PERKEMBANGAN TUMBUHAN
Dosen Pengampuh:
Disusun Oleh:
2019
1
KATA PENGANTAR
Puji Syukur Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya sehingga makalah
tentang “PERKEMBANGAN TUMBUHAN GIMNOSPERMAE” yang diampuh oleh Bapa
Maik Akobiarek S.Pd,.M.Pd dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa kami juga mengucapkan
banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan
sumbangan baik materi maupun pikiran.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para
pembaca, untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar
menjadi lebih baik lagi. Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, kami yakin
masih banyak kekurangan dalam makalah ini, oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran
dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ........................................................................................2
DAFTAR ISI ......................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………….4
A. Latar Belakang ……………………………………………………………….5
B. Rumusan Masalah ……………………………………………….................5
C. Tujuan ……………………………………………………………………….5
BAB II PEMBAHASAN ……………………………………………………….6
A. Asal-usul dan Klasifikasi Tumbuhan Gymnospermae……………………..6
B. Mengidentifikasi Karakteristik Habitus Tumbuhan Gymnospermae…….11
C. Membedakan Alat Perkembangbiakan Tumbuhan Gymnospermae……...15
D. Menjelaskan Siklus Hidup Tumbuhan Gymnospermae…………………..16
E. Uraikan Peranan dan Manfaat Tumbuhan Gymnospermae………………17
BAB III PENUTUP …………………………………………………………….18
A. Kesimpulan ………………………………………………………………….18
B. Saran ………………………………………………………………………..18
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………………...19
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Gymnospermae telah hidup di bumi sejak periode Devon (410-360 juta tahun yang lalu),
sebelum era dinosaurus. Pada saat itu, Gymnospermae banyak diwakili oleh kelompok yang
sekarang sudah punah dan kini menjadi batu bara : Pteridospermophyta (paku biji),
Bennettophyta dan Cordaitophyta. Anggota-anggotanya yang lain dapat melanjutkan
keturunannya hingga sekarang. Angiospermae yang ditemui sekarang dianggap sebagai penerus
dari salah satu kelompok Gymnospermae purba yang telah punah (paku biji).
Ciri khas tumbuhan Gymnospermae (bahasa Yunani, gymnos = ‘telanjang’ dan sprma = ‘benih’
atau ‘biji’) adalah tidak mempunyai pembungkus biji (ovarium). Bakal bijinya terbuka dan
terdapat pada permukaan daun buah (megasporofil). Pada umumnya berupa tumbuhan berkayu
dengan bermacam-macam bentuk perawakan (habitus).Tidak memiliki bunga yang
sesungguhnya (bunga mereduksi menjadi kantong serbuk sari dan bakal biji), sporofil terpisah-
pisah membentuk strobilus jantan dan strobilus betina. (Baca juga : Tumbuhan Spermatophyta)
Mempunyai sistem akar tunggang dan batang tegak lurus atau bercabang-cabang. Akar dan
batang berkambium, sehingga selalu mengadakan pertumbuhan menebal sekunder. Strobilus atau
kerucut mengandung 2 daun buah (tempat menempel bakal biji), yaitu makrosporangium
dan mikrosporangium yang terpisah satu sama lain. Penyerbukan hampir selalu dengan bantuan
angin (anemogami). Serbuk sari langsung jatuh pada bakal biji, dengan jarak waktu penyerbukan
sampai pembuahannya relatif panjang. Sel kelamin jantan umumnya berupa spermatozoid
yang masih bergerak dengan aktif.
4
B. Rumusan Masalah
1) Bagaimna asal usul dan klasifikasi tumbuhan gymnospermae ?
2) Bagaimana karakteristik habitus tumbuhan gymnospermae ?
3) Apa perbedaan alat perkembangbiakan tumbuhan gymnospermae ?
4) Bagiamana siklus hidup tumbuhan gymnospermae ?
5) Apa peranan dan manfaat tumbuhan gymnospermae ?
C. Tujuan
1) Mengetahui asal usul dan klasifikasi tumbuhan gymnospermae ?
2) Mengetahui karakteristik habitus tumbuhan gymnospermae ?
3) Mengetahui perbedaan alat perkembangbiakan tumbuhan gymnospermae ?
4) Mengetahui siklus hidup tumbuhan gymnospermae ?
5) Mengetahui peranan dan manfaat tumbuhan gymnospermae ?
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
Klasifikasi Tumbuhan Gymnospermae
Gymnospermae terdiri dari beberapa divisi baik yang sudah punah maupun yang masih
ada sampai sekarang, yaitu mencakup 3 divisi yang telah punah dan 4 divisi yang masih
bertahan.
Tumbuhan Gymnospermae yang sudah punah
Tiga divisi yang sudah punah adalah:
1) Bennetophyta
2) Cordaitophyta
3) Pteridospermophyta, sudah punah namun dianggap sebagai moyang Angiospermae.
7
2. Cycadophyta
Kelas ini hanya mempunyai 1 bangsa, yaitu Cycadales dan 1 suku, yaitu Cycadaceae
Contoh: Cycas rumphii (pakis haji).
Klasifikasi
Kingdom : Plantae (tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (berpembuluh)
Superdivisio : Spermatophyta (menghasilkan biji)
Divisio : Cycadophyta (sikas)
Kelas : Cycadopsida
Ordo : Cycadales
Familia : Cycadaceae
Genus : Cycas
Spesies : Cycas rumphii
8
3. Coniferophyta atau dapat disubut Pinophyta
Ciri utama anggota Coniferae adalah adanya tajuk berbentuk kerucut (Coniferae berasal dari
kata conus = ‘kerucut’ dan ferein = ‘mendukung’). (contohnya Sequoia gigantea) dan
Famili Cupressaceae (contohnya Juniperus communis).
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Coniferophyta
Sub Divisi : Spermatophyta
Kelas : Pinopsida
Ordo : Pinales
Famili : Pinaceae
Genus : Pinus L.
Spesies : Pinus merkusii
9
4. Gnetophyta
Dengan anggota hanya 3 genus: Gnetum (melinjo dan kerabatnya), Welwitschia, dan
Ephendra.
10
B. Mengidentifikasi Karakteristik Habitus Tumbuhan Gymnospermae
1. Pakis Haji
Habitus perdu, Berarkar tunggang, tidak bercabang. Daun berbentuk pita dan bertulang
daun sejajar, daun yang masih muda menggulung, susunan anak daunnya yang tersusun
berpasangan.
Pakis haji berhabitus mirip palem, tetapi sebenarnya sangat jauh kekerabatannya.
Kemiripan ini berasal dari susunan anak daunnya yang tersusun berpasangan. Semua pakis
haji berumah dua (dioecious) sehingga terdapat tumbuhan jantan dan betina. Serbuk sari
dihasilkan oleh tumbuhan jantan dari ujung batang. Alat betina mirip daun dengan biji-biji
tumbuh dari samping. Alat betina tumbu dari sela-sela ketiak daun. Walaupun ia disebut
“pakis”, dan daun mudanya juga melingkar sebagaimana pakis sejati, pakis haji sama
sekali bukan anggota tumbuhan berspora tersebut.
2. Pinus
11
Habitus perdu yang tingginya mencapai 10 – 30 cm. Akar tunggang, bercabang-
cabang, berwarna cokelat. Batang bagian bawahnya besar, batang bagian atasnya kecil,
bentuk batangnya membulat, tumbuh batang pinus yaitu tegak lurus ke atas (erectus),
permukaan batang pinus retak-retak dan berwarna kecokelatan. Daun pinus majemuk,
daun berbentuk jarum & berkelompok atau serupa sisik, panjang daun sekitar 10 – 20 cm,
bagian pangkal daun pinus diselubungi sisik berupa selaput tipis, ujung daun pinus
meruncing dan pangkal daunnya rompang serta bagian tepi daun merata. Rantingnya
berukuran pendek berbentuk seperti jarum.Strobilus bentuk conus, strobilus jantan dan
betina dalam satu pohon, strobilus jantan lebih kecil dari pada strobilus betina
Habitat :
Pinus merkusii umum tumbuh di Sumatra utara hingga ketinggian 2000 m dpl.
3. Pohon Melinjo
Habitus berupa pohon mempunyai tinggi 20 meter. Akar tunggang, berwarna kecoklatan hingga
abu-abu gelap. Batang berbentuk bulan memanjang, dengan diamater 10-20 cm. Daun tunggal,
berbentuk bulat oval dan terdiri dari beberapai helai daun, tepi merata, daun duduk saling berhadapan,
dan memiliki pertulangan menyirip. Bunga tidak sempurna, terpisah antara bunga jantan dan betina.
Bunga jantan ini terdiri dari benang sari, dan bunga betina terdiri dari karangan bulir (putik). Biji
melinjo terbuka, lapisan luar keras, selaput dalam dilindungi dengan tandan bunga yang berdaging,
biji berwarna hijau muda kalau belum matang dan sudah matang akan berwarna kemerahan tua.
Habitat :
Tanaman melinjo dapat tumbuh pada tanah-tanah liat/lempung, berpasir dan
berkapur, tetapi tidak tahan terhadap tanah yang tergenang air atau yang
berkadar asam tinggi dan dapat tumbuh dari ketinggian 0 – 1.200 m.
12
4. Pohon Damar
5. Pohon Cemara
Pohon cemara mempunyai nama latin Aracaria Cuninghamii adalah tumbuhan yang
mempunyai bentuk daun unik dan indah. Selain bentuk daunnya yang khas, pohon ini
juga tidak mempunyai buah sehingga termasuk dalam contoh tumbuhan Gymnospermae.
Pohon cemara mempunyai beberapa jenis yaitu :
13
a. Cemara Pinsil
Berasal dari keluarga Cupresssaneae yang berasal dari wilayah mediterania. Ciri unik
cemara pinsil yaitu mempunyai kayu dengan bau yang harum, sehingga tidak heran jika
beberapa pintu gereja dibuat menggunakan pohon ini.
b. Cemara Kipas
14
Habitat :
Tumbuhan ini dapat hidup secara alami dimana saja kecuali pada dataran
rendah yang ketinggiannya kurang dari 200 m dpl. Namun di beberapa
tempat, tumbuhan ini sering ditemui.
15
menuju ke arkegonium dan membuahi telur. Dengan adanya buluh sperma tersebut maka
tumbuhan berbiji tidak ada lagi yang bergantung pada ketersediaan air pada fertilisasinya.
Reproduksi gymnospermae
16
Di bakal biji (megaspora) ada kantong serbuk sari (pollen chamber) dan struktur liang biji
(mikrofil) yang menggantikan fungsi bunga sebagai organ reproduksi betina.
Setelah serbuk sari dilepas maka butir serbuk sari akan menjadi sperma. Saat penyerbukan
serbuk sari akan melekat pada bakal biji, kemudian sperma bergerak menuju sel telur lewat
buluh serbuk sari.
Dan jika terjadi pembuahan maka terbentuklah zigot yang berkembang menjadi embrio dan
biji, jika biji jatuh di tempat yang sesuai maka biji akan tumbuh dan berkembang menjadi
tumbuhan baru. Penyerbukan tumbuhan berbiji terbuka (gymnospermae) dibantu oleh
perantara angin (Anemokori
1. Pakis Haji
Daun dan batangnya untuk masak tumis
Dijadikan sayuran pakis, dan
Sebagai lalapan
2. Damar
kayu dapat digunakan untuk bahan bangunan
Getah dapat membuat industri plastik, tektis, dan cat
Dapat dijadikan obat HIV
Dapat mengobati sakit gigi,luka bakar, dan gangguan pada teliga dan mata
3. Melinjo
Dapat digunakan sebagai anti oksida yang dapat mencegah berkembagnya penyakit dalam
tubuh, mencegah terjadinya penuaan dini, menjegah pikun.
4. Pinus
Getah pinus dapat diolah untuk membuat sabun, cat, dan dapat dijadikan industri
parfum.
Kayu pinus dapat digunakan sebagai bahan bangunan, batang korek api, dan dijadikan
sebagai kertas dengan serat panjang.
Kulit pinus yang tebal dapat dijadikan bahan bakar yang nantinya menjadi abu dan bisa
digunakan untuk campuran pupuk organik yang berkalium tinggi.
5. Cemara
Dari suku india cemara dapat digunakan sebagai obat kudis, obat penyakit rematik.
Kayu dapat digunakan untuk membuat pagar atau perahu.
Dapat digunakan sebagai tanaman hias
17
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Gymnospermae adalah tumbuhan yang memiliki biji terbuka. Gymnospermae berasal dari
bahasa Yunani, yaitu gymnos yang berarti telanjang dan sperma yang berarti biji, sehingga
gymnospermae dapat diartikan sebagai tumbuhan berbiji terbuka.Gymnospermae terdiri dari
beberapa divisi baik yang sudah punah maupun yang masih ada sampai sekarang, yaitu
mencakup 3 divisi yang telah punah dan 4 divisi yang masih bertahan. Tiga divisi yang sudah
punah adalah: Bennetophyta, Cordaitophyta dan Pteridospermophyta. Empat divisi
Gymnospermae yang masih bertahan adalah: Ginkgophyta, Cycadophyta, Coniferophyta dan
Gnetophyta.Organ reproduksi pada gymnospermae disebut konus atau strobilus. Tumbuhan
berbiji terbuka tidak memiliki bunga, sporofil terpisah-pisah atau membentuk srobilus jantan dan
betina. Makrosporofil dan makrosporangium yang tampak menempel pada strobilus betina.
B. Saran
Kami menyadari bahwa masih banyak kesalahan dan kekeliruan yang ada dalam
makalah ini, sehingga kami menerima segala masukannya.
18
DAFTAR PUSTAKA
http://meynyeng.wordpress.com/2010/06/01gymnospermae/
http://perpustakaancyber.blogspot.ca/2012/12/tumbuhan-berbiji-terbuka- gymnospermae-
klasifikasi-pengertian.html
Sugeng P. 2004. Aneka Kehidupan. Jakarta: Arena.
Sinaga, Meity. 1993. Budidaya Tumbuhan Biji Terbuka. Jakarta: Penerbit Swadaya.
Mulia, Ricki M. 2005. Gymnospermae.Diposkan oleh Budi Utomo di 02.28
19