OLEH:
MUHAMMAD RIZKI HARAHAP (4191141017)
Pertama – tama marilah kita ucapkan puji dan syukur kehadirat Tuhan
Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan karunia Nya maka Tugas Makalah ini
dapat dikerjakan tepat waktu. Tujuan dibuatnya Makalah ini selain untuk
memenuhi tugas yang diberikan juga untuk menambahkan pengetahuan tentang
mata kuliah “Taksonomi Spermatophyta".
Penulis berharap dengan adanya makalah ini dapat membantu dan
memberi manfaat kepada semua pihak, khususnya bagi pembaca untuk menambah
wawasan pengetahuan dan menjadikan laporan ini sebagai acuan dalam penulisan
makalah selanjutnya.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam tugas ini, baik
dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran positif agar dapat memperbaikinya dan menjadi
bekal untuk penulisan makalah yang lebih baik lagi.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .......................................................................................................... i
BAB I ................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ............................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ...................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ...................................................................................................... 2
C. Tujuan ......................................................................................................................... 2
BAB II ................................................................................................................................. 3
PEMBAHASAN .................................................................................................................. 3
A. DIVISI GYMNOSPERMAE ( PINOPHYTA )................................................... 3
1. Pengertian Gymnospermae............................................................................... 3
2. Ciri Ciri Gymnospermae .................................................................................. 3
3. Reproduksi Gymnospermae ............................................................................. 4
4. Tata Cara Penamaan Klasifikasi ..................................................................... 5
5. Klasifikasi Gymnospermae ............................................................................... 7
6. Habitat Gymnospermae ............................................................................................. 16
7. Manfaat Gymnospermae ...................................................................................... 16
BAB III ............................................................................................................................. 18
PENUTUP ........................................................................................................................ 18
A. Kesimpulan........................................................................................................... 18
B. Saran ..................................................................................................................... 19
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 20
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tumbuhan berbiji ( Spermatophyta ) adalah tumbuhan yang mempunyai
bagian yang di sebut biji. Pada dasarnya tumbuhan biji itu dicirikan dengan
adanya bunga sehingga sering disebut dengan tumbuhan berbunga (Anthopyta).
Biji dihasilkan oleh bunga setelah terjadi peristiwa penyerbukan dan pembuahan.
Dengan kata lain, biji dapat dihasilkan merupakan alat pembiakan secara seksual
(generatif). Selain itu, ada juga pembiakan secara aseksual (vegetatif).
Tumbuhan berbiji di kelompokkan menjadi dua anak divisi, yaitu tumbuhan
berbiji terbuka (Gymnospermae) dan tumbuhan biji tertutup (Angiospermae).
Pada tumbuhan biji terbuka, biji tidak tertutup dengan daging buah atau daun
buah (karpelum). Misalnya, pada cemara, pinus, dan damar. Sementara itu, pada
tumbuhan berbiji tertutup, biji di tutupi oleh daging buah atau daun buah.
Misalnya, pada mangga, durian, dan jeruk. Dalam tumbuhan berbiji banyak sekali
ordo ataupuun famili dari tiap divisi. Hal ini membuktikan bahwa tumbuhan
berbiji merupakan tumbuhan yang dapat dikatakan tumbuhan yang memiliki
bagian yang sangatlah banyak.
Gymnospermae telah hidup di bumi sejak periode Devon (410-360 juta tahun
yang lalu), sebelum era dinosaurus. Pada saat itu, Gymnospermae banyak diwakili
oleh kelompok yang sekarang sudah punah dan kini menjadi batu bara :
Pteridospermophyta (paku biji), Bennettophyta dan Cordaitophyta. Anggota-
anggotanya yang lain dapat melanjutkan keturunannya hingga sekarang.
Angiospermae yang ditemui sekarang dianggap sebagai penerus dari salah satu
kelompok Gymnospermae purba yang telah punah (paku biji).
Gymnospermae berasal dari Progymnospermae melalui proses evolusi biji.
Progymnospermae dianggap sebagai nenek moyang dari tumbuhan biji yang
mempunyai karakteristik bentuk antara Trimerophyta dan tumbuhan berbiji.
Gymnospermae telah hidup di bumi sejak periode Devon (410-360 juta tahun
yang lalu), sebelum era dinosaurus. Pada saat itu, Gymnospermae banyak diwakili
1
oleh kelompok yang sekarang sudah punah dan kini menjadi batu bara :
Pteridospermophyta (paku biji), Bennettophyta dan Cordaitophyta. Anggota-
anggotanya yang lain dapat melanjutkan keturunannya hingga sekarang.
Angiospermae yang ditemui sekarang dianggap sebagai penerus dari salah satu
kelompok Gymnospermae purba yang telah punah (paku biji).
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu Gymnospermae?
2. Bagaimana ciri-ciri dari Gymnospermae?
3. Bagaimana reproduksi gymnospermae?
4. Bagaimana cara penamaan klasifikasi pada tumbuhan?
5. Bagaimana klasifikasi dari kelas pteridospermae dan gingkinae?
6. Apa Manfaat gymnospermae?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari Gymnospermae
2. Untuk mengetahui ciri-ciri dari Gymnospermae
3. Untuk mengetahui reproduksi dari sub divisi gymnospermae
4. Untuk mengetahui bagaimana cara penamaan klasifikasi pada tumbuhan
5. Untuk mengetahui pengklasifikasian dari kelas pteridospermae dan gingkinae
6. Unuk mengetahui manfaat dari gymnospermae
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. DIVISI GYMNOSPERMAE ( PINOPHYTA )
1. Pengertian Gymnospermae
Gymnospermae adalah tumbuhan yang memiliki biji terbuka. Gymnospermae
berasal dari bahasa Yunani, yaitu gymnos yang berarti telanjang dan sperma yang
berarti biji, sehingga gymnospermae dapat diartikan sebagai tumbuhan berbiji
terbuka. Tumbuhan berbiji terbuka merupakan kelompok tumbuhan berbiji yang
bijinya tidak terlindung dalam bakal buah (ovarium). Secara harfiah
Gymnospermae berarti gym = telanjang dan spermae = tumbuhan yang
menghasilkan biji. Pada Gymnospermae, biji nampak (terekspos) langsung atau
terletak di antara daun-daun penyusun strobilus atau runjung. Sedangkan Pada
tumbuhan berbunga (Angiospermae atau Magnoliphyta), biji atau bakal biji selalu
terlindungi penuh oleh bakal buah sehingga tidak terlihat dari luar.
2. Ciri Ciri Gymnospermae
Tumbuhan biji terbuka (Gymnospermae) memiliki ciri utama antara lain
sebagai berikut :
a. Gymonospermae berakar tunggang
b. Mempunyai akar, batang, dan daun sejati.
c. Daun sempit, tebal dan kaku
d. Tulang daun tidak beraneka ragam/tidak bervariasi
e. Bakal biji tidak dilindungi oleh daun buah
f. Bakal tumbuh dan terletak di luar megasporofil (ovarium)
g. Alat kelamin terpisah, serbuk sari terdapat dalam strobilus jantan dan sel telur
terdapat dalam strobilus betina.
h. Tidak mempunyai bunga sejati tidak memiliki mahkota bunga
i. Bunga berupa strobilus yang mampu menghasilkan sekret berupa tetes getah
yang berisi sel kelamin jantan pada stroobilus jantan dan sel telur pada
strobilus betina
j. Pada reproduksi terjadi pembuahan tunggal
3
3. Reproduksi Gymnospermae
4
di mulut gametofit betina, buluh serbuk robek dan melepaskan sel sperma yang
berflagel banyak.Sperma tersebut kemudian menuju ke arkegonium dan
membuahi telur.Dengan adanya buluh sperma tersebut maka tumbuhan berbiji
tidak ada lagi yang bergantung pada ketersediaan air pada fertilisasinya.
5
Kingdom merupakan tingkatan takson tertinggi makhluk hidup.
Kebanyakan ahli Biologi sependapat bahwa makhluk hidup di dunia ni
dikelompokkan menjadi 5 kingdom (diusulkan oleh Robert Whittaker tahun
1969). Kelima kingdom tersebut antara lain : Monera, Proista, Fungi, Plantae,
dan Animalia.
b. Filum/Divisio (Keluarga Besar)
Nama filum digunakan pada dunia hewan, dan nama division digunakan
pada tumbuhan. Filum atau division terdiri atas organism-organisme yang
memiliki satu atau dua persamaan ciri. Nama filum tidak memiliki akhiran
yang khas sedangkan nama division umumnya memiliki akhiran khas, antara
lain phyta dan mycota.
c. Kelas (Classis)
Kelompok takson yang satu tingkat lebih rendah dari filum atau divisio
d. Ordo (Bangsa)
Setiap kelas terdiri dari beberapa ordo. Pada dunia tumbuhan, nama ordo
umumnya diberi akhiran ales.
e. Famili
Famili merupakan tingkatan takson di bawah ordo. Nama famili tumbuhan
biasanya diberi akhiran aceae, sedangkan untuk hewan biasanya diberi nama
idea. Dalam penyebutan indonesia nama suku selalu diulang penyebutannya :
kacang-kacangan , angrek-anggrekan , jahe-jahean.
f. Genus (Marga)
Genus adalah takson yang lebih rendah dariada famili. Nama genus terdiri
atas satu kata, huruf pertama ditulis dengan huruf kapital, dan seluruh huruf
dalam kata itu ditulis dengan huruf miring atau dibedakan dari huruf lainnya.
g. Species (Jenis)
Species adalah takson yang terendah. Spesies adalah suatu kelompok
organisme yang dapat melakukan perkawinan antar sesamanya untuk
menghasilkan keturunan yang fertil (subur) aturan penulisannya disebut
binomial nomenklatur.
Tata nama binomial nomenklatur
6
Untuk memudahkan komunikasi, makhluk hidup harus diberikan nama
yang unik dan dikenal di seluruh dunia. Berdasarkan kesepakatan
internasional, digunakanlah metode binomial nomenklatur. Metode binominal
nomenklatur artinya tata nama ganda. Disebut tata nama ganda karena
pemberian nama jenis makhluk hidup selalu menggunakan dua kata (nama
genus dan species)
Aturan pemberian nama adalah sebagai berikut :
1) Nama species terdiri atas dua kata, kata pertama merupakan nama genus,
sedangkan kata kedua merupakan penunjuk spesies (epitheton specificum)
2) Huruf pertama nama genus ditulis huruf kapital, sedangkan huruf pertama
penunjuk spesies/jenis digunakan huruf kecil
3) Nama species menggunakan bahasa latin atau yang dilatinkan
4) Nama species harus ditulis berbeda dengan huruf-huruf lainnya (bisa
miring, garis bawah, atau lainnya)
5) Jika nama species tumbuhan terdiri atas lebih dari dua kata, kata kedua dan
berikutnya harus digabung atau diberi tanda penghubung.
6) Jika nama species hewan terdiri atas tiga kata, kata ke tiga tersebut bukan
nama species, melainkan nama subspecies (anak jenis), yaitu nama takson
di bawah species
7) Nama species juga mencantumkan inisial pemberi nama tersebut, misalnya
jagung (Zea Mays L.). huruf L tersebut merupakan inisial Linnaeus.
5. Klasifikasi Gymnospermae
Gymnospermae terdiri dari beberapa kelas baik yang sudah p unah maupun
yang masih ada sampai sekarang, yaitu mencakup 3 kelas yang telah punah dan 4
kelas yang masih bertahan.
Tumbuhan Gymnospermae yang sudah punah adalah:
• Bennetophyta
• Cordaitophyta
• Pteridospermophyta, sudah punah namun dianggap sebagai moyang
Angiospermae.
Empat divisi Gymnospermae yang masih bertahan adalah:
7
• Ginkgophyta
• Cycadophyta
• Coniferophyt (Pinophyta)
• Gnetophyta
a. Klasifikasi Bennetophyta
Regnum : plantae
Divisi : spermatophyte
Sub Divisi : gymnospermae
Class : bennetittinae
Ordo : bennettitales
Famili : bennettiaceae
b. Klasifikasi Cordaitophyta
Regnum : Plantae (tumbuhan)
Divisi : spermatophyte
Sub divisi : gymnospermae
Kelas : cordaitinae
Ordo : cordaitales
Famili : cordaitaceae
Genus : cordaites, cordaianthus, cordaicapus
Spesies : cordaites laevis, cordaianthus psedofluitans,
cordaicapus cordei
cordaites laevis
c. Klasifikasi Pteridospermophyta (paku biji)
Regnum : Plantae (tumbuhan)
Divisi : spermatophyte
8
Sub divisi : gymnospermae
Kelas : pterdospermae
Ordo : caytoniales
Famili : lyginoptridaceae, medullosaceae
Genus : lyginopteris
Spesies : lyginopteris oldhamia
lyginopteris oldhamia
d. Kelas Ginkgophyta
Kelas Ginkodidae memiliki spesies dua rumah, pertumbuhan pohon mencapai
kurang dari 40 m, kulit pohon abu-abu muda atau abu-abu-coklat, buah-buahan
antariksa dalam bentuk bubur kertas. Contoh spesies dari kelas Ginkodidae adalah
Ginkgo biloba.
Regnum : Plantae
Divisi : spermatophyta
Sub Divisi : Gymnospermae
Class : Ginkgoinae
Ordo : Ginkgoales
Family : Ginkgoaceae
Genus : Ginkgo
Spesies : Ginkgo biloba
Ginkgo biloba
9
e. Kelas cycadophyta
Kelas cycadidae terlihat hampir mirip dengan tanaman palem. Hanya saja
mereka memiliki alat yang berbentuk seperti strobilus dan memiliki biji
terbuka. Cycadidae dapat dibudidayakan dan mudah ditemukan di Amerika
Selatan, Australia, Jepang Selatan dan Cina barat, Madagaskar dan India. Mereka
dapat tumbuh di pohon atau semak yang tumbuh lambat karena jatuhan daun.
Tumbuhan jenis konifera memiliki jenis dengan top dan house. Pada akhirnya,
ukuran jantan lebih kecil betina. Sebagai contoh, bentuk ujung semak memiliki
sisik kecil yang menghasilkan serbuk sari, sedangkan pada ujung betina memiliki
10
sisik lebih besar yang agak berkayu, sehingga lebih banyak sisik dibuat. Tanaman
jarum dapat tumbuh di daerah beriklim tropis di daerah dengan ketinggian relatif
tinggi atau di daerah dingin dan sedang.
11
Ephedra Altissima Gnetum Gnemon
Berikut beberpa spesifikasinya :
a. Pteridospermae ( Paku Biji )
12
Batang ada yang memanjat, tidak atau sedikit saja yang bercabang,
mempunyai teras atau tidak.Unsur-unsur kayu seperti pada
Gymnospermae tersusun radier.Baik akar maupun batangnya mempunyai
kambium dan memperlihatkan pertumbuhan menebal sekunder.Tajuk
pohon berbentuk kipas.Bakal biji mempunyai piala. Contoh: Lygnopteris
oldhamia.
2) Suku Medullosceae
Batangnya mempunyai banyak stele masing-masing memperlihatkan
pertumbuhan menebal sekunder. Bakal biji tidak mempunyai piala.
Bangsa : Caytoniales
Di samping kedua suku tadi ada sekelompok tumbuhan yang telah punah
yang masih dekat dengan hubungan kekeluargaannya dengan Pteridospermae,
tetapi dimasukkan dalam kelompok tersendiri, yaitu dalam bangsa
Caytoniales.Daun bertangkai, pada ujungnya terdapat 3-6 segmen.Daun-daun
yang fertil mempunyai segmen-segmen menyirip, ujungnya melengkung dan
dengan demikian merupakan suatu lekukan, yang di dalamnya terdapat
beberapa bakal biji.Jalan masuk ke lekukan itu berupa suatu celah, yang dapat
kita anggap mempunyai fungsi seperti kepala putik.Mikrosporangium
berkumpul pada ujung sirip-sirip daun.Biji tidak ditemukan.Tumbuh-
tumbuhan ini hidup dalam zaman mesozoikum.
b. Ginkgoinae
13
Hanya satu jenis yang masihbertahan dari kelas in yaitu Ginkgo biloba.
Tumbuhan ini merupakan tumbuhan asli dari daratan Cina. Tinggi pohon
dapat mencapai30 meter, daun berbentuk kipas mudah gugur. dan berumah
dua. Berdasarkan bukti fosil ginkgo diperkirakan telah hidup sejak jaman jura
(181 juta tahun yang lalu). Serbuk sari dan bakal biji dihasilkan oleh individu
yang berlainan. Anggota kelompok ini hanya ada satu species yaitu Ginkgo
biloba. Spesies ini tercatat sebagai spesies pohon tertua di dunia. Selama 80
tahun spesies ini belum pernah berubah.
14
4) Gamet jantan motil, penyerbukan di air.
5) Daun muda menggulung, melebar bentuk kipas, daun terbagi dua simetris
karena lekukan yang dalam, mengalami perkembangan.
6) Lembaga mempunyai 2 cotyledon.
7) Strobilus jantan berbentuk kerucut; strobilus betina dngan 2 ovuli yang
berbeda kematangannya; ovulum mempunyai pembungkus berdaging yang
dapat berubah warna.
Regnum : Plantae
Divisi : Ginkgophyta
Class : Ginkgoopsida
Ordo : Ginkgoales
Family : Ginkgoaceae
Genus : Ginkgo
Spesies : Ginkgo biloba
15
3) Dapat memacu produksi molekul energi ATP (adenosine triphosphate).
4) Peluang agribisnis tanaman ini adalah di manfaatkan sebagai peneduh
atau sebagai tanaman hias. Selain itu, tanaman ini juga di percaya
sebagai tanaman obat Bronkhitis dan asma sejak 5000 tahun lalu di
Cina.
Daun tumbuhan kelas ini banyak yang berbentuk jarum, oleh karena
itu sering disebut sebagai pohon jarum. Tajuk pohon kebanyakan
berbentuk kerucut (Conus = kerucut; Ferein = mendukung).
6. Habitat Gymnospermae
Gymnospermaum hidup di mana-mana, hampir di seluruh permukaan
bumi. Mulai dari daerah tropis ke daerah kutub dan daerah dengan udara yang
cukup sampai daerah yang kering.
• Ginkgophyta
• Cycadophyta
• Pinophyta
• Gnetophyta
7. Manfaat Gymnospermae
16
d. Bahan pembuat kertas dan korek api, misalnya kayu pinus dan kayu tumbuhan
melinjo
e. Sayur – mayur, misalnya melinjo.
f. Sumber makanan, misalnya melinjo.
g. Bahan untuk obat dan kosmetik, yaitu Ginkgo biloba
17
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
18
n. Penyerbukan yang terjadi pada tumbuhan berbiji terbuka selalu dengan cara
anemogami (penyerbukan dengan bantuan angin).
o. Manfaat gymnospermae: tanaman hias, bahan industri, sumber makanan,
bahan kosmetik dan lain-lain.
B. Saran
19
DAFTAR PUSTAKA
http://kampus-biologi.blogspot.co.id/2015/01/tumbuhan-berbiji-
spermatophyta.html
http://www.ilmudasar.com/2017/03/Pengertian-Struktur-dan-Klasifikasi-
Gymnospermae-Tumbuhan-Biji-Terbuka.html
20