Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

SPERMATOPHYTA (TAKSONOMI TUMBUHAN)

Disusun oleh:
Nama: ICHA PUSPITA SARI
NIM: 2151004

PROGRAM STUDI BIOLOGI


FAKULTAS MIPA
UNIVERSITAS NAHDLATUL WATHAN MATARAM
2002
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga
makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terima
kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan
baik pikiran maupun materinya.
Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa
pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari. Bagi kami sebagai penyusun merasa
bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan
pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran
yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Mataram, 02 juni 2022

Penyusun
 DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................................................2
BAB 1...................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN................................................................................................................................4
A. Latar Belakang........................................................................................................................4
BAB II..................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN...................................................................................................................................5
A. Pengertian spermatophyte......................................................................................................5
B. Tumbuhan berbiji terbuka (Gymnospermae).......................................................................6
a. Cycadophyta.........................................................................................................................7
b. Gnetophyta...........................................................................................................................7
c. Coniferophyta......................................................................................................................7
d. Ginkgophyta.........................................................................................................................7
C. Tumbuhan berbiji tertutup (Angiospermae).........................................................................9
1. Tumbuhan monocotyledon................................................................................................10
2. Tumbuhan dikotyledon.....................................................................................................10
BAB III...............................................................................................................................................11
PENUTUP..........................................................................................................................................11
A. Kesimpulan............................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................12
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sebagian besar tumbuhan yang kita jumpai dewasa ini termasuk dalam Angiospermae
yangmerupakan kelompok tumbuhan yang mendominasi daratan lebih dari 100 juta tahun
yang lalumeliputi 235.000 spesies tumbuhan berbunga. Sebagian besar makanan yang kita
konsumsi berasal dari tumbuhan berbunga dapat berupa akar misalnya wortel, kangkung,
buah-buahanmisalnya apel, mangga, pisang, papaya, buah dan biji !eguminosae, buah
kariopsis dari"raminae misalnya padi dan jagung. Angiospermae dibedakan ke dalam dua
kelas berdasarkan jumlah kotiledonnya, yakni monokotil dan dikotil
monokotil meliputi sekitar 65.000 spesies, termasuk di dalamnya tumbuhan "raminae,
anggrek, palem, bambu dan lain-lain. Daun, batang, bunga dan akar monokotil bersipat
spesi&ik. Sebagian besar monokotil memiliki pertulangan daun sejajar, batang dengan berkas
pembuluh tersebardaun mahkota bunga 3 atau kelipatannya, dan memiliki akar serabut.
Sebagian besarAngiospermae yakni sekitar 170.000 spesies adalah tumbuhan dikotil.
(elompok tumbuhan inimeliputi tumbuhan semak, pohon serta banyak tumbuhan penghasil
makanan. Ciri ciri dikotil adalah memiliki 2 kotiledon pada biji pertulangan daun menjari,
berkas pembuluh pada batangtersusun melingkar, daun mahkota bunga 4,5 atau kelipatannya,
memiliki sistem akar tunggang.
BAB II

PEMBAHASAN
A. Pengertian spermatophyte
Tumbuhan berbiji (spermatophyta) merupakan golongan tumbuhan dengan tingkat
perkembangan filogenetik tertinggi , yang sebagai ciri khasnya ialah adanya suatu organ yang
berupa biji (dalam bahasa Yunani: sperma). Biji berasal dari bakal biji, yang dapat disamakan
dengan makrosporangium.

Di dalamnya dihasilkan makrospora yang tidak pernah meninggalkan tempatnya, dan


di tempat itu selanjutnya berkembang menjadi makroportalium dengan arkegonium serta sel
telurnya. Setelah terjadi pembuahan, zigot yang terbentuk berkembang menjadi embrio yang
sementara tetap di tempat itu pula.

Sementara itu, bakal biji yang kemudian mengandung embrio berkembang menjadi
alat reproduksi yang disebut biji. Biji adalah suatu alat reproduksi generatif atau seksual,
karena terjadinya didahului oleh suatu peristiwa seksual yaitu peleburan sel sel telur dengan
sel kelamin jantan (Tjitrosoepomo, 2007).

Biji mengandung sporofit yang telah berkembang sebagian, namun tertahan


perkembangannya. Sporofit itu dikelilingi oleh zat-zat makanan yang tersimpan, juga
dilindungi oleh berbagi cekaman lingkungan oleh integumen (kulit) yang kuat. Biji dan
sporofit embrioniknya dapat berada dalam keadaan dorman untuk jangka waktu cukup lama
dan lalu bergerminasi (tumbuh kembali) saat kondisinya sesuai. Sifat-sifat semacam itu
dalam sebuah struktur reproduksi sangat meningkatkan kemungkinan untuk sintas (bertahan
hidup) di habitat terestrial yang seringkali tak bersahabat (Fried dan Hademenos,2006)

Tumbuhan berbiji atau Spermatophyta meliputi semua tumbuhan berpembuluh yang


bereproduksi secara generatif dengan membentuk biji. Biji merupakan alat untuk
melestarikan keturunan tumbuhan yang bersangkutan dan biasanya biji dihasilkan oleh
tumbuhan yang berbunga. Umumnya, tumbuhan berbiji memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1. Di dalam biji terdapat calon individu baru beserta cadangan makanan yang terbungkus
oleh lapisan pelindung.
2. Tergolong kormofita karena dapat dibedakan dengan jelas bagian-bagian tubuhnya
meliputi akar, batang, dan daun.
3. Tubuhnya makroskopis dengan ukuran bervariasi. Ada yang berukuran beberapa
sentimeter, misalnya rumput-rumputan; ada pula yang berukuran besar hingga berdiameter
7 m dengan tinggi 115 m, misalnya redwood.
4. Spermatophyta bersifat fotoautotrof karena memiliki klorofil untuk berfotosintesis. Ada
pula yang tidak memiliki klorofil sehingga hidup parasit pada tumbuhan lainnya untuk
mendapatkan zat organik.
5. Kelompok tumbuhan yang beradaptasi dengan baik di darat maupun air.

Susunan tumbuhan berbiji terdiri atas akar,batang dan daun. Melalui proses peleburan
gamet jantan dan gamet betina, bakal biji akan menjadi biji. Peristiwa peleburan ini disebut
dengan pembuahan (fertilisasi). Berdasarkan letak bakal bijinya, tumbuhan berbiji
(spermatophyta) dapat dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu tumbuhan biji terbuka
(gymnospermae) dan tumbuhan biji tertutup (angiospermae) (Zulfiani, 2009).

B. Tumbuhan berbiji terbuka (Gymnospermae)


Secara harfiah Gymnospermae berarti gym = telanjang dan spermae = tumbuhan
yang menghasilkan biji. Jadi, Gymnospermae adalah tumbuhan yang memiliki biji
terbuka. Tumbuhan biji terbuka umumnya berakar tunggang. Akan tetapi, ada pula yang
berakar serabut, misalnya pakis haji. Batang Gymnospermae besar, daunnya berbentuk
jarum, kecil, tebal, kaku, dan ada pula yang tipis dan lebar.

Gymnosperma berasal dari kata Yunani gymnos (telanjang) dan sperm (biji),
dikelompokkan sebagai tumbuhan berbiji telanjang karena bijibijinya tidak tertutup di
dalam ruang (Campbell dan Reece. 2012).

Tumbuhan biji terbuka tidak mempunyai bunga yang sesungguhnya karena tidak
mempunyai kelopak dan mahkota bunga. Bunga yang dimilikinya sebenarnya adalah alat
perkembangbiakan yang disebut sporofil. Kolompok yang sporofil membentuk strobilus
atau runjung. Ada tumbuhan Gymnospermae yang memiliki runjung jantan dan runjung
betina pada satu pohon. Tumbuhan yang demikian disebut berumah satu (monoesis).
Ada pula tumbuhan yang mempunyai runjung jantan dan runjung betina pada pohon
yang berlainan, sehingga ada pohon jantan dan ada pohon betina. Tumbuhan demikian
disebut berumah dua (diesis). Runjung jantan menghasilkan sel kelamin jantan (sperma),
sedangkan runjung betina menghasilkan sel kelamin betina (ovum). Peleburan sperma
dan ovum menghasilkan zigot. Zigot selanjutnya berkembang menjadi embrio atau
lembaga yang dilindungi kulit biji.

Meskipun memiliki kulit biji, biji tidak terbungkus oleh daun buah. Misalnya buah
melinjo memiliki kulit biji yang berwarna merah jika sudah tua, namun tidak memiliki
daun buah. Gymnospermae dibagi menjadi empat divisi antara lain: (Tjitrosoepomo,
2010)

a. Cycadophyta
Ciri khas bangsa atau ordo ini adalah batang tidak bercabang, daunnya
majemuk, tersusun sebagai tajuk di puncak pohon. Merupakan tumbuhan berumah
dua, artinya memiliki strobilus jantan saja atau strobilus betina saja. Contoh: Zamia
furfuracea, Cycas revoluta dan Cycas rumphii (pakis haji).

b. Gnetophyta
Anggota kelompok ini berupa perdu, liana (tumbuhan pemanjat) dan pohon.
Daun berbentuk oval/lonjong dan duduk daun berhadapan dengan bentuk urat daun
menyirip. Pada xilem terdapat trakea dan floem tidak memiliki sel pengiring.
Strobilus tidak berbentuk kerucut, tetapi sudah dapat disebut bunga. Contoh yang
terkenal dari kelompok ini adalah Gnetum gnemon (melinjo).

c. Coniferophyta
Coniferophyta berarti tumbuhan pembawa kerucut, karena alat
perkembangbiakan jantan dan betina berupa strobilus berbentuk kerucut. Tumbuhan
yang termasuk kelompok ini memiliki ciri selalu hijau sepanjang tahun (evergreen).
Contoh: Agathis alba (damar), Pinus merkusii (pinus), Cupressus sp., Araucaria sp.,
Sequoia sp., Juniperus sp. dan Taxus sp.

d. Ginkgophyta
Tumbuhan ini merupakan tumbuhan asli dari daratan Cina. Tinggi pohon dapat
mencapai 30 meter, daun berbentuk kipas dan mudah gugur. Serbuk sari dan bakal
biji dihasilkan oleh individu yang berlainan. Anggota kelompok ini hanya ada satu
species yaitu Ginkgo biloba.
Tumbuhan biji terbuka memiliki peranan yang penting dalam kehidupan
manusia. Peranan tumbuhan biji terbuka diantaranya adalah;
1. sebagai tanaman hias, misalnya pakis haji,
2. sumber makanan, misalnya melinjo,
3. penghasil minyak cat (terpentin), misalnya pinus atau tusam,
4. bahan baku damar, yaitu damar,
5. bahan baku industri kertas dan korek api, misalnya kayu pinus dan kayu
tumbuhan melinjo,
6. bahan untuk obat dan kosmetik, yaitu Ginkgo biloba.

Tumbuhan gymnospermae termasuk golongan tumbuhan yang menghasilkan biji


dalam keadaan tidak tertutup oleh karpel (bakal buah) sehingga tampak dari luar
sejak masih bakal biji hingga menjadi biji. Ciri lain tumbuhan gymnospermae adalah
memiliki alat perkawinan berbentuk strobilus (karangan bunga berbentuk kerucut)
seperti yang dimiliki tumbuhan kelompok paku-pakuan. Selain itu, tumbuhan ini
tidak memiliki perhiasan bunga dan sistem pembuahannya tunggal (Laelawati,
2008).

Tumbuhan yang termasuk golongan ini terdiri atas tumbuh-tumbuhan yang


berkayu dengan bermacam-macam habitus. Bagian kayunya berasal dari berkas–
berkas pembuluh pengangkut kolateral terbuka yang pada penampang melintang
batang tersusun dalam suatu lingkaran. Bagian xylem tidak terdapat pembuluh kayu,
melainkan hanya trakeida saja dan pada bagian floem tidak terdapat sel-sel pengiring
(Tjitrosoepomo, 2007).

Mikrosporofil untuk sebagian masih mempunyai kantong sari yang besar dan
banyak. Bakal biji hanya memiliki satu integumen terbuka, tidak seperti pada
angiospermae yang terbungkus dalam daun buah yang telah menjadi satu merupakan
putik. Bakal biji itu langsung didatangi oleh serbuk sari yang dibawa oleh angin.
Karena terbuka, jadi tidak terdapat kepala putik. Gametofit telah mengalami reduksi,
tetapi belum begitu jauh seperti pada angiospermae (Tjitrosoepomo, 2007).
Gymnospermae diklasifikasikan menjadi beberapa kelas termasuk yang telah
punah, sebagai berikut (Tjitrosoepomo, 2007):

1) Paku biji/pteridospermae (telah punah)

2) Bennettitinae (telah punah)

3) Cordaitinae (telah punah)

4) Cycadinae

5) Ginkyoinae

6) Coniferae

7) Gnetinae

C. Tumbuhan berbiji tertutup (Angiospermae)


Tumbuhan berbiji tertutup (Angiospermae) berasal dari kata angio = bunga dan
spermae = tumbuhan berbiji. Tumbuhan ini memiliki bunga yang sesungguhnya yang
terdiri dari mahkota bunga, kelopak bunga, putik, dan benang sari. Angiospermae
adalah tumbuhan yang bijinya terdapat di dalam bakal buah. Angiospermae memiliki
ciri-ciri sebagai berikut:

(1) Alat perkembangbiakan berupa putik dan benang sari;


(2) Organ tubuh berupa akar, batang, dan daun sudah dapat dibedakan dengan jelas;
(3) Daun pipih dan lebar dengan susunan tulang daun menyirip, menjari, melengkung
atau sejajar;

(4) Bakal biji tersimpan dalam daun buah;

(5) Adanya pembuahan ganda (terjadi dua kali peleburan), yaitu: antara sel
spermatozoid dengan sel telur akan menghasilkan zigot atau biji dan antara sel
spermatozoid dengan inti kandung lembaga sekunder menghasilkan cadangan
makanan.
Angiosperma berasal dari kata Yunani angion (wadah). Biji angiosperma
berkembang di dalam ruangan yang disebut ovarium. Hampir 90% spesies tumbuhan
yang masih ada merupakan angiospermae (Campbell dan Reece. 2012).
Tumbuhan angiospermae merupakan golongan tumbuhan yang menghasilkan biji
dalam keadaan terlindungi oleh karpel (bakal buah), memiliki sistem pembuahan ganda
serta memiliki alat perkawinan berupa bunga sehingga disebut juga anthophyta (anthos:
bunga, phyta: tumbuhan) (Laelawati, 2008).
Berdasarkan keping biji yang dimilikinya, tumbuhan berbiji tertutup dapat
dibedakan menjadi monocotyledon dan dicotyledon (Zulfiani, 2009).

1. Tumbuhan monocotyledon
Ciri-ciri tumbuhan monokotil sebagai berikut (Tjitrosoepomo, 2007):
a. Biji mempunyai lembaga dengan 1 daun lembaga yang mengalami
metamorphosis menjadi alat penghisap makanan dari endosperm bagi
lembaga. Waktu berkecambah biji tidak membelah.
b. Akar lembaga kemudian mati, disusul dengan pembentukan akar-akar yang
kurang lebih sama besar dan keseluruhannya membentuk sistem akar serabut.
Ujung akar lembaga dilindungi oleh koleoriza, sedangkan ujung pucuk
lembaga dilindungi oleh koleoptil.
c. Batang dari pangkal ke ujung hampir sama besar, tidak bercabang-cabang,
buku-buku, dan ruas-ruas batang tampak jelas.
d. Daun tunggal, berupih, terkadang mempunyai lidah-lidah yang dianggap sebagai
metamorfosis daun penumpu. Daun duduknya berseling atau merupakan rozet.
Tulang daun sejajar atau melengkung. Daun pertama pada cabang hanya 1
terletak dalam ketiak cabang di dalam bidang median.
e. Bagian-bagian bunga berbilangan tiga.
f. Akar maupun batang tidak mempunyai kambium, sehingga tidak ada
pertumbuhan sekunder. Berkas pembuluh pengangkutnya kolateral tertutup.

2. Tumbuhan dikotyledon
Ciri-ciri tumbuhan dikotil sebagai berikut (Tjitrosoepomo, 2007):
a) Biji mempunyai lembaga dengan 2 daun lembaga, pada waktu berkecambah
membelah menjadi 2 bagian.
b) Akar lembaga tumbuh terus menjadi akar tunggang yang bercabang-cabang dan
akhirnya membentuk sistem akar tunggang. Ujung akar lembaga dan ujung
pucuk lembaga tidak mempunyai pelindung yang khusus.
c) Batang dari pangkal ke ujung seperti kerucut panjang, bercabang-cabang, buku-
buku, dan ruas tidak jelas.
d) Daun tunggal atau majemuk, seringkali diserti daun penumpu dan jarang
mempunyai upih. Daun duduknya tersebar atau berkarang. Tulang daun menjari
atau menyirip, pada cabangnya sering terdapat 2 daun pertama yang duduk
berhadapan dan terletak tegak lurus pada bidang median.
e) Bagian-bagian bunga berbilangan dua, empat, atau lima.
f) Akar maupun batang mempunyai kambium, sehingga dapat tumbuh membesar
(pertumbuhan sekunder). Berkas pembuluh pengangkutnya kolateral terbuka
atau bikolateral.

Tumbuhan biji tertutup memiliki peranan yang penting dalam kehidupan


manusia. Peranan tumbuhan biji tertutup diantaranya adalah ;
1) sebagai tanaman hias, misalnya cempaka, mawar, kembang sepatu, kaktus,
bunga matahari, bunga sedap malam, bunga gladiol, anggrek,
2) bahan bumbu dapur, misalnya kemiri, lada, cengkeh, pala, ketumbar, temu-
temuan,
3) sumber makanan berupa sayuran, misalnya tomat, kubis, sawi, lobak, terong,
bayam, labu siam, kentang,
4) buah-buahan, misalnya apel, pir, arbei, pisang, mangga, jambu, anggur, jeruk,
nangka, rambutan, pepaya,
5) sumber protein yang berasal dari tumbuhan, seperti kacang kedelai, kacang
tanah, kacang merah,
6) bahan baku industri furnitur/alat-alat rumah tangga, misalnya bambu, rotan,
kayu jati, kelapa, kayu meranti,
7) bahan untuk obat, misalnya mahkota dewa, buah merah, jambu biji, daun
jarak, mengkudu, sambiloto, kumis kucing,
8) penghasil minyak aromatik, misalnya melati, mawar, nilam, lavender, kayu
putih,
9) penghasil minyak sayur, misalnya kelapa, kelapa sawit.
10) penghasil biodisel, misalnya jarak, kelapa sawit,
11) penghasil gula, misalnya tebu (Saccharum sp.), aren (Arenga pinnata),
lontar (Borassus flabellifer),
12)sumber karbohidrat, misalnya padi, gandum, singkong, ubi jalar, kentang,
dan lain-lain.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa Gymnospermae adalah tumbuhan yang
memiliki biji terbuka. Gymnospermae berasal dari bahasa Yunani, yaitu gymnos yang berarti
telanjang dan sperma yang berarti biji, sehingga gymnospermae dapat diartikan sebagai tumbuhan
berbiji terbuka.Gymnospermae terdiri dari beberapa divisi baik yang sudah punah maupun yang masih
ada sampai sekarang, yaitu mencakup 3 divisi yang telah punah dan 4 divisi yang masih
bertahan. Tiga divisi yang sudah punah adalah: Bennetophyta, Cordaitophyta dan
Pteridospermophyta. Empat divisi Gymnospermae yang masih bertahan adalah: Ginkgophyta,
Cycadophyta, Coniferophyta dan Gnetophyta.Organ reproduksi pada gymnospermae disebut konus
atau strobilus.
Tumbuhan berbiji terbuka tidak memiliki bunga, sporofil terpisah-pisah atau membentuk
srobilus jantan dan betina. Makrosporofil dan makrosporangium yang tampak menempel pada
strobilus betina. Sedangkan Angiospermae adalah tumbuhan brbiji tertutup yang paling
dominan dijumpai di dunia
DAFTAR PUSTAKA
.

Arikunto, S. 2009. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bina Aksara.

Ash-Shabuni, Muhammad Ali. 2011. Shafwatut Tafasir Jilid 4. Jakarta Timur: Pustaka
Al-Kautsar.

Depdiknas.2005. Kurikulum 2004 SMP Pedoman Pengembangan Silabus Berbasis


Kompetensi Sekolah Menengah Pertama Mata Pelajaran SAINS. Jakarta: Direktorat
Pendidikan Dasar dan Menengah.

Hamdani. 2011. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka Setia.


Jannah. 2009. Model-Model Pengajaran Inkuiri Terbimbing Dalam Pembelajaran.
Jakarta: Asdi Mahasatya.

Anda mungkin juga menyukai