Anda di halaman 1dari 23

GYMNOSPERMAE

OLEH:
MUHAMMAD RIZKI HARAHAP (4191141017)

KELAS : BIOLOGI DIK C 19


DOSEN PENGAMPU : Dr. ASHAR HASAIRIN M.Si

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM


UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
PENDIDIKAN BIOLOGI
2020
KATA PENGANTAR

Pertama – tama marilah kita ucapkan puji dan syukur kehadirat Tuhan
Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan karunia Nya maka Tugas Makalah ini
dapat dikerjakan tepat waktu. Tujuan dibuatnya Makalah ini selain untuk
memenuhi tugas yang diberikan juga untuk menambahkan pengetahuan tentang
mata kuliah “Taksonomi Spermatophyta".
Penulis berharap dengan adanya makalah ini dapat membantu dan
memberi manfaat kepada semua pihak, khususnya bagi pembaca untuk menambah
wawasan pengetahuan dan menjadikan laporan ini sebagai acuan dalam penulisan
makalah selanjutnya.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam tugas ini, baik
dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran positif agar dapat memperbaikinya dan menjadi
bekal untuk penulisan makalah yang lebih baik lagi.

Medan, 5 Desember 2020

Muhammad Rizki Harahap

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .......................................................................................................... i
BAB I ................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ............................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ...................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ...................................................................................................... 2
C. Tujuan ......................................................................................................................... 2
BAB II ................................................................................................................................. 3
PEMBAHASAN .................................................................................................................. 3
A. DIVISI GYMNOSPERMAE ( PINOPHYTA )................................................... 3
1. Pengertian Gymnospermae............................................................................... 3
2. Ciri Ciri Gymnospermae .................................................................................. 3
3. Reproduksi Gymnospermae ............................................................................. 4
4. Tata Cara Penamaan Klasifikasi ..................................................................... 5
5. Klasifikasi Gymnospermae ............................................................................... 7
6. Habitat Gymnospermae ............................................................................................. 16
7. Manfaat Gymnospermae ...................................................................................... 16
BAB III ............................................................................................................................. 18
PENUTUP ........................................................................................................................ 18
A. Kesimpulan........................................................................................................... 18
B. Saran ..................................................................................................................... 19
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 20

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Tumbuhan berbiji ( Spermatophyta ) adalah tumbuhan yang mempunyai
bagian yang di sebut biji. Pada dasarnya tumbuhan biji itu dicirikan dengan
adanya bunga sehingga sering disebut dengan tumbuhan berbunga (Anthopyta).
Biji dihasilkan oleh bunga setelah terjadi peristiwa penyerbukan dan pembuahan.
Dengan kata lain, biji dapat dihasilkan merupakan alat pembiakan secara seksual
(generatif). Selain itu, ada juga pembiakan secara aseksual (vegetatif).
Tumbuhan berbiji di kelompokkan menjadi dua anak divisi, yaitu tumbuhan
berbiji terbuka (Gymnospermae) dan tumbuhan biji tertutup (Angiospermae).
Pada tumbuhan biji terbuka, biji tidak tertutup dengan daging buah atau daun
buah (karpelum). Misalnya, pada cemara, pinus, dan damar. Sementara itu, pada
tumbuhan berbiji tertutup, biji di tutupi oleh daging buah atau daun buah.
Misalnya, pada mangga, durian, dan jeruk. Dalam tumbuhan berbiji banyak sekali
ordo ataupuun famili dari tiap divisi. Hal ini membuktikan bahwa tumbuhan
berbiji merupakan tumbuhan yang dapat dikatakan tumbuhan yang memiliki
bagian yang sangatlah banyak.
Gymnospermae telah hidup di bumi sejak periode Devon (410-360 juta tahun
yang lalu), sebelum era dinosaurus. Pada saat itu, Gymnospermae banyak diwakili
oleh kelompok yang sekarang sudah punah dan kini menjadi batu bara :
Pteridospermophyta (paku biji), Bennettophyta dan Cordaitophyta. Anggota-
anggotanya yang lain dapat melanjutkan keturunannya hingga sekarang.
Angiospermae yang ditemui sekarang dianggap sebagai penerus dari salah satu
kelompok Gymnospermae purba yang telah punah (paku biji).
Gymnospermae berasal dari Progymnospermae melalui proses evolusi biji.
Progymnospermae dianggap sebagai nenek moyang dari tumbuhan biji yang
mempunyai karakteristik bentuk antara Trimerophyta dan tumbuhan berbiji.
Gymnospermae telah hidup di bumi sejak periode Devon (410-360 juta tahun
yang lalu), sebelum era dinosaurus. Pada saat itu, Gymnospermae banyak diwakili

1
oleh kelompok yang sekarang sudah punah dan kini menjadi batu bara :
Pteridospermophyta (paku biji), Bennettophyta dan Cordaitophyta. Anggota-
anggotanya yang lain dapat melanjutkan keturunannya hingga sekarang.
Angiospermae yang ditemui sekarang dianggap sebagai penerus dari salah satu
kelompok Gymnospermae purba yang telah punah (paku biji).

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu Gymnospermae?
2. Bagaimana ciri-ciri dari Gymnospermae?
3. Bagaimana reproduksi gymnospermae?
4. Bagaimana cara penamaan klasifikasi pada tumbuhan?
5. Bagaimana klasifikasi dari kelas pteridospermae dan gingkinae?
6. Apa Manfaat gymnospermae?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari Gymnospermae
2. Untuk mengetahui ciri-ciri dari Gymnospermae
3. Untuk mengetahui reproduksi dari sub divisi gymnospermae
4. Untuk mengetahui bagaimana cara penamaan klasifikasi pada tumbuhan
5. Untuk mengetahui pengklasifikasian dari kelas pteridospermae dan gingkinae
6. Unuk mengetahui manfaat dari gymnospermae

2
BAB II

PEMBAHASAN
A. DIVISI GYMNOSPERMAE ( PINOPHYTA )
1. Pengertian Gymnospermae
Gymnospermae adalah tumbuhan yang memiliki biji terbuka. Gymnospermae
berasal dari bahasa Yunani, yaitu gymnos yang berarti telanjang dan sperma yang
berarti biji, sehingga gymnospermae dapat diartikan sebagai tumbuhan berbiji
terbuka. Tumbuhan berbiji terbuka merupakan kelompok tumbuhan berbiji yang
bijinya tidak terlindung dalam bakal buah (ovarium). Secara harfiah
Gymnospermae berarti gym = telanjang dan spermae = tumbuhan yang
menghasilkan biji. Pada Gymnospermae, biji nampak (terekspos) langsung atau
terletak di antara daun-daun penyusun strobilus atau runjung. Sedangkan Pada
tumbuhan berbunga (Angiospermae atau Magnoliphyta), biji atau bakal biji selalu
terlindungi penuh oleh bakal buah sehingga tidak terlihat dari luar.
2. Ciri Ciri Gymnospermae
Tumbuhan biji terbuka (Gymnospermae) memiliki ciri utama antara lain
sebagai berikut :
a. Gymonospermae berakar tunggang
b. Mempunyai akar, batang, dan daun sejati.
c. Daun sempit, tebal dan kaku
d. Tulang daun tidak beraneka ragam/tidak bervariasi
e. Bakal biji tidak dilindungi oleh daun buah
f. Bakal tumbuh dan terletak di luar megasporofil (ovarium)
g. Alat kelamin terpisah, serbuk sari terdapat dalam strobilus jantan dan sel telur
terdapat dalam strobilus betina.
h. Tidak mempunyai bunga sejati tidak memiliki mahkota bunga
i. Bunga berupa strobilus yang mampu menghasilkan sekret berupa tetes getah
yang berisi sel kelamin jantan pada stroobilus jantan dan sel telur pada
strobilus betina
j. Pada reproduksi terjadi pembuahan tunggal

3
3. Reproduksi Gymnospermae

Organ reproduksi pada gymnospermae disebut konus atau strobilus.Tumbuhan


berbiji terbuka tidak memiliki bunga, sporofil terpisah-pisah atau membentuk
srobilus jantan dan betina.Makrosporofil dan makrosporangium yang tampak
menempel pada strobilus betina.Letak makrosporofil dan mikrosporofil
terpisah.Sel kelamin jantan berupa spermatozoid yang masih bergerak aktif.Di
dalam strobilus jantan terdapat banyak anteridium yang mengandung sel-sel induk
butir serbuk.Sel-sel tersebut bermeiosis dari setiap sel induk terbentuk 4 butir
serbuk yang bersayap.Pada strobilus betina terdapat banyak arkegonium.Pada
tiap-tiap arkegonium terdapat satu sel induk lembaga yang bermeiosis sehingga
terbentuk 4 sel yang haploid.Tiga mati, dan satu sel hidup sebagai sel
telur.Arkegonium ini bermuara pada satu ruang arkegonium.

Pada Gymnospermae sering terjadi poliembrioni, walaupun hanya ada satu


embrio yang terus berkembang karena adanya pembelahan beberapa
arkegonia.Air sudah tidak digunakan sebagai media fertilisasi karena adanya
pembentukan buluh serbuk pada serbuk sari yang berkecambah.

Gametofi jantan umumnya bersifat haustorial, yaitu menyerap makanan dari


ovulum ketika tumbuh, walaupun dibutuhkan buluh serbuk tetapi tidak langsung
masuk ke arkegonium.Buluh serbuk tersebut tumbuh dan menetap di dalam
nuselus selama berbulan-bulan sebelum menuju gametofit betina.Setelah sampai

4
di mulut gametofit betina, buluh serbuk robek dan melepaskan sel sperma yang
berflagel banyak.Sperma tersebut kemudian menuju ke arkegonium dan
membuahi telur.Dengan adanya buluh sperma tersebut maka tumbuhan berbiji
tidak ada lagi yang bergantung pada ketersediaan air pada fertilisasinya.

Proses Penyerbukan dan Pembuahan


Penyerbukan pada Gymnospermae terbuka selalu dengan cara anemogami
(penyerbukan dengan bantuan angin). Serbuk sari jatuh langsung pada bakal
biji.Selang waktu antara penyerbukan sampai pembuahan relatif
panjang.Pembuahan yang terjadi pada gymnospermae disebut pembuahan tunggal
(setiap inti generatif melebur dengan inti sel telur).Pembuahan pada
gymnospermae disebut pembuahan tunggal, karena tiap-tiap inti sperma
membuahi satu sel telur.
Strobilus jantan serbuk sari jatuh pada tetes penyerbukan (ujung
putik) buluh serbuk membelah inti tabung dan inti spermatogen inti
spermatogen membelah dua inti sperma membuahi sel telur di dalam ruang
arkegonium zigot lembaga di dalam biji tumbuhan baru.
4. Tata Cara Penamaan Klasifikasi
Dalam sistem klasifikasi, makhluk hidup dikelompokkan menjadi suatu
kelompok besar kemudian kelompok besar ini dibagi menjadi kelompok-
kelompok kecil sehingga pada akhirnya terbentuk kelompok-kelompok terkecil
yang beranggotakan satu jenis makhluk hidup.
Tingkatan pengklasifikasian :
• Dunia/Kerajaan
• Divisio (untuk hewan) atau Filum (untuk tumbuhan)
• Kelas
• Ordo
• Suku
• Genus/Marga
• Spesies/Jenis
a. Kingdom

5
Kingdom merupakan tingkatan takson tertinggi makhluk hidup.
Kebanyakan ahli Biologi sependapat bahwa makhluk hidup di dunia ni
dikelompokkan menjadi 5 kingdom (diusulkan oleh Robert Whittaker tahun
1969). Kelima kingdom tersebut antara lain : Monera, Proista, Fungi, Plantae,
dan Animalia.
b. Filum/Divisio (Keluarga Besar)
Nama filum digunakan pada dunia hewan, dan nama division digunakan
pada tumbuhan. Filum atau division terdiri atas organism-organisme yang
memiliki satu atau dua persamaan ciri. Nama filum tidak memiliki akhiran
yang khas sedangkan nama division umumnya memiliki akhiran khas, antara
lain phyta dan mycota.
c. Kelas (Classis)
Kelompok takson yang satu tingkat lebih rendah dari filum atau divisio
d. Ordo (Bangsa)
Setiap kelas terdiri dari beberapa ordo. Pada dunia tumbuhan, nama ordo
umumnya diberi akhiran ales.
e. Famili
Famili merupakan tingkatan takson di bawah ordo. Nama famili tumbuhan
biasanya diberi akhiran aceae, sedangkan untuk hewan biasanya diberi nama
idea. Dalam penyebutan indonesia nama suku selalu diulang penyebutannya :
kacang-kacangan , angrek-anggrekan , jahe-jahean.
f. Genus (Marga)
Genus adalah takson yang lebih rendah dariada famili. Nama genus terdiri
atas satu kata, huruf pertama ditulis dengan huruf kapital, dan seluruh huruf
dalam kata itu ditulis dengan huruf miring atau dibedakan dari huruf lainnya.
g. Species (Jenis)
Species adalah takson yang terendah. Spesies adalah suatu kelompok
organisme yang dapat melakukan perkawinan antar sesamanya untuk
menghasilkan keturunan yang fertil (subur) aturan penulisannya disebut
binomial nomenklatur.
Tata nama binomial nomenklatur

6
Untuk memudahkan komunikasi, makhluk hidup harus diberikan nama
yang unik dan dikenal di seluruh dunia. Berdasarkan kesepakatan
internasional, digunakanlah metode binomial nomenklatur. Metode binominal
nomenklatur artinya tata nama ganda. Disebut tata nama ganda karena
pemberian nama jenis makhluk hidup selalu menggunakan dua kata (nama
genus dan species)
Aturan pemberian nama adalah sebagai berikut :

1) Nama species terdiri atas dua kata, kata pertama merupakan nama genus,
sedangkan kata kedua merupakan penunjuk spesies (epitheton specificum)
2) Huruf pertama nama genus ditulis huruf kapital, sedangkan huruf pertama
penunjuk spesies/jenis digunakan huruf kecil
3) Nama species menggunakan bahasa latin atau yang dilatinkan
4) Nama species harus ditulis berbeda dengan huruf-huruf lainnya (bisa
miring, garis bawah, atau lainnya)
5) Jika nama species tumbuhan terdiri atas lebih dari dua kata, kata kedua dan
berikutnya harus digabung atau diberi tanda penghubung.
6) Jika nama species hewan terdiri atas tiga kata, kata ke tiga tersebut bukan
nama species, melainkan nama subspecies (anak jenis), yaitu nama takson
di bawah species
7) Nama species juga mencantumkan inisial pemberi nama tersebut, misalnya
jagung (Zea Mays L.). huruf L tersebut merupakan inisial Linnaeus.
5. Klasifikasi Gymnospermae
Gymnospermae terdiri dari beberapa kelas baik yang sudah p unah maupun
yang masih ada sampai sekarang, yaitu mencakup 3 kelas yang telah punah dan 4
kelas yang masih bertahan.
Tumbuhan Gymnospermae yang sudah punah adalah:
• Bennetophyta
• Cordaitophyta
• Pteridospermophyta, sudah punah namun dianggap sebagai moyang
Angiospermae.
Empat divisi Gymnospermae yang masih bertahan adalah:

7
• Ginkgophyta
• Cycadophyta
• Coniferophyt (Pinophyta)
• Gnetophyta
a. Klasifikasi Bennetophyta
Regnum : plantae
Divisi : spermatophyte
Sub Divisi : gymnospermae
Class : bennetittinae
Ordo : bennettitales
Famili : bennettiaceae
b. Klasifikasi Cordaitophyta
Regnum : Plantae (tumbuhan)
Divisi : spermatophyte
Sub divisi : gymnospermae
Kelas : cordaitinae
Ordo : cordaitales
Famili : cordaitaceae
Genus : cordaites, cordaianthus, cordaicapus
Spesies : cordaites laevis, cordaianthus psedofluitans,
cordaicapus cordei

cordaites laevis
c. Klasifikasi Pteridospermophyta (paku biji)
Regnum : Plantae (tumbuhan)
Divisi : spermatophyte

8
Sub divisi : gymnospermae
Kelas : pterdospermae
Ordo : caytoniales
Famili : lyginoptridaceae, medullosaceae
Genus : lyginopteris
Spesies : lyginopteris oldhamia

lyginopteris oldhamia
d. Kelas Ginkgophyta
Kelas Ginkodidae memiliki spesies dua rumah, pertumbuhan pohon mencapai
kurang dari 40 m, kulit pohon abu-abu muda atau abu-abu-coklat, buah-buahan
antariksa dalam bentuk bubur kertas. Contoh spesies dari kelas Ginkodidae adalah
Ginkgo biloba.

Regnum : Plantae
Divisi : spermatophyta
Sub Divisi : Gymnospermae
Class : Ginkgoinae
Ordo : Ginkgoales
Family : Ginkgoaceae
Genus : Ginkgo
Spesies : Ginkgo biloba

Ginkgo biloba

9
e. Kelas cycadophyta
Kelas cycadidae terlihat hampir mirip dengan tanaman palem. Hanya saja
mereka memiliki alat yang berbentuk seperti strobilus dan memiliki biji
terbuka. Cycadidae dapat dibudidayakan dan mudah ditemukan di Amerika
Selatan, Australia, Jepang Selatan dan Cina barat, Madagaskar dan India. Mereka
dapat tumbuh di pohon atau semak yang tumbuh lambat karena jatuhan daun.

Terlihat dari betina betina menurut spesies Cycadidae pada batang


pohon. Tanaman ini memiliki dua spesies rumah. Ini berarti bahwa organ
persembahan antara wanita dan pria dalam seorang individu. Cycadidae memiliki
sifat lain selain pot dan biasanya disebut sebagai daun bersisik. Contoh-contoh
gymnospermae yang termasuk dalam kelas Cycadidae adalah Cycas revoluta.

Regnum : Plantae (tumbuhan)


Divisio : spermatophyta
Sub Divisi : gymnospermae
Kelas : cycadinae
Ordo : Cycadales
Famili : Cycadaceae
Genus : Cycas, dioon, zamia, ceratozamia, bowenia
Spesies : Cycas rumphii, Dioon Edule

Cycas rumphii Dioon Edule

f. Kelas Coniferophyta (Pinophyta)


Kelas konifera dalam kelas gymnospermae adalah tanaman dengan organ
terpisah antara pria dan wanita. Tanaman ini memiliki daun berdaun dan karena
itu sering disebut sebagai konifer. Beberapa tanaman jenis konifera berbentuk
pohon dan beberapa semak. Contoh gymnospermae di kelas konifer adalah Pinus
(Pinus sp) dan Damar (Agathis alba).

Tumbuhan jenis konifera memiliki jenis dengan top dan house. Pada akhirnya,
ukuran jantan lebih kecil betina. Sebagai contoh, bentuk ujung semak memiliki
sisik kecil yang menghasilkan serbuk sari, sedangkan pada ujung betina memiliki

10
sisik lebih besar yang agak berkayu, sehingga lebih banyak sisik dibuat. Tanaman
jarum dapat tumbuh di daerah beriklim tropis di daerah dengan ketinggian relatif
tinggi atau di daerah dingin dan sedang.

Regnum : Plantae (tumbuhan)


Divisio : spermatophyte
Sub Divisi : gymnospermae
Kelas : coniferae
Ordo : taxales, araucariales, podocarpaceae, pinales
Famili : taxaceae, araucariaceae. Podocarpales, pinaceae
Genus : taxus, araucaria, podocarpus, pinus
Spesies: taxus baccata, araucaria cunning hamii, podocarpus
imbricate, pinus merkusil
g. Kelas Gnetophyta
Kelas Gnetidae ditemukan dalam bentuk semak atau pohon kecil, termasuk
yang tidak memiliki ketentuan. Mereka mekar dengan 4 hingga 12 helai beban
lengan masing-masing untuk hewan betina, menjuntai dalam biji Gnetida dan
dapat tumbuh di Asia, Afrika, dan Amerika Utara. Contoh-contoh senam kelas
Gnetid adalah Gnetum africanum dan Gnetum buchholzianum

Regnum : Plantae (tumbuhan)


Divisi : spermatopyta
Sub Divisi : gymnospermae
Kelas : gnetinae
Ordo : ephedrales, gnetales, welwitschiales
Famili : ephedraceae, gnetaceae
Genus : ephedra, gnetum, welwitschia
Spesies : Ephedra Altissima, Gnetum Gnemon, Welwitschia
Mirabilis

11
Ephedra Altissima Gnetum Gnemon
Berikut beberpa spesifikasinya :
a. Pteridospermae ( Paku Biji )

Paku biji (Pteridospermae atau Cycadofilicinae) adalah tumbuhan fosil


yang telah hidup dalam zaman Devon, mencapai puncak perkembangannya
dalam zaman Karbon dan Perm dan telah punah pada zaman Mezosoikum.
Melihat ciri-cirinya, Pteridospermae adalah tumbuhan yang termasukperalihan
dari tumbuhan pterydophyta dan Gymnospermae.

Ciri ciri kelas pteridospermae :

• Daunnyamenyerupai daun tumbuhan paku.


• Sporofilnya menyerupai daun biasa tetapi belum terkumpul menjadi
bunga.
• Batangnya kecil seperti liana atau tumbuh tegak
• mempunyai xilem yang eksark atu endark dengan pertumbuhan menebal.
• Kayu sekunder mempunyai trakeida dengan noktah-noktah halaman dan
jari-jari teras yang lebar.

Dari Pteridospermae kita kenal 2 suku :


1) Suku Lyginopteridaceae

12
Batang ada yang memanjat, tidak atau sedikit saja yang bercabang,
mempunyai teras atau tidak.Unsur-unsur kayu seperti pada
Gymnospermae tersusun radier.Baik akar maupun batangnya mempunyai
kambium dan memperlihatkan pertumbuhan menebal sekunder.Tajuk
pohon berbentuk kipas.Bakal biji mempunyai piala. Contoh: Lygnopteris
oldhamia.

2) Suku Medullosceae
Batangnya mempunyai banyak stele masing-masing memperlihatkan
pertumbuhan menebal sekunder. Bakal biji tidak mempunyai piala.

Bangsa : Caytoniales

Di samping kedua suku tadi ada sekelompok tumbuhan yang telah punah
yang masih dekat dengan hubungan kekeluargaannya dengan Pteridospermae,
tetapi dimasukkan dalam kelompok tersendiri, yaitu dalam bangsa
Caytoniales.Daun bertangkai, pada ujungnya terdapat 3-6 segmen.Daun-daun
yang fertil mempunyai segmen-segmen menyirip, ujungnya melengkung dan
dengan demikian merupakan suatu lekukan, yang di dalamnya terdapat
beberapa bakal biji.Jalan masuk ke lekukan itu berupa suatu celah, yang dapat
kita anggap mempunyai fungsi seperti kepala putik.Mikrosporangium
berkumpul pada ujung sirip-sirip daun.Biji tidak ditemukan.Tumbuh-
tumbuhan ini hidup dalam zaman mesozoikum.

b. Ginkgoinae

13
Hanya satu jenis yang masihbertahan dari kelas in yaitu Ginkgo biloba.
Tumbuhan ini merupakan tumbuhan asli dari daratan Cina. Tinggi pohon
dapat mencapai30 meter, daun berbentuk kipas mudah gugur. dan berumah
dua. Berdasarkan bukti fosil ginkgo diperkirakan telah hidup sejak jaman jura
(181 juta tahun yang lalu). Serbuk sari dan bakal biji dihasilkan oleh individu
yang berlainan. Anggota kelompok ini hanya ada satu species yaitu Ginkgo
biloba. Spesies ini tercatat sebagai spesies pohon tertua di dunia. Selama 80
tahun spesies ini belum pernah berubah.

Ciri khas tanaman ini adalah :

1) Mempunyai daun yang berbentuk seperti kapas dengan lebar 5 sampai 10


sentimeter dan tinggi batang mencapai 30 meter. Selain itu, daunnya juga
ada yang berbentuk mirip daun paku kelompok suplir.
2) Ketika musim penyerbukan tiba, tanaman ini mengeluarkan bau yang
kurang sedap dan dijauhi oleh manusia. Habitus pohon tinggi lebih dari
1000 kaki, daun berubah warna dan menggugurkan daunnya pada musim
rontok.
3) Tumbuhan berumah dua (diesis)

14
4) Gamet jantan motil, penyerbukan di air.
5) Daun muda menggulung, melebar bentuk kipas, daun terbagi dua simetris
karena lekukan yang dalam, mengalami perkembangan.
6) Lembaga mempunyai 2 cotyledon.
7) Strobilus jantan berbentuk kerucut; strobilus betina dngan 2 ovuli yang
berbeda kematangannya; ovulum mempunyai pembungkus berdaging yang
dapat berubah warna.

Klasifikasi Ginkgo biloba :

Regnum : Plantae
Divisi : Ginkgophyta
Class : Ginkgoopsida
Ordo : Ginkgoales
Family : Ginkgoaceae
Genus : Ginkgo
Spesies : Ginkgo biloba

Manfaat dan kegunaan Ginkgo biloba :


1) Berfungsi sebagai antioksidan untuk menekan radikal bebas, untuk
meremajakan sel-sel otak yaitu dengan cara memulihkan reseptor-
reseptor di dalam otak serta meningkatkan serotonin.
2) Mempunyai kemampuan untuk memperbaiki peredaran darah.

15
3) Dapat memacu produksi molekul energi ATP (adenosine triphosphate).
4) Peluang agribisnis tanaman ini adalah di manfaatkan sebagai peneduh
atau sebagai tanaman hias. Selain itu, tanaman ini juga di percaya
sebagai tanaman obat Bronkhitis dan asma sejak 5000 tahun lalu di
Cina.
Daun tumbuhan kelas ini banyak yang berbentuk jarum, oleh karena
itu sering disebut sebagai pohon jarum. Tajuk pohon kebanyakan
berbentuk kerucut (Conus = kerucut; Ferein = mendukung).

6. Habitat Gymnospermae
Gymnospermaum hidup di mana-mana, hampir di seluruh permukaan
bumi. Mulai dari daerah tropis ke daerah kutub dan daerah dengan udara yang
cukup sampai daerah yang kering.

• Ginkgophyta

Ginkgophyta ini banyak yang berlokasi di China, terutama di daerah kecil


Zhejiang di Cina dan di Mu Tian Shan. Provinsi di timur.

• Cycadophyta

Cicadophytes hidup di daerah tropis dan subtropis.

• Pinophyta

Tumbuhan, termasuk Coniferophyta hidup terkenal di berbagai wilayah, termasuk


hampir seluruh wilayah dunia. Pinus dan cemara tumbuh di Eropa bergunung.

• Gnetophyta

Gnetophyta ini banyak yang tumbuh di daerah tropis dan subtropis.

7. Manfaat Gymnospermae

Secara umum Gymnospermae bermanfaat bagi kehidupan manusia, di


antaranya sebagai berikut :
a. Tanaman hias, misalnya cemara dan pakis haji.
b. Bahan industri, cat, dan obat – obatan, misalnya damar.
c. Penghasil minyak cat, misalnya pinus/tusam

16
d. Bahan pembuat kertas dan korek api, misalnya kayu pinus dan kayu tumbuhan
melinjo
e. Sayur – mayur, misalnya melinjo.
f. Sumber makanan, misalnya melinjo.
g. Bahan untuk obat dan kosmetik, yaitu Ginkgo biloba

17
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penulisan “GYMNOSPERMAE”, dapat diambil kesimpulan


bahwa:

h. Gymnospermae adalah tumbuhan yang memiliki biji terbuka. Gymnospermae


berasal dari bahasa Yunani, yaitu gymnos yang berarti telanjang dan sperma
yang berarti biji, sehingga gymnospermae dapat diartikan sebagai tumbuhan
berbiji terbuka.
i. Mempunyai sistem akar tunggang dan batang tegak lurus atau bercabang-
cabang. Akar dan batang berkambium, sehingga selalu mengadakan
pertumbuhan menebal sekunder. Strobilus atau kerucut mengandung 2 daun
buah (tempat menempel bakal biji), yaitu makrosporangium dan
mikrosporangium yang terpisah satu sama lain. Penyerbukan hampir selalu
dengan bantuan angin (anemogami). Serbuk sari langsung jatuh pada bakal
biji, dengan jarak waktu penyerbukan sampai pembuahannya relatif panjang.
Sel kelamin jantan umumnya berupa spermatozoid yang masih bergerak
dengan aktif.
j. Gymnospermae terdiri dari beberapa divisi baik yang sudah punah maupun
yang masih ada sampai sekarang, yaitu mencakup 3 divisi yang telah punah
dan 4 divisi yang masih bertahan.
k. Tiga divisi yang sudah punah adalah: Bennetophyta, Cordaitophyta dan
Pteridospermophyta
l. Empat divisi Gymnospermae yang masih bertahan adalah: Ginkgophyta,
Cycadophyta, Coniferophyta dan Gnetophyta.
m. Organ reproduksi pada gymnospermae disebut konus atau strobilus.
Tumbuhan berbiji terbuka tidak memiliki bunga, sporofil terpisah-pisah atau
membentuk srobilus jantan dan betina. Makrosporofil dan makrosporangium
yang tampak menempel pada strobilus betina.

18
n. Penyerbukan yang terjadi pada tumbuhan berbiji terbuka selalu dengan cara
anemogami (penyerbukan dengan bantuan angin).
o. Manfaat gymnospermae: tanaman hias, bahan industri, sumber makanan,
bahan kosmetik dan lain-lain.
B. Saran

Semoga makalah ini bermanfaat bagi banyak orang

19
DAFTAR PUSTAKA

Harsono, T. (2020). Taksonomi Tumbuhan Tingkat Tinggi. Medan: Unime Press.

Hasairin, A. (2018). Taksonomi Tumbuhan Berbiji. Medan: Citapustka Medan Perintis.

http://kampus-biologi.blogspot.co.id/2015/01/tumbuhan-berbiji-
spermatophyta.html

http://www.ilmudasar.com/2017/03/Pengertian-Struktur-dan-Klasifikasi-
Gymnospermae-Tumbuhan-Biji-Terbuka.html

20

Anda mungkin juga menyukai