif Perkembang Biakan Tak Kawin Secara
Alami / Vegetatif Alami
Perkembangbiakan secara alami adalah berkembang biaknya
tumbuhan tanpa bantuan tangan manusia untuk terjadi
pembuahan / anakan tanaman baru, seperti :
- Umbi Lapis, adalah tumbuhnya tunas pada sela-sela lapisan umbi.
Contohnya seperti bawang merah, bawang Bombay, bawang
putih,bunga bakung.
- Umbi Batang, adalah batang yang beralih fungsi sebagai tempat
penimbunan makanan dengan calon tunas-tunas kecil yang berada
di sekitarnya yang dapat tumbuh menjadi tanaman baru. Contoh
seperti kentang, dan ubi.

6
- Umbi akar, adalah akar yang beralih fungsi sebagai tempat
penimbunan makanan dan dapat tumbuh menjadi tanaman baru.
Contoh seperti wortel, singkong, dahlia, bengkoang, dsb. Geragih,
adalah batang yang menjalar secara terus-menerus di mana pada
ruas batang dapat muncul tunas-tunas baru. Misalnya seperti
tanaman rumput teki, arbei, kangkung, strawbery dan lain
sebagainya.
2. Perkembang Biakan Tidak Kawin Buatan / Reproduksi
Vegetatif Buatan
Perkembangbiakan secara buatan adalah berkembang
biaknya tumbuhan tanpa bantuan campur tangan manusia :
- Mencangkok / Cangkok
- Merunduk / Menunduk
- Menyetek /Nyetek
- Menyambung / Mengenten
Penyebaran secara alami buah/biji buah :
- Dimakan burung
- Penyebaran oleh air Buah
- Penyebaran oleh angin
- Penyebaran oleh hewan
- Penyebaran buah/biji
Penggolongan dan Peranannya
 Berdasarkan penggolongan dan peranannya semua
Angiospermae digolongkan dalam divisio tunggal, yaitu
Anthophyta (tumbuhan berbunga)
 Berdasarkan jumlah daun lembaga (cotyledon) yang
dimilikinya, tumbuhan bunga dibagi menjadi dua kelas, yaitu :
1. tumbuhan biji berkeping satu/monocotyledonae (monokotil)
2. berkeping dua/dicotyledonae (dikotil)

7
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Setelah membuat makalah ini penulis dapat menyimpulkan bahwa Tumbuhan Berbiji
terbagi menjadi dua, yaitu :
 Tumbuhan berbiji terbuka (Gymnospermae) yaitu tumbuhan yang bijinya
tidak di tutupi oleh bakal buah
 Tumbuhan berbiji tertutup (Angiospermae) yaitu tumbuhan yang bijinya
terdapat di dalam bakal buah
Berdasarkan jumlah keping bijinya tumbuhan berbiji dibagi menjadi dua kelas yaitu :
 Tumbuhan berkeping biji satu (Monocotyledonae)
 Tumbuhan berkeping biji dua (dikotyledonae)
B. Saran
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, kedepannya
penulis akan lebih fokus dan detail dalam menjelaskan tentang makalah di atas
dengan sumber-sumber yang lebih banyak yang tentunya dapat di pertanggung jawab
kan.

Anda mungkin juga menyukai